Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU PROMOSI KESEHATAN

“SAP Pendidikan Gizi Pada Lansi”

DOSEN PENGAMPU:

Bangu, AMK.,S.Pd., M.A.Hed

OLEH:

Aulia Fitriani

182431988

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

KOLAKA

2020
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gizi pada lansia

Sasaran : Lansia
Tujuan Umum : Setelah menegikuti penyuluhan kesehatan diharapkan lansia dapat
memahami tentang gizi pada lansia.

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan


Tujuan Khusus :
masyarakat dapat :

1. Menjelaskan Pengertian Gizi pada Lansiadengan benar


2. Menyebutkan Tujuan Gizi pada Lansia dengan benar
3. Menyebutkan Yang Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi
Lansia dengan benar
4. Menyebutkan Asupan makanan pada lansia dengan benar
5. MenyebutkanFaktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi
pada lansiadengan benar
6. Menyebutkan Masalah gizi pada lansia dengan benar
7. Menjelaskan Perencanaan Makanan Untuk Lansiadengan
benar.
Garis -Garis Besar : 1. Pengertian gizi pada lansia
Materi 2. Penyebab tujuan gizi
3. Hal yang perlu diperhatikan pada pemenuhan gizi lansia
4. Asupan makanan pada lansia
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia
6. Masalah gizi pada lansia
7. Perencanaan makanan untuk lansia
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Media : Leaflet
Waktu : 09 – 09:30 (30 menit)

Tempat : Kantor lurah mangolo

Kegiatan Penyuluhan
N Tahap Waktu Kegiatan Petugas Penyuluhan Kegiatan Sasaran
o
1. Pembukaa 5 Menit 1) Perkenalan diri 1) Menyimak
n 2) Menjelaskan Tujuan 2) Mendengarkan
Penyuluhan penjelasan

2. Penyajian 10 Menit 1) Penyampaian materi 1) Menyimak


 Menjelaskan
Pengertian Gizi pada
Lansiadengan benar
 Menyebutkan Tujuan
Gizi pada Lansia
dengan benar
 Menyebutkan Yang
Perlu Diperhatikan
pada Pemenuhan Gizi
Lansiadengan benar
 Menyebutkan Asupan
makanan pada lansia
dengan benar
 MenyebutkanFaktor-
faktor yang
mempengaruhi
kebutuhan gizi pada
lansiadengan benar
 Menyebutkan Masalah
gizi pada lansia dengan
benar
 Menjelaskan
Perencanaan Makanan
Untuk Lansiadengan 2) Bertanya
benar.
2) Memberi kesempatan
kepada masyarakat untuk 3) Menyimak
bertanya
3) Memberi jawaban atas
pertanyaan masyarakat
3. Evaluasi 5 Menit 1) Bertanya kembali pada 1) Beri
masyarakat tentang materi kesempatan
penyuluhan masyarakat
menjawab
4. Penutup 5 Menit 1) Kesimpulan 1) Menyimak
2) Evaluasi (bertanya) 2) Menjawab
Menutup pertemuan dan 3) Menjawab salam
memberi salam

Sumber :  Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan.
(Termasuk 2003. Direktorat gizi masyarakat DJBKM. Depkes RI
halaman/Paragraf)  Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta :
EGC.
 Sunita Al Matsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Kolaka 25 Februari 2021


Penyuluh

(…Aulia fitriani…)
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Gizi dan Lansia


Istilah gizi berasal dari bahasa arab Gizayang berarti zat makanan, dalam
bahasa inggris dikenal dengan istilah Nutrition yang berarti bahan makanan atau zat
gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi.
Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi,penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk
menghasilkan tenaga.
Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya. Kelompok yang di kategorikan lansia ini akan mengalami suatu
proses penuaan.
Berdasarkan definisi diatas, gizi lansia adalah nutrisi yang di peruntukan pada
pada seseorang yang usianya telah beranjak 60 tahun ke atas. Lansia bukan suatu
penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.

2. Tujuan Gizi pada Lansia


a. Memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan usia.
b. Terpenuhinyakebutuhanjasmani.
c. Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia

3. Asupan Makanan Pada Lansia


a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Seiring dengan bertambahnya usia,
gangguan-gangguan fungsional tubuh pada lansia sangat mempengaruhi aktivitas
sel tubuh. Hal ini tentunya akan mempengaruhi sistem pencernaan dan
metabolisme pada lansia dapat berupa kekurangan bahkan kelebihan gizi.
Munculnya gangguan-gangguan ini dapat menimbulkan penyakit tertentu atau
sebagai akibat dari adanya suatu penyakit tertentu
b. Protein
Protein adalah suatu substansi kimia dalam makanan yang terbentuk dari
serangkaian atau rantai-rantai asam amino. Protein dalam makanan di dalam tubuh
akan berubah menjadi asam amino yang sangat berguna bagi tubuh yaitu untuk
membangun dan memelihara sel, seperti otot, tulang,enzim, dan sel darah merah.
Selain fungsinya sebagai pembangun dan pemelihara sel, protein juga dapat
berfungsi sebagai sumber energi dengan menyediakan 4 kalori per gram, namun
sumber energi bukan merupakan fungsi utama protein. Pemilihan protein yang baik
untuk lansia sangat penting mengingat sintesis protein di dalam tubuh tidak sebaik
saat masih muda, dan banyak terjadi kerusakan sel yang harus segera diganti.
Kebutuhan protein untuk usia 40 tahun masih tetap sama seperti usia sebelumnya.
Pakar gizi menganjurkan kebutuhan protein lansia dipenuhi dari yang bernilai
biologis tinggi seperti telur, ikan, dan protein hewani lainnya karena kebutuhan
asam amino esensial meningkat pada usia lanjut. Akan tetapi, harus diingat bahwa
konsumsi protein yang berlebihan akan memberatkan kerja ginjal dan hati
c. Lemak
Lemak adalah penyumbang energi terbesar per gramnya dibandingkan
penghasil energi yang lain (karbohidrat dan protein). Satu gram lemak
menghasilkan 9 kilokalori, sedangkan satu gram protein dan karbohidrat masing-
masing menghasilkan 4 kilokalori. Fungsi lain dari lemak adalah sebagai pelarut
vitamin A, D, E, dan K untuk keperluan tubuh
Lemak jenuh adalah lemak yang dalam struktur kimianya mengandung asam
lemak jenuh. Konsumsi lemak jenis ini dalam jumlah berlebihan dapat
meningkatkan kolesterol dalam darah. Lemak jenis ini cenderung meningkatkan
kadar kolesterol dan trigliserida yang merupakan komponen-komponen lemak di
dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan
Lemak tak jenuh merupakan lemak yang memiliki ikatan rangkap yang
terdapat di dalam minyak (lemak cair) dan dapat berada dalam dua bentuk yaitu
isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam
lemak cis,hanya sedikit yang berada dalam bentuk trans. Jumlah asam lemak trans
(trans-fatty acid-TFA) dapat meningkatdi dalam makanan berlemak terutama
margarin akibat proses pengolahan yang diterapkan
Karena kebutuhan energi telah menurun saat seseorang berada di atas usia 40
tahun, maka dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak terutama
lemak hewani yang kaya akan asam lemak jenuh dan kolesterol. Lemak nabati
umumnya tidak berbahaya karena banyak mengandung asam lemak tak jenuh dan
tidak mengandung kolesterol
d. Vitamin dan Mineral
Vitamin merupakan fungsi vital dalam metabolisme tubuh, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh, sedangkan mineral sendiri merupakan unsur pelengkap yang
membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan di dalam tubuh. Contoh :
sayur-sayuran, buah-buahan, air minearal, dll.
Contoh Menu sehat Lansia Dalam 1 Hari

Waktu Makan Pria Wanita

Pagi 1 porsi nasi/kentang rebus 1 porsi nasi/ kentang rebus

1 butir telur (Telur Mata Sapi


atau telur rebus)
1 btr telur

1 mangkuk soup sayuran


1 mangkuk soup sayuran

1 gls susu
1 gls susu

Pukul 10.00 Jagung rebus /buah Jagung rebu /buah

Siang 1 porsi nasi 1 mangkuk nasi

50 gr pepes ikan 50 gr pepes ikan


25 gr tempe tahu/kacang- 25 gr tempe tahu/kacang-kacangan
kacangan
1 mangkuk sayuran ( Sayur Asem )
1 mangkuk sayuran (Sayur
Asem) 1 ptg buah

1 ptg buah

Pukul 17.00 Pisang rebus/ buah Pisang rebus/ buah

Malam 1 mangkuk nasi 1  mangkuk nasi

50 gr pepes tahu

50 gr pepes tahu
1 mangkuk sayuran (Sup
Sayur)
1 mangkuk sayuran

1 ptg buah (Pisang)


1 ptg buah

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia


a. Kehilangan gigi
Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurangnya kenyamanan
atau munculnya rasa sakit saat mengunyah makanan
b. Kehilangan indera perasa dan penciuman
Hilangnya indera perasa dan penciuman akan menurunkan nafsu makan. Selain itu,
sensitivitas rasa manis dan asin berkurang
c. Berkurangnya cairan saluran cerna (sekresi pepsin), dan enzim-enzim pencernaan
proteolitik. Pengurangan ini mengakibatkan penyerapan protein tidak berjalan
efisien
d. Berkurangnya sekresi saliva
Kurangnya saliva dapat menimbulkan kesulitan dalam menelan dan dapat
mempercepat terjadinya proses kerusakan pada gigi
e. Penurunan motilitas usus
Terjadinya penurunan motilitas usus yang memperpanjang waktu singgah (transit
time) dalam saluran gastrointestinal mengakibatkan pembesaran perut dan
konstipasi
5. Masalah gizi pada lansia
a. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga
karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
Dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai
dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak
dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
b. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang,
penglihatan menurun, kulitkering, penampilan menjadi lesu dan tidak
bersemangat.

6. Perencanaan Makanan Untuk Lansia


Perencanaan makan secara umum :
a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang
terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang.
Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih
sering dengan porsi yang kecil.
c. Banyak minum dan kurangi garam
Dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan,dan
menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta
mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dll.
e. Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan
hal hal sebagai berikut :
 Makanlah makanan yang mudah dicerna
 Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik,
makanan harus lunak/lembek atau dicincang
 Makan dalam porsi kecil tetapi sering
 Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan
f. Batasi minum kopi atau teh.
g. Dianjurkan makan makanan yang mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan,
hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
h. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
dipanggang kurangi makanan yang digoreng.

Anda mungkin juga menyukai