Anda di halaman 1dari 6

Nomor : ME.02.

04/010/KB/IV/2021 Jakarta, 12 April 2021


Sifat : Segera
Lampiran : 2 (dua) Berkas
Perihal : Penyampaian Informasi Peringatan Dini Cuaca

Yth. Bapak/Ibu Gubernur


(Daftar Terlampir)
di -
Tempat

Dengan hormat,

Bersama ini kami sampaikan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia tengah
mengalami periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (Pancaroba). Pada periode
pancaroba ini, cuaca umumnya berubah lebih dinamis dengan pengaruh faktor dinamika atmosfer
lokal dan regional yang cukup signifikan menyebabkan potensi cuaca ekstrem seperti aktifitas
badai tropis, pusaran tekanan rendah, belokan angin, atau gelombang atmosfer ekuatorial tropis.
Berdasarkan pemantauan dan analisis BMKG dalam beberapa hari terakhir, serta prediksi
kondisi atmosfer untuk sepekan ke depan, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Terdapat BIBIT SIKLON TROPIS 94W yang terbentuk pada Tanggal 12 April 2021 Jam 00
UTC (07.00 WIB) di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, saat ini posisi tepatnya di
7.1 LU – 139.9 BT, yang termasuk sebagai wilayah monitoring TCWC Jakarta. Saat ini, bibit
siklon 94W tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai
30 knot (56 km/jam) dengan tekanan di pusatnya mencapai 1006 mb;
2. Terdapat Sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, di
Samudera Hindia selatan DI Yogyakarta dan perairan barat Papua. Kondisi ini
menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi
siklonik tersebut;
3. Terdapat daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya
terpantau di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi
pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut;
4. Dampak tidak langsung dari Bibit Siklon 94W dengan level SIAGA untuk Potensi hujan
dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang
dalam 24 jam kedepan terjadi di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan
Papua. Termasuk terjadinya peningkatan tinggi gelombang di Samudera Pasifik Utara
Papua mulai tanggal 14-21 April 2021 dengan katagori : a). Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0
meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut
Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua. b).Tinggi Gelombang 4.0 – 6.0
meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga
Papua.
Sedangkan Dampak Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Indonesia lainya dalam sepekan
ke depan (13-19 April 2021) adalah dengan level WASPADA untuk potensi cuaca ekstrem
(Angin kencang, puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lain-lain) dan
dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang,
genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan di
wilayah :
a) Tanggal 13-14 April 2021 : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu,
Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo,
Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua;
b) Tanggal 15-16 April 2021 : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua;
c) Tanggal 17-19 April 2021 : Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
5. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut di atas, masyarakat dihimbau untuk :
a Meningkatkan kewaspadaan bila sedang melakukan pelayaran di wilayah perairan-
perairan Papua bagian utara, Maluku Utara dan Sulawesi Utara;
b Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan
longsor, pohon yang mudah tumbang dan tepi pantai;
c Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir
bandang terutama di daerah yang rentan;
d Memonitor perkembangan informasi cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari
BMKG melalui website www.bmkg.go.id, sosial media di instagram, twitter, facebook dan
YouTube, aplikasi mobile phone infoBMKG dan melalui call centre 196, serta
berkoordinasi langsung dengan Stasiun BMKG yang berada di wilayah Bapak/Ibu.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terlampir kami sampaikan informasi potensi
dampak dari bibit siklon tropis 94W dan potensi cuaca ekstrem lainnya untuk menjadi
kewaspadaan bersama. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu Gubernur kami
ucapkan terima kasih.

Kepala,

Dwikorita Karnawati

Tembusan Yth.:
1. Menteri Dalam Negeri;
2. Kepala BNPB.
Lampiran Surat Kepala BMKG
Nomor : ME.02.04/010/KB/IV/2021
Tanggal : 12 April 2020

DAFTAR PENERIMA SURAT


1. Gubernur Aceh
2. Gubernur Sumatera Utara
3. Gubernur Jambi
4. Gubernur Sumatera Selatan
5. Gubernur Jawa Barat
6. Gubernur Jawa Tengah
7. Gubernur Jawa Timur
8. Gubernur Kalimantan Utara
9. Gubernur Sulawesi Utara
10. Gubernur Gorontalo
11. Gubernur Sulawesi Tengah
12. Gubernur Maluku Utara
13. Gubernur Maluku
14. Gubernur Papua Barat
15. Gubernur Papua
l.comgoIk.com

SIARAN PERS
Potensi Dampak Bibit Siklon Tropis 94W
dan Potensi Cuaca Ekstrem Lainnya

A. POTENSI DAMPAK BIBIT SIKLON 94W

Citra Satelit Cuaca Tanggal 13 April 2021 Jam 00.00 UTC

Tanggal 12 April 2021 Jam 00 UTC (07.00 WIB) telah terbentuk BIBIT SIKLON TROPIS
94W di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, posisi tepatnya saat ini di 7.1 LU – 139.9
BT, yang termasuk sebagai wilayah monitoring TCWC Jakarta. Saat ini, bibit siklon 94W
tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56
km/jam) dengan tekanan dipusatnya mencapai 1006 mb.

Dari pantauan citra satelit Himawari-8 kanal infra merah menunjukkan adanya pumpunan
awan konvektif, dan terlihat juga deep convektif yang dapat bertahan lebih dari 6 jam. Dari
analisis angin perlapisan, sirkulasi nampak terbentuk dengan baik pada lapisanbawah
hingga menengah, pada lapisan menengah sirkulasi masih terlihat melebar. Pada lapisan
atas kecepatan angin lemah dan divergensi kuat (20-30 persekon). Shear vertikal lemah (5-
10 knot), vortisitas lapisan bawah cukup kuat dan suhu muka laut yang hangat (29-30 °C).
Dari model prediksi numerik teridentifikasi bahwa sistem 94W bergerak ke Barat-Barat Laut
dengaan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam
Kategori Tinggi.

1
Streamline Tanggal 13 April 2021 Jam 00 UTC (07.00 WIB)

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 94W dalam 24 jam kedepan ini memberikan DAMPAK
TIDAK LANGSUNG berupa:
- Potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang dapat disertai kilat/petir serta
angin kencang dalam 24 jam kedepan sebagai dampak tidak langsung Bibit Siklon 94W
adalah di wilayah ; Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku
Utara, Papua Barat, dan Papua.
- Tinggi Gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah
dan timur, Perairan utara Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara
dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera.
- Tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Raja Ampat - Sorong,
Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura - Sarmi,
Samudra Pasifik utara Papua Barat.
- Tinggi Gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua.

B. WASPADA POTENSI CUACA EKSTREM LAINNYA


Sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, di Samudera
Hindia selatan DI Yogyakarta dan perairan barat Papua. Kondisi ini menyebabkan
peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik
tersebut.

Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya terpantau


pula memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, dari Riau hingga perairan timur
Semenanjung Malaysia, dari Jawa Tengah hingga perairan selatan Pulau Belitung, dari
perairan selatan Jawa Tengah hingga Samudera Hindia barat daya Lampung, dari
perairan selatan Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Tengah bagian utara, dari
Kalimantan Timur bagian barat hingga pesisir barat Kalimantan Timur, dari pesisir utara
Kalimantan bagian utara hingga pesisir timur Kalimantan Utara, dari perairan selatan
Sulawesi Tenggara hingga perairan timur Sulawesi Tenggara, dan dari perairan barat
2
Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi
pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.

Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca
ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang
dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin
kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan di wilayah :
a) Tanggal 13 -14 April 2021 : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu,
Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara,
Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
b) Tanggal 15 -16 April 2021 : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara,
Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan
Papua
c) Tanggal 17-19 April 2021 : Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan
Papua.

Sedangkan wilayah dengan level WASPADA untuk potensi banjir/bandang 2 hari


kedepan berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah; Aceh, Sumatera Utara,
Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara,
Sulawesi Utara, Maluku Utara.

BMKG terus melakukan pemantauan perkembangan Bibit Siklon 94W beserta potensi
dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat
dihimbau untuk;
1. Meningkatkan kewaspadaan bila sedang melakukan pelayaran di wilayah perairan
perairan Papua bagian utara, Maluku Utara dan Sulawesi utara.
2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan
longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan
banjir bandang terutama di daerah yang rentan.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, dapat langsung mengakses:
ü website https://www.bmkg.go.id,;
ü Follow twitter @infobmkg;
ü Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
ü atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Jakarta, 12 April 2021


Deputi Bidang Meteorologi BMKG
Guswanto

Anda mungkin juga menyukai