Anda di halaman 1dari 4

Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Lingkungan

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dunia kini mengalami permasalahan berupa pandemi covid 19, yang dimana
hal ini merupakan sebuah pandemik yang mengharuskan setiap masyarakat di
berbagai belahan dunia untuk melaksanakan isolasi mandiri. Mengingat pandemi
ini sangat berpengaruh bagi berbagai belahan negara di dunia pasti akan ada
beberapa dampak besar berkenaan dengan pandemi ini. Tak jarang bahasan
masalah dampak Covid 19 sering diberitakan di media manapun bahkan hal ini
sangat berdampak bagi lingkungan sekitar.

Pandemi Covid-19 ini pertama kali muncul di Wuhan negara china, kejadian
ini dilaporkan pada 19 Desember 2020 terhadp WHO. Tak hanya China saja yang
mengalami pandemi ini, negara Italia menjadi negara kedua terbesar yang
mengalami kasus Covid-19. Seiring berjalannya waktu beberapa negara banyak
mengonfirmasi akan adanya pandemi Covid-19 bahkan untuk Indonesia sendiri
juga mengonfirmasi adanya pandemi Covid-19.

Banyaknya negara yang mulai terkena pandemi ini tentu akan berpengaruh dan
berdampak kepada tatanan kehidupan normal, melihat pandemi ini merupakan
sebuah hal yang menyerang manusia hingga mengakibatkan kematian. Maka tak
jarang apabila setiap negara mengalami kekurangan populasi manusia di
dalamnya. Dilansir dari (who.int.com., 10 Maret 2020) jumlah yang meninggal
mencapai 3.990 orang hingga 10 Maret 2020. Kematian paling banyak di luar
China terjadi di Italia, 463 orang, dan kedua di Iran, 237 orang. Dari besarnya
dampak tersebut tentu pencegahan dan solusi untuk memutus mata rantai virus
dilakukan.

Mengingat pemaparan di atas berupa kelangsungan hidup manusia, tentu


manusia merupakan bagian dari alam yang menjaga kesinambungan ekosistem
yang ada. (Wulandari,2016) menyatakan bahwa Lingkungan terdiri atas
komponen abiotik dan biotik yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa, seperti air, tanah,
udara, kelembaban, intensitas cahaya, PH, dan bahan pencemar. Sedangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa, seperti hewan, tumbuhan,
manusia, dan mikroorganisme. Ieraksi antara komponen biotik dan abiotik inilah
yang di sebut dengan ekosistem, maka dari itu tentu adanya Covid-19 memiliki
pembahasan menarik tersendiri dari segi dampak yang diberikan baik berupa
dampak positif maupun negatif. Hal yang diharapkan tentunya pemaparan yang

1
akn dijelaskan menjadi pandangan atau acuan bagi kepedulian lingkungan dan
pandangan akan pandemi yang kini terjadi.

2. METODE

Metode yang disajikan dalam paper ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif kualitatif merupakan suatu metode
dalam meneliti status manusia, suatu objek, sutu kondisi, suatu system pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dan tujuan dari metode ini
untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3. PEMBAHASAN

Manusia sebagai makhluk hidup di muka bumi tentu memiliki peranan penting
bagi lingkungan hidup. Lingkungan dan manusia memiliki hubungan timbal balik
antar keduanya, maka dari itu permasalahan lingkungan seringkali berkenaan
dengan adanya perilaku manusia. Dalam pembahasan kali ini dimasa pandemi
Covid-19 pasti ada sebuah dampak baik buruk dari adanya pandemi tersebut.
Pemaparannya sebagai berikut:

Dampak positif Covid-19

Melihat adanya pandemi ini memberikan beberap kebijakan kepada masyarakat


seperti Lockdown dan isolasi mandiri di rumah, maka aktifitas masyarakat yang
dijalani pada umumnya terhenti. Dilansir dari (https://nationalgeographic.grid.id)
langkah-langkah ini membuat kondisi bumi menjadi lebih baik dan sehat.
Pencemaan udara di Tinogkok dan Italia dilaporkan berkurang. Adanya pandemi
ini emeberikan kesempatan kepada bumi untuk istirakat sejenak dan memulihkan
polusi yang kian hari bertambah.

Dampak negatif Covid-19

Selain daripada kebijakan Lockdown dan isolasi mandiri di rumah, pengunaan


masker dianjurkan selam pandemi unuk memutus mata rantai Covid-19. Akan
tetapi, masi banyak orag atau perilaku manusia yang tidak bijak dalam
penggunaannya sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Dilansir dari
(https://nationalgeographic.grid.id) Sejumlah organisasi telah menyuarakan
keprihatinan mereka mengenai lautan, sungai, dan selokan yang semakin dibanjiri
masker wajah sekali pakai, sarung tangan lateks, botol penyanitasi tangan, sisa-
sisa alat pelindung diri (APD), serta barang-barang nondaur ulang lainnya saat
dunia bergulat dengan Covid-19.

4. KESIMPULAN

2
Meskipun terdapat dampak positif dan negatif tentu hal ini menjadi perhatian
khusus, yang dimana untuk dampak postif di atas mengalami penurunan polusi
udara. Akan tetapi kita tidak bisa mengiyakan hal ini jika dilihat dari secara
keseluruhan tanangnya bumi mengorbankan sebagian nyawa manusia, yang
dimana manusia sendiri sangat penting bagi kelangsungan ekosistem yang ada.
Tetapi untuk dampak negatif manusia juga berperan dalam merusak tatanan
lingkungan semisal tercemarnya sampah dilaut akibat limbah masker, yang tentu
merusak ekosistem dan tatanan laut. Maka dari itu penting untuk melihat secara
keseluruhan dan semoga pemaparan di atas dapat menjafi acuan dan pandangan
dalam kita bersikap terhadap lingkungan.

5. DAFTAR RUJUKAN

Lisbet. 2020. Penyebaran Covid-19 dan Respons Internasional. Vol. 12, Number 5

Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Soerjani,M. Ekologi Manusia dan Alam Semesta. Modul1

Wulandari, R. 2016. Metode Kunjungan Lapangan Untuk Menanamkan


Kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup. Vol. 5, Number 1

Widyaningrum, G. 2020. Kondisi Bumi Membaik Selama Pandemi COVID-19,


Bolehkah Kita Tenang?. (Diakses pada 20, September 2020)
https://nationalgeographic.grid.id/read/132095952/kondisi-bumi-membaik-
selama-pandemi-covid-19-bolehkah-kita-tenang

Widyaningrum, G. 2020. Masker dan Sarung Tangan Menjadi Masalah


Lingkungan Baru Selama Pandemi. (Diakses pada 22, September 2020)
https://nationalgeographic.grid.id/read/132190592/masker-dan-sarung-
tangan-menjadi-masalah-lingkungan-baru-selama-pandemi

3
4

Anda mungkin juga menyukai