Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA SECARA UMUM

DI SUSUN OLEH:
NAMA : NURHALISA
NIM : 20201099

STIA AL – GAZALI BARRU


Tahun Ajaran 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja
dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah bahasa indonesia dengan judul "Bahasa Indonesia Secara Umum " ,tepat
pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-
makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar belakang ...............................................................................................


b. Rumusan masalah ..........................................................................................
c. Manfaat pembahasan .....................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

a. Pengertian Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar .....................................


b. Kaidah bahasa Indonesia ...............................................................................
c. Fungsi Bahasa Indonesia Baku .....................................................................
d. Berdasarkan tujuanya atau dilihat dari Perkembanganya .............................
e. Pengertian Bahasa Nasional ..........................................................................
f. Macam-Macam Bahasa Daerah di Indonesia ................................................

BAB III : PENUTUP

a. Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara


Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam
segala aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus
dipelajari, dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya.
Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam
menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa Negara di Indonesia.
Menurut Oka (dalam Muslich, 2009: 108), menyatakan bahwa sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : lambang kebanggaan nasional,
lambang identitas nasional, alat pemersatu bangsa, dan sebagai alat perhubungan
antar budaya atau daerah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Indonesia memiliki fungsi
yang beragam, diantaranya adalah sebagai lambang kebanggaan nasional karena
dipakai secara luas dan sangat djunjung tinggi, sebagai lambang identitas
nasional, alat untuk mempersatukan seluruh 2 bangsa, dan sebagai alat
perhubungan antar budaya atau daerah karena bahasa Indonesia dapat dipakai oleh
suku-suku bangsa yang berbeda bahsanya sehingga mereka dapat saling
berhubungan.

Untuk mewujudkan fungsi bahasa Indonesia, perlu diadakannya suatu


pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dengan harapan bahasa
Indonesia bisa diakui oleh setiap warga negara Indonesia. Pengembangan bahasa
Indonesia dapat dilakukan dengan upaya yang strategis melalui pembelajaran
Bahasa Indonesia. Pembinaan dan pengembangan yang berhasil akan memberikan
suatu dampak yang positif bagi kemajuan berbagai aspek bangsa Indonesia.
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia?


2. Kaidah-Kaidah dalam Bahasa Indonesia
3. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
4. Tujuanya yang dilihat dari Perkembanganya
5. Pengertian Bahasa Nasional
6. Macam-macam bahasa daerah di Indonesia

C. Manfaat Pembahasan

1. Dapat mengetahui Bahasa Indonesia secara jelas


2. Dapat mengetahui Kaidah-kaidah dalam Bahasa Indonesia
3. Dapat mengetahui fungsi Bahasa Indonesia Baku
4. Dapat Memahami tujuanya yang dilihat dari perkembanganya
5. Dapat mengetahui Bahasa Nasional
6. Dapat memahami Macam-Macam Bahasa Daerah di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu, bahasa daerah, bahasa asing.
Alasan kenapa bahasa melayu yang dijadikan bahasa Indonesia karena bahasa
melayu sudah ada sejak jaman sriwijaya dengan banyak ditemukan banyak
prasasti, demokratis yakni bahwa bahasa melayu tidak mengenal tingkatan,
linguanfranca yakni sebagai bahasa kependudukan dan mudah dan mampu
berkembang sesuai dengan budaya.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan
situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan dan
ragam pembicaraan), dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa
Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah dan tata bahasa).
Kata yang dipakai dalam bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi serta
baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau
maksud penutur atau sesuai dengan arti sesunggunya dan sesuai dengan situasi
pembicaraan.

B. Kaidah-Kaidah dalam Bahasa Indonesia


1. Fonologi adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis
bunyi bahasa secara umum. Istilah fonologi, yang berasal dari gabungan kata
Yunani phone 'bunyi' dan 'logos' tatanan, kata, atau ilmu' dlsebut juga tata
bunyi.Bidang ini meliputi dua bagian;
a.Fonetik,yaitu bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi
bahasa atau bagaimana suate bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia,
vokal 5, konsonan 21.
b.Fonemik,yaitu bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut
fungsinya sebagai pembeda arti. Bunyi ujaran yang bersifat netral, atau masih
belum terbukti membedakan arti disebut fona, sedang fonem ialah satuan bunyi
ujaran terkecil yang membedakan arti. Untuk menghasilkan suatu bunyi atau
fonem, ada tiga unsur yang penting yaitu:
a.Udara.
b.Artikulator atau bagian alat ucap yang bergerak,
c. Titik artikulasi atau bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh articulator.
Diftong.
Diftong adalah dua vokal beurutan yang diucapkan dalam satu kesatuan waktu.
Diftong dalam babasa Indonesia adalah ai ,au, dan oi.
Contoh :petai, lantai, pantai, santai, harimau, kerbau, imbau, pulau, amboi.
Kluster
Kluster adalah konsonan rangkap yang diucapkan dalam waktu yang sama.
Seperti strategi tidak dibaca seterategi.
Fonem dan Pembuktiannya.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang berfungsi membedakan arti. Fonem
dapat dibuktikan melalui pasangan minimal. Pasangan minimal adalah
pasangan kata dalam satu bahasa yang mengandung kontras minimal.
Contoh :
Pola & rnembedakan /o/ dan/pula /u/
Barang & membedakan /b/ dan /p/parang Fonem dan Huruf Bahasa Indonesia
memakai ejaan fonemis, artinya setiap huruf melambangkan satu fonem.
Namun demikian masih terdapat fonem-fonem yang dilambangkan dengan
diagraf (dua hunuf melambangkan satu fonem) seperti ny, ng, sy, dan kh. di
samping itu ada pula diafon (satu huruf yang melambangkan dua fonem) yakni
huruf e yang digunakan untuk menyatakan e pepet dan e taling.
Huruf e melambangkan e pepet terdapat pada kata seperti : sedap, segar,
terjadi. Huruf e melambangkan e taling terdapat pada kata seperti : ember,
tempe, dendeng.

C. Fungsi Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi, yaitu:
a. Bahasa Indonesia baku berfungsi pemersatu 
Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan penutur
berbagai dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka
menjadi satu masyarakat bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku
mengikat kebhinekaan rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia dengan
mangatasi batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku merupakan wahana
atau alat dan pengungkap kebudayaan nasional yang utama.
b. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian 
Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya
dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan
kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia baku. Dengan bahasa
Indonesia baku kita menyatakan identitas kita. Bahasa Indonesia baku berbeda
dengan bahasa Malaysia atau bahasa Melayu di Singapura dan Brunai
Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda dengan bahasa
Melayu Riau yang menjadi induknya.
c. Bahasa Indonesia baku berfungsi penambah wibawa
Pemilikanbahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau
prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan
bahasa baku. Di samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa Indonesia
baku “dengan baik dan benar” memperoleh wibawa di mata orang lain. Fungsi
yang meyangkut kewibawaan itu juga terlaksana jika bahasa Indonesia baku
dapat dipautkan dengan hasil teknologi baru dan unsur kebudayaan baru.
d. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan
Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi
pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.
Norma atau kaidah bahasa Indonesia baku itu menjadi tolok ukur pemakaian
bahasa Indonesia baku secara benar. Oleh karena itu, penilaian pemakaian
bahasa Indonesia baku dapat dilakukan. Norma atau kaidah bahasa Indonesia
baku juga menjadi acuan umum bagi segala jenis pemakaian bahasa yang
menarik perhatian karena bentuknya yang khas, seperti bahasa ekonomi,
bahasa hukum, bahasa sastra, bahasa iklan, bahasa media massa, surat-
menyurat resmi, bentuk surat keputusan,undangan, pengumuman, kata-kata
sambutan, ceramah, dan pidato 
Keempat fungsi bahasa yang baik dan benar itu berkaitan erat
dengan tiga macam batin penutur bahasa sebagai berikut:
a. fungsinya sebagai pemersatu dan sebagai penanda kepribadian bangsa
membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa itu;
b. fungsinya pembawa kewibawaan berkaitan dengan sikap kebangsaan orang
karena mampu beragam bahasa itu; dan
c. fungsi sebagai kerangka acuan berhubungan dengan kesadaran orang akan
adanya aturan yang baku layak diatuhi agar ia jangan terkena sanksi sosial
D. Berdasarkan Tujuanya dilihat dari Perkembanganya
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan karangan yang mengisahkan suatu kejadian atau
peristiwa berdasarkan urutan waktu. Sebuah paragraf narasi harus memiliki
gagasan pokok yang didukung oleh gagasan-gagasan pendukung yang
diwujudkan dalam kalimat-kalimat pendukung.
Langkah menulis paragraf narasi meliputi:
a. Menentukan tema .
b. Mengembangkan judul menjadi pikiran utama.
c. Mengembangkan pikiran utama menjadi pikiran penjelas.
d. Mengembangkan kerangka karangan.
Ada beberapa cara pengembangan paragraf narasi
a. Pola hubungan kejadian dan runtun peristiwa
Pengembangan paragraf narasi dengan pola hubungan kejadian dan runtun
peristiwa adalah suatu bentuk wacana cerita yang berusaha menggambarkan
dengan sejelas-jelasnya suatu peristiwa yang diurutkan menurut rangkaian
kejadian dan urutan peristiwanya.
b. Pola hubungan mula dan akhir
Pengembangan pola parangraf narasi dengan pola hubungan mula dan akhir
penekanannya pada penjelasan mula-mulanya dan akhirnya.

2. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang bersifat melukiskan atau
mengambarkan kesan pancaindra dengan teliti dan sehidup-hidupnya agar
pembaca seolah-olah dapat mendengar, merasakan, menikmatinya.Sebuah
obyek deskripsi tidak hanya terbatas pada apa yang dapat dilihat, didengar,
dicium, dirasa, diraba, tetapi dapat untuk menggambarkan perasaan hati,
kekuatan, perasaan cinta, haru dan sebagainya.
Ciri-ciri paragraf deskripsi
a. Menguraikan objek secara langsung sesuai dengan objek yang ditangkap
pancaindra.
b. Berdasarkan pengamatan atau observasi.
c. Menumbuhkan imajinasi pembaca dengan cara mengalikan kesan yang
ditangkap indra perangsang.
d. Bersifat melukiskan.
e. Bertujuan menciptakan imajinasi pembaca seolah-olah pembaca melihat
sendiri objeknya.
Macam-macam pendekatan dalam menulis paragraf deskripsi
a. Pendekatan realistis
Adalah pendekatan deskripsi yang mengambarkan sesuatu sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, pengarang menonjolkan pilihannya dan
interpretasinya.
b. Pendekatan impresionistis
Adalah pendekatan deskripsi yang membuat pembaca memberikan reaksi
secara emosional terhadap sesuatu yang di deskripsikan.
c. Pendekatan sikap penulis
Pendekatan sikap penulis bergantung pada  tujuan yang ingin dicapai, sifat,
objek, dan pembaca. Penulis mrnetapkan sikapyang akan diterapkan
sebelum mulai menulis rincian. Penulis dapat memilih sikap seperti, masa
bodoh, ironis dan sebagainya.

3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menjelaskan
suatu masalah, paragraf eksposisi bertujuan memberikan penjelasan
sehingga pembaca memperoleh informasi yang jelas. Agar penjelasan yang
disampaikan mencapai sasaran, paragraf eksposisi perlu dilengkapi dengan
data-data berupa grafik, statistik, diagram, gambar dan sebagainya. Oleh
karena itu, paragraf eksposisi harus akurat, jelas, dan singkat. Paragraf
eksposisi menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Penutup
paragraf eksposisi merupakan rangkuman yang menjelaskan kembali apa
yang telah dikemukakan penulis.
Ciri-ciri paragraf eksposisi
a. Menjelaskan pendapat.
b. Memerlukan fakta yang diperjelas dengan angka grafik, dan sebagainya.
c. Memerlukan analisis sintesis dalam mengupas sesuatu.
d. Tidak menggunakan daya khayal sebagai sumber gagasan.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menulis paragraf eksposisi
a. Merumuskan tema.
b. Menetapkan tujuan
Tujuan kerangka akan memberikan arah yang tepat dan menyusun karangan.
c. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data dapat dilakukan dengan mengadakan observasi,
wawancara atau angket.
d. Membuat kerangka karangan
Menentukan pokok-pokok pikiran dalam bentuk kerangka karangan atau
outline.
e. Mengembangkan kerangka karangan.
Pola pengembangan paragraf eksposisi meliputi:
a. Pola proses 
Merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu
kejadian atau peristiwa.  
b. Pola ilustrasi 
Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret.
Ilustrasi tersebut digunakan untuk menjelaskan maksud penulis.
Pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam
menjelaskan gagasan-gagasan umum.
c. Pola perbandingan 
Pola perbandingan  digunakan apabila penulis mencoba menerangkan ide
dalam kalimat utama dengan cara membandingkan dengan hal lain.
4. Paragraf argumentasi
Argumentasi berarti pemberian alas an yang kuat dan menyakinkan.jadi
paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alas an, contoh,
dan bukti-bukti yang kuat dan menyakinkan. Alasan-alasan dan bukti
tersebut digunakan penulis untuk memengaruhi pembaca agar mereka
menyetujui pendapat, sikap, dan kenyakinan penulis.
Pada dasarnya, kekuatan argumen terletak pada kemampuan penulis dalam
mengemukakan tiga prinsip pokok, yaitu pernyataan, alasan yang
mendukung, dan pembenaran.
Ciri-ciri paragraf argumentasi adalah:
a. Mengandung kebenaran dan pembuktian yang kuat dengan disertai data,
fakta, gambar, grafik dan lain-lain.
b. Menggunakan bahasa denotatif.
c. Analisis rasional.
d. Alas an kuat.
e. Bertujuan supaya pembaca menerima pendapatnya.
Langkah-langka menulis paragraf argumentasi
a. Menentukan tema karangan.
b. Merumuskan tujuan penulisan.
c. Mengumpulkan bahan atau data-data.
Bahan-bahan yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan tema dan
tujuan. Bahan ini dapat diambil dari buku, hasil penelitihan, dan sebagainya.
d. Membuat kerangka karangan.
Kerangka karangan perlu disiapkan agar karangan tersusun rapid an logis.
e. Mengembangkan kerangka karangan menjadi kerangka utuh.

5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang berisi imbauhan atau ajakan
kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan
penulisannya. Maka dari itu paragraf persuasi disertai penjelasan dan fakta-
fakta, sehingga menyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca.
Paragraf persuasi bertujuan mengubah pikiran orang lain agar dapat menerima
dan melakukan sesuatu yang kita inginkan. Penulisan paragraf persuasi
mula-mula memaparkan gagasan yang disertai alasan, bukti, fakta, atau
contoh, kemudian diikuti ajakan, imbauhan, bujukan/ saran.
Pendekatan yang digunakan dalam paragraf persuasif adalah pendekatan emotif
yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi. Contoh bentuk-
bentuk persuasi antara lain iklan, kampanye lisan, dan sebaginya.
Langka-langka penulisan paragraf persuasi
a. Menentukan topik
Topic disebut juga tema, yaitu gagasan atau permasalahan yang menjiwai
seluruh isi karangan.
b. Merumuskan tujuan
Tujuan penulisan paragraf dikembangkan dari topic.
c. Mengumpulkan bahan
Bahan yang diperlukan harus sesuai dengan topik dan tujuan penulisan. Cara
mengumpulkan bahan dapat dengan melakukan pengamatan.
d. Membuat kerangka
Semuah bahan yang kita peroleh perlu dipilih dimulai dengan pikiran yang
logis dan kritis, agar sesuai dengan topic dan tujuan penulisan. Kemudian
kita mengupas, menganalisis, dan membandingkan, menjadi rangkaian
pembuktian yang kuat dan sukar dibantah. Supaya rangkaian itu rapid an
logis susunannya kita buat kerangka tuisan.
e. Kesimpulan
Bagian ini meliputi pembuktian dan saran yang berupa ajakan, dorongan, dan
bujukan agar pembaca terpengaruh, bahwa pemuda harus berpartisipasi
dalam wujud kerja nyata agar pembinaan dan pembangunan bangsa dan
negara Indonesia dapat berhasil

E. Bahasa Nasional
Bahasa nasional atau bahasa kebangsaan adalah suatu bahasa (atau varian
bahasa, contohnya dialek) yang memiliki sejenis hubungan de facto atau de jure
dengan seseorang dan mungkin melalui perluasan wilayah yang mereka duduki.
Sebutan ini digunakan bermacam. Sebuah bahasa nasional bisa mewakili identitas
nasional suatu bangsa atau negara. Bahasa nasional secara alternatif bisa
merupakan sebuah penetapan yang diberikan pada satu bahasa atau lebih yang
dituturkan sebagai bahasa pertama di wilayah sebuah negara.
C.M.B. Brann, merujuk Afrika, menyatakan bahwa ada "empat arti
berbeda" untuk bahasa nasional:[1]

 "Bahasa teritorial" (ktonolek[2]) dari suatu masyarakat tertentu


 "Bahasa daerah" (koralek)
 "Bahasa umum atau masyarakat" (demolek) digunakan di sebuah negara
 "Bahasa sentral" (politolek) digunakan oleh pemerintah dan mungkin
memiliki nilai simbolis

Salah satu isi Sumpah Pemuda Pada Tanggal 28 Oktober 1928


adalah pengakuan bahwa Bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional
bangsa Indonesia. Jadi pengakuan ini merupakan langkah awal yang
menentukan didalam perumusan point kebijaksanaan bahasa nasional kita.

F. Macam-Macam Bahasa Daerah di Indonesia

1.Bahasa Jawa,Bahasa Jawa masih banyak dipakai oleh sebagian besar


masyarakat di Jawa bagian tengah dan timur. Bahkan di luar negeri pun juga
terdapat penutur-penutur Bahasa Jawa, di antaranya Suriname, Kaledonia Baru,
Malaysia, dan Singapura.Bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan, seperti
Ngoko, Madya, dan Krama. Bahasa Jawa juga punya beberapa dialek, di
antaranya dialek Banten, Banyumas, Blora, Brebes, Bumiayu, Cirebon, Kedu,
Madiun, Malang, Pantura Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati),
Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro) Pekalongan, Semarang, Serang,
Surabaya, Surakarta, Suriname, dan Tegal.

2.Bahasa Sunda,Bahasa Sunda banyak dituturkan oleh masyarakat pulai Jawa


bagian barat. Tak hanya mereka yang masih tinggal di Jawa bagian Barat tapi
juga oleh warga Sunda yang telah migrasi ke tempat lain. Sama dengan Bahasa
Jawa, Bahasa Sunda juga memiliki beberapa dialek di antaranya dialek barat
(Banten Selatan), dialek utara (Bogor, dan sekitarnya), dialek selatan/dialek
Priangan (Bandung dan sekitarnya, dialek tengah timur (Majalengka dan
sekitarnya), dialek timur laut (Kuningan dan sekitarnya), dialek tenggara
(Ciamis dan sekitarnya).

3.Bahasa Madura,Digunakan oleh masyarakat di pulau Madura dan kawasan


pantai utara Jawa Timur (Probolinggo dan sekitarnya). Bahasa Madura juga
banyak dituturkan di Surabaya dan sekitarnya, Malang dan sekitarnya,
kepulauan Masalembo, hingga Kalimantan.Bahasa Madura banyak terpengaruh
oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa, dan sebagainya. Banyak pula
kata-kata dari bahasa ini yang berakar pada bahasa Melayu, bahkan sampai
bahasa Minangkabau.

4.Bahasa Minangkabau dituturkan oleh masyarakat di Provinsi Sumatera


Barat, bagian barat Riau, dan Negeri Sembilan, Malaysia. Selain itu juga
terdapat di berbagai daerah, karena orang Minangkabau banyak yang merantau
ke luar daerahnya.

5.Bahasa Musi adalah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di sepanjang


hulu dan hilir sungai Musi, Provinsi Sumatera Selatan. Bahasa Musi juga
dikenal sebagai bahasa Sekayu dan bahasa Palembang.

6.Bahasa Bugis adalah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di Sulawesi


Selatan. Selain itu, bahasa ini juga dituturkan di daerah lain di antaranya
provinsi di sulawesi selain Sulawesi Selatan, Kalimantan, Maluku, Papua,
Sumatera, dan juga di Sabah, Malaysia.

7.Bahasa Banjar adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Banjar di


Kalimantan Selatan. Bahasa ini juga dituturkan di daerah lain seperti
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Di luar negeri, bahasa Banjar juga dituturkan oleh suku Banjar di Malaysia.
Bahasa ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu, Jawa, dan Dayak.
8.Bahasa Aceh adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Aceh yang terdapat di
pesisir, sebagian pedalaman, dan sebagian kepulauan Aceh. Bahasa ini
dituturkan di Provinsi Aceh kecuali 3 kecamatan di Aceh Timur yang
menggunakan bahasa Gayo, dan 1 kecamatan di Aceh Barat Daya yang
menggunakan bahasa Kluet.

9.Bahasa Bali adalah bahasa yang dituturkan oleh Masyarakat di pulau Bali,
Lombok bagian barat, dan sedikit ujung timur pulau Jawa. Di Lombok, bahasa
Bali dituturkan terutama di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa
dituturkan di beberapa desa di Banyuwangi.

10.Bahasa Betawi adalah bahasa yang dituturkan oleh orang Betawi di daerah
Jakarta. Bahasa ini merupakan anak dari bahasa Melayu. Bahasa Betawi
merupakan bahasa kreol (percampuran) yang didasarkan pada bahasa Melayu
Pasar ditambah unsur bahasa Sunda, Jawa, Bali, Tiongkok bagian Selatan
(terutama Hokkian), Arab, dan Eropa (terutama Belanda dan Portugis). Tidak
ada struktur baku dalam bahasa ini yang membedakan dengan bahasa Melayu,
karena bahasa ini berkembang secara alami.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam
segala aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus
dipelajari, dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya.
Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam
menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam bahasa Indonesia.

Untuk mewujudkan fungsi bahasa Indonesia, perlu diadakannya suatu


pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dengan harapan bahasa
Indonesia bisa diakui oleh setiap warga negara Indonesia. Pengembangan bahasa
Indonesia dapat dilakukan dengan upaya yang strategis melalui pembelajaran
Bahasa Indonesia. Pembinaan dan pengembangan yang berhasil akan memberikan
suatu dampak yang positif bagi kemajuan berbagai aspek bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=PENGERTIAN+BAHASA+INDONESIA
 https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/
materi/bindo/BAB-IV-Kaidah-Bahasa-Indonesia.pdf
 https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=FUNGSI+BAHASA+INDONESIA+BAKU
 https://soalku.net/jenis-paragraf/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_nasional
 https://beritabaik.id/read?editorialSlug=indonesia-
baik&slug=1550738276522-ini-8-bahasa-daerah-yang-paling-banyak-
digunakan-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai