Anda di halaman 1dari 4

Nama : Inrawati Onding

NIM : H061181322
Pengertian Dasar dan Pengembangan Manajemen
kata Manajemen diambil dari bahasa Prancis kuno yaitu “menagement“, yang mempunyai arti seni
melaksanakan dan mengatur. Menurut seorang pakar Mary Parker Follet, manajemen berperan
sebagai seni untuk menyelesaikan suatu pekerjaan lewat orang lain. Definisi tersebut menunjukkan
bahwa seorang manajer mempunyai tugas mengarahkan dan mengatur seseorang untuk mencapai
suatu tujuan organisasi.
Menurut Ricky W. Griffin sebuah proses pengorganisasian, pengkoordinasian, perencanaan, dan
pengontrolan sumber daya agar dapat mencapai sasaran (goals) secara efisien dan efektif. Efisien
ialah dimana sebuah tugas yang ada telah dilaksanakan secara terorganisir, benar dan sesuai
dengan schedule, sementara efektif sendiri berarti bahwa sebuah tujuan mampu dicapai sesuai
dengan apa yang telah direncanakan.
Menurut Henry Fayol Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama, yakni merancang,
mengorganisasi, memerihtah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2000:2) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai satu tujuan.
Menurut T. Hani Handoko (2000:10) Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan,
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisassian, penyusunan, personalia, pengarahan,
kepemimpinan dan pengawasan.
Menurut George R. Terry (1994) Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan dengna memanfaatkan baik ilmu
maupun seni demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Unsur-Unsur Manajemen
1. Man
Unsur yang pertama adalah manusia, dengan melakukan proses manajemen, manusia
sangat berperan penting. Untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan, diatur dan
sudah berjalan adalah peran penting yang dilakukan oleh manusia. Manusia dapat dibilang
sangat penting dalam unsur unsur manajemen ini.
Menjalankan proses manajemen untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien hanya
dapat dijalankan oleh manusia. Tanpa adanya manusia sebuah pekerjaan tidak akan
berjalan sesuai rencana yang dibuat, karena manusia adalah makhluk pekerja untuk
menyelesaikan tugas. Manusia dapat memotivasi pekerja lainnya agar lebih baik dalam
melakukan pekerjaan.

2. Money

Unsur yang pertama adalah manusia, dengan melakukan proses manajemen, manusia
sangat berperan penting. Untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan, diatur dan
sudah berjalan adalah peran penting yang dilakukan oleh manusia. Manusia dapat dibilang
sangat penting dalam unsur unsur manajemen ini.

Menjalankan proses manajemen untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien hanya
dapat dijalankan oleh manusia. Tanpa adanya manusia sebuah pekerjaan tidak akan
berjalan sesuai rencana yang dibuat, karena manusia adalah makhluk pekerja untuk
menyelesaikan tugas. Manusia dapat memotivasi pekerja lainnya agar lebih baik dalam
melakukan pekerjaan.

3. Material

Dalam sebuah proses mencapai sebuah tujuan memiliki persediaan bahan baku sangatlah
dibutuhkan. Jika bahan baku tidak tersedia untuk menjalankan proses produksi, maka
proses tersebut akan terhambat dalam jangka pendek maupun panjang. Maka dari itu salah
satu unsur unsur manajemen yang penting adalah materials yang dapat memenuhi
pencapaian tujuan.

Bahan baku didapatkan dengan membelinya di tempat yang menyediakan bahan baku yang
dibutuhkan. Untuk mencapai tujuan yang efektif sangatlah dibutuhkan bahan baku yang
tahan lama dan bagus agar manajemen berjalan lancar. Dalam mengolah bahan baku
tersebut membutuhkan manusia yang dapat menjadikannya sebagai produk yang
dibutuhkan.

4. Machine

Salah satu unsur manajemen yang menjadi pendukung terhadap berjalannya proses
pencapaian tujuan yang efisien adalah mesin. Dengan menggunakan mesin akan membantu
mempercepat pekerjaan yang dilakukan. Mesin digunakan untuk memproses bahan baku
agar menjadi sebuah produk yang berkualitas. Manajemen dilakukan dengan banyak
proses yang dilakukan dengan baik agar tujuan yang dicapai menjadi sangat baik. Untuk
itu bahan baku yang digunakan harus berkualitas sehingga hasilnya sesuai dengan harapan.
Mesin dapat berjalan karena manusia yang menggerakan, maksud dari ini dari setiap unsur
unsur manajemen sangatlah berkaitan.

5. Method
Sebuah metode yang digunakan untuk menjalankan proses manajemen dapat dilakukan
dengan pemikiran manusia. Sehingga metode dapat membuat proses tersebut lebih mudah
dan cepat selesai dalam mencapai tujuan yang efisien. Metode terjadi karena munculnya
unsur unsur manajemen di atas untuk melakukan proses dengan lancar. Menggunakan
metode yang telah disusun sesuai dengan divisi yang ada dapat dibagikan kepada pekerja
yang ahli pada bidangnya. Manusia akan membantu berjalannya metode yang telah
dibentuk untuk menghasilkan bahan baku menjadi bahan jadi. Dengan metode yang baik
juga akan membuat mesin berjalan dengan sesuai dan uang digunakan sesuai dengan
keperluan yang akan mencapai tujuan.

Tingkatan Manajemen

a. Manajemen Tingkat Atas (Top Management)

Manajemen puncak mempunyai tanggung jawab pada semua manajemen organisasi.


Tingkatan manajemen puncak memiliki tugas membuat rencana aktivitas dan strategi
perusahaan secara global dan mengarahkan jalannya perusahaan.

b. Manajemen Tingkat Menengah (Middle management)

Tingkatan pada manajemen level menengah merupakan manajemen yang antara manajemen
lini pertama dan manajemen puncak. Tingkatan manajemen ini memiliki tanggung jawab atas
pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Manajemen tingkat
menengah mempunyai tanggung jawab pula terhadap segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
tingkatan manajemen di bawahnya bahkan terhadap beberapa karyawan operasional.

c. Manajemen Lini Pertama

Tingkatan manajemen lini pertama adalah tingkatan manajemen paling bawah pada sebuah
organisasi. Manajemen lini pertama memiliki tugas untuk memimpin dan mengkontrol
pekerja non manajerial pada sebuah perusahaan atau organisasi. Tingkatan pada manajemen
ini tidak membawahi tingkatan manajemen yang lainnya.

Perbedaan Manajemen Umum dengan Manajemen Proyek


Manajemen secara umum adalah suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan dengan sumber daya
seminimal mungkin (efisien). Sementara itu, proyek adalah rencana pekerjaan dengan suatu target
pencapaian tertentu yang diselesaikan dalam rentang waktu tertentu.
Tujuan Manajemen Proyek
Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya:
Menyelesaikan tepat waktu
Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus dimulai dan
kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu dimonitor supaya dapat
selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan seperti ini melancarkan pengerjaan
proyek.
Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan pengkajian
tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat menunjang
tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif dan efisien).
Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di awal
harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari suatu proyek
sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.
Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan perencanaan awal,
baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini membantu pengerjaan proyek
supaya selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal.
Sasaran Manajemen Proyek
Sasaran manajemen proyek adalah sebagai berikut:
Menyelesaikan dan mengembangkan proyek sesuai dengan anggaran biaya dan tenggat waktu
yang telah ditentukan sekaligus dalam kualitas/spesifikasi sesuai dengan yang telah disepakati di
awal.
Meningkatkan nama baik pelaksana proyek berdasarkan kualitas hasil proyek.
Menciptakan suasana kerja kondusif untuk mendukung kelancaran aktivitas proyek. Hal ini
meliputi ketersediaan keadaan, sarana-prasarana, dan keselamatan kerja.
Menjaga keharmonisan antar pihak dalam proyek sehingga seluruh pihak terlibat akan
memberikan yang terbaik untuk proyek yang sedang dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai