Pedoman ini meliputi kegiatan tanah yang terdiri dari galian yang mencakup penggalian,
penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari Borrow Area atau
sekitarnya dan pekerjaan timbunan yang mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk
penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk
membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana Ke-PU-an khusunya di bidang Sumber Daya Air.
Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan tanggul, dan umumnya untuk
pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian
dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Bagain ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan
tanah yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan tanah dapat berupa :
a) Pekerjaan Galian, yang meliputi :
1) Pembersihan Medan
2) Kupasan
3) Galian
(1) Galian Tanah biasa
(2) Galian Tanah batu
b) Pekerjaan Timbunan, yang meliputi :
1) Timbunan Tanah
2) Timbunan Pilihan
Cara pelaksanaan pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia atau tenaga
mesin.
Spesifikasi Teknis
1. RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan, pengendalian
mutu serta pengukuran dan pembayaran.
Pedoman ini mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau
batu atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam
Kontrak ini untuk pekerjaan galian.
Pedoman ini mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau
bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan tim bunan, untuk penimbunan kembali g a l i a n
pipa atau struktur dan u n t u k t i m b u n a n umum y a n g d i p e r l u k a n untuk
membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
disyaratkan atau disetujui untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini untuk pekerjaan
timbunan.
2. ACUAN NORMATIF
4.1. Umum
Lingkup dari pekerjaan tanah akan meliputi semua pekerjaan yang berkaitan sebagai berikut:
• Pembersihan
• Galian termasuk pembentukan dan saluran
• Timbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan
• Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galian
• Penimbunan
• Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi
Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa tempat dan akan
membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam gambar atau seperti yang diarahkan
oleh Direksi.
Dimana diperlukan dan diinstruksikan o l e h Direksi, Penyedia Jasa akan menggali saluran
terbuka / parit untuk mengalihkan a i r mengalir keluar dari galian terbuka. Biaya
keseluruhan dari pekerjaan ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa kecuali dimana saluran
tersebut adalah merupakan bagian dari pekerjaan permanen yang mana pembayaran untuk
galian akan dihitung dari harga satuan tender dalam BoQ.
Penggalian t anah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah, kerikil, dan
batuan kasar. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman
hingga mencapai elevasi yang disetujui Direksi. Kecuali ditunjukkan dengan jelas pada gambar
atau telah ditetapkan oleh Direksi.
Apabila terdapat material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama pelaksanaan
penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan atau diganti
dengan tanah timbunan yang sesuai atau beton K100 atas biaya Penyedia Jasa.
Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran hingga
mencapai elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak diperlihatkan dalam
gambar sampai mencapai garis elevasi sesuai dengan syarat- syarat yang ditentukan.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan p e k e r j a a n y a n g perlu diperhatikan d a l a m pedoman p e n y u s u n a n s p e s i f i k a s i
teknis pekerjaan tanah harus memuat:
5.1. Pekerjaaan Persiapan
Dari gambar rencana (dokumen kont rak ), maka dapat diketahui volume dan lokasi galian,
serta vol um e dan lokasi timbunan.
a. Penetapan Disposal area:
a) Dilakukan survey awal untuk mencari daerah-daerah tempat pembuangan hasil galian yang
tidak dapat dipakai sebagai material timbunan
b) Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan daerah-daerah
pembuangan yang menguntungkan ditinjau dari segi biaya dan waktu. Dalam banyak
hal daerah yang terdekat biasanya menjadi pilihan yang baik.
c) Ukur jarak tempat pembuangan (Disposal Area) dari tempat galian. Untuk dapat
menghitung jumlah dump truck yang diperlukan (ingat cara menghitung
kebutuhan Dump Truck didasarkan atas volume lepas) dan menghitung biaya angkutan.
b. Penetapan Quarry Tanah Timbunan
a) Bila diperlukan quarry tanah, maka perlu survey awal untuk mencari daerah- daerah
yang tanahnya dapat diambil dan memenuhi syarat untuk material timbunan.
b) Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan daerah yang
menguntungkan dengan pertimbangan biaya, waktu dan mutu tanahnya. Usahakan
letaknya searah dengan disposal area (atau sebaliknya) sehi ngga dump truck yang
balik dalam keadaan kosong dapat dimanfaatkan
c) Ambil sampel tanahnya, u n t u k dapat dihitung berat volume kering maksimumnya
d i laboratorium, u n t u k dipergunakan s e b a g a i standar pengukuran kepadatan
dalam pelaksanaan. Karena standar hanya berlaku untuk jenis tanah yang sama, maka
harus diberi tanda supaya tidak tertukar dengan yang lain.
d) Agar pengambilan tanah dapat berjalan secara efektif, maka jalan kerja jalan kerja
menuju quarry dan disposal area, perlu dapat perhatian yang serius serta dilengkapi
dengan drainase lingkungan.
c. Penetapan Base Camp
Tetapkan letak base camp, sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Hendaknya
diperhatikan juga lingkungan sosial yang ada.
d. Dokumentasi
Perlu d i b u a t d o k u m e n t a s i u n t u k d a e r a h q u a r r y , d i s p o s a l a r e a , j a l a n k e r j a
d a n kondisi sepanjang saluran
Dimana diharuskan atau ditunjukkan dalam gambar, lereng dari saluran, dan saluran gendong
harus digebal dengan rumput. Sebelum gebalan rumput dipasang, permukaan harus
diratakan dan digemburkan bila perlu dan dilapisi dengan humus 2 cm. Permukaan gebalan
rumput harus rata dengan permukaan lereng saluran.
Setelah g e b a l a n r u m p u t d i p a s a n g h a r u s d i s i r a m d e n g a n a i r s e c u k u p n y a
sampai gebalan itu tumbuh dengan baik, sedang gebalan rumput yang tidak tumbuh harus
dibuang dan diganti.
Cerucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan rumput. Ukuran dari
cerucuk tadi paling tidak panjangnya 15 cm dengan diameter 2-3 cm dan dipasang
2 buah cerucuk untuk setiap gebalan ukuran 25 cm x 25 cm x 4 cm.
Permukaan tanah pada lokasi rencana pembuatan tanggul harus dibersihkan dan dikupas atau
digali hingga mencapai kedalaman yang ditunjukan dalam gambar.
Permukaan tanah yang telah dikupas atau digali tersebut, sebelum pekerjaan timbunan untuk
tanggul saluran maupun tanggul banjir harus dibuat alur-alur terbuka sedalam
20.00 cm dengan jarak antara alur lebih kurang 1.00 meter.
Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya digaruk sampai kedalaman yang lebih besar dari
retak-retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0.15 m, dan kadar air tanah yang
digaruk harus dijaga, baik secara pengeringan alami atau pembasahan dengan alat semprot.
Untuk semua pekerjaan tanggul harus dibangun hingga mencapai garis elevasi yang ditunjukan
pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi. Tanah timbunan untuk tanggul harus bersih
dari tunggul-tunggul p o h o n , akar, rumput, humus-humus d a n unsur lain yang bisa membusuk.
Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis dengan ketebalan maksimum hamparan material
sebelum dipadatkan adalah 30 cm. Penghamparan dan pemadatan material pada sisi kemiringan
l u a r atau dalam supaya dilebihkan m i n i m a l 30 cm dari garis rencana agar pada saat setelah
perapihan didapat kepadatan yang sama diseluruh bidang rencana. Bila dianggap perlu, Direksi
bisa meminta pada Penyedia Jasa untuk melasanakan p e m a d a t a n k h u s u s di tempat-tempat
t e r t e n t u tanpa mengubah h a r g a satuan.
Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk saluran diatas tanah asli harus rapat air dan tidak boleh ada
rembesan pada tanah timbunan yang dianggap membahayakan oleh
/Direksi, maka Penyedia Jasa wajib memperbaikunya tanpa ada biaya penggantian.
Ketika masing-masing lapisan material telah dikondisikan untuk kadar air yang
diperlukan, kepadatan kering lapangan yang dihasilkan minimal 90 % (sembilan puluh persen)
dari kepadatan kering maksimum laboratorium.
Setiap lapis dari material timbunan harus memenuhi kadar air untuk pemadatan yang dibutuhkan
dengan menggunakan alat vibrator roller dengan berat lebih dari 9 (sembilan) ton atau
alat pemadat lain yang telah disetujui. Ini akan dapat dipenuhi dengan dilewati alat pemadat
kira-kira 6 (enam) lintasan setiap lapis (sama dengan lebar kepadatan yang dibutuhkan,
bagaimanapun Direksi boleh mengubah jumlah lintasan dari alat vibrator roller tergantung dari
uji coba timbunan/trial embankment.
Untuk mendapatkan acuan kerja lapangan diperlukan uji coba (trial test) timbunan dengan
menggunakan peralatan yang akan digunakan Penyedia Jasa di lapangan. Uji percobaan ini harus
disaksikan oleh Direksi dan dibuat berita acaranya. Selanjutnya tes kepadatan dilakukan per 50
meter panjang saluran per lapis timbunan.
Penyedia Jasa harus merawat timbunan yang telah disetujui hingga akhir penyelesaian dan
penerimaan dari pekerjaan. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap erosi dari
permukaan timbunan dan setiap material timbunan yang hilang akibat erosi harus diganti oleh
biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus hati-hati dalam pemadatan material timbunan yang berdekatan / berada di
sekitar struktur beton. Kerusakan apapun yang berakibat pada struktur beton oleh peralatan
Penyedia Jasa harus diperbaiki dengan biaya Penyedia Jasa.
Untuk material yang ditempatkan berdekatan dengan struktur beton, penempatannya harus
ditunda atau menunggu hingga struktur telah mencapai umur 28 hari atau seperti arahan Direksi.
Material akan ditempatkan sepanjang mungkin disekitar struktur beton untuk memperkecil
pembebanan tidak seimbang pada struktur, yang mana telah dipertimbangkan dalam perencanaan.
5.9.1 Kontrol Pengendalian Pengujian untuk Pekerjaan Timbunan
Semua pengujian rutin yang penting bagi pengendalian mutu dari pekerjaan timbunan
harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa seperti yang ditetapkan sesudah ini atau
seperti arahan Direksi.
Penyedia Jasa akan bertanggungjawab penuh terhadap pengendalian mutu dari
pekerjaan yang dilaksanakan. Direksi akan melakukan pemeriksaan dan meneliti
semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dalam rangka bahwa Penyedia
Jasa dapat memenuhi kualitas yang dibutuhkan dan melaksanakan tes dan pengambilan
contoh uji (sample) agar dapat memenuhi spesifikasi teknik. Direksi akan dan berhak
untuk menolak semua atau sebagian dari pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
jika pekerjaan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam spesifikasi
teknik. Dalam kasus demikian Penyedia Jasa akan membongkar dan mengerjakan
ulang dari pekerjaan yang tidak memenuhi dengan biaya sendiri.
Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan dan perlengkapan uji dan menyediakan semua
tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan semua uji yang diperlukan untuk
memenuhi kewajiban menurut spesifikasi dibawah pengawasan dari Direksi.
Tidak ada pembayaran terpisah untuk pengujian pengendalian mutu. Semua biaya
untuk pelaksanaan uji pengendalian mutu termasuk semua tenaga, material,
peralatan konstruksi dan peralatan, pengambilan contoh dan pengujiannya harus sudah
termasuk dalam harga satuan dalam BoQ.
5.9.2 Operasi dari Borrow area
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab penuh terhadap operasi di borrow area
dibawah pengawasan dan instruksi Direksi.
Apabila secara teknis, bahan timbunan dari hasil galian setempat tidak memungkinkan
untuk dipakai, maka harus diambil dari tanah luar (Borrow area) sesuai yang ditunjukan
dalam gambar atau atas perintah Direksi. Penyedia Jasa harus membayar ganti rugi
kepada pemilik daerah tersebut dalam memperoleh tanah timbunan sebagaimana yang
ditunjukan oleh Direksi. Biaya ganti rugi tanah timbunan, biaya pengupasan dan
penggalian tanah telah termasuk dalam harga satuan penawaran.
Sedapat mungkin kadar air dari bahan tanah timbunan harus diatur dan dijaga sebelum
digali dari lokasi borrow-area, dengan cara memberi atau menambah air dengan
mengalirkannya (bila kurang basah) atau dengan menggali saluran atau parit pembuang
untuk mengurangi kelebihan air.
Material akan di dapatkan dari kebutuhan galian dan borrow area seperti yang
ditunjukkan dalam gambar kerja dan dari kebutuhan dengan galian, jika
demikian mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.
Garis batas dari borrow area seperti ditunjukkan dalam gambar kerja hanya kira-
kira dan mungkin akan meluas jika diperlukan dengan persetujuan dari Direksi. Pada
saat perluasan Penyedia Jasa tidak akan mengajukan tambahan biaya terhadap harga
satuan untuk material tersebut dalam BoQ.
Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya pengoperasian di lokasi
tersebut Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan mengenai kelengkapan dari usulan metode pengoperasian di borrow area,
termasuk urutan pengoperasian, kedalaman pengambilan material dan uraian dari
rencana borrow area yang diusulkan. Apabila terdapat perbedaan tinggi dalam
pengoperasian di borrow area horisontal berm akan dibentuk dan borrow area
akan ditinggalkan dalam keadaan rapi dan dalam kondisi aman untuk kepuasan
Direksi. Dengan demikian Penyedia Jasa tidak diizinkan untuk memulai
melaksanakan pekerjaan tersebut sebelum mendapat persetujuan Direksi.
Lokasi galian pengambilan tanah timbunan harus dibersihkan terlebih dahulu dan
bebas dari kotoran dan sisa-sisa akar pohon, dan secara seksama dikupas dan
dihilangkan bahan-bahan organiknya seperti rumput, lapisan tanah permukaan dan
akar pohon, dengan demikian tanah timbunan tidak mengandung tunggul, semak
belukar, akar, rumput, humus, gumpalan- gumpalan tanah dan unsur lain yang
mudah membusuk.
Borrow area harus dioperasikan sehingga tidak merusak kegunaan dari segala bagian dari
pekerjaan. Apabila terdapat material yang mempunyai ukuran lebih dari tiga puluh (30
cm) sentimeter di lokasi borrow area maka material tersebut harus di pisahkan atau
dibuang oleh Penyedia Jasa atau pada saat material sebelum dipadatkan.
Setelah penggalian selesai di borrow area, material kupasan (stripped)
(termasuk material humus dan material tidak dipergunakan yang mungkin akan
ditimbunkan kembali) harus dikembalikan ke borrow area di mana pada saatnya akan
ditutup seperti arahan Direksi untuk memelihara kesuburan lahan dan mencegah resiko
terhadap ternak dan orang.
Jika dilokasi manapun di borrow area (sebelum atau selama operasi
penggalian) terdapat daerah yang terlalu basah, akan diambil langkah yang memungkinkan
untuk mengurangi kandungan air dengan jalan pemilihan daerah galian untuk
menjamin material dalam kondisi tidak jenuh air atau dengan cara di jemur atau
material di tempatkan dilokasi stock yang telah di setujui oleh Direksi dan apabila
ditemukan kelebihan kandungan air diijinkan untuk dikeringkan atau dengan
menggunakan alat lain yang telah disetujui.
Pada akhir penyelesaian dari pelaksanaan pekerjaan pembuatan tanggul, Penyedia
Jasa harus mengatur dalam borrow area tersebut dengan suatu cara sedemikian rupa agar
elevasi permukaan tanah disekitarnya dan permukaan tanah borrow area sama
tinggi, sehingga air hujan tidak tergenang di lokasi tersebut kecuali ditentukan lain
oleh Direksi.
Untuk menghindari terbentuknya kolam air di borrow area, parit saluran dari
borrow area ke pengeluaran terdekat harus di buat oleh Penyedia Jasa dimana jika parit
saluran tersebut diperlukan.
Penyedia Jasa tidak diijinkan memindahkan atau membawa material dari borrow
area untuk keperluan Penyedia Jasa dan atas kemauan sendiri tanpa persetujuan dari
Direksi.
Kecuali ditentukan lain, tidak ada pembayaran langsung untuk biaya persiapan, operasi
dan pemeliharaan borrow area termasuk pembersihan, pengupasan, penggalian dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang diperlukan hingga syarat-syarat timbunan tersebut
sesuai untuk digunakan dalam pekerjaan pembuatan tanggul.
Akan tetapi biaya tersebut akan diperhitungkan dalam harga satuan pada sub pasal
yang ada sangkut pautnya untuk pekerjaan pembuatan tanggul, dimana tanah timbunan
diambil dari Borrow area.
Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya jika kadar air bahan berada
dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air
optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan
kering maksimum yang diperoleh jika tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989
tentang Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.
Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu
tanggul sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah energi
pemadatan yang sama.
6. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan
tanah harus memuat :
6.1. Pekerjaan Galian
a) Penerimaan bahan
1) Pengujian contoh harus dilakukan untuk setiap lapisan tanah dan batuan yang berbeda.
2) Bahan yang diterima sudah diklasifikasikan ke dalam galian biasa, galian batu, galian
bangunan
b) Pemeriksaan mutu bahan
1) Untuk pekerjaan galian lereng tanah harus dilakukan pemeriksaan sudut geser dalam, φ
dan kohesi tanah beserta informasi mengenai sumber mata air dan ketinggian muka
air tanah.
2) Untuk pekerjaan galian batu harus dilakukan pemeriksaan tingkat pelapukan
(slake durability) dan informasi batuan yang meliputi kekar, kemiringan.
3) Galian bangunan.
(a) Untuk galian lantai pondasi, tembok beton penahan tanah dan bangunan pemikul
beban lainnya, harus dilakukan pemeriksaan klasifikasi tanah, tingkat kepadatan
(konsistensi) dan informasi kedalaman muka air tanah.
(b) Pekerjaan yang berhubungan dengan drainase sebaiknya dilakukan analisa butir tanah.
(c) Pekerjaan yang berhubungan dengan pemompaan, harus dilakukan
pemeriksaan berkaitan dengan kemungkinan bahaya piping, terutama untuk data
ketinggian muka air, jenis tanah tempat pemompaan dan analisa butir.
(d) Pekerjaan yang memerlukan penimbunan kembali harus memperhatikan mengenai
pengendalian mutu timbunan.
(e) Pekerjaan yang berhubungan dengan galian buangan , pemeriksaan dilakukan
pada lokasi tempat pembuangan, yakni pemeriksaan “kestabilan”, parameter
longsoran dan parameter daya dukung tanah setempat.
6.2. Pekerjaan Timbunan
a) Penerimaan bahan
1) Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu
bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga harus mencakup
seluruh pengujian yang disyaratkan dalam dengan paling sedikit tiga contoh yang
mewakili setiap sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu
bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.
2) Setelah persetujuan mutu bahan timbunan yang diusulkan, Direksi Pekerjaan dapat
memintakan pengujian mutu bahan ulang lagi agar perubahan bahan atau sumber
bahannya dapat diamati.
b) Pengujian mutu bahan
Suatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin harus dilaksanakan untuk
mengendalikan perubahan mutu bahan yang dibawa ke lapangan. Jumlah pengujian
harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter
kubik bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber bahan paling sedikit harus
dilakukan suatu pengujian untuk menentukan ekspansif tidaknya bahan timbunan, yang
ditentukan oleh nilai aktif.
c) Percobaan Pemadatan di lapangan
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk
mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Jika Penyedia Jasa tidak sanggup
mencapai kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatan berikut ini harus diikuti :
Percobaan lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan peralatan pemadat
dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai sehingga dapat diterima oleh
Direksi Pekerjaan. Hasil percobaan lapangan ini selanjutnya dapat digunakan Penyedia
Jasa untuk menetapkan pola lintasan pemadatan, jumlah lintasan, jenis alat pemadat
dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.
1. Pekerjaan Galian:
a) Galian Tanah Biasa Meter Kubik
b) Galian Batu Meter Kubik
2. Pekerjaan Timbunan:
a) Timbunan Tanah Meter Kubik