Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMIAH

KAJIAN NEGARA DAN KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN


BERBANGSA NEGARA INDONESIA

Disusun Oleh :
VIRGIAWAN PUGUH SOPANI
1512620076
Dosen :
Drs. Ahmad Tijari, Mpd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................1


BAB I .........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN .....................................................................................................................2
A. Latar Belakang ......................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................2
BAB II .......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................3
A. Pengertian Negara .................................................................................................................3
B. Pengertian Konstitusi ............................................................................................................4
C. Empat Pilar Berbangsa dan Negara .......................................................................................5
BAB III ......................................................................................................................................8
PENUTUP .................................................................................................................................8
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................8
B. Saran ......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide
demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi
merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar penyelenggaraaan bernegara
didasarkan pada konstitusi sebagai hokum dasar. Negara yang berlandaskan kepada suatu
konstitusi dinamakan Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara
ideal sebagai Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi
sifat-sifat dan ciri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut
gagasan tenttang konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide,
gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi pada bab ini
terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara
Republik Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.
Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar
belakangnya. Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan
kepentingan dan wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial yang disebut
masyarakat dan pada akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulan masyarakat
yang membentuk suatu negara. Berkaitan dengan tumbuh kembangnya bangsa, terdapat
berbagai teori besar dari para ahli untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat
dan karakter sendiri. Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian nya yang
berbeda-beda. Bangsa merupakan terjemahan dari kata “nation” (dalam bahasa inggris).
Kata nation bermakna keturunan atau bangsa.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian negara?


2. Apa itu pengertian konstitusi?
3. Bagaimana konstitusi dalam berbangsa dan negara di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian negara


2. Untuk mengetahui pengertian konstitusi
3. Untuk mengetahui bagaimana konstitusi dalam berbangsa dan negara di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai negara polis. Yang
pada saat itu asih dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang dipahami negara
masih dalam suatu wilayah yang kecil. Dalam pengertian itu negara disebut sebagai
negara hukum, yang didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut dalam
permusyawaratan (ecclesia). Oleh karena itu menurut Aristoteles keadilan merupakan
syarat mutlak bagi terselenggarannya negara yang baik, demi terwujudnya cita-cita
seluruh warganya.
Pengertian lain tentang negara dikembangkan oleh Agustinus, yang merupakan
tokoh Katolik. Ia membagi negara dalam dua pengertian yaitu Civitas Dei yang artinya
negara Tuhan, dan Civites Terrena atau civites Diaboli yang artinya negara duniawi.
Civites Tarrena ini ditolak Oleh Agustinus, sedangkan yang dianggap baik adalah negara
Tuhan atau Civies Dei. Negara Tuhan bukanlah negara dari dunia ini. Melainkan jiwanya
yang memiliki oleh sebagian atau beberapa orang di dunia ini untuk mencapainya.
Adapun yang melaksanakan negara adalah Gereja yang mewakili negara Tuhan bukanlah
negara dari dunia ini. Melainkan jiwanya yang dimiliki oleh sebagian atau beberapa
orang di dunia ini untuk mencapainya. Adapun yang melaksanakan negara adalah Gereja
yang mewakili negara Tuhan. Meskipun demikian bukan berarti apa yang diluar gereja
itu terasing sama seklai dari Civites Dei (Kusnardi, 1995).
Berbeda dengan konsep penelitian Negara menurut kedua tokoh pemikir negara
tersebut, Nicollo Machiavelli (1469-1527), yang merumuskan Negara sebagai negara
kekuasaan, dalam bukunya ‘II Prin ciple’ yang dahulu merupakan buku referensi pada
raja. Machiavelli memandang negara daru sudut kenyataan bahwa dalam suatu negara
harus ada sesuatu yang dimiliki oleh seorang pemimpin negara atau raja. Raja sebagai
pemegang kekuasaan nengara tidak mungkin hanya mengandalkan kekuasaan hanya pada
suatu moralitas atau kesusilaan. Kekacauan timbul dalam suatu negara karena lemahnya
kekuasaan negara. Bahkan yang lebih terkenal lagi ajaran Machiavelli. Tentang tujuan
yang dapat menghalalkan segala cara. Akibat ajaran ini muncullah berbagai praktek
pelaksanaan kekuasaan negara yang otoriter, yang jauh dari nilai-nilai moral. Berikut ini
konsep pengertian negara modern : Roger H. Soultou, mengemukakan bahwa negara
adalah alat-alat agency atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama atas nama masyarakat.

3
Karakteristik Negara Indonesia memiliki suatu identitas untuk melambangkan
keagungan suatu negara. Seperti negara Indonesia yang memiliki identitas yang dapat
menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia
menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol kehormatan negara. Selain
itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang bermatabat di antara negara-
negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama, dan memiliki jiwa toleransi
maupun solidaritas yang tinggi.

B. Pengertian Konstitusi
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara
adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara
biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal
yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi
peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, kontitusi memuat aturan dan
prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk
menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar
hukum termasuk dalam bentuk struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban
pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi merujuk umumnya merujuk pada
pinjaman hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada
seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Konstitusi pada dasarnya memiliki pengertian luas, yaitu keseluruhan peraturan
baik tertulis maupuntidak tretulis yang mengatur secara mengikat mengenai cara
penyelenggaraan suatu pemerintahan. Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan
keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa kumpulanm peraturan
yang membentuk, mengatur atau memenuhi negara. Peraturan perundang-undangan
tersebut ada yang tretulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak
tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan demikian,
pengertian konstitusi sampai dewasa ini dapat menunjuk pada peraturan ketatanegaraan
baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Terdapat beberapa definisi konstitusi dari para ahli, yaitu :
a. Herman Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu :
1). Konstitusi dalam pengertian politik sosiologi. Konstitusi mencerminkan kehiupan
politik didalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.
2). Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
selanjutnya dijadikan satu kesatuan kaidah yang hidup dalammasyarakat yang
selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum konstitusi dalam hal ini sudah
mengandung pengertian yuridis.

4
Konstitusi atau undang-undang dapat dianggap sebagai perwujudan dari hukum
tertinggi yang harus ditaati oleh negara dan pejabat-pejabat negara sekalipun. Hal ini
sesuai dengan dalil “Goverment by law, not by men” ( pemerintahan berdasarkan hukum,
bukan oleh manusia). Pada permulaan abad ke-19 dan awal abad ke 20, gagasan
mengenai konstitusionalisme, (kekuasaan terbatas dan jaminan hak dasar warga negara).
Mendapatkan perumusan secara yuridis.

C. Empat Pilar Konstitusi berbangsa dan negara.

Dalam Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (2015) dijelaskan tentang


pengertian empat pilar dan isinya. Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang
kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera
serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana. Pilar adalah tiang penyangga
suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka bangunan akan
mudah roboh.
Empat pilar disebut juga fondasi atau dasar yang menentukan kokohnya
bangunan. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai
luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat. Dan menjadi panduan dalam kehidupan
ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan
bermartabat. Konsep Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara terdiri dari:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. NKRI
4. Bhinneka Tunggal Ika
Empat pilar tersebut tidak dimaksudkan memiliki kedudukan sederajat. Setiap
pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada prinsipnya, Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara, kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain.
Empat pilar tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri
kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Setiap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut
adalah prinsip moral keIndonesiaan yang memandu tecapainya kehidupan bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Pancasila
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Sebagai dasar NKRI, Pancasila
memiliki fungsi sangat fundamental. Pancasila disebut sebagai sumber dari segala
sumber hukum. Sifat Pancasila yuridis formal maka mengharuskan seluruh peraturan
perundang-undangan berlandaskan pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar filosofis dan

5
sebagai perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila merupakan falsafah negara dan
pandangan atau cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional. Pancasila menjadi karakter
masyarakat Indonesia sehingga menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan rujukan, acuan sekaligus tujuan dalam pembangunan karakter
bangsa.
Dalam proses perumusan dasar negara, Presiden Soekarno menuangkan konsep
dasar negara ke dalam pengertian dasar falsafah (philosofische grondslag) dan pandangan
komprehensif dunia (weltanschauung) secara sistematik dan koheren. Pada 1 Juni 1945,
Soekarno mengemukakan pemikirannya tentang Pancasila, yaitu nama dari lima dasar
negara Indonesia, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Rumusan lima dasar negara sebagaimana tercantum
dalam UUD 1945 adalah: Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusaiaan yang adil dan
beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat Indonesia
dan dasar negara Republik Indonesia. Dasar negara ini kukuh karena digali dan
dirumuskan dari nilai kehidupan rakyat Indonesia yang merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa. Karena itu Pancasila disepakati secara nasional, merupakan
perjanjian luhur yang harus dijadikan pedoman bagi bangsa, pemerintah dan seluruh
rakyat Indonesia.

UUD 1945
Nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam norma-norma yang terdapat dalam
Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Norma konstitusional UUD 1945 menjadi
acuan dalam pembangunan karakter bangsa. Keluhuran nilai dalam Pembukaan UUD
1945 menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk mempertahankan pembukaan dan
bahkan tidak mengubahnya. Terdapat empat kandungan dalam Pembukaan UUD 1945
yang menjadi alasan komitmen untuk tidak mengubahnya, yaitu: Terdapat norma dasar
universal bagi tegaknya sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Terdapat empat
tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahnya,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaraan
Indonesia khususnya tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan Nilainya sangat
tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia sebab dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat
rumusan dasar negara yaitu Pancasila.

NKRI

6
Dalam Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 disebutkan negara Indonesia adalah Negara
Kesatuan yang berbentuk republik. Dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan
komitmen terhadap NKRI. Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia
dalah karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap NKRI. Bukan
karakter yang berkembang secara tidak terkendali, apalagi menggoyahkan NKRI. Maka
rasa cinta terhadap tanah air perlu dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa.
Pembangunan karakter bangsa melalui pengembangan sikap demokratis dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia. Pembangunan karakter harus diletakkan dalam bingkai
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa, bukan memecah belah NKRI.

Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika bertujuan menghargai perbedaan atau keragaman namun
tetap bersatu dalam ikatan sebagai bangsa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, Indonesia
terdiri dari beragamnya suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Keberagaman ini
harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat kodrati dan alamiah.
Keberagaman bukan untuk dipertentangkan apalagi diadu antara satu dengan yang lain
sehingga berakibat pada terpecah belah. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika harus
dapat menjadi penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Tujuan Empat Pilar Kebangsaan


Pemilihan nilai-nilai empat pilar adalah untuk mengingatkan kembali kepada
seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara terus dijalankan. Dengan tetap mengacu kepada tujuan negara yang dicita-
citakan, serta bersatu padu mengisi pembangunan agar bangsa Indonesia lebih maju dan
sejahtera. Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Seluruh anggota MPR melakukan
sosialisasi empat pilar kebangsaan menyasar pada penyelenggara negara dan kelompok
masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Sosialisasi dilaksanakan dengan berbagai
metode dan melalui praktik di lingkungan instansi-instansi di setiap tingkatan
pemerintahan, perusahaan negara dan swasta, organisasi kemasyarakatan, partai politik
dan kelompok masyarakat lainnya.
Dasar pelaksanaan sosialisasi empat pilar kebangsaan adalah Undang-undang
Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD Pasal 15 ayat 1. Dalam UU
tersebut disebutkan, salah satu tugas MPR adalah mengkoordinasikan anggota MPR
untuk memasyarakatkan UUD 1745. Kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dinilai
penting karena MPR menilai masih banyak penyelenggara negara dan kelompok
masyarakat yang belum memahami dan mengerti tentang nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Tanpa gerakan nasional pemasyarakatan dan pembudayaan Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, esksistensi dan peranannya dari waktu ke waktu
akan memudar. Kemudian pada gilirannya akan memengaruhi penyelenggaraan negara.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai negara polis.
Konstitusi atau undang-undang dasar (Bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang
terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi
peraturan-peraturan lainnya.
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Dalam tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati
tempatan tertinggi. Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt) artinya perubahan.
Perubahan yang dilakukan merupakan ada atau sisipan dari konstitusi yang asli.
Konstitusi yang asli tetap berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan atau
menjadi bagian dari konstitusinya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa penulisan masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang
makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung
jawabkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/19/070000569/pengertian-4-pilar-kebangsaan-dan-
tujuannya?page=all
https://osf.io/dxh6b/download/?format=pdf
https://fisip.unla.ac.id/materi/E-Learning/Minggu%20Ke-4/Ilmu
%20Pemerintahan/3.%20Rabu/Ivonne%20Permana%2C%20SH.%2CM.H%20%28AKBP.Purn
%29/Konsep%20dan%20Urgensi%20Konstitusi%20dalam%20Kehidupan%20Berbangsa-
Negara.pptx.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/2f0542d649a363d3f04d06edb24599a0.
pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/193298831.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/100000669/pengertian-konstitusi?page=all
https://www.kompasiana.com/raudatuljannah6685/5e6a6521097f36122b419a34/konstitusi-
dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara#:~:text=Konstitusi%20merupakan%20keseluruhan
%20dari%20peraturan,dapat%20diterapkan%20dalam%20suatu%20masyarakatnya.
http://www.sangkoeno.com/2016/01/pengertian-dan-pentingnya-konstitusi.html
http://repository.lppm.unila.ac.id/24796/1/penulisan%20buku%20ajar%20candra.pdf

Anda mungkin juga menyukai