Oleh kelompok II :
YUNAITA PRIWIDYANINGTYAS ( J.0105.20.098 )
RONALDO JANUAR SUKMANA ( J.0105.20.094 )
RONI JUHANA ( J.0105.20.095 )
1. Definisi
atau leher rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan
rahim dan vagina (Rozi, 2013). Kanker leher rahim atau kanker serviks
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
B. Etiologi
2. Merokok
tahun 1940-1970).
(Nurarif, 2016).
sebagai berikut:
D. Klasifikasi
tahun. Faktor resiko mayor untuk kanker serviks adalah infeksi Human
Terapi
Pembedahan
Non bedah
diderita selama ±10-15 tahun. Pada tahap awal, kanker dapat terdeteksi
paps smear maupun inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Hasil
tahap prakanker serviks. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat
ini ialah cukup sederhana, murah, cepat, hasil segera diketahui, dan
(Wijaya, 2010).
dilakukan dengan cepat, tidak sakit, dan dengan biaya yang relatif
atau tiga minggu. Pada akhir pemeriksaan Pap smear, setiap wanita
pap smear-nya dan apa yang harus dipelajari darinya (Wijaya, 2010).
2010).
H. Penatalaksanaan Kanker Serviks
1. Penatalaksanaan Medis
antara lain:
serviks,
mengalami kelainan,
lagi),
tanpa bilateral
salpingoophorectomy,
c. Stadium I B
d. Stadium II
e. Stadium II B
kemoterapi.
f. Stadium III
kemoterapi.
g. Stadium IV A
dengan kemoterapi.
h. Stadium IV B
ii. Kemoterapi,
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
penyakitt yang diderita. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun prioritas masalah,
Tahap implementasi adalah tahap melakukan rencana yang telah dibuat pada
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Pada tahap ini,
prinsip vibrasi dan getaran udara, dengan cara mengetuk permukaan tubuh
adanya massa, dan penonjolan, lokasi dan ukuran organ, serta pembengkakan.
udara (misalnya suara nafas) atau gerakan organ (misalnya peristaltik usus).
(Debora, 2012)
1. Pengkajian Keperawatan
2. Identitas Pasien
terakhir, asal suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, nomor rekam
4. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
anemia.
(Diananda, 2008).
5. Keadaan psikososial
pasien meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kaji juga ekspresi
wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien yang
6. Data khusus
i. Keluhan haid
serviks.
ii. Riwayat kehamilan dan persalinan
b. Aktiv
itas
dan
Istira
hat
Gejal
a:
(Mitayani, 2009).
c. Integritas ego
d. Eliminasi
f. Neurosensori
h. Keamanan
(Mitayani, 2009).
i. Seksualitas
j. Integritas sosial
k. Pemeriksaan penunjang
l. Pemeriksaan fisik
i. Kepala
ii. Wajah
iii. Leher
lanjut.
iv. Abdomen
v. Ekstermitas
vi. Genitalia
2. Diagnosa Keperawatan
(PPNI, 2017)
1. D.0078 Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan
saraf
hemoglobin
struktur tubuh
informasi
koagulasi (trombositopenia)
(imunosupresi)
3. Perencanaan Keperawatan
ataupun dibau).
Perencanaan Keperawatan
No No Dx Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Kep Keperawata kriteria
(SDKI n hasil
)
1 D.0078 Nyeri kronis b.d NOC : SIKI :
penekanan saraf Setelah dilakukan Manajemen
asuhan keperawatan
selama 6x24 jam nyeri I.08238
diharapkan pasien 1.1Identifikasi
mampu lokasi,
karakteristik,
untuk durasi,
mengontrol frekuensi,
kualitas,
dan menunjukkan dan intensitas
tingkat nyeri nyeri
dengan kriteria 1.2Identifikasi
hasil : skala nyeri
1. Mengenal 1.3Identifikasi
faktor- faktor respons
penyebab nyeri nyeri nonverbal
2. Melakukan 1.4Kontrol
tindakan lingkungan yang
manajemen nyeri memperberat
dengan teknik
nonfarmakologis rasa nyeri
3. Melaporkan 1.5Fasilitasi istirahat
nyeri, frekuensi, dan tidur
dan lamanya 1.6Jelaskan
4. Tanda-tanda vital penyebab,
dalam periode, pemicu
5. rentang normal nyeri
6. Klien 1.7Ajarkan
melaporkan teknik
nyeri berkurang nonfarmakologis
dengan skala 1- untuk
2 dari 10 atau mengurangi nyeri
nyeri ringan 1.8Kolabora
7. Ekspresi si
wajah tenang pemberia
8. Klien n
dapat istirahat analgetik
dan tidur
No No Diagnosa Tujuan Intervensi
Dx Keperawata dan kriteria
Kep n hasil
(SDKI)
2 D.0019 Defisit nutrisi NOC : SIKI
b.d Setelah Manajemen
ketidakmampua dilakukan
n menelan asuhan keperawatan Nutrisi I.03119
makanan selama 6x24 2.1Identifikasi
jam status nutrisi
diharapkan 2.2Identifikasi
kebutuhan adanya alergi atau
nutrisi adanya intoleransi
terpenuhi makanan
2.3Monitor
dengan kriteria asupan makanan
hasil : 2.4Monitor
1. Tidak berat badan
ada penurunan 2.5Monitor hasil dari
berat badan pemeriksaan
2. Mampu laboratorium
mengidentifika 2.6Berikan makanan
si kebutuhan tinggi protein dan
nutrisi tinggi kalori
3. Tidak ada 2.7Anjurkan pasien
tanda- tanda makan sedikit
malnutrisi tapi sering
Menunjukkan 2.8Anjurkan posisi
peningkatan duduk saat
fungsi makan, jika
pengecapan dari mampu
menelan 2.9Kolaborasi
4. Asupan dengan ahli gizi
cairan secara untuk
oral/intravena/p menentukan
e renteral jumlah kalori dan
sepenuhnya jenis nutrien yang
adekuat dibutuhkan,
jika perlu
3 D.0009 Perfusi perifer NOC : SIKI :
tidak efektif Setelah dilakukan Perawatan
b.d penurunan asuhan Sirkulasi I.02079
konsentrasi keperawatan 3.1 Periksa sirkulasi
hemoglobin selama 6x24 jam perifer
diharapkan perfusi 3.2 Identifikasi
perifer efektif faktor resiko
dengan kriteria gangguan pada
hasil : sirkulasi
1. Tekanan systole 3.3 Monitor adanya
dan panas,
diastole kemerahan nyeri
dalam atau
bengkak
rentang normal
2. Tidak ada ekstermita
ortostati s
k 3.4 Catat hasil lab Hb
hipertens
i
No No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Dx Keperawata kriteria
Kep n hasil
(SDKI)
3. Kapilarirefil < 2 dan Ht
detik 3.5 Lakukan hidrasi
3.6 Jelaskan
kepada pasien
dan keluarga
tentang tindakan
pemberian
tranfusi darah
3.7 Kolaborasi
pemberian
tranfusi
darah
4 D.0069 Disfungsi seksual NOC : SIKI:
b.d Setelah dilakukan Konseling
perubahan asuhan Seksualitas
struktur keperawatan I.07214
tubuh selama 6x24 jam 4.1 Identifikasi
diharapkan tingkat
gangguan disfungsi pengetahuan,
seksual masalah
teratasi sistem
reproduksi,
dengan kriteria masalah
hasil : seksualitas,
1. Pengenalan dan dan penyakit
penerimaan menular seksual
identitas 4.2 Identifikasi
seksual pribadi waktu disfungsi
2. Mengetah seksual dan
ui masalah kemungkinan
reproduksi penyebab
3. Fungsi seksual : 4.3 Monitor
integrasi aspek stress,
fisik, sosio kecemasan,
emosi dan depresi,
intelektual dan penyebab
ekspresi dan disfungsi
performa seksual
seksual 4.4 Fasilitasi
4. Mampu komunikasi
mengontr antara pasien
ol
kecemasa dan pasangan
n 4.5 Berikan
5. Menunjukkan kesempatan
keinginan untuk kepada
mendiskusikan pasangan untuk
6. perubahan menceritakan
fungsi seksual permasalahan
7. Mengungkapka seksual
n pemahaman 4.6 Berikan pujian
tentang terhadap
perubahan perilaku yang
fungsi seksual benar
8. Pengenalan 4.7 Berikan saran
dan
penerimaan
No No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Dx Keperawata kriteria
Kep n hasil
(SDKI)
identitas yang
seksual pribadi
9. Mengetah sesuai
ui masalah kebutuhan
reproduksi pasangan
10. Fungsi seksual : dengan
integrasi aspek menggunakan
fisik, sosio bahasa
emosi dan yang
intelektual mudah diterima,
ekspresi dan dipahami
performa dan
seksual tidak
11. Mampu menghakimi.
mengontr 4.8 Jelaskan
ol efek
kecemasa pengobatan,
n kesehatan,
12. Menunjukkan dan penyakit
keinginan untuk terhadap
mendiskusikan disfungsi
13. perubahan seksual.
fungsi seksual 4.9 Informasikanpe
14. Mengungkapka nt ingnya
n pemahaman modifikasi
tentang pada aktivitas
perubahan seksual
fungsi seksual 4.10Kolaborasi
dengan
spesialis
seksologi,
jika perlu
5 D.0087 Harga diri rendah NOC : SIKI :
b.d perubahan Setelah dilakukan Promosi Koping
pada citra tubuh asuhan keperawatan I.09312
selama 6x24 jam 5.1 Identifikasi
diharapkan masalah kemampuan yang
harga diri rendah dimiliki
tertasi 5.2 Identifikasi
pemahaman
dengan kriteria proses
hasil : penyakit
1. Menunjukkan 5.3 Identifikasi
penilaian dampak
pribadi tentang situasi
harga diri terhadap
2. Mengungkapk
an penerimaan peran dan
diri hubungan
3. Komunika 5.4 Identifikasi
si terbuka metode
4. Mengatakan penyelesaia
optimisme n masalah
terhadap 5.5 Identifikasi
masa depan kebutuhan
Menggunakan dan keinginan
strategi terhadap
koping efektif dukungan sosial
No No Diagnosa Tujuan Intervensi
Dx Keperawata dan kriteria
Kep n hasil
(SDKI)
5.6 Diskusikan
perubahan
peran
yang dialami
5.7 Gunakan
pendekatan
yang tenang
dan
meyakinkan
5.8 Diskusikan
alasan
mengkritik diri
sendiri
5.9 Diskusikan
konsekuensinti
d ak
menggunakan
rasa
bersalah dan
asa malu
5.10 Fasilitasi
dalam
memperoleh
informasi yang
dibutuhkan
5.11 Motivasi untuk
menentukan
harapan
yang realistis
5.12 Dampingi
saat beduka
5.13 Anjurkan
penggunaan
sistem spiritual,
jika perlu
5.14 Ajarkan
mengungkapk
a n perasaan
dan persepsi
5.15 Anjurkan
keluarga
terlibat
5.16 Ajarkan
cara
memecahkan
masalah secara
konstruktif
5.17 Latih
penggunaan
teknik
elaksasi
No No Dx Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Kep Keperawata kriteria
(SDKI n hasil
)
6 D.0111 Difisit NOC : SIKI :
Pengetahuan Setelah Edukasi
b.d dilakukan
kurang asuhan keperawatan Proses Penyakit
selama 6x24 I.12444
terpapar jam 6.1 identifikasi
informasi diharapkan kesiapan
pasien
menunjukkan dan
peningkatan kemampuan
pengetahuan menerima
dengan kriteria informasi
hasil : 6.2 sediakan
1. Pasien materi dan
dan media
keluarganya pendidikan
menyatakan kesehatan
pemahan 6.3 jadwalkan
tentang pendidikan
penyakit, kesehatan
kondisi, sesuai
prognosis kesepakata
dan program n
pengobatan 6.4 beri
2. Pasien kesempatan
dan keluarga untuk bertanya
mampu 6.5 jelaskan
melaksanakan penyebab
prosedur dan
yang dijelaskan faktor
secara benar.
3. Pasien risiko penyakit
dan keluarga 6.6 jelaskan proses
mampu patofisiologi
menjelaskan munculnya
kembali apa penyakit
yang dijelaskan 6.7 jelaskan
perawat tanda dan
gejala yang
ditimbulkan
oleh penyakit
6.8 jelaskan
kemungkina
n terjadinya
komplikasi
6.9 ajarkan
cara
meredakan
atau mengatasi
gejala
yang dirasakan
6.10 ajarkan
cara
meminimalkan
efek
samping dari
intervensi atau
pengobatan
6.11 informasikan
kondisi pasien
No No Diagnosa Tujuan dan 6.12 Intervensi
Dx Keperawata kriteria
Kep n hasil
(SDKI)
saat ini
6.12 anjurkan
melapor
jika
merasakan
tanda dan
gejala
memberat
atau tidak
biasai
7 D.0012 Resiko NOC : SIKI :
perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan
b.d gangguan asuhan Perdaahan
koagulasi keperawatan I.02067
(trombositopeni selama 6x24 jam 7.1 Monitor tanda
a) diharapkan tidak dan
terjadi perdarahan gejala
dengan kriteria perdaahan
hasil 7.2 Monitor
: nilai
1. Tekanan darah hematokrit/
dalam batas hemoglobin
normal sebelum
2. Tidak dan setelah
ada perdarahan kehilangan
pervagina darah
3. Hemoglobin 7.3 Monitor tanda-
dan hematokrit tanda
dalam batas vital ortostatik
normal 7.4 Monitor
koagulas
i
7.5 Pertahankan
bedest
selama
perdarahan
7.6 Jelaskan tanda
dan
gejala
perdarahan
7.7 Anjurkan
menghindari
aspirin
atau
antikoagulan
7.8 Anjurkan
meningkatkan
asupan
makanan
dan vitamin K
7.9 Anjurkan
segera melapor
dokter jika
terjadi
perdarahan
7.10 Kolaborasi
pemberian obat
No No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Dx Keperawata kriteria
Kep n hasil
(SDKI)
Pengontrol
perdarahan
7.11 Kolaborasi
pemberian
produk
darah
8 D.0142 Risiko infeksi b.d NOC : SIKI:
ketidakadekuatan Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi
pertahanan tubuh asuhan I.14539
sekunder keperawatan 8.1 Monitor tanda
(imunosupresi) selama 6x24 jam dan
diharapkan tidak gejala
terjadi infeksi infeksi lokal
dengan kriteria dan sistemik
hasil : 8.2 Cuci tangan
1. Klien bebas sebelum dan
dari infeksi sesudah kontak
2. Menunjukkan dengan pasien
kemampuan dan
untuk lingkungan
mencegah pasien
timbulnya 8.3 Jelaskan tanda
infeksi dan
3. Jumlah leukosit gejala infeksi
dalam batas 8.4 Jelaskan cara
normal mencuci
4. Menunjukkan tangan dengan
prilaku benar
hidup sehat 8.5 Anjurkan
meningkatka
n asupan
nutrisi
8.6 Kolaborasi
pemberia
n
antibiotik
4. Implementasi
5. Evaluasi Keperawatan
• Evaluasi Formatif
catatan perawat.
• Evaluasi Sumatif
perkembangan.
O: Data objektif, yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat,
data objektif.
(Hutahaen, 2010).
keperawatan meliputi:
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
keperawatan baru.
6. Dokumentasi Keperawatan
I. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 35 Tahun
Suku/Kebangsaan :
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa Medis : Kanker Serviks
Penanggung jawab
Nama suami : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Suku/Kebangsaan :
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
B. Status Kesehatan
1. Datang pada tanggal :
2. Alasan kunjungan ini :
3. Keluhan- keluhan : Menstruassi tidak teratur, saat hubungan suka ada darah, ada
benjolan di bagian servik dan disertai keputihan menyerupai air dan bau.
4. Riwayat kehamilan, persalinan : Riwayat Abortus 3 tahun yang lalu
5. Riwayat menstruasi
Haid pertama : Umur…..Tahun…
Siklus :
Banyaknya :
Dismenorrhoe :
Teratur/tidak :
Lamanya :
Sifat darah :
Keputihan :
6. Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak terkaji
7. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita: Tidak ada
8. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada
9. Riwayat social :
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : Lemah
TTV : TD : 120/90 mmHg, Nadi : 88x/mnt, R : 20x/mnt, S : 36°
Tinggi Badan : tidak terkaji
Berat badan : tidak terkaji
2. Kepala
Rambut : bersih, tidak ada ketombe dan tidak rontok
Muka : tidak ada odema, ekspresi ibu tahan nyeri (meringis) raut wajah pucat
Mata : konjungtiva tidak anemis
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
Hidung : simetris, bersih, tidak ada dahak
Mulut : bibir tidak kering, tidak sianosis, mukosa bibr lembab, tidak ada lesi
3. Leher
JVP : tidak terkaji
Kelenjar Getah Bening : tidak ada prembesaran
Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
4. Dada
Inpeksi : simetris
Perkusi : senor, keseluruhan puteran paru
Palpasi : vocal, premitur, simetri kanan dan kiri
Auskultasi : vesikuler, perubahan tekanan darah
Jantung : tekanan ritmik cordis tidak tampak, tidak ada suara berisik
5. Payudara
Bentuk : tidak terkaji
Putting susu : tidak terkaji
Pengeluaran : tidak terkaji
Rasa nyeri : tidak terkaji
Benjolan : tidak terkaji
Striae : tidak terkaji
6. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : simetris, tidak asites, posisi tubuh tahan rasa nyeri di daerah perut
Palpasi : ada nyeri tekan
Perkusi : tympani
Auskultasi : bising usus normal
No Tanggal
ditemuka Diagnosa keperawatan
n
Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
1 (D.0009)
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal
ditemuka Diagnosa keperawatan
n
Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
1 (D.0009)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa
No ditemuka Keperawata Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
n n Hasil
No Tanggal Diagnosa
ditemuka Keperawat Tujuan dan Kriteria Intervensi
n an Hasil Keperawatan
intravena/perenteral tinggi kalori
sepenuhnya adekuat 5.7. Anjurkan
pasien makan
sedikit tapi sering
5.8. Anjurkan posisi
duduk saat makan,
jika mampu
Evaluasi Keperawatan
O:
tidak ingin terlalu stress karena
akan fokus menjalani pengobatan
agar cepat sembuh
‐ Pasien dapat menyebutkan efek
samping dari kemoterapi dan cara
penangananya
‐ Pasien terlihat
Tanggal/Ja tenang TD:
110/80 mmHg Paraf
m
Nadi: 84x/menit
Evaluasi (SOAP)
Diagnosa Keperawatan
‐ Masalah ansietas
teratasi A : ‐ Lanjutkan
intervensi
3.1 Monitor tanda-tanda ansietas
P: 3.4 Dengarkan dengan penuh
perhatian
3.6 Jelaskan prosedur termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
3.7Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis, pengobatan
Resiko infeksi b.d S : ‐ Pasien dan keluarga dapat Kelom
ketidakadekuatan menjelaskan tanda dan gejala pok 2
pertahanan tubuh sekunder infeksi
(imunosupresi) (D.0142) O : ‐ Pasien dan keluarga dapat
mempraktekkan cara mencuci
tangan yang benar
‐ Tidak ada tanda dan gejala
infeksi A : ‐ Masalah resiko infeksi
tidak terjadi
‐ Lanjutkan intervensi
P : 4.1 Monitor tanda dan gejala
infeksi lokal dan sistemik
4.2 Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
4.5 Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4.6 Berikan antibiotik
Perfusi perifer tidak efektif S : ‐ Pasien mengatakan masih keluar Kelom
pok 2
b.d penurunan konsentrasi darah bergumpal dari kemaluan
hemoglobin (D.0009) O : ‐ Hemoglobin : 9,1
g/dl Hematokrit :
14,55 %
A: Masalah perfusi perifer tidak
efektif belum teratasi
P : ‐ Lanjutkan intervensi
1.1 Periksa sirkulasi perifer
1.2 Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi
1.3 Catat hasil lab Hb dan Ht
1.5 Lakukan hidrasi
1.7 Berikan tranfusi darah
Nyeri kronis b.d S: ‐ Pasien mengatakan nyeri mas Kelom
‐ Pasien mengatakan merasa lebih pok 2
penekanan syaraf
lumbosakrlis (D.0078) nyaman dengan teknik nafas
dalam
‐ P : nyeri kanker
serviks Q : seperti
ditusuk-tusuk
R : nyeri perut bagian bawah
hingga
O:
vagina
S : skala nyeri
4 T : hilang
timbul
‐ Pasien dapat menjelaskan
metode distraksi dalam penaganan
nyeri
‐ Pasien terlihat tenang dan
relaks TD: 110/80 mmHg
Tanggal/Ja Diagnosa Keperawatan Nadi: Paraf
m 78x/menit
RR:
18x/menit
Evaluasi (SOAP)
Suhu : 36,8⁰C
A : ‐ Masalah nyeri kronis teratasi
sebagian
‐ Lanjutkan intervensi
P: 2.1 Identifikasi
lokasi,karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan
intensitas nyeri
2.2 Identifikasi skala nyeri
2.3 Identifikasi respons
nyeri non verbal
2.4 Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
2.5 Fasilitasi istiahat dan tidur
2.7 Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
2.8 Berikan analgetik
Resiko infeksi b.d S : ‐ Pasien dan keluarga dapat Kelom
ketidakadekuatan menjelaskan tanda dan gejala pok 2
pertahanan tubuh infeksi
sekunder (imunosupresi) O : ‐ Pasien dan keluarga dapat
(D.0142) mempraktekkan cara mencuci
tangan yang benar
‐ Tidak ada tanda dan gejala
infeksi A: ‐ Masalah resiko infeksi
tidak terjadi
‐ Lanjutkan intervensi
P : 4.1 Monitor tanda dan gejala
infeksi lokal dan sistemik
4.2 Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
4.5 Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4.6 Berikan antibiotik
‐ Pasien mengatakan hanya sedikit Kelom
Perfusi perifer tidak efektif S : pok 2
darah yang keluar dari kemaluan
b.d penurunan konsentrasi
hemoglobin (D.0009) O : Pasien terlihat pucat, CRT > 2
detik, konjungtiva anemis
A: Masalah perfusi perifer tidak
efektif belum teratasi
P: ‐ Lanjutkan intervensi
1.1 Periksa sirkulasi perifer
1.2 Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi
1.3 Catat hasil lab Hb dan Ht
Astrid Savitri, D. (2015). Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim, dan
Rahim. Yogyakarta: Pustaka Perss.
Brunner, and S. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume
2. Jakarta: EGC.