Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN HIGIEN PERSONAL DENGAN INFESTASI

SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN


SRI MERANTI DAERAH PESISIR SUNGAI SIAK PEKANBARU

Ratna Mega Sary


Lilly Haslinda
Yanti Ernalia
Ratnams06@yahoo.com

ABSTRACT
Intestinal worm infestation is still one of the public health problems reported
in low-income and middle-income countries including Indonesia. Personal higiene
and environment are important factors influencing the transmission of this desease.
The objective of this research was to analyse the relationship between personal
hygiene and Soil Transmitted Helminth (STH) infestation on pregnant women in the
kelurahan Sri Meranti of coastal area Sungai Siak Pekanbaru. This analytic study
using cross sectional approachment. Samples were taken by total sampling method,
as many as 30 people. Bivariate analysis was conducted by using chi square test and
Fisher test with the confidence interval of 95%. The result showed that of 8 of 30
respondents had infested STH (26,7%) with Ascaris lumbricoides and Trichuris
trichiur. There conformation were collected, it the was relations between personal
hygiene and STH, with collected information such as footwere used, toilet utilization,
soap utilization habit right before meal and after defecation, cutting hails habit and
wash vegetables before comsumption.
Key work: personal Hygiene, soil transmitted helminthes infestation
PENDAHULUAN 100.000 kelahiran hidup pada tahun
Pada saat ini angka kematian ibu 2015.3 Terjadinya kematian ibu terkait
dan perinatal di Indonesia masih tinggi. dengan faktor penyebab langsung dan
Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan tidak langsung. Tingginya AKI salah
di Indonesia meninggal akibat satunya disebabkan oleh anemia.
komplikasi dalam persalinan.1 Angka Anemia defisiensi besi merupakan
kematian ibu (AKI) di Indonesia sudah penyebab penting yang
berhasil diturunkan secara signifikan melatarbelakangi kejadian morbiditas
dari 390 per 100.000 kelahiran hidup dan mortalitas pada ibu hamil.4 Anemia
pada tahun 1991 (SDKI 1991) menjadi di negara berkembang sekitar 56% dan
228 per 100.000 kelahiran hidup pada sebagian besar (80%) diderita oleh ibu
tahun 2007.2 Sesuai target MDGs, poin hamil. Penyebab utama anemia pada
5A yaitu menurunkan AKI tiga per ibu hamil 90% adalah karena defisiensi
empat dalam kurun waktu 1990±2015, besi. Dari data Dinas Kesehatan tahun
AKI harus diturunkan sampai 102 per 2006 anemia pada ibu hamil sebesar

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


47,8%.5 Melihat tingginya prevalensi masyarakat di Indonesia adalah Ascaris
anemia pada ibu hamil kemungkinan lumbricoides, Trichuris trichiura,
disebabkan oleh mekanisme biologis Necator americanus dan Ancylostoma
pengaruh kehamilan, akan tetapi duodenale.11 Pada infestasi cacing ini
terdapat kemungkinan karena infestasi ibu mungkin mengalami toksemia pre
yang disebabkan oleh kecacingan.4 eklamsia dan infestasi bakteri sedang.
World Health Organisation Jika tidak diobati, kemungkinan
(WHO) mengatakan bahwa kejadian keguguran, kelahiran premature dan
penyakit kecacingan di dunia masih janin lahir meninggal menjadi tinggi.12
tinggi yaitu 1 miliar orang terinfestasi Di Riau angka kecacingan masih
cacing Ascaris lumbricoides, 795 juta cukup tinggi untuk jenis STH yaitu
orang terinfestasi cacing Trichuris sebesar 40% Ascaris lumbricoides,
trichiura dan 740 juta orang terinfestasi 29,82% Trichuris trichiura dan 6,67%
cacing hookworm.6 Prevalensi dan Ancylostoma duodenale dan Necator
intensitas infestasi cacing di Indonesia americanus.13 Secara umum, kerugian
pada semua umur berkisar 40% -60%.7 dan dampak akibat infestasi cacing
Salah satu dampak dari infestasi cacing tidak menyebabkan manusia meninggal
adalah anemia dan pada ibu hamil secara tiba-tiba akan tetapi dapat
anemia dapat meningkatkan risiko mempengaruhi absorbsi, metabolisme
kematian, 38 % anemia pada masa dan pencernaan.15 Pada ibu hamil perlu
kehamilan disebabkan oleh infestasi mendapat perhatian khusus karena
cacing.4 Pengetahuan masyarakat masih dapat meningkatkan risiko kematian.
kurang, keadaan gizi masyarakat belum Faktor risiko yang berhubungan dengan
mantap (anemia hamil masih tinggi) infestasi STH antara lain higien
dan masih terdapat infestasi parasit personal (pemakaian alas kaki, jamban,
cacing yang menyebabkan tumbuh cuci tangan, potong kuku, mencuci
kembang janin kurang sempurna.8 sayuran/lalapan mentah), pekerjaan,
Hasil penelitian Suliati tentang sosial ekonomi, dan iklim.16
pengaruh kecacingan terhadap Lokasi penelitian di kelurahan
kehamilan dan persalinan didapatkan Sri meranti Rumbai Daerah Pesisir
39% dari 100 responden yang positif Sungai Siak Pekanbaru, daerah ini perlu
terinfestasi, 68% ibu menderita anemia mendapat perhatian karena dari hasil
dalam kehamilan dan infestasi cacing survei menggambarkan keadaan daerah
berkonstribusi sebesar 39% terhadap yang potensinya besar untuk
timbulnya anemia pada ibu hamil.4 pertumbuhan STH dengan daerah di
Penyakit Soil Transmitted pinggiran sungai siak dan penduduk
Helminths (STH) merupakan salah satu yang padat, sanitasi lingkungan yang
penyakit parasit dengan prevalensi kurang baik, sumber air bersih sulit
tinggi sehingga senantiasa menjadi didapat dan daerah rawan banjir.
masalah kesehatan yang penting.9 Pencegahan terhadap infestasi cacing
Penyakit ini memerlukan penanganan ini sangat penting sehingga perlu untuk
serius, terutama di daerah tropis karena mengetahui adanya hubungan higien
prevalensi yang cukup tinggi.10 Empat personal dengan infestasi STH pada ibu
spesies utama cacing usus yang hamil.
merupakan persoalan kesehatan

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


METODE PENELITIAN diolah dengan tahapan berikut: editing
Jenis penelitian yang dilakukan (langkah ini digunakan untuk
adalah penelitian analitik dengan memeriksa kembali data yang diperoleh
rancangan penelitian cross sectional. mencakup kelengkapan / kesempurnaan
Penelitian ini telah dilakukan di data dan kekeliruan pengisian data),
Kelurahan Sri Meranti Rumbai koding (memberikan kode tertentu pada
Pekanbaru pada bulan November 2012 - data yang diperoleh untuk
juni 2014. Populasi dalam penelitian ini mempermudah dalam pembacaan data),
meliputi seluruh ibu hamil yang tinggal tabulasi (setelah dilakukan proses
di Kelurahan Sri Meranti Rumbai editing dan koding, data yang
Pekanbaru pada waktu penelitian terkumpul dimasukkan ke dalam tabel).
dilakukan. Analisis data dalam penelitian ini
Kriteria inklusi pada penelitian menggunakan analisis univariat dan
ini adalah seluruh ibu hamil yang bivariat. Analisis univariat digunakan
tinggal di Kelurahan Sri Meranti untuk menggambarkan data distribusi
Rumbai Pekanbaru yang datang saat dan persentase dari setiap variabel yang
penyuluhan dan bersedia menjadi dimiliki oleh ibu hamil yang datang ke
responden. Sedang kriteria eksklusinya Puskesmas, posyandu dan dikunjungi
adalah ibu hamil yang tidak ke rumah ± rumah tempat tinggal ibu
mengembalikan pot tinja dan rutin hamil pada bulan November 2012 - Juni
minum obat cacing. 2014 . Hasil analisis ini disajikan dalam
Sampel penelitian ini 30 sampel, bentuk tabel distribusi frekuensi.
sampel adalah seluruh ibu hamil yang Sedangkan pada analisis bivariat data
tinggal di Kelurahan Sri Meranti kuesioner dianalisa dengan
Rumbai Pekanbaru. Pengambilan menggunakan software statistic. Ada
sampel menggunakan teknik total tidaknya hubungan setiap variabel
sampel. dengan infestasi Soil Transmitted
Adapun instrumen yang Helminths dalam kehamilan ditunjuk
digunakan dalam penelitian ini adalah pada hasil analisis dengan
kuesioner dan pemeriksaan menggunakan chi square dan uji
laboratorium tinja. Kuesioner berupa Fisher. Kemaknaan statistik apabila
sejumlah pertanyaan tertulis yang nilai p<0,05.
digunakan untuk memperoleh informasi Penelitian ini telah dinyatakan
dari responden mengenai hal ± hal yang lulus kaji etik Fakultas Kedokteran
ingin diketahui. Pengumpulan data Universitas Riau dalam sidang unit
dilakukan dengan wawancara langsung etika Fakultas Kedokteran Universitas
untuk mendapatkan data variabel yang Riau dengan Nomor:
dibutuhkan. Pemeriksaan tinja 32/UN19.1.28/UEPPK/2012
menggunakan metode kualitatif secara
natif (direct slide). Digunakan larutan HASIL DAN PEMBAHASAN
eosin 2%. Eosin 2% dimaksudkan Penelitian dilakukan di Kelurahan
untuk lebih jelas membedakan telur Sri Meranti Rumbai Pekanbaru yang
cacing dengan kotoran di sekitarnya.29 merupakan salah satu kelurahan
Setelah semua data hasil berlokasi di daerah Pesisir Sungai Siak.
pengukuran terkumpul, maka dapat Populasi yang dijadikan subjek dalam

