Obat golongan kortikosteroid adalah terapi utama dalam penyakit ini, beberapa obat
golongan kortikosteroid tersebut adalah:
1. Kortison
Dosis kortison bervariasi dari 12,5 sampai 50 mg/hari, dengan mayoritas
pasien menerima 25 sampai 37,5 mg dalam dosis terbagi.
2. Prednison
Penggunaan prednison pada penyakit ini dengan dosis 7,5 mg/hari dalam
dosis terbagi diberikan untuk terapi pengganti hormon kortisol.
3. Fludrokortison
Pemberian fludrokortison dengan dosis 0,05 – 0,1 mg/hr diberikan per oral
yang berfungsi untung menggantikan aldosterone.
4. Hidrokortison
Pada penyakit ini diperlukan hidrokortison 20-30 mg per hari secara oral;
yang diberikan terbagi dalam 2 dosis. Dosis yang diberikan pada pagi hari
lebih besar daripada dosis malam hari, dimaksudkan untuk menyamai irama
diurnal dari sekresi kortisol fisiologis (Isselbacher., 2000).
Interaksi obat
1. Kortison
Beberapa obat yang mungkin bereaksi dengan kortison:
Aprepitant karena efek samping kortisone dapat meningkat
Barbiturate (contoh, phenobarbital), carbamazepine, hydantoins
(contoh, phenytoin), atau rifampin karena dapat mengurangi efek
kortisone
Anti jamur clarithromycin, azole (contoh, ketoconazole), kontrasepsi
steroid (contoh, desogestrel), atau troleandomycin karena efek
samping seperti kelemahan, kebingungan, nyeri otot, nyeri sendi, atau
gula darah rendah dapat muncul
Methotrexate atau ritodrine karena aksi obat dan efek samping dapat
meningkat Hydantoins (contoh, phenytoin),mifepristone, atau vaksin
hidup karena dapat mengurangi efek obat ini
Antikoagulan (contoh, warfarin) atau aspirin karena aksi dan efek
samping obat-obatan ini dapat meningkat atau berkurang (MIMS.,
2016).
2. Prednison
Berikut ini adalah beberapa interaksi yang mungkin terjadi jika menggunakan
prednison bersamaan dengan obat-obatan tertentu:
Peningkatan efektivitas prednison, jika digunakan bersama preparat
hormon estrogen (misalnya pil KB)
Penurunan efektivitas prednison, jika digunakan bersama rifampicin,
phenytoin, barbiturates, atau bupropion
Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia, jika digunakan bersama
amphotericin B
Penurunan kadar prednison dalam darah, jika digunakan bersama
antasida
Peningkatkan efektivitas obat glikosida jantung dan
cyclophosphamide
Penurunan kadar praziquantel di dalam darah
Penurunan efektivitas obat antidiabetik
Penurunan efektivitas somatropin
Peningkatan pembuangan kalium dari dalam tubuh, jika digunakan
bersama obat laksatif
Peningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung, jika dikonsumsi
bersama obat antiinflamasi nonsteroid
Peningkatan tekanan di dalam bola mata (intraokuler), jika digunakan
bersama obat-obatan golongan antikolinergik, seperti atropine
Peningkatan risiko terjadinya miopati (gangguan otot), jika digunakan
bersama hydroxychloroquine
Jika diberikan bersama vaksin hidup, seperti vaksin MMR, prednison
bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk merespon vaksin jenis ini
(Mayo., 2020).
3. Fludrokortison
Saat mengkonsumsi fludrokortison, tidak dianjurkan menggunakan obat
Rotavirus vaksin, Bupropion atau Itrakonazol atau dapat diubah dosisnya
sesuai saran dokter. Selain itu penggunaan fludrokortison bersamaan dengan
Alatrofloxacin, Balofloxacin, Cinoxacin, Ciprofloxacin, Enoxacin,
Fleroxacin, Fosphenytoin, Furosemide, Gemifloxacin, Grepafloxacin,
Levofloxacin, Phenytoin atau Rifampin dapat menyebabkan peningkatan
risiko efek samping tertentu (NIH., 2017).
4. Hidrokortison
Ada beberapa interaksi yang dapat terjadi jika hidrokortison digunakan
bersamaan dengan obat lain, di antaranya:
Peningkatan risiko terjadinya hiperglikemia (peningkatan kadar gula
darah) dan hipokalemia jika digunakan dengan thiazide
Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung dan perdarahan saluran
pencernaan jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid
Penurunan kadar obat antimuskarinik atau salisilat
Penurunan efektivitas hydrocortisone jika digunakan dengan
carbamazepine, phenytoin, pirimidone, barbiturat, atau rifampicin
Penurunan efektivitas dari hydrocortisone jika digunakan dengan
estrogen dan obat kontrasepsi oral
Peningkatan kadar kedua obat dalam darah jika hydrocortisone
digunakan dengan ciclosporin (NIH., 2018).
Mayo Clinic. 2020. Drugs and Supplements. Prednisone (Oral Route). Diakses pada
21 April 2021 https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/prednisolone-oral-
route/description/drg-20075189