Dasar Serologi Klinik

Rennie Puspa Novita, M. Farm. Klin., Apt

Dr.Prihatini,dr,SpPK(K) 1

Fungsi sistem imun

• Melindungi pejamu dari invasi organisme asing,

dibedakan “sendiri” atau “bukan sendiri “
• Melindungi pejamu dari mikroorganisme atau
toksin
(McPhee et,al 1997)

1
Akibat disfungsi sistem
imun
• Berbagai penyakit klinik timbul,
• Berbagai penyakit atopik,
• gambaran parah penyakit,
• Imunodefisiensi berat, atau
• Kanker .(McPhee et,al 1997)

Dasar Imunologi

• Sistem imun =/ infeksi mo (bakteri, virus, parasit dan

jamur)
• Bawaan (innate) : aktif Χ mo

• ‘Acquired’: didapat 〉 lama, 〉 spesifik dibagi atas:

1. Cell mediated immunity
2. Humoral immunity (Levinson&Jawetz,1998)

2
Organ sistem immun

• Sel sistem imun berasal: sumsum

tulang⇒difer.limposit,granulosit,monosit,eritrosit & megakariosit
• Limposit B ⇒ antibodi
• Thymus ⇒limposit T
(McPhee et,al 1997)

Sifat Sistem Imun yang Didapat (Acquired)

1. Mengubah (tanggapan thd jutaan

antigen)
2. Memori yg lama ( sel T sel B)
3. Pilihan spesifik (langsung
tanggapan spesifik terhadap ag )
4. Kombinasi pengaruh sel tertentu
(sel T, B, Ab & komplemen)
tanggapan peradangan
(Levinson&Jawetz,1998)

3
 Komponen Utama Kekebalan Bawaan &
Didapat (Levinson&Jawetz,1998)

Humoral immunity: Cell mediated immunity:

Innate komplemen makrofag
netrofil NKC (natural killer cells)

Acquired (adaptive) helper sel T(Th)

sel B sel cytotoxic T
sel plasma

Beda Kekebalan Bawaan & Didapat

(Levinson&Jawetz,1998)

Macam Spesivitas Effect stl Perbaika Memor

immun. terpajan n ssd i
m.o terpajan
Innate Nonspesifik Ya stl bbp Tidak Tidak
men.
Acqui- Spesifik 〉 Tidak-bbp Ya Ya
red hari

4
Komponen Kekebalan Bawaan (innate immunity) I
(Levinson&Jawetz,1998)

Faktor: Aksi :
1. Keratin 1. Sebagai barier
2. Lysozyme (saliva,air mata) 2. Degradasi peptidoglycan
3. Silia saluran napas 3. Mukosa menangkap mo
4. pH <: lambung, vagina 4. =/ pertumbuhan mikroba
5. Fagosit 5. menelan & merusak mo
6. Defensin (kation peptid) 6. Membentuk pd pori membran
7. Flora normal m.o
7. Reseptor=/ kolonisasi patogen

Komponen Kekebalan Bawaan (innate immunity) II

(Levinson&Jawetz,1998)

Faktor: Aksi :
1. NKC 1. Membunuh virus dalam sel terinfeksi
2. Netrofil 2. Mencerna& merusak m.o
3. Mφ φ& sel dendritik 3. Menelan & merusak Ag Th
4. Interferon
5. Komplemen
4. =/ replikasi virus
5. C3b+membrane lubang mo
6. Transferrin & Laktoferrin
6. Fe diperlukan pertumbuhan mo
7. Demam
7. =/ pertumbuhan mo
8. Tanggap inflamasi
8. =/ penyebaran mo

10

5
 Fungsi Sel T dan Sel B
Antibody Mediated Immunity( SEL B) Cellular Mediated Immunity ( SEL
1. Pertahanan pejamu (opsonize,
netral, toksin & virus)
2. Alergi (demam hay)
3. Autoimun
T)
1. Pertahanan pejamu
(M.tbc,virus,& jamur)
2. Alergi racun oak
3. Penolakan tempelan
jaringan (graft)/ tumor
4. Regulasi ab (penolong &
supresi)

11

Interaksi & Fungsi Sistem Imun Sel T

Sel B
Lymphokines(IL-2,IL-4, IL-5) Helper(CD4)

Sel plasma Cytotoxic(CD8)

