Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“KELAINAN KELAINAN PADA RAMBUT’’

DOSEN PENGAMPU:

ROSSY LUCKITA,M.Pd

ALMAIDA VEBIBINA,M.Pd

DI SUSUN OLEH:

ALFANNY ZUHAIR (5193344008)

ANDRIETTA ANGEL TAMPUBOLON (5193144007)

ASTRID CONSTANTIN SIHOMBING (5191144005)

ERA ERIKA FITRI AULIA ( 5195044001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
serta kesehatan yang telah diberikan. Sehingga kami dapat mengerjakan bahkan
menyelesaikan tugas rutin ini pada mata kuliah Cat Rambut Dasar dengan waktu yang tepat
serta pengumpulan yang tepat.

Adapun latar belakang kami mengerjakan makalah ini yaitu untuk memenuhi tanggung
jawab dalam tugas mata kuliah Cat Rambut Dasar yang diampu oleh dosen ROSSY
LUCKITA,M.Pd&ALMAIDA VEBIBINA,M.Pd.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua kami yang telah
mendukung kami selama perkuliahan ini dan kepada dosen pengampu yang telah memberi
kami dukungan serta motivasi dalam mengerjakan tugas ini.

Kami adalah manusia biasa yang tak lepas dari kelemahan serta kekurangan. Maka
dari itu apabila ada salah pengetikan, ada kata yang mungkin kurang berkenan, ada kata yang
sulit dimengerti dan lain-lain, kami mohon maaf. Saran dan kritik pembaca akan sangat
berharga bagi kami penyempurnaan tugas ini.
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................

C. TUJUAN..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

KESIMPULAN......................................................................................................................

SARAN...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….......
BAB I

PENDAHULUAN

KELAINAN-KELAINAN PADA RAMBUT

A. LATAR BELAKANG

Rambut ini berfungsi melindungi kulit kepala dari rasa panas. Di kepala rambut ini
memiliki jumlah sekitar 100.000 helai dan di setiap helainya tumbuh dalam waktu 2 sampai 6
tahun. Akan tetapi rambut akan rontok setiap hari dengan jumlah 50 sampai 100 helai tetapi
rambut baru akan tumbuh menggantikannya.

Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit kepala, rambut tidak mempunyai
saraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit bila dipangkas. Dengan adanya rambut, selain
berfungsi sebagai mahkota, juga berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas terik
matahari, dan cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan perawatan secara teratur
supaya rambut tetap sehat, indah dan berkilau. (Anonim, 2011) Dalam menggunakan
kosmetika rambut, dibutuhkan suatu ketelitian agar rambut tetap sehat dan indah. Setiap ahli
kecantikan harus teliti dan tepat dalam menentukan analisa dan diagnosa tentang keadaan
kulit kepala dan rambut serta kelainan yang ada pada kulit dan rambut tersebut. Oleh sebab
itu seorang ahli kecantikan sangat perlu mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan
rambut (Trycology).

Dengan mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, kita dapat
memberikan analisa yang tepat dan dapat memberikan nasehat-nasehat bagi masyarakat bila
diperlukan untuk perbaikan dan perhatian dalam pemeliharaan serta perawatan agar rambut
tetap sehat dan indah. Rambut yang kurang perawatan, akan mudah mengalami kerusakan
seperti rambut kusam, patah rontok, bahkan dapat menimbulkan kebotakan. Penyebab rambut
rontok secara umum yaitu folikel rambut sangat sensitif terhadap lingkungan. Kondisi rambut
kita sangat terpengaruh oleh lingkungan yang terpolusi seperti sekarang. Rambut yang rontok
juga dapat disebabkan oleh stres, tegang, diet, sedang menjalani pengobatan, sirkulasi darah
yang buruk dan sakit fisik. Pemakaian bahan kimia yang berlebih pada rambut akan
berdampak buruk bagi rambut. (Anonim, 2011) Kebotakan (Alopecia) disebabkan
kerontokan rambut.

Kerontokan rambut dapat terjadi sewaktu masa katagen/peralihan atau masa


anagen/siklus pertumbuhan rambut dan juga karena ketombe. Rambut dikatakan rontok jika
rambut yang rontok melebihi 10 helai. (Anonim, 2011) Lidah buaya dengan nama latin Aloe
vera adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Lidah buaya
memiliki banyak khasiat salah satu di antaranya adalah penyubur rambut. (Dalimartha, 2000).
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM,
Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan
adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang
dibutuhkan oleh tubuh. (Anonim, 2011) Menurut Dr. Freddy karena bersifat antioksidan,
lidah buaya dapat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya
terkandung sel lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan
menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya kulit tidak cepat kering dan
terlihat awet muda serta merangsang pertumbuhan rambut. (Anonim, 2012) Hair tonic adalah
sediaan berupa larutan perangsang pertumbuhan rambut. Hair tonic juga merupakan sediaan
kosmetika yang digunakan untuk melebatkan pertumbuhan rambut atau merangsang
pertumbuhan rambut pada kebotakan atau rambut rontok. (Anonim, 2011) Berdasarkan
khasiat dari lidah buaya maka peneliti mencoba memformulasikan hair tonic dengan tanaman
tersebut agar diperoleh bentuk sediaan dengan kestabilan yang optimal dan penggunaannya
menjadi lebih praktis. Untuk memperoleh sediaan kestabilan optimal maka perlu diperhatikan
faktor penting yaitu kekentalan (viskositas)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana memformulasikan sari lidah buaya (Aloe vera L.) dalam sediaan hair
tonic ? 2. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi zat peningkat viskositas (Gliserin)
terhadap kestabilan sediaan hair tonic dari sari lidah buaya (Aloe vera L) ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk memformulasikan sari lidah buaya (Aloe vera L.) dalam sediaan hair tonic.
2. Untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi zat peningkatan viskositas (Gliserin) dan
menentukan formulasi yang stabil dalam sediaan hair tonic dari sari lidah buaya (Aloe vera
L.).

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Menambah wawasan bagi peneliti mengenai formulasi sari lidah buaya (Aloe vera
L.) dalam sediaan hair tonic. 2. Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai khasiat sari
lidah buaya dalam pengobatan tradisional.
BAB II

PEMBAHASAN

A.KETOMBE

1. Pengertian Ketombe

Ketombe adalah suatu kondisi kulit kepala yang bersifat kronik yang ditemukan di skuama
atau serpihan-serpihan kulit kepala berwarna putih keabu-abuan atau kadang kekuningan.

Gejala Ketombe

Gejala dari ketombe sangat mudah dikenali, yaitu serpihan kulit kepala berwarna putih
keabu-abuan atau kekuningan yang berminyak, tetapi tidak melekat erat di kulit kepala,
sering ditemukan di permukaan kulit kepala, di antara rambut, maupun di bahu. Gejala umum
lainnya adalah gatal, radang, dan rasa kering di kulit kepala.

Penyebab dan Faktor Risiko Ketombe

Ketombe dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal, antara lain:

 Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik merupakan salah satu penyebab ketombe paling sering. Penyakit ini
ditandai dengan kulit yang memerah dan berminyak, dilapisi oleh serpihan kulit kepala
berwarna putih kekuningan. Dermatitis seboroik juga bisa menyerang bagian tubuh lain
selain kulit kepala, contohnya daerah alis, hidung, belakang telinga, dada, selangkangan, dan
daerah-daerah lain yang memiliki banyak kelenjar minyak.

 Kurang rajin mencuci rambut

Saat kulit kepala jarang dibersihkan dengan sampo, minyak, dan sel kulit mati akan
menumpuk di kulit kepala yang mengakibatkan ketombe.

 Malassezia sp

Malassezia sp. merupakan salah satu jamur yang hidup di kulit kepala sebagai normal flora.
Jika ada kondisi yang menyebabkan pertumbuhan jamur ini meningkat melebihi jumlah
normal, misalnya pada kondisi udara yang panas dan lembap. Malassezia dapat menyebabkan
penumpukan asam lemak tak tersaturasi sehingga terjadi peradangan yang berujung pada
deskuamasi kulit kepala sehingga menghasilkan ketombe.

 Kulit kering

Serpihan kulit kepala yang disebabkan oleh kulit kering agak berbeda dengan yang
disebabkan oleh kulit berminyak. Pada kulit kering, serpihan cenderung lebih kecil dan tidak
begitu berminyak. Kulit kepala merah dan gejala radang lebih jarang dijumpai.
 Dermatitis kontak

Hipersensitivitas terhadap suatu komposisi dari produk perawatan rambut dapat


menyebabkan kulit kepala meradang yang salah satu gejalanya adalah ketombe

Gejala Ketombe
Pada umumnya, ketombe dapat dengan mudah dikenali. Terdapat beberapa gejala klinis
penderita dengan ketombe yang bisa diamati, yaitu:

 Adanya serpihan atau sisik berwarna putih keabuan pada kepala


 Rasa gatal pada kulit kepala
 Kerontokan rambut
 Rambut terlihat berminyak

Pengobatan atau Penanganan Ketombe

Ketombe biasanya dapat dikendalikan dengan mudah. Pada umumnya, membersihkan kulit
kepala dengan sampo untuk mengurangi minyak dan membersihkan sel kulit mati dapat
membantu mengatasi ketombe yang sifatnya ringan. Jika sampo biasa tidak membantu maka
sampo anti-ketombe bisa dicoba. Meskipun begitu, terdapat banyak jenis sampo anti-
ketombe, untuk mengetahui mana yang cocok diperlukan proses trial and error.

Jika muncul gejala gatal, menyengat, merah dan rasa terbakar pada kulit kepala setelah
memakai suatu produk perawatan kulit kepala, maka harus segera menghentikan
pemakaiannya. Perhatikan pula tanda-tanda alergi, seperti ruam, biduran, atau sesak nafas.
Jika ada gejala-gejala tersebut, harap segera mencari bantuan medis.

Sampo anti ketombe diklasifikasikan berdasarkan kandungan obat yang dipakai:

 Sampo yang mengandung asam salisilat

Sampo ini dikenal sebagai lulur kulit kepala dan membantu mengurangi skuama. Namun,
sampo ini dapat menyebabkan kulit kepala kering yang juga dapat menyebabkan ketombe.

 Sampo yang mengandung selenium sulfit

Sampo ini memperlambat matinya sel kulit kepala dan juga mengurangi malassezia. Sama
seperti sampo dengan asam salisilat, sampo ini juga dapat menyebabkan diskolorasi di
rambut berwarna terang.

 Sampo yang mengandung antifungal

Kandungan antifungal merupakan pilihan terakhir jika sampo lainnya tidak dapat
menghilangkan ketombe.

Pencegahan Ketombe
Ketombe dapat dicegah dengan cara mengendalikan stres karena stres berdampak ke
kesehatan secara keseluruhan. Pencegahan lain adalah dengan rajin keramas, terutama pada
kulit kepala yang berminyak

Gambar penyakit ketombe pada kulit kepala

B.KELAINAN RAMBUT BERKUTU

Pengertian Kutu Rambut

Kutu rambut adalah parasit yang hidup di kulit kepala dan mengakibatkan kulit kepala gatal.
Istilah medis untuk penyakit yang disebabkan oleh kutu rambut ini adalah pediculosis capitis.

Gejala Kutu Rambut

Gejala kutu rambut adalah rasa gatal di kulit kepala, yang dapat menyebar hingga ke leher
dan telinga. Rasa gatal ini timbul akibat reaksi kulit manusia terhadap tinja atau air liur kutu.
Selain rasa gatal, penderita juga dapat merasakan ada sesuatu yang merayap di kulit kepala.

Rasa gatal di kulit kepala membuat penderita menggaruk kepala terus menerus. Gatal akan
lebih terasa pada malam hari, karena kutu lebih aktif dalam kondisi gelap. Akibatnya,
penderita menjadi sulit tidur.

Menggaruk kepala secara terus menerus akan menyebabkan kulit kepala terluka, dan jika
luka tersebut terinfeksi bakteri, akan muncul nanah.

Penyebab Kutu Rambut


Kutu rambut paling sering menular melalui kontak langsung dengan kepala penderita. Tanpa
kontak langsung, kutu rambut tidak dapat berpindah dari satu kepala ke kepala orang lain.
Hal ini karena kutu rambut tidak mampu terbang atau melompat.
Meskipun tidak dapat terbang atau melompat, kutu rambut bisa merayap dengan cepat. Hal
ini memungkinkan kutu rambut berpindah dari kepala penderita ke kepala orang lain melalui
benda-benda yang digunakan di kepala, seperti topi, syal, sisir, bantal, handuk,
dan headphone.
Penularan juga bisa terjadi jika seseorang menyimpan benda-benda tersebut di tempat yang
sama dengan benda milik penderita, misalnya meletakkan baju di lemari yang sama.
Diagnosis Kutu Rambut
Dari gejala gatal di kepala, kutu rambut dapat dideteksi dengan melihat adanya kutu di
kepala. Bila kutu tidak dapat dilihat secara langsung, penderita dapat menggunakan sisir serit,
yaitu sisir khusus yang dapat menjaring kutu rambut dan telur kutu.
Berikut adalah tahapan untuk menggunakan sisir serit:

 Sisir rambut menggunakan sisir biasa terlebih dahulu, untuk mengurai kekusutan.
 Sisir rambut dengan sisir serit secara perlahan dari kulit kepala hingga ujung rambut,
dan pastikan seluruh area rambut tersisir secara merata.
 Periksa apakah ada kutu atau telur kutu yang tersangkut di sisir serit, pada tiap sisiran.
Gunakan kaca pembesar untuk melihat lebih jelas.

Penggunaan sisir serit ini dapat membuat rambut menjadi kusut, jadi sebaiknya dilakukan
saat rambut masih basah dan telah dibalur oleh kondisioner. Selain untuk pemeriksaan,
menyisir rambut dengan sisir serit juga dapat dilakukan untuk menghilangkan kutu rambut.

Cara Menghilangkan Kutu Rambut


Seperti disebutkan di atas, salah satu cara menghilangkan kutu rambut adalah menyisir
rambut dengan sisir serit, dalam keadaan rambut basah. Penggunaan sisir serit dilakukan tiap
3-4 hari, minimal selama 2 minggu, untuk memastikan tidak ada lagi kutu di rambut.
Penggunaan sisir serit ini dapat dikombinasikan dengan cairan atau sampo pembasmi kutu.
Terdapat sampo untuk kutu rambut yang dijual bebas tanpa resep, yaitu sampo yang
mengandung permethrin. Penggunaan sampo ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Lepas pakaian sebelum menggunakan sampo untuk kutu rambut.