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


penelitian ini adalah ibu-ibu hamil yang bertempat tinggal di Kelurahan Sri
Meranti Rumbai Pekanbaru. Sampel penelitian adalah 30 orang ibu hamil yang
bertempat tinggal di Kelurahan Sri Meranti Rumbai Pekanbaru yang memenuhi
kriteria inklusi.

Karakteristik responden penelitian


Tabel 4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ibu, usia kehamilan, dan paritas
(N=30)

Variabel N Persentase (%)


1. Usia ibu
20-35 tahun 25 83,3
>35 tahun 5 16,7
2. Usia kehamilan
Trimester I 2 6,7
Trimester II 10 33,3
Trimester III 18 60,0
3. Paritas
Rendah (<4 kali 25 83,3
7LQJJL • NDOL 5 16,7

Tabel 4.2.2 Infestasi STH pada ibu Tabel 4.2.3 Sebaran jenis infestasi STH
hamil di Kelurahan Sri Meranti Rumbai pada ibu hamil di Kelurahan Sri
Pekanbaru (N=30) Meranti Rumbai Pekanbaru (N=8)

Infestasi STH N % Jenis infestasi STH N %


Terinfestasi 8 26,6 Ascaris 6 20%
STH lumbricoides
Tidak 22 73,4 Trichuris 2 6,6%
terinfestasi trichiura
STH Total 8 26,6%

Berdasarkan tabel 4.2.2 dapat Pada penelitian ini sebagian besar


dilihat responden yang terinfestasi STH responden berusia 20-35 tahun. Rentang
sebanyak 8(26,6%) dan responden yang usia 20-35 tahun merupakan waktu
tidak terinfestasi sebanyak 22(73,4%). yang paling tepat untuk mengalami
kehamilan karena kondisi ibu berada
dalam keadaan paling sehat dan aman
untuk hamil dan melahirkan. Menurut
Departemen Kesehatan RI, usia yang
terlalu muda kurang dari 20 tahun dan

