Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram
Soekarno
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Dr. (H.C.) Ir. H.
Soekarno
Presiden Indonesia ke-1
Masa jabatan
Masa jabatan
Pengganti Soeharto
Informasi pribadi
6 Juni 1901
Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda
Kebangsaan Indonesia
Pasangan Oetari (1921–1923)
Inggit Garnasih (1923–1943)
Fatmawati (1943–1956)
Hartini (1953–1970)
Kartini Manoppo (1959–1968)
Haryati (1963–1966)
Yurike Sanger (1964–1968)
Heldy Djafar (1966–1969)
Dari Fatmawati[tampilkan]
Dari Hartini[tampilkan]
Dari Ratna[tampilkan]
Dari Haryati[tampilkan]
Soekemi Sosrodihardjo
Orang tua
Ida Ayu Nyoman Rai
Profesi Insinyur
Politikus
Guru
Tanda tangan
Pra-kemerdekaan
PNI
Partindo
PETA
BPUPKI
o Pancasila
PPKI
Revolusi Nasional Indonesia
o Proklamasi Kemerdekaan
Kabinet
Presidensial
Sjahrir I
II
III
Amir I
II
Hatta I
o Darurat
II
RIS
o Susanto
o Halim
Natsir
Sukiman
Wilopo
Ali I
Burhanuddin
Ali II
Djuanda
Kerja I
Kerja II
III
IV
Dwikora
o Disempurnakan
o Disempurnakan II
Ampera
Presiden Pertama Indonesia
Pemberontakan
APRA
Ambon
Permesta
DI/TII
Dalam negeri
Marhaenisme
Demokrasi Terpimpin
o Dekret 5 Juli
Monas
PKI
o G30S
o Supersemar
Kejatuhan
o De-Soekarnoisasi
Gerakan Non-Blok
o Konferensi Asia-Afrika
Pesta Olahraga Asia 1962
CONEFO
o GANEFO
o gedung
Irian Barat
o Trikora
o Pepera
Konfrontasi
o Krisis Selat Sunda
Pidato
Indonesia Menggugat
Tahun Vivere Pericoloso
Keluarga
Istri
o Fatmawati
o Dewi
Anak
o Rukmini
o Megawati
o Rachmawati
o Sukmawati
o Guruh
l
b
s
MENU
0:00
Pidato Soekarno pada
peringatan Maulud Nabi
Muhammad S.A.W
Video luar
Arsip Konferensi Asia-Afrika di Bandung
Daftar isi
1Nama
o 1.1Achmed Soekarno
2Kehidupan
o 2.1Masa kecil dan remaja
o 2.2Sebagai arsitek
2.2.1Pekerjaan
2.2.2Pengaruh terhadap karya arsitektur
o 2.3Silsilah keluarga
3Kiprah politik
o 3.1Masa pergerakan nasional
o 3.2Masa penjajahan Jepang
o 3.3Masa Perang Revolusi
o 3.4Masa kemerdekaan
o 3.5Masa marabahaya
3.5.1Granat Cikini
3.5.2Penembakan Istana Presiden
3.5.3Pencegatan Rajamandala
3.5.4Granat Makassar
3.5.5Penembakan Idul Adha
3.5.6Penembakan mortir Kahar Muzakar
3.5.7Granat Cimanggis
3.5.8Upaya pembunuhan karakter
o 3.6Masa embargo negara Adi Kuasa
o 3.7Masa keterpurukan
4Sakit hingga meninggal
5Peninggalan
6Penghargaan
o 6.1Gelar Doctor Honoris Causa
o 6.2Lain-lain
7Karya tulis
8Pidato
9Musik
10Budaya populer
o 10.1Buku
o 10.2Lagu
o 10.3Film, televisi, dan panggung pertunjukan
11Catatan
12Galeri
13Referensi
14Lihat pula
15Pranala luar
Nama
Soekarno lahir dengan nama Kusno yang diberikan oleh orangtuanya.[5] Akan tetapi,
karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi
Soekarno oleh ayahnya.[5][7] Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang
:35-36
tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum
dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah, selain itu
tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun. [7] Sebutan
:32
Kehidupan
Masa kecil dan remaja
Soekarno bersama mahasiswa pribumi TH Bandung tahun 1923. Baris belakang dari kiri ke kanan: M.
Anwari, Soetedjo, Soetojo, Soekarno, R. Soemani, Soetono, R. M. Koesoemaningrat, Djokoasmo, Marsito.
Duduk di depan: Soetoto, M. Hoedioro, Katamso.
