Anda di halaman 1dari 40

Biologi Sel

Biologi sel

• Biologi sel adalah ilmu yang mempelajari sel (organella yang ada di
dalam sel serta fungsinya)

Uniseluler, hanya memiliki satu sel : yeast, protozoa, bakteri

Organisme hidup

Multiseluler, tersusun dari banyak sel : Manusia, hewan,


tumbuhan
Sel
Unit terkecil dari kehidupan

Memiliki bentuk dan ukuran berbeda tergantung tempat dan fungsi jaringan yang disusun

Ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke (1665)

hedisasrawan.blogspot.com
Mikroskop nanotech877.blogspot.com shopee.co.id
Jenis-jenis Mikroskop
▸Bisa digunakan untuk melihat struktur sel dalam berbagai ukuran

Unaided eye
10 m

Human height
1m

Light microscope
Length of some
nerve and
muscle cells
0.1 m
Chicken egg

1 cm

Frog egg
1 mm

Electron microscope
100 µm
Most plant
and Animal cells
10 µ m
Nucleus
Most bacteria

Electron microscope
Mitochondrion
1µm

100 nm Smallest bacteria

Viruses

10 nm Ribosomes

Proteins

Measurements
Lipids
1 nm 1 centimeter (cm) = 102 meter (m) = 0.4 inch
Small molecules 1 millimeter (mm) = 10–3 m
Figure 2.1 1 micrometer (µm) = 10–3 mm = 10–6 m
0.1 nm Atoms
1 nanometer (nm) = 10–3 mm = 10–9 m
Pengamatan struktur seluler dapat dipertajam dengan
berbagai cara
Teknik Hasil

(a) Brightfield (spesimen tanpa noda).


Meneruskan cahaya langsung melalui spesimen.
Kecuali jika sel berpigmen secara alami atau
diwarnai secara artifisial, gambar memiliki sedikit
kontras. [Bagian (a) - (d) menunjukkan a
sel epitel pipi manusia.]

50 µm

(b) Brightfield (spesimen bernoda).


Pewarnaan dengan berbagai pewarna
meningkatkan kontras,
tetapi sebagian besar prosedur pewarnaan
mengharuskan sel diawetkan.

(c) Fase kontras.


Meningkatkan kontras di sel yang tidak diwarnai dengan memperkuat
variasi kepadatan dalam spesimen;
sangat berguna untuk memeriksa kehidupan,
sel yang tidak berpigmen.
Figure 2.2
(d)
Differential-interference-contrast (Nomarski).
Seperti mikroskop fase kontras, ini menggunakan optik
modifikasi untuk membesar-besarkan perbedaan
kepadatan, membuat gambar tampak hampir 3D.

(e) Fluorescence.
Menunjukkan lokasi tertentu molekul di dalam sel dengan
menandai molekul dengan pewarna fluoresen atau antibodi.
Zat fluorescent menyerap radiasi ultraviolet
dan memancarkan cahaya tampak, seperti yang
ditunjukkan di sini adalah sel dari arteri.

50 µm
(f) Confocal.
Menggunakan laser dan optik khusus untuk "bagian optik"
pada spesimen yang diwarnai dengan fluoresen.
Hanya satu bidang fokus yang diterangi; fluoresensi
di luar fokus di atas dan di bawah bidang dikurangi
dengan komputer.
Hasil gambar yang tajam, terlihat pada jaringan saraf yang
diwarnai (atas), di mana sel saraf berwarna hijau,
sel pendukung berwarna merah, dan daerah tumpang tindih
berwarna kuning.
Mikrograf fluoresensi standar (bawah) dari jaringan yang relatif
tebal ini buram.

50 µm
The Scanning Electron Microscope (SEM)
▸Digunakan untuk mengamati permukaan sel

Teknik Hasil
1 µm
Cilia
(a)

Scanning electron microscopy (SEM).


Mikrograf yang diambil dengan mikroskop
elektron pemindaian menunjukkan gambar 3D
dari permukaan spesimen.
SEM ini menunjukkan permukaan sel dari
trakea kelinci (batang tenggorokan) yang
dilapisi dengan organel motil yang disebut silia.
Pemukulan silia membantu memindahkan
puing-puing yang terhirup ke atas menuju
tenggorokan.

Figure 2.3 (a)


The Transmission Electron Microscope (TEM)
▸Digunakan untuk mempelajari ultrastruktur internal sel

Longitudinal Cross section


section of of cilium
1 µm
cilium
(b)
Transmission electron microscopy (TEM).
Mikroskop elektron transmisi membuat profil
bagian tipis dari suatu spesimen.
Di sini kita melihat bagian melalui sel trakea,
memperlihatkan ultrastrukturnya.
Dalam mempersiapkan TEM, beberapa silia
dipotong sepanjang panjangnya, membuat
potongan membujur, sementara silia lainnya
dipotong lurus, membuat penampang melintang.

Figure 2.3 (b)


Perkembangan Sistem klasifikasi Makhluk
Hidup
Sel Eukaryot dan sel Prokaryot
Sel Prokaryot
• Sel prokaryotik merupakan sel tanpa membran inti.
• tidak mempunyai organella
• Aktivitas sel berlangsung di dalam membran sel dan di dalam
sitoplasma.
• contoh sel prokaryotik adalah bakteri
• Tidak dijumpai Mitokondria maupun badan golgi
• Tidak dijumpai retikulum endoplasma baik kasar maupun halus
• Tidak dijumpai adanya nukleus, tetapi nukleoid
Sel Prokariot
Pili: tersusun dari protein pillin, fungsinya untuk
melekat pada sel host, sebagai awal terjadinya infeksi
Nucleoid: wilayah tempat
DNA sel berada (tidak
tertutup oleh membran)
Ribosomes: tempat sintesis
Protein (translasi)

Plasma membrane: membran yang


menutupi sitoplasma
Cell wall: Struktur kaku di luar
membran plasma
Capsule: lapisan luar seperti
Kromosom jeli
bakteri 0.5 µm

(a) Bakteri berbentuk


Flagella: organel (b) Bagian tipis melalui bakteri
batang yang khas
penggerak beberapa bakteri Bacillus coagulans (TEM)

Figure 2.4 A, B
Sel Eukaryot
• terdapat banyak organella yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda :
1. Nukleus (inti sel) mengandung kromosom (terdapat DNA)
2. Ribosom, adalah tempat sintesis protein tepatnya adalah translasi. Terdapat dua
macam ribosom, yaitu ribosom yang terikat pada membran RE kasar, dan ribosom
yang bebas berada di dalam sitoplasma. Ribosom bebas sebagai tempat untuk
sintesis protein yang difungsikan di dalam sitosol, sedangkan protein yang disintesis
pada ribosom terikat digunakan pada membran itu sendiri atau di eskresikan ke
luar sel.
3. Retikulum Endoplasmik (RE), adalah organella yang mempunyai hubungan dengan
beberapa sistem endomembran (membran inti, RE, badan golgi, lysosom, vesikel,
vakuola dan membran plasma
4. Mitokondria merupakan tempat terjadinya respirasi sel, menghasilkan energy
dalam bentuk ATP yaitu molekul berenergi tinggi (banyak mengandung enzym-
enzym yang berfungsi dalam siklus Kreb; Sel yang aktivitasnya tinggi memiliki
mitokondria lebih banyak )
Fungsi Retikulum Endoplasma Halus

▸Mensintesis lipid
▸Tempat metabolisme karbohidrat
▸Menyimpan kalsium
▸Mendetoksifikasi racun

Fungsi Retikulum Endoplasma Kasar

▸Mengikat ribosom
▸Memproduksi protein dan membran yang
akan didistribusikan oleh vesikula
Sel Eukaryot
5. Badan Golgy, penyempurnaan hasil sintesis protein pada ribosom
(folding (melipat-lipat), karboksilasi, metilase)
6. Lysosom, badan Golgy membentuk tunas yang kemudian dilepaskan
tunas tersebut, tunas tersebut adalah lysosom. Di dalam lisosom berisi
enzym-enzym hidrolitik yang fungsinya mencerna bahan makanan yang
masuk ke dalam sel atau makromolekul, selain itu lysosom juga
menghancurkan organella yang rusak.
7. Vakuola, bentuknya seperti lysosom, merupakan kantong, ukurannya
bervariasi, tergantung fungsinya.
Sel Eukariot
▹Sel Hewan
ENDOPLASMIC RETICULUM (ER) Nuclear envelope

Nucleolus NUCLEUS
Rough ER Smooth ER
Chromatin
Flagelium

Plasma membrane
Centrosome

CYTOSKELETON

Microfilaments
Intermediate filaments
Microtubules Ribosomes

Microvilli

Golgi apparatus

Peroxisome
In animal cells but not plant cells:
Lysosomes
Lysosome Centrioles
Figure 2.5 Mitochondrion Flagella (in some plant sperm)
Sel Eukariot
▹Sel Tumbuhan Nuclear envelope
Rough
Nucleolus
NUCLEUS endoplasmic
Chromatin reticulum
Smooth
endoplasmic
Centrosome reticulum

Ribosomes (small brwon dots)

Central vacuole
Tonoplast
Golgi apparatus
Microfilaments
Intermediate
filaments CYTOSKELETON

Microtubules

Mitochondrion
Peroxisome

Plasma membrane
Chloroplast
Cell wall

Plasmodesmata In plant cells but not animal cells:


Wall of adjacent cell Chloroplasts
Central vacuole and tonoplast
Figure 2.6 Cell wall
Plasmodesmata
Peroksisom
▸Memproduksi Hidrogen periksida dan mengubahnya
menjadi air

Chloroplast
Peroxisome
Mitochondrion

Figure 2.16
1 µm
Plastida (yang paling umum: kloroplas)

▸Ditemukan hanya pada sel tanaman dan organisme


fotosintetik lainnya, sebagai tempat terjadinya fotosintesis
▸Jenis lain: kromoplas (merah)

Chloroplast

Ribosomes
Stroma
Chloroplast
DNA Inner and outer
membranes

Granum

Figure 2.15 1 µm

Thylakoid
Sitoskeleton

Table 2.1
Organella yang dimiliki sel hewan
Siklus Sel
• Sel memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri sehingga dapat
mempertahankan jenis dan sifatnya.
• Perkembangbiakan yang terjadi pada sel eukariotik melibatkan
adanya pembuahan dari sel gamet jantan dengan gamet betina,
• sel prokariotik : lebih tepatnya disebut dengan
pembelahan/perbanyakan diri.
• Sel eukariotik selain memiliki kemampuan untuk berkembang biak,
juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki sel yang telah rusak
dengan cara pembelahan sel. Perbaikan sel terjadi pada sel yang
rusak akibat kecelakaan dari luar tubuh, maupun sel yang rusak
karena faktor dari dalam tubuh (apoptosis).
Siklus Sel Pada Sel Eukariotik
tahapan pertumbuhan : fase istirahat / G0 (Gap 0), fase G1, fase S
(sintesis), fase G2.

1. Terjadi penggandaan kromosom yaitu pada fase G1, S, G2.


2. Fase S merupakan fase terlama karena membutuhkan waktu separuh dari waktu siklus sel
(sekitar 10 - 12 jam). Pada saat sel memasuki fase S, kromosom akan mengganda karena
terjadinya replikasi DNA. Bila pada manusia, replikasi sel yang semula kromosom jumlahnya
Siklus sel 46, berubah menjadi dua kali lipatnya (2X46).

tahapan perkembangan : fase M/Mitosis (kariokinesis dan


sitokinesis), terjadi pembelahan sel menjadi dua secara sempurna
dan setiap sel anakan membawa kromosom yang jumlahnya sama
dengan sel induknya.

1. Protein yang disintesis pada fase G1 dan fase S dibutuhkan dalam proses persiapan untuk
menuju fase M, selain itu kromosom yang disintesis juga membutuhkan protein histon.
2. Pembelahan sel terjadi pada fase M dan membutuhkan waktu sekitar 1 jam pada sel mamalia.
Siklus Sel Pada Sel Eukariotik
Mitosis
• Pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh/autosom, sedangkan pembelahan
meiosis terjadi di sel gamet.
• Proses pembelahan sel induk menjadi dua sel anakan secara sempurna, dimana
setiap sel anakan membawa kromosom yang jumlahnya sama dengan sel
induknya, pada fase inilah yang disebut sebagai perkembangan karena dari satu
sel berkembang menjadi dua sel.
• Fase terdiri dari dua peristiwa besar yaitu:
1) mitosis: dimana pada peristiwa ini terjadi pembagian kromosom pada dua inti
sel dari calon sel anakan.
2) Sitokenesis: yaitu terjadinya pembagian sitoplasma menjadi dua bagian sama
untuk dua sel anakan.

Pada fase M ini membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk sel eukaryot. Fase
M ini terdiri dari empat tahapan, berurutan mulai dari profase, metafase, anafase
dan telofase
Mitosis
1) Profase: Pada fase ini terjadi proses penebalan pada benang-benang
kromosom menjadi kromatid, namun membran inti sel masih menyelimuti
kromatid tersebut.
2) Metafase: yang ditandai dengan hilangnya membran inti, kemudian benang-
benang kromatid berada pada bagian ekuator.
3) Anafase: benang-benang kromatid ditarik pada posisi dua kutub yang
berlawanan oleh benang-benang spindel.
4) Telofase: Benang-benang kromatid pada masing-masing kutub tersebut
kemudian dibungkus oleh membran yang disebut sebagai membran inti.
Sehingga pada fase telofase ini sudah terbentuk dua inti sel (kariokinesis) yang
ditandai terbentuknya membran inti, dan ditandai dengan adanya pemisahan
sitoplasma (sitokinesis), dan akhirnya dihasilkan dua sel anakan yang
sempurna, dimana setiap sel anakan membawa 23 pasang kromosom yang
sama persis dengan jumlah kromosom sel induknya.
Mitosis
Interfase (pertumbuhan)
1. Sel hasil dari mitosis mengalami pertambahan ukuran baik volume
maupun massanya, karena terjadi pertambahan pada semua
komponen sel.
2. sel bertambah besar ukurannya.
3. Fase Interfase ini pada manusia berlangsung selama 23-24 jam.

Fase G1 (gap 1)

Fase S (sintesis)

Fase G2 (gap 2)
Interfase (pertumbuhan)
• Fase G1 dan G2 pada siklus sel tidak hanya melakukan perbanyakan
organel, namun juga bertugas mengatur dan memonitor lingkungan
internal maupun eksternal sel, serta memastikan bahwa kondisi
sudah sesuai dan persiapan sudah lengkap untuk sel membelah.

• G1 memiliki peran untuk memonitor lingkungan eksternal. Jika


lingkungan di luar sel belum memungkinkan untuk melakukan
penggandaan organel, maka sel akan masuk ke fase istirahat atau G0.
Interfase (pertumbuhan)
Interfase (pertumbuhan)
• Analisis siklus sel :
1. Untuk menentukan adanya apoptosis (program kematian sel),
2. Mutasi sel,
3. Menguji keberhasilan poliploidi.

• Salah satu organism eukariotik uniseluler yaitu Schizosaccharomyces


pombe yang mengalami pengaruh suhu ekstrem dari luar (ekstraseluler)
dalam siklus selnya akan bertahan pada G1.
• Pada suhu yang sesuai dengan sel, sel akan mengalami siklus yang lengkap
seperti Gambar di slide 31.
• Siklus sel yang berjalan normal seperti ditunjukkan pada Gambar di slide 33
Interfase (pertumbuhan)
Sistem Kontrol Untuk Siklus Sel
memiliki pengaturan yang sangat kompleks dengan melibatkan
protein untuk mengaktivasi setiap siklus.
Siklus sel memiliki ketepatan waktu dalam pengaturannya
Fase G1 pada siklus sel akan dimulai checkpoint kontrol (mengecek
kesiapan apakah sel sudah siap memasuki fase berikutnya atau tidak.
Fase S terjadi penggandaan materi genetik.
Fase G2 checkpoint yang sangat penting (menentukan apakah sel
sudah siap membelah atau belum. Jika terjadi mutasi pada sel dan
tidak terjadi perbaikan atau repair, maka harus di checkpoint pada
fase G2 dan diapoptosis atau sel tidak akan membelah.
Sistem Kontrol Untuk Siklus Sel
Kontrol Siklus Sel Cdks (Cyclin-Dependent
Protein Kinases)
• Komponen utama pada siklus sel diatur oleh protein kinase yang dikenal
sebagai cyclin-dependent kinases (Cdks).
• Aktivitas kinase mengalami kenaikan atau penurunan sehingga
mempengaruhi perubahan siklus dalam fosforilasi protein interseluler yang
terlibat dalam pengaturan siklus sel.
• Sebagai contoh, bila terjadi peningkatan aktivitas Cdks pada checkpoint
G2/M, maka akan menyebabkan kromosom berkondensasi, membrane inti
akan menghilang, perakitan benang spindle dan akan segera terjadi proses
mitosis. Cdks tidak bisa melakukan proses fosforilasi jika tidak terdapat
protein cyclin, sehingga kerja Cdks sangat bergantung dengan protein
cyclin. Aktivitas protein kinase Cdks akan berjalan jika berikatan dengan
cyclin.
Kontrol Siklus Sel Cdks (Cyclin-Dependent
Protein Kinases)
1. Terdapat 4 kelas protein cyclin, masing-masing memiliki peran pada
siklus sel tertentu yang akan berikatan pada Cdks yang spesifik
sehingga dapat berfungsi.
2. Semua sel eukariotik membutuhkan protein Cyclin.

G1/S- S- M-
G1-cdk
CYCLIN CYCLIN CYCLIN
 G1/S-cyclin mengaktivasi Cdks pada akhir fase G1, memicu sel untuk masuk ke tahap sintesis. Konsentrasinya
akan menurun pada fase S
 S-cyclin berikatan dengan Cdk menstimulasi penggandaan kromosom, S-cyclin akan meningkat hingga masuk ke
fase mitosis, cyclin ini juga memiliki peran untuk mengontrol awal pembelahan mitosis (profase)
 M-cyclin mengaktivasi Cdks untuk menstimulasi ke fase mitosis pada checkpoint G2/M, konsentrasi M-cyclin
akan menurun pada pertengahan mitosis.
Sebagai contoh mikroorganisme yang sering mengkontaminasi alat-alat
kesehatan antara lain adalah: Pseudomonas aeruginosa (yang
habitatnya di air, tanah), Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
aureus (habitatnya pada kulit manusia), Bacillus sp. (habitatnya udara,
air, tanah), apabila mikroorganisme tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia melalui tindakan invasif akan menyebabkan terjadinya infeksi.
Hatur nuhun

Anda mungkin juga menyukai