Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL DISKUSI

BIMBINGAN DAN KONSELING

“Kegiatan Pendukung BK”

DOSEN PENGAMPU : Lisa Putriani, M.Pd.,Kons

DISUSUN OLEH

M. Iklbal 17087158
Monica Anjely 18046161
Rahma Indah Adisty 18329207
Tommy Pratama Putra 18052083
Trisna Desviani 18035114

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020/2021
A. SESI PENAMBAHAN MATERI
1. Fadilla Yoanda
Konferensi kasus dapat ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Kepala sekolah atau Koordinator BK/Konselor mengundang para peserta
konferensi kasus, baik atas insiatif guru, wali kelas atau konselor itu sendiri. Pada
saat awal pertemuan konferensi kasus, kepala sekolah atau konselor membuka
acara pertemuan dengan menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakan
konferensi kasus dan permintaan komitmen dari para peserta untuk membantu
mengentaskan masalah yang dihadapi siswa (konseli), serta menyampaikan
pentingnya pemenuhan asas-asas dalam bimbingan dan konseling, khususnya asas
kerahasiaan.
2) Guru atau konselor menampilkan dan mendekripsikan permasalahan yang
dihadapi siswa (konseli).
3) Setelah pemaparan masalah siswa (konseli), selanjutnya para peserta lain
mendiskusikan dan dimintai tanggapan, masukan, dan konstribusi persetujuan
atau penerimaan tugas dan peran masing-masing dalam rangka
pengentasan/remedial atas masalah yang dihadapi siswa (konseli).
4) Setelah berdiskusi atau mungkin juga berdebat, maka selanjutnya konferensi
menyimpulkan beberapa rekomendas/keputusan berupa alternatif-alternatif untuk
dipertimbangkan oleh konselor, para peserta, dan siswa (konseli) yang
bersangkutan, untuk mengambil langkah-langkah penting berikutnya dalam
rangka pengentasan masalah siswa (konseli).

2. Febri Yola Andespa


Aplikasi instrumen BK :
Aplikasi instrumen bimbingan dan konseling, yaitu kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik
(klien/konseli). Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen,
baik tes maupun nontes.Hasil pengumpulan data itu dipakai dalam kegiatan layanan
bimbingan dan konseling sebagaimana disebut terdahulu. Fungsi utama bimbingan
yang diemban oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumen ialah fungsi pemahaman.
Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi instrumen bimbingan
dan konseling pada umumnya meliputi:
-Instrumen tes :
Tes inteligensi
Tes bakat
Tes kepribadian
Tes hasil belajar
Tes diagnostic
Instrumen nontes
Catatan anekdor
Angket/kursioner
Daftar cek
Sosiometri
Inventori

3. Silvira Ilhami
A. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung untuk memperoleh data, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien melalui kunjungan ke
rumahnya.
Data/keterangan yang diperoleh dari kunjungan rumah meliputi.
 Kondisi rumah tangga dan orang tua,
 Fasilitas belajar yang ada di rumah,
 Hubungan antar anggota keluarga,
 Sikap dan kebiasaan anak di rumah,
 Pendapat anggota keluarga terhadap klien,
 Komitmen anggota keluarga dalam perkembangan klien dan pengentasan masalah klien

B. Alih tangan kasus Alih tangan kasus yaitu, kegiatan pendukung untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik dengan
memindahkan penanganan kasus ke pihak lainnya.Di sekolah, ahli tangan kasus dapat
diartikan bahwa guru mata pelajaran atau staf sekolah lainnya, atau orang tua
mengalihtangankan peserta didik yang bermasalah kepada guru pembimbing. Sebaliknya,
bila guru pembimbing juga dapat mengalihtangankan peserta didik kepada guru mata
pelajaran atau kepada orang yang lebih ahli terhadap kebutuhan peserta didik.

B. KRITIK DAN SARAN


1. Jekrin Hernandes
pada tampilan ppt kelompok penyaji menyajikan mengenai tampilan kepustakaan
sedangkan dimakalah penyaji tidak menyajikannya,seharusnya kelompok penyaji
menyajikannya dimakalah karen ppt tersebut berpedoman dengan makalah

C. PERTANYAAN
1. Putri Nugra Fitria : apa yang dimaksud dnegan kondisi dinamik fungsional
psikologis dan contohnya?
Jawaban : (Tommy Pratama Putra)
Psikologi fungsional atau fungsionalisme mengacu pada aliran pemikiran psikologis yang
merupakan hasil langsung dari pemikiran Darwinian yang memusatkan perhatian pada
kegunaan dan tujuan perilaku yang telah dimodifikasi selama bertahun-tahun keberadaan
manusia. Sehingga dapat kita pahami bahwa dinamika fungsional psikologis ialah
perubahan perilaku yang dialami konseli, misl naik turunnya mental konseli, kegundahan
dan lain sebagainya. Pada psikologi fungsional ini perlu diperhatikan perubahan perilaku
konselin secara menyeluruh dan mendalam.

2. Haifa Hafifah : himpunan data, apakah himpunan data yang ada itu dapat secara
efektif medukung terselenggranya fungsi-fungsi pelayanan konseling?

Jawaban : (M. Ikbal)


himpunan data tersebut sudah sangat efektif dalam mendukung fungsi-fungsi pelayanan
BK, karena Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini memiliki fungsi pemahaman.
Konselor sebagai penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi: Menghimpun data,
mengembangkan data dan menggunakan data Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah
1) Perencanaan
Menetapkan jenis dan klasifikasi data serta sumber-sumbernya, menetapkan bentuk
himpunan data, menetapkan dan manata fasilitas, menetapkan mekanisme pengisian,
pemeliharaan dan penggunaan serta menyiapkan kelengkapan administrative.
2) Pelaksanaan
Memetik dan memasukkan ke dalam HD sesuai dengan klasifikasi, memanfaatkan data,
memelihara dan mengembangkan HD.
3) Evaluasi dan Analisis
Mengkaji evisiensi sistematika dan penggunaan fasilitas yang digunakan, memerikasa
kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan kemanfaatan HD, serta melaksanakan analisis
terhadap hasil evaluasi berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktualan,
kemanfaatan dan efisiensi penyelenggaraannya.
4) Tindak Lanjut
Dalam hal ini adalah mengembangkan himpunan data yang mencakup: bentuk, klasifikasi
dan sistematika data, kelengkapan, keakuratan, ketepatan dan keaktualan data,
kemanfaatan data, Penggunaan teknologi. Data yang terhimpun harus dimanfaatkan
untuk sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling[2]. Teknis
penyelenggaraan serta menyusun laporan HD, menyampaikan laporan dan
mendokumentasi laporan.

Tambahan jawaban : (Febri Yola Andespa)


Konselor sebagai penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi:
1) Menghimpun data
Konselor menghimpun semua jenis data dari berbagai sumber :
a) Data pribadi, terutama dari individu-individu yang menjadi tanggungjawab
Konselor dalam pelayanan konseling. Dalam hal ini seluruh spektrum data
pribadi pokok perlu dikumpulkan.
b) Data kelompok, terutama dari kelompok-kelompok individu yang menjadi
tanggungjawab Konselor dalam pelayanan konseling. Dalam hal ini data
hubungan sosial dan data dalam format-format statistic perlu dikumpulkan.
c) Data umum, terutama dari berbagai sumber yang secara prospektif perlu
diakses oleh individu yang menjadi tanggungjawab Konselor dalam layanan
konseling. Dalam hal ini data berkenaan dengan pengembangan wawasan,
ilmu pengetahuan, aspirasi dan sikap, serta pengubahan tingkahlaku perlu
dikumpulkan.
Pengumpulan berbagai data tersebut di atas dilakukan melalui kegiatan AI
(aplikasi instrumentasi) baik langsung oleh Konselor sendiri atau melalui kerjasama
dengan pihak-pihak lain. Data yang diperoleh kemudian dihimpun dalam bentuk-bentuk
yang sesuai.
2) Mengembangkan data Data yang terhimpun dalam HD bersifat 5L : langsung, luas,
lugas, luwes dan lancar
3) Menggunakan data
Adalah mubadzir, membuang-buang waktu, tenaga, biaya dan fasilitas lainnya apabila
HD diadakan, tetapi tidak digunakan. Isi HD merupakan kekayaan yang amat berguna
untuk menyukseskan pelayanan konseling. Kegunaan itu terutama dalam:
a) Perencanaan Pelayanan
Menetapkan klien atau peserta layanan, mengarahkan isi pokok layanan,
mengarahkan jenis dan format layanan dan kegiatan pendukung layanan.
b) Isi Layanan
Ketika layanan berlangsung data dari HD dapat dibuka dan dimanfaatkan dan
data dari HD dapat memberikan pertimbangan ataupun arah untuk pelaksanaan
tindak lanjut layanan yang telah dilaksanakan.
c) Laporan Kegiatan Layanan
Pelayanan konseling yang komprehensif dan berkelanjutan dapat memanfaatkan
berbagai kegiatan layanan yang pernah dilakukan terhadap individu tertentu atau
kelompok-kalompok individu yang laporan kegiatannya terdapat dalam HD.
3. Ladisa Fergie Imanah : Dapatkah menyebutkan contoh masalah yang patut
dilaksanakan kunjungan rumah. Kemudian analisislah tiap point2 persiapan /
perencanaan itu hal hal yang perlu di persiapkan, baik kelengkapan administrasi dan
seluruh point yg ada di PPT tadi berdasarkan Contoh kasus / permasalahan yang
kelompok penyaji berikan!

JAWABAN : Trisna Desviani


Perencanaan :
1. Menetapkan kasus yang perlu adanya kunjungan rumah
Misalkan siswa bolos tanpa sepengetahuan orang tuanya dan terjadi berulang kali,
missal dalam seminggu ia hanya hadir dua kali, begitu seterusnya. Kemudian wali
kelasnya melapor pada guru BK/konselor di sekolah.
2. Meyakinkan koseli akan pentingnya kunjungan rumah
Sebelum kunjungan rumah, guru BK melakukan bimbingan dan konseling
terlebih dahului disekolah untuk mengetahui bagaimana jawabaan siswa atas
masalah yang terjadi padanya dan tentu saja meminta izin untuk melakukan
kunjungan rumah agar masalahnya terselesaikan dengan diketahui oleh orang
tuanya.
3. Menyiapkan data yang perlu dikomunikasikan
Guru BK menyiapkan apa saja yang akan disampaikan nanti oleh orang tuanya.
Missal pada kasus bolos ini, guru bisa membawa bukti data absensi siswa tersebut
yang nyatanya memnag kosong beberapa hari dalam seminggu.
4. Materi kunjungan bisa berupa wawancara terkait siswa yang bolos tadi
5. Kelengkapan administrasi bisa berupa absensi tadi.

Pelaksanaan :
1. Mengkomunikasikan rencana kunjungan rumah dengan pihak terkait Disekolah,
guru BK/ wali kelas mengkomunikasikan ttg rencana kunjungan rumah pada saat
bimbingan. Kemudian hal yang sama dikomunikasikan juga pada orang tua siswa
yang bermsalah tadi, missal dengan meneleponnya.
2. Melakukan kunjungan rumah sesuai dengan yang direncanakan dengan bertemu,
membahas masalah siswa, melengkapi data, membuat komitmen dengam orang
tua missal setelah orang tua mengetahui masalah anaknya ia berkomitmen dengan
mengatakan akan mengawasi anaknya lagi sehingga ia tidak akan bolos lagi, atau
komitmen lainnya dengan tujuan yang smaa, kemudian ada merekam dan
menyimpulkan hasil kunjungan rumah.

Evaluasi :
1. Evaluasi pelaksanaan kunjungan rumah apakah sudah efektif atau belum. Hal ini
bisa dilakukan dengan wali kelas siswa terkait.
2. Kelengkapan, kekurangan dari kunjungan rumah, apakah kunjungan rumah
tersebut berhasil mengubah perilaku siswa atau tidak, atau bagian-bagian yang
merupakan kelemahan kunjunhan rumah ini dievaluasi.
3. Penggunaan data hasil kunjungan dalam mengatasi amasalah konseli/siswa.

Analisis hasil evaluasi


Apakah setelah kunjungan rumah disertai dengan komitmen siswa dan orang tua,
siswa tersebut mengubah pola perilakunya, missal menjadi rajin ke sekolah dan
kehadiran penuh pada tiap minggunya.

6. Shella Dewanti Putri : apakah semua kegiatan pendukung harus dilakukan dalam
BK atau hanya saat kondisi2 tertentu?
Jawaban : (Monica Anjely)
Pelaksanaan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling memerlukan sejumlah
kegiatan penunjang. Agaknya memang benar apabila dikatakan bahwa alat dan
kelengkapan yang paling handal dimiliki oleh konselor untuk menjalankan tugas-tugas
pelayanannya ialah mulut dan berbagai keterampilan komunikasi, baik verbal maupun
nonverbal. Namun, mengingat apa yang menjadi isi Komunikasi itu menjangkau
wawasan yang sedemikian luas dan" multidimensional", serta harus sesuai dengan data
dan kenyataan yang berkenaan dengan objek objek yang dibicarakan, maka konselor
perlu diperlengkapi dengan berbagai data, keterangan dan informasi, terutama tentang
pilihan dan lingkungannya.
Menurut saya kegiatan pendukung ini harus ada pada saat bimbingan konseling, karena
hal ini adalah upaya yg dilakukan konselor untuk mengetahui tentang data dari klientnya.

Tanbahan Jawaban : (Vira Gita Fani)


seluruh kegiatan pendukung BK tidak perlu dilakukan semuanya. Dalam suatu kondisi
tertentu kegiatan pendukung BK ini dapat mengoptimalkan fungsi pelayanan BK. Untuk
itu dalam menjalankan layanan BK kegiatan pendukung BK ini dapat membantu konselor
dalam menjalankan tugasnya karena pendukung layanan BK ini berguna bagi seorang
konselor dalam menghimpun dan mengumpulkan keterangan dengan berbagai cara yang
dapat disesuaikan dengan kondisi konselinya.

7. Destri Endang Lestari : apa saja contoh materi dalam instrument aplikasi?.
Jawaban : (Trisna Desviani)
untuk materi yang hendak diungkapkan melalui instrumen atau alat ukur aplikasi
instrumentasi BK terbagi atas 2 :
1. materi umum yang meliputi:
- kebiasaan-kebiasaan siswa yang mungkin bisa dibuatkan dalam bentuk angket. misal
kita ingin mengetahui kebiasaan-kebiasaan positif dari siswa, salah satu instrumentnya
bisa menggunakan angket yang diisi dengan pernah, jarang, atau sering. contoh isi
angketnya bisa berupa apakah saya berkata jujur atau sebagainya dan kita bisa
mengetahui tentang kebiasaan-kebiasaan atau sikap siswa itu sendiri.
-kodisi fisik dan mental siswa, juga bisa dilakukan hal yang sama.

2. materi dalam bidang bimbingan


- pengenalan tentang kekuatan diri, potensi , minat dan bakat. materi yang disiapkan
tergantung pada instrumen yang digunakan, misal menggunakan instrumen berupa
wawancara atau angket, maka materi yang terkandung di dalamnya harus sesuai dengan
tentang apa yang ingin dilihat berdasarkan jawaban siswa.
- pengenalan kelemahan diri
- kemampuan mengambil keputusan
semuanya juga disesuaikan dengan topik yang ingin kita lihat menggunakan instrumen
yang tepat pula. misalnya untuk kelemahan diri dalam instrumen bisa dibuatkan apa saja
kelemahan-kelamahan yang mungkin dalam diri siswa kemudian dibuatkan juga
bagaimana siswa menjawab pertanyaan yang ada di dalam instrumen.

Anda mungkin juga menyukai