 Jangan menggunakan kondisioner atau sampo dengan kondisioner sebelum memakai
sampo kutu rambut.
 Gunakan obat kutu rambut sesuai petunjuk pada kemasan obat.
 Gunakan sampo ke seluruh kulit kepala dan rambut, saat rambut setengah kering.
 Bagi penderita yang memiliki rambut panjang, gunakan 2 botol sampo kutu rambut
bila perlu.
 Bilas rambut setelah 10 menit.
 Jangan keramas sampai 2 hari setelahnya.
 Gunakan sisir serit untuk menghilangkan kutu yang mati.
 Jika setelah menggunakan sampo kutu rambut, masih merasa ada gerakan kutu, tidak
perlu langsung mengulang pengobatan. Penggunaan sampo kutu rambut perlu diulang
7-10 setelah pengobatan pertama.

Karena sampo kutu rambut tidak dapat membunuh telur kutu, penggunaan sampo ini perlu
diulang untuk membasmi kutu yang baru menetas.
Untuk menyingkirkan kutu rambut beserta telurnya, dapat digunakan sisir serit saat rambut
masih basah. Sisirlah rambut setiap hari dengan sisir serit, sampai 2-3 minggu, untuk
memastikan semua kutu dan telur kutu hilang.
Tidak hanya kepala yang diobati, barang-barang yang digunakan penderita juga harus
dibersihkan dari kutu. Berikut ini adalah contoh barang yang perlu dibersihkan dari kutu,
beserta cara membersihkannya:

 Pakaian, seprai, dan sarung bantal dicuci dengan air panas, kemudian dikeringkan di
bawah sinar matahari.
 Sisir direndam dalam air panas selama 5-10 menit.
 Lantai, karpet, kursi, dan sofa dibersihkan dengan penyedot debu (vacuum cleaner).
 Barang yang tidak bisa dicuci dimasukkan ke dalam kantong yang tertutup rapat, lalu
simpan selama 2 minggu.

Perlu diingat, jangan menggunakan semprotan racun serangga, karena akan berbahaya bila
terhirup atau terserap ke dalam kulit.
Jika kutu rambut tetap tidak hilang dengan pengobatan di atas, segeralah berkonsultasi
ke dokter kulit. Dokter kulit dapat memberikan cairan pembasmi kutu jenis lain,
seperti malathion atau spinosad. Selain itu, dokter kulit juga bisa memberikan obat
minum kotrimoksazol untuk menghilangkan kutu.

Pencegahan Kutu Rambut
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena kutu rambut.
Langkah pencegahan ini juga perlu dilakukan oleh orang yang sudah pernah terkena kutu
rambut, agar tidak terjadi kembali. Beberapa langkah tersebut adalah:

 Hindari kontak kepala saat beraktivitas dengan orang lain.


 Jangan berbagi penggunaan barang pribadi, seperti pakaian, topi, handuk, dan bantal.
 Jangan berbaring di sofa, karpet, atau ranjang yang baru digunakan oleh penderita,
kecuali telah dibersihkan dengan alat penyedot debu (vacuum cleaner).
 Cuci pakaian penderita dengan air panas, lalu jemur di bawah terik matahari.
 Cuci barang-barang yang dipakai oleh penderita. Jika tidak dapat dicuci dengan air,
gunakan metode dry-clean atau masukkan barang tersebut ke dalam kantong dan
tutup rapat selama 2 minggu.

Gambar kelainan rambut berkutu

C.FOLIKULITIS

Pengertian Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh
yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, folikulitis yang sudah dalam tahap
parah dapat menyebabkan rambut hilang secara permanen dan timbul bekas luka.

Folikulitis dibagi menjadi tiga, yaitu:

 Sycosis barbae, yaitu folikulitis kronis yang menyerang bagian wajah yang ditumbuhi
jenggot. Jenis folikullitis ini juga menimbulkan nyeri dan kadang memengaruhi bibir
bagian atas, sehingga sulit ditangani.
 Hot-tub folliculitis. Jenis folikulitis ini dialami oleh orang yang sering berendam
dalam air hangat, yang mana mendukung pertumbuhan bakteri Pseudomonas spp.
Folikulitis jenis ini tidak berbahaya dan bisa dicegah dengan perawatan rutin pada
tempat berendam tersebut.
 Gram-negative folliculitis, adalah folikulitis yang terjadi akibat penggunaan
antibiotik jangka panjang untuk mengatasi jerawat. Jenis bakteri lain terlibat dalam
folikulitis ini

Gejala Folikulitis

Gejala yang muncul pada folikulitis, antara lain:

 Muncul banyak benjolan kecil berwarna merah atau seperti jerawat, di kulit tempat
rambut tumbuh.

 Benjolan terasa nyeri yang berisi nanah, dapat membesar atau pecah.

 Gatal dan sensasi terbakar pada kulit.

Penyebab Folikulitis

Folikulitis disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada folikel rambut.


Sebenarnya bakteri ini terdapat di permukaan kulit, dan tidak mengganggu kesehatan.
Masalah baru timbul jika bakteri ini masuk ke dalam folikel rambut akibat permukaan kulit
yang rusak, misalnya akibat mencukur. Selain karena bakteri, folikulitis juga bisa disebabkan
oleh virus dan jamur.

