Anda di halaman 1dari 12

Vitamin B1 dan Vitamin B2

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Ilmu Gizi Dasar

Oleh :
Annis Uswatun Hasanah 194102073
Kintan Nur Dina
Qori Nur Azizah
Silah Fadillah

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafaatnya di akhirat nanti.

Makalah ini kami beri judul “Vitamin B1 dan Vitamin B2”. Adapun tujuan utama
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi Dasar serta untuk
menambah wawasan mengenai Vitamin B1 dan Vitamin B2, bagi para pembacanya.

Makalah ini memuat tentang informasi mengenai Vitamn B1 dan Vitamin B2 . Seperti
pengertian, manfaat, sumber pangan yang mengandung vitamin B1 dan B2 serta akibat dari
defisiensi Vitamin B1 dan Vitamin B2.

Jika terdapat kesalahan dalam makalah ini, izinkan kami menghaturkan permohonan
maaf. Sebab, makalah ini tidak sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan. Besar
harapan kami, di kemudian hari, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Tasikmalaya,27 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................


B. Rumusan Masalah……………………………………………………...
C. Tujuan Makalah......................................................................................
D. Kegunaan Makalah.................................................................................
E. Prosedur Makalah...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin ……………………………………………………


B. Vitamin B1 dan Vitamin B2…………………………………………...
C. Manfaat Vitamin B1 dan Vitamin B2…………………………………
D. Sumber makanan Vitamin B1 dan Vitamin B2……………………......
E. Teknik pengolahan…………………………………………………….
F. Akibat defisiensi Vitamin B1 dan Vitamin B2………………………..

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN......................................................................................
B. SARAN..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian vitamin ?
2. Apa itu vitamin B1 dan B2 ?
3. Apa saja manfaat vitamin B1 dan B2 dalam tubuh ?
4. Apa saja makanan sumber vitamin B1 dan B2 ?
5. Bagaimana teknik pengolahan bahan makanan mengandung vitamin B1 dan B2
yang baik ?
6. Apa saja akibat dari kekurangan dan kelebihan vitamin B1 dan B2 ?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian vitamin.
2. Mengetahui vitamin B1 dan B2.
3. Mengetahui manfaat vitamin B1 dan B2 dalam tubuh.
4. Mengetahui jenis makanan yang mengandung vitamin B1 dan B2.
5. Mengetahui teknik pengolahan bahan makanan mengandung vitamin B1 dan B2
yang baik.
6. Mengetahui akibat dari kekurangan dan kelebihan vitamin B1 dan B2.

D. Kegunaan Makalah
Berdasarkan tujuan makalah ini, diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan tentang vitamin B1 dan B2, jenis makanan yang mengandung vitamin
B1 dan B2, serta penyakit atau kelainan yang dapat disebabkan karena kekurangan
vitamin B1 dan B2.
E. Prosedur Makalah
Dalam penyusunan makalah ini, metode yang digunakan penulis yaitu dengan
cara studi pustaka untuk memperoleh dan menghimpun informasi tertulis mengenai
vitamin B1 dan B2. Informasi ini diperoleh dari berbagai sumber baik dari buku
karangan ilmiah, jurnal laporan penelitian, maupun melakukan pencarian informasi di
internet.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin
Vitamin berasal dari bahasa latin. Yaitu berasal dari kata “vital”
yang artinya “hidup” dan kata “amina” yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N).
Vitamin merupakan nutrient organic yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya
tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan
(Triana, 2006). Walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit,
tetapi vitamin memiliki peran penting dalam fungsi-fungsi tubuh
seperti pertumbuhan dan pertahanan tubuh. Selain itu, vitamin
berfungsi sebagai kofaktor dalam proses metabolisme yang terjadi
pada tubuh.
Vitamin terbagi menjadi dua golongan. Yaitu vitamin larut
dalam lemak dan vitamin larut dalam air. Dimana penggolangan ini
menjadi dasar klasifikasi vitamin. Vitamin yang larut dalam lemak
diantaranya adalah A, D, E, dan K. sedangkan vitamin yang larut
dalam air diantaranya adalah B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3
(niasin), B5 (asam pantotenat), B6, B7 (biotin), B9, B12 (cobalamin),
dan vitamin C.
B. Vitamin B1 dan B2
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 (tiamin) merupakan salah satu jenis vitamin yang
larut dalam air. Tiamin tersusun dari pirimidin tersubsitusi yang
dihubungkan oleh jembatan metilen dengan tiazol tersubsitusi.
Bentuk aktif dari tiamin adalah tiamin difosfat, di mana reaksi
konversi tiamin menjadi tiamin difosfat tergantung oleh enzim
tiamin difosfotransferase dan ATP yang terdapat di dalam otak dan
hati.Tiamin difosfat berfungsi sebagai koenzim dalam sejumlah
reaksi enzimatik dengan mengalihkan unit aldehid yang telah
diaktifkan yaitu pada reaksi :
a. Dekarboksilasi oksidatif asam-asam á - keto ( misalnya á-
ketoglutarat, piruvat, dan analog á - keto dari leusin isoleusin
serta valin).
b. Reaksi transketolase (misalnya dalam lintasan pentosa fosfat).

Tiamin dapat menglami perubahan struktur pada lingkungan


asam dan basa. Pada kondisi asam (pH≤6), tiamin ini terhidrolisis
menjadi 2-methil-4-amino-5 beta hidroksimetil pirimidin dan 4-
metil-5-hydroksietil thiazole. Sedangkan pada kondisi basa,
Thiamin akan dikonversi menjadi pseudobasa yang netral,
kemudian akan dikonversi kembali menjadi bentuk thiol, menjadi
komponen-komponen yang mengandung sulfur dengan berat
molekul yang tergolong rendah. Reaksi konversi pada kondisi basa
ini dapat terjadi pada proses pemanasan dan penyimpanan produk.

Setiap orang memiliki jumlah pemenuhan kebutuhan vitamin


B1 yang berbeda. Ada beberapa factor yang mempengaruhi.
Diantaranya adalah jenis kelamin, dimana kebutuhan vitamin B1
pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita. Selain itu usia
juga menjadi salah satu factor yang mempengaruhi, dimana
kebutuhan vitamin B1 pada orang dewasa lebih tinggi dibaningkan
dengan anak-anak.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B1 (tiamin) merupakan salah satu jenis vitamin yang
larut dalam air. Riboflavin terdiri atas sebuah cincin isoaloksazin
heterosiklik yang terikat dengan gula alcohol, ribitol. vitamin ini
berupa pigmen fluoresen berwarna yang relatif stabil terhadap
panas, namun dapat terurai dengan cahaya yang visible.
Riboflavin merupakan komponen suatu sistem enzim yang
dikenal sebagai flavoprotein serta merupakan bagian dari dua
koenzim. Yaitu riboflavin fosfat atau flavin mono nukleotida
(FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD). FMN dan FAD ini
berfungsi sebagai gugus prostetik enzim oksidoreduktase,di mana
gugus prostetiknya terikat erat tetapi nonkovalen dengan
apoproteinnya. Banyak enzim flavoprotein mengandung satu atau
lebih unsur metal seperti molibneum serta besi sebagai kofaktor
esensial dan dikenal sebagai metaloflavoprotein.
C. Manfaat vitamin B1 dan B2 dalam tubuh
1. Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1 memiliki beberapa manfaat untuk tubuh
diantaranya adalah : medorong nafsu makan, berperan dalam
sistem saraf dan otot, memproduksi energi, menjaga tingkat
kesehatan tubuh, koenzim dalam pelepasan karbondioksida (CO2)
selama respirasi sel, menjaga keseimbangan air dalam tubuh, dan
masih banyak lagi.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 memiliki beberapa manfaat untuk tubuh
diantaranya adalah ; memperbaiki sel-sel kulit, menjaga kesehatan
mata, membantu produksi energi, membantu perbaikan jaringan
tubuh, membantu fungsi sistem saraf, serta berbagai manfaat
lainnya.
D. Makanan Sumber vitamin B1 dan B2
1. Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1 (thiamin) dapat didaptkan dari beberapa jenis
makanan hewani dan nabati. Diantaranya adalah :
a. hewani : daging dan produk olahnya, hati, makanan laut
(kerang, kepiting, ikan, dll), unggas, telur, dan susu.
b. nabati : padi-padian, roti, sereal, wortel, ragi, dan tempe.
2. Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) dapat didapatkan dari beberapa jenis
makanan hewani dan nabati. Diantaranya adalah :
a. hewani : susu, keju, telur, yoghurt, daging, dan hati.
b. nabati : jamur, brokoli, kacang almond, dan beberapa jenis
sayuran hijau.
E. Teknik Pengolahan
Untuk mendapatkan kandungan gizi yang baik, dibutuhkan
teknik pengolahan yang tepat agar tidak merusak kandungan gizi pada
bahan makanan yang akan diolah. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam proses pengolahannya, diantaranya adalah:
1. sumber makanan vitamin B1
masak bahan makanan yang mengandung vitamin B1
dengan suhu yang tidak terlalu panas dan jangan terlalu
lama, serta hindari perendaman bahan dalam air dan
jauhkan dari udara terbuka.
2. sumber makanan vitamin B2
hindarkan dari perendalam dalam air dan hindarkan
bahan dari paparan cahaya karena vitamin B2 stabil
terhadap asam, panas, dan oksidasi tetapi, tidak stabil
terhadap alkali dan cahaya.
F. Akibat dari kekurangan atau kelebihan vitamin B1 dan B2
1. Vitamin B1
Defisiensi tiamin pada seseorang mengakibatkan reaksi yang
tergantung pada tiamin difosfat akan dicegah atau sangat dibatasi
,sehingga menimbulkan penumpukan substrat untuk reaksi
tersebut. Misalnya piruvat ,gula pento dan derivat á- ketoglutarat
dari asam amino rantai bercabang leusin, isoleusin serta valin.
Salah satu penyakit yang dapat disebabkan dari defisiensi
tiamin adalah penyakit beri-beri. Dimana penyakit ini disebabkan
oleh diet karbohidrat yang rendah tiamin. Misalnya beras giling
atau makanan yang dimurnikan seperti gula pasir dan tepung terigu
berwarna putih yang digunakan sebagai sumber makanan pokok.
Selain itu defisiensi tiamin dapat menyebabkan berbagai penyakit
infeksi, menghambat proses glikolisis, transmisi impuls pada
system saraf melemah, nafsu makan menurun dan mengganggu
kontraksi otot jantung.
Gejala dini dari defisiensi tiamin berupa neuropati perifer,
keluhan mudah capai, dan anoreksia yang menimbulkan edema dan
degenerasi kardiovaskuler, neurologis serta muskuler. Defisiensi
tiamin yang umum ditemukan pada para pecandu alcohol adalah
Encefalopati Wernicke. Dimana para pecandu alcohol ini
mengonsumsi makanan sumber vitamin B1 dalam jumlah yang
kurang.
Sedangkan akibat dari kelebihan tiamin itu sendiri tergolong
jarang terjadi. Jika hal tersebut terjadi vitamin B1 ini akan dibuang
keluar tubuh bersama urin. Namun jika vitamin B1 ini tidak dapat
dibuang bersama urin, kemungkinan besar akan menyebabkan
gagal ginjal.
2. Vitamin B2
Kekurangan asupan vitamin B2 dalam tubuh dapat
menyebabkan kepekaan terhadap cahaya berkurang, sudt bibir
pecah-pecah, dan muncul gangguan kulit di sekitar hidung dan
bibir. Sedangkan kelebihan asupan vitamin B2 dalam tubuh jarang
terjadi atau jarang ditemukan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Vitamin merupakan nutrient organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh.
Kebutuhan akan asupan vitamin sangat penting bagi tubuh seseorang, sehingga tidak
boleh disepelekan. Semua vitamin memiliki manfaatnya tersendiri,begitupun dengan
vitamin B1 dan B2 yang kaya akan manfaatnya bagi tubuh, meskipun tidak banyak
orang yang tahu akan hal itu.
Vitamin B1 dan B2 termasuk ke dalam vitamin yang larut dalam air. Vitamin
B1 dan B2 termasuk ke dalam vitamin B kompleks jika digabungkan dengan vitamin
B lainnya ( Vitamin B3, B5, B6, B7, B9, dan B12). Keduanya memiliki fungsi dan
manfaatnya tersendiri yang sangat baik untuk kebutuhan gizi seseorang yang apabila
tidak terpenuhi akan berdampak terhadap kesehehatan tubuh seseorang atau
ketidakseimbangan metabolisme tubuh.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai