Anda di halaman 1dari 25
Jumnal Riset Daerah ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 Budidaya Lele Super Intensif di Lahan Sempit Oleh Yus Warseno, $.Pi, M.Se Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul ‘HP.08156700256 email;;yus.warseno@gmail.com Abstract. Aligned with the development of the era and technology in the field of fisheries and the increasing needs of animal protein from fish in the community, catfish cultivation more and more intensive day by day. It seems that people tend to ulilize the available land as much as possible ‘so that catfish production per unit area is increasing. Cultivation of catfish has the potential and business opportunities that promise benefits, in addition to financial, catfish cultivation impact on substantial regional development, among others as follows + Employment + Landuse canbe maximized + Prospects of profitable business opportunities to develop + Tomeetlocal needs thatstill lack, both the number, size, and continuity + Export demand has not been able to be fulfilled, because the availability of catfish obtained from nature has little and the number of cultivation is still very limited + Carfish culvitation techniques are simple and easily implemented by the community, both in the yard of the home pond that has a very limited area, marginal land, and in concrete buis with limited diameter. + Profit from catfish cultivation is quite profitable The potential of natural resources for development land is still wide. This paper provides information for the public, including for breeders, and fish farmers to develop their business with the technique of cultivation of super intensive catfish in a narrow field, namely by using a concrete buis. Fish cultivation techniques with concrete buis have been tested in addition to financially profitable results are also obtained land efficiency, energy, low cost investment and durable, harvest time is relatively short, operational costs such as electricity, food and water is quite efficient. Good luck, hopefully useful. Keywords.Profit from Catfish, Fish Cultivation, Pests and Diseases 3064 Jumnal Riset Daerah PENDAHULUAN LatarBelakang Pasokan Ikan Lele di DIY masih bergan- tung dari luar dearah. Sedangkan kebutuhan bahan baku lele untuk ikan olahan seperti: Kerupuk, Krispi, naget, Abon, Sosis, warung, pecel ele, dan camilan dll semakin meningkat (Peluang Usaha). Kandungan Gizi daging lel berada di bawah ikan sidat, cocok untuk pertumbuhan, kecerdasan dan. Kesehatan, harga murah, mudah dibudidayakan, namun selama ini pembudidaya selalu rugi dalam usahanya, Dengan tehnologi ini, terbukti dapat menghasilkan keuntungan, dikarenakan biaya investasi dan biaya operasional relative sangat murah. ‘Tujuan 1, Untuk menghasilkan LELE konsumsi sebagai penyediaan gizi rumah tangea atau untuk menambah pendapatan USAHA rumah tangga 2, Untuk memanfaatkan lahan sempit (di perumahan atau di perkotaan) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada budidaya ele super intensif di Iahan sempit ini adalah ‘menggunakan cara ujicoba yang dilakukan oleh beberapa pelaku pembudidaya ikan lele dengan hasil panen rata-rata sebagaimana tertera pada Tabel | Beberapa keuntugan yang diperoleh dari budidaya lele super intensif di lahan sempit, antara lain: + Bahan kolam mudah diperoleh, murah, dan tahan lama untuk budidaya lele + Hemat biaya investasi ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 + Hemat biaya operasional baik pakan, tenaga dan listrik ‘+ Hemat kebutuban Jahan (Lahan sempit dapat digunakan) + Hasil maksimal, Karena suhu stabil, pertumbutan normal + Mudah dalam perawatan — (cukup dengan memasukkan air, kolam cotomatis bersih) + Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan (limbah pakan tidak menimbulkan bau yang tidak sedap, {ika rajin mengganti air, karena kotoran otomatis terbuang dengan sendirinya disaat air dimasukkan) + Tidak terkesan jorok dan hasil ikan pemeliharaan, bersih, daging lebih gurih dan higienis, + Limbah kotoran berfungsi sebagai pupuk tanaman, baik sayuran maupun tanaman hias di pekarangan rumah, + Terpenuhi gizi rumah tanga, babkan jika dikembangkan dalam skala besar dapat menghasilkan pendapatan yang ‘menguntungkan. Tabel 1. Perhitungan operasional Lele dengan Buis beton 2 Unit BahanvTenaga Volume — Harga JumlahiRp) Satuan T Bu Beton 7 62.000 248000 2. Semen 2 40.000 0,000 3. Paralon3} 4 30.000 30.000 4. Paraon 1 4 20000 20.000 5. Batako 15 320 © 48.000 8. Stiminepopet 2 15000 30.000 7. Tukang 2 75000 150,000 41. BibitLele 1.200 kor 150——606.000 2 Pakan Polls) 2.50 sak 779.000 180.000, 4. dual panen ‘10g 1.000 697.500, 87.500 4.850.000 Keuntungan panen 188.500 (2bulan) 3065 Jumal Riset Daerah Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 ‘Tabel 2. Tabel Analisa Usah [ANALISA USAHA BUDIDAYAPEMBESARAN IKAN LELE DI KOLAM BUIS BETON vas ahan 2 Unitkolam BUIS BETON ukuranciameter 80. cmx1000m Jenis Usaha: Pembesaran kan LELE super inlnsi i ahan sempt personal 4 Siusahun No. onis Pengluaran Jumiah Pengoluaran 4. INVESTASI (1) 4. Lugs lahanterpakal 2 Unit @ * m2, Jumiah 2 m2 Re, ®, Pembangunan (Konstuksi Kola), 2uit =Re. 606.000 00 « Pembvatan bak tandon ai, unt =o. 250.000,90 {.Sarana Pandukung ‘Sarana Produksi:skop net, ember, fhcontener, pompa ar slang = Ro. 750.000,00 pstalon berkutislalasiny, ember greeding ‘Sub Jumlah = Rp, 1.806.000,00 2. BIAYATETAP (FC)TAHUN: 2. Penyusutan sarana dan prasarana( tahun) Rp1.606 000 = =P. 321,200.00 ‘Sub Jumiah = Rp, 324.200,00 3. BIAVA OPERASIONAL (VC)TAHUN: 2, Tenaga kaa orangsikus @ Rp.50000 x4 situs >Re, 200.000,00 ®. Kebutuhan akan =Pakan seam & skis @ 2.5 sakx Rp.279.000 =e. 2,790000.00, (kadar proten 30%) « Kebulutan Estik pompa ard sibus @ Rp. 25.000, =p. +00.000,00 9. Baya panen persis @ Rp.50.000 x4 situs =o. 200.000,00, ». Kebutuhan benih per skus 1.200 ekor @ Rp 150 x4 situs =Re. 720,000.00 ben ebar size 5-8 cm dengan beat 6 gram, padattebar 100 okorin3 pematnaraan 25. 3bulanskus x 96 m3 Sub Jumiah Re. 4.010.000,00 4. TOTALBIAYA(TC}: Te=Fc+ve Rp. 4.331.200,00 5. HASIL: 2. Panen (Gl) Has produksi 110 kgiskus x4 sus =o. 6 600.000,00 Survive Rate (SR) 90%, masa pemelnaraan2 4 25 buln,ukuran beta rala-ala 100 gram, Food Conversion Rao (FCR) 1,0, pakan dberkan ‘kaha dengan prs 3-5 % dai erat biomasa, dual dengan harga Rp. 15 000Ikg (1kg= 108.412 oko) ©. Has Bers (N}) = GI-TC =Re. 2.268,800,00 6. KESIMPULAN: 2, BIC Ratio = GI:TC 1.52 0:(1-(VO:GH) =Re, 818.501.98 100%, i277 3066 Jumnal Riset Daerah + Bebas penyakit, karena sirkulasi air terjamin sempurna, + Mudah dan cepat dalam pemanenan serta seleksisesuai ukuran ikan (Greeding) + Dapat sebagai hiburan pelepas kepenatan/stress + Melatih kedisiplinan dan menimbulkan semangat wirausaha, Dari Tabel Analisa Usaha Budidaya pembesaran Iele dengan buis beton di atas ‘menunjukan bahwa Nilai B/C ratio sebesar 1,52 lebih besar dari angka 1, artinya usaha tersebut memiliki arti menguntungkan atau dengan kata lain dapat diartikan bahwa setiap Rp. | modal yang dikeluarkan menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 1,52 Gambar 1 Hasil Lele Siap Panen 3067 ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 Gambar 2 Limbah Kotoran Sebagai Pupuk Tanaman PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE Klasifikasi ikan lele adalah: Kingdom: Animalia Sub-kingdom : Metazoa Phyllum Chordata Sub-phyllum : Vertebrata Klas Pisces ub-klas =: Teleostei Ordo Ostariophysi Sub-ordo _: Siuroidea Familia Clariidae Genus Clatias Jumnal Riset Daerah Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit livin, Di Indonesia ikan lele mem- punyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang i negara lain dikenal dengan nama mali (Aftika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish, Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang yang kadang- kadang menyatu dengan sirip ekor, ‘menjadikannya seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dileng- api dengan empat pasang sungut peraba (barbells) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga ‘memiliki alat pernafasan tambahan berupa ‘modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya, Lebih jelasnya ciri-ciri dan bagian-bagian tubuh, lele tersaji pada Gambar 1 dan 2 berikut ini, Gambar 3 Gambar Ikan Lele 3068 ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 (Gambar 4, Bagian-Bagian Tubuh Ikan Lele 2. Penyebaran ‘Ada sckitar 55-60 spesies anggota marga Clarias yang tersebar di seluruh dunia, Dari jumlah itu, di Asia Tenggara ini diketahui sekitar 20 spesies lele, kebanyakan diantaranya baru dikenali dan dideskripsi dalam 10 tahun terakhir, Berikut ini adalah daftar spesies lele yang ada di dunia tersaji pada Tabel 4. |. Habitat Habitat ikan lele di sungai dengan arus air yang tenang atau mengalir perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang terge- nang air, Tkan lele tidak pemnah ditemukan di air payau atau air asin, Ikan lele bersifat noktumal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari, Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele ‘memijah pada musim penghujan, Ikan lele memiliki alat_pemapasan tambahan yang disebut Aborescen organ yang merupakan menbran yang berlipat- lipat penuhdengan kapiler darah. Alat ini terletak di dalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya ikan lele Jumnal Riset Daerah ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 Tabel 4. Jenis-Fenis Ikan Lele dan Penyebarannya di Asia Tengara Nope an a ana Lofl dnt 1 Gi bas USER TTL ening. Neo ST 2 Garb ing 8 Ula Edo Plone ay 2 hte in; 50), Than Sarangi raga 4 Sits Cpe, 83), Aa pr Ten nC sa as wa Vtrin 5 Calin Neen Ai aos neato Gis gore But 182, ena res 6 Clarias insoitus Np, 2008. Ender oi alran Sungai Bait, Kalimantan, Gis nee Te, Sates & 7 Peuyaud, 200 es Endemik & Kalimantan Tengah, di antara Sampit dengan Sungai Barto 4 Sistnuisut TIES ean Kn Bal stan Sa eps 2 Sirois Bee, 51. Exaile Kags ‘c Lalas orga oa rb Surg eg din Co Claas macrocephaus Ginter, 1884, Phraya, sera d lina " Wir, sand atau lita. Asia Tenggara ebah Sung Makog, Claas meade Ses, 1846, Suma, Java, Kaerartan dan lina 12. lass merstomus Ng 2001 Endomk Kalimantan Tn, salar aran Sung Mahakam dan Kayan, 13 guiaenat vt Lubat, embet Asi: Sutra, Kalimantan, na, Fina, Thalnd an possi. 7 comes, 1840. Kamboja, sera kerungenan sii Pagurungan Cadamam i arahSungal Makong, 14 Glas igcans Ng, 2008, Endemic Kalernlan Tina, i saitararen Sung Maha 18. Claris theodore Weber, 197 ‘ia: sungasungal Zambe, Kate, Shire, hlukapuas Lele kopai-sp. Endemic Kalimantan: hls Sungai Ralang dan Kepues, Kab, sora Sungai Kayan, Kalin. Endomk Kalman, 16 Claas panics, 198, 17 Sias psoudiacantus Sudato, “Tougols& Pouyaud, 208. 1a Clas peeudeneuroi Sudao, TURES Engen Kalimantan Bara paca stam Sung’ Kapuasbagian hu Puy, 208 19 Clarias sulcatus Ng, 2004. Endemk oi Pulau Redang, Malaysia, 20 Serena Blea 157. Lalo konto. Moneta star arn Suge Kapus Kata an a harus mengambil oksigen dari udara Jangsung, untuk itu ia setiap saat akan ‘menyembul ke permukaan air. 4, Jenis-jenisikan Lele diindonesia Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang telah dikembangkan: a. Clarias batrachus, Dikenal sebagai ikan lele (Jawa), Gambar 5. Clarias batrachus ikan kalang (Sumatera Barat), ikan ‘maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet b. Clarias teysmanni, (Kalimantan Selatan). Dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih Padang). Dapat mencapai panjang maksimal 22 3069 Jumnal Riset Daerah em dan hidupnya di dacrah tropis Khususnya di Jawa Barat. Gambar 6, Clarias teysmanni c. Clarias melanoderma, Dikenal sebagai duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat). Hidupnya i daerah tropis dan dapat mencapai panjang maksimal 35 em. ikan Gambar 7. Clarias melanoderma d. Clariasnieuhoffi, Dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan). Limbat (Clarias niewhofii) adalah sejenis ikan lele yang bertubuh panjang dan (umumnya)_kekuning-kuningan, Ikan ini menyebar Iuas di Asia ‘Tenggara termasuk di Semenanjung Malaya, Jawa, Sumatra, Kalimantan hingga Filipina. Werna tubuh abu-abu atau kekuningan; gelap di sisi atas dan keputihan di sebelah bawah kepala dan tubuh. Terdapat 13-20 deret vertikal 3070 ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 bintik-bintik keputihan di bagian punggung" di sebelah atas gurat sisi, dan dua deret horizontal memanjang. bintik-bintik serupa di bawah_garis terse-but, Deretan bintik-bintik yang terakhir itu kadang-kadang berupa serial deretan miring atau tanpa pola yang jelas. Gambar 8. Clarias nieuhoffi Clarias leiacanthus, Dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur), Hidupnya di daerah tropis dan dapat mencapai panjang maksimal 50 em, Gambar 9, Clarias leiacanthus Clarias gariepinus, Lele dumbo (Clarias gariepinus) adalah sejenis lele budidaya yang berasal dari Afrika. Dibandingkan dengan ele lokal (Jele_kampungC. batrachus, dan C. macrocephalus) \ele dumbo berukuran lebih besar dan patilnya tidak tajam schingga disukai Jumnal Riset Daerah konsumen. Kelemahannya adalah dagingnya lunak dan mudah hancur bila digoreng. Nama "éumbo" diberi- kan karena ukurannya yang lebih besar daripada rata-rata lele lokal Asia Tenggara. Secara alami ditemukan di berbagai tempat di Afrika dan timur Tengah. Mereka menyukai air tawar yang tenang serta kubangan buatan manusia, bbahkan mampu bertahan hidup dalam saluran air buangan, Ikan ini sekarang dibudidayakan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) sebagai sumber pangan, Persilangannya dengan lele lokal Asia Tenggara telah dilakukan ‘untuk memperbaiki kualitas daging dan telah dibudidayakan dengan nama sama. Gambar 10. Clarias gariepinus 5. Reproduksi Ikan lele pertama kali matang kelamin pada umur satu tahun dengan ukuran panjang tubuh sekitar 20 cm dan ukuran berat tubuh 100 sampai 200 gram. Gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dati ciri- cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, wama lebih gelap, dan ‘memiliki ukuran gonad lebih kecil dati pada betinanya, Sedangkan, gonad betina ikan lele berwama lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di 10% 25~100NTU25~95% Kecerahan 14. Debit air 5-15liter/detikiHa 5-1Sliter/detik/Ha 3081 Jumnal Riset Daerah HAMA DAN PENYAKIT Hama pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan Tele, Di alam bebas dan di kolam terbuka, hhama yang sering menyerang lele antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut. Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hhama yang sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan lele secara intensif tidak banyak diserang hama, Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil 1, Bakteri Aeromonas hydrophilla Penyakit Karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla Bentuk bakteri ini seperti batang dengan polar flage (cambuk yang terletak di ujung batang), dan eambuk ini digunakan untuk bergerak, berukuran 0,7-0,8 x 1-1, mikron, Gejala: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan, bernafas megap- ‘megap di permukean air. Pengendalian: memelihara lingkungan perairan agar tetap bersih, termasuk kualitas air. Pengobatan melalui makanan antara lain: (1) Terramyeine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut. (2) Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikarv/hari selama3—4 hari ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 Gambar 18. Bentuk bakteri Aeromonas hydrophila Gambar 19. Ikan yang terserang penyakit 2. Penyakit Tuberculosis Penyebab: bakteri Mycobacterium fortoitum, Gejala: tubuh ikan berwamna gelap, perut bengkak (karena tubercle/ bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa), Posisi berdiri di permukaan air, berputar- putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan siip. Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam, Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100. kg. ikan/hari selama $15 hari 3082 Jumnal Riset Daerah 3. Penyakit karena jamur/eandawan Saprolegnia. BIOLOGI-EKOLOGI PATOGEN + Jamur umumnya sebagai penginfeksi sekunder akibat: infeksi oleh bakteri/ parasit/virus, trauma, stress, atau penanganan yang kurang baik. + Menginfeksi semua jenis ikan air tawar dan telurnya + Reproduksi terutama secara aseksual, ‘membentukspora dan hypa ferti. + Zoospora dapat berpindah melalui air bulu burung, angin, dl. + Pertumbuhan optimum pada kisaran sul air 18-28°C. + Serangan bersifat kronis hingga akut, dapat mengakibatkan kematian hingga 100%: GEJALAKLINIS + Terlihat adanya benang-benang halus ‘menyerupai_kapas yang menempel pada telur atau Iuka pada bagian ceksternal ikan. + Gejala tersebut juga dapat digunakan sebagai presumtifdiagnosa. 3083 ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 PENGENDALIAN Menaikkan suhu air atau mengganti dengan air segar. Menjaga stamina dan meningkatkan ketahanan tubuh ikan melalui jimunostimulasi (mis. Vitamin C) Perendaman dalam larutan PK (1 gram/100 liter air) 90 ment. MGO 1 ppm selama 1 jam atau 0,15 ppmselama 24 jam. Formalin 100-200 ppm selama 1-3 jam. Garam dapur 1.000 ppm selama 15-30 ment, Methylene blue 3 — 5 ppm selama 24 jam. Jumnal Riset Daerah 4, Penyakit Bintik Putih dan Gatal/Trichodiniasis Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis. Gejala: (1) ikan yang diserang sangat Jemah dan selalu timbul di permukaan air; (2) terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang; (3) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya. Pengobatan: dengan cara perendaman kan yang terkena infeksi pada campuran Jaratan Formalin 25 ce/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1. gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar, Pengobatan diulang setelah Bhar 5, Penyakit Cacing Trematoda Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing 3084 ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip. Gejala: insang yang dirusak menjadi luka- luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu. Pengendalian: (1) direndam Formalin 250 ccim 3 air selama 15 menit; (2) Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam; (3) mencelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium -Permanganat (KMn04) 0,01% selama 4 30 menit; (4) memakai larutan NaCl2% selama+ 30 menit; (5) dapat juga ‘memakai larutan NH4OH 0,5% selama + 10 menit. Parasit Hirudinae Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan, Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah tethisap oleh parasit, sehingga menyebab- kan anemia/kurang darah, Pengendalian: selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm. Selain itu langkah-langkah penanganan apabila lele menunjukkan_ tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya Jumnal Riset Daerah a. Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin. b. Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 lair. ¢. Bila kandungan gas-gas beracun (H12S, (C02), maka airharus segera diganti 4. Bila makanan kurang, harus ditambah, dosis makanannya, PROSEDUR KERJA Pada tulisan ini dibahas Budi Daya Lele Super Intensif di Lahan Sempit, karena dari eempat teknik di atas teknik budidaya secara super intensiflah yang paling menjanjikan dan mudah diaplikasikan tehnik pembudidaya annya sesuai kemampuan masyarakat pada ‘umumnya, Alat dan Bahan + Peralatan: peralatan tukang dan perikanan berupa Serok, ember, gayung, alat seleksi (gteeding) dll. + Bahan: 1, Buis Beton Diameter 80 s.d 90 em (1 Unit kolam dibutuhkan 3 unit buis beton) 2. Paralon 3 Inc dan 4 Inc (sebagai sarana pembuangan dan limpasan airkolam) ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 3. L (Elbow 3 inc) dan turunan ukuran 4 ke3 ine 4, Sirtu sebagai dasar kolam dan Semen sebagai acian dinding kolam 5. Kuas Proses Pembudidayaan + Setelah kolam Buis Beton sudah selesai dibuat, maka agar kolam bersih dari semen aktif' maka perlu direndam beberapa hari dengan air bersih, sambil cek adanya rembesan pada dinding kolam, jika ada rembes maka dinding kolam dikuas dengan semen + Setelah air ditumbuhi jentik-jentik nyamuk maka bersihkan dan disi kembali dengan airbersih + Setelah kolam siap untuk ditebari benih, alu dapat mencari benih yang. sehat, sgesit/aktif dan warna tidak pucat atau tidak berpenyakit seperti adanya jamur dll + Saat membeli benih perhatikan jumlah hitungan si penjual, dan cara packing yang benar, cara transportasi saat pengangkutan benih lele juga harus benar + Saat penebaran sebaiknya perlu diaklimatisasi terlebih dahulu agar suhu air media kolam sama dengan air media yang dibawa saat membeli benih lele + Biarkan beberapa saat, lalu diberi pakan berukuran sesuai bukaan mulutnya, + Pemberian pakan tentukan waktu dan kebutuhan (sampai kenyang) + Setelah dipelihara beberapa waktu, diamati ukurannya. Jika_ mengalami pertumbuhan yang beragam maka perlu dilakukan greeding (seleksi), agar tidak terjadi persaingan pertumbuhan. 3085 Jumal Riset Daerah ‘Vol. XVII, No.2, Agustus 2018 + Pemberian pakan sebaiknya semakin + Isi air baru ketika air kolam sudah mulai sering semakin baik atau disesuaikan _keruhatautimbul bahu yang tidak sedap dengan waktu si Pemelihara (Pagi, Siang dan Sore), ‘Gambar 20, Konsruksi Kolam 3086 Jumnal Riset Daerah CATATAN ‘Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 — Gambar 21, Alat Seleksi Ukuran Lele Pilih bibit yang benar-benar sehat Saat membeli benih hitung secara benar jumlahnya Perhatikan timbangan bakul apabila hasil produksi dijual kepada pengepul/bakul Disiplin dalam pemberian pakan, tentukan waktunya Berikan Pakan pabrikan (Pakan Berkua- litas) Jaga kualitas air dengan mengganti air, disaat air sudah mulai timbul bau yang tidak sedap 3087 Catat setiap aktivitas produksi: Panen, tempat beli benih, kondisi benih seperti ukuran, wama, gerakan (agresif/lincah), jumlah benih, ukuran benih tanggal tebar, jumlah pakan yang diberikan, hari mengganti air, tanggal greeding, jumlah kematian, jumlah panen, nilai jual, penyakit yang timbul (jika terjadi), dan kualitas air media dll, Penanganan ikan harus cepat jangan sampai terjadi strees, karena menurunkan nafsumakan, dan mudah terserang penyakit Jumal Riset Daerah Vol. XVII, No.2. Agustus 2018 ‘Tabel 6, Tabel Monitoring Produksi Penebaran Benih [ele Wadah Tebar Panen (luas) ‘Asal Tgl Ukuran Jumlah Ket, Tal Ukuran Jumlah Total Jual Total Biaya Benih (cm) (ekor) (cm) (ekor) (Rp) Bddy (Rp) x B DAFTAR PUSTAKA Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Kordi, M. G. H. K. 2004, Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara. Mudjiman, A. 2006, Makanan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta. Rao, C. 8. 1992, Environmental Pollution Control Engineering. Wiley Eastem Limited. New Delhi. Suryani. 2006. Budi Daya Ikan Air Tawar Citra Aji Parama. Yogyakarta Sulistiana dan Sutarmanto, 1995 Pembenihan Ikan Air Tawar. Penerbit Kanisius. Jakarta Widiyati, A. dan T.H. Prihadi. 1988, Pemilihan Lokasi dan Rancang Bangun Pembenihan kan untuk Budi Daya Perikanan Air Tawar. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Badan Litbang Pertanian, Bogor. 3088

Anda mungkin juga menyukai