Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Perkembangan meteorologi

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

PUTRI PEBRYANTI TASHA


200110501007
GEOGRAFI SAINS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

MAROS, 26 Februari 2021


Penulis

Putri Pebryanti Tasha


Nim. 200110501007

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................4
Bab 2................................................................................................................................................5
Pembahasan.....................................................................................................................................5
A. Pengertian Meteor.................................................................................................................5
B. Istilah Istilah Meteor Berdasarkan Partikel Fisiknya............................................................5
C. Sejarah Perkembangan Meteorologi.....................................................................................6
BAB 3..............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meteorologi adalah ilmu pengetahuan geografi fisik yang fokus mempelajari
fenomena atau kejadian fisik di Atmosfer. Meteorologi merupakan penelitian yang bersifat
harian atau singkat tentang fenomena fisik yang terjadi di Atmosfer, yang meliputi awan,
hujan, kelembaban udara, tekanan air dan temperatur. Hal- hal yang sudah disebutkan diatas
seperti temperatur, angin, hujan dan lain- lain biasa disebut sebagai elemen iklim.

Iklim dan cuaca memiliki kesamaan elemen, jadi akan terasa janggal jika membahas
hanya diantara keduanya. Adapun perbedaan mendasar antara cuaca dan iklim hanyalah pada
luas jangkauan pengamatanya saja. Jika cuaca memiliki waktu yang singkat dan memiliki
ruang yang lebih sempit, maka iklim memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas dalam
waktu yang lebih lama dan terjadwal.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian meteor!
b. Jelaskan istilah istilah meteor berdasarkan partikel fisiknya!
c. Jelaskan sejarah dan perkembangan ilmu meteorology!

C. Tujuan
a. Dapat mengetahui apa itu meteor
b. Dapat mengetahui istilah istilah meteor berdasarkan partikel fisiknya
c. Dapat mengetahui sejarah perkembangan meteorologi

4
Bab 2
Pembahasan

A. Pengertian Meteor
Meteor sendiri memiliki 2 definisi arti yang berbeda, Meteor dalam ilmu cuaca
memiliki arti lain daripada istilah yang digunakan dalam Astronomi. Meteor dalam istilah
astronomi adalah suatu benda atau batuan asing ruang angkasa, yang mendekati atau
masuk pada ruang atmosfir bumi. Atau lebih populer dalam bahasa indonesia disebut
sebagai bintang jatuh. Sedangkan menurut ilmu meteorologi sendiri adalah suatu kejadian
atau fenomena yang mungkin terlihat didalam garis atmosfir bumi.

B. Istilah Istilah Meteor Berdasarkan Partikel Fisiknya


1. Hidrometeor
Hidrometeor adalah suatu meteor yang terdiri dari kumpulan partikel-partikel cair
atau partikel-partikel air padat, yang jatuh melalui atau melayang di atmosfer atau
tertiup angin dari permukaan bumi ke udara atau yang mengendap pada benda-benda
di tanah atau didalam udara bebas.

2. Litometeor
Litometeor adalah meteor yang terdiri dari kumpulan partikel-partikel bukan air
dan kebanyakan padat, yang umumnya melayang di udara dan terangkat oleh angin
dari permukaan tanah ke udara.

3. Fotometeor
Fotometeor adalah fenomena bercahaya, akibat dari pemantulan, pembiasan,
lenturan atau gangguang terhadap sinar matahari danbulan.

4. Elektrometeor
Elektrometeor adalah peristiwa atau kejadian alam yang dapat dilihat atau
didengar yang menunjukan adanya muatan listrik di dalam atmosfer

5
C. Sejarah Perkembangan Meteorologi

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer dan fenomenanya. Istilah itu
sendiri kembali ke filsuf Yunani Aristoteles, sekitar 340 SM, menulis sebuah buku
tentang filsafat alam berjudul Meteorologica. Karya ini mewakili sejumlah pengetahuan
tentang cuaca dan iklim pada saat itu, serta materi tentang astronomi, geografi, dan kimia.
Beberapa topik yang dibahas termasuk awan, hujan, salju, angin, hujan es, petir, dan
angin topan. Pada masa itu, semua zat yang jatuh dari langit, dan apa pun yang terlihat di
udara, disebut meteor, maka istilah meteorologi, yang sebenarnya berasal dari meteoros
kata Yunani, yang berarti "tinggi di udara." Dalam Meteorologica, Aristoteles berusaha
untuk menjelaskan fenomena atmosfer secara filosofis dan spekulatif. Beberapa tahun
kemudian, Theophrastus, seorang mahasiswa dari Aristoteles, menyusun sebuah buku
tentang peramalan cuaca yang disebut “The Book of signs”, yang berusaha untuk
meramalkan cuaca dengan mengamati indikator yang berhubungan dengan cuaca
tertentu. Meskipun banyak dari ide-ide mereka yang ditemukan menjadi salah, karya
Aristoteles dan Theophrastus tetap memiliki pengaruh yang dominan di bidang
meteorologi selama hampir 2000 tahun.

Kelahiran meteorologi sebagai ilmu alam asli tidak terjadi sampai penemuan
instrumen cuaca. Selama tahun 1500-an, fisikawan Italia dan astronom Galileo
menemukan termometer air mentah. Pada tahun 1643, Evangelista Torricelli, seorang
mahasiswa dari Galileo, menemukan barometer merkuri untuk mengukur tekanan udara.
Beberapa tahun kemudian, Prancis mathematician- filsuf Blaise Pascal dan
RenéDescartes- menggunakan barometer, menunjukkan bahwa tekanan atmosfer
menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Pada tahun 1667, Robert Hooke,
seorang ilmuwan Inggris, menciptakan swingtype (plate) anemometer untuk mengukur
kecepatan angin.

Pada 1719, fisikawan Jerman Gabriel Daniel Fahrenheit, bekerja pada titik didih
dan beku air, dikembangkan skala suhu. Meteorologi Inggris George Hadley, pada 1735,
menjelaskan bagaimana rotasi bumi mempengaruhi angin di daerah tropis. Pada tahun
1742, astronom Swedia Anders Celsius mengembangkan skala suhu Celcius (Celcius).
Dengan menerbangkan layang-layang di badai pada 1752, negarawan dan ilmuwan
Amerika Benjamin Franklin menunjukkan sifat listrik dari petir. Pada tahun 1780, Horace
deSaussure, seorang ahli geologi Swiss dan meteorologi, menemukan hygrometer rambut
untuk mengukur kelembaban.Dengan pengamatan dari instrumen yang tersedia, upaya
kemudian dilakukan untuk menjelaskan fenomena cuaca tertentu menggunakan
eksperimen ilmiah dan hukum-hukum fisika yang sedang dikembangkan pada saat itu.
kimiawan Perancis Jacques Charles, pada tahun 1787, menemukan hubungan antara
temperatur dan volume udara. informasi cuaca cukup tersedia pada tahun 1821 bahwa

6
peta cuaca kasar digambar. Pada tahun 1835, fisikawan Perancis Gaspard Coriolis secara
matematis menunjukkan rotasi bumi memiliki efek terhadap gerak atmosfer.

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer dan fenomenanya. Istilah itu sendiri
kembali ke filsuf Yunani Aristoteles, sekitar 340 SM, menulis sebuah buku tentang
filsafat alam berjudul Meteorologica. Karya ini mewakili sejumlah pengetahuan tentang
cuaca dan iklim pada saat itu, serta materi tentang astronomi, geografi, dan kimia.
Beberapa topik yang dibahas termasuk awan, hujan, salju, angin, hujan es, petir, dan
angin topan. Pada masa itu, semua zat yang jatuh dari langit, dan apa pun yang terlihat di
udara, disebut meteor, maka istilah meteorologi, yang sebenarnya berasal dari meteoros
kata Yunani, yang berarti "tinggi di udara."

Hari ini, kita membedakan antara meteor yang berasal dari sumber di luar bumi
luar atmosfer kita (meteoroid) dan partikel air dan es yang diamati di atmosfer
(hydrometeors).

Dalam Meteorologica, Aristoteles berusaha untuk menjelaskan fenomena


atmosfer secara filosofis dan spekulatif. Beberapa tahun kemudian, Theophrastus,
seorang mahasiswa dari Aristoteles, menyusun sebuah buku tentang peramalan cuaca
yang disebut “The Book of signs”, yang berusaha untuk meramalkan cuaca dengan
mengamati indikator yang berhubungan dengan cuaca tertentu. Meskipun banyak dari
ide-ide mereka yang ditemukan menjadi salah, karya Aristoteles dan Theophrastus tetap
memiliki pengaruh yang dominan di bidang meteorologi selama hampir 2000 tahun.

Kelahiran meteorologi sebagai ilmu alam asli tidak terjadi sampai penemuan
instrumen cuaca. Selama tahun 1500-an, fisikawan Italia dan astronom Galileo
menemukan termometer air mentah. Pada tahun 1643, Evangelista Torricelli, seorang
mahasiswa dari Galileo, menemukan barometer merkuri untuk mengukur tekanan udara.
Beberapa tahun kemudian, Prancis mathematician- filsuf Blaise Pascal dan
RenéDescartes- menggunakan barometer, menunjukkan bahwa tekanan atmosfer
menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Pada tahun 1667, Robert Hooke,
seorang ilmuwan Inggris, menciptakan swingtype (plate) anemometer untuk mengukur
kecepatan angin.