Faktor Risiko Folikulitis

Folikulitis bisa menyerang semua orang dari segala usia. Namun demikian, ada beberapa
faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya folikulitis, meliputi:

 Menderita penyakit yang menurunkan kekebalan tubuh, seperti diabetes, HIV/AIDS,


dan kanker.

 Memiliki jerawat atau radang pada kulit.

 Berendam dalam bak air panas yang tidak bersih.

 Menggunakan obat luar (krim) untuk jangka panjang, terutama krim


berisi kortikosteroid atau antibiotik (untuk pengobatan jerawat).
 Mengenakan pakaian yang ketat, tidak menyerap panas dan keringat, atau sering
menggunakan sarung tangan karet atau sepatu boots.

 Kerusakan lapisan kulit akibat mencukur atau waxing rambut, serta gesekan dengan


pakaian yang ketat.

Diagnosis Folikulitis

Diagnosis folikulitis dapat dilakukan dengan mengetahui riwayat penyakit dan melihat
kondisi kulit pasien. Bila diperlukan, dokter akan melakukan dermoskopi, yaitu pemeriksaan
kulit dengan menggunakan alat seperti mikroskop untuk melihat kulit lebih jelas.

Jika infeksi terus berlanjut meski pasien telah menjalani pengobatan, dokter akan mengambil
usapan kulit atau rambut yang terinfeksi untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan
penyebab infeksinya. Biopsi kulit dengan mengambil sampel kulit dilakukan bila dicurigai
ada kondisi lain, namun jarang dilakukan. 

Pengobatan Folikulitis

Metode pengobatan untuk folikulitis tergantung pada jenis infeksi dan tingkat keparahan
yang dialami, antara lain:

 Obat-obatan

Untuk menangani infeksi ringan, dokter akan meresepkan antibiotik dalam bentuk krim,
losion, atau gel. Sedangkan untuk mengobati folikulitis yang disebabkan oleh infeksi jamur,
obat antijamur dalam bentuk krim, sampo, atau tablet bisa digunakan.

Untuk folikulitis yang terjadi pada penderita HIV/AIDS, kondisi akan membaik dengan
memberikan juga terapi untuk HIV-nya.

 Operasi

Pilihan pengobatan lain untuk folikulitis adalah tindakan operasi kecil, yaitu dengan
mengeluarkan nanah dari benjolan. Tindakan ini bisa membuat pasien sembuh lebih cepat
dan tidak meninggalkan banyak bekas luka.

Meski berhasil ditangani, folikulitis bisa kembali terjadi. Pilihan metode lain untuk
menangani folikulitis adalah menghilangkan rambut dengan laser. Hal ini dilakukan bila
metode lain gagal. Namun demikian, metode ini tergolong mahal dan akan menghilangkan
rambut secara permanen, sehingga kepadatan rambut di area tertentu dapat berkurang.

Folikulitis ringan bisa ditangani dengan perawatan di rumah. Beberapa hal yang bisa
dilakukan antara lain:

 Bersihkan area yang terinfeksi dengan air hangat dan sabun antibakteri. Pastikan
untuk selalu menggunakan pakaian dan handuk yang bersih.
 Rendam lap ke dalam campuran 1 sendok teh garam, dengan 2 gelas air, kemudian
tempelkan di area tubuh yang terinfeksi. Cuka juga bisa digunakan sebagai pengganti
garam.

 Hindari mencukur, menggaruk, atau mengenakan pakaian yang terlalu ketat pada area
yang terinfeksi.

Komplikasi Folikulitis

Folikulitis bisa sembuh dengan sendirinya, dan jarang menyebabkan gangguan yang lebih
parah. Meski demikian, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah:

 Infeksi yang menyebar atau berulang

 Terbentuk bisul

 Kerusakan kulit permanen, bisa berupa bekas luka atau kulit menghitam

 Kebotakan permanen dan kerusakan folikel

Pencegahan Folikulitis

Folikulitis bisa dicegah dengan menjaga kebersihan dan kelembaban kulit, terutama pada
individu yang rentan terkena infeksi, seperti penderita diabetes. Penggunaan antiseptik secara
rutin tidak disarankan, karena bisa membuat kulit kering.

Pasien juga harus berhati-hati saat bercukur. Disarankan untuk menggunakan krim, sabun,
atau gel sebagai pelicin agar kulit tidak terluka. Perlu diingat, jangan berbagi alat cukur
dengan orang lain. Jangan menggunakan pakaian yang ketat agar tidak terjadi gesekan antara
kulit dan pakaian, serta cuci dan keringkan sarung tangan karet sebelum kembali digunakan.

Pada umumnya folikulitis tidak menular, namun folikulitis akibat bakteri Staphylococcus


aureus bisa menyebar ke orang lain. Risiko ini dapat dikurangi dengan mencuci pakaian,
handuk dan seprai dengan air panas, serta tidak berbagi pakai pisau cukur.

D.KELAINAN RAMBUT RONTOK

Pengertian rambut rontok


Rambut rontok adalah lepasnya rambut secara berlebihan. Kondisi ini dapat mengakibatkan
penipisan rambut atau kebotakan, baik sementara atau permanen.

Jumlah rambut seseorang akan lepas atau rontok sekitar 50-100 helai setiap harinya. Hal ini
normal, karena terdapat juga rambut yang tumbuh setiap harinya. Pertumbuhan rambut
normal akan diawali dengan fase pertumbuhan (anagen), di mana rambut akan tumbuh dan
bertahan selama 2-6 tahun.

Setelah itu, rambut akan rontok dan akan tumbuh kembali 2-3 bulan setelah rontok (fase
telogen). Sebelum rontok, rambut akan memasuki masa transisi selama 2-3 minggu (fase
katagen). Jika siklus pertumbuhan rambut ini terganggu, rambut akan rontok hingga berujung
pada kebotakan.

Penyebab Rambut Rontok

Banyak faktor yang dapat menyebabkan siklus pertumbuhan rambut terganggu, hingga
berakibat pada rambut rontok. Rambut rontok yang terjadi secara tiba-tiba dapat terjadi akibat
penyakit atau obat tertentu (misalnya kemoterapi), pola makan yang tidak sehat, dan setelah
melahirkan. Sedangkan rambut rontok yang terjadi secara bertahap paling sering disebabkan
oleh keturunan.

Gejala Rambut Rontok

Rambut rontok diawali dengan gejala penipisan rambut. Penipisan ini dapat terjadi secara
tiba-tiba atau bertahap. Kerontokan rambut dapat terjadi hanya pada kulit kepala atau seluruh
tubuh. Gejala ini bisa berlangsung sementara atau permanen.

Penanganan Rambut Rontok

Penanganan rambut rontok tergantung penyebabnya. Penyebab paling sering adalah


keturunan, dan kondisi ini merupakan proses alami yang tidak membahayakan kesehatan.

Langkah penanganan biasanya dilakukan saat seseorang mulai merasa penampilannya


terganggu akibat rambut rontok. Penanganan untuk rambut rontok adalah dengan obat-
obatan, atau bisa juga dengan tranplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan akibat rambut
rontok.

Pencegahan Rambut Rontok

Kerontokan rambut dapat dicegah agar tidak terjadi penipisan rambut atau kebotakan.
Caranya antara lain dengan memilih produk perawatan rambut yang aman serta melindungi
rambut dari paparan sinar matahari secara langsung.
E.KEBOTAKAN

Pengertian Kebotakan

Kebotak adalah kondisi di mana rambut di kulit kepala atau area tubuh yang lain hilang atau
rontok secara berlebihan. Kebotak disebut juga alopecia

Penyebab Botak 
Setiap orang kehilangan sekitar 50-100 helai rambut setiap harinya, dan ini adalah hal yang
normal. Jika jumlah rambut yang rontok setiap hari lebih banyak daripada itu, Anda perlu
mencari tahu penyebabnya agar dapat segera diatasi sebelum terjadinya kebotakan.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan rambut rontok secara berlebihan dan berpotensi
menimbulkan kebotakan adalah:
1. Faktor keturunan 
Penyebab kebotakan yang paling sering adalah faktor keturunan atau genetik. Kondisi ini bisa
mengakibatkan androgenic alopecia dengan pola kebotakan yang khas.
Kebotakan jenis ini sering ditandai dengan penipisan rambut dan mundurnya garis batas
rambut pada dahi. Botak akibat keturunan bisa dimulai sejak remaja dan terjadi secara
bertahap seiring pertambahan usia.
2. Perubahan hormon
Berbagai kondisi yang menyebabkan perubahan kadar hormon di dalam tubuh dapat
menyebabkan kebotakan. Beberapa contoh kondisi bisa mengganggu kadar hormon adalah
kehamilan, melahirkan, menopause, PCOS, dan gangguan tiroid. Kebotakan akibat perubahan
hormon umumnya bersifat sementara.
3. Penyakit tertentu
Sejumlah kondisi medis, seperti penyakit autoimun yang menyebabkan alopecia areata,
infeksi jamur pada kulit kepala (tinea capitis), dan gangguan mental yang
disebut trikotilomania, bisa menyebabkan kebotakan.
Selain itu, kejadian yang menimbulkan stres atau gangguan psikologis, seperti kematian
orang terkasih atau perceraian, juga bisa menyebabkan rambut rontok dan botak.
4. Obat-obatan 
Kebotakan juga bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan, seperti obat untuk kanker
(kemoterapi), depresi, atritis, asam urat, hipertensi, atau penyakit jantung.
Bila botak terjadi setelah Anda menggunakan obat tertentu, sebaiknya konsultasikan ke
dokter agar dapat dilakukan penggantian atau penghentian obat. Jangan langsung mengganti
atau menghentikan obat tanpa sepengetahuan dokter.
5. Terapi radiasi
Terapi radiasi atau radioterapi yang dilakukan untuk mengobati kanker bisa menyebabkan
kebotakan, terutama bila terapi dilakukan di area kepala atau leher. Meski demikian,
kebotakan akibat radiasi umumnya bersifat sementara dan rambut bisa tumbuh kembali
beberapa bulan setelah terapi selesai.
6. Penataan dan perawatan rambut
Terlalu sering menata rambut dengan cara ditarik, seperti kuncir kuda atau kepang, bisa
menyebabkan kebotakan. Kebotakan jenis ini disebut traction alopecia.
Selain itu, perawatan rambut secara berlebihan, misalnya terlalu sering mewarnai rambut,
mengeriting, atau meluruskan rambut, juga berpotensi menyebabkan kebotakan. Hal ini
karena kebiasaan tersebut dapat membuat rambut menjadi rapuh dan mudah rontok.

Faktor Risiko Botak


Ada sejumlah kondisi yang bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami kebotakan,
yaitu:

 Memiliki riwayat kebotakan dalam keluarga


 Berusia lanjut
 Mengalami stres
 Menderita kondisi medis tertentu, seperti lupus atau diabetes
 Mengalami penurunan berat badan secara signifikan atau kekurangan asupan kalori
dan protein
 Mengalami kekurangan zat gizi tertentu, seperti zat besi, protein, atau zinc

Gejala Botak
Rambut dapat tumbuh hampir di semua bagian tubuh, kecuali di telapak tangan, kaki, atau di
kelopak mata. Rambut terbentuk dari salah satu protein yang disebut keratin yang ada di
folikel rambut. Rambut akan mengalami pertumbuhan dan akan rontok dengan sendirinya.
Proses ini berlangsung secara berulang membentuk siklus. Ada 3 fase yang terjadi selama
siklus pertumbuhan rambut, yaitu:

 Anagen, yaitu fase saat rambut tumbuh dan bertahan sampai 8 tahun
 Katagen, yaitu fase transisi dari pertumbuhan rambut yang berlangsung 2–3 minggu
 Telogen, yaitu fase istirahat yang berlangsung 2–3 bulan, sebelum akhirnya rambut
rontok dan digantikan dengan rambut yang baru

Kebotakan dapat terjadi bila ada kerontokan rambut dalam jumlah yang berlebihan dan
berlangsung setiap hari, tanpa adanya pertumbuhan rambut yang baru. Keluhan atau gejala
yang dapat mengawali kebotakan adalah:

 Rambut menjadi mudah patah dan rusak


 Terjadi penipisan rambut, terutama di puncak kepala
 Mundurnya garis batas rambut pada bagian dahi
 Muncul pitak di kulit kepala atau kulit yang biasanya ditumbuhi rambut
 Banyak rambut yang rontok saat menyisir atau saat menyapukan tangan ke rambut
 Muncul bercak kerak di kulit kepala yang melebar secara bertahap

Gejala-gejala di atas bisa berlangsung secara bertahap atau muncul secara tiba-tiba,
tergantung penyebab kebotakan. Botak bisa terjadi di semua bagian kulit yang ditumbuhi
rambut, termasuk alis dan jenggot.
Selain gejala di atas, kerontokan rambut yang akhirnya memicu kebotakan juga bisa disertai
rasa gatal atau sakit di kulit kepala. Bahkan, jika penyebabnya adalah infeksi jamur, area
yang botak dapat mengalami pembengkakan dan keluar nanah.

Kapan harus ke dokter


Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di
atas, terutama bila terjadi secara tiba-tiba, rambut yang rontok jumlahnya sangat banyak, atau
terjadi kebotakan di area lain, misalnya alis.
Anda juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter bila kebotakan atau kerontokan rambut
sampai membuat Anda merasa tertekan atau rendah diri. Hal ini penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan mental Anda.

Diagnosis Botak
Untuk mendiagnosis kebotakan, dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami
pasien, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Dokter juga akan menanyakan
perawatan rambut yang biasa pasien lakukan.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kulit yang botak.
Umumnya, langkah tersebut cukup untuk mendiagnosis kebotakan. Namun, untuk
mengetahui penyebab kebotakan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang
berikut:

 Tes darah, untuk mengetahui kondisi medis penyebab botak


 Biopsi kulit, yaitu pengambilan sampel kulit yang mengalami kebotakan untuk
diperiksa di laboratorium
 Light microspocy, yaitu pemeriksaan rambut yang rontok dengan mikroskop untuk
mengetahui apakah ada gangguan di pangkal rambut

Pengobatan Botak
Pengobatan botak bertujuan untuk menekan kerontokan rambut dan menumbuhkan kembali
rambut yang rontok. Hal ini dapat dilakukan dengan:
Obat-obatan
Berikut adalah beberapa obat yang bisa diberikan oleh dokter untuk mengatasi kebotakan:
 Minoxidil, untuk memperlambat kebotakan hingga menumbuhkan rambut, obat ini
tersedia dalam bentuk lotion atau sampo
 Finasteride, untuk menghambat pembentukan hormon pada kulit pria yang
menyebabkan kebotakan
 Spironolactone, untuk menghambat pembentukan hormon penyebab kebotakan pada
pria maupun wanita
 Kortikosteroid, untuk membantu mengatasi kebotakan akibat penyakit autoimun,
seperti alopecia areata
 Diphencyprone, untuk mendorong pertumbuhan rambut, terutama pada botak akibat
alopecia areata

Prosedur medis
Beberapa prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi botak adalah:

 Operasi transplantasi rambut


Operasi dilakukan dengan memindahkan kulit kepala dengan folikel rambut aktif ke
area botak. Satu sesi operasi umumnya bisa memindahkan sekitar 10–60 folikel
rambut. Hasil operasi dapat terlihat setelah beberapa bulan.
 Terapi laser
Terapi ini dilakukan dengan cara menembakkan sinar laser ke area yang botak untuk
merangsang pertumbuhan rambut. Terapi laser dapat dilakukan pada kebotakan akibat
keturunan, alopecia areata, atau akibat kemoterapi.
 PRP (platelet-rich plasma)
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sedikit darah pasien untuk kemudian
diproses agar plasmanya terpisah dari sel-sel darah. Plasma tersebut akan diambil dan
disuntikkan ke area kulit yang botak untuk merangsang pertumbuhan rambut.

Jika botak disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu, pengobatan akan dilakukan
untuk mengatasi penyakit tersebut. Misalnya, jika botak disebabkan oleh kekurangan zat besi
atau zinc, dokter akan memberikan suplemen yang mengandung mineral tersebut.
Selain itu, penderita botak bisa mengenakan rambut palsu untuk sementara waktu dan
dianjurkan untuk menghindari kebiasaan menarik atau mengikat rambut terlalu ketat, serta
lebih berhati-hati dalam memilih produk perawatan rambut.

Komplikasi Botak
Meskipun umumnya tidak berbahaya, botak dapat menimbulkan beragam komplikasi, antara
lain:

 Terganggunya penampilan
 Menurunnya rasa percaya diri
 Gangguan kecemasan
 Depresi
 Luka terbakar sinar matahari (sunburn) pada area kulit kepala yang botak

Pencegahan Botak
Botak karena faktor genetik atau usia tidak dapat dicegah. Namun, Anda tetap dapat
mengurangi risiko terjadinya kebotakan dengan melindungi rambut dari kerusakan. Beberapa
langkah yang bisa dilakukan adalah:

 Biarkan rambut tumbuh alami sesuai warna dan tekstur aslinya.


 Hindari mengikat atau mengepang rambut terlalu kencang.
 Hindari keramas setiap hari, kecuali rambut Anda sangat berminyak.
 Pilih produk perawatan rambut dengan bijak, termasuk sampo dan cat rambut.
 Hindari kegiatan meluruskan atau mengeriting rambut secara berlebihan, terutama
dengan alat yang memberikan panas pada rambut. Bila ingin memakainya, pastikan
rambut sudah kering dan gunakan tingkat panas terendah.
 Gunakan sisir bergigi jarang dan hindari menyisir saat rambut masih basah.
 Lindungi rambut dari paparan sinar matahari yang berlebihan, misalnya dengan
mengenakan topi saat beraktivitas di luar ruangan ketika matahari sedang terik.

Bila Anda perlu menjalani kemoterapi, coba tanyakan kepada dokter mengenai
penggunaan cooling cap untuk mengurangi risiko terjadinya rambut rontok. Jika Anda sudah
mengalami kebotakan, pastikan untuk mengikuti saran perawatan dari dokter, baik untuk
menumbuhkan rambut kembali maupun untuk mencegah kebotakan semakin parah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa merawat rambut serta


melakukan penataan harus memiliki ketelatenan. Diperlukannya pengetahuan
untuk melakukan praktek merawat dan menata rambut. jika pengetahuan tentang
merawat rambut kurang ada atau belum mencukupi, maka terjadi kesalahan dalam
melakukanm perawatan rambut. karena perawatan rambut harus sesuai dengan
jenis rambut maupun kelainannya.

B. SARAN

Merawat rambut sebaiknya disesuaikan dengan jenis rambut. jika jenis


rambutnya berminyak maka kosmetiknya harus yang mengandung lemon. Jika
perawatan sudah sesuai maka hasil akhir dari perawatan rambut tersebut menjadi
berhasil.
DAFTAR PUSTAKA

http://mypotik.blogspot.com/2010/07/bagaimana-penataan-rambut-agar-sesuai.html

http://lifestyle.okezone.com/read/2010/06/18/29/344404/gaya-rambut-terbaik-bentuk-wajah-
hati

http://fun.lintas.me/article/wajibbaca.com/tips-penataan-rambut-agar-sesuai-dengan-bentuk-
wajah-/1

http://www.google.co.id/search?
q=gaya+penataan+rambut+sesuai+dengan+bentuk+wajah&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a

http://www.google.co.id/search?
q=langkahlangkah+penataan+rambut+bentuk+wajah+oval&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a

Anda mungkin juga menyukai