TOPIK: LIMNOLOGI
Danau Maninjau
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/q6zlo3284/misi-selamatkan-danau-maninjau
A. Genesis Danau
Pulau Sumatera memiliki sistem sesar geser menganan (strike slip dextral
fault system), pada kala kuarter sesar ini yang mengakibatkan adanya aktivitas
vulkanisme di Sumatera dimana terobosan magma keluar di sepanjang sesar atau
patahan. Terdapat empat endapan piroklastik utama yang berumur pliosen sampai
kuarter yang diketahui di Pulau Sumatera yaitu Lampung tuf selatan Sumatera, Ranau
tuf selatan Sumatera, Padang tuf tengah Sumatera, dan Toba tuf utara Sumatera , tiga
dari deposit endapan tersebut dihasilkan dari erupsi besar yang membentuk kaldera
dan saat ini menjadi danau-danau utama di Sumatera, yaitu Danau Ranau, Danau
Maninjau, Danau Toba (Barber et al. 2005). Pergerakan sesar geser menganan yang
ada di Pulau Sumatra masih aktif hingga saat ini. Pergerakan ini menyebabkan
perubahan geometri danau-danau vulkanik yang berada di sepanjang jalur sesar
termasuk Danau Maninjau. Hal ini membuktikan bahwa Danau Maninjau merupakan
danau asal vulkanik-tektonik karena danau ini terbentuk dari hasil vulkanisme dan
morfologinya terpengaruhi oleh pergerkan sesar besar Sumatera.
Daftar Pustaka
Arlindia, I., & Afdal, A. (2015). Analisis Pencemaran Danau Maninjau dari Nilai TDS
dan Konduktivitas Listrik. Jurnal Fisika Unand, 4(4).
Barber, A.J., M.J. Crow, and J.S. Milson. 2005. (eds) Sumatra: Geology, Resources
and Tectonic Evolution. Geological Society, London, Memoirs, 31:234-
259
Endah, N. H., & Nadjib, M. (2017). Pemanfaatan dan Peran Komunitas Lokal dalam
Pelestarian Danau Maninjau. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 25(1)
Sutrisno, S., & Hamdani, A. (2014). Fluktuasi oksigen terlarut di kawasan karamba
jaring apung di Danau Maninjau dan hubungannya dengan ketersediaan
klorofil dan bahan organik. Limnotek: perairan darat tropis di
Indonesia, 21(1).
Tanjung, L. R. (2015). Moluska Danau Maninjau: Kandungan nutrisi dan potensi
ekonomisnya. Limnotek: perairan darat tropis di Indonesia, 22(2).