Dosen Pengampu:
Azmi Fitrisia, Ph.D
Oleh:
JURUSAN SEJARAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kelompok penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Filsuf Sejarah
Modern Awal (Renaisance)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Azmi Fitrisia, Ph.D pada mata kuliah Filsafat Sejarah.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pendekatan kualitatif
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….….… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..…….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….….…….. 1
A. Latar Belakang………….……………………………………….….….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….…....... 1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………...…... 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..……… 3
A. Kesimpulan.................................................../......................................... 7
B. Saran……………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 8
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1
2. Untuk mengetahui tokoh filsuf sejarah modern awal (renaissance)
3. Untuk mengeathui dampak pemikiran dari filsuf sejarah modern awal
(renaissance)
BAB II PEMBAHASAN
2
A. Latar Belakang lahirnya Renaisance
Renaissance secara historis adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman
di mana orang merasa dirinya sebagai telah dilahirkan kembali dalam
keadaban. Di dalam kelahiran kembali itu orang kembali kepada
sumbersumber yang murni bagi pengetahuan dan keindahan. Dengan
demikian orang memiliki norma-norma yang senantiasa berlaku bagi hikmat
dan kesenian manusia. Bilamana perpindahan dari peradaban abad
pertengahan ke peradaban Renaisance itu terjadi, tidak dapat dipastikan.
3
mendasarkan pada pengenalan inderawi, telah mulai menggeser dominasi
filsafat Thomisme, ajaran Thomas Aquinas yang menonjol di Abad
Pertengahan, yang mendasarkan diri pada filsafat Aristoteles. Ide Ockham ini
dianggap sebagai benih awal bagi lahirnya Renaissance.
4
“pembebasan akal”, tetapi gerakan ini secara tak sadar telah memperkuat
renaissance dengan mempelopori kebebasan beragama (protestan) dan telah
memperlemah posisi Gereja dengan memecah kekuatan Gereja menjadi dua
aliran; Katholik dan Protestan. Kritik-kritik terhadap Injil di Jerman sekitar
abad XVII juga dianggap implikasi tak langsung dari adanya reformasi.
Meskipun demikian, Gereja Katholik dan tokoh reformasi memiliki sikap
sama terhadap upaya renaissance, yakni menentang ide-ide yang tidak sesuai
dengan Injil. Calvin, seorang tokoh reformasi di Jenewa (Swiss), mendukung
pembakaran hidup-hidup terhadap Servetus dari Spanyol (1553), yang
menentang Trinitas. Gereja Katholik dan reformasi juga sama-sama menolak
ide Copernicus (1543) tentang matahari sebagai pusat tata surya, seraya
mempertahankan doktrin Ptolemeus yang menganggap bumi sebagai pusat
tata surya. Tujuan pertama gerakan para humanis Italia ialah merealisasikan
kesempurnaan pandangan hidup Kristiani, yang dilaksanakannya dengan
mengaitkan hikmat kuna (klasik) dengan wahyu, dan dengan memberi
kepastian kepada gereja, bahwa sifat pikiran-pikiran klasik itu tidak dapat
binasa. Dengan memanfaatkan kebudayaan dan bahasa klasik itu mereka
bermaksud mempersatukan kembali gereja yang telah dipecahpecah oleh
banyak mazhab dan mempertinggi keadaan yang telah diberikan oleh agama
kristen.
Zaman renaissance ini sering kali disebut sebagai zaman humanisme. Istilah
humanisme merupakan pada zaman renaissance manusia sudah dianggap
memiliki derajat tinggi, manusia sudah mempunyai kemampuan berfikir tanpa
adanya aturan terikat dari gereja. Zaman renaissance ini memberikan
sumbangan berupa kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan fikiran). Selain itu, zaman
renaissance ini memberikan sumbangan berupa tokoh-tokoh yang melahirkan
ilmu pengetahuan seperti Leonardo de Vinci yang terkenal di bidang seni,
pemusik dan falsafah.
5
BAB III
PENUTUP
6
A. Kesimpulan
Renaissance bermula di Italia. Michelet adalah orang pertama yang
menggunakan istilah renaisance. Gerakan renaissance ini bermula
pembaharuan di bidang kerohanian, kemasyarakatan dan kegerejaan. Setelah
melalui Abad Pertengahan (abad V-XV M). Renaissance adalah periode
perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad kegelapan
sampai muncul abad modern. Terdapat beberapa tokoh yang menuangkan
idenya pada zaman renaissance, seperti Nicolaus Copernicus (1473-1543)
dengan pandangan heliosentriknya, yang didukung oleh Johanes Kepler
(1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643). Juga Francis Bacon (15611626)
dengan teknik berpikir induktifnya, yang berbeda dengan teknik deduktif
Aristoteles (dengan logika silogismenya) yang diajarkan pada Abad
Pertengahan. Zaman renaissance ini memberikan sumbangan berupa
kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan rasionalisme
(kebebasan dalam mengembangkan fikiran).
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini mungkin jauh dari kata sempurna besar
harapan terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat memberikan
sumbangsih pada suatu saat terhadap makalah dengan tema yang sama. Dan
dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi
kita semua. Sekian makalah yang bisa penulis buat.
DAFTAR PUSTAKA
7
Maksum, Ali. 2010. Pengantar Filsafat. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media
Nur Faizah, Lutuk. 2017. Filsafat Islam Dan Hubungannya Denga Filsafat
Masehi, Yunani, Modern. Jurnal Al-Makrifat. Vol 2(2).