Pada 1719, fisikawan Jerman Gabriel Daniel Fahrenheit, bekerja pada titik didih
dan beku air, dikembangkan skala suhu. Meteorologi Inggris George Hadley, pada 1735,
menjelaskan bagaimana rotasi bumi mempengaruhi angin di daerah tropis. Pada tahun
1742, astronom Swedia Anders Celsius mengembangkan skala suhu Celcius (Celcius).
Dengan menerbangkan layang-layang di badai pada 1752, negarawan dan ilmuwan
Amerika Benjamin Franklin menunjukkan sifat listrik dari petir. Pada tahun 1780, Horace
deSaussure, seorang ahli geologi Swiss dan meteorologi, menemukan hygrometer rambut
untuk mengukur kelembaban.

7
Dengan pengamatan dari instrumen yang tersedia, upaya kemudian dilakukan
untuk menjelaskan fenomena cuaca tertentu menggunakan eksperimen ilmiah dan
hukum-hukum fisika yang sedang dikembangkan pada saat itu. kimiawan Perancis
Jacques Charles, pada tahun 1787, menemukan hubungan antara temperatur dan volume
udara. informasi cuaca cukup tersedia pada tahun 1821 bahwa peta cuaca kasar digambar.
Pada tahun 1835, fisikawan Perancis Gaspard Coriolis secara matematis menunjukkan
rotasi bumi memiliki efek terhadap gerak atmosfer.

Karena perkembangan instrumentasi semakin baik, ilmu meteorologi


berkembang. Sekitar tahun 1840-an, ide-ide tentang angin dan badai sebagian sudah
mulai dipahami. Meteorologi mendapat dorongan raksasa pada tahun 1843 dengan
penemuan telegraf. pengamatan cuaca dan informasi sekarang bisa cepat disebarkan dan,
pada tahun 1869, isobar (garis/titik dengan tekanan yang sama) yang ditempatkan pada
peta cuaca.

Sekitar tahun 1920, konsep massa udara dan front cuaca dirumuskan di Norwegia.
Sekitar tahun 1940-an, pengamatan di atas balon udara terhadap suhu, kelembaban, dan
tekanan memberikan tampilan tiga dimensi dari atmosfer, dan terbang tinggi pesawat
militer menemukan keberadaan jet stream.

Meteorologi mengambil langkah maju pada tahun 1950-an, ketika komputer


berkecepatan tinggi yang dikembangkan untuk memecahkan persamaan matematika yang
menggambarkan perilaku atmosfer. Pada saat yang sama, sekelompok ilmuwan di
Princeton, New Jersey, mengembangkan cara numerik untuk memprediksi cuaca. Saat
ini, komputer plot pengamatan, menarik garis pada peta, dan meramalkan keadaan
atmosfer pada beberapa waktu yang diinginkan di masa depan.

Setelah Perang Dunia II, radar militer Surplus menjadi tersedia, dan banyak yang
diubah menjadi alat ukur curah hujan. Pada pertengahan 1990-an, radar konvensional ini
digantikan oleh radar Doppler yang lebih canggih, yang memiliki kemampuan untuk
mengintip ke badai guntur parah dan mengungkap angin mereka.

Pada tahun 1960, satelit cuaca pertama, Tiros 1, diluncurkan, mengantarkan


meteorologi space-age. Satelit berikutnya yang menyediakan berbagai macam informasi
yang berguna, mulai dari gambar selang waktu hari dan malam dari awan dan badai
sampai gambar yang menggambarkan perputaran pita uap air yang mengalir di seluruh
dunia. Sepanjang tahun 1990-an, pernah satelit yang lebih canggih dikembangkan untuk
menyediakan komputer dengan jaringan yang jauh lebih besar dari data sehingga
prakiraan cuaca lebih akurat -mungkin sampai seminggu atau lebih- akan tersedia di masa
depan.

8
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Meteorologi adalah ilmu pengetahuan geografi fisik yang fokus mempelajari
fenomena atau kejadian fisik di Atmosfer.
Meteor dalam ilmu cuaca memiliki arti lain daripada istilah yang digunakan
dalam Astronomi. Meteor dalam istilah astronomi adalah suatu benda atau batuan asing
ruang angkasa, yang mendekati atau masuk pada ruang atmosfir bumi.
Istilah istilah meteor berdasarkan bentuk fisiknya yaitu hydrometeor, litometeor,
fotometeor, serta elektrometeor.
Kemajuan pengetahuan tentang iklim dan suasa seirama dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi sejak dulu hingga sekarang

B. Saran
Makalah ini tentunya memiliki suatu kekurangan. Oleh karena itu diharapkan
kepada pembaca untuk memberikan suatu kritik dan saran agar makalah selanjutnya yang
kami buat bisa lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://geograpik.blogspot.com/2017/05/pengertian-meteorologi-dan.html
 https://geograpik.blogspot.com/2017/05/pengertian-meteorologi-dan.html
 http://www.sainspedia.web.id/2016/08/sejarah-singkat-meteorologi.html?m=1
 https://www.aanwijzing.com/2018/04/pengertian-meteorologi.html?
m=1#:~:text=Meteorologi%20sudah%20dikembangkan%20dan%20dipelajari,langit%20yang
%20ada%20di%20angkasa

10

Anda mungkin juga menyukai