Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Tn.K

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKALONG

KAB. TASIKMALAYA

Dosen Pembimbing :
Ibu Evi Irmayanti, M.KM

NIA HERLINA
NIM : 10119003

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2021-2022
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.K
b. Umur : 50 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pekerjaan : PNS
e. Pendidikan : S1
f. Telpon : 085399090665
g. Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
h. Alamat : Kp.Cibunter RT 03/RW 01, Desa Kubangsari.
Kec.Cikalong, Kab.Tasikmalaya, Provinsi
Jawa Barat.
2. Komposisi

Imunisasi
No Nama Umur L/P Tgl. Lahir Pendidikan Pekerjaan (bcg/polio/ca Ket
mpak/dpt/hb)

1 Ny.W 47 th P 06/07/1974 SMA IRT  Lengkap

2 Tn.G 23 th L 11/11/1998 SMA Wiraswasta  Lengkap

3 Nn.G 20 th P 05/11/2000 D3 Kuliah  Lengkap


3. Genogram

75 72 72 70

X 52 50 49 47

23 20
58

Ket :
- = Laki-laki
- = Perempuan
- = Klien
- X = Meninggal
- = Garis Perkawinan
- = Garis Keturunan
- … = Garis Serumah
- Angka = Umur

4. Tipe Keluarga :
a. Jenis tipe keluarga
Tipe keluarga klien adalah keluarga inti (nuclear family).
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
Di dalam keluarga tidak terdapat permasalahan dengan tipe tersebut.

5. Suku Bangsa :
a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
Keluarga berasal dari suku sunda, latar belakang etnis keluarga adalah etnis sunda.
b. Tempat tinggal keluarga
Tempat tinggal keluarga berada pada lingkungan etnis homogen yang sebagian
besar adalah suku sunda.
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan.
Kegiatan-kegiatan keagamaan seringkali dilaksanakan keluarga yaitu dengan
mengikuti pengajian, mengikuti kegiatan di desa serta meluangkan waktu untuk
berekreasi bersama anak-anaknya.
d. Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana.
Keluarga tidak memiliki kebiasaan untuk menghindari makanan tertentu atau
diet, makanan yang dimasak pun bervariasi tergantung selera. Menu makan Tn.K
sama dengan anggota keluarga lainnya.
e. Struktur kekuatan keluarga tradisional atau “modern”.
Struktur kekuasaan bersifat tradisional karena pemegang keputusan di dalam
keluarga adalah suami dengan melibatkan isteri.
f. Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan di rumah
Bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga adalah bahasa sunda.
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
Keluarga seringkali menggunakan jasa pelayanan kesehatan mantri terdekat
untuk setiap permasalahan kesehatannya, dan sesekali berobat ke puskesmas.

6. Agama dan kepercayaan yang memengaruhi kesehatan:


a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka.
Setiap anggota keluarga memiliki keyakinan yang sama.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut dalam kegiatan agama atau organisasi keagamaan.
Keluarga sering mengikuti pengajian setiap minggu yang diadakan di madrasah
DKM di sekitar rumah.
c. Agama yang dianut oleh keluarga
Agama yang dianut keluarga adalah agama islam,
d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan
keluarga terutama dalam hal kesehatan.
Keluarga meyakini segala bentuk perintah agama seperti solat dan puasa yang
pasti bermanfaat bagi kesehatan. Keluarga sering menggunakan obat-obatan
tradisional seperti jamu.
e. Status sosial ekonomi keluarga
Status ekonomi keluarga adalah termasuk golongan menengah, dan status sosial
ekonomi keluarga termasuk keluarga sejahtera karena telah memiliki berbagai
fasilitas elektronik di rumah. Jumlah Pendapatan per Bulan adalah Rp 3.500.000.
Sumber-sumber Pendapatan per bulan adalah melalui gaji bulanan yang diterima
Tn.K sebagai PNS.
f. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.K sesekali pergi rekreasi ketika ada hari libur bersama, keluarga
juga mendapatkan sarana hiburan dari menonton TV.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. K merupakan tahap VI : Keluarga Melepaskan
Anak Dewasa Muda (launching centerfamilies).
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tugas perkembangan keluarga sudah terpenuhi. Orang tua membantu anak
tertua untuk terjun ke dunia luar, orang tua juga terlibat dengan anak terkecilnya, yaitu
membantu mereka menjadi mandiri.

III. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :


1. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.K mengatakan keluarga darinya tidak memiliki riwayat penyakit Hipertensi.
Begitupun keluarga dari istri tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Tn.K juga mengeluhkan
sakit dengkul sehingga pergerakan menjadi terbatas.
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:

Imunisasi
Nama Umur BB Keadaan kesehatan Masalah kesehatan Tindakan yg tlh dilakukan
(bcg/polio/dpt/campak/hb)

Pusing hilang timbul, berat


Tn.K 50 th 70 kg tengkuk, pandangan kabur, Lengkap Hipertensi Pengobatan Herbal
TD : 150/100 mmHg.

Ny.W 47 th 55 kg Sehat Lengkap Tidak ada keluhan -

Tn.G 23 th 65 kg Sehat Lengkap Tidak ada keluhan -

Nn.G 20 th 41 kg Sehat Lengkap Tidak ada keluhan -

3. Sumber kesehatan yang telah dimanfaatkan.


a. Fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas
b. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
c. Kesehatan ibu dan anak termasuk KB
d. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
e. Pengobatan penyakit umum
f. Penyediaan obat-obatan
IV. Pengkajian Lingkungan
1. Karaktristik rumah
a. Gambaran Tipe tempat tinggal
Keluarga memiliki rumah sendiri yang bertempat tinggal di daerah yang lumayan
banyak tetangga.
b. Gambaran kondisi rumah
Kondisi rumah secara umum baik, rumah terdiri dari 3 kamar tidur, terdapat ruang
tamu dan ruang tengah untuk berkumpul keluarga. Secara keseluruhan perabotan yang
ada di rumah lengkap seperti lemari atau buffet, tv, komputer, kulkas dan sebagainya.
Setiap ruangan terdapat lampu, dan ventilasi udara. Adapun lantai rumah
menggunakan keramik, susunan tangga kecil-kecil, dan kondisi bangunan baik.
c. Dapur
Dapur : suplai air minum berasal dari air sumur keluarga yang kemudian dimasak,
alat-alat masak yang digunakan dalam kondisi bersih dan setelah digunakan
dibersihkan lagi, sementara pengaman untuk pemadam kebakaran belum ada.
d. Kamar mandi
Terdapat 3 kamar mandi dirumah klien, sanitasi baik, air jernih dan tidak berbau,
dan di kamar mandi telah tersedia alat mandi berupa sabun dan handuk dimiliki
masing-masing anggota keluarga namun keadaan teras kamar mandi agak licin.
e. Mengkaji pengaturan tidur di dalam rumah
Anggota keluarga masing-masing memilki kamar sendiri, tapi terkadang anak-anak
klien tidur diruang tv sambil menonton.
f. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
Kebersihan rumah lumayan baik, sanitasi rumah baik, jarak antara sepitank dengan
sumur ± 10 meter.
g. Mengkaji perasaan-perasaan subyektif keluarga terhadap rumah
Keluarga menyatakan merasa nyaman tinggal di rumah mereka sendiri. Privasi
masing-masing anggota keluarga sangat diperhatikan karena keluarga adalah keluarga
inti dengan anak yang tergolong sudah masuk usia remaja dan dewasa.
h. Evaluasi adekuat pembuangan sampah
Untuk sampah keluarga, sampah di buang di bak sampah yang ada di rumah,
setelah penuh akan dibawa keluar agar diangku tukang sampah.
i. Pengaturan/penataan rumah
Secara umum keluarga merasa puas dengan penataan rumah, hanya saja isteri
kadang-kadang merasa jengkel jika anggota keluarga membuat rumah berantakan.
j. Denah Rumah
Adapun denah rumah klien yaitu 14x10 m2.
Denah Rumah

MUSOLA KAMAR 2 KAMAR KAMAR KAMAR 1


MANDI MANDI

RUANG

MAKAN

KAMAR
RUANG KELUARGA RUANG TAMU
MANDI

D A P U R GARASI/ HALAMAN DEPAN


KAMAR 3
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tipe lingkungan klien adalah perkampungan, tetangga yang ada di sekitar rumah
semuanya ramah dan saling tolong menolong satu sama lain. Sanitasi jalan dan lingkungan
sekitar rumah klien baik. Terdapat industri yang menimbulkan kebisingan di sekitar rumah.
Karakteristik demografi lingkungan berada di desa cukup padat penduduk.
Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial yang ada di
lingkungan komunitas adalah bidan praktik, puskesmas. Di dekat tempat tinggal klien
terdapat warung, balai desa, sekolah yang tidak terlalu jauh. Lembaga-lembaga kesehatan
disediakan di puskesmas cikalong. Terdapat sekolah-sekolah yang tidak terlalu jauh karena
dengan mudah dapat dijangkau dengan motor.
Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah adalah lapangan tempat berolahraga,
sungai (curug panetean) yang sering di datangi banyak pengunjung dari dalam maupun luar
kecamatan.

3. Mobilisasi geografis keluarga


Mobilitas keluarga menggunakan sepeda motor. Keluarga tidak memiliki kebiasaan
berpindah tempat tinggal.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Interaksi keluarga dengan masyarakat terjalin baik, keluarga dapat berinteraksi dengan
masyarakat, seperti mengikuti kegiatan bakti sosial, pengajian dan lain-lain.

5. Sistem pendukung keluarga


Jika ada masalah maka keluarga akan menyelesaikan dengan musyawarah. Keluarga
memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia di Desa yaitu Puskesmas.

V. Stuktur keluarga
1. Komunikasi keluarga
Keluarga Tn.K selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu berkomunikasi dengan
keluarga yang lainnya, bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa sunda.
Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka, jika ada masalah maka keluarga akan
menyelesaikan dengan musyawarah. Anggota keluarga mendapatkan informasi kesehatan
dari petugas kesehatan, televisi dan juga layanan kesehatan online.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara musyawarah seluruh
anggota keluarga. Tn.K selaku kepala keluarga memiliki kekuatan untuk mengendalikan
dan mempengaruhi anggota keluarga untuk merubah prilaku. Sedangkan penggunaan
keuangan keluarga ditentukan bersama-sama antara istri dan suami.
Pendisiplinan kegiatan-kegiatan anak dilakukan oleh Tn.K dan Ny.W secara bersama-
sama. Selama ini keluarga tidak memiliki konflik terkait keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan oleh keluarga.

3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
Tn. K berperan sebagai kepala keluarga, ayah serta sebagai suami, dan pemberi nafkah
di dalam keluarga. Sementara di luar berperan sebagai pengajar siswa SMA. Ny.R
berperan sebagai isteri dan ibu bagi anak-anaknya, Ia mengatur kehidupan rumah tangga.
b. Struktur peran informal
Terdapat peran-peran informal dalam keluarga dimana anggota keluarga sebagai bagian
dari masyarakat, dan di dalam rumah, orang tua berperan sebagai guru dan teman bagi
anak-anaknya.

b. Analisis model peran


Yang menjadi model dalam menjalankan peran keluarga adalah ayah. Di dalam
keluarga kondisi status sosialnya mempengaruhi peran-peran keluarga, ayah yang bekerja
selama 12 jam penuh sehingga jarang ada waktu bersama. Kecuali di waktu-waktu tertentu.
Budaya masyarakat dan agama sangat mempengaruhi dalam pembagian peran
keluarga, dimana yang berperan sebagai kepala keluarga di dalam keluarga adalah ayah
sesuai dengan ajaran islam dan budaya suku sunda dan sebagainya.
Keluarga menjalankan peran sesuai dengan tahap perkembangannya. Adanya masalah-
masalah kesehatan mempengaruhi peran keluarga.
Tidak terdapat tanda stres atau konflik akibat peran, keluarga tampak bahagia dengan
keluarganya.
4. Nilai atau Norma keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat
dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit
dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan yang terdekat.

VI. Fungsi keluarga


1. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, setiap anggota keluarga memberikan perhatian satu
sama lain serta saling mendukung, menghormati, menyayangi dan menyemangati.

2. Fungsi sosialisasi
Tidak setiap hari keluarga dapat berkumpul bersama karena terdapat anak (Nn.G) yang
sedang menjalani pendidikan, meski begitu Nn.G saat ini sedang berada dirumah karena
libur kuliah sehingga dapat berkumpul bersama keluarga. Interaksi dalam keluarga terjalin
dengan akrab dan disiplin, saling mengenal dengan masyarakat lainnya.

3. Fungsi perawatan kesehatan


a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
1) Keluarga hanya mengetahui penyakit hipertensi adalah tekanan darah tinggi, dan
tdk mengetahui secara signifikan.
2) Menu makan Tn.K sama dengan anggota keluarga lainnya
Hasil pengkajian :

a) Tn.K dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika ditanya
mengenai penyakit hipertensi.
b) Ny. W mengatakan tidak ada makanan yg dibatasi untuk Tn. K
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
1) Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat. Keluarga mengantarkan
Tn.K ke Puskesmas.
2) Bila ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan yang
terdekat.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
1) Tn. K mengatakan ketika keluhan darah tingginya kambuh, Ny. W akan
membuatkan minuman herbal untuknya.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
1) Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk perawatan
hipertensi.
Hasil pengkajian (observasi)
a) Teras kamar mandi agak licin.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
1) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada yaitu Puskesmas.

4. Fungsi reproduksi
Tn.K mempunyai 2 orang anak, yaitu 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Anak
pertama Tn.K sudah bekerja, sedangkan anak kedua masih menjalani pendidikan. Ny.W
menggunakan KB implan.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan yang cukup dan biaya
untuk berobat. Tn.K menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak
terduga dan biaya kuliah anaknya.

VII. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
- Stresor jangka pendek : Tn.K mengatakan dirinya menderita penyakit hipertensi dan
mengalami keluhan sakit kepala.
- Stresor jangka panjang : Tn.K mengatakan stressor jangka panjang yaitu memikirkan
masalah biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya setingi mungkin serta
meningkatkan taraf hidup keluarganya.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stres


Keluarga menganggap masalah kesehatan yang dialami Tn.K harus mendapatkan
penanganan segera agar tidak terjadi kondisi lebih buruk lagi.

3. Strategi koping yang digunakan


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Keluarga juga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi keluhan
Tn.K
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn.K tidak pernah melakukan perilaku kasar atau kejam terhadap anggota
keluarganya dan tidak pernah melakukan ancaman dalam menjelaskan masalah. Jika ada
masalah dengan anggota keluarganya Tn.K menyampaikan atau membicarakan masalah
tersebut secara baik-baik.
VIII. Pemeriksaan Fisik

Hasil Pemeriksaan

Tn.K Ny.W Tn.G Nn.G


1. Keadaan Umum 1. Keadaan Umum 1. Keadaan Umum 1. Keadaan Umum
TTV: TTV: TTV: TTV:
 Tekanan Darah : 150/100  Tekanan Darah : 130/90  Tekanan Darah : 120/80  Tekanan Darah : 120/90
mmHg mmHg mmHg mmHg
 Nadi : 90x/m  Nadi : 83x/m  Nadi : 85x/m  Nadi : 80x/m
 Suhu : 36,3o C  Suhu : 36,3o C  Suhu : 36,2o C  Suhu : 36o C
 Respirasi : 20x/mt  Respirasi : 22x/mt  Respirasi : 22x/mt  Respirasi : 20x/mt
Antropometri: Antropometri: Antropometri: Antropometri:
 BB: 70 kg  BB: 55 kg  BB: 65 kg  BB: 41 kg
 TB: 166 cm  TB: 154 cm  TB: 175 cm  TB: 155 cm

2. Pemeriksaan Cepalo Caudal 2. Pemeriksaan Cepalo Caudal 2. Pemeriksaan Cepalo Caudal 2. Pemeriksaan Cepalo Caudal
a. Kepala dan Rambut : a. Kepala dan Rambut : a) Kepala dan Rambut : a. Kepala dan Rambut :
Bentuk simetris, kulit Bentuk simetris, kulit Bentuk simetris, kulit Bentuk simetris, kulit
kepala bersih, persebaran kepala bersih, persebaran kepala bersih, persebaran kepala bersih, persebaran
rambut merata, warna rambut merata, warna hitam rambut merata, warna rambut merata, warna hitam
hitam beruban. Tidak berkilau. Tidak terdapat hitam berkilau. Tidak berkilau. Tidak terdapat
terdapat luka/ lesi. luka/ lesi. terdapat luka/ lesi. luka/ lesi.
b. Hidung : tidak ada PCH, b. Hidung : tidak ada PCH, b) Hidung : tidak ada PCH, b. Hidung : tidak ada PCH,
posisi septum nasal posisi septum nasal posisi septum nasal posisi septum nasal
ditengah, lubang hidung ditengah, lubang hidung ditengah, lubang hidung ditengah, lubang hidung
bersih, tidak ada secret, bersih, tidak ada secret, bersih, tidak ada secret, bersih, tidak ada secret,
tulang hidung dan septum tulang hidung dan septum tulang hidung dan septum tulang hidung dan septum
nasi tidak ada nasi tidak ada nasi tidak ada nasi tidak ada
pembengkakkan dan tidak pembengkakkan dan tidak pembengkakkan dan tidak pembengkakkan dan tidak
ada polip, pernafasan ada polip, pernafasan ada polip, pernafasan ada polip, pernafasan
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler

c. Telinga : bentuk telinga c. Telinga : bentuk telinga c) Telinga : bentuk telinga c. Telinga : bentuk telinga
sedang, simetris kanan sedang, simetris kanan dan sedang, simetris kanan sedang, simetris kanan dan
dan kiri. Lubang telinga kiri. Lubang telinga bersih, dan kiri. Lubang telinga kiri. Lubang telinga bersih,
bersih, tidak ada serumen tidak ada serumen berlebih, bersih, tidak ada serumen tidak ada serumen berlebih,
berlebih, pendengaran pendengaran berfungsi berlebih, pendengaran pendengaran berfungsi
berfungsi dengan baik. dengan baik. berfungsi dengan baik. dengan baik.

d. Mata : mata lengkap, d. Mata : mata lengkap, d) Mata : mata lengkap, d. Mata : mata lengkap,
simetris kanan dan kiri, simetris kanan dan kiri, simetris kanan dan kiri, simetris kanan dan kiri,
konjungtivia merah muda, konjungtivia merah muda, konjungtivia merah muda, konjungtivia merah muda,
sklera putih terdapat sklera putih terdapat sklera putih terdapat sklera putih terdapat
gambaran tipis pembuluh gambaran tipis pembuluh gambaran tipis pembuluh gambaran tipis pembuluh
darah, respon pupil baik, darah, respon pupil baik, darah, respon pupil baik, darah, respon pupil baik,
kelopak mata/ palpebra kelopak mata/ palpebra kelopak mata/ palpebra kelopak mata/ palpebra
tidak ada pembengkakkan. tidak ada pembengkakkan. tidak ada pembengkakkan. tidak ada pembengkakkan.
Adanya reflek cahaya Adanya reflek cahaya pada Adanya reflek cahaya Adanya reflek cahaya pada
pada pupil dan bentuk pupil dan bentuk isokor pada pupil dan bentuk pupil dan bentuk isokor
isokor kanan dan kiri, iris kanan dan kiri, iris kanan isokor kanan dan kiri, iris kanan dan kiri, iris kanan
kanan kiri berwarna kiri berwarna hitam, kanan kiri berwarna kiri berwarna hitam, tidak
hitam, terdapat kelainan terdapat kelainan yaitu hitam, tidak ada kelainan. ada kelainan.
yaitu rabun dekat. rabun dekat.

e. Mulut, gigi, lidah, tonsil e. Mulut, gigi, lidah, tonsil e) Mulut, gigi, lidah, tonsil e. Mulut, gigi, lidah, tonsil
dan pharing : keadaan dan pharing : keadaan dan pharing : keadaan dan pharing : keadaan
mukosa bibir kering, tidak mukosa bibir lembab, tidak mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab, tidak
ada stomatitis, tdk ada ada stomatitis, tdk ada lesi, tidak ada stomatitis, tdk ada stomatitis, tdk ada lesi,
lesi, tdk terdapat kelainan, tdk terdapat kelainan, tdak ada lesi, tdk terdapat tdk terdapat kelainan, tdak
tdak ada edema pda gusi, ada edema pda gusi, kelainan, tdak ada edema ada edema pda gusi, tdk ada
terdapat karang gigi, gigi terdapat karang gigi, gigi pda gusi, tdk ada karang karang gigi, gigi lengkap,
tanggal, tdk ada caries, lengkap, tdk ada caries, gigi, gigi lengkap, tdk ada tdk ada caries, lidah tampak
lidah tampak bersih, lidah tampak bersih, lembab caries, lidah tampak bersih, lembab dan tdk ada
lembab dan tdk ada bercak dan tdk ada bercak atau bersih, lembab dan tdk ada bercak atau luka. Tonsil
atau luka. Tonsil ukuran luka. Tonsil ukuran normal, bercak atau luka. Tonsil ukuran normal, tidak ada
normal, tidak ada tidak ada peradangan pada ukuran normal, tidak ada peradangan pada pharing.
peradangan pada pharing. pharing. peradangan pada pharing.

f. Leher dan Tenggorokan : f. Leher dan Tenggorokan : f) Leher dan Tenggorokan : f. Leher dan Tenggorokan :
tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, limfe dan kelenjar tyroid, limfe dan kelenjar tyroid, limfe dan kelenjar tyroid, limfe dan
vena jugularis, posisi vena jugularis, posisi trakea vena jugularis, posisi vena jugularis, posisi trakea
trakea letak ditengah tidak letak ditengah tidak ada trakea letak ditengah tidak letak ditengah tidak ada
ada kelainan. kelainan. ada kelainan. kelainan.

g. Dada/ Thorak g. Dada/ Thorak g) Dada/ Thorak : g. Dada/ Thorak :


1) Pemeriksaan paru 1) Pemeriksaan paru 1) Pemeriksaan paru 1) Pemeriksaan paru
- Inspeksi : tidak ada - Inspeksi : tidak ada sesak - Inspeksi : tidak ada - Inspeksi : tidak ada sesak
sesak nafas, batuk dan nafas, batuk dan secret. sesak nafas, batuk dan nafas, batuk dan secret.
secret. Dada tampak Dada tampak simetris, secret. Dada tampak Dada tampak simetris,
simetris, tidak ada lesi tidak ada lesi simetris, tidak ada lesi tidak ada lesi.
- Palpasi : tidak ada - Palpasi : tidak ada - Palpasi : tidak ada - Palpasi : tidak ada
pembengkakan berupa pembengkakan berupa pembengkakkan berupa pembengkakkan berupa
benjolan benjolan benjolan benjolan
- Perkusi : sonor - Perkusi : sonor - Perkusi : sonor - Perkusi : sonor
- Auskultasi : irama - Auskultasi : irama nafas - Auskultasi : irama - Auskultasi : irama nafas
nafas teratur, pola nafas teratur, pola nafas nafas teratur, pola nafas teratur, pola nafas
normal, tidak terdengar normal, tidak terdengar normal, tidak terdengar normal, tidak terdengar
suara nafas tambahan, suara nafas tambahan, suara nafas tambahan, suara nafas tambahan,
tidak ada retraksi tidak ada retraksi tidak ada retraksi tidak ada retraksi
dinding dada, suara dinding dada, suara nafas dinding dada, suara dinding dada, suara nafas
nafas vesikuler. vesikuler. nafas vesikuler. vesikuler.
2) Pemeriksaan jantung 2) Pemeriksaan jantung 2) Pemeriksaan jantung 2) Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : CRT < 2 - Inspeksi : CRT < 2 detik - Inspeksi : CRT < 2 - Inspeksi : CRT < 2 detik
detik tidak ada sianosis. tidak ada sianosis. detik tidak ada sianosis. tidak ada sianosis.
- Palpasi : iktus kordis - Palpasi : iktus kordis - Palpasi : iktus kordis - Palpasi : iktus kordis
teraba hangat. teraba hangat. teraba hangat. teraba hangat.
- Perkusi batas jantung : - Perkusi batas jantung : - Perkusi batas jantung : - Perkusi batas jantung :
Basic jantung berada di Basic jantung berada di Basic jantung berada di Basic jantung berada di
ICS II dari lateral ke ICS II dari lateral ke ICS II dari lateral ke ICS II dari lateral ke
media linea para sterna media linea para sterna media linea para sterna media linea para sterna
sinistra, tidak melebar, sinistra, tidak melebar, sinistra, tidak melebar, sinistra, tidak melebar,
Pinggang jantung Pinggang jantung berada Pinggang jantung Pinggang jantung berada
berada di ICS III dari di ICS III dari linea para berada di ICS III dari di ICS III dari linea para
linea para sterna kiri, sterna kiri, tidak linea para sterna kiri, sterna kiri, tidak
tidak melebar, apeks melebar, apeks jantung tidak melebar, apeks melebar, apeks jantung
jantung berada di ICS berada di ICS V dari jantung berada di ICS berada di ICS V dari
V dari linea linea midclavikula V dari linea linea midclavikula
midclavikula sinistra, sinistra, tidak melebar. midclavikula sinistra, sinistra, tidak melebar
tidak melebar. - Auskultasi : bunyi tidak melebar - Auskultasi : bunyi
- Auskultasi : bunyi jantung I terdengar bunyi - Auskultasi : bunyi jantung I terdengar bunyi
jantung I terdengar jantung normal dan jantung I terdengar jantung normal dan
bunyi jantung normal regular, bunyi jantung II bunyi jantung normal regular, bunyi jantung II
dan regular, bunyi terdengar normal dan dan regular, bunyi terdengar normal dan
jantung II terdengar regular, tidak ada bunyi jantung II terdengar regular, tidak ada bunyi
normal dan regular, jantung tambahan dan normal dan regular, jantung tambahan dan
tidak ada bunyi jantung tidak ada kelainan. tidak ada bunyi jantung tidak ada kelainan.
tambahan dan tidak ada tambahan dan tidak ada
kelainan. kelainan.

h. Payudara h. Payudara h) Payudara h. Payudara


- Inspeksi : tidak terdapat - Inspeksi : bentuk payudara - Inspeksi : tidak terdapat - Inspeksi : bentuk payudara
benjolan atau nodul, tidak simetris kanan kiri, areola benjolan atau nodul, tidak simetris kanan kiri, areola
ada perubahan warna, tdk dan papilla mamae tampak ada perubahan warna, tdk dan papilla mamae tampak
ada pembengkakkan, bersih. Posisi papilla ada pembengkakkan, bersih. Posisi papilla
terletak pada tengah areola. terletak pada tengah areola.
kedua payudara tampak Tidak tampak kerutan atau kedua payudara tampak Tidak tampak kerutan atau
simetris. bintik kulit jeruk pda area simetris. bintik kulit jeruk pda area
- Palpasi : tidak ada massa mammae. - Palpasi : tidak ada massa mammae.
ataupun nodul pada - Palpasi : tidak teraba massa ataupun nodul pada - Palpasi : tidak teraba massa
payudara. ataupun benjolan pada payudara. ataupun benjolan pada
mamae. mamae.

i. Pemeriksaan abdomen: i. Pemeriksaan abdomen: i) Pemeriksaan abdomen: i. Pemeriksaan abdomen:


- Inspeksi : bentuk abdomen - Inspeksi : bentuk abdomen - Inspeksi : bentuk abdomen - Inspeksi : bentuk abdomen
bulat dan datar, bulat dan datar, bulat dan datar, bulat dan datar,
benjolan/masa tidak ada benjolan/masa tidak ada benjolan/masa tidak ada benjolan/masa tidak ada
pada perut, tidak tampak pada perut, tidak tampak pada perut, tidak tampak pada perut, tidak tampak
bayangan pembuluh darah bayangan pembuluh darah bayangan pembuluh darah bayangan pembuluh darah
pada abdomen, tidak ada pada abdomen, tidak ada pada abdomen, tidak ada pada abdomen, tidak ada
luka operasi. luka operasi luka operasi luka operasi
- Palpasi : tidak terdapat - Palpasi : tidak terdapat - Palpasi : tidak terdapat - Palpasi : tidak terdapat
benjolan, tidak ada nyeri benjolan, tidak ada nyeri benjolan, tidak ada nyeri benjolan, tidak ada nyeri
tekan, hepar lien tdk ada tekan, hepar lien tdk ada tekan, hepar lien tdk ada tekan, hepar lien tdk ada
kelainan, ginjal tdk ada kelainan, ginjal tdk ada kelainan, ginjal tdk ada kelainan, ginjal tdk ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
asietas. asietas. asietas. asietas.
- Auskultasi : terdengar - Auskultasi : terdengar suara - Auskultasi : terdengar Auskultasi : terdengar suara
suara tympani, peristaltic tympani, peristaltic 20x/mt. suara tympani, peristaltic tympani, peristaltic 20x/mt.
20x/mt. 20x/mt.

j. Extremitas j. Extremitas j) Extremitas j. Extremitas


(musculoskeletal), Kuku (musculoskeletal), Kuku (musculoskeletal), Kuku (musculoskeletal), Kuku
dan Kekuatan otot : dan Kekuatan otot : dan Kekuatan otot : dan Kekuatan otot :
Pergerakan sendi terbatas, Pergerakan sendi bebas, Pergerakan sendi bebas, Pergerakan sendi bebas,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan
ekstremitas, tidak ada ekstremitas, tidak ada ekstremitas, tidak ada ekstremitas, tidak ada
kelainan tulang belakang, kelainan tulang belakang, kelainan tulang belakang, kelainan tulang belakang,
tidak ada fraktur, tidak ada tidak ada fraktur, tidak ada tidak ada fraktur, tidak ada tidak ada fraktur, tidak ada
varises, kuku pendek varises, kuku pendek bersih, varises, kuku pendek varises, kuku pendek bersih,
bersih, Kekuatan otot : bersih, Kekuatan otot :
Kekuatan otot : 5 5 Kekuatan otot : 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5

k. Genetalia dan Anus : - k. Genetalia dan Anus : - k) Genetalia dan Anus : - k. Genetalia dan Anus : -
l. Pemeriksaan Neurologi : l. Pemeriksaan Neurologi : l) Pemeriksaan Neurologi : l. Pemeriksaan Neurologi :
memory panjang, memory panjang, perhatian memory panjang, memory panjang, perhatian
perhatian dapat dapat mengulang, bahasa perhatian dapat dapat mengulang, bahasa
mengulang, bahasa baik, baik, kognisi baik, saraf mengulang, bahasa baik, baik, kognisi baik, saraf
kognisi baik, saraf sensori sensori nyeri tusuk. Tingkat kognisi baik, saraf sensori sensori nyeri tusuk. Tingkat
nyeri tusuk. Tingkat kesadaran CM. Tanda nyeri tusuk. Tingkat kesadaran CM. Tanda
kesadaran CM. Tanda rangsangan otak (meningeal kesadaran CM. Tanda rangsangan otak (meningeal
rangsangan otak sign) : rangsangan otak sign) :
(meningeal sign) : - N I (olfaktorius) : (meningeal sign) : - N I (olfaktorius) :
- N I (olfaktorius) : penciuman baik, bisa - N I (olfaktorius) : penciuman baik, bisa
penciuman baik, bisa membedakan bau-bauan. penciuman baik, bisa membedakan bau-bauan.
membedakan bau- - N II (optikus) : jarak membedakan bau- - N II (optikus) : jarak
bauan. pandang baik bauan. pandang baik
- N II (optikus) : jarak - N III (okulomotorius) : - N II (optikus) : jarak - N III (okulomotorius) :
pandang terdapat adanya reflek pandang baik adanya reflek
kelainan rangsangan pada pupil. - N III (okulomotorius) : rangsangan pada pupil.
- N III (okulomotorius) : - N IV (troklearis) : bisa adanya reflek - N IV (troklearis) : bisa
adanya reflek menggerakkan bola mata rangsangan pada pupil. menggerakkan bola mata
rangsangan pada pupil. ke atas dank e bawah. - N IV (troklearis) : bisa ke atas dank e bawah.
- N IV (troklearis) : bisa menggerakkan bola
menggerakkan bola
mata ke atas dank e - N V (trigeminus) : tidak mata ke atas dank e - N V (trigeminus) : tidak
bawah. ada kesulitan bawah. ada kesulitan
- N V (trigeminus) : mengunyah. - N V (trigeminus) : mengunyah.
tidak ada kesulitan - N VI (abdusen) : bisa tidak ada kesulitan - N VI (abdusen) : bisa
mengunyah. menggerakkan bola mata mengunyah. menggerakkan bola mata
- N VI (abdusen) : bisa ke kanan dan ke kiri. - N VI (abdusen) : bisa ke kanan dan ke kiri.
menggerakkan bola - N VII (facialis) : menggerakkan bola - N VII (facialis) :
mata ke kanan dan ke pengecapan terhadap mata ke kanan dan ke pengecapan terhadap
kiri. rasa-rasa baik. kiri. rasa-rasa baik.
- N VII (facialis) : - N VIII - N VII (facialis) : - N VIII
pengecapan terhadap (Vestibulotroklearis) : pengecapan terhadap (Vestibulotroklearis) :
rasa-rasa baik. pendengaran baik rasa-rasa baik. pendengaran baik
- N VIII - N IX (glosofaringeus) : - N VIII - N IX (glosofaringeus) :
(Vestibulotroklearis) : tidak ada nyeri telan (Vestibulotroklearis) : tidak ada nyeri telan
pendengaran baik - N X ( Vagus) : bisa pendengaran baik - N X ( Vagus) : bisa
- N IX (glosofaringeus) : mengucap “ah” dan - N IX (glosofaringeus) : mengucap “ah” dan
tidak ada nyeri telan menelan saliva tidak ada nyeri telan menelan saliva
- N X ( Vagus) : bisa - N XI (assesorius) : bisa - N X ( Vagus) : bisa - N XI (assesorius) : bisa
mengucap “ah” dan mengangkat bahu dan mengucap “ah” dan mengangkat bahu dan
menelan saliva menoleh dengan adanya menelan saliva menoleh dengan adanya
tahanan. tahanan.
- N XI (assesorius) : bisa - N XII (hipoglosus) : bisa - N XI (assesorius) : bisa - N XII (hipoglosus) : bisa
mengangkat bahu dan menjulurkan, mengangkat bahu dan menjulurkan,
menoleh dengan menggerakkan lidah ke menoleh dengan menggerakkan lidah ke
adanya tahanan. kanan dan kiri. adanya tahanan. kanan dan kiri.
- N XII (hipoglosus) : Fungsi motoric klien normal, - N XII (hipoglosus) : Fungsi motoric klien normal,
bisa menjulurkan, bisa menggerakkan bisa menjulurkan, bisa menggerakkan
menggerakkan lidah ke ekstremitas atas dan bawah, menggerakkan lidah ke ekstremitas atas dan bawah,
kanan dan kiri. nilai motoric 6 (mengikuti kanan dan kiri. nilai motoric 6 (mengikuti
Fungsi motoric klien perintah). Fungsi sensorik Fungsi motoric klien perintah). Fungsi sensorik
normal, bisa menggerakkan normal, tidak ada masalah normal, bisa menggerakkan normal, tidak ada masalah
ekstremitas atas dan bawah, pada fungsi sensorik, reflek ekstremitas atas dan bawah, pada fungsi sensorik, reflek
nilai motoric 6 (mengikuti fisiologis : patella (-), reflek nilai motoric 6 (mengikuti fisiologis : patella (-), reflek
perintah). Fungsi sensorik patofisiologis : Babinski (-) perintah). Fungsi sensorik patofisiologis : Babinski (-)
normal, tidak ada masalah normal, tidak ada masalah
pada fungsi sensorik, reflek pada fungsi sensorik, reflek
fisiologis : patella (-), reflek fisiologis : patella (-), reflek
patofisiologis : Babinski (-) patofisiologis : Babinski (-)
IX. Pemeriksaan Penunjang (-)
X. Harapan Keluarga

1. Terhadap masalah kesehatannya:


Tn.K berharap agar pipertensinya cepat sembuh dan keluarganya selalu sehat walafiat.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga berharap adanya pelayanan kesehatan yang rutin menuju setiap rumah warga dan
memberikan informasi-informasi kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesehatan
setiap keluarga.

TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA


Tingkat Kemandirian Keluarga berada pada : Keluarga mandiri Tingkat III.

Tingkat Kemandirian
No KRITERIA
1 2 3 4

1 √
Menerima petugas

2 Menerima pelayanan sesuai dengan rencana √


keperawatan
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan √
secara benar
4 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai √
anjuran
5 Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai √
anjuran
6 Melakukan tindakan pencegahan secara asertif

7 Melakukan tindakan peningkatan/promotif secara


aktif.
ANALISA DATA
Nama Klien : Tn.K
Masalah : Aktual, yairtu Defisit pengetahuan
: Resiko, yaitu resiko injury (jatuh)

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : Ketidakmampuan keluarga mengenal Defisit pengetahuan


- Keluarga hanya mengetahui penyakit masalah kesehatan pada anggota keluarga
hipertensi adalah tekanan darah tinggi, dan dengan Hipertensi
tdk mengetahui secara signifikan.
- Ny. W mengatakan tidak ada makanan yg
dibatasi untuk Tn. K

DO :
- Tn.K dan keluarga tampak bingung dan tidak
mengerti ketika ditanya mengenai penyakit
hipertensi
- TD : 150/100 mmHg
- N : 90 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
2 DS : Ketidakmampuan keluarga memelihara Resiko injury (jatuh)
- Klien mengeluh pusing yang hilang timbul lingkungan rumah untuk meningkatkan
- Klien mengeluh pandangan kabur/ rabun kesehatan anggota keluarga dengan
- Klien mengeluh nyeri dengkul sehingga Hipertensi
pergerakan terbatas.
DO :
- Teras kamar mandi klien tampak licin

DX Keperawatan Keluarga :

1. Deficit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan Hipertensi
2. Resiko jatuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
dengan Hipertensi.
SCORING MASALAH
- Defisiensi pengetahuan

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

- Keluarga hanya mengetahui penyakit hipertensi adalah


tekanan darah tinggi, dan tdk mengetahui secara
signifikan.
- Ny. W mengatakan tidak ada makanan yg dibatasi
Sifat Masalah
untuk Tn. K
1 Skala : Aktual 3 1 3/3 x 1 = 1
- Tn.K dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti
(Tidak/kurang sehat)
ketika ditanya mengenai penyakit hipertensi
- TD : 150/100 mmHg
- N : 90 x/mnt
- RR : 20 x/mnt

Kemungkinan Masalah Diubah : - Sumber daya dan dana keluarga tersedia, tetapi
2 1 2 1/2 x 2 = 1
Skala : Sebagian pengetahuan yang mereka miliki kurang terkait penyakit
hipertensi.
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

3 Potensial Untuk Dicegah : 2 1 2/3 x 1 = 0,6 - Mengatasi masalah diperlukan waktu yang cukup,
Skala : Cukup supaya mereka dapat mengenal penyakit hipertensi dan
mengerti bagaimana cara mencegah penyakit hipertensi

4 Menonjolnya Masalah : 2 1 2/2 x 1 = 1 - Keluarga merasakan sebagai masalah dan ingin segera
Skala : Segera ditangani untuk mengatasinya.

JUMLAH Total= 3,6

- Resiko Injury (jatuh)

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat Masalah 2 1 2/3 x 1 = 0,6 - Klien mengeluh pusing yang hilang timbul
Skala : Ancaman kesehatan - Klien mengeluh pandangan kabur/ rabun
- Klien mengeluh nyeri dengkul sehingga pergerakan
terbatas.
- Teras kamar mandi klien tampak licin
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

2 Kemungkinan Masalah dapat 1 2 1/2 x 2 = 1 - Sumber daya dan dana keluarga tersedia, tetapi
diubah : pengetahuan yang mereka miliki kurang terkait penyakit
Skala : Sebagian hipertensi.

3 Potensial Untuk Dicegah : 2 1 2/3 x 1 = 0,6 - Mengatasi masalah diperlukan waktu yang cukup,
Skala : Cukup supaya mereka dapat mengenal penyakit hipertensi dan
mengerti bagaimana cara mencegah penyakit hipertensi

4 Menonjolnya Masalah : 2 1 2/2 x 1 = 1 - Keluarga merasakan sebagai masalah dan ingin segera
Skala : Segera ditangani untuk mengatasinya.

JUMLAH Total= 3,2


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama anggota kelg yang sakit : Tn. K


Diagnosa individu : Defisit pengetahuan
Diagnosa keperawatan kelg yaitu : Ketidakmampuan keluarga mengenal anggota keluarga dengan masalah Hipertensi

Dx. Kriteria hasil


Tgl Tujuan umum Tujuan khusus Intervensi TT
Kep. No Respon Standar

22/4/21 1 Setelah dilakukan Setalah dilakukan Verbal Keluarga mampu 1. Jelaskan atau
tindakan kunjungan 1 x 40 menit menjelaskan kembali diskusikan dengan
keperawatan selama diharapkan keluarga tentang : keluarga pengertian,
1 minggu kunjungan mampu mengenal a. Pengertian dari tanda dan gejala,
rumah, diharapakan masalah kesehatan pada hipertensi yaitu factor-faktor penyebab
manajemen Tn. K dengan kriteria Hipertensi atau dan cara pencegahan
kesehatan keluarga hasil : tekanan darah tinggi hipertensi
Tn. K menjadi - Keluarga mengetahui adalah kondisi saat 2. Beri kesempatan
efektif. definisi hipertensi tekanan darah berada keluarga untuk Nia Herlina
- Tanda dan gejala pada nilai ≥140/90 menjelaskan kembali
hipertensi mmHg. 3. Berikan pujian atas

- Factor penyebab b. Tanda dan gejalanya kemampuan keluarga

hipertensi seperti : mengenal masalah


- Sakit kepala
- Cara pencegahan - Penglihatan kabur 4. Evaluasi penjelasan
hipertensi - Detak jantung tak perawat
teratur
- Nyeri dada
- Kelelahan
- Sulit bernafas, dll.
c. Factor penyebabnya
yaitu:
- Lanjut usia
- Genetic
- Memiliki
kebiasaan
merokok
- Jarang berolahraga
d. Cara pencegahan
 Mengurangi &
memodifikasi
faktor resiko
dengan :
- Tidak merokok
- Olahraga /
aktivitas fisik
secara teratur
- Pola makanan
sehat dan
seimbang
 Batasan konsumsi
garam untuk
Hipertensi
- Hipertensi ringan
: ½ sendok teh
perhari
- Hipertensi sedang
: ¼ sendok teh
perhari
- Hipertensi berat :
Tampa garam
 Melakukan control
kesehatan secara
rutin.
Diagnosa individu : Resiko injury (jatuh)
Diagnosa keperawatan kelg yaitu : Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarga dengan Hipertensi.

Dx. Kep. Kriteria hasil


Tgl Tujuan umum Tujuan khusus Intervensi TT
No Respon Standar

22/4/21 2 Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal dan Keluarga mampu : 1. Diskusikan lingkungan
tindakan tindakan keperawatan Psikomotor a. Menyebutkan rumah yaitu : kriteria
keperawatan selama selama 1 - 2x perawatan, kembali cara rumah sehat.
1 minggu kunjungan keluarga mampu menciptakan 2. Diskusikan lingkungan
rumah, diharapakan menciptakan lingkungan lingkungan rumah psikiologis rumah yaitu
resiko injury (jatuh) yang aman bagi anggota yang dapat : hubungan yang
dapat dicegah. keluarga dengan menunjang harmonis antar anggota
Hipertensi dengan kesehatan pada keluarga.
kriteria hasil : Tn. K dengan 3. Berikan pujian atas
- Teras kamar mandi penyakit hipertensi pelaksanaan yang
Nia Herlina
klien tampak bersih b. Mendemontrasika dilakukan keluarga.
dan tidak licin lagi. n lingkungan 4. Evaluasi keberhasilan
- Keluarga mampu rumah yang keluarga dalam
menciptakan nyaman menciptakan
lingkungan yang c. Menciptakan dan lingkungan rumah yang
aman, nyaman, memelihara rumah dapat menunjang
tenang, dan bersih. kesehatan pada anggota
dengan setiap hari keluarga dengan
membersihkanya hipertensi
yaitu mulai dari
menyapu
mengepel rumah
dan selalu
membuka ventilasi
jendela rumah
setiap hari di pagi
hari agar udara di
pagi hari dapat
masuk kedalam
rumah untuk
menambah
kesegaran udara
dipagi haari dan
kenyamanan
rumah dipagi hari.
CATATAN KEPERAWATAN
(IMPLEMENTASI DAN EVALUASI)

No.Dx
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi TTD
Kep.

23/04/2021 09.00 s/d 1 1. Memberikan konseling kepada keluarga S : Keluarga Tn. K mengatakan sudah
10.00 mengenai pengertian, tanda gejala, factor mengerti tentang penyakit hipertensi, tanda
penyebab dan cara pencegahan hipertensi. gejala, penyebab, & pencegahan hipertnsi.
2. Memberi kesempatan keluarga untuk
menjelaskan kembali mengenai konseling O : Keluarga Tn. K mampu menjawab tentang
hipertensi. apa itu penyakit hipertensi, tanda gejala,
3. Memberikan pujian atas kemampuan penyebab, dan pencegahan hipertensi
keluarga mengenal masalah
Nia Herlina
4. Mengevaluasi penjelasan perawat A : Tujuan tercapai, sebagian masalah teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga

24/04/2021 09.00 s/d 2 1. Mendiskusikan lingkungan rumah yaitu : S : Keluarga mengatakan sudah mengerti
10.30 kriteria rumah sehat bersama keluarga. tentang kriteria rumah sehat, dan mau untuk
2. Mendiskusikan lingkungan psikiologis memelihara lingkungan rumah untuk
rumah yaitu : hubungan yang harmonis meningkatkan kesehatan anggota keluarga
antar anggota keluarga. dengan Hipertensi.
3. Memberikan pujian atas pelaksanaan yang O : Keluarga mampu menciptakan kriteria
dilakukan keluarga. rumah sehat, dan mampu memelihara
4. Mengevaluasi keberhasilan keluarga dalam lingkungan rumah untuk meningkatkan
menciptakan lingkungan rumah yang dapat kesehatan anggota keluarga dg Hipertensi.
menunjang kesehatan pada anggota
keluarga dengan hipertensi A : Tujuan tercapai, sebagian masalah teratasi

Nia Herlina
P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga
TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA
Tingkat Kemandirian Keluarga berada pada : Keluarga mandiri Tingkat IV.

Tingkat Kemandirian
No KRITERIA
1 2 3 4

1 √
Menerima petugas

2 √
Menerima pelayanan sesuai dengan rencana keperawatan

3 √
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar

4 √
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran

5 √
Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran

6 √
Melakukan tindakan pencegahan secara asertif

7 √
Melakukan tindakan peningkatan/promotif secara aktif.
GAMBAR DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai