Anda di halaman 1dari 12

Nama : WILDA NUN HARDIAN

Kelas : III D
NIM : PO713201181194
TUGAS : KMB III

(RANGKUMAN KANKER KULIT PPT)


Kanker kulit
Kulit merupakan bagia tubuh yang paling luar terdiri dari 2 lapisan yaitu :
- epidermis
- dermis
Jenis Kanker kulit :
- Non melanoma (>90%)
Basal cell carcinoma (BCC) = 70% squamous cell carcinoma (SCC) = 20% sebaceous
carcinoma sangat jarang = 0,2
- Melanoma (3%)
Tempat predileksi :
- Bagian tubuh yang sring kena sinar matahari
- Punggung tangan, muka terutama hidung
- SCC 80% di kepala-leher dan tangan 10 %
Etiologi:
- Sinar matahari
- Factor genetic
- Atrophic skin lesions
- Bahan kimia
- Pemaparan radiasi
Kanker kulit merupakan interaksi antara gen dan linkungan nya
Gena yang berperan : p53 dan PTCH
PTCH yang mengatur regulasi sel
Gena p53 berperan mengatur siklus sel

Klarifikasi tumor kulit menurut WHO:


- Basal cell carcinoma
- Squamous cell carcinoma
- Metatypical
- Sweat gland tumors
- Sebaceous grand tumors
Penatalaksanaan :
- Terapi operatif:
-excisional surgical techniques
-mohs micrographic surgery
-destructive surgical techniques

- Terapi non operatif:


-radioterapi
-terapi local
-intralesional interfon therapy
Prognosis kanker kulit :
a. Non melanoma
- Rekurensi BCC pasca eksisi adalah 0-25%
- Rekurensi tergantung pada : jenis kelamin, lokasi tumor dan jenis tumor
- BCC jenis sclerosing atau morpheaform dan infiltrating nodul lebih sering terjadi reku
rensi
b. Melanoma malignum
- Kanker yang tidak bisa di prediksi
- Ketebalan tumor dan ulerasi merupakan suatu factor prognostic yang paling penting
Nilai tingkatan stadium:
- Stadium 1 tanpa pembesaran kelenjar mempunyai 5 YSR : 95
- Stadium 2 : 50-70
- Stadium 3 : 20-50
- Stadium 4 : hanya 0-5 saja
Pada stadium 3 jumlah kelenjar yang metastatis mikroskopis atau makroskopis dan ulkus
merupakan factor prognostic yang sangat penting
Umumnya rekurensi pada melanoma terjadi 2-3 tahun pertama setel
 

(RANGKUMAN KANKER KULIT WORD)


Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan tu
mbuh secara normal
Kanker kulit merupakan jenis kanker yang terletak dipermukaan kulit, sehingga mudah dik
enali
Etiologi

Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa faktor re
siko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu:

-Paparan Sinar Ultraviolet (UV)

Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari sumbe
r yang lain

-Kulit Putih

Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada orang yang memil
iki kulit lebih gelap
-Genetik/ Faktor Keturunan

Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap munculnya kanker kulit
Manifestasi Klinis

Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :

1. Benjolan kecil yang membesar


2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah
3. Tahi lalat yang berubah warna
4. Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh
5. Bercak kecoklatan pada orang tua
Klasifikasi Kanker Kulit

Kanker kulit secara umum dibagiatas dua golongan besar yaitu, malenoma maligna dan non
malenoma maligna. Non malenoma maligna terbagi menjadi dua yaitu karsinoma sel basal (K
SB) dan karsinoma sel skuamosa (KSS).

-Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB) merupakan kanker kulit yang timbul dari lapis
an sel basal epidermis atau folikel rambut. Kanker kulit jenis ini tidak mengalami penyebaran
(metastasis) ke bagian tubuh lainnya
-Karsinoma sel skuamosa merupakan proliferasi maligna yang timbul dari dalam epidermis.
Meskipun biasanya muncul pada kulit yang rusak karena sinar matahari
-Melanoma maligna merupakan neoplasma maligna dengan terdapatnya melanosit (sel-sel p
igmen) dalam lapisan epidermis maupun dermis (dan kadang-kadang sel subkutan).

Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium test dan Cuci darah.


Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendiagnosa kanker. Sebagian maligna
si dapat merubah komposisi atau status hematologic.
2. Biopsy jaringan
Hasil biopsy memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh de
ngan cara eksisi mengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invas da
n ketebalan lesi
3. Pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan
Untuk melanoma yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin diindikasikan untuk me
nemukan adanya metastase penyakit

Penatalaksanaan medis

-Pembedahan

Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas jaringan normal sekitarnya u
ntuk mencegah berkembangnya kembali tumor tersebut.

-Kemoterapi

Kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara topical, dimana
agen-agen tersebut diberikan secara langsung pada lesi.

-Terapi biologis
Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara langsung ataup
un tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara tubuh untuk bereaksi terhada
p kanker.Bentuk umum dari bioterapi dibawah penyelidikan untuk melanoma meliputi vaksin
injeksi bacterium yang diketahui sebgaai BSG (Basilus Calmeete Guerin) dan penggunaan in
terferon, interleukin, dan antibiotic monoklanal.

-Terapi radiasi

Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya. Dengan penggunaan energy sinar X do
sis tinggi, kobalt, electron, atau sumber-sumber radiasi lainnya untuk menghancurkan atau m
embunuh sel-sel melanoma

Penatalaksanaan keperawatan

Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran perawat adalah:

a) Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan


b) Pemberian analgetik tepat
c) Meredakan ansietas
d) Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah.
(RANGKUMAN DEKUBITUS PPT)
Askep dekubitus

Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus
otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus s
ehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.

Dekubitus atau luka tekan adalah kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karen
a adanya kompressi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol (bony prominence) dan
adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama.

Faktor Ekstrinsik
Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik yang men
yebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, Duduk yang buruk, Posisi yang tidak
tepat, Perubahan posisi yang kurang.

Faktor resiko Mobilitas dan aktivitas Nutrisi Usia


Penurunan sensori persepsi , Tekanan arteriolar yang rendah, Kelembapan, Stress emosional,
Tenaga yang merobek (shear) Temperatur kulit , Pergesekan ( friction)

Patofisiologi
•immobil/terpancang pada tempat tidurnya secara pasif dan berbaring (lebih dari 2 jam)
•selain faktor tegangan, ada faktor lain yaitu: Faktor teregangnya kulit misalnya gerakan melu
ncur ke bawah pada penderita dengan posisi dengan setengah berbaringFaktor terlipatnya kuli
t akiab gesekan badan yang sangat kurus dengan alas tempat tidur, sehingga seakan-akan kuli
t “tertinggal” dari area tubuh lainnya.

Klasifikasi dan stadium ulkus dekubitus


Tipe normal
Tipe arterioskelerosis
Tipe terminal

Diagnosa (masalah keperawatan)


Imobilitas b/d dekubitus (luka tekan)Resiko infeksi b/d incontinensiaAktual infeksi, sepsis b/
d adanya infeksi (dekubitus)Gangguan perfusi jaringan

Interfensi dan Implementasi


Dapat dilaksanakan penuh pada masing- masing diagnosa keperawatan.Meliputi: monitor tan
da-tanda vital, monitor input-output, monitor kesadaran, monitor hipoglikemi, obserfasi tanda
infeksi, lakukan teknik aseptik perawatan kulit, jelaskan tentang penyebab, komplikasi dan pe
ngobatan atau terapi decubitus.Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat-ob
atan.
(RANGKUMAN DEKUBITUS WORD)

Ulkus dekubitus merupakan nekrosis jaringan lokal yang terjadi karena kompilasi jaringan l
unak tertekan di antara tonjolan tulang dengan permukaan eksternal dalam jangka waktu lama

Dekubitus adalah Kerusakan lokal dari kulit dan jaringan di bawah kulit yang mempengaruhi
keamanan yang terlalu lama pada daerah tersebut.

Luka Dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari faktor ekstrinsik dan intrinsik pada pasien
Tiga elemen yang mendasar terjadi adalah:

a. Intensitas tekanan dan tekanan yang menutup kapiler


b. Durasi dan durasi tekanan
c. Toleransi jaringan

Dekubitus terjadi sebagai akibat antara waktu/lama dengan tekanan

Manifestasi Klinis

Terjadi pada pasien-pasien paraplegia, quadriplegia, spina bifida, multiple, sklerosis dan imo
bilisasi lama di rumah sakit. Selain itu, faktor yang perlu diketahui adalah riwayat konsumsi,
durasi, riwayat pengobatan sebelumnya, perawatan luka, riwayat operasi sebelumnya, status g
izi dan perubahan berat badan, publikasi, konsumsi alkohol, merokok serta sosial ekonomi pe
nderita.

Stadium Luka tekan dibagi menjadi empat , yaitu:

Stadium 1: Ulserasi terbatas pada epidermis dan dermis dengan eritema pada kulit.

Stadium 2: Ulserasi mengenai dermis, epidermis dan meluas ke jaringan adiposa terlihat erit
ema dan indurasi serta kerusakan kulit parsial (epidermis dan sebagian dermis)

Stadium 3: Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkulit dan otot sudah mulai sulit deng
an adanya edema dan inflamasi
Stadium 4: Ulserasi dan nekrosis meluas tentang fasia, otot serta sendi. Dapat pulih dalam 3-
6 bulan.

Diagnostik Pemeriksaan

a. Kultur: pertumbuhan mikroorganisme atau sel - sel jaringan.


b. Albumin serum: protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.

Pentalaksanaan

a. Perawatan luka dekubitus


b. Penerangan untuk pasien dan keluarga
c. Bila ulkus kecil dapat dipulihkan sendiri jika faktor penyebab dihilangkan.
d. Mengurangi tekanan dengan cara mengubah posisi selama 5 menit setiap 2 jam.
e. Menggunakan alas tidur yang empuk, kering dan dijaga jangan sampai kotor kare
na urin dan feses.

Pengobatan

Pengobatan ulkus dekubitus dengan bantuan bahan topikal, sistemik atau dengan tindakan be
dah dilakukan sedini mungkin agar reaksi perbaikan terjadi lebih cepat.

Pencegahan

Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal utama karena pengobatan ulkus dekubitus membutuh
kan waktu dan biaya yang besar:

-Mengurangi / menghindari tekanan luar yang berlebihan pada daerah tubuh tertentu

- Pemeriksaan dan perawatan kulit dilakukan dua kali sehari, tetapi dapat lebih sering terjadi
pada daerah yang berpotensi terjadi ulkus decubitus

Diagnosa Keperawatan

a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan kerusakan mekanis dari jari
ngan sekunder ekuensi tekanan, pencukuran dan gesekan.
b. Nyeri yang berhubungan dengan trauma kulit, Infeksi Kulit Dan Perawatan Lu
ka.
c. Resiko Terhadap Infeksi Yang Berhubungan Pemajangan Ulkus Decubitus Terha
dap Feses / Drainase Urine .
d. Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Yang Berhubungan
Dengan Anoreksia Sekunder Terhadap Ketidak Cukupan Didukungan Oral.
e. Kerusakan Mobilitas Fisik Yang Berkaitan Dengan Pembatasan Gerakan Yang Di
haruskan, Status Yang Tak Dikondisikan, Kehilangan Kontrol Motorik Atau Peru
bahan Status Mental

Intervensi Keperawatan

Kerusakan Integritas Kulit Yang Berhubungan Dengan Kerusakan Mekanis Dari Jaringan Se
kunderekuensi Tekanan, Pencukuran Dan Gesekan

Implementasi

Implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klie
n dari masalah status kesehtan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambar
kan kriteria hasil yang diharapkan

Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil di
capai.
(SOAL KASUS KANKER)
1. Seorang laki laki dirawat di rumah sakit dengan diagnosa melanoma maligna.Dengan gejala s
eperti tahi lalat atau bercak kecoklatan yang ganas. Pada melanoma maligna merupakan kank
er dengan pajana berlebihan terhadap radiasi.
Dibawah ini, radiasi manakah yang terdapat pada melanoma maligna?
a. Radiasi nuklir
b. Radiasi atom
c. Radiasi radiologi
d. Radiasi ultra violet
2. Ny. R 30 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa kanker kulit.Perawat akan menentuka
n diagnosa keperawatan pada pasien tersebut.
Tentukan diagnosa keperawatan pada kanker kulit , dibawah ini?
a. Ansietas b/d krisis situasi
b. Kekurangan volume cairan b/d
c. Jawaban A,B,D benar
d. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d perubahan status

(SOAL KASUS LUKA TEKAN)


1. Ny. M berusia 45 tahun mengalami luka gangrene sejak 2 tahun lalu dating ke klinik keperaw
atan luka untuk berobat, klien mengatakan selama ini sudah melakukan perawatan di rumah d
engan memberikan obat salep untuk luka. Setelah perawat melakukan pengkajian ditemukan
adanya nekrotik, bau yang khas, jumlah pus banyak.
Tindakan apa yang pertama dilakukan oleh perawat ?
a. Mencuci luka dengan Nacl
b. Melakukan nekrotomi pada jaringan neksrosis
c. Membalut luka
d. Memberi obat topical

2. Tn. S usia 75 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa diabetes. Pasien mengalami luka
dekubitus pasa kaki kanan dengan kondisi luka dekubitus derajat 1. Perawat akan melakukan
perawatan luka pada kaki kanan pasien.
Penatalaksanaan luka dekubitus derajat 1 yaitu?
a. Membuang jaringan nekrotik disekitar luka
b. Kulit yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan ar hangat dan sabun, dibe
ri lotion, kemudian di massase 2-3 kali/hari
c. Dapat diberikan salep topical/ mungkin juga untuk meransang timbulnya jaringan m
uda/granulasi
d. Usahakan luka selalu bersih dan eksudat diusahakan dapat mengalir keluar

Anda mungkin juga menyukai