Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Saya ucapkan rasa
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Historiografi
Umum dengan judul “Historiografi Renaisans dan Reformasi” dengan waktu yang tepat.
Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yanag membawa rahmat bagi alam semesta.
Semoga kita mendapatka syafa’at di akhirat kelak. Penulisan makalah ini bermaksud untuk
menambah wawasan kita mengenai struktur penelitian dan penulisan makalah serta dalam
memenuhi tugas saya di Mata Kuliah Historiografi Umum.
Penyusunan makalah ini sudah saya lakukan dengan semaksimal mungkin,dan saya
mendaptkan bantuan dari berbagai pihak dan mengambil sumber dari berbagai buku dan artikel
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatn makalh. Saya
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesemprnaan, oleh karena
itu saya sangat mengharapkan masukan berupa kritikan, nasehat,dan saran yanag membangun
dari para pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata saya
berharap mudah-mudahan tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai dan bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar isi..............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................
Bab II Pembahasan........................................................................................................... ..
dan kontra-reformasi.................................................................................................
a. Kesimpulan...................................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara historis, zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama tiga
abad (abad ke-14, ke-15 dan ke-18), yang ditandai dengan munculnya gerakan Renaissance dan
Afklaerung.Renaissance akan banyak menberikan segala aspek realitas perhatian yang sungguh-
sungguh atas segala hal yang konkret dalam lingkup alam semesta, manusia, kehidupan
masyarakat, dan sejarah. Pada masa itu pula terdapat upaya manusia untuk memberi tempat
kepada aka yang mandiri. Akal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu
keyakinan bahwa akal pasti dapat menerangkan segala macam persoalan yang di perlukan juga
pemecahannya.
Setelah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran
Kristiani, kebanyakan orang saat ini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari
kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan
baik. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban
manusia hampir di seluruh dunia.Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal
mempercepat penyebaran ide gerakan ini dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaisans
tidak terjadi secara bersamaan maupun dapat dirasakan secara serentak di seluruh Eropa.
Renaisans muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan.
Mereka membebaskan diri menjadi masyarakat yang bebas, termasuk melepaskan diri dari ikatan
agama sehingga fokus dalam hal kemajuan. Dukungan dari keluarga saudagar kaya memberikan
semangat Renaisans sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa. Zaman Renaisans terjadi
pada abad ke-14 M sampai abad ke-17 M, dimulai dari Italia kemudian menyebar ke seluruh
Eropa di akhir abad pertengahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zaman Renaissance dan apa yang melatarbelakangi nya terbentuk?
4. Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam. Penulisan sejarah pada masa renaisans?
C. Tujuan
6. Mengetahui tokoh-tokoh yang berperan dalam penulisan sejarah masa reformasi dan kontra-
reformasi.
Zaman Renaisans (bahasa Inggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan budaya yang
berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada
Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Menurut Ahmad Tafsir,
Renaisans berasal dari bahasa perancis dari kata re dan nasci yang berarti lahir kembali
(rebirth). Istiah ini biasanya digunakan oleh sejarahwan untukmenunjuk berbagai periode
kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa, dan lebihkhusus lagi di Italia,
sepanjang abad ke 15 dan ke 16. (Ahmad Tafsir, 1990: 124-125).Renaisans adalah suatu periode
sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih padatahun 1500 atau sekitar abad 15 dan 16
M.
Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir
Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali
budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno.
(http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html). Kata
renaissance ini berasal dari kata bahasa Prancis yang artinya adalah “Kelahirankembali atau
kebangkitan kembali”. Kata Renaissance ini juga diturunkan dalam bahasa inggrisyaitu Re yang
artinya “Lagi, Kembali” dan Naisance yang artinya “Kelahiran”.
Arti ini tidak beda jauh dari bahasa Prancis tadi. Sementara dalam bahasa latin ada kata
yang juga menunjuk pada kata pengertian seperti kata Prancis yaitu “Nascientia” yang berarti
kelahiran, lahir atau dilahirkan. (Nasiar, Natus).(http://dc432.4shared.com/doc/jEo8p5-
e/preview.html).Pemakaian kata Renaissance pertama kali oleh Jules Michelet, seorang
sejarawan Perancisyang lahir di abad ke-18 dan mulai terkenal di dunia Barat pada abad ke-19
karena karyanya yang berjudul “History of France” yang menekankan bahwa masa romatik Abad
Pertengahan bukanlah sama sekali tidak berguna bagi perkembangan kebudayaan Barat.