Pekerjaan
Masjid Istiqlal 1951
Monumen Nasional 1960
Gedung Conefo [18]
Gedung Sarinah [18]
Wisma Nusantara [18]
Hotel Indonesia 1962 [19]
Tugu Selamat Datang[19]
Monumen Pembebasan Irian Barat[19]
Patung Dirgantara[19]
Tahun 1955 Ir. Soekarno menunaikan ibadah haji ke
Tanah Suci dan sebagai seorang arsitek, Soekarno
tergerak memberikan sumbangan ide arsitektural
kepada pemerintah Arab Saudi agar membuat
bangunan untuk melakukan sa’i menjadi dua jalur dalam
bangunan dua lantai. Pemerintah Arab Saudi akhirnya
melakukan renovasi Masjidil Haram secara besar-
besaran pada tahun 1966, termasuk pembuatan lantai
bertingkat bagi umat yang melaksanakan sa’i menjadi
dua jalur dan lantai bertingkat untuk melakukan tawaf [15]
Rancangan skema Tata Ruang
Kota Palangkaraya yang diresmikan pada tahun 1957 [15]
Silsilah keluarga
Kembangkan
Silsilah keluarga
Kiprah politik
Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber
tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel
ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat
dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Soekarno" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Kunjungan Presiden Soekarno ke Amerika pada 1961 yang disambut oleh Presiden John F. Kennedy
Presiden Soekarno, Presiden Osvaldo Dorticos, Fidel Castro dan Che Guevara, pada 9 Mei 1960,
kunjungan kenegaraan ke Havana, Kuba
Presiden Soekarno dan Dr.J. Leimena bernyanyi bersama para artis ibukota pada Resepsi Peringatan
HUT ke-21 Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Bogor.
Pada masa pra maupun paska kemerdekaan, Indonesia terjepit pada dua blok
negara Adi Kuasa dengan ideologi yang bertentangan satu sama lain. Blok kapitalis
yang dikomandoi Amerika dan sekutu di satu sisi, dan blok kiri yang diperebutkan
antara poros Rusia dan Tiongkok. Amerika melakukan kebijakan embargo terhadap
Indonesia karena menilai kecenderungan Soekarno dekat dengan blok rival.
Amerika tidak dapat berkutik ketika Allen Lawrence Pope, agen Central Intelligence
Agency tertangkap tangan. Tawar-menawar penangkapan Allen Pope, Amerika
Serikat akhirnya menyudahi embargo ekonomi dan menyuntik dana ke Indonesia,
termasuk menggelontorkan 37 ribu ton beras dan ratusan persenjataan yang
dibutuhkan Indonesia saat itu setelah diplomasi tingkat tinggi antara John F.
Kennedy dengan Soekarno.[26] Sementara Uni Soviet menerapkan embargo militer
terhadap Indonesia karena genosida terhadap elemen kiri, orang Partai Komunis
Indonesia pada tahun 1965–1967.[27] Indonesia sendiri terjepit di antara geopolitik
Asia Tenggara, Malaysia yang dianggap Soekarno adalah negara boneka Inggris,
juga Singapura yang memisahkan diri sebagai negara baru pada 9 Agustus 1965.
Soekarno mengumumkan sikap konfrontatif terhadap pembentukan negara federasi
Malaysia pada Januari 1963. Sehingga pada 1964–1965 negara federasi Malaysia
yang dideklarasikan 16 September 1963 tersebut diembargo Soekarno. [28] Singapura
membuka keran kerja sama dan berusaha dengan segala cara untuk
mempertahankan perdagangan dengan Indonesia meski telah diboikot dan
diembargo. Hal ini dianggap merugikan aspek ekonomi bagi Singapura akibat
konfrontasi tersebut.[29]
Masa keterpurukan
Situasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enam jenderal dibunuh
dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S
pada 1965.[13][30]Pelaku sesungguhnya dari peristiwa tersebut masih merupakan
kontroversi walaupun PKI dituduh terlibat di dalamnya. [13] Kemudian massa dari KAMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia)
melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang
salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan. [30] Namun, Soekarno menolak untuk
membubarkan PKI karena bertentangan dengan
pandangan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme).[6][30] Sikap Soekarno yang
menolak membubarkan PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik. [6][13]
Lima bulan kemudian, dikeluarkanlah Surat Perintah Sebelas Maret yang
ditandatangani oleh Soekarno.[30] Isi dari surat tersebut merupakan perintah
kepada Letnan JenderalSoeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna
menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden. [30] Surat
tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat
menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya
sebagai organisasi terlarang.[30] Kemudian MPRS pun mengeluarkan dua
Ketetapannya, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi
TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto
sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi presiden apabila presiden
berhalangan.[31]
Soekarno kemudian membawakan pidato pertanggungjawaban mengenai sikapnya
terhadap peristiwa G30S pada Sidang Umum ke-IV MPRS.[30] Pidato tersebut
berjudul "Nawaksara" dan dibacakan pada 22 Juni 1966.[6] MPRS kemudian meminta
Soekarno untuk melengkapi pidato tersebut. [30] Pidato "Pelengkap Nawaskara" pun
disampaikan oleh Soekarno pada 10 Januari 1967 namun kemudian ditolak oleh
MPRS pada 16 Februari tahun yang sama.[30]
Hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat
Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.[31] Dengan ditandatanganinya
surat tersebut maka Soeharto de facto menjadi kepala pemerintahan Indonesia.
[31]
Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan
Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat
Soeharto sebagai Presiden RI hingga diselenggarakan pemilihan umum berikutnya.
[31]
Peninggalan
Rumah Proklamasi yang merupakan bekas kediaman Soekarno sekitar tahun 1950-1960. Di depannya,
tampak Tugu Proklamasi.
Penghargaan
Gelar Doctor Honoris Causa
Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari
26 universitas di dalam dan luar negeri.[40]
11 April 1960 Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Politik Sofia University, Sofia, Bulgaria
(Doctor of Political Science)
14 Januari Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum & Royal Khmere University, Phnom
1964 Politik (Doctor of Law & Politics) Penh, Kamboja
Lain-lain
Pada bulan April 2005, Soekarno yang sudah meninggal selama 35 tahun
mendapatkan penghargaan dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki.
[11]
Penghargaan tersebut adalah penghargaan bintang kelas satu The Order of the
Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam
bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas.[11] Soekarno
mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai telah mengembangkan solidaritas
internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi
inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan
diri dari apartheid.[11] Acara penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Kantor
Kepresidenan Union Buildings di Pretoria dan dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri
yang mewakili ayahnya dalam menerima penghargaan. [11] Penghargaan
lainnya Bintang Mahaputera Adipurna (1959),[41] Lenin Peace Prize (1960),
[42]
Philippine Legion of Honor (Chief Commander, 3 Februari 1951).[43]
Karya tulis
Sukarno. Pancasila dan Perdamaian Dunia
Sukarno. Kepada Bangsaku : Karya-karya Bung Karno
Pada Tahun 1926-1930-1933-1947-1957.
Sukarno. Cindy Adams. (1965). Bung Karno:
Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Sukarno. Pantja Sila Sebagai Dasar Negara.
Sukarno. Bung Karno Tentang Marhaen Dan Proletar.
Sukarno. Negara Nasional Dan Cita-Cita Islam: Kuliah
Umum Presiden Soekarno.
Sukarno. (1933). Mencapai Indonesia Merdeka.
Sukarno. (1945). Lahirnya Pancasila
Sukarno. (1951). Indonesia Menggugat: Pidato
Pembelaan Bung Karno di Depan Pengadilan Kolonial.
Sukarno. (1951). Sarinah: Kewajiban Wanita Dalam
Perjuangan Republik Indonesia.
Sukarno. (1957). Indonesia Merdeka.
Sukarno. (1959). Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1.
(kumpulan esai)
Sukarno. (1960). Dibawah Bendera Revolusi Jilid 2.
(kumpulan esai)
Sukarno. (1960). Amanat Penegasan Presiden
Soekarno Didepan Sidang Istimewa Depernas Tanggal
9 Djanuari 1960.
Sukarno. (1964). Tjamkan Pantja Sila ! : Pantja Sila
Dasar Falsafah Negara.
Sukarno. (1964). Komando Presiden/Pemimpin Besar
Revolusi: Bersiap-sedialah Menerima Tugas untuk
Menjelamatkan R.I. dan untuk Mengganjang "Malaysia"!
Sukarno. (1965). Wedjangan Revolusi.
Sukarno. (1965). Tjapailah Bintang-Bintang di Langit:
Tahun Berdikari.
Sukarno. (1965). Pantja Azimat Revolusi.
Wikisource memiliki
naskah sumber yang
berkaitan dengan artikel
ini: Pengarang:Soekarno
Pidato
Hari dan tanggal Rangka Judul pidato
Sabtu, 17 Agustus 1963 HUT Proklamasi Kemerdekaan Genta Suara Revolusi Indonesia
RI ke-18
Musik
Soekarno menciptakan lagu Bersuka Ria, yang muncul dalam album Mari Bersuka
Ria dengan Irama Lenso pada tahun 1965. Lagu ini dibawakan oleh Rita
Zahara, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Nien Lesmana.
Budaya populer
Buku
Galeri
Mobil Soekarno yang diberikan kepada Kolonel Julian.
Soekarno berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Hideki
Tojo.
Soekarno bertemu dengan Sutan Syahrir. Di belakang adalah
Mohammad Roem.
Soekarno berterima kasih atas dilibatkannya rakyat Jawa dalam
pemerintahan.
Referensi
1. ^ (Indonesia) Goenarso (1995). Riwayat perguruan tinggi
a b c d e
Agustus 2010.
39. ^ "Satria Piningit Mengaku Temukan Harta Karun Bung Karno".
Suara Merdeka. 17 Mei 2003. Diakses tanggal 3 Agustus 2010.
40. ^ Apa dan Siapa Ir. Sukarno, Yayasan Bung Karno. Diakses pada
3 Agustus 2010.
41. ^ "Awards". kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 17 Oct 2015 02:05:58 UTC. Diakses tanggal
17 Oct 2015 02:05:58 UTC.
42. ^ Yearbook of the Great Soviet Encyclopedia. Moscow. Russian:
Sovetskaya Entsyiklopediya. 1961.
43. ^ "Briefer on the Philippine Legion of Honor". Official Gazette of
the Republic of the Philippines. Gov.ph. Diakses tanggal 2013-04-
13.
Lihat pula
Algemeene Studie Club (ASC), (1926).
Marhaenisme, (1926–1927).
Perserikatan Nasional Indonesia, 4 Juli (1927).
Fikiran Ra'jat, (1932).
Pancasila, (1945).
Nasonalisme, Agama, Komunisme, (1956).
Demokrasi terpimpin (1959).
Manifesto politik, Undang-Undang Dasar 1945,
Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi
Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia (Manipol-Usdek),
(1959).
Operasi Trikora, 19 Desember 1961).
Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak/Pasukan Rakyat
Kalimantan Utara, (1962–1966).
Ganyang Malaysia, (1962–1966).
Games of the New Emerging Forces (Ganefo), (1962).
Sarinah, (1963)
Unifikasi Indonesia Raya (Indonesia dengan rumpun
Melayu), 1920-1950-an.
Unifikasi Mafilindo (Malaya, Filipina dan Indonesia) ,
1963.
Vivere pericoloso, (1964).
Trisakti, (1964).
Berdikari, (1965).
Conference of The New Emerging Forces (Conefo) , 7
Januari (1965)
Gerakan 30 September, 1 Oktober (1965)
Nawa Aksara, 22 Juni (1966).
Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, 17 Agustus
(1966).
Surat Perintah Sebelas Maret, 11 Maret (1966).
De-Soekarnoisasi, (1967–1998).
Pranala luar
Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai Soekarno.
Wikiquote memiliki koleksi
kutipan yang berkaitan
dengan: Soekarno.
Wikisource memiliki
naskah sumber yang
berkaitan dengan artikel
ini: Soekarno
Portal Indonesia
Portal Sejarah
Portal Politik
Portal Biografi
Portal Sosialisme
Jabatan politik
Jabatan baru
Kemerdekaan Indonesia Presiden Indonesia Diteruskan oleh:
Lihat: Daftar Gubernur-Jenderal 1945–1967 Soeharto
Hindia Belanda
Kembangkan
Pranala ke artikel terkait
BIBSYS: 90665252
BNF: cb12410857h (data)
CiNii: DA01996287
GND: 118619985
LNB: 000268455
NARA: 10580892
NDL: 00458043
NKC: xx0057075
ICCU: IT\ICCU\CUBV\150810
SELIBR: 405697
SNAC: w6sq91fv
SUDOC: 033220387
VIAF: 30329774
Halaman Utama
Daftar isi
Perubahan terbaru
Artikel pilihan
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Kutip halaman ini
Butir di Wikidata
Pranala menurut ID
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Wikikutip
Wikisumber
Bahasa lain
Acèh
Basa Bali
Banjar
English
Jawa
Madhurâ
Minangkabau
Bahasa Melayu
Sunda
83 lagi
Sunting pranala
Proyek lain
Wikiquote
Wikisource
Halaman ini terakhir diubah pada 30 April 2021, pukul 10.06.
Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Tampilan seluler
Pengembang
Statistik
Pernyataan kuki