ILMU GIZI
DisusunOleh :
NIM: 6193321013
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul (Perhitungan Kebutuhan
Energi) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak Dosen mata kuliah (Ilmu Gizi). Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang (Perhitungan Kebutuhan Energi) bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen, selaku dosen pembimbing mata
kuliah Ilmu Gizi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
KATAPENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 2
C. Manfaat 3
BAB II ISI 4
BAB IV PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi adalah persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme
maupun sel-sel untuk bertahan hidup. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan
medis, gizi dapat merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta penggunaan
makanan.
Tidak hanya tentang metabolisme, gizi pun berbicara mengenai bagaimana penyakit
yang dapat dicegah atau diminimalkan dengan makanan yang sehat.
Dengan demikian, pengertian gizi juga berfokus pada bagaimana cara kita
mengenali proses munculnya penyakit yang disebabkan oleh faktor bahan pangan.
Mulai dari pola makan yang buruk, intoleransi terhadap makanan, hingga alergi
makanan.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis zat gizi yang penting bagi tubuh manusia, yaitu
makronutrien dan mikronutrien. Berikut penjelasannya:
Makronutrien
Makronutrien berarti nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh
tubuh. Jenis gizi ini dibagi lagi menjadi makronutrien yang menyumbang
energi dan yang tidak.
Makronutrien energy
Makronutrien energi meliputi karbohidrat, protein, dan lemak.
1. Karbohidrat
Karbohidrat memiliki molekul-molekul yang terdiri atas
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Polisakarida dianggap lebih baik
daripada monosakarida. Pasalnya, polisakarida lebih kompleks sehingga butuh
waktu lama untuk diserap ke dalam aliran darah dan tidak memicu lonjakan
gula darah yang besar.
Karena itu, semakin kompleks karbohidrat yang Anda konsumsi,
nutrisi yang Anda dapatkan akan semakin baik. Contoh karbohidrat kompleks
adalah gandum utuh, nasi merah, dan biji-bijian. Sedangkan jenis karbohidrat
sederhana meliputi nasi putih, roti putih, dan pasta.
2. Protein
Protein disusun oleh 20 jenis asam amino. Sebagian asam amino
disebut esensial karena tidak bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga harus
didapatkan melalui makanan. Sementara sebagian lainnya termasuk
nonesensial sebab bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.
Isoleucine, histidine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine,
tryptophan, threonine, dan valine merupakan contoh asam amino esensial.
Sementara asam amino nonesensial meliputi aspartic acid, cysteine, glutamic
acid, alanine, arginine, asparagine, glutamine, glycine, proline, serine, dan
tyrosine.
Ahli gizi merekomendasikan makanan berprotein seperti ikan, gandum
utuh, kacang-kacangan, dan daging unggas.
3. Lemak
Lemak sejatinya termasuk salah satu gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk berfungsi dengan baik. Mulai dari membantu organ-organ dalam
menghasilkan hormon, melumasi persendian, menyerap vitamin tertentu, dan
menjaga kesehatan otak. Banyak orang menghindari asupan lemak karena
takut akan terkena penyakit, padahal Anda dapat mengganti dengan lemak
sehat seperti alpukat, keju, telur, kacang, minyak kelapa untuk memenuhi
kebutuhan lemak dalam tubuh. Makronutrien yang tidak menyumbang energy
Memahami pengertian gizi tentu belum lengkap tanpa mengetahui
makronutrien. Nutrisi ini berupa serat dan air. Meski tidak menyediakan
energi, mereka tetap penting untuk tubuh manusia.
4. Serat
Sebagian besar serat terdiri atas karbohidrat. Nutrisi ini penting untuk
mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan. Seperti yang
sudah diketahui, sumber serat berasal dari sayur dan buah-buahan.
5. Air
Apa Anda pernah mendengar kalimat ‘sekitar 70 persen tubuh manusia
terdiri dari air’? Kalimat ini memang tepat.
Air sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh. Kebutuhan air tiap
orang juga berbeda-beda dan dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya ukuran
tubuh, usia, aktivitas fisik, suhu lingkungan, kondisi kesehatan, dan pola
makan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui perhitungan kebutuhan energy
2. Mengetahui angka kecukupan gizi
3. Mengetahui perhitungan berdasarkan komponen penggunan energy
C. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui menghitung anga kecukupan gizi
2. Mahasiswa dapat melaksanakannya dikehidupannya
BAB II
ISI
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-
rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang yang
masih dalam kondisi sehat. Gizi yang harus dicukupi adalah energi, protein, lemak,
karbohidrat, serat, air, vitamin, dan mineral.
Kemudian, hasilnya dikali dengan aktivitas fisik sehari-hari dengan kategori berikut:
Sangat jarang berolahraga: dikali 1,2
Jarang olahraga (1-3 kali per minggu): dikali 1,375
Cukup olahraga (3-5 kali per minggu): dikali 1,55
Sering olahraga (6-7 kali per minggu): dikali 1,725
Sangat sering olahraga (sekitar 2 kali dalam sehari): dikali 1,9.
Sebagai contoh, didapatkan hasil kebutuhan kalori Anda adalah 1500 kalori,
Protein: 15% x 1500 = 225 kalori, dibagi 4 untuk dijadikan gram = 57 gram.
Karbohidrat: 60% x 1500 = 900 kalori, dibagi 4 untuk dijadikan gram = 225
gram.
Lemak: 15% x 1500 = 225 kalori, dibagi 9 untuk dijadikan gram = 25 gram.
Untuk mendapatkan vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh,
Anda bisa mengonsumsi sayur, buah, maupun daging hewan, dan sumber karbohidrat
seperti nasi. Secara spesifik, berikut beberapa contoh sumber makanan yang
mengandung vitamin dan mineral tersebut:
Vitamin A: telur, susu, wortel, dan ubi.
Vitamin C: jeruk, stroberi, kiwi, brokoli, serta paprika.
Vitamin E: alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian, gandum utuh, wortel,
maupun sayuran berdaun hijau pekat.
Kalsium: susu dan produk turunannya, brokoli, sayuran hijau, dan sarden.
Serat: polong-polongan, makanan dari biji utuh, apel, stroberi, raspberry,
maupun buah dan sayur yang berwarna terang.
Sebagai contoh, ada seorang wanita berusia 26 tahun yang memiliki berat badan
60 kg dan tinggi badan 160 cm. Ia hampir tidak pernah berolahraga. Ini berarti BMR-
nya sebesar 1.540 kkal, sedangkan kebutuhan kalorinya sebesar 1.848 kkal.
Kalkulator BMR untuk menghitung kebutuhan kalori minimum
BMR hanyalah jumlah kalori minimum yang dibutuhkan tubuh Anda untuk
dapat menjalankan fungsi organ-organ vital tubuh. Namun, setiap harinya Anda perlu
mengonsumsi makanan dan minuman dengan jumlah kalori lebih dari itu.
Ini karena Anda juga butuh energi untuk bergerak, berjalan, berpikir, dan
melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.
Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan Kalkulator Kebutuhan Kalori untuk
menghitung BMR Anda sekaligus jumlah total kalori yang Anda butuhkan setiap hari.
Faktor-faktor internal seperti kondisi genetik, usia, ukuran badan, dan lainnya
memiliki peran besar dalam menentukan BMR Anda. Berikut faktor-faktor internal
tersebut.
Kondisi genetik. Beberapa gen tubuh Anda kemungkinan dapat memengaruhi
besarnya BMR.
Ukuran badan. Orang bertubuh besar memiliki lebih banyak sel tubuh yang
melakukan metabolisme sehingga BMR-nya juga lebih tinggi.
Jumlah massa otot. Semakin besar massa otot seseorang, semakin tinggi pula
BMR-nya. Ini karena otot membakar banyak energi.
Jumlah massa lemak. Lemak hanya membakar sedikit energi dibandingkan
organ lain dalam tubuh. Usia. Pembakaran energi di dalam tubuh menurun
seiring bertambahnya usia. Akibatnya, terjadi penurunan BMR pada orang-
orang yang lebih tua.
Jenis kelamin. Pria secara umum memiliki laju metabolisme sekaligus BMR
yang lebih tinggi dibandingkan wanita.
Pertumbuhan. Balita dan anak-anak memiliki kebutuhan energi yang lebih
besar untuk mendukung pertumbuhan dan suhu tubuhnya.
Kondisi hormon dan saraf. Ketidakseimbangan hormon dan fungsi saraf turut
memengaruhi kemampuan tubuh dalam membakar kalori.
Saat Anda menghitung BMR, ada faktor-faktor eksternal yang tanpa Anda sadari
ikut menentukan hasilnya. Berikut faktor-faktor yang dimaksud.
Zat gizi yang dikonsumsi. Lemak dapat meningkatkan metabolisme sebesar 0
– 5 persen, karbohidrat sebesar 5 – 10 persen, dan protein sebesar 20 – 30
persen.
Suhu lingkungan. Jika suhu lingkungan terlalu rendah atau tinggi, tubuh harus
bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan suhu internal. Hal inilah
yang menyebabkan peningkatan BMR.
Aktivitas fisik. Orang yang rutin berolahraga memiliki laju pembakaran energi
yang lebih tinggi, bahkan ketika mereka beristirahat.
Berpuasa, kelaparan, atau diet ekstrem. Penurunan asupan kalori secara drastis
dapat menurunkan BMR hingga sebesar 15 persen.
Obat-obatan dan zat kimia. Kafein dan nikotin dapat meningkatkan BMR.
Penyakit. Tubuh orang yang terkena penyakit harus bekerja lebih keras untuk
membangun jaringan baru sehingga terjadilah peningkatan BMR.
Kekurangan zat gizi. Kekurangan yodium dapat menghambat fungsi kelenjar
tiroid sehingga metabolisme dan BMR ikut menurun.
BMR menggambarkan kalori yang tubuh Anda butuhkan untuk menjalankan
berbagai fungsi dasar. Dengan menghitung BMR, Anda dapat menetapkan batas
kalori harian untuk menjaga berat badan ideal dan memelihara kesehatan.
Kebutuhan energi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari
beberapa factor, antara lain yaitu : umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan serta
tingkat aktivitas sehari-hari
Besarnya energi yang dibutuhkan setiap orang perhari dapat diketahui dengan
berbagai cara, hal yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya energi, diantaranya
dengan cara :
BMR laki-laki
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu gizi olahraga adalah terapan gizi kepada atlet agar mampu mencapai
prestasi yang optimal. Ilmu gizi olahraga adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara pengelolaan makanan dengan kinerja fisik yang bermanfaat untuk kesehatan,
kebugaran, pertumbuhan anak serta pembinaan prestasi olahraga dan mahasiswa dapat
menghitung kebutuhan gizi bagi tubuh.
B. Saran
Pembahasan ini disarankan kepada para pelatih dan mahasiswa agar dapat
menghitung AKG, BMR dan Penghitung kebutuhan Energi untuk atletnya
atau untuk kebutuhan energy bagi tubuh.
Mahasiswa dapat mengatur kandungan gizi bagi tubuhnya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=pengertian+ilmu+gizi+olahraga&safe=strict&sxsrf=ALeKk01QhYZX36Lm4Ycw
UVjIkx089rjmWw
%3A1617691932942&ei=HAVsYMGKOcXc9QPpvY_YAg&oq=pengertian+ilmu+g
izi+olahraga&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyAggAMgIIADIGCAAQBxAeMgIIADII
CAAQBxAFEB46BwgAEEcQsAM6BwgAELADEEM6BwgjELACECc6BAgAEA0
6CAgAEAgQBxAeOgYIABANEB46CAgAEA0QBRAeOgUIABDNAlC4CVi6JWD
oK2gCcAJ4AIABnQKIAesOkgEGMC4xMi4xmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesgBCc
ABAQ&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwjBiJOIhOnvAhVFbn0KHeneAysQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
q=perhitungan+berdasarkan+komponen+pengguna+energi&safe=strict&sxsrf=ALeK
k015H9ndRT4vbJ8walec1ldTfCSCCg
%3A1617691940525&ei=JAVsYJTZH8mS9QPVgLiwBw&oq=&gs_lcp=Cgdnd3Mt
d2l6EAEYAzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIH
CCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIH
CCMQ6gIQJ1CWrgxYlq4MYOnkDGgBcAJ4AIABlAGIAZQBkgEDMC4xmAEAo
AEBqgEHZ3dzLXdperABCsABAQ&sclient=gws-wiz