Di dalam buku “History of France” itulah terdapat kata Renaissance yang digunakan untuk
menyebutkan jaman setelah Abad Pertengahan. Menurut Jules Michelet, Abad Pertengahan
ditandai olehfaktor dogmatis, sedangkan manusia Renaissance ditandai oleh faktor humanis.
(http://www.tuanguru.com/2012/02/pengertian-renaissance.html).
Jadi arti Renaissance dari berbagai bahasa tadi yang lebih spesifik yaitu, diartikan sebagai
suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali
dalamkeadaban. Gerakan ini juga menunjuk pada zaman dimana ditekankan otonomi dan
kedaulatanmanusia dalam berpikir, berkreasi serta mengembangkan seni dan sastra dan ilmu
pengetahuan.
Sedangkan menurut Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapaaspek
adalah
kondisi sosial
yaitu saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat padadoktrin gereja. Segala kegiatan
kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangankebebasan untuk menentukan
pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusiatidak tenteram karena senantiasa
diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikapsaling mencurigai dalam masyarakat.
Kondisi budaya
Yaitu terjadi pembatasan kebebasan senidalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-tokoh
Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seniditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga
budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala
kebenaran hanya kebenaran gereja.
Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya
hanyamenjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok
gereja.Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk
melancarkanambisinya. Adakalanya kekuatan militerkaum bangsawan dan kaum gereja lebih
kuat darikekuatan militer milik raja. Dan
kondisi ekonomi
Pada zaman Renaisans untuk menjadi kaya dan tetap kaya diperlukan standar pendidikan
yang cukup tinggi. Pada saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang kian mendesak akan adanya
pendidikan yang praktis dari pada pelajaran teologi pada abad pertengahan. Maka pada zaman
Renaisans pendidikan Humanistik yang berdasarkan kepada karya-karya sastra Antic, termasuk
penulisan sejarah filsafat moral. Ciri Renaisans ialah bahwa manusia lebih menyadari harga diri
pribadinya dari pada di zaman abad pertengahan.
Ciri utama dari Renaissance adalah pandangan manusia yang tidak hanya memikirkan
hidupnya yang ditakdirkan oleh Tuhan. Nasib manusia bisa diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan
manusia, inilah asal mula Renaisans Humanisme. Pemikiran manusia kemudian bersifat konkret,
realistis dan nyata. Manusia juga lebih memuja dirinya sendiri sebagai pencipta, sehingga
keberadaan agama cenderung diremehkan. Ketika pemikiran Renaisans telah berkembang luas,
mereka sudah tidak mementingkan agama.
Bagi mereka berbakti kepada Tuhan dan ingat akan kematian atau Memento Mori sudah tidak
berlaku, prinsip mereka berubah menjadi Carpe Diem atau menikmati hidup. Selain itu,
perkembangan seni, arsitektur dan sastra berkembang dengan pesat pada zaman Renaisans.
Paham Antrposentrisme juga menjadi paham yang cukup populer di zaman ini.
Para penulis sejarah Renaisans mencerminkan cita-cita Renaisans yang melihat semangat
pagan dan kebudayaan klasik Yunani-Romawi sebagai model. Teologi tidak lagi menjadi fokus
dan lukisan tentang keajaiban telah berkurang. Renaisans melihat ke belakang, dan umumnya,
historiografi zaman ini menggunakan bahasa Latin. Historiografi Renaisans lahir di Italia. Cacat
terbesar ialah dalam penjelasan yang memakai pendekatan “orang besar”, karena banyak sejarah
yang ditulis atas perintah penguasa. Renaisans ingin menggantikan wahyu dengan akal, teologi
dengan ilmu, kebudayaan teosentris dengan antroposentris, serta kebudayaan Kristen dengan
paganisme. Tokohnya adalah Lorenzo Valla dan Fransesco Guicciardini
Sumbangan terbesar dari penulis sejarah renaissance yang muncul untuk pertama kalinya di
Italia terletak pada sifat rasional. Hal yang dulunya dianggap mitos dan theologi, sekarang
mereka pelajari secara kritis. Mereka meneliti buku klasik dan melakukan perbandingan kudian
mereka merekonstruksi kembali sehingga memperoleh hasil yang sempurna.
Perkembangan historiografi renaissance di pengaruhi oleh faktor eksternal, pengaruh dari luar
ini membuat bangsa Eropa berusaha untuk mendapatkan informasi baik berupa data sejarah
maupun geografis sehingga adanya penemuan-penemuan seperti penemuan alat pencetak oleh
Coster dan Gutenberg, pembuatan peta, dan pelayaran Colombus telah membuka cakrawala baru
dalam bidang komunikasi.
Perkembangan rasionalisme dan deisme sejak abad ke-17 dan ke-18 telah mengurangi
pengaruh gereja dalam sejarah. Dimana, kitab-kitab suci yang menjadi inspirasi sebelumnya
mulai di kritik, naskah-naskah kuno serta dokuman-dokumen resmi juga dikritik membuat Jean
Mabillon (1632-1707) melahirkan ilmu diplomatik. Di samping itu, ilmu paleografi dan
arkeologi modern telah dikembangkan oleh Dom Bernard Montfaucon (1655-1741).
Ada beberapa tokoh yang historiografi yang akan dibahas disini, seperti:
1. Niccolò Machiavelli
Niccolò Machiavelli lahir di Florence pada tanggal 3 Mei 1469, anak kedua dari Bernardo
Machiavelli dan Bartolomea de’ Nerli. Keluarga Machiavelli merupakan bagian dari kelas
menengah-ningrat dari Oltrano sebuah distrik di Florence. Ayah Niccolò yaitu Bernardo
merupakan seorang ahli hukum yang berasal dari keluarga bangsawan. Ia juga dikenal sebagai
penulis sejarah. Karya sejarahnya yang utama adalah sebuah laporan evolusi dari republik
Florentine tentang kematian Lorenzo Medici. Ia melarang keras penafsiran-penafsiran teologi
dan mencoba untuk menemukan hukum alamiah yang menentukan kehidupan seseorang.
Selama hidup Machiavelli, dia menulis beberapa buku, dua diantaranya yang paling
masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the
First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius).
Diantara karya-karya lainnya adalah The art of War (seni berperang), A History of Florence
(sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih
dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang
Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah
dibaca dari semua tulisan filosofis
2. Dante Alighiere
Ia lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, yang berasal dari keluarga kaya raya. Dia
pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan
yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan
penentang atoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia
tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang
kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik,
mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter.
3. Leonardo Bruni
Bruni lahir di Arezzo, tapi ia menjadi warga negara Florentine pada 1416. Dia sangat
terlibat dalam politik dan menjabat sebagai kanselir di pemerintah kota. Bruni adalah seorang
sarjana yang tak kunjung padam dan dianggap sebagai salah satu humanis pertama, bersama
dengan Francesco Petrarca dan Angelo Poliziano. Di antara sekian banyak prestasi ilmiah Bruni
dihasilkan dengan menciptakan gaya baru terjemahan yang berusaha untuk memberikan
pembaca arti keseluruhan teks asli dari kata-demi kata.
Karya Bruni yang tersohor bernama History of the Florentine People atau biasa disebut
“karya sejarah terbesar dari Renaisans”. Pekerjaannya sebagai sejarawan dimulai pada tahun
1415 dan Bruni bekerja sampai sisa hidupnya, yang didukung secara finansial oleh dewan kota
Florentine. Sejarah adalah sebuah monumen untuk kebesaran kota yang Bruni angkat dan
dianggap sebagai awal dari sebuah metode baru penulisan sejarah sipil. Alih-alih kronik bergaya
Abad Pertengahan, Bruni menulis sejarahnya menggunakan Livy sebagai model untuk bahasa,
format, dan style. Bruni juga bergantung pada informasi konkret yang diberikan oleh arsip kota
sebagai dasar untuk tulisannya.
Valla menulis The History of Ferdinand I of Aragon, sebuah buku yang tidak kritis karena
buku itu adalah sejarah “resmi”. Tetapi kemasyuran Valla terletak dalam pembuktian kepalsuan
Hadiah Konstantantinus (Konstantinus manjadi Kaisar Romawi pada 305-337) yang
memberikan hak dan politik kepada Paus. Letak keunggulannya bukan karena kritik sejarahnya
yang dapat disangkal, tetapi pada keberaniannya untuk melakukan kritik.
Guicciardinni menulis History of Florence, yang merupakan sejarah politik yang rasional.
Historiografinya lebih jauh dari Zaman Pertengahan dan Renaisans awal dalam penggunaan
bahasa yang langsung, bukan gaya percakapan. Sayang, tulisan Guicciardini tidak banyak
pengaruhnya pada historiografi Renaisans, karena bukunya tidak terbit sampai 1859. Buku yang
ditulisnya setelah dia mencapai kedewasaan dalam menulis ialah History of Italy. Buku ini
ditulis dengan pendekatan “kesatuan geografis”, tulisan yang biasanya mendekati sejarrah
dengan subjek negara dan dinasti. Jadi, buku Guicciardini merupakan sejarah universal yang
pertama di Italia.
Reaksi terhadap Zaman Pertengahan datang juga dari gerakan Reformasi. Kalau Renaisans
ingin menggantikan wahyu dengan akal, teologi dengan ilmu, kebudayaan teosentris dan
antroposentris, kebudayaan Kristen dengan paganism, maka Reformasi ingin menggantikan
teologi lama dengan teologi baru.
Reformasi , juga disebut Reformasi Protestan , adalah revolusi keagamaan yang terjadi di
gereja Barat pada abad ke-16. Pemimpin terbesarnya tidak diragukan lagi adalah Martin Luther
dan John Calvin . “Reformasi” adalah suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dalam
kekristenan barat yang dimulai sejak abad ke-14 hingga abad ke-17. Sebenarnya, reformasi
merupakan gerakan yang hendak mengembalikan kekristenan kepada otoritas Alkitab, dengan
iman kepercayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Wahyu Allah. Reformasi meletus di abad
ke-16 dan letusannya terjadi di beberapa tempat yang berbeda. Pertama-tama terjadi di Jerman
dengan Martin Luther sebagai pelopornya. Setelah itu Zwingli memimpin reformasi di Swiss,
kemudian Johanes Calvin yang mempelopori reformasidi Perancis, serta di Jenewa dan Swiss.
Selain itu, reformasi juga terjadi di tempat lain seperti di Inggris.
Gereja Katolik yang dinilai otoriter, kaku, dan tak bersahabat terhadap perubahan zaman.
Karenanya, gerakan ini kemudian disebut sebagai gerakan Protestan. Ketika masa Reformasi,
muncul John Sleidan, dan Matthias Vlacich Illyricus. Illyricus menulis Magdeburg Centuries,
buku sejarah berisi polemik yang sangat ambisius. Buku itu merupakan serangan pada intuisi
kepausan, buku ini banyak dikecam oleh gerakan Kontra-Reformasi yang ingin mengembalikan
kewibawaan gereja Katolik yang telah dirusak oleh gerakan Reformasi.
Sedangkan Kontra Reformasi ingin mengembalikan kewibawaan gereja Katholik yang telah
dirusak oleh gerakan Reformasi. Wakil dari gerakan ini ialah Cardinal Caesar Baronius dan para
sejarawan Sejuit. Zaman Renaissance, Reformasi dan Kontra Reformasi yang berlangsung
kurang lebih pada abad ke-16 mempunyai tema yang sama, sekalipun dengan alasan yang
berbeda dengan zaman sebelumnya, yaitu sejarah agama dan politik
dan kontra-reformasi
Masa Reformasi
Adalah seorang sejarawan Luksemburg dan sejarawan Reformasi .Ia lahir di Schleidenl ,
saat itu bagian dari kadipaten Luksemburg , sebuah elemen dari Belanda Spanyol.( tidak jauh
dari Aachen ).Sleidanus menulis Commentaries on Politicalnan Religious Conditions in the
Reign of Emperor Chales V, 1517-1555. Ia mencari sebab-sebab politik dari agama. Bukunya
adalah pembelaan naik tahtanya raja-raja Protestan dari aliran Lutheranisme di Jerman Utara.
Lahir 18 Juli 1504 di Aargau, meninggal 17 September 1575 di Zurrich. Ia orang Swiss
pengikut Zwingli.Bullinger, yang menulis History of the Reformasion, 1519-1532, adalah orng
Swiss dan pengikut Zwingli. Sekalipun bersifat apologetis, tetapi tulisannya bukanlah polemic.
Ia mengumpulkan banyak sumber dan menullis dengan baik, sehingga orang percaya
kejujurannya.
Revisionisme digunakan untuk merujuk kepada berbagai gagasan, prinsip dan teori
berdasarkan pada revisi atau perbaikan yang signifikan terhadap dasar pikiran Marxis yang
fundamental.Menurut Wood (2009) tentang istilah revisionis adalah: Istilah “revisionisme”
awalnya dipopulerkan pada abad kesembilan belas sebagai cara untuk mengkarakterisasi teori
radikal yang menyimpang dari Marxisme ortodoks. Meskipun revisionis radikal asli, ahli teori
sosial demokrat Eduard Bernstein, menganut label, "revisionis" umumnya merupakan istilah
pelecehan yang melekat pada Komunis setia kepada mereka yang mereka pikir menyimpang dari
garis partai.
Edward Berstein
Edward Bernstein (6 Januari 1850 - 18 Desember 1932) adalah seorang Jerman pendiri
sosialisme evolusioner dan revisionisme, serta politikus anggota dari Partai Sosial
Demokrat.Pada tahun 1880 berkunjung ke London dan berkenalan dengan Marx dan Engels.
Sejak 1888 menetap di Inggris dan terpengaruh serikat Fabian, dari sanalah ia belajar tentang
reformisme dan penghargaan terhadap demokrasi (Suseno, 2003).
Bernstein mendukung bentuk dewasa dari Marxisme mengacu bahwa sosialisme dapat dicapai
melalui cara-cara damai melalui reformasi legislatif dalam masyarakat demokratis.Tanpa perlu
untuk revolusi, Bernstein menyatakan bahwa etika dapat dikembalikan ke sosialisme dalam
sistem kapitalis, dengan negara sebagai aset penting untuk para pekerja.
Rosa Luxemburg
Rosa juga melakukan kritik terhadap pendapat para Revisionis juga, misal kritiknya terhadap
Karl Kautsky yang percaya bahwa kedatangan Sosialisme merupakan keniscayaan ekonomi dan
karena itu revolusi ditunggu dengan pasif.Menurut Rosa sikap ekonomistik itu dapat
menggerogoti daya juang proletariat yang berkesadaran.Kritik Rosa terhadap Bernstein bahwa
kapitalisme tidak ambruk, karena menurut Rosak eruntuhan kapitalisme merupakansyarat mutlak
perwujudan sosialisme.Kalau sementara terjadi kesan sebaliknya karena kapitalisme sementara
memindahkan objek ekploitasi ke negara jajahan.
Sebab lainnya adalah dengan terjadinya reformasi Katolik dan ketidak-adilan politk di
Itali.Akibat pertama yang dirasakan adalah munculnya sikap fanatik dan tidak toleran.Ketidak-
stabilan politik Itali telah menimbulkan individualisme yang tidak terkendalikan dan
kecemburuan di kalangan para penguasa.Kebanyakan republik-kota diperintah oleh para
“despotik”.Dalam mempertahankan kekuasaannya mereka tidak segan-segan menggunakan
kelompok-kelompok “gangster”.Sebagai gambaran, kematian Lorenze the Magnificent pada
tahun 1492, telah diikuti dengan naiknya Piero, anaknya yang sangat bodoh dan kemudian
berkuasa secara diktator di Florence.Untuk selanjutnya renaisan menyebar ke berbagai belahan
dunia Eropa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zaman Renaicanse adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno
dan budaya Romawi kuno. Ciri utama dari Renaissance adalah pandangan manusia yang tidak
hanya memikirkan hidupnya yang ditakdirkan oleh Tuhan. Historigrafi Renaisans, sama dengan
kebudayaannya, lahir di Italia, terutama karena pertumbuhan kota-kota di Italia. Diantaranya ada
Lorenzo Valla ( 1407-1457) dan Francesco Guicciardini ( 1483-1540).
Sedangkan Kontra Reformasi ingin mengembalikan kewibawaan gereja Katholik yang telah
dirusak oleh gerakan Reformasi.Wakil gerakan ini di antaranya ialah Candinal Caesar Baronius
(1538-1607) dan sejarahwan-sejarahwan Jesuit.Zaman Renaisans, Reformasi, dan Kontrra-
Reformasi yang berlangsung kurang lebi pada abad ke-16 mempunyai tema yang sama sekalipun
dengan alasan-alasan yang berbeda dengan zaman sebelumnya, yaitu zaman sejarah agama dan
sejarah politik.
Revisionis adalah: Istilah “revisionisme” awalnya dipopulerkan pada abad kesembilan belas
sebagai cara untuk mengkarakterisasi teori radikal yang menyimpang dari Marxisme ortodoks.
Meskipun revisionis radikal asli, ahli teori sosial demokrat Eduard Bernstein, menganut label,
"revisionis" umumnya merupakan istilah pelecehan yang melekat pada Komunis setia kepada
mereka yang mereka pikir menyimpang dari garis partai.
Dafatar Pustaka
Lucas, Henry S. The Renaissance And The Reformation. New York: Harper & Row,
Publissher, 1960.
http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.htm
http://dc432.4shared.com/doc/jEo8p5-e/preview.html
http://www.tuanguru.com/2012/02/pengertian-renaissance.html
https://www.kompasiana.com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/wahyu_setyan
ingsih/sejarah-renaissance_
http://poseidon04.blogspot.com/2013/05/historiografi-masa-renaisans.html?m=1