Anda di halaman 1dari 9

LO

1. Sanksi apa yang dilanggar berdasarkan skenario? (disebutkan


sumbernya secara lengkap dan jelas, mencari kode etik
kedokteran/kedokteran gigi, bagaimana telaah berdasarkan skenario di
atas, pelanggaran apa saja yang telah dilakukan oleh dokter tersebut
berdasarkan skenario)
2. Hadits

Prinsip Kode Etik Kedokteran

Dasar etika profesi kedokteran telah diturunkan sejak zaman Hippocrates: “Kesehatan penderita
senantiasa akan saya utamakan (the health of my patient will be my first consideration)” tetap
merupakan asas yang tidak pernah berubah dan merupakan rangkaian kata yang mempersatukan
para dokter di dunia.

Dasar tersebut dapat dijabarkan menjadi 6 asas etik yang bersifat universal, yaitu:

1. Asas menghormati otonomi pasien (principle of respect to the patient’s autonomy)


Pasien mempunyai kebebasan untuk mengetahui apa yang akan dilakukan oleh dokter serta
memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri sehingga kepadanya perlu diberikan
informasi yang cukup. Pasien berhak untuk dihormati pendapat dan keputusannya dan tidak
boleh dipaksa, untuk itu perlu adanya informed consent.
2. Asas Kejujuran (Principle of veracity)
Dokter hendaknya mengatakan hal yang sebenarnya secara jujur akan apa yang terjadi, apa
yang akan dilakukan, serta akibat/resiko yang dapat terjadi. Informasi yang diberikan
hendaknya disesuaikan dengan tingkat pendidikan pasien. Selain jujur kepada pasien, dokter
juga harus jujur kepada diri sendiri.
3. Asas tidak merugikan (Principle of nonmaleficence)
Dokter berpedoman primum non nocere (first of all do no harm), tidak melakukan tindakan
yang tidak perlu, dan mengutamakan tindakan yang tidak merugikan pasien, serta
mengupayakan risiko fisik, risiko psikologis, maupun risiko social akibat tindakan tersebut
seminimal mungkin.
4. Asas manfaat (Principle of beneficence)
Semua tindakan dokter yang dilakukan terhadap pasien harus bermanfaat bagi pasien guna
mengurangi penderitaan atau memperpanjang hidupnya.Untuk itu dokter wajib membuat
rencana perawatan/tindakan yang berlandaskan pada pengetahuan yang sahih dan dapat
berlaku secara umum. Kesejahteraan pasien perlu mendapat perhatian yang utama. Resiko
yang mungkin timbul dikurangi sampai seminimal mungkin sementara manfaatnya harus
semaksimal mungkin bagi pasien.
5. Asas Kerahasiaan (Principle of confidentiality)
Dokter harus menghormati kerahasiaan pasien, meskipun pasien tersebut sudah meninggal
dunia.
6. Asas Keadilan (Principle of justice)
Dokter harus berlaku adil, tidak memandang kedudukan atau kepangkatan, tidak
memandang kekayaan dan tidak berat sebelah dalam merawat pasien.

KODEKI
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan
atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional
secara independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang
tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/keluarganya dan hanya
diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan
setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan
terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan
secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa
kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani
pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup
makhluk insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan
aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik
maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang
kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN


Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan
dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/
keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk
itu.
Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan
atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT


Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI


Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan
baik.
Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran/ kesehatan
PELANGGARAN YANG DILAKUKAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 36 Tahun 2012
Tentang Rahasia Kedokteran:
SANKSI
Berkaitan dengan Rahasia Kedokteran, Pasal 322 KUHP menyebutkan :
1. Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan
atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka perbuatan itu hanya
dapat dituntut atas pergaulan orang itu.

Kemudian komentar dari R. Soesilo Supaya dapat dihukum menurut pasal ini , maka elemen
– elemen di bawah ini harus dibuktikan:
A. Yang diberitahukan (dibuka) itu harus suatu rahasia
B. Bahwa orang itu diwajibkan untuk menyimpan rahasia tersebut dan ia harus betul–betul
mengetahui, bahwa ia wajib menyimpan rahasia itu
C. Bahwa kewajiban untuk menyimpan rahasia itu adalah akibat dari suatu jabatan atau
pekerjaan yang sekarang, maupun yang dahulu pernah jabatan dan,
D. Membukanya rahasia itu dilakukan dengan sengaja. Yang diartikan dengan rahasia yaitu
barang sesuatu yang hanya diketahui oleh orang yang berkepentingan, sedang orang lain
belum mengetahuinya. Siapakah yang diwajibkan menyimpan rahasia itu, tiap-tiap
peristiwa harus ditinjau sendiri-sendiri oleh hakim yang masuk disitu misalnya seorang
dokter harus menyimpan rahasia penyakit pasiennya

Proses hukum ini perlu dilakukan agar para dokter atau para profesional dalam bidang
lainnya tidak seenaknya saja membuka dan membeberkan rahasia jabatan di muka umum.
Seringkali didengar para dokter yang dengan enteng membeberkan penyakit dari pasiennya
yang sebenarnya termasuk ke dalam rahasia jabatan. Para profesional ini tahu tentang
adanya rahasia kedokteran tetapi karena tidak pernah terjadi adanya pengaduan dari
mereka yang dilanggar haknya atas rahasia kedokteran, maka pelanggaran terhadap hak
pasien yang satu ini seringkali terjadi.

Menurut Undang – Undang RI NO. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

Pasal 4 berbunyi demikian :

1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib
menyimpan rahasia kedokteran.
2. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum,
permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang – undangan
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri .

- Sanksi

1. Sanksi terhadap pelanggaran dari hukum diterapkan oleh penguasa (orang atau lembaga
yang memegang kekuasaan)

2. Sanksi terhadap pelanggaran dari etika diterapkan oleh masyarakat

- Tujuan Pengaturan

1. Tujuan pengaturan hukum adalah membentuk masyarakat yang ideal


2. Tujuan dari pengaturan etika adalah membentuk manusia yang ideal

Habafiah MJ, Amir A. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. 3rd ed. Jakarta : EGC ;
1999. 56 – 65.

Pandi, Marini V. 2013. SANKSI PIDANA ATAS PELANGGARAN RAHASIA KEDOKTERAN OLEH
DOKTER. Lex et Socie tatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 36 Tahun 2012 Tentang


Rahasia Kedokteran

Sampurna B. Makalah Bioetik dan Hukum Kedokteran, Sebuah Pengantar. Jakarta :1997.
24-9

Anda mungkin juga menyukai