Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas mengenai tempat dan waktupenelitian, metode

penelitian, populasi , sampel penelitian tehnik pengumpulan data, variabel

penelitian, instrumen penelitian dan tehnik analisi data.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMKswasta di Kabupaten Bogor tahun

pelajaran 2011-2012. Waktu penelitian dilakukan selama mulai bulan Mei sampai

September 2012. Penelitian dilakukan dalam 5 tahapan mulai dari 1). Penentuan

masalah/judul, perumusan masalah dan pengajuan proposal penelitian 2). Survey

terkait dengan jumlah populasi yang akan dijadikan objek penelitian dan

pengurusan.3) Penyusunan, pengujian dan analisis instrument dilanjutkan dengan

penelitian untuk mengambil data, 4) pemeriksaan, pengelolahan, analisis data,

pengujian hipotesisi, penyusunan kesimpulan, dan, 5) pembuatan laporan

penelitian. Secara rinci kegiatan ini dapat dilihat pada tabrl berikut ini

59
60

Tabel 3.1.
Jadwal Kegiatan Penelitian

Mei Juni Juli Agustus Septbr.


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Bimbingan
x x x
Proposal
2 Persetujuan
Xx
Instrumen
3 Ijin Penelitian x x
4 Uji coba
X x
Instrumen
5 Laporan hasil uji
x x
Coba instrumen
6 Penyebaran
x
Instrumen
7 Pengumpulan
x x
Instrumen
8 Analisis data x x
9 Penyelesaian
x x x x
tesis

B. Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam bentuk penelitian lapangan sedang metode

yang digunakan adalah deskriptif analitis. Metode survey deskriptif adalah suatu

metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh

Bambang Setiaji (2004:49) menyatakan bahwa :

“penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada suatu


populasi dimana data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis dan
psikologis.Penelitian survey biasanya dilakukan untuk mengambil
suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi
generalisasi yangdilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel
yang representatif.”
61

Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden

dengan menggunakan kuesioner. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya akan

dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk

menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini (Singarimbun dan

Effendi, 2003 :3).

Metode penelitian survey adalah usaha pengamatan untuk

mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu

dalam suatu penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari

hasil yang segera dapat dipergunakanuntuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif

yaitu melukiskan hal-hal yang mengandung fakta-fakta, klasifikasi dan

pengukuran yang akan diukur adalah fakta yang fungsinya merumuskan dan

melukiskan apa yang terjadi (Ali, 1997;5).

Berkaitan dengan pengertian metode deskriptif menjelaskan bahwa:

“Penelitian ditinjau dari hadirnya variable dan saat terjadinya, maka penelitian

yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variable masa lalu dan

sekarang (sedang terjadi), adalah penelitian deskriptif (to describe):

menggambarkan atau membeberkan (Arikunto, 1998:10). Hal ini sejalan yang

dikemukakan bahwa metode deskriptif adalah: “Suatu metode dalam penelitian

status kelompok manusia suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem penelitian

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual

dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki

(Nazir, 1988:63)
62

Berdasarkan pengertian para pakar diatas, maka penulis menarik

kesimpulan bahwa metode survey deskriptif cocok untuk digunakan dalam

penelitian ini,Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan

teknik korelasional. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependent

variable), yaitu prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial(Y) dan tiga variabel

bebas (independent variable), yaitukemampuan pedagogik guru (X1) dan motivasi

belajar siswa (X2)maka model konstelasi hubungan antar variabel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

X1

X2

Gambar 3.1. : Konstelasi hubungan antar variabel penelitian

Keterangan :

Variabel Bebas (X1) : kemampuan pedagogik guru

Variabel Bebas (X2) : motivasi belajar siswa

Variabel Terikat (Y) : prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial

ε : Variabel lain yang tidak diteliti


63

C. Populasi, Sampe dan Tehnik PengambilanSampling

1. Populasi

Di dalam setiap penelitian dikenal istilah populasi. Populasi menurut

Menurut Ida Bagoes Mantra Kasto adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa

yang ciri-cirinya akan diduga. Sugiyono (dalam Ridwan, 2004:54) mengatakan

bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang menjadi kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Nawawi (dalam Ridwan 2004:54) menyebutkan bahwa, “ Populasi adalah

totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung atau pengukuran

kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan

obyek yang lengkap.” Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah

keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi (Arikunto, 2006 : 130).

Populasi dapat dibedakan pula antara populasi sampling dan populasi

sasaran (Mantra LP3ES 2006 : 152), Sebagai populasi sampling dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa SMKswasta Kabupaten Bogortahun ajaran

20011/2012sedangkan populasi sasaran adalah SMKPertiwi, SMK

Muhammadiyah dan SMK Pelita jurusan Administrasi perkantoran.


64

2. Teknik Pengambilan Sampel

Pengertian sampling menurut Sugiyono adalah : ” sebagaian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono,2002:57).

Pengambilan sampel sebagai bagian dari popluasi sudah seharusnya benar-benar

mewakili dari karesteristik populasi tersebut, sehingga sampel itu tidak hanya

mewakili sebagian karaktersitik populasi tersebut. Menurut Arikunto pengertian

sampel adalah : sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti” (Suharsimi

Arikunto,2002:109) Sebagai wakil dari populasi bukan berarti hanya betrlaku

pada sebagian dari populasi, tetapi sampel tersebut harus benar-benar dapat

menghasilkan kesimpulan penelitian yang berlaku bagi populasi secara

keseluruhan.

Sedangkan Nazir menyatakan bahwa sampel adalah ” kumpulan dari unit

sampling yang ditarik sebagai bagian / subset dari populasi biasanya dari sebuah

frame (Daftar urutan unit sampling).” (Nazir,1999:328). Di dalam suatu

penelitian, unit-unit sampling itu disusun secara berurutan dalam bentuk daftar

yang akan digunakan dalam menggeneralisasi penelitian tersebut.

Untuk menentukan ukuran sampel, Sugiyono mengemukakan ada

berbagai rumus yang dapat digunakan diantaranya dengan Tabel Krejcie dan

nomogram Harry King. (Sugiyono,2002:64). Arikunto menyatakan apabila

subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah

populasi lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25%, atau

lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: 1) kemampuan peneliti dilihat dari waktu,


65

tenaga dan dana; 2)sempit dan luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek;

dan 3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. (Arikunto,2002:112)

Sampel

Menurut Nana Sudjana (2009:6) “sampel adalah sebagian dari yang

diambil populasi ”. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan Taro Yamane :

N
n=
N . d 2 +1

N : jumlah populasi
n : jumlah sampel
d2 : presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Jumlah siswa yang kelas XI jurusan Aministrasi perkantoran SMK Pelita

berjumlah 368orang, SMK Pertiwi berjumlah 121orang, dan SMK

Muhammadiyah berjumlah 19 orang seningga jumlah keseluruhan adalah 449

orang maka jumlah sampel adalah

508
n= =83 , 5526316≈83
508. 0,12 +1

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan multi-stages

random sampling. Pengertian multi-stages random sampling adalah sampel yang

berasal dari populasi yang berstrata/bertingkat, dimana tidak semua

strata/tingkatan ditarik menjadi sampel yang diambil secara acak.

(Nazir,1999:332).

Teknik sampling acak (Random Sampling) berdasarkan Faktorial Group

Design, dengan langkah sebagai berikut : (1) Memilih sekolah, sehingga peneliti

memilih 3 sekolah. (2)Memilih Kelas. Dalam pemilihan kelas ini peneliti

menggunakan teknik random dengan cara pengocokan. Masing-masing sekolah


66

tempat penelitian memiliki jumlah rombongan belajar yang berparaesi untuk kelas

XI jurusan Administrasi perkantoran. Peneliti memasukan nama kelas pada

masing-masing sekolah kemudian melaukan pengocokan. Kelas yang keluar

dijadikan sebagai kelas penelitian.(3) Mendata anggota sampel melalui teknik

pengocokan yaitu nama seluruh siswa dimasukan kedalam tempat tertutup

kemudian dilakukan pengocokan, nama yang keluar dijadikan sebagai sampel

penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan angket, tes dan

dokumen. Sedangkan bentuk penelitian adalah kajian analitis dengan

menggunakan metode survai langsung ke lapangan dengan mendatangi responden

untuk mengisi angket yang telah disiapkan (untuk variable persepsi kemampuan

pedagogik guru dan motivasi belajar) dan tes (untuk prestasi belajar ilmu

pengetahuan sosial siswa), setelah diisi kemudian dikumpulkan kembali guna

kepentingan analisis.

E. Instrumen Penelitian

Menyusun instrumen adalah pekerjaan yang sangat penting dalam

penelitian. Akan tetapi lebih penting lagi adalah mengumpulkan data dengan

menggunakan instrumen yang tepat dan dapat merekrut apa yang dimaksudkan

dalam penelitian.
67

Instrumen atau alat yang dipergunakan dalam upaya pengumpulan data

penelitian ini terbagi kedalam dua model. Model pertama berbentuk kuesioner

yang disusun menurut model skala Likert untuk variabel motivasi belajar dan

persepsi siswa terhadap kemampuan pedagogik guru, dan model kedua berbentuk

tes untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Tahapan pembuatan tes atau instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

 Menentukan variabel penelitian

 Menentukan indikator variabel berdasarkan kajian teori

 Membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator yang ada

 Membuat pernyataan atau pertanyaan

Angket yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket

bersifat langsung, terdiri dari 5 option pilihan. Dengan angket ini diminta

responden memilih salah satu sari kelima pilihan jawaban yang tersedia dengan

memberikan cek list dengan kriteria :selalu,sering, kadang-kadang, jarang, dan

tidak pernah

1. Instrumen Variabel Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Definisi Konseptual
68

Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial adalah kemampuan menguasai

bahan pelajaran yang telah disampaikan oleh guru, mampu menyebutkan,

menjelaskan, memberikan contoh, dan menyimpulkan materi pelajaran tentang :

(1). Manusia sebagai mahluk sosial, (2). Kebangkitan nasional, (3). Kebutuhan

manusia (4). Konsep-Konsep ekonomi(5). Struktur social, (6). Konflik social,

(7).Masyarakat multicultural,(8), kebudayayaan , (9) keragaman budaya dan (10).

Sumber daya alam.

b. Definisi Operasional

Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial adalah skor jawaban responden

atas instrumen yang mengukur materi pelaaran denga indikator : (1). Manusia

sebagai mahluk sosial (2).Interaksi sosial, (3) Kolonialisme dan imperialisme di

Indonesia, (4) kesadasaran nasionalisme (5) Kebutuhan manusia, (6) kegiatan

perekonomi (7) fungsi pranata (8) sumber konflik social (9) keragaman budaya

(10). sipat dan sumber daya alam.

c. Kisi-Kisi

NO INDIKATOR NOMOR BUTIR JML


BUTIR

1 Manusia sebagai mahluk 1,2,3,4 4


sosial,

2 Kebangkitan nasional, 5,6, 7 3

3 Kebutuhan manusia 8,9, 10,11 4

4 Konsep-Konsep ekonomi 12,13, 14 3

5 Struktur social, 15,16,17 3


69

6 Konflik social, 18,19, 20, 21 4

7 Masyarakat multikultural, 22,23,24 3

8 Kebudayayaan 25, 26,27, 28 4

9 Keragaman budaya 29,30, 31 3

10 Sumber daya alam 32,33, 34,35 4


Jumlah 35
d. Kalibrasi

Jumlah keseluruhan butir tes ilmu pengetahuan sosial berjumlah 35

pertanyaan. Uji reliabilitas untuk instrumen variabel prestasi belajar

menggunakan rumus Split Half, yaitu apabila skor hitung semakin mendekati

angka sempurn 1 maka instrumen tersebut semakin reliabel, dan sebaliknya jika

skor rtt semakin kecil mendekati angka 0 maka instrumen dinyatakan kurang

reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Split Half

diperoleh rtt hitung 0,869, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen

prestasi belajar cuppipkhbghe0reliabel.

2. Instrumen Variabel Kemampuan Pedagogik Guru

a. Definisi Konseptual

Persepsi kemampuan pedagogik guru adalah keterampilan guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan indikator : (1)

Kemampuan guru dalam membuat persiapan dan desain pembelajaran, (2)

Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran, (3) Kemampuan guru

membuat variasi pengajaran, (4) Kemampuan guru menguasai media dan

teknologi pembelajaran, (5) Interaksi guru dengan siswa.


70

b. Definisi Operasional

Persepsi kemampuan pedagogik guru adalah skor jawaban responden atas

instrumen yang mengukur indikator : (1) Kemampuan guru dalam membuat

persiapan dan desain pembelajaran, (2) Kemampuan guru dalam menyampaikan

pelajaran, (3) Kemampuan guru membuat variasi pengajaran, (4) Kemampuan

guru menguasai media dan teknologi pembelajaran, (5) Interaksi guru dengan

siswa.

c. Kisi-Kisi

NO INDIKATOR NOMOR BUTIR JML


BUTIR
1 Kemampuan membuat 1,2,3,4,5 5
persiapan dan desain
pembelajaran

2 Kemampuan 6,7,8,9 4
menyampaikan pelajaran

3 Kemampuan membuat 10,11,12,13,14 5


variasi pengajaran

4 Kemampuan menguasai 15,16,17,18,19 5


media dan teknologi
pembelajaran

5 Interaksi guru dengan 20,21,22,23,24,25 6


siswa
Jumlah 25

d. Kalibrasi
71

Jumlah keseluruhan butir instrumen persepsi kemampuan pedagogik guru

berjumlah 25 pertanyaan. Uji reliabilitas untuk instrumen variabel kemampuan

pedagogik guru menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu apabila skor hitung

semakin mendekati angka sempurn 1 maka instrumen tersebut semakin reliabel,

dan sebaliknya jika skor rtt semakin kecil mendekati angka 0 maka instrumen

dinyatakan kurang reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach diperoleh rtt hitung 0,5709, dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa instrumen kemampuan pedagogik guru reliabel.

3. Instrumen Variabel Motivasi Belajar

a. Definisi Konseptual

Motivasi belajar adalah suatu kekuatan atau daya penggerak yang dimiliki

siswa dalam melakukan aktivitas belajar, dengan indikator : (1) Dorongan untuk

berprestasi, (2) Disiplin belajar, (3) Kesiapan menghadapi kesulitan, (4) Rasa

ingin tahu.

b. Definisi Operasional

Motivasi belajar adalah jawaban responden atas instrumen yang mengukur

indikator : (1) Dorongan untuk berprestasi, (2) Disiplin belajar, (3) Kesiapan

menghadapi kesulitan, (4) Rasa ingin tahu.

c. Kisi-Kisi

NO INDIKATOR NOMOR BUTIR JML BUTIR

1 Dorongan untuk 1,2,3,4,5,6 6


berprestasi
72

2 Disiplin belajar 7,8,9,10,11,12 6

3 Kesiapan menghadapi 13,14,15,16,17 5


kesulitan

4 Rasa ingin tahu 18,19,20,21,22,23 8


24,25
Jumlah 25

d. Kalibrasi

Jumlah keseluruhan butir instrument motivasi belajar siswa berjumlah 25

pertanyaan. Uji reliabilitas untuk instrumen variabel motivasi belajar

menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu apabila skor hitung semakin

mendekati angka sempurn 1 maka instrumen tersebut semakin reliabel, dan

sebaliknya jika skor rtt semakin kecil mendekati angka 0 maka instrumen

dinyatakan kurang reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach diperoleh rtt hitung 0,5709, dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa instrumen motivasi belajar reliabel.

F. Teknik Analisis Data

1. Tehnik Analisi Deskriptif

Data yang diperoleh akan disajikan dalam barisan statistik deskriptif

seperti jumlah data, rata-rata (mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak

(modus), simpang baku (standar deviasi), Variansi, kurtosis skewness, range,

maksimum, dan minimum.


73

Adapun langkah-langkah pembuatan table distribusi frekuensi dan

penyajian grafik poligan serta histogram dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Penyajian data

1. Mengindentifikasi nilai

2. Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

3. Menentukan banyak kelas (K) dengan rumus Struges yaitu

K = 1 + 3,3 Log n, n = banyaknya data

4. Menentukan panjannya kelas interval (P), yaitu

Rentang
P=
Banyasnya kelas

b. Pengolahan data

∑X
1. Menentukan rata (X) dengan rumus Rata-rata X = n

Y=
∑ Y i . fi
2. Menentukan Mean/rata (Y) dengan rumus n

3. Mencari median (Me) dengan rumus

Me =
b+ p( )
2
−F
F me

Keterangan :

Me = Media

n = banyak data
74

F = Jumlah semua data sebelum kelas median

f = Frekuensi kelas median

b= batas bawah median

p= panjang median

4. Mencari modus dengan rumus

b1

Mo =
b+ p
( )
b 1 +b2

Keterangan

Mo = Modus

b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi

terbanyak

p = panjang kelas

b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

sebelumnya

b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

sesudahnya

5. Mencari Simpangan Baku atau Standar Deviasi (SD) dengan rumus

N ( X 1 −X )
SD=
√ ∑ i=1 n−1

Untuk mempersingkat waktu, sekaligus pemanfaatan tehnologi, maka

perhitungan statistic deskriptif dalam penelitian ini akan diselesaikan

menggunakan bantuan computer SPSS 16.0

2. Tehnik Uji Persyaratan Analisis Data

a) Uji Normalitas
75

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi sampel

yang normal, perhitungan uji normalitas dilakukan melalui uji Lilliefors

(Santoso, 1999:19).

Uji normalitas data dilakukan dengan uji Liliefors dengan

ketentuan berikut, jika nilai Lh< Lt maka data berasal dari populasi normal,

sebaliknya jika tidak memenuhi persyaratan tersebut maka data bukan

berasal dari populasi normal. Nilai Lh diperoleh dari rumus Liliefors

berikut :

X i− X
Zi=
si

Keterangan :

Xi : data dari setiap sampel

si : simpangan baku

X : rata-rata

Sedangkan nilai F(Zi) di isi dengan berpedoman pada distribusi

normal baku, yang kemudian dihitung pula nilai peluang F(Zi) = P(Z<Zi)

nilai Lh diperoleh dari nilai terbesar dari hasil pengurangan antara F(Z i)

dengan S(Zi). Selanjutnya nilai Lt diperoleh dari tabel Liliefors.

Data hasil penelitian berdistribusi normal bila harga L hitung< Ltabel,

dengan taraf signifikansi 0,05.

b) Uji Kelinieran Regresi


76

Pengujian kelinieran (linieritas) garis regresi dalam penelitian ini

digunakan Uji F, rumusnya (Sudjana, 1992 : 332) adalah sebagai berikut :

JK ( TC )
2
STC k−2
F= 2 =
SE JK ( E)
n−k

DimanaJK(TC) = JKres – JK(E), disebut jumlah kuadrat ketidakcocokan (tuna

∑ Y i )2
cocok),
JK (E )=∑
k
{∑ 2 (
Y i−
n } , disebut sebagai jumlah kuadrat

kesalahan, sedangkan k adalah pengelompokan ulang untuk data x menurut

kriteria tertentu. JK res= ∑ Y 2i −JK ⟨b|a ⟩−JK ( a) , disebut sebagai jumlah

∑ Xi ∑ Y i
kuadrat residu,
JK ⟨b|a⟩=b {∑ X i Y i−
n } , disebut sebagai

2
(∑ Y i )
JK (a)=
kuadrat regresi (b|a), dan n , disebut sebagai jumlah kuadrat

regresi (a). Nilai F yang diperoleh (F hitung)dibandingkan dengan nilai F dari

tabel (Ftabel) untuk  = 5% dan k = 34. Kriteria kelinierannya adalah “jika

Fhitung< Ftabel maka garis regresi tersebut linier”.

c) Uji Homogenitas
77

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kelompok varians

berasal dari populasi yang berdistribusi normal, uji normalitas didasarkan

melalui uji Bartlet (Sudjana, 2000;261).

Untuk menguji homogenitas digunakan rumus varians gabungan berikut :

2
2
s =
∑ (ni −1)S i
∑ (ni −1)
B = log si2 (  ( nI – 1) )

Kemudian kedua besaran yang diperoleh disubtitusikan dalam uji

Bartlet yaitu : 2 = ln 10 { B -  (nI – 1) log si2 }

Selanjutnya nilai (hitung2 ) dibandingkan dengan ( tabel 2 ), dengan

ketentuan, jika (hitung2 ) < (tabel2 ) maka H0 diterima.

Hipotesis yang digunakan adalah :

H0 : 12= 2 2 = 32 = 32 …… = n2

H1 : salah satu tanda tidak sama

Data dapat disimpulkan varians data yang digunakan adalah homogen jika

memenuhi harga berikut 2hitung <2 tabel untuk taraf signifikansi 0,05.

3. Tehnik Pengujian Hipotesis

Setelah keseluruhan uji persyaratan analisis data dipenuhi dan

diketahui data layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya

adalah menguji masing-masing hipotesis yang telah diajukan. Pengujian

hipotesis menggunakan teknik analisis jalur, yaitu mencari koefisien

pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung antara variabel endogen


78

(variabel yang mempengaruhi) dan variabel eksogen (variabel yang

dipengaruhi). Koefisien pengaruh yang digunakan dalam penelitian ini

adalah koefisien regresi dan garis regresi.

a. Uji Korelasi Ganda

Berguna untuk mengetahui pengaruh persepsi atas kemampuan pedagogik

guru (X1) dan motivasi belajar siswa (X2) dan data prestasi belajar ilmu

pengetahuan sosial (Y).

r 2y 1 +r 2y 2 −2 r y 1 r y 2 r 12
R y .1 . 2=
√ 1−r 212 dimana :

Ry.12 = korelasi ganda antara variabel terikat x1 dan x2 dengan variabel

terikat y

ry1 = korelasi partial antara variabel terikat x1 dengan variabel terikat y

ry2 = korelasi partial antara variabel terikat x2 dengan variabel terikat y

r12 = korelasi partial antara variabel terikat x1 dengan variabel terikat x2

b. Uji Regresi Sederhana

Regresi sederhana persamaan umumnya: Ý = a + bx ; yang

mencerminkan hubungan fungsional kausal antara satu variabel

persepsi atas kemampuan pedagogik guru (X1) dan motivasi belajar siswa

(X2) dan data prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial (Y).

c. Analisis Korelasi

Untuk menentukan nilai koefisien korelasi (R) antara kedua variabel

X1 dan X2 sera Y dengan menggunakan rumus korelasi sebagai berikut:


79

JK reg
R2 = JK ( R ) , dengan :

JKreg =
a1 ∑ x 1 y+a 2 ∑ x2 y, dann JK(R) = ∑ y2
Pengujian koefisien korelasi sederhana dengan uji t, rumusnya :

πy 1 √ n−2

th = √1−π 2 y 1 Sedangkan pengujian koefisien korelasi ganda dengan

R 2 /k
2
uji F, rumusnya adalah : Fh = (1−R )/(n−k−1)

d. Koefisien determinasi

` Penggunaan rumus koefisien determinasi dimaksudkan untuk

mengukur seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas (motivasi

kerja, Iklim Organisasi) terhadap variabel terikat (kinerja guru).

KD=r 2 x 100 % ; dimana r adalah koefisien korelasi

e. F-test ( Fisher test )

2
S reg ∑ x i ∑ yi
Fhitung =
S 2res dimana
S 2reg=JK ⟨b|a⟩=b {
∑ x i y i− n } ;

2
¿^ )

S 2res=
∑ ( Y i −Y ¿
disebut jumlah kuadrat regresi (b|a) n−2 ; disebut

jumlah kuadrat residu. Kriteria signifikansinya adalah jika Fhitung>Ftabel

maka H0 ditolak, hal lain Ho diterima.


80

f. Uji Keberartian (Signifikansi) Regresi Ganda (antara Y dengan X 1

dan X2)

Pengujian keberartian (signifikansi) koefisien regresi ganda dalam

penelitian ini digunakan uji analisis varian (ANAVA) untuk taraf nyata

5% dan derajat kebebasan (dk) pembilang k = 2 (sesuai dengan

banyaknya variabel bebas) dan dk penyebut (n – k – 1), dengan rumus

(Sudjana, 1992 : 355)

JK reg
k
F=
JK res
n−k −1 ; dimana

JK reg=a 1 ∑ x1 i y i +a2 ∑ x 2 i y i disebut jumlah kuadrat-kuadrat

2
regresi, xi = Xi – X̄ dan yi = Yi - Y^ JK (res)=∑ (Y i −Y^ i )

disebut jumlah kuadrat-kuadrat residu, dan Y^ adalah nilai Y

berdasarkan perhitungan sesuai persamaan regresi yang diperoleh. Nilai F

yang diperoleh disebut nilai Fhitung. Kriteria pengujiannya adalah “jika

Fhitung> Ftabel maka koefisien regresi tersebut signifikan.

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang diujikan dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis III

H0 : ß1= ß2 = 0

H1 : : ß1≠ 0 ataun ß2 ≠ 0

Artinya :
81

H0= tidak ada pengaruh persepsi siswa atas kemampuan pedagogik

guru (X1) danmotivasi belajar siswa(X2) secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial (Y)

H1= ada pengaruhpersepsi atas kemampuan pedagogik guru (X1)

danmotivasi belajar siswa(X2) secara bersama-sama terhadap

prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial (Y)

1. Hipotesis II:

H0 :ß1 = 0 : ada pengaruhpersepsi atas kemampuan pedagogik guru

H1 : ß1 ≠ 0 : tidak ada pengaruhpersepsi atas kemampuan pedagogik guru

Artinya :

H0= tidak ada pengaruh persepsi atas kemampuan pedagogik guru

(X1) terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial (Y)

H1= ada pengaruhkemampuan pedagogik guru (X1) terhadap prestasi

belajar ilmu pengetahuan sosial (Y)

2. Hipotesis III :

H1 : ß2 = 0 : ada pengaruh motivasi belajar siswa

H1 : ß2 ≠ 0 : tidak ada pengaruh motivasi belajar siswa

Artinya :

H0= tidak ada pengaruh motivasi belajar siswa(X2) terhadap prestasi

belajar ilmu pengetahuan sosial (Y)

H1= ada pengaruhmotivasi belajar siswa(X2) secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial (Y)

Anda mungkin juga menyukai