Anda di halaman 1dari 1

Kronologi pasien vitrektomi dr.

Choliq

Hari kamis kemarin tgl 25 Maret 2021 ada 4 pasien poli yg dkirim ke ranap rencana
vitrektomi
⁃ 3 pasien ke 308
⁃ 1 pasien ke 300
Di lembar pengantar ranap, dr. Choliq sdh menuliskan ada obat tetes mata untuk
diberikan kepada pasien di ruangan. Kondisi IGD saat itu sedang full bed, sehingga
kemungkinan dokter IGD nya tidak sempat menulis d kertas resep, tetapi
menuliskan d CPPT.
Sebelumnya, dari perawat poli sudah menyodorkan kertas resep kepada dr. Choliq
terkait terapi utk ranap, sebelum pasien dioperkan ke IGD, namun dr. Choliq menolak
dg alasan nanti saja biar ditulis dokter IGD.

Akhrny tetes mata ini jd utang resep di ranap. Kalau di 300, 1 pasien ini mendapat
resep tetes mata tersebut, karena perawat 300 nya meminta menuliskan resep ke
dokter jaga ruangan. Namun sayangnya 3 pasien di 308 tidak mendapat obat tetes
matanya, kemungkinan karena terlewat oleh perawat 308 untuk meminta resep ke dokter
jaga.
Menurut dr. Choliq, dan ini poin yang membuat beliau kecewa adalah, d lembar
peresepan pasien 308, obat tetes mata tersebut sudah ada di pasien (dan status obat
tetes itu sudah dberikan k pasien), tp ketika visit, pasien merasa tidak
mendapatkan obat tetes mata tersebut dan kondisi mata pasien memang tdk ada
perbaikan.
Jadi, dari 4 pasien dr. Choliq yg dirawat inap dr poli, 3 orang pasien tdk
mendapatkan obat tetes, dan semuanya dirawat di 308, dan 1 pasien yang dirawat di
300 saja yg mendapatkan obat tetes mata. Ke depannya apakah tdk perlu pasien-pasien
dr. Choliq dikirimkan ke IGD dan apakah langsung ke ranap saja? Jadi skrining covid
(rapid antigen) dll menunggu di poli dulu Karena IGD memang terkadang hectic juga.
Terimakasih 🙏🏽

Sekian dari saya.

Hormat saya
Kains rajal
dr. Ursula Penny

Anda mungkin juga menyukai