Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS GRAVITASI KEKUATAN INTERAKSI TERHADAP OUTLET

GEPREK KAK ROSE KOTA MALANG

Nafila Ratna Romaita


190721637623

ABSTRAK

Analisis ini bertujuan untuk mengukur daya kekuatan interaksi antar outlet Ayam Geprek Kak
Rose yang berada di kota Malang. Dengan mengambil beberapa sampel cabang Geprek Kak Rose
dan menyimpulkan outlet mana yang memiliki interaksi paling banyak. Mengetahui Geprek Kak
Rose merupakan sebuah usaha waralaba yang memiliki banyak cabang di kota Malang dan
merupakan salah satu tempat makan yang digemari anak muda, maka perlu di analisis dari segi
kekuatan interaksinya dan tentunya menggunakan aspek keruangan geografi.

A. Pendahuluan

Perkembangan dan persaingan dagang di kota besar telah menjadi hal lumrah, mengingat kota
Malang merupakan kota besar yang memiliki aktifitas ekonomi dan mata pencaharian yang
beragam, bisnis waralaba adalah salah satu contohnya. Beberapa pengusaha akan memanfatkan
peluang yang ada guna mengundang persaingan bagi para pembisnis yang berada di kota ini.. Salah
satu bisnis waralaba yang ada adalah Geprek Kak Rose yang kini merupakan salah satu tempat
makan yang cukup digemari bagi semua kalangan khususnya anak muda.

Mengingat kota Malang dengan luas area 110,06 Km𝟐 ditambah dengan jumlah penduduk 927,
285 jiwa merupakan peluang besar bagi para pembisnis, di sisi lain juga melihat banyaknya target
pasar yang ada dengan membaca banyaknya jumlah penduduk di kota Malang. Tidak hanya
sekedar jumlah penduduk melainkan para pendatang maupun pelajar yang ada di kota Malang,
melihat banyaknya perguruan tinggi yang ada cukup banyak, maka hal ini merupakan peluang dan
target pasar dari para pembisnis, khususnya bisnis waralaba. Jadi tidak jarang jika kita jumpai
banyak kedai makanan yang berlokasi di sekitar area kampus.

Perlu adanya tindak lanjutan dalam hal penentuan lokasi usaha, ditambah apabila uasaha yang
dirintis memiliki visi di masa mendatang dengan tujuan semakin melebarnya usaha. (Eko,2015)
mengutarakan “pertimbangan pemilihan lokasi usaha akan berbeda ketika tipe bisnis yang akan
dijalankan juga berbeda”. Dalam menentukan lokasi usaha yang akan dirintis tentu perlu
pertimbangan tersebut gunan membaca target pasar dan adanya pesaing untuk bisnis yang akan di
rintis. Tentunya hal ini diperlukan guna untuk pencapaian kesuksesan usaha.

Geprek Kak Rose dalam perkembangannya kini telah memiliki beberapa outlet, tentunya
dalam penetapan hal ini sudah memiliki pertimbangan dalam pembukaan cabang baru bagi kedai
Geprek Kak Rose sendiri. Walaupun kegiatan ekonomi yang dijalankan bisnis waralaba ini
tergolong kegiatan ekonomi mikro, namun tetap perlu pertimbangan dalam penentuan tempat
usaha demi keberlangsungan bisnisnya. Beberapa outlet geprek kak rose yang ada tentunya
menarik untuk di analisis mengingat banyaknya outlet yang kini telah dibuka sehingga dapat
dibaca, interaksi yang paling besar terjadi di outlet mana dan tentunya apa pengaruhnya terhadap
lokasi yang telah ditentukan.

B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode penelitian
kuantitatif dengan analisis gravitasi. Sumber data yang digunakan merupakan data yang diperoleh
menggunakan observasi langsung ke lapangan tempat pelitian yang bersangkutan. Data yang
diperoleh adalah banyaknya pengunjung terhadap tempat penelitian yaitu geprek kak rose.

Rumus yang di gunakan :

IA.B = k. PA.PB
(dA.B)2

IA.B = kekuatan interaksi antara wilayah A dan B


K = angka konstanta empiris, nilainya 1
PA = jumlah pengunjung wilayah A
PB = jumlah pengunjung wilayah B
dA.B = jarak wilayah A dan wilayah B

Model analisis gravitasi ini merupakan sebagai gambaran atau acuan terhadap lokasi yang
memili daya tarik lebih, analisis ini juga sering digunakan apabila ada pembangunan untuk fasilitas
baru. Dalam penelitiannya (Zulfa,2018) menyatakan model gravitasi ini sering digunakan untuk
melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Untuk
perencanaan wilayah sendiri, model ini sering dijadikan alat untuk melihat apakah lokasi berbagai
fasilitas kepentingan umum telah berada pada tempat yang benar. Maka dari itu analisis ini
memperhitungkan jarak antar outlet yang ada dan seberapa banyak pengunjung yang datang
beserta pengaruh lokasi yang ada.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Peluang besar yang ada di kota Malang memberikan dorongan terhadap kedai Geprek Kak
Rose sendiri, sebagai salah satu jenis bisnis waralaba yang berada di kota Malang untuk
memperbanyak usaha yang dirintis dengan membuka cabang atau outlet baru. Kini geprek kak
rose mempunyai outlet yang cukup banyak tersebar di kota Malang, yang terurai pada tabel
berikut:

Titik Nama Tempat Lokasi


A Geprek Kak Rose 5 Jl. Raya Tlogomas No. 80
B Ayam Geprek Kak Rose Jl. Saxsophone No. 35
C Geprek Kak Rose 4 Saxophone Jl. Saxsophone No. 8
D Geprek Kak Rose 1 Jl. MT. Haryono No. 7-5
E Geprek Kak Rose 2 Jl. Sumbersari No. 2D
Jl. Bend. Sigura Gura Barat
F Geprek Kak Rose Sigura Gura
No. 22A
Geprek Kak Rose Suhat
G Jl. Soekarno Hatta No. 15
Malang
Ayam Geprek Kak Rose
H Jl. Bendungan Sutami No. 35A
Sutami
I Ayam Geprek Kak Rose Jl. Cengkeh No. 23
Geprek Kak Rose Pujaan Anak Jl. Raya Sumbersari No. 2
J
Kos Kav. 3
K Geprek Kak Rose Sawojajar Jl. Danau Toba No. 10A

Dari pemaparan tabel di atas kini Geprek Kak Rose memiiki 11outlet yang berada di kota
Malang, dari berbagai titik yang ada anilisis gravitasi terhadap Geprek Kak Rose hanya mengambil
tiga sampel titik lokasi, yaitu titik A, B dan C untuk mengukur kekuatan interaksi antar ketiga
outlet tersebut. (Ummu,2005) menyatakan interaksi keruangan merupakan suatu permulaan dari
usaha menerangkan lokasi dari gejala- gejala, distribusinya ( pembagian, sebaran dalam ruang)
dan difusinya ( persebaran,perluasan). Dalam kekuatan interaksi tentunya membutuhkan pola
untuk analisisnya berikut ini merupakan pola sebagai penggambaran:

A B C
1.96 m 0.14 m

Pola di atas menggambarkan bahwa jarak A-B lebih besar dari pada jarak B-C dengan adanya
pola ini ditambah dengan jumlah data pengunjung yang ada maka menghasilkan anilisis sebagai
berikut:
ANALISIS GRAVITASI
Hitungan
K 1 K 1
PA 60 PB 45
PB 45 PC 50
dA.b 1.96 dB.C 0.14
iA.B iB.C

702.8321533 114795.9184

Perbandingan
1 163

Pada perhitungan teori gravitasi antara Titik A ke B dan B ke C diketahui bahwa interaksi
antara A ke B lebih kecil dibandingkan dengan B ke C yaitu 702,8321533 : 114795,9184 atau 1 :
163. Berdasarkan perbandingan tersebut, potensi pengunjung untuk mengadakan interaksi terjadi
lebih kuat antara outlet Ayam Geprek Kak Rose dengan outlet Geprek Kak Rose 4 jika
dibandingkan antara oulet Geprek Kak Rose 5 dengan Ayam Geprek Kak Rose.

Kedua titik A-B yang merupakan outlet Geprek Kak Rose 5 dan Geprek Kak Rose dengan
jarak 1.96 m dengan kekuatan interaksi hanya sebesar 702 dalam artian lebih kecil daripada
interaksi B-C banyak faktor yang mempengaruhi dalam hal ini, bisa dilihat dari jarak antar kedua
titik yang dimana jarak antara B-C lebih dekat daripada A-B di sisi lain daerah Geprek Kak Rose
5 merupakan kedai memiliki pengunjung paling ramai di antara yang lain sehingga memungkinkan
untuk kedai ini hanya terfokus pada jumlah pengunjung dan banyaknya target pasar di daerah
tersebut. Geprek Kak Rose merupakan salah satu outlet yang memiliki jarak terjauh diantara yang
lain, tetapi dalam pembukaannya bisa dilihat bahwa tempat untuk Geprek Kak Rose 5 beroprasi
sangat jarang pesaing untuk bisnis yang serupa, yaitu sedikitnya kedai makanan sehingga outlet
Geprek Kak Rose 5 merupakan salah satu kedai makan yang tersedia.

D. KESIMPULAN

Outlet yang memiliki interaksi paling banyak adalah kedua titik B-C yaitu outlet Geprek Kak
Rose dan Geprek Kak Rose 4 hal inipun didukung jarak antara keduanya yang sangat dekat. Inti
dari teori ini adalah bahwa dua buah benda yang memiliki massa tertentu akan memiliki gaya tarik
menarik antara keduanya yang dikenal sebagai gaya gravitasi. Kekuatan gaya tarik menarik ini
akan berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut (Sulton,2016). Adanya konsep dari pemaparan
di atas di terapkan oleh W.J. Reilly 1929 seorang ahli geografi dan pada analisis Geprek Kak Rose
ini hasil yang di dapat sesuai dengan pemaparan dan konsep teori di atas. Dengan titik A-B yang
memiliki pengunjung terbanyak tetapi interaksi yang ada lebih sedikit dari pada titik B-C dengan
jarak lebih kecil dan frekuensi pengunjung sedikit.

E. DAFTAR PUSTAKA

BPS, Kota Malang. ( 2020 ). Penyediaan Data Untuk Perencanaan Pembangunan Kota Malang

Eko, N. (2015) Pengaruh Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Berskala Mikro/Kecil
di Komplek Shopping Centre Jepara. Volume, 30. Nomor 1

Sulton, H. 2016. Analisis Kecamatan Dalam Rangka Penentuan Kecamatan Pusat Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Skripsi tidak diterbitkan. Lampung: FEB
Universitas Lampung

Ummu, H. 2005. Tinjauan Geografi Ekonomi Terhadap Volume Penjualan Industri Syrup,
Skripsi tidak diterbitkan Semarang: FIS Universitas Negeri Semarang

Zulfa, E. Isti, F. (2018) Indetifikasi Pusat Pertumbuhan dan Interaksi Spasial di Provinsi Lampung.
Volume, 19. Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai