156-Article Text-311-2-10-20210221
156-Article Text-311-2-10-20210221
1 Tahun 2020
ABSTRAK
Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil), dan berlangsung
selama kira-kira 6 minggu. Masa ini merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian
ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam
pertama setelah persalinan, sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang
tinggi pada masa nifas ini. Laporan kasus ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada
ibu nifas agar tidak terjadi komplikasi. Studi kasus dilakukan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Hj.
Dince Safrina Pekanbaru kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah pasien. Asuhan
kebidanan pada Ny. N dilakukan mulai dari tanggal 29 Oktober sampai dengan 04 November 2019
kunjungan dilakukan selama 2 kali. Metode pendokumentasian dalam bentuk subjektif, objektif,
analisis dan penatalaksanaan (SOAP). Studi kasus ini dilakukan pada ibu nifas. Hasil Laporan ini
diperoleh ibu tidak mengalami komplikasi dalam masa nifasnya tetapi hanya keluhan fisiologis yang
dialami ibu seperti mules pada perut ibu, nyeri pada luka perineum dan pengeluaran ASI yang masih
sedikit. Setelah dilakukan asuhan kebidanan, pasien menerima dan memahami serta melaksanakan
anjuran yang telah diberikan. Disarankan kepada penyedia layanan untuk memperbanyak
menyediakan liflet khususnya untuk ibu nifas, agar ibu nifas bisa mengulang membacanya kembali
ketika berada di rumah
Masa nifas merupakan masa yang rawan mencegah beberapa kematian ini (Sunarsih,
setelah melahirkan dan hampir 50% dari Asuhan selama periode nifas perlu
kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam mendapat perhatian karena sekitar 60% angka
pertama setelah persalinan, diantaranya kematian ibu (AKI), terjadi pada periode ini
disebabkan oleh adanya komplikasi masa (Maritalia, 2012). Sesuai dengan dasar
nifas. Oleh karena itu, peran dan tanggung kesehatan pada ibu nifas yaitu paling sedikit 4
jawab bidan untuk memberikan asuhan kali kunjungan pada masa nifas yaitu
85
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
kunjungan pertama (6-8 jam setelah pada cakupan kunjungan nifas terendah untuk
persalinan), kunjungan kedua (6 hari setelah provinsi Riau (Kemenkes RI, 2016).
minggu setelah persalinan). Upaya ini terbukti Kasus ini menggunakan metode studi
telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu Kasus. Pengambilan kasus ini dilakukan di
bersalin dan bayi baru lahir disertai dengan BPM Hj. Dince Safrina, yang berada di
yang mengancam keselamatan jiwa kontak dengan ibu nifas normal, lalu
Berdasarkan hasil survey kunjungan keluarga. Setelah ibu (klien) setuju maka akan
nifas (KF3) di provnsi Riau kota Pekanbaru dilksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas
tahun 2015 presentasi pelayanan ibu nifas normal tersebut dengan menggunakan metude
sebesar 78,14%, cakupan nifas lengkap SOAP. Cara pengumpulan data anamnesis,
tertinggi yaitu kabupaten rokan hulu (91,6%), observasi, pemeriksaan dan dokumentasi.
sedangkan tiga kabupaten dengan cakupan Analisis data dengan membandingkan antara
kunjungan nifas lengkap terendah ialah data yang diperoleh dengan teori yang ada.
kabupaten Rokan Hilir (63,3%), Kabupaten Instrumen yang digunakan Format asuhan
Indragiri Hilir (73,5%), dan Kabupaten kebidanan, alat tulis, Tensimeter, Stetoskop,
86
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
pukul 09.10 WIB mengkaji post partum P2A0H2 Post Partum 6 jam normal, KU
Ibu mengatakan anak Kedua, perut pada luka jahitan perineum dan ASI
ibu mules, sedikit nyeri pada luka nya masih sedikit yang keluar.
Darah : 110/70 mmHg, Denyut Nadi yang dirasakan ibu adalah hal yang
Suhu : 37,3 oC, Puting susu menonjol, Ibu pun akan merasakan seperti nyeri
lochea rubra, darah yang keluar ± 100 biasanya terus terjadi selama seminggu
normal.
87
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
pertama menyusui ASI memang sedikit makanan yang bergizi dan seimbang,
menjelaskan kepada ibu agar menyusui tempe, tahu, telur, buah dll. kemudian
personal hygine seperti jaga kebersihan masa nifas dan menjelaskan cara
setelah BAK atau BAB, bersihkan kandung kemih tidak penuh dan
vulva dengan air bersih dari depan kontraksiuterus baik, memberitahu ibu
kebelakang dan lap sampai kering, atau keluarga cara memantau kontraksi
tidak perlu takut walaupun terdapat uterus dan menganjurkan ibu atau
luka jahitan, berikan air hangat yang keluarga untuk masase uterus dengan
dicampur dengan antiseptic diatas cara meletakan tangan diatas perut ibu
dan BAB, ganti pembalut ibu jika jam. Berguna untuk memperbaiki
merasa sudah penuh dan tidak uterus agar tidak terjadi perdarahan.
nyaman/minimal 3 kali sehari agar luka g. Tanda-tanda bahaya pada masa nifas :
88
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
cairan yang berbau busuk, demam P2A0H2 post partum 6 hari, KU ibu baik
2019 pukul 10.25 WIB bertempat a. Memberitahu kepada ibu nifas bahwa
dirumah pasien, di Jl. Raja Panjang ibu nifas memerlukan waktu istirahat
Okura, perumahan lima puluh kecamatan yang cukup yaitu 8 jam pada malam
Ibu mengatakan nyeri perut yang ibu kesehatan kondisi ibu, kurangnya
jahitan pada perenium sudah mulai yang pusing. ibu nifas sangat
kering, ASI ibu sudah mulai banyak membutuhkan istirahat yang cukup,
keluar, ibu mengatakan istirahat/tidur karena dimalam hari bayi sering sekali
ibu terganggu karena bayi sering rewel. maka karena itu ibu dianjurkan
89
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
tidur/tidak rewel, dan beritahu ibu masuk kedalam mulut bayi, dan
tanda bahaya pada masa nifas : Sakit Data subjektif yang ditemukan
kepala yang hebat/berlebihan dan pada tanggal 29 Oktober 2019 pukul 09.10
post partum, Pengeluaran cairan yang terasa mules, nyeri pada luka jahitan
berbau busuk, demam tinggi dengan perineum dan ASI nya masih sedikit
d. Mengajarkan kepada ibu tentang cara yang mengatakan bahwa pada minggu
menyusui yang benar yaitu dengan pertama sesudah bayi lahir ibu akan
cara puting susu di olesi dengan ASI mengalami kram/mulas pada abdomen
dengan ibu jari berada diatas puting, kram pada periode menstruasi, periode ini
sampai bagian areola (bagian hitam) pada waktu mendorong gumpalan darah
90
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
dan jaringan yang terkumpul didalam Selain mules pada perut, ibu juga
uterus. Kram demikian tidak berlangsung mengeluh nyeri pada luka jahitan
lama dan dianggap tidak masalah, perineum. Hal ini sesuai dengan teori yang
kram/mulas akan lebih terasa lagi pada ditemukan dalam (Varney, 2008) yang
saat menyusui bayi oleh karena menyatakan bahwa nyeri perineum sering
menimbulkan aksi reflex pada uterus. laserasi, episiotomy atau jahitan dari
dkk, 2013) yang mengatakan bahwa pada Kemudian ibu juga mengeluh ASI
dengan kuat pada interval tertentu dan (Bahiyatun, 2009) ASI mulai ada kira-kira
menimbulkan nyeri setelah melahirkan, pada hari ke-3 atau ke-4 setelah kelahiran
yang mirip dengan nyeri persalinan namun bayi dan kolostrum berubah menjadi ASI
lebih ringan. Nyeri ini semakin terasa yang matur kira-kira 15 hari sesudah bayi
sesuai dengan meningkatnya paritas dan lahir. Oleh karena itu, bila seorang ibu
menjadi lebih buruk ketika bayi menyusu, telah menyusui bayinya setelah lahir tapi
kemungkinan besar karena pelepasan ASI masih sedikit keluar, itu bukanlah
menjadi lebih ringan pada hari yang sesering mungkin menyusui bayinya
ketiga. Dengan demikian keluhan yang karena dengan isapan bayi akan
dirasakan oleh Ny. N masih dalam batas menghasilkan ASI lebih banyak.
91
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
November 2019 pukul 10.25 WIB, yang Penulis tidak mengkaji lebih dalam
ditemukan pada kunjungan ke-2 yaitu 6 apa penyebab ibu kurang istirahat. apakah
hari post partum pada Ny. N yaitu ibu disebabkan dengan bayi sering rewel
mengeluh tidur/istirahatnya terganggu ditengah malam, atau dengan hal yang lain
karena bayi sering terbangun pada malam misalnya seperti abangnya yang lagi
hari, kemudian jelaskan pada ibu bahwa kurang sehat badan maka bisa jadi ibu
produksi ASI, dan dapat menyebabkan ditengah malam, berapa jam sekali ibu
kepala ibu menjadi pusing. maka penulis terbangun ditengah malam dan berapa
menganjurkan kepada ibu agar ibu lama ibu baru bisa untuk istirahat kembali
istirahat saat bayi tertidur. Hal ini sama setelah bayi tidak rewel lagi. cara
dengan (Saleha, 2009) bahwa kurang mencegah biar ibu bisa cukup istirahat ibu
istirahat akan mempengaruhi ibu terhadap bisa istirahat diwaktu bayi lagi tidak rewel
kurangnya jumlah produksi ASI, atau diwaktu bayi lagi tertidur. dan ibu
memperlambat proses involusi uterus, juga bisa mintak bantu kepada suami
depresi, ketidak mampuan merawat bayi rewel agar ibu bisa mendapatkan istirahat
dan dirinya (Saleha, 2009) juga yang cukup. karena ibu nifas itu sangat
menganjurkan agar ibu istirahat selagi memerlukan istirahat yang cukup, jika ibu
bayi tidur. Dengan demikian, asuhan yang kurang istirahat bisa mengakibatkan ASI
(Saleha, 2009)
92
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
Berdasarkan data objektif yang teori diatas sesuai dengan kasus Ny. N
ditemukan pada tanggal 29 Oktober 2019 yaitu lochea yang keluar beberapa hari
pukul 09.10 WIB pada kunjungan pertama postpartum adalah lochea rubra yang
ditemui bahwa kontraksi baik, tinggi 04 November 2019 pukul 10.25 WIB,
fundus uteri 2 jari dibawah pusat. Hal ini pada kunjungan kedua 6 hari postpartum
pervaginam lochea rubra, sama halnya pertengahan pusat simfisis. sama halnya
dengan (Cunningham dkk, 2013) pada dengan (Sulistyawati, 2009) dan (Saleha,
beberapa hari pertama setelah melahirkan, 2009) yang mengatakan TFU berada
yaitu lochea rubra. Teori ini didukung Sementara itu lochea yang ditemukan
pula oleh (Bahiyatun, 2009) yang yaitu lochea sanguinolenta yang berwarna
menyebutkan bahwa lochea rubra merah kekuningan berisi darah dan lendir.
darah. Ini adalah lochea pertama yang sanguinolenta umumnya perubahan antara
mulai keluar segera setelah kelahiran dan penampakan lochea rubra ke lochea
terus berlanjut hingga dua atau tiga hari sunguinolenta berlangsung selama 1
93
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
minggu. Maka dapat dilihat bahwa lochea membangunkan bayi nya untuk segera
6 hari postpartum luka pada jahitan tentang cara menjaga personal hygine
perineum tidak nyeri lagi dan sudah seperti jaga kebersihan diri ibu dengan
Assessment dalam kasus ini yaitu dari depan kebelakang dan lap sampai
P2A0H2 ibu nifas, KU ibu baik. Dalam kering, tidak perlu takut walaupun
kasus ini tidak ditemukan masalah yang terdapat luka jahitan, berikan air hangat
membahayakan ibu namun ada beberapa yang dicampur dengan antiseptic diatas
keluhan yang merupakan keluhan yang vulva dan perineum setelah berkemih
Untuk penanganan pada studi 3 kali sehari agar luka jahitan tidak
kasus ibu nifas ini penulis memberi lembab dan cepat kering.
kepada ibu bahwa mules yang ibu bahwa ibu nifas memerlukan waktu
rasakan adalah hal yang normal, istirahat yang cukup yaitu 8 jam pada
memberitahu ibu untuk tetap menyusui malam hari dan 1 jam pada siang hari.
dijadwalkan agar air susu ibu tetap cukup kesehatan kondisi ibu, kurangnya produksi
untuk bayi, jika bayi tidur lebih dari 2 ASI, menyebabkan kepala yang pusing.
jam karena belum disusui ibu wajib ibu nifas sangat membutuhkan istirahat
94
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
yang cukup, karena dimalam hari bayi lahan praktik sendiri dan dapat
sering sekali rewel. maka karena itu ibu melakukan penyuluhan berkala di
dianjurkan untuk istirahat disaat bayi lagi Puskesmas dan BPM tentang ibu nifas
tidur/tidak rewel, dan beritahu ibu untuk serta dapat dijadikan referensi sebagai
untuk menyediakan lebih banyak leaflet Maritalia, D. (2012). Asuhan Kebidan Nifas
Dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka
tentang Kehamilan, Persalinan, Nifas, Pelajar.
Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana, Maritalia, D. (2017). Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Nifas. (S. Riyadi, Ed.) (1st ed.).
dan khususnya Nifas, agar ibu nifas dapat Yogyakarta: Gosyen Publishing.
96