IL-2 IL-2
Antibodi
+
Aktivasi Sel h & Aktivasi Sel
Komplemen M cytotoxic (CD8)
+
=/=> bakteri & virus inf.sel =>
Netrofil
jamur intraseluler dibunuh
Bakteri dibunuh (Levinson&Jawetz,1998)
12

6
 Kekebalan aktif &pasif
Fagositosis mikroba

Makrofag / sel
dendritik

Acquired immunity
Innate immunity

Merusak mikroba
Ag,CD4+; sel Th
& sekresi cytokine
13

Definisi (Levinson&Jawetz,1998)
• Antigen ⇒ molekul yg bereaksi dng ab;
• Imunogen⇒ ⇒ molekul- ⇒ bertanggapan imun
• Antibodi ⇒ globulin protein (imunoglobulin)  bereaksi
spesifik dng Ag 20% plasma: globulin α ,ß ,γγ
Klasifikasi:IgG,IgM,IgA,IgD & IgE
• Hapten:molekul non-immunogenik =>dpt bereaksi Ab

14

7
 Imunogenik
1. Sifat asing (’foreignness’)
2. Ukuran molekul: BM 〉 100 000 ;
〈100 000 imunogen lemah,
hapten + protein imunogenik
3. Struktur kimia: homo polymer < imunog. Heteropolymer
4. Determinan Ag (epitop), Ag > determinan (as.amino, sugar)
5. Dosis, perjalanan & waktu pemberian Ag

15

Umur dan Tanggap Imun

(Levinson&Jawetz,1998)
Bayi baru lahir:
• IgG & IgA ↓ sesudah lahir
• Tanggap imun rendah (fungsi sel T , dewasa)
• Ab tranfer dari plasenta maternal IgG
• 3-6 bl : resiko infeksi
• IgA (colostrum Ab =/ infeksi ISN & INSP)
• 2 bl: tanggap protein baik vaksin hepatitis B, polio
virus, polysach. conyugated
Dewasa:
IgG↓, sel T↓; infeksi ↑; reg.sel T ↓=>autoimmun↑ ;
autoreaktif selT→ proliferasi=> penyakit
16

8
Sifat Imunoglobulin Manusia (1)

Sifat IgG IgA IgM IgD IgE

% serum 75 15 9 0,2 0,004
Mg/dl 1000 200 120 3 0,005
Sediment 75 75/11S 195 75 85
coeff
BMx1000 150 170/400 900 180 190
Struktur Mono- Monomer/ Monomer/ Mono-mer Monomer
mer dimer pentamer
Simbol γ α µ δ ε
rantai H

17

Sifat Imunoglobulin Manusia (2)

Sifat IgG IgA IgM IgD IgE
Komplemen + -- + -- --
Transplasental + -- -- ? --
Media alergi -- -- -- -- +
Sekret -- + -- -- --
Opsonisasi + -- -- -- --
Ag resept.sel B -- -- + -- --
Polimer rantai J -- + + -- --

18

9
 Fungsi Imunoglobulin
Imuno- Fungsi utama
globulin
IgG Tanggap Ag ke 2; opsonisasi; fagositosis; fiksasi
kompl.; netralisasi toksin bakt.; lewat plasenta
IgA Sekresi =/ pelekatan bakt. / virus; fiksasi kompl.
(-)
IgM Respon Ag ke 1; fiksasi komplemen; lewat
plasenta (-); Ag reseptor sel B
IgD Tak tentu; permukaan sel B dalam serum
IgE Sel mast. & basofil mediator; fiksasi kompl.(-)

19

Struktur imunoglobulin

• Immunoglobulin terdiri dari rantai ringan (L) dan berat(H)

• Berat molekul rantai ringan :25 000
• Berat molekul rantai berat :50.000- 70.000

20

10
Immunoglobulin G
• Terdiri rantai L dan H dihubungkan
dng ikatan disulfida
• Mempunyai 2 ikatan antigen
identik divalen
• Terdiri atas 4 sub klas (IgG1-IgG4)
• Antibodi 〉 tanggap ke-2 & X
bakteri,virus
• Opsonize langsung mempunyai
reseptor γ rantai H

21

Imunoglobulin M

• Antibodi 〉 tanggap ke-1

• Monomer
• Serum: pentamer H2L2 + rantai J ,mempunyai 10 tempat
ikatan antigen
• Efisien: aglutinasi,komplemen fiksasi & lain
• Highest avidity

22

11
 Imunoglobulin A

• Ig sekresi:kolostrum,saliva,air mata & saluran napas,usus &

saluran genital
• =/=> bakteri,virus
• Komponen sintetik polipeptide sel epitil
• Melindungi terhadap kerusakan saluran cerna

23

Imunoglobulin D

• Sebagai reseptor antigen

• Tdpt di permukaan limposit B
• Dalam serum kadar IgD rendah

24

12
Imunoglobulin E

1. Mediator :immediate hypersensitivity (anapylactic)

2. Berperan pd pejamu thd
parasit(cacing:Strongiloides,Trichinella,Hookworm)
3. Regio Fc mengikat permukaan sel mast& basofil

25

L
H
Serum IgA Monomer

L
H
Secretory component

Secretory IgA
(dimer)

26

13
IgM( pentamer)

H L
J chain
H L

27

Isotip, Alotip & Idiotip

• Imunoglobulin protein ⇒antigenik dibagi atas: isotip, alotip &

idiotip
• Isotip: antigenik, normal pd man. regio H tetap beda sifat
antigenik
• Allotip kode gen membedakan sifat antigenik
• Idiotip; antigenik determinan dibtk as.amino

28

14
 Reaksi Antigen-Antibodi

Kegunaan:
1. Diagnosis penyakit infeksi
2. Pemantauan perjalanan penyakit
3. Diagnosis penyakit autoimun
4. Penentuan golongan darah & HLA

29

Diagnosis Penyakit Infeksi

• Mikro-organisme tidak dpt dibiakkan mis.hepatitis A,B,C, dan

syphilis
• Perbenihan membahayakan mis. Peny. Rickettsia
• Bila teknik perbenihan tidak tersedia mis.: HIV,EBV
• Pertumbuhan merlukan waktu lama,mis.:Mycoplasma

30

15
Pemantauan perjalanan penyakit

• Bila terjadi peningkatan titer Ab menandakan proses penyakit

aktif.
Mis titer uji Widal; M.tbc; Hepatitis A,B,C.
• Bila titer Ag menurun menunjukan proses penyakit membaik
Mis.: HbsAg (+) negatif

31

Diagnosis Penyakit Autoimun

• Antibodi melawan komponen tubuh normal mis.:

SLE : Ab X DNA ; RF: Ab X human IgG
• Aktivasi self reaktive helper (CD4)
• Autoimun dis.:
Insulin resistant diabetes
SLE
Rheumatoid arthritis
ITP (idiopathic thrombocytopenic purpura)

32

16
 Penentuan Golongan Darah & HLA (human
leukocyte antigen)

• Ab digunakan menentukan gol darah ABO & Rh

• Klasifikasi HLA I & II sbl transplantasi
• Sequencing DNA

33

Macam Tes Diagnostik

1. Aglutinasi
2. Presipitasi
3. Reaksi ABO
4. Tes Netralisasi (penetralan)
5. Immunofluorescene
6. Fiksasi komplemen
7. Radioimmunoassay
8. ELISA

34

17
 Tes Diagnostik Aglutinasi

• GOLONGAN DARAH ABO

• GOLONGAN DARAH Rh

Anti A Anti B Anti AB

Golongan AB

35

Golongan ABO

GOLONGAN Ag( SDM) Ab( plasma)

A A Anti-B
B B Anti-A
AB A&B Anti A(-),anti B(-)
O A & B (--) Anti A & anti B

36

18
Golongan Rh

Ayah Ibu Anak Hemolysis

+ + + atau -- Tidak ada
+ -- + Tidak ada 1st
Ada 2nd
+ -- -- Tidak ada
-- + + atau -- Tidak ada
-- -- -- Tidak ada

37

Tes Presipitasi

Y Y Y Y Y Y Y
YYY YYY
Y Y Y

Zona Ab Zona equivalen Zona Ag

berlebihan berlebihan

38

19
 Tes Presipitasi

• Ag dlm larutan
• Ab bersilang dng molekul Ag membentuk presipitasi
1. Presipitasi dalam larutan
2. Presipitasi dlm agar
3. Presipitasi dalam agar dng medan listrik

39

Presipitasi Dalam Larutan

1ml 1ml
A A
1ml B
1ml B

1ml C
1ml C

Isi 1/3 kapiler

1 12s/d 8 dg
3 B kmd
4 masukan 5 sd 2/3
6 isi tab.1
7 s/d 8(K)
7,stl 30’ dibaca adanya cincin presipitasi
Isi 1/3Agkapiler
A:larutan BSA,2,51mg/ml
s/d 8saline
dg B kmd masukan sd 2/3 isi tab.1
B:Anti s/d
BSA7,stl 30’ dibaca adanya cincin presipitasi
C:larutan penipis
A:larutan Ag 0,85 % saline+30%
BSA,2,5 sukrose
mg/ml saline
B:Anti BSA
C:larutan penipis 0,85 % saline+30% sukrose
40

20
 Presipitasi Dalam Agar (1)

1. Difusi tunggal (single diffusion) di lempeng agar

Ag dlm sumur Ab dlm sumr

YY Y Y
YY Y Y Y Y Y

Ag berlebihan zona ekuivalen zona Ab berlebihan

41

Presipitasi Dalam Agar (2)

A A
A B
x x
X Y

Anti
x Anti
xy
Anti A

Reaksi identik reaksi nonidentik

42

21
 Presipitasi Dalam Agar (3)
1:1
x
X
1:2
1:32 x Anti X

x
1:4
x
1:16
x 1:8

Presipitin berkurang bila enceran bertambah

43

Presipitasi dlm Agar dng Medan Listrik (1)

Antisera thd serum man

A

A .SERUM MAN DIMASUKKAN KE SUMUR SENTRAL

B. SERUM MAN & Ab difusi ke dlm agar
C.Bentuk presipitasi arkus dlm agar 44

22
Presipitasi Dlm Agar dng Medan Listrik (2)

Katode garis presipitasi Anode

Ag Ab

Ag⇒⇒ katode ; Ab ⇒ anode; pertemuan Ag+Ab tampak

setelah 30-60’;
Kegunaan klinik: Deteksi jamur,bakteri dlm cairan otak

45

Radioimmunoassay (RIA)

• Ab pd fase padat Ag berlabel Ag

R R

R
R
R

R
DIUKUR RADIATION
COUNTER
CUCI
46

23
ELISA (ENZYME LINKED IMMUNOASSAY)

E E E
E E E
Y Y Y Y Y Y
Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Ag lekat Ab serum Ab lekat IgG

pd pasien Substrat +
man enzym
dasar lekat Ag
sumur mengubah
warna bila
reaksi dng
enzym
47

Immunofluorescence Antibody (IFA) Cara Langsung

hapusan Ag +Fluoresc.Ab

Periksa dng fluorescence mikroskop

reaksi +
48

24
 Immunofluorescence Antibody (IFA) Cara Tak
Langsung
serum Ab

• Hapusan Ag

Periksa dng fluorescence

mikroskop reaksi + 49

Immunofluorescence Antibody (IFA) cara lapis

(sandwich)

Ab
Ag f
+ Ag + Ab
jaringan Spesifik
f Ab
Ab
Ag

sandwich

50

25
Immunofluorescence Antibody (IFA) cara lapis
(komplemen)

C C
ab ab
+ jaringan + C + Ab
jaringan
Ab to C

Ab
ab
jaringan

51

Fiksasi Komplemen

• Komplemen : ≥ 20 protein plasma

• Reaksi terdiri atas:
1. Ag & Ab (diketahui & tak diketahui)
2. Sistem indikator sdm
Hemolisis(-) reaksi positif
Hemolisis(+) reaksi negatif

52

26
 Fiksasi Komplemen (Reaksi Positif)

Tahap I

Ab Ab
Ag Ag
+
Ab dlm serum pend. Komplemen menetap(fix)

Tahap II Ab
Ab

Komplemen(-)
+

Sdm sensitif Lisis tidak ada

53

Fiksasi Komplemen (Reaksi Negatif)

• Tahap I:
• Ag + Ag

Ab (-) pend. Komplemen tak menetap

• Tahap II Ab Ab

Sdm sensitif Lisis

54

27
 Cara menangani sampel darah untuk
pemeriksaan komplemen

• Darah + antikoagulan:sitrat & EDTA (baik); heparin (<

baik)
• Lama pengiriman: < 1 jam ssd sampling
• Suhu : -70oC dapat bertahan lama
• -20oC untuk C3 & C4 bertahan bbp jam- hari

55

Kegunaan pemeriksaan komplemen

• C3 : membranoproliferatif Glomeru-lonefritis
• Hemolitik Komplemen :peny.hati berat
• C1 ,C1q,C1 inhibitor
• Sebagai penyaring penyakit dgn defisiensi imun

56

28
 Kepekaan pemeriksaan
imunologik (immunoassay)

• Elektroforesis 100 mg/dl

• Immunolektroforesis 5-10 mg/dl
• Radio imm.assay < 1- 2 mg/dl
• Elektroimunodifusi <0,5 mg/dl
• Fiksasi komplemen 1 µg/dl
• Aglutinasi 1 µg/dl
• EIA <1 µg/dl
• Imunofluoresence < 1 pg/dl
• Radioimmunoassay < 1 pg/dl

57

Prinsip pemeriksaan netralisasi

virus
Penipisan serum+ Virus campur

Tanam dlm tabung monolayer (dgn kontrol virus)

Periksa di bawah mikroskop, serum menghambat Virus

cytopahtic effect (CPE)

58

29
Tes Penetralan (Netralisasi)

Toksin Hemolisis

penetralan hemolisis (-)

59

Manfaat Tes Serologi (I)

Macam Cara Nama tes Diagnosis
reaksi
Presipitasi •Uji tabung WR-Kahn Syphillis
•Slide VDRL
•Kapiler CRP Bakteri / inflamasi
•Difusi agar Elek Toksin difteri
•Imunoelek Defis./ Ig,myeloma
troforesis IgG,IgM,IgA
Radialimu- RID
nodifusion

60

30
 Manfaat tes serologi (II)
Macam Cara Nama tes Diagnosis
reaksi
Aglutinasi Slide Widal,ABO,Rh, Tifoid;gol.AB
hambatan O;Rh;
aglutinasi Infeksi
Tabung Ag tak langsung mononukl.,
,Ag.lateks Tes kehami
lan
Identifikasi
Koagulasi staph staph
Rose Waaler Faktor
reumatoid;
Incomplete Ab virus 61

Manfaat tes serologi (III)

Macam Cara Nama tes Diagnosis
reaksi
Hem- slide DBD,hepatitis;
Aglutinasi peny.virus lain

Netralisasi slide ASO Infeksi strept.,

antitoksin Deteksi toksin
difteri & difteri &
tetanus tetanus

62

31
 Manfaat tes serologi (IV)
Macam reaksi Cara Nama tes Diagnosis
Immuno FM IFA Syphillis,gonor-
fluorescence rhoae, pertusis,
TBC,protozoa,vir
us,ANA,toksop.
ELISA Ab ab - HBsAg/Ab; hepatitis;A.B,C;
sorbsi pd HAV;HIV;IgG AIDS;Rubella,
dinding rubella;hcG; kehamilan;
IgM,G; toksoplasma
toksoplasma DBD;digoxin;NA
PSA

63

MANFAAT BIDANG FARMASI

• Pembuatan vaksin
• Pemberian kekebalan imunoglobulin
• Memantau dosis obat (Therapeutic drug monitoring
=TDM)

64

32
PEMBUATAN VAKSIN
• Antigen yang dilemahkan:
Hepatitis B vaksin untuk mencegah infeksi Hepatitis B
TT (toksoid vaksin): mencegah tetanus pada pranikah/
ibu hamil
Vaksin Campak
Vaksin BCG
Vaksinpolio

65

vaksin

• Diphteriae : toxoid diphteriae

• Meningococcal meningitis: polisakaride N.meningitis
• Pertussis: bakteri/bagian B.pertussis
• Pneumococcal pneumonia:polisakaride S.pneumoniae
• H.indluenzae type B meningitis: polisakaride

66

33
PEMBERIAN KEKEBALAN
IMUNOGLOBULIN
• Gamma imune -N 10 % untuk
imunodefisiensi:ITP(idiopathic
trombocytopenic purpura),transplantasi
tulang,mencegah HIV, peny.Kawasaki
• Hepatitis B Imunoglobulin untuk
bayi yang terinfeksi virus Hepatitis B ( dari
Ibu)
• Gamma venin P: /⇒ ⇒sepsis, virus
• RhoD immuneglobuline human : /⇒ ⇒ hemolitik
Rhesus
• Rabies immunoglobuline human : /⇒ ⇒ rabies

67

Pemberian inteferon α

• R/ defisiensi interferon α
• Hairy cell leukemia
• Multiple myeloma
• Hepatitis non-A& non-B
• Hepatitis δ menahun
• Penyakit hati terkompensasi

68

34
Memantau dosis obat (Therapeutic drug
monitoring =TDM)

• Pemeriksaan secara
imunologik
(immunoassay)
• Pemeriksaan lebih
spesifik dan mudah
dibandingkan dng
cara bioassay

69

70

35