A. Latar belakang
A. Saluran pemasaran I:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi semua pihak
yang berkepentingan, antara lain:
1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan.
2. Bagi Pemerintah, sebagai dasar pengambilan kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran, bahan pertimbangan dan evluasi terhadap penetapan
kebijikan, terutama kaitannya dengan pengembangan semangka di Kecamatan Masaran
Kabupaten Sragen.
3. Bagi pembaca dan peminat permasalahan yang sama, hasil penelitan ini dapat diharapkan dapat
memberikan tambahan informasi dan pengetahuan.
4. Bagi petani memberikan informasi tentang pentingnya pemasaran dalam peningkatan pendapatn.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Jenis penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan
pola distribusi dan nilai marjin pemasaran yang diperoleh
setiap pelaku tata niaga komoditas semangka. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer dikumpulkan dari petani dan
pelaku pemasaran yang terlibat dalam rantai distribusi.
Data Sekunder dikumpulkan dari Dinas Pertanian dan
Tanaman Pangan, Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan
Sragen serta instansi terkait lainnya.
B. Populasi
Menurut Arikunto (2010), Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Populasi
merupakan keseluruhan subyek atas sesuatu
karakter yang dijadikan subyek penelitian
dengan memiliki sifat dan karakter yang sama.
Untuk penelitian ini, maka populasi penelitian
ini semua petani pemilik dan penggarap
semangka yang ada di Kecamatan Masaran
Kabupaten Sragen.
C. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2008). Adapun dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah Purposive Sampling. Menurut Arikunto (2010) Purposive Samplingdalam pengambilan
subyeknya didasarkan atas tujuan tertentu (sesuai kebutuhan penelitian), tetapi ada syarat yang
harus dipenuhi yaitu:
– Pengambilan sampel didasarkan atas ciri dan karakteristik tertentu yang merupakan ciri-
ciri pokok populasi, untuk petani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah petani yang
dalam usahanya memiliki lahan sendiri dalam menanam semangka non-organik dengan
luas minimal 2.300 m2.
– Subyek yang diambil dalam sampel merupakan yang paling banyak mengandung ciri-ciri
pada populasi.
– Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat. Data primer dikumpulkan
dari petani, pedagang tengkulak, pedagang pengepul, dan pedagang pengecer.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dipadukan dengan Snowball Sampling,
dimana petani menjadi titik awal (Starting Point) yang diambil dari satu kecamatan yang
menjadi sentra produksi semangka yang berada di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen
tepatnya di Kecamatan Masaran.
D. Variabel Penelitian
Dalam Suatu penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan
jelas sebelum pengumpulan data. Variabel merupakan segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut (Sugiyono, 2008). Variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
f = frekuensi relatif/angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah seluruh data 100% = konstanta
Analisis Margin Pemasaran
Keterangan :
MP = Margin Pemasaran
Pr = Harga di tingkat konsumen yang diambil dari harga rata-rata
Pf = Harga di tingkat produsen yang diambil dari harga jual rata-rata
KP = Keuntungan Pemasaran
BP = Biaya Pemasaran KP = MP – BP BP = MP – KP
Untuk menghitung share (bagian) harga yang diterima Petani dihitung dengan rumus
:
Sf
Keterangan :
Sf = Share (bagian) harga yang diterima Petani
Pf = Harga ditingkat petani
Pr = Harga ditingkat pengecer
Indikator efisien pemasaran dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut :
• Jika share yang diterima petani lebih besar dari share marjin pemasarannya maka
saluran pemasaran tersebut dikatagorikan efisien.
• Jika share harga yang diterima petani lebih kecil dari share marjin pemasarannya, maka
saluran pemasaran tersebut dikatagorikan tidak efisien
Hasil dan Pembahasan
Tabel3.Jumlah dan Presentase Berdasarkan Jenis Lembaga
Pemasaran Semangka di Kecamatan Masaran, Kabupaten
Sragen