Anda di halaman 1dari 6

Berikut ini adalah ringkasan hasil penelitian tentang lingkup fraud.

Financial Statement Fraud (Y)


Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah financial statement
fraud. Financial statement fraud atau kecurangan laporan keuangan telah didefinisikan berbeda-
beda dalam literatur akademik oleh para akademisi, dalam literatur profesional oleh para praktisi,
dan dalam pernyataan resmi dari badan yang berwenang. Financial statement fraud didefinisikan
oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) sebagai suatu tindakan yang dilakukan
secara sengaja untuk membuat salah saji atau menghilangkan fakta material atau data akuntansi
yang berakibat menyesatkan bagi pembacanya untuk mengubah atau mengambil keputusan.
Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah financial statement fraud.
Financial statement fraud atau kecurangan laporan keuangan telah didefinisikan berbeda-beda
dalam literatur akademik oleh para akademisi, dalam literatur profesional oleh para praktisi, dan
dalam pernyataan resmi dari badan yang berwenang. Pendeteksian kecurangan laporan keuangan
dalam penelitian ini menggunakan fraud score model sebagaimana telah dinyatakan oleh
Dechow et al (2012; Annisya et al, 2016). F-score model menjumlahkan dua variabel yaitu
kualitas akrual dan kinerja keuangan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
F S core=Financial Quality+ Financial Performance
Langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung fraud score dijabarkan sebagai berikut :
a. Menghitung Financial Quality
Working Capital (WC) = Aset lancar – liabilitas lancer
Non-current Capital (NCO) = (Total Aset – Aset Lancar – Investasi) + (Total
Liabilitas – Liabilitas Lancar – Liabilitas Jangka Panjang)
Financial Accrual (FIN) = (Total Investasi – Total Liabilitas)
Average Total Asset = (Total Aset Awal + Total Aset Akhir/2)

∆ WC +∆ NCO+ ∆ FIN
Financial Quality=
Average Total Asset

b. Menghitung Financial Performance


Perubahan Piutang = ΔPiutang/Rata-rata Total Aset
Perubahan Persediaan = ΔPersediaan/Rata-rata Total Aset
Perubahan Pendapatan = [(ΔPendapatan / Pendapatan t) - (ΔPiutang / Piutang t)]
Perubahan Ekuitas = [(Ekuitas t / Rata-rata total aset t) - (Ekuitas t-1 / Rata-rata total
asett-1)]
Kinerja Keuangan = Perubahan Piutang + Perubahan Persediaan + Perubahan Pendapatan +
Perubahan Ekuitas

1. Financial stability
Pressure atau tekanan adalah suatu motivasi dalam diri seseorang untuk melakukan fraud yang
mencakup hampir semua hal didalamnya termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain
termasuk hal keuangan dan non keuangan (Skousen et al., 2009). Menurut SAS No. 99, terdapat
empat jenis umum dari tekanan yang dapat mengarah kepada financial statement fraud,
diantaranya adalah financial stability, external pressure, manager’s personal financial situation
dan financial target. Berdasarkan SAS No. 99 (dalam Skousen et al., 2009), variabel pressure
yang diproksikan dengan financial stability adalah manajer yang dihadapkan pada tekanan untuk
melakukan kecurangan ketika stabilitas keuangan dan/atau profitabilitas tengah mendapat
ancaman dari kondisi ekonomi, industri, atau kondisi entitas operasi. Hasil penelitian
menginformasikan bahwa variabel financial stability berpengaruh signifikan terhadap financial
statement fraud dengan nilai p-value sebesar <0,001 kurang dari nilai signifikansi yaitu 0,05.

2. Capability
Capability merupakan suatu faktor kualitatif yang merupakan salah satu pelengkap dari model
fraud triangle dari Cressey. Arti dari capability adalah seberapa besar daya dan kapasitas dari
seseorang untuk melakikan fraud di lingkungan fraud di lingkungan perusahaan. Wolfe dan
Hermanson (2004) meneliti tentang capability sebagai salah satu fraud risk yang menjadi latar
belakang suatu kecurangan menyimpulkan bahwa perubahan direksi dapat menjadi suatu indikasi
terjaidnya fraud dikarenakan perubahan direksi tidak selamanya berdampak baik pada
perusahaan. Capability diukur dengan dengan pergantian direksi perusahaan (DCHANGE) yang
diukur dengan variabel dummy. Kode 1 diberikan apabila terdapat pergantian direksi perusahaan
selama periode penelitian, sebaliknya kode 0 diberikan apabila tidak terdapat pergantian direksi.
Hasil penelitian menginformasikan bahwa variabel capability berpengaruh signifikan terhadap
financial statement fraud dengan nilai p-value <0.001 kurang dari nilai signifikansi yaitu 0,05.

3. External Pressure (X2)


External pressure atau tekanan eksternal adalah tekanan yang berlebihan bagi pihak manajemen
untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. SAS No. 99 mengatakan bahwa bila
terjadi tekanan yang berlebihan dari pihak eksternal, maka akan terdapat resiko kecurangan pada
laporan keuangan perusahaan. Kemampuan untuk memenuhi persyaratan exchange-listing,
membayar hutang, ataupun memenuhi perjanjian hutang merupakan sumber tekanan eksternal
yang dikenal secara luas. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Skousen et. al (2009) dan
Sihombing (2014) bahwa salah satu bentuk tekanan yang dialami pihak manajemen adalah
kebutuhan untuk mendapatkan tambahan hutang atau sumber pembiayaan eksternal agar
perusahaan tetap kompetitif termasuk pembiayaan riset dan pembangunan atau modal. External
pressure dalam penelitian ini diukur dengan leverage ratio (LEV), leverage yang tinggi dapat
dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan suatu pelanggaran pada
perjanjian kredit. Oleh karena itu, leverage dapat digunakan ssebagai proksi tekanan eksternal
dimana leverage yang tinggi dapat menimbulkan tekanan pada pihak manajemen sehingga
terjadi hubungan psoitif terhadap kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut,
rasio leverage diukur dengan rumus :

Total Hutang
LEV =
Total Aset
Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa variabel external presure tidak berpengaruh
terhadap financial statement fraud dengan nilai p-value 0,286 lebih dari nilai signifikansi yaitu
0,05.

4. Nature of industry.
Nature of industry merupakan suatu keadaan ideal suatu perusahaan dalam industry dalam
menjalankan proses bisnisnya. Sifat bisnis utama di sector perbankan adalah aktivitas penyaluran
kredit ke nasabah (lending) dan aktivitas pengumpulan atau penghimunan dana dari nasabah
(funding). Dua aktifitas itu adalah nature of industry pada sector perbankan (Kasmir, 2014).
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung nature of industry adalah dengan
menggunakan pertumbuhan jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat dan pertumbuhan
jumlah dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari masyarakat.

Total Credit t −¿TotalCredit


Total Lending Change = t−1
¿
Total Credit t

Total Deposit t−¿Total Deposit


Total Funding Change = t−1
¿
Total Deposit t
Hasil penelitian menginformasikan bahwa variabel nature of industry tidak berpengaruh terhadap
financial statement fraud dengan nilai p-value 0,099 lebih dari nilai signifikansi yaitu 0,05.

5. Ineffective monitoring
Ineffective monitoring merupakan suatu keadaan perusahaan dimana tidak terdapat internal
control atau tidak memiliki unit pengawas yang efektif dalam memantau kinerja perusahaan.
Menurut SAS No. 99, ineffective monitoring dapat terjadi karena adanya dominasi manajemen
oleh satu orang atau kelompok kecil, tanpa kontrol kompensasi, tidak efektifnya pengawasan
dewan direksi dan komite audit atas proses pelaporan keuangan dan pengendalian internal dan
sejenisnya (Skousen et al, 2009). Ineffective monitoring dalam hal ini dapat diukur men
ggunakan anggota dewan komisaris independen (BDOUT).

Jumlah dewan komisaris independen


BDOUT =
Jumlah total dewankomisaris

Hasil penelitian menginformasikan bahwa variabel in effective monitoring tidak berpengaruh


terhadap financial statement fraud dengan nilai p-value 0,323 lebih dari nilai signifikansi yaitu
0,05.

6. Rationalization
Rasionalisasi merupakan suatu faktor kualitatif yang tidak dapat dipisahkan dari
alasan terjadinya fraud. Terdapat bebrapa penelitian yang mengindikasikan bahwa insiden
kegagalan audit meningkat saat terjadi pergantian auditor dalam perusahaan (Skousen et al,
2009). Adanya pergantian auditor (change in auditor) pada suatu perusahaan dapat dinilai
sebagai suatu usaha untuk menghilangkan jejak fraud (fraud trail) yang ditemukan oleh auditor
sebelumnya. Kecenderungan itu telah mendorong perusahaan untuk mengganti auditor
independennya untuk menutupi kecurangan yang ada di dalam perusahaan. Variable rasionalisasi
dalam penelitian ini di ukur dengan dengan menggunkan rasio BOPO (Biaya operasional
dibandingkan dengan pendapatan operasional bank). Hal ini sejalan dengan acuan Peraturan
Bank Indonesia Nomor 14/26/pbi/2012 tentang kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan
modal inti bank, kemudian diperbaruhi dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/7/DPNP
tanggal 8 Maret 2013 perihal Pembukaan Jaringan Kantor Bank Umum Berdasarkan Modal Inti.
Biaya operasional
BOPO =
Total pendapat an operasional
Hasil penelitian menginformasikan bahwa variabel rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap
financial statement fraud dengan nilai p-value 0,362 lebih dari nilai signifikansi yaitu 0,05.

PETUNJUK PENGERJAAN
Tugas kalian (individu) adalah melakukan analisa pembahasan yang terdiri minimal 3
paragraf /alinea (1 paragraf = minimal 3 kalimat) yaitu :
Paragraph pertama mengkaitkan hasil penelitian jika berpengaruh atau tidak berpengaruh dengan
beberapa teori fraud yang terkait dengan teori diamond fraud atau Gone teori.
Paragraph dua penjelasan mengapa variable pada hasil penelitain ini berpengaruh (jika hasilnya
berpengaruh) atau mengapa variable pada hasil penelitain ini tidak berpengaruh (jika hasilnya
tidak berpengaruh) kaitkan penjelasan anda dengan ukuran yang digunakan dalam variable
tersebut.
Paragraph tiga adalah murni hasil pemikiran kalian berdasarkan analisa logika yang didukung
dengan teori atau penelitian lain yang mampu menjelaskan mengapa variable pada hasil
penelitain ini berpengaruh (jika hasilnya berpengaruh) atau mengapa variable pada hasil
penelitain ini tidak berpengaruh (jika hasilnya tidak berpengaruh).
Untuk mahasiswa no nim ganjil mengerjakan hasil penelitian no 1, 3 dan 5
Untuk mahasiswa no nim genap mengerjakan hasil penelitian 2, 4 dan 6

Jawaban langsung di posting di forum tidak perlu di upload.


Ratna Ayu Yuniar M (2017310098) / Soal Genap

Paragraf 1

Berdasarkan variabel capability, nature of industry, dan rationalization teori yang berhubungan adalah
teori Fraud Diamond. Fraud diamond merupakan sebuah pandangan baru tentang fenomena fraud yang
dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson (2004). Fraud diamond merupakan suatu bentuk
penyempurnaan dari teori Fraud Triangle oleh Cressey (1953). Selain elemen tekanan (pressure),
kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi, Wolfe dan Hermanson (2004) menambahkan satu elemen
kualitiatif yang diyakini memiliki pengaruh signifikan terhadap fraud yakni kemampuan (capability)
sehingga menjadi empat elemen yang dikenal dengan Fraud Diamond. Variabel kedua Capability adalah
seberapa besar daya dan kapasitas dari seseorang untuk melakukan fraud di lingkungan fraud di
lingkungan perusahaan. Wolfe dan Hermanson (2004) berpendapat bahwa kecurangan tidak akan
terjadi tanpa adanya orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat pula. Variabel ke empat nature of
industry merupakan suatu keadaan ideal suatu perusahaan dalam industry dalam menjalankan
proses bisnisnya. Sifat bisnis utama di sector perbankan adalah aktivitas penyaluran kredit ke
nasabah (lending) dan aktivitas pengumpulan atau penghimunan dana dari nasabah (funding).
Dua aktifitas itu adalah nature of industry pada sector perbankan (Kasmir, 2014). Variabel ke
enam rationalization merupakan suatu faktor kualitatif yang tidak dapat dipisahkan dari alasan
terjadinya fraud. Rationalization merupakan suatu sikap atau tindakan untuk melakukan
pembenaran diri dengan berbagai alasan untuk menutupi tindakan yang salah. Dari ketiga
variabel tersebut memiliki hasil penelitian yang berbeda, variabel capability berpengaruh
signifikan terhadap financial statement fraud, variabel nature of industry tidak berpengaruh
terhadap financial statement fraud, variabel rationalization tidak berpengaruh terhadap financial
statement fraud.

Paragraf 2

Capability diukur dengan dengan pergantian direksi perusahaan (DCHANGE) yang diukur
dengan variabel dummy. Kode 1 diberikan apabila terdapat pergantian direksi perusahaan selama
periode penelitian, sebaliknya kode 0 diberikan apabila tidak terdapat pergantian direksi. Hasil
penelitian menginformasikan bahwa variabel capability berpengaruh signifikan terhadap
financial statement fraud dengan nilai p-value <0.001 kurang dari nilai signifikansi yaitu 0,05.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung nature of industry adalah dengan
menggunakan pertumbuhan jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat dan pertumbuhan
jumlah dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari masyarakat. Hasil penelitian
menginformasikan bahwa variabel nature of industry tidak berpengaruh terhadap financial
statement fraud dengan nilai p-value 0,099 lebih dari nilai signifikansi yaitu 0,05. Variable
rationalization dalam penelitian ini di ukur dengan dengan menggunkan rasio BOPO (Biaya
operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional bank). Hal ini sejalan dengan acuan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/pbi/2012 tentang kegiatan usaha dan jaringan kantor
berdasarkan modal inti bank, kemudian diperbaruhi dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
15/7/DPNP tanggal 8 Maret 2013 perihal Pembukaan Jaringan Kantor Bank Umum Berdasarkan
Modal Inti. Hasil penelitian menginformasikan bahwa variabel rationalization tidak berpengaruh
terhadap financial statement fraud dengan nilai p-value 0,362 lebih dari nilai signifikansi yaitu
0,05.

Paragraf 3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat dua variabel yang tidak memiliki pen garuh
terhadap financial statement fraud. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap financial
statement fraud adalah Capability. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Wolfe
dan Hermanson (2004) atau yang biasa disebut dengan teori Fraud diamond. Wolfe dan Hermanson
(2004) menyatakan bahwa, elemen kualitiatif yang diyakini memiliki pengaruh signifikan terhadap fraud
yakni kemampuan (capability). Sedangkan nature of industry dan rationalization tidak memiliki
pengaruh terhadap financial statement fraud. Hal tersebut terjadi karena adanya variabel nature of
industry yang diukur dengan Total Lending Change, sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat
dalam mendeteksi financial statement fraud. Sedangkan rationalization diukur dengan BOPO,
sehingga hasil yang diper oleh kurang akurat dalam mendeteksi financial statement fraud.

Anda mungkin juga menyukai