B. DPR
Tugas, wewenang dan fungsi DPR setelah Amandemen:
Membentuk undang-undang bersama dengan presiden agar dicapai
persetujuan bersama
Membahas dan memberikan persetujuan atas peraturan pemerintan
pengganti undang-undang
Menerima dan membahas usulan RUU dari DPD mengenai bidang
tertentu.
Menetapkan APBN bersama dengan Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan DPD
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN serta
kebijakan pemerintah.
C. Presiden
Wewenang Presiden yang berubah setelah amandemen antara lain:
Hakim agung dipilih oleh presiden berdasarkan pengajuan KY
dan disetujui oleh DPR.
Anggota BPK tidak lagi diangkat oleh Presiden, kini presiden
hanya meresmikan anggota BPK, yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD
D. DPD
Tugas dan wewenang DPD :
Mengajukan RUU pada DPR yang berkaitan dengan otonomi
daerah
Memberi pertimbangan tentang RUU perpajakan, pendidikan
dan keagamaan.
E. BPK
BPK merupakan lembaga tinggi Negara yang memiliki wewenang
untuk mengawas serta memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara
F. MA
Kewajiban dan wewenang MA :
1. Memiliki fungsi yang berhubungan dengan kuasa kehakiman.
Fugsi ini diatur dalam UU
2. Berwenang mengadili di tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah Undang-Undang.
3. Mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-
Undang
4. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi
dan rehabilitasi
5. Mengajukan anggota Hakim Konstitusi sebanyak 3 orang
G. MK (Mahkamah Konstitusi)
MK Mempunyai kewenangan:
Menguji UU terhadap UUD
Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga Negara
Memutuskan pembubaran partai politik
Memutuskan sengketa yang berhubungan dengann hasil pemilu
Memberikan putusan tentang dugaan pelanggaran oleh
presiden atau wakilnya.
Wewenang KPK
1. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan
tindak pidana korupsi;
2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan
tindak pidana korupsi;
3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak
pidana korupsi kepada instansi yang terkait;
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi
yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi; dan
5. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak
pidana korupsi.