LP ANSIETAS Cemas
LP ANSIETAS Cemas
Oleh:
A. Pengertian
Kecemasan adalah suatu perasaan kuatir yang samar, sumbernya seringkali tidak spesifik
atau tidak di ketahui oleh individu tersebut (Mary C Towserd, 2008).
Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas penyebabnya (Singgih d Gunarsa,
2009).
(Perry dan Potter, 2012)
B. Penyebab Kecemasan
Menururt (Mary C Towserd, 1998) penyebab kecemasan antara lain:
1). Teori Biologi
Biokimia dan neurofisiologis perpengaruh pada etiologi dan kelainan-kelainan.
Genetika penyelidikan akhir-akhir ini mengidentifikasi bahwa kelainan kecemasan
paling sering ditemukan pada populasi umum.
2) Teori Psikososial
Psikodinamik : teori ini menganggap prediposisi untuk kelainan kecemasan saat
tugas diberikan untuk tahap perkembangan awal belum terpecahkan.
Interpersonal : respon kecemasan untuk kesuksesan dalam hubungan interpersonal
berhasal dari hubungan awal orang tua dalam perawatan anak.
Sosiokultural : bahwa kelainan kecemasan dipengaruhi oleh suatu kontraindikasi
yang banyak terjadi dalam masyarakat yang mengkonstribusikan perasaan tidak
aman.
3) Faktor perkembangan, yaitu ancaman pada perkembangan masa bayi, anak, remaja
(Perry dan Potter, 2012)
C. Tingkat kecemasan
1). Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan adalah kecemasan normal dimana motivasi individu pada keseharian
dalam batas kemampuan untuk melakukan dan memecahkan masalah, karakteristik dari
kecemasan ringan adalah gelisah, perubahan nafsuh makan, pengulangan pertanyaan,
mudah marah, peningkatan kewaspadaan.
2) Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang adalah cemas yang mempengaruhi pengetahuan baru dengan
penyempitan lapang persepsi sehingga individu kehilangan pegangan tetapi dapat
mengikuti pengarahan dari orang lain, karakteristik dari kecemasan sedang adalah
ketidak nyamanan, perubahan dalam nada suara, tekanan darah meningkat, gemetaran.
3) Kecemasan Berat
Kecemasan berat adalah dimana lapang pandang dipersmpit sampai titik dimana
individu tidak dapat memecahkan atau mempelajari masalah, karakteristik dari
kecemasan berat adalah perasaan terancam, mual, muntah, ketidakmampuan
konsentrasi, pusing dan diare atau kontipasi.
(Perry dan Potter, 2012)
D. Penilaian Tingkat Kecemasan
Untuk test kecemasan dapat dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan langsung,
mendengarkan cerita serta mengobservasinya, terutama perilaku non verbal. Hal ini
berguna untuk menentukan adanya kecemasan dan tingkat kecemasannya (Maramis,
1995).
Dalam penilaian kecemasan dipakai skor HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) yang
dianggap baku, gejala-gejala yang tercantum pada HARS terdiri dari 14 item dengan
perincian sebagai berikut :
1) Perasaan Cemas
1. Firasat buruk
2. Takut pada pikiran sendiri
3. Mudah tersinggung
2) Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Tidak bisa istirahat dengan nyenyak
Mudah menangis
Gemetar
Gelisa
3) Ketakutan
Pada gelab
Ditinggal sendiri
Pada orang asing
Pada binatang besar
Pada kerumunan orang banyak
4) Gangguan Tidur
Sukar masuk tidur
Terbangun malam hari
Tidak pulas
Mimpi buruk
5) Gangguan kecerdasan
Daya ingat menurun
Sering bingung
6) Perasaan Depresi
Kehilangan minat
Berkurangnya kesenangan pada hobi
Sedih
Bangun dini hari
Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7). Gejala Somatik
Nyeri otot
Kaku
Gigi gemeretak
Iman tidak stabil
8). Gejala Sensorik
Penglihatan kabur
Merasa lemah
9). Gejala kerdiovaskuler
Berdebar-debar
Nyeri dada
Denyut nadi lemas
Rasa lemah seperti mau pingsan
10). Gejala Pernafasan
Rasa tertekan didada
Perasaan tercekik
Merasa sesak
11).Gejala Gastroinsterinal
Sulit menelan
Gangguan pencernaan
Mual-munta
Berat badan berkurang
Konstipasi
12) Gejala Urogenitalia
Sering kencing
Tidak dapat menahan kencing
Amenorrhoe
Impoten
13). Gejala Vegetatif / Otonom
Mulut kering
Muka kering
Mudah berkeringat
Sakit kepala
Bulu roma berdiri
14). Perilaku Saat Wawancara
Gelisah
Tidak tenang
Muka tegang
Mengerutkan kepala
Jari gemetar
Muka marah
Napas pendek
Penentuan derajat kecemasan adalah:
Apabila skore <6 maka tidak ada kecemasan
Apabila skore 6-14 terdapat kecemasan ringan
Apabila skore 15-27 terdapat kecemasan sedang
Apabila skore > 27 terdapat kecemasan berat
F. Pathway
G. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian kecemasan fokus pada sistem Integritas Ego:
Gejala (subyektif):
Faktor stress
Cara menangani stress
Masalah-masalah financial
Status hubungan
Perasaan : ketidakberdayaan dan keputus asaaan
Tanda (obyektif)
Status emosional
Respon-respon fisiologi
(Tarwoto dan Wartonah, 2011)
H. Diagnosa keperawatan
Kecemasan
I. Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
(NANDA) (NOC) (NIC)
Kecemasan Cemas terkontrol Pengurangan Kecemasan
Koping meningkat Identifikasi tingkat dan
Data Subyektif faktor penyebab kecemasan
Setelah dilakukan asuhan kepera Bina hubungan saling
Klien mengatakan : watan selama......x 24 jam : percaya
Tidak bisa tidur Bantu dan dampingi klien
Resah, gelisah Klien melaporkan dapat tidur untuk mengungkapkan
Perasaan tidak menentu nyenyak, merasa rileks perasaan dan masalah yang
Merasa khawatir Klien mampu mempertahan dialami
Ekspresi yang mendalam kan ADL meskipun ada Tunjukkan rasa empati,
terhadap perubahan kecemasan kehangatan, rasa aman dan
kondisi Klien mampu memfokuskan/ nyaman pada saat melaksa
mempertahankan perhatian nakan tindakan keperawatan.
Data Obyektif
saat berinteraksi. Ajarkan dan dorong klien
Penurunan produktivitas Klien mampu menggunakan & keluarga untuk
Kewaspadaan meningkat
Kontak mata buruk koping yang konstruktif menggunakan tehnik
Peningkatan keringat Klien menunjukkan distraksi dan relaksasi
Wajah tegang ketrampilan interaksi sosial Sarankan kepada klien terapi
Peningkatan tekanan yang efektif alternatif untuk mengurangi
darah Klien mampu ansietas yang dialami klien
Sulit berkonsentrasi / mengungkapkan perasaan Berikan pengobatan untuk
gerakan berlebihan. negatif secara tepat mengurangi ansietas,sesuai
proram medis.
Peningkatan koping
Ajarkan koping konstruktif
pada klien dan keluarga
tentang cara mengalihkan
rasa cemas
Berikan penguatan yang
positif saat klien mampu
melakukan akvitas sehari-
hari.
Kolaborasi dgn Tim Medis
untuk berikan informasi
faktual menyangkut
diagnosis, prognosis,
pengobatan , perawatan,
prognosis penyakit dan
program terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Perry dan Potter, 2012, Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Penerbit buku kedokteran :EGC
Tarwoto dan Wartonah, 2011, Kebutuhan Dasar Manusia, Penerbit Medika Salemba : Jakarta
Wilkinson M J. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 2014
Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 2015
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2010