Anda di halaman 1dari 2

PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA

(INDONESIAN SOCIETY OF RESPIROLOGY) 
Sekretariat: Jl. Cipinang Bunder No. 19 Cipinang Pulogadung Jakarta 13240 
Tlp. (021) 22474845 
Website: www.klikpdpi.com – Email: sekjen_pdpi@ymail.com, sekretariat@klikpdpi.com 
PENGURUS PUSAT 
 
 
 
PRESS RELEASE
PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA
UNTUK MENCEGAH PENINGKATAN KASUS COVID-19

Sehubungan dengan semakin dekatnya Idul Fitri 1442 Hijriyah, Pemerintah Republik
Indonesia telah melarang aktivitas mudik yang akan berlaku mulai 6 Mei 2021
mendatang dan berakhir 17 Mei 2021. Hal ini ditujukan untuk menekan angka
penularan COVID-19 di masyarakat, yang umumnya terjadi pelonjakan seiring
dengan momen berkumpul massa dan/atau meningkatnya mobilitas penduduk
seperti telah terjadinya klaster perkantoran, klaster buka puasa bersama, Klaster
Takziah, bahkan sudah adanya Klaster Mudik di Pati, Jawa Tengah pada akhir April
lalu. Pada Idul Fitri 1441 Hijriyah tahun lalu, dapat kita lihat tren kenaikan kasus 14
hari setelah hari Idul Fitri dengan kenaikan Laju Positif Harian yang meningkat. Hal
ini menunjukkan penyebaran COVID-19 yang semakin luas dan tidak terkontrol.
Pelajaran yang mahal sudah kita dapatkan dari India, di mana sebelumnya diketahui
adalah salah satu negara dengan Testing, Tracing, dan Treatment (3T) terbaik di dunia.
Akan tetapi, akibat kelalaian dengan adanya acara-acara kumpul masa sejak bulan
Maret hingga April lalu, termasuk kampanye politik saat pemilihan kepala daerah,
pertandingan kriket internasional, hingga acara keagamaan Kumbh Mela, kasus baru
di India memecahkan rekor dunia kasus baru harian yang mencapai angka lebih dari
400.000 dan menyebabkan kolapsnya sistem kesehatan di negaranya.
Melirik perilaku masyarakat 2 minggu ke belakang, dengan semakin kentalnya
suasana Ramadan, semakin banyak pula kegiatan-kegiatan kumpul massa seperti
buka puasa bersama, berdesak-desakan di pusat perbelanjaan, hingga mudik ke
kampung halaman yang sayangnya dilakukan tanpa kepatuhan terhadap protokol
kesehatan yang baik. Hal ini dikhawatirkan menjadi potensi terjadinya ledakan kasus
baru COVID-19, seperti yang sudah terjadi di India.
Jangan sampai tragedi di India terulang di Indonesia, apalagi sudah terdeteksi 10
kasus varian baru di Indonesia. Kita belum mengetahui secara persis sifat varian baru
ini, apakah varian tersebut dapat meningkatkan penularan, atau dapat menurunkan
efektivitas vaksin atau meningkatkan keparahan manifestasi COVID-19. Seluruh
masyarakat tidak boleh lengah hanya karena jumlah kasus baru sempat turun, atau
karena sudah divaksin. Karena jika kita lengah sedikit saja, ancaman gelombang
kedua dari pandemi COVID-19 di Indonesia dapat menjadi kenyataan. Jangan sampai
terlena, kasus baru COVID-19 di Indonesia bisa kembali naik! dan bisa terus melonjak
apabila kita lengah dan tidak konsisten menjalankan protokol kesehatan.
PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA
(INDONESIAN SOCIETY OF RESPIROLOGY) 
Sekretariat: Jl. Cipinang Bunder No. 19 Cipinang Pulogadung Jakarta 13240 
Tlp. (021) 22474845 
Website: www.klikpdpi.com – Email: sekjen_pdpi@ymail.com, sekretariat@klikpdpi.com 
PENGURUS PUSAT 
 
 
 
Virus bermutasi (berubah) untuk bisa bertahan aktif. Oleh sebab itu, kita sebagai
makhluk yang lebih sempurna harus juga berubah agar bisa bertahan hidup. Karena
setiap individu masyarakat memiliki peran penting dalam melakukan perubahan-
perubahan yang diperlukan untuk bersama-sama mencegah dan mengatasi pandemi
COVID-19.
Oleh karena itu, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengajak segenap warga
negara Indonesia untuk mengedepankan kepentingan kemanusiaan dan ikut
berkontribusi menekan angka penularan dengan:
1. Tetap melaksanakan protokol kesehatan 5M (Memakai masker; Mencuci tangan
secara teratur; Menjaga jarak; Menjauhi kerumunan; serta Membatasi mobilisasi
dan interaksi).
2. Menjalani imunisasi/vaksinasi COVID-19.
3. Tetap mematuhi protokol Kesehatan 5 M walaupun sudah divaksin.
4. Melakukan silaturahmi Idul Fitri secara virtual atau daring dan taat kepada
aturan dilarang mudik.
5. Setiap individu masyarakat mengambil peran pencegahan dan saling
mengingatkan untuk mengatasi pandemi COVID-19
6. Tetap waspada dengan besarnya potensi gelombang kedua COVID-19 di
Indonesia

Demikian imbauan kami. Semoga dapat diterapkan untuk terus melindungi diri
sendiri, keluarga, dan masyarakat Indonesia secara umum.
Jadilah pahlawan masa kini. “Tidak mudik itu heroik.”

Jakarta, 5 Mei 2021

Pengurus Pusat
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR DR. Dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K)
Ketua Umum Ketua Pokja Infeksi PP-PDPI

Anda mungkin juga menyukai