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


usia yang terlalu tua lebih dari 35 tahun Pada penelitian ini sebagian besar
merupakan kehamilan resiko tinggi.32 responden yang mengalami infestasi
Dari penelitian Zubaidi, menunjukkan STH jenis Ascaris lumbricoides (20%)
bahwa ada hubungan antara usia ibu dan Trichuris trichiura (6,6%).
dengan komplikasi kehamilan.33 Pemeriksaan feses menggukan metode
Penelitian Retnowati, juga pemeriksaan kualitatif secara natif
menunjukkan bahwa ada hubungan (Direct slide) dengan menggunakan
yang signifikan antara usia ibu dengan eosin 2% di dapatkan hasil 8 dari 30 ibu
komplikasi kehamilan.34 Pada hamil terinfestasi STH (26.7 %) yang
penelitian ini umur resiko rendah (20 dominan menginfestasi ibu adalah
tahun sampai 35 tahun) sebesar 25 Ascaris lumbricoides dan Trichuris
responden (83,3%) dan umur resiko trichiura. Dari penelitian yang
tinggi (lebih dari 35 tahun) sebesar 5 dilakukan Suliati, dengan
responden (16,7%). menggunakan metode pemeriksaan
Paritas merupakan jumlah anak Kato-Katz dari 100 orang ibu
yang dilahirkan dalam keadaan hidup. didapatkan 39 orang (39%) ibu positif
Paritas digolongkan menjadi dua yaitu terinfestasi STH.4
paritas rendah (<4 kali) dan paritas Beberapa survei di Indonesia
WLQJJL • NDOL 3DGD SHQHOLWLDQ LQL menunjukan prevalensi Ascaris lebih
sebagian besar paritas responden adalah tinggi 70% dari yang ditemukan antara
paritas rendah yaitu sebanyak 23 lain dari beberapa desa di Sumatera
(76,7%) dan paritas tinggi sebanyak 7 (78%), Kalimantan (79%), Sulawesi
(23,3%). Paritas adalah jumlah (88%), Nusa Tenggara (92%) dan Jawa
kelahiran hidup dan mati dari suatu Barat (90%) diikuti Trichuris yang juga
kehamilan yang pernah dialami seorang tinggi pada daerah yang sama.36 Kasus
ibu. Paritas adalah jumlah anak yang infestasi STH memang lebih sering
dilahirkan, termasuk yang meninggal terjadi karena tidak membutuhkan
GHQJDQ XVLD NHKDPLODQ • PLQJJX hospes perantara untuk melanjutkan
Paritas 1-3 merupakan paritas yang siklus hidupnya dan menginfestasi
paling aman bagi kesehatan ibu maupun hospesnya. Penelitian Hayati dkk,
janin dalam kandungan. Paritas 2-3 didapatkan hasil 16 (24,6%) responden
merupakan paritas paling aman ditinjau positif terinfestasi cacing dengan jenis
dari sudut kematian maternal, paritas I cacing yang paling banyak
dan paritas tinggi (lebih dari 3) menginfestasi adalah cacing Ascaris
mempunyai angka kematian maternal lumbricoides dan Trichuris trichiura
lebih tinggi, lebih tinggi paritas lebih yang masing-masing berjumlah 7 (44%)
tinggi kematian maternal.35 Penelitian dan 9 (56%) responden sedangkan jenis
Retnowati menunjukkan bahwa ada cacing lainnya yakni cacing tambang
hubungan yang signifikan antara paritas tidak ditemukan.37
dengan komplikasi kehamilan. Ibu
hamil paritas tinggi mempunyai
peluang tiga kali untuk terjadi
komplikasi dibandingkan ibu hamil
paritas rendah.34

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


Tabel 4.3 Hasil uji statistik hubungan higien personal dengan infestasi STH pada ibu
hamil di Kelurahan Sri Meranti Rumbai Pekanbaru
Infestasi cacing
No Personal Higiene Positif Negative p value

n % n %
1 Kebiasaan memakai alas kaki
x Tidak selalu 8 53,3 7 46,7 0,002
x Selalu 0 0 15 100

2 kebiasaan penggunaan jamban


x Tidak baik 7 53,8 6 46,2 0,009
x Baik 1 5,9 16 94,1

3 Cuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB


menggunakan sabun
x Tidak baik 8 53,3 7 46,7 0,002
x Baik 0 0 15 100

4 Kebiasaan potong kuku


x Tidak baik 60 6 4 40 0,007
x Baik 10 2 18 90

5 Kebiasaan mencuci sayuran/lalapan mentah


x Tidak baik 7 41,2 10 58,8 0,002
x Baik 1 7,7 12 92,3

Hubungan kebiasaan penggunaan kecacingan yang dapat ditularkan


jamban dengan infestasi STH pada melalui tanah akibat dari aktifitas BAB
ibu hamil di kelurahan Sri Meranti sembarangan.40 Hasil wawancara
Rumbai Pekanbaru dengan responden didapatkan warga
Pada penelitian ini terdapat masih banyak yang BAB di sungai
hubungan yang bermakna antara ataupun yang BAB di parit yang yang
kebiasaan penggunaan jamban dengan mengalir ke sungai terutama anak-anak,
infestasi STH pada ibu hamil di ini merupakan kebiasaan yang tidak
Kelurahan Sri Meranti Rumbai baik yang berpotensi besar sebagai
Pekanbaru. Hal ini didukung oleh faktor risiko terjadinya infestasi cacing.
penelitian penelitian Sumanto Adanya kebiasaan penggunaan jamban
menyatakan bahwa kebiasaan BAB yang baik yang masih terinfestasi STH
pada tempatnya berhubungan sangat dapat dikarenakan oleh faktor yang lain
signifikan dengan kejadian seperti alas kaki, cuci tangan, potong
39
kecacingan. Menurut Soefiana feses kuku, dan mencuci sayuran.
memegang peranan yang sangat penting
sebagai jalur utama pada transmisi
penyebaran penyakit baik menular
maupun tidak menular seperti

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


Hubungan kebiasaan cuci tangan panjang dan kotor bila tidak dicuci
sebelum makan dan sesudah BAB sebelum mengkonsumsi makanan
menggunakan sabun dengan infestasi menyebabkan masuknya telur cacing
STH pada ibu hamil di kelurahan Sri kedalam tubuh.27,29 Hasil penelitian
Meranti Rumbai Pekanbaru menunjukan adanya hubungan yang
Pada penelitian ini terdapat bermakna mengenai kebiasaan potong
hubungan yang bermakna antara cuci kuku dengan infestasi STH pada ibu
tangan sebelum makan dan sesudah hamil di Kelurahan Sri Meranti daerah
BAB menggunakan sabun dengan pesisir sungai Siak Pekanbaru. Dari
infestasi STH pada ibu hamil di pengamatan langsung ada ibu yang
Kelurahan Sri Meranti Rumbai memiliki kuku yang panjang dan hitam
Pekanbaru. Dari hasil wawancara pada dan sebagian besar tidak rutin
ibu hamil di dapatkan ibu lebih banyak memotong kuku. Pada ibu yang
mencuci tangan dengan air tanpa mempunyai kebiasaan potong kuku
menggunakan sabun. Mencuci tangan yang baik masih ada yang terinfestasi
dengan air saja tidak cukup, mencuci STH, hal ini dapat disebabkan oleh
tangan pakai sabun bisa mencegah faktor higien personal lain yang tidak
penyakit yang menyebabkan kesakitan. baik, seperti penggunaan jamban, alas
Waktu-waktu kritis cuci tangan pakai kaki, cuci tangan, dan mencuci sayuran.
sabun yang paling penting adalah
setelah ke jamban dan sebelum Hubungan kebiasaan mencuci
menyentuh makanan (mempersiapkan/ sayuran/lalapan mentah dengan
memasak/ menyajikan dan makan). infestasi STH pada ibu hamil di
Perilaku cuci tangan pakai sabun adalah kelurahan Sri Meranti Rumbai
intervensi kesehatan yang mudah dan Pekanbaru
murah.41 Salah satu aspek higien yang Masalah pengelolaan tinja yang
berkaitan dengan penyakit kecacingan kurang baik dan pemakaian tinja
adalah kebiasaan mencuci tangan sebagai pupuk untuk sayuran yang
memakai sabun sebelum makan.42 dimakan mentah dapat merupakan
Penelitian Mardiana menunjukkan sumber infestasi penyakit parasit
bahwa dengan menggalakkan cuci terutama cacing usus dan pencemaran
tangan dengan sabun sebelum makan lingkungan. Perilaku manusia yang
dan sesudah buang air besar ternyata seringkali kurang memperhatikan
dapat menurunkan infestasi cacing kurangnya pengolahan bahan makanan
usus.38 terutama sayuran yang dimakan
mentah/lalapan berperan terhadap
Hubungan kebiasaan memotong infestasi cacing terutama STH.15 Dari
kuku dengan infestasi STH pada ibu hasil penelitian didapatkan ada
hamil di kelurahan Sri Meranti hubungan yang bermakna antara
Rumbai Pekanbaru kebiasaan mencuci sayuran atau lalapan
Kebiasaan memotong kuku sangat mentah dengan infestasi STH nilai
erat kaitannya dengan aspek higien. p=0,002. Kurangnya kebersihan dapat
Apabila kuku dalam keadaan panjang menyebabkan berbagai penyakit, oleh
tidak bersih maka kotoran-kotoran yang karena itu kualitas dan pengolahan
terdapat di tangan disertai kuku yang makanan lalapan harus selalu dijaga.

