(Lois Tyson, Critical Theory Today, New York: Routledge, 2006: 260-261)
1.Ada yang tidak menyukai dinding pembatas
2.Yang mengirimkan gundukan tanah beku di bawahnya, 3.Dan memupukkannya ke atas bebatuan ketika terik, 4.Dan menciptakan celah, bahkan ketika keduanya bisa berjalan sejajar. 5.Belum lagi tentang apa yang dibuat para pemburu: 6.Aku telah melihatnya dan memperbaiki 7.Suatu tempat di mana mereka tidak membiarkan satu batupun tertumpuk di atas batu yang lain 8.Tetapi mereka justru telah membiarkan sang kelinci keluar dari persembunyiannya, 9.Demi menyenangkan sang anjing yang menyalak. Celah yang kumaksud, 10.Tiada seorangpun telah melihat ataupun mendengarnya dibuat, 11.Tetapi ketika musim semi-saat pembenahan dinding pembatas, kami melihat celah itu di sana. 12.Aku biarkan tetanggaku melihatnya dari balik bukit; 13.Dan di suatu hari kami bertemu untuk berjalan beriringan 14.Dan mengatur kembali dinding di antara kami, sekali lagi. 15.Kami menjaga dinding pembatas antara kami selama kami berjalan. 16.Kepada tiap- tiap batu yang saling menimpa. 17.Dan beberapa seperti gelundungan roti, dan beberapa hampir seperti bola 18.Kami harus memantrai untuk menyeimbangkannya: 19.”Tetap di tempatmu, sampai kami berbalik” 20.Jari- jari kami menjadi kasar karena memeganginya 21.Oh, hanyalah sebentuk lain permainan di tempat terbuka 22.Satu pada sebuah sisi. Ditambah sedikit lagi: 23.Di sana kami tidak membutuhkan dinding pembatas: 24.Dia hanyalah pohon-pohon pinus dan aku hanyalah kebun apel. 25.Pohon- pohon apelku tidak akan pernah bisa menyeberang 26.Dan memakan contong-contong buah di bawah pohon-pohon pinusnya, kataku kepadanya 27.Dia hanya berkata, ’Pagar yang bagus menciptakan tetangga yang baik’ 28.Buatku, musim semi adalah kesalahan, dan aku penasaran 29.Bisakah aku memercikkan gagasan di kepalanya: 30.”Mengapa mereka menciptakan tetangga yang baik? Itu kan hanya berlaku bila ada sapi-sapi.” 31.Sebelum aku membangun sebuah dinding, aku perlu tahu 32.Apakah aku di dalam atau di luarnya 33.Dan kepada siapakah aku terkesan melakukan pelanggaran. 34.Ada yang tidak menyukai dinding pembatas 35.Aku bisa saja berkata ”peri- peri” kepadanya, 36.Tetapi bukanlah peri- peri sebenarnya, dan aku ingin 37.Dia mengatakannya pada dirinya sendiri. Aku melihatnya di sana 38.Membawa sebuah batu yang digenggamnya erat- erat pada bagian atasnya 39.Pada setiap tangannya. Seperti sebuah senjata batu tua yang liar. 40.Terlihat olehku dia bergerak di kegelapan, 41.Bukan hanya pada kayu- kayu hutan saja, tapi juga pada bayang- bayang pohon 42.Dia tak akan bersembunyi di balik kata-kata ayahnya, 43.Dan dia sangat suka memikirkannya 44.Dia berkata lagi, ”Pagar yang bagus menciptakan tetangga yang baik”