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


Dari hasil yang didapat ibu yang 4. Terdapat hubungan yang
memiliki kebiasaan mencuci sayuran bermakna antara kebiasaan cuci
baik masih ada yang terinfestasi STH, tangan sebelum makan dan
hal ini dapat disebabkan oleh faktor sesudah BAB menggunakan
higien personal lain yang tidak baik, sabun dengan infestasi STH (nilai
seperti penggunaan jamban, alas kaki, p=0,002).
cuci tangan, dan mencuci sayuran. 5. Terdapat hubungan yang
Penelitian Sutriyani menunjukan bermakna antara kebiasaan
infestasi STH umumnya menyebar potong kuku dengan infestasi
melalui kontaminasi feses pada STH (nilai p=0,007).
makanan atau minuman. Air dan 6. Terdapat hubungan yang
lumpur yang dipakai menyiram, bermakna antara kebiasaan
mencuci dan pupuk pada sayuran dapat mencuci sayuran/lalapan mentah
menjadi sumber penyebaran parasit dengan infestasi STH (nilai
pada sayuran, sayuran terkontaminasi p=0,002)
oleh STH terutama jenis Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura dan Saran
cacing tambang.43 1 Ibu-ibu hamil di Kelurahan Sri
Meranti
KESIMPULAN DAN SARAN Ibu-ibu hamil disarankan untuk
Kesimpulan lebih lebih memperhatikan higien
1. Penelitian tentang hubungan personal (alas kaki, tempat buang
higien personal dengan infestasi air besar di jamban, cuci tangan
STH pada ibu hamil di daerah dengan sabun sebelum makan dan
Pesisir Sungai Siak Pekanbaru setelah BAB, potong kuku dalam
dapat disimpulkan bahwa 1 minggu sekali, mencuci sayuran
sebagian besar responden berusia atau lalapan dengan air mengalir
20-35 tahun (83,3%), kehamilan dan air yang telah dimasak) demi
terbanyak berada pada trimester mencegah terjadinya infestasi
III (60%), paritas terbanyak yaitu cacing dan rutin konsumsi obat
paritas rendah (76,7%). Dari cacing dalam 3 bulan sekali
pemeriksaan feses 30 responden sebelum hamil.
didapatkan hasil bahwa sebanyak 2 Puskesmas Umban Sari Rumbai
8 orang (26,7%) terinfestasi Disarankan untuk diadakannya
cacing STH. Jenis cacing yang program pemberantasan
menginfestasi yaitu Ascaris kecacingan khususnya
lumbricoides dan Trichuris pengobatan infeksi STH. Seperti
trichiura. program pemeriksaan kecacingan
2. Pada penelitian ini tidak secara rutin dan pemberian obat
ditemukan cacing tambang. cacing bagi yang terinfestasi
3. Terdapat hubungan yang cacing khususnya STH.
bermakna antara kebiasaan 3 Bagi peneliti lain
penggunaan jamban dengan Penelitian ini dapat dilakukan
infestasi STH (nilai p=0,009). dengan skala yang besar yaitu
dalam cakupan kecamatan,

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


kabupaten atau provinsi, karena s/libri2/detail.jsp?id=20316809
pada skala kecil terdapat banyak &lokasi=lokal (accessed 2013).
keterbatasan-keterbatasan dalam 6. WHO. Soil transmitted
penelitian. helminths. http
://www.Who.int/intestinal_wor
UCAPAN TERIMA KASIH ms/en/ (accessed 2013).
Penulis mengucapkan terima 7. Mentri Kesehatan Republik
kasih kepada responden yang telah Indonesia. 2006. Pedoman
berpartisipasi dalam penelitian ini dan pengendalian kecacingan
pihak Fakultas Kedokteran Universitas Nomor 424/menkes/SK/VI/2006.
Riau khususnya dosen pembimbing atas Diadses tanggal 30 oktober
segala bantuan dan kemudahan yang 2013
diberikan kepada penulis selama 8. Chandranita manuaba, Ayu
melaksanakan penelitian ini. dkk. Memahami kesehatan
reproduksi wanita. 2nd ed.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta. EGC; 2009
1. Stalker, peter. Meningkatkan 9. Kuntar T. Daya antihelmintik air
kesehatan ibu. In: Syebubakar, rebusan daun ketepeng (casria
Abdurrahman dkk (eds.) alatal) terhadap cacing tambang
Millennium Development anjing in vitro. Jurnal logika.
Goals. 2nd ed. e.g. Indonesia; 2008;5(1)
2008. p20 10. Hairani B. Aninda. Insidensi
2. Kementrian kesehatan republik parasit pencernaan pada anak
Indonesia. 2011. Skenario Sekolah Dasar di perkotaan dan
percepatan penurunan angka pedesaan di kabupaten tanah
kematian ibu. bamboo Kalimantan
http://www.kesehatanibu.depkes selatan. Jurnal Buski.
.go.id/archives/335 (accessed). 2012;4(2):102-108
3. Bappenas. Kesehatan ibu dan 11. D, Charles siregar. Pengaruh
anak. Milenium Development infeksi cacing usus yang
Goals 4 dan 5. Laporan ditularkan melalui tanah pada
pencapaian pembangunan pertumbuhan fisik anak usia
Milenium Indonesia 2011; 2013. sekolah dasar. Jurnal sari
4. Sulianty A. Pengaruh pediatri. 2006;8(2):112-117
kecacingan terhadap kehamilan 12. Gupte S. Panduan perawatan
(kadar Hb, tinggi fundus uteri) anak. 1st ed. Jakarta. Pustaka
dan persalinan (lama persalinan, popular obor; 2004
berat badan lahir bayi). Jurnal 13. Depkes. Pemberantasan
media bina ilmiah. 2013;7(3) penyakit menular langsung.
5. Fachriani P. Faktor-faktor yang http://www.pppl.depkes.go.id/i
berhubungan dengan status mages_data/profil%20p2ML%2
anemia gizi besi pada ibu hamil 02004.pdf.doc2004 (accessed
pengunjung puskesmas wilayah 2013).
kota Pekanbaru tahun 2007. 14. Haslinda L, Ernalia Y. Deteksi
http://lontar.ui.ac.id/opac/theme Penyakit Infeksi dan Malnutrisi

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


Ibu Hamil di Daerah Pesisir trichiuris dan cacing
Sungai Siak Kota Pekanbaru tambang. Jurnal Universa
dalam Tujuan Pembangunan medicina. 2006;25(2)
Millenium (MDGs). Deteksi 24. CDC. Laboratory identification
Angka Kejadian Infeksi of parasitic desease of public
Kecacingan pada Ibu Hamil di health concern.
Daerah Pesisir Sungai Siak http://www.cdc.gov/dpdx/ascari
Kota Pekanbaru. 2012. asis/gallery.html#ferteggs
15. Ginting A. 2008. Faktor ± faktor (accessed 2014).
yang berhubungan dengan 25. CDC. Ascariasis.
kejadian kecacingan pada anak http://www.cdc.gov/dpdx/ascari
Sekolah Dasar di desa tertinggal asis/ (accessed 2014).
kecamatan pangguruan Kab. 26. Juni prianto L.A dkk. Atlas
Samosir.e-USU Repository. parasitologi kedokteran. 1st ed.
16. Suriptiastuti. Infeksi soil- Jakarta. PT. Gramedia pustaka
transmitted helminth : utama; 1994
ascariasis, trichiuriasis dan 27. Djaenudin N. Ridad A.
cacing tambang. Jurnal Patasitologi kedokteran ditinjau
Universa Medicina. 2006;25(2) dari organ tubuh yang diserang.
17. Saifudin, Abdul bari, 1st ed. Jakarta. EGC; 2009
dkk. Pelayanan kesehatan 28. Azwar A. Farmakologi dasar
maternal dan neonatal . 1st ed. dan klinik / Bertram G. Katzung.
Jakarta. Yayasan Bina pustaka 6th ed. Jakarta. EGC; 1997
Sarwono Prawirohardjo; 2006 29. Bagus U.P. Faktor-faktor yang
18. CDC. Parasites-Soil mempengruhi kejadian
Transmitted Helminths (STHs). kecacingan yang disebabkan
http://www.cdc.gov/parasites/st oleh soil-transmitted helminth di
h/index.html (accessed 2014). indonesia. Fakultas Kedokteran
19. WHO. Intestinal worms. Universitas Wijaya Kusuma
http://www.who.int/intestinal_w Surabaya. 2010;20(20)
orms/more/en/ (accessed 2014). 30. Andi C.P dkk. Analisis faktor
20. CDC. Parasites-Ascariasis. praktik hygiene perorangan
http://www.cdc.gov/parasites/as terhadap kejadian kecacingan
cariasis/epi.html (accessed pada murid sekolah dasar di
2014). pulau barang lompo kota
21. Departemen Parasitologi FKUI. makassar tahun 2013.
Buku ajar parasitologi Repository UNHAS.2013
kedokteran. 4th ed. Jakarta. 31. Depkes RI, 2006, Pedoman
Balai penerbit FKUI; 2008 Pengendalian Demam Tifoid,
22. koes I. Panduan praktikum Jakarta: Direktorat Jendral
parasitologi dasar. 1st ed. PP&PL.
Margahayu permai bandung. 32. Departemen Kesehatan RI.
Yrama Widya; 2009 Program kesehatan Reproduksi
23. Supriastuti. Infeksi Soil dan pelayanan Integratif di
Transmitted Helminth : ascaris,

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014


Tingkat Pelayanan Dasar. 40. Sofiana L. Sri S dan Marap I .
Jakarta. 2008 Fingernail bitting increase the
33. Zubaidi R.F. Perbandingan risk of soil transmitted
Luaran Maternal dan Perinatal helminthes (STH) infection in
Ibu Usia Tua dengan Usia elementary school
Reproduksi. Artikel Ilmiah children. Jurnal Health Science
Universitas Diponegoro.2011 Indonesian. 2011;2(2):81-86
34. Retnowati I. Hubungan faktor- 41. Kepmenkes RI. Tanganku
faktor ibu dengan kejadian Bersih Hidupku Sehat. 2013
komplikasi persalinan di 42. Lamara O R. Hubungan
Wilayah Kerja Puskesmas Gesi personal hygiene dengan
Kabupaten Sragen Bulan kandungan telur cacing pada
Oktober tahun 2005 kotoran kuku pekerja Biogas di
[skripsi].2005 desa Tanjung Harapan
35. Wikjhosastro, 2007, ilmu Kecamatan Wonosari
kebidanan, Bina pustaka, Kabupaten Boalemo. 2013
Jakarta 43. Sutriyani. Kontaminasi Soil
36. Susanto I. Ismid I. S. Transmitted Helminth pada
Sjarifuddin P. K. Sungkar sayuran sawi jenis caisim di
S. Parasitologi Kedokteran. 4th beberapa pasar tradisional dan
ed. Jakarta. FKUI; 2008 supermarket wilayah kota
37. Hayati Z. Anggoro J. Arie E. Semarang. 2003
Hubungan infeksi cacing usus
terhadap anemia defesiensi besi
pada siswa Sekolah Dasar kelas
V dan VI di Desa Dasan Lekong
Kecamatan Sukamulia
Kabupaten Lombok Timur
tahun 2011. Jurnal kedokteran
uniram. 2013;1(3)
38. Mardiana. Djarismawati.
Prevalensi cacing usus pada
murid Sekolah Dasar wajib
belajar pelayanan gerakan
terpadu pengentasan kemiskinan
daerah kumuh di wilayah DKI
Jakarta. Jurnal Ekologi
Kesehatan. 2008;7(2)
39. Sumanto, D. Uji paparan cacing
tambang pada tanah halaman
rumah studi populasi di RT. 05
RW. III Rimbulor Desa
Rejosari, Karangawen, Demak.
http://www//.jurnal.unimus.ac.id
(accessed 2012).

JOM FK VOL 1, NO 2, Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai