Anda di halaman 1dari 25

SPESIFIKASI TEKNIS

Pekerjaan Sungai Cilangla Kabupaten Tasikmalaya


Pembuatan TPT dan Pemasangan Bronjong Kawat

PT. WAHANA DAYA MANDIRI


[Company address]
PENDAHULUAN

Pedoman ini meliputi kegiatan tanah yang terdiri dari galian yang mencakup penggalian,
penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari Borrow Area atau
sekitarnya dan pekerjaan timbunan yang mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk
penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk
membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana Ke-PU-an khusunya di bidang Sumber Daya Air.

Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan tanggul, dan umumnya untuk
pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian
dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Bagain ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan
tanah yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan tanah dapat berupa :
a) Pekerjaan Galian, yang meliputi :
1) Pembersihan Medan
2) Kupasan
3) Galian
(1) Galian Tanah biasa
(2) Galian Tanah batu
b) Pekerjaan Timbunan, yang meliputi :
1) Timbunan Tanah
2) Timbunan Pilihan

Cara pelaksanaan pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia atau tenaga
mesin.
Spesifikasi Teknis

Bagian – 1: Pekerjaan Tanah

1. RUANG LINGKUP

Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan, pengendalian
mutu serta pengukuran dan pembayaran.
Pedoman ini mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau
batu atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam
Kontrak ini untuk pekerjaan galian.
Pedoman ini mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau
bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan tim bunan, untuk penimbunan kembali g a l i a n
pipa atau struktur dan u n t u k t i m b u n a n umum y a n g d i p e r l u k a n untuk
membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
disyaratkan atau disetujui untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini untuk pekerjaan
timbunan.

2. ACUAN NORMATIF

Standar Nasional Indonesia (SNI):


- SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah
- SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.
- SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.
- SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air Tanah.
- SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.
- SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang
mengandung Butir Kasar
- SNI 03-2636-1992 : Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Untuk
Bangunan Sederhana
- SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir
- SNI 03-2832-1992 : Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah
Maksimum
- SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah
- SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan Alat
Hidrometer.
- SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan Cetakan
Benda Uji
- SNI 13-6425-2000 : Metode Pengujian Indeks Pengembangan Tanah
3. ISTILAH DAN DEFINISI

3.1. Galian biasa adalah mencakup s e l u r u h gal i an yang tidak diklasifikasikan s e b a g a i


galian batu, galian bangunan, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan
beraspal , dan masih dapat dilakukan dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh
traktor dengan berat maksimum 1 5 -ton dan tenaga kuda netto maksimum sebesar 180 PK
(tenaga kuda).
3.2. Galian biasa sebagai bahan buangan adalah bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan
sebagai bahan timbunan atau material galian dianggap tidak diperlukan dalam konstruksi
3.3. Galian bangunan adalah galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau
ditunjukkan dalam gambar untuk bangunan.
3.4. Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung batu
3.5. Galian tanah biasa adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat digali dengan cangkul.
3.6. Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat digali dengan
bantuan alat pemecah.
3.7. Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah pecah yang dapat
dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.
3.8. Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair.
3.9. Kupasan (striping) adalah pengupasan lapisan tanah bagian atas.
3.10. Lump Sum (LS) adalah biaya yang dibayarkan langsung tanpa membutuhkan rincian berbagai
jenis pekerjaan atau komponennya.
3.11. Tebas tebang adalah memotong dan membersihkan segala macam tumbuh-tumbuhan besar dan
kecil.
3.12. Nilai aktif adalah perbandingan antara indexs plastisitas dengan prosentase kadar lempung
3.13. Timbunan tanah adalah proses penimbunan tanah baik secara manual atau secara mekanis
3.14. Timbunan biasa adalah timbunan yang terdiri dari bahan tanah atau bahan galian batu yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat
untuk digunakan dalam pekerjaan permanen
3.15. Timbunan pilihan adalah timbunan yang terdiri dari bahan tanah atau tanah berbatu yang
memenuhi semua ketentuan timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat
tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya

4. KETENTUAN DAN PERSYARATAN

4.1. Umum
Lingkup dari pekerjaan tanah akan meliputi semua pekerjaan yang berkaitan sebagai berikut:
• Pembersihan
• Galian termasuk pembentukan dan saluran
• Timbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan
• Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galian
• Penimbunan
• Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi
Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa tempat dan akan
membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam gambar atau seperti yang diarahkan
oleh Direksi.

4.2. Ketelitian dalam pekerjaan tanah


Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan dibawah ini, apabila
luas rata-rata penampang basah saluran untuk panjang 500 m, seperti yang tertera pada
gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.
• Dasar Saluran : + 0.05 m atau - 0.10 m vertikal
• Level Puncak Timbunan : + 0.10 m atau – 0.10 m vertikal
• Dasar Kemiringan : + 0.05 m horisontal
• Puncak Kemiringan Timbunan : + 0.10 m horisontal
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan tidak boleh
dipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas.
Semua permukaan harus diselesaikan dengan rapi dan halus.

4.3. Pekerjaan Galian


Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran ketinggian yang
ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan
diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian
tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai
pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi
adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah
dimulai.
Hal yang membedakan jenis galian tersebut di atas hanyalah material yang akan digali yang
berimplikasi terhadap jenis peralatan dan produktifitas hasil galian.
Pekerjaan galian dibedakan atas 4 (empat) kelompok pembayaran sebagai berikut :

4.3.1 Galian tanah biasa.


Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah pada
umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai
dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk
daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih
dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki
oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih
besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
Excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item
Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik
dimana tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai ditunjukan
dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar. Pembayaran untuk galian tanah
biasa dibuat dalam meter kubik untuk item dalam BoQ.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu
tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan dan
material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk
timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak
selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan
mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa
dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat- dekatnya dengan
lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan
ditimbun.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian,
perapihan dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya longsor, pembuatan
tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh Direksi.
Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap pemindahan material hasil galian ke
suatu tempat penimbunan sementara yang disetujui Direksi sejauh ± 1 km.
Khusus untuk jaringan tersier yang dimensinya relatif kecil dan berada didaerah
persawahan, agar diperhitungkan terhadap tingkat kesukaran peggalian atau alternatif lain
berupa galian secara manual.

4.3.2 Galian Deposit Sungai


Galian deposit sungai adalah pekerjaan galian dengan material berupa deposit sungai
yang terdiri dari pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang dapat dilakukan dengan
excavator tetapi dengan tingkat produktifitasnya lebih rendah dibandingkan dengan
galian tanah biasa, karena kondisi lapisan endapan relatif lebih padat.
Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan penggalian pada
badan sungai atau daerah tertentu yang material galiannya merupakan endapan sungai yang
terdiri tanah berbatu kerikil dan kerakal yang padat, sehingga alat excavator tidak dapat
bekerja secara maksimal.
Harga satuan yang diperhitungkan untuk pekerjaan ini termasuk tenaga kerja dan
alat/excavator, sedangkan untuk keperluan pengangkutan dan pembuangan ke lokasi
diluar daerah kerja yang disetujui oleh direksi sejauh ± 1 km. Untuk jarak pembuangan
yang lebih jauh maka akan diperhitungkan dalam pekerjaan pembuangan sisa galian.
Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya akan dipergunakan oleh Penyedia
Jasa untuk pekerjaan lain, maka pekerjaan pembuangan tidak diperhitungkan.

4.3.3 Galian Batu Lapuk


Galian batu lapuk adalah pekerjaan galian dengan material galian berupa batu yang
sudah lapuk. Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan dengan kombinasi alat excavator dan
pick hammer.

4.3.4 Galian Batu.


Galian batu termasuk semua batu-batuan padat dan keras di tempat yang tidak dapat
disingkirkan dengan mudah baik dengan mempergunakan pacul, excavator biasa maupun
Pick Hammer, kecuali dengan Excavator yang diperlengkapi dengan Breaker atau
dengan Peledakan. Apabila menggunakan peledakan, maka Penyedia Jasa harus
sudah memperhitungkan segala peralatan dan material yang diperlukan berikut
perizinan dan penanganan peledakannya.

4.3.5 Galian untuk pekerjaan pasangan beton.


Dasar dan sisi miring dari galian untuk pondasi di atas atau terhadap dimana beton
akan ditempatkan akan digali sesuai yang diperlukan seperti ketinggian, garis dan
ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh Direksi. Tidak ada
material akan diijinkan untuk ditambahkan dalam garis baku dari struktur beton.
Jika di beberapa titik dalam galian, material galian berdasarkan permintaan tertulis
dari Direksi diantara batas yang diperlukan untuk menerima struktur penambahan galian
akan segera diisi penuh dengan beton tipe K-100 atau diisi dengan tanah yang sesuai dan
dipadatkan atas biaya Penyedia Jasa.

4.4. Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali


Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali akan dilaksanakan sesuai
pasal ini, harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan tingkatan dan dimensi yang
ditunjukan dalam gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama dalam pekerjaan ini
mungkin akan dijumpai dan diperlukan untuk merubah kemiringan (slope) atau dimensi dari
penggalian dari yang ditentukan. Setiap penambahan atau pengurangan dari volume pekerjaan
galian tanah sebagai akibat dari perubahan- perubahan tersebut akan diperhitungkan sesuai
petunjuk dan persetujuan Direksi.
Semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi material yang ada dibawah
galian dalam keadaan yang memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang disebabkan oleh
Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya material dibawah batas
penggalian yang diperlukan, harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.
Galian yang melebihi dari ketentuan baik yang dilakukan sengaja maupun akibat kelalaian
Penyedia Jasa tidak akan diperhitungkan dalam pembayaran. Penyedia Jasa harus mengisi
kembali dengan material yang sesuai dan dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa.

4.5. Luasnya Penggalian


Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut Direksi. Penggalian dimulai dari muka
tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh
Direksi.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/ beton tanpa diperiksa terlebih dahulu
oleh Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang
rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia
Jasa.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat
yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan dan material yang
tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan
timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar atau
kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pekerjaan dan dirapihkan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa
dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang
memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
Semua galian untuk pondasi bangunan / struktur akan dilaksanakan dalam kondisi kering
(dimana dalam kondisi kering akan dibangun seperti dalam Sub-bag 1.6.1
Pekerjaan Pengeringan). Tidak ada tambahan biaya terhadap harga satuan tender
dalam BoQ untuk galian yang disebabkan material menjadi basah.
Galian akan dibuat sepenuhnya sesuai dengan ukuran yang diperlukan dan akan diselesaikan
terhadap garis dan ketinggian yang ditentukan kecuali terdapat batu menonjol sendiri akan
diijinkan untuk melebar dalam garis yang telah ditentukan tidak lebih dari 20 (dua puluh)
sentimeter dimana permukaan tidak dilindungi dengan beton. Jika permukaan dilindungi
dengan beton secara umum harus rata seperti ditentukan oleh Direksi.
Kecuali seperti secara rinci ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya yang diarahkan oleh
Direksi, keperluan pengukuran untuk pembayaran galian terbuka terhadap kemiringan
seperti disebutkan dibawah ini:
KEMIRINGAN GALIAN

MATERIAL KEMIRINGAN (V : H) DISKRIPSI

Batu Batu 1: 0.5 Untuk kemiringan permanen


Lapuk 1: 0.8 Untuk kemiringan permanen
Tanah 1: 1.0 Untuk kemiringan permanen
Galian Deposit 1: 1.0 Untuk kemiringan permanen
Sungai

Dimana diperlukan dan diinstruksikan o l e h Direksi, Penyedia Jasa akan menggali saluran
terbuka / parit untuk mengalihkan a i r mengalir keluar dari galian terbuka. Biaya
keseluruhan dari pekerjaan ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa kecuali dimana saluran
tersebut adalah merupakan bagian dari pekerjaan permanen yang mana pembayaran untuk
galian akan dihitung dari harga satuan tender dalam BoQ.
Penggalian t anah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah, kerikil, dan
batuan kasar. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman
hingga mencapai elevasi yang disetujui Direksi. Kecuali ditunjukkan dengan jelas pada gambar
atau telah ditetapkan oleh Direksi.
Apabila terdapat material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama pelaksanaan
penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan atau diganti
dengan tanah timbunan yang sesuai atau beton K100 atas biaya Penyedia Jasa.
Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran hingga
mencapai elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak diperlihatkan dalam
gambar sampai mencapai garis elevasi sesuai dengan syarat- syarat yang ditentukan.

4.6. Pekerjaan Timbunan


Penyedia Jasa akan mengerjakan beberapa macam material timbunan dan penutupan kembali di
lokasi yang ditunjukkan o l e h gambar atau ditempat lain seperti arahan Direksi. Kualitas
dari material harus mendapatkan ijin dari Direksi dan tidak termasuk bahan organik atau bahan
lain yang tidak diijinkan.
Penyedia Jasa harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian sebagai bahan untuk
timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat.
Tidak diizinkan adanya semak, akar, rumput atau material tidak memenuhi syarat lain yang
akan dipakai sebagai bahan timbunan. Kelayakan dari setiap bagian pondasi untuk
penempatan material timbunan dan semua material yang digunakan dalam konstruksi timbunan
adalah sesuai dengan spesifikasi teknik.
Penyedia Jasa harus melaksanakan test uji timbunan (trial embankment) untuk menentukan
efektifitas dari beberapa metode pemadatan dari material yang tersedia untuk pekerjaan
timbunan. Sasaran hasil dari uji test timbunan adalah untuk mengkonfirmasi e f e k t i f i t a s dari
metode pemadatan yang berkaitan dengan jenis dan ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan
untuk ketebalan lapisan yang disyaratkan, efek getaran terhadap kadar air dan aspek lain dari
pemadatan. Pekerjaan ini termasuk penempatan/penghamparan d a r i m a t e r i a l dari
b o r r o w area, g a l i a n dan s t o c k p i l e dengan perbedaan ka da r air dan dalam lajur
terpisah untuk pemadatan d e n g a n peralatan pemadat, kecepatan, frekuensi dan jumlah lintasan
yang berbeda. Hasil percobaan i n i tidak membebaskan P e n y e d i a J a s a dalam segala hal
kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang ditentukan dalam kontrak
Apabila ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda pada waktu pelaksanaan dikemudian hari, maka
percobaan-percobaan l e b i h lanjut harus dilaksanakan terlebih dahulu. Bila hasil percobaan
pemadatan tanah dilaksanakan untuk tanggul pada bangunan yang permanen, percobaan
tersebut akan dianggap sebagai suatu bagian pekerjaan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut, dan
apabila pekerjaan tersebut gagal dan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan
Direksi, maka Penyedia Jasa harus membongkar kembali pekerjaan permanen yang
didasarkan pada percobaan yang gagal tersebut atas biaya Penyedia Jasa tidak ada
pembayaran terpisah atas percobaan tanah yang dilaksanakan di tempat lain.
Penyedia Jasa akan memberikan informasi kepada Direksi paling tidak 30 (tigapuluh)
hari sebelum pelaksanaan test uji timbunan (trial embankment).
Jenis test yang harus dilaksanakan u n t u k uji timbunan ( trial embankment) a d a l a h sebagai
berikut:
• Kepadatan Lapangan (field density)
• Permeability lapangan (field permeability)
• Berat Jenis (specific gravity)
• Kadar Air (water content)
• Konsistensi (consistency/Atterberg Limit)
• Gradasi (gradation) Lapangan dan Laboratorium
• Kepadatan Laboratorium (proctor compaction)
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk test uji timbunan (trial embankment).
Semua biaya untuk pelaksanaan test uji timbunan sudah termasuk uji pemadatan,
penghamparan, dan b e r i k u t pembongkaran material serta berkaitan dengan pengujian,
p e n g a m b i l a n c o n t o h uji (sample) adalah sudah termasuk dalam harga satuan yang dapat
diterapkan untuk pekerjaan timbunan dalam BoQ.

4.7. Jenis Pekerjaan Timbunan


Sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi di lapangan maka kegiatan timbunan tanah yang akan
diberlakukan dalam pekerjaan ini terdiri dari:
• Timbunan tanah kembali dari galian
• Timbunan tanah dengan material dari borrow area
• Timbunan lolos air.
1) Timbunan tanah kembali dari hasil galian.
Yang dimaksud dengan pekerjaan tim bunan tanah kembali dari hasil galian adalah
kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan dengan
mempergunakan bahan timbunan dari hasil galian yang secara spesifikasi teknis bahan
tersebut dapat dipertangung jawabkan.
Penimbunan d an pemadatan tanah isian di bangunan boleh dilakukan setelah umur
bangunan sudah dinilai cukup oleh Direksi. Pelaksanaan harus dilakukan secara hati-
hati dengan menggunakan alat yang diijinkan oleh Direksi. Penimbunan
dilaksanakan secara lapis perlapis dengan ketebalan hamper sesuai dengan spesifikasi alat
yang digunakan. Bila tidak ada instruksi lain dari Direksi maka Penyedia Jasa wajib
menggunakan tanah hasil galian untuk penimbunan tanah isian. Bila material tanah hasil
galian bangunan tidak cukup maka Kotraktor dibolehkan m enggunakan m a t e r i a l
timbunan dari luar (borrow area) atas ijin Direksi.
2) Timbunan tanah dengan material dari borrow area
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dengan material dari borrow area
adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan
dengan mempergunakan bahan timbunan dari galian pada suatu lokasi borrow dengan jenis
dan kualitas tanah yang tertentu dan Penyedia Jasa mengeluarkan biaya untuk pengadaan
material tanah timbunan tersebut.
Sumber dari material borrow untuk setiap timbunan harus sesuai dengan borrow area
yang telah disetujui oleh Direksi. Semua bagian dari timbunan akan dihitung dan dibayar
terhadap material terpasang dalam lokasi timbunan dengan dasar setelah pekerjaan
pemadatan.
3) Timbunan Lolos Air
Timbunan kembali lolos air harus ditempatkan berdasarkan garis, ketinggian dan ukuran
seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti arahan Direksi.
Material harus ditangani dan diletakkan sedemikian rupa untuk menghindari segregasi.
Metode dari pelaksanaan timbunan kembali lolos air harus diusulkan dan mendapat
persetujuan dari Direksi.
Timbunan kembali l o l o s a i r h a r u s d i t i m b u n secara l a p i s h o r i s o n t a l
dengan ketebalan tidak lebih dari 50 (lima puluh) cm sentimeter sebelum dipadatkan dan
dipadatkan secara menyeluruh dengan alat pemadat kapasitas 10- t o n (vibratory roller)
atau berdasarkan k e p a d a t a n dari uji timbunan yang telah mendapatkan persetujuan dari
Direksi.
Material filter dapat diperoleh dari sungai setempat, galian pondasi bendung/bangunan air
atau lokasi yang telah disetujui Direksi. Material filter harus terdiri dari material yang
layak, awet, pasir dan kerikil bergradasi baik dengan ukuran partikel kurang dari 8
(delapan) sentimeter. Juga material tidak boleh mengandung fraksi lolos saringan no.4
dalam jumlah lebih dari 50% (limapuluh persen) begitu juga lolos saringan no. 200
tidak lebih atau kurang dari 10 % (sepuluh persen).

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan p e k e r j a a n y a n g perlu diperhatikan d a l a m pedoman p e n y u s u n a n s p e s i f i k a s i
teknis pekerjaan tanah harus memuat:
5.1. Pekerjaaan Persiapan

Dari gambar rencana (dokumen kont rak ), maka dapat diketahui volume dan lokasi galian,
serta vol um e dan lokasi timbunan.
a. Penetapan Disposal area:
a) Dilakukan survey awal untuk mencari daerah-daerah tempat pembuangan hasil galian yang
tidak dapat dipakai sebagai material timbunan
b) Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan daerah-daerah
pembuangan yang menguntungkan ditinjau dari segi biaya dan waktu. Dalam banyak
hal daerah yang terdekat biasanya menjadi pilihan yang baik.
c) Ukur jarak tempat pembuangan (Disposal Area) dari tempat galian. Untuk dapat
menghitung jumlah dump truck yang diperlukan (ingat cara menghitung
kebutuhan Dump Truck didasarkan atas volume lepas) dan menghitung biaya angkutan.
b. Penetapan Quarry Tanah Timbunan
a) Bila diperlukan quarry tanah, maka perlu survey awal untuk mencari daerah- daerah
yang tanahnya dapat diambil dan memenuhi syarat untuk material timbunan.
b) Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan daerah yang
menguntungkan dengan pertimbangan biaya, waktu dan mutu tanahnya. Usahakan
letaknya searah dengan disposal area (atau sebaliknya) sehi ngga dump truck yang
balik dalam keadaan kosong dapat dimanfaatkan
c) Ambil sampel tanahnya, u n t u k dapat dihitung berat volume kering maksimumnya
d i laboratorium, u n t u k dipergunakan s e b a g a i standar pengukuran kepadatan
dalam pelaksanaan. Karena standar hanya berlaku untuk jenis tanah yang sama, maka
harus diberi tanda supaya tidak tertukar dengan yang lain.
d) Agar pengambilan tanah dapat berjalan secara efektif, maka jalan kerja jalan kerja
menuju quarry dan disposal area, perlu dapat perhatian yang serius serta dilengkapi
dengan drainase lingkungan.
c. Penetapan Base Camp

Tetapkan letak base camp, sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Hendaknya
diperhatikan juga lingkungan sosial yang ada.
d. Dokumentasi

Perlu d i b u a t d o k u m e n t a s i u n t u k d a e r a h q u a r r y , d i s p o s a l a r e a , j a l a n k e r j a
d a n kondisi sepanjang saluran

5.2. Pembersihan Medan


Sebelum memulai pelaksanaan pekerj aan tanah, pembersihan l okasi pekerjaan dari semua
tumbuhan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar dan pembabatan
rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud luar dan dalam, serta di atas tanggul
saluran, sehingga profil saluran terlihat rapih kembali seperti sebelumnya.
Sampah yang berasal dari pembersihan harus diatur dan disebar disekitar lokasi yang dijamin
tidak akan mengganggu kegiatan pertanian. Pengaturan dari semua sampah tersebut harus
sesuai petunjuk Direksi. Kemudian Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi
lubang-lubangnya dengan tanah dan dipadatkan kemudian membuang dari tempat
pekerjaan semula bahan-bahan hasil pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak y a n g tidak harus dibersihkan / tidak harus ditebang dan
tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya dari kerusakan.
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapi dan apabila keadaan mengijinkan
harus d i b a k a r s a m p a i h a b i s . Penumpukan untuk p e m b a k a r a n harus dikerjakan
dengan cara dan pada tempat-tempat t e r t e n t u agar tidak menimbulkan resiko terhadap bahaya
kebakaran. Semua pembakaran harus sesempurna mungkin sehingga bahan yang dibakar akan
menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus mengambil langkah-langkah pencegahan secara
khusus untuk mencegah penyebaran api dan harus mempunyai peralatan sesuai untuk
digunakan dalam pencegahan dan pemadaman.
Pembersihan lokasi p e k e r j a a n t e r m a s u k p e n e b a n g a n pohon d a n s e m a k
b e l u k a r , dimana l o k a s i t e r s e b u t a k a n d i p a k a i u n t u k b a n g u n a n -bangunan
permanen, jalan masuk, tanggul-tanggul dan saluran-saluran. Sedangkan bidang lain yang
diperlukan untuk menunjang pekerjaan tidak diperhitungkan dalam pembayaran. Luas areal
yang akan dibayar untuk pekerjaan ini adalah dihitung berdasarkan l u a s a n seperti dalam tabel
berikut:

No Diameter Batang Luas Area


2
(cm) (konversi) m
1 10 – 15 4
2 15 – 20 9
3 20 – 25 16
4 > 25 25

5.3. Kupasan / Stripping


1) Kupasan adalah penggalian humus (tanah organik) berikut rumput, yang akan dilakukan
pada semua dasar tanggul, pada lokasi material galian yang dipakai kembali sebagai bahan
timbunan, pada semua dasar jalan, pada lokasi borrow area yang disetujui, semua lokasi yang
tercantum pada Gambar dan seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
2) Pelaksanaan k u p a s a n harus dilakukan dengan cara mengupas semua material yang tidak
cocok untuk timbunan atau untuk pondasi dan semua bahan organik seperti rumput, tanah
lapis atas dan sisa akar, yang tidak termasuk didalam pembersihan medan. Kedalaman
minimum pekerjaan kupasan adalah 0,20 meter.
3) Bahan hasil kupasan harus ditumpuk. Tumpukan semua material/sampah h a s i l kupasan
harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.

5.4. Penggalian Pada Bangunan


Penggalian harus dilaksanakan sedemikian hingga memungkinkan dikerjakan dengan baik,
dapat membuat penyokong bagi tebing galian, dan masih cukup ruangan untuk pembuatan
acuan, pengecoran beton, memasang pasangan batu dan melaksanakan timbunan, termasuk
pemadatan dan kegiatan pekerjaan lainnya.
5.4.1 Pekerjaan Pengeringan
Sebelum melaksanakan pekerjaan bangunan yang membutuhkan pengeringan
(dewatering) d e n g a n alat pompa, Penyedia Jasa harus mengajukan r en ca n a kerja
lengkap yang memuat metode, tahap-tahap pe ke rj a an dan kebutuhan waktu
pengeringan dan dimintakan persetujuan Direksi paling lambat 15 hari sebelum
pelaksanaan pembangunan. Penyedia J a s a h a r u s m e n j a g a a g a r galian
b e b a s d a r i air selama m a s a p e m b a n g u n a n dan m e n j a m i n a d a n y a
peralatan pompa yang cukup dan siap dioperasikan di lapangan setiap waktu guna
m e n g h i n d a r i terputusnya kontinuitas pengeringan air. Cara m e n j a g a galian
bebas dari air, pengeringan d a n pembuangan a i r harus dilaksanakan dengan cara yang
dapat disetujui oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya peralatan yang baik dan cukup
dilapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan pengeringan.

5.4.2 Cara Penggalian


Penyedia Jasa harus menyampaikan usul mengenai cara-cara penggalian, termasuk detail
dari k o n s t r u k s i penahan yang m u n g k i n diperlukan, guna mendapat
persetujuan Direksi s e c a r a t e r t u l i s s e k u r a n g -kurangnya 14 h a r i sebelum
dimulainya pekerjaan, sehingga keamanan penggaliannya terjamin.

5.4.3 Kelebihan Penggalian


Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang tidak
diperintahkan oleh Direksi harus diisi kembali oleh Penyedia Jasa dengan tanah yang
dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki Direksi, tanpa menuntut suatu tambahan
pekerjaan.

5.4.4 Perapihan Permukaan Galian


Setiap permukaan galian harus dirapihkan dengan cara manual atau alat lain yang
disetujui oleh Direksi, sehingga bidang pondasi atau bagian lain dari bangunan atau
timbunan ang berhubungan lansung dengan tanah asli bisa berhubungan baik. Apabila
tanah dasar pondasi atau bagian lain yang dianggap peka oleh Direksi rusak akibat
berlangsungnya pekerjaan maka Penyedia Jasa wajib memperbaikinya s e s u a i dengan
petunjuk Direksi atas biaya Penyedia Jasa.
Dasar galian yang akan menerima beton, pasangan batu atau isian dipadatkan,
0,15 m yang terakhir dari galian harus dirapikan dengan tangan, atau dengan cara
yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan oleh Direksi. Hal ini dilakukan
setelah pembersihan semua lumpur pada waktu akan menempatkan konstruksi diatasnya.

5.5. Pekerjaan galian dengan menggunakan alat berat


5.5.1 Di Lokasi Saluran
a. Untuk menetapkan letak batas-batas galian, dapat dipasang patok-patok pembantu dan
atau tali rafia yang menghubungkan dua profil yang berdekatan.
b. Berpedoman pada tali batas galian, maka galian kasar dapat dilaksanakan dengan
Excavator. Jumlah Excavator yang diperlukan dihitung berdasarkan kapasitas alat
dan waktu yang tersedia.
c. Galian dari Excavator langsung dimuat ke Dump Truck yang telah disiapkan (jumlah
kebutuhan Dump Truck harus disesuaikan dengan kapasitas Excavator), dan
kemudian diangkut ke tempat yang ditentukan. Usahakan posisi Dump Truck
sedemikian rupa sehingga swing dari Excavator bersudut kecil.
d. Bila karena suatu hal profil rusak atau berubah posisi, maka sebelum galian finishing
dilakukan, profil tersebut diperbaiki dengan pedoman patok-patok bantuan yang
selalu terjaga.
e. Galian finishing dilakukan oleh tenaga orang dengan cangkul. Sebenarnya dengan
kerjasama yang baik antara pelaksana dan operator excavator yang mahir, dapat
langsung dilakukan penggalian sampai garis/bidang finishing.
f. Dalam hal desain saluran terdapat saluran gendong, seperti sket di bawah,
sebaiknya pembuatan saluran tersebut didahulukan, karena dapat berfungsi sebagai
saluran drainase.
5.5.2 Di Lokasi Quarry
a. Setelah lokasi quarry di stripping dengan bersih, maka tanah dikupas dan di
stock dengan Bulldozer.
b. Bila musim hujan, sebaiknya stock tanah lepas dibatasi seperlunya saja, dan
dilindungi/ditutupi dengan terpal/plastik.
c. Stock tanah yang ada dimuat ke dalam Dump Truck dengan pelayanan
Wheel Loader untuk diangkut ke tempat pekerjaan timbunan
d. Alternatif komposisi alat di quarry dapat biasanya berupa: bulldozer dan
loader dan Excavator

5.6. Pembuangan Sisa Galian Yang Tidak Terpakai


Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan akan dibuang disuatu tempat
didalam dan/atau diluar daerah irigasi yang disetujui oleh pemilik sesuai yang ditunjukan dalam
gambar atau Direksi. Penyedia Jasa harus merapihkan dan mengatur ketinggian serta
meratakannya dengan rapi dan tinggi maksimum 3.00 m.
Penyedia Jasa harus memelihara t a n p a mengganggu a l i r a n air disaluran dan jalan masuk
serta yang berhubungan dengan hal tersebut. Sisa galian dari pekerjaan galian di bendung, mata
air dan pompa akan dibuang pada lokasi sekitar lokasi pekerjaan tersebut diratakan dan
dirapihkan dengan tingginya penimbunan sesuai dengan persetujuan Direksi. Sedangkan sisa
galian dari pekerjaan jaringan irigasi bisa dibuang disekitar lokasi asalkan tidak mengganggu
fungsi jaringan dan stabilitas tanggul/lereng dan material tersebut tidak akan masuk/turun
kembali kesaluran yang mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan saluran. Kalau lokasi
setempat tidak memungkinkan maka material sisa tersebut harus dibuang kesuatu tempat
diluar Daerah irigasi, diratakan dan dirapihkan. Lokasi pembuangan h a r u s mendapat
persetujuan Di reksi dan mendapat ijin pemilik tanah.
Material dari galian saluran pembuang at au saluran yang tidak pergunakan a k a n diangkut
untuk dibuang ke suatu tempat pembuangan yang telah ditentukan seperti yang disetujui oleh
Direksi.
Sebagian material yang layak pakai akan dtempatkan sementara di lokasi memenuhi syarat
yang akan dipergunakan nantinya atau langsung dipergunakan sebagai bahan timbunan untuk
konstruksi permanen seperti ditentukan oleh Direksi. Penyedia Jasa harus
menyediakan/membuat jadwal rincian rencana kerja dari pekerjaan tanah seperti lokasi dan
p r o g r a m galian dari s a l u r a n dan p e n g g u n a a n material galian untuk pekerjaan
timbunan.
Bila diminta seperti ditentukan oleh Direksi, lokasi pembuangan harus di ratakan, untuk
menghindari dari erosi akibat hujan.
Perubahan atau penambahan dari luasan lokasi pembuangan untuk kenyamanan dari Penyedia
Jasa s e n d i r i a d a l a h m e r u p a k a n tanggung jawab d a n a t a s b i a y a d a r i Penyedia
Jasa serta harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus mengajukan proposal kepada Direksi paling tidak tiga puluh (30) hari
u n t u k m e n d a p a t k a n persetujuan b e r k e n a a n d e n g a n p e m b u a n g a n material d i
tempat lain selain dari lokasi yang telah disetujui dan untuk perlindungan material dari erosi.
Biaya pengangkutan pembuangan material galian ke tempat pembuangan dan untuk perawatan
dari lokasi pembuangan y a n g ditentukan disini harus sudah terangkum dalam harga satuan
per meter kubik untuk pekerjaan galian.

5.7. Longsoran di Talud


Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan, yang diperlukan, untuk mencegah
terjadinya longsoran dari talud dan tanggul. Dalam hal terjadinya longsoran, Penyedia Jasa harus
memperbaiki s e m u a pekerjaan dan kerusakan yang bersangkutan d a n melaksanakan s e t i a p
perubahan yang diperlukan sam pai memuaskan Direksi.

5.8. Gebalan Rumput

Dimana diharuskan atau ditunjukkan dalam gambar, lereng dari saluran, dan saluran gendong
harus digebal dengan rumput. Sebelum gebalan rumput dipasang, permukaan harus
diratakan dan digemburkan bila perlu dan dilapisi dengan humus 2 cm. Permukaan gebalan
rumput harus rata dengan permukaan lereng saluran.

Setelah g e b a l a n r u m p u t d i p a s a n g h a r u s d i s i r a m d e n g a n a i r s e c u k u p n y a
sampai gebalan itu tumbuh dengan baik, sedang gebalan rumput yang tidak tumbuh harus
dibuang dan diganti.

Daerah yang harus digebal adalah sebagai berikut:


• Selebar 0.30 m pada kedua tepi tanggul bagian atas.
• Lereng dalam dari saluran m ulai tepi atas sampai 0.20 m dibawah m u k a air rencana
untuk saluran tanah dan sampai tepi atas pasangan untuk saluran pasangan.
• Lereng luar saluran dari tepi atas sampai kaki tanggul.

Persyaratan gebalan rumput.


• Rumput gebalan tebal 4 cm dan bersama akar-akarnya
• Bukan berasal dari tanah yang susut besar
• Ukuran-ukuran 25 cm x 25 cm
• Cerucuk untuk Gebalan

Cerucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan rumput. Ukuran dari
cerucuk tadi paling tidak panjangnya 15 cm dengan diameter 2-3 cm dan dipasang
2 buah cerucuk untuk setiap gebalan ukuran 25 cm x 25 cm x 4 cm.

5.9. Pelaksanaan Penimbunan

Permukaan tanah pada lokasi rencana pembuatan tanggul harus dibersihkan dan dikupas atau
digali hingga mencapai kedalaman yang ditunjukan dalam gambar.
Permukaan tanah yang telah dikupas atau digali tersebut, sebelum pekerjaan timbunan untuk
tanggul saluran maupun tanggul banjir harus dibuat alur-alur terbuka sedalam
20.00 cm dengan jarak antara alur lebih kurang 1.00 meter.

Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya digaruk sampai kedalaman yang lebih besar dari
retak-retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0.15 m, dan kadar air tanah yang
digaruk harus dijaga, baik secara pengeringan alami atau pembasahan dengan alat semprot.

Kalau p e l a k s a n a a n pemadatan terhenti, p e r m u k a a n dari t i m b u n a n h a r u s


d i g a r u k kembali dan k a d a r airnya diperiksa kembali sebelum pekerjaan timbunan
atau pemadatan dilanjutkan.

Sebelum pekerjaan penimbunan d i l a k u k a n , semua lubang-lubang d a n bekas-bekas yang


terjadi pada permukaan tanah, harus diratakan.

Untuk semua pekerjaan tanggul harus dibangun hingga mencapai garis elevasi yang ditunjukan
pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi. Tanah timbunan untuk tanggul harus bersih
dari tunggul-tunggul p o h o n , akar, rumput, humus-humus d a n unsur lain yang bisa membusuk.

Penyedia Jasa harus memperhitungkan t a m b a h a n pengisian pemadatan sendiri, dan penurunan


dari tanggul, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dan ukuran yang ditunjuk dalam
gambar-gambar, harus dilebihkan (freeboard), sehingga setelah penurunan selesai dan tanggul
dirapihkan maka akan tercapai dimensi/ukuran sesuai dengan gambar.

Secara berurutan material harus ditempatkan a ga r supaya menghasilkan d i s t r i b u s i material


yang baik sesuai dengan yang disetujui oleh Direksi dan dimana diperlukan untuk mencapai
t uj u a n ini Direksi akan menunjuk l o k a s i di area timbunan d i m a na material akan
ditempatkan.

Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis dengan ketebalan maksimum hamparan material
sebelum dipadatkan adalah 30 cm. Penghamparan dan pemadatan material pada sisi kemiringan
l u a r atau dalam supaya dilebihkan m i n i m a l 30 cm dari garis rencana agar pada saat setelah
perapihan didapat kepadatan yang sama diseluruh bidang rencana. Bila dianggap perlu, Direksi
bisa meminta pada Penyedia Jasa untuk melasanakan p e m a d a t a n k h u s u s di tempat-tempat
t e r t e n t u tanpa mengubah h a r g a satuan.

Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk saluran diatas tanah asli harus rapat air dan tidak boleh ada
rembesan pada tanah timbunan yang dianggap membahayakan oleh
/Direksi, maka Penyedia Jasa wajib memperbaikunya tanpa ada biaya penggantian.

Ketika masing-masing lapisan material telah dikondisikan untuk kadar air yang
diperlukan, kepadatan kering lapangan yang dihasilkan minimal 90 % (sembilan puluh persen)
dari kepadatan kering maksimum laboratorium.

Setiap lapis dari material timbunan harus memenuhi kadar air untuk pemadatan yang dibutuhkan
dengan menggunakan alat vibrator roller dengan berat lebih dari 9 (sembilan) ton atau
alat pemadat lain yang telah disetujui. Ini akan dapat dipenuhi dengan dilewati alat pemadat
kira-kira 6 (enam) lintasan setiap lapis (sama dengan lebar kepadatan yang dibutuhkan,
bagaimanapun Direksi boleh mengubah jumlah lintasan dari alat vibrator roller tergantung dari
uji coba timbunan/trial embankment.
Untuk mendapatkan acuan kerja lapangan diperlukan uji coba (trial test) timbunan dengan
menggunakan peralatan yang akan digunakan Penyedia Jasa di lapangan. Uji percobaan ini harus
disaksikan oleh Direksi dan dibuat berita acaranya. Selanjutnya tes kepadatan dilakukan per 50
meter panjang saluran per lapis timbunan.

Pembayaran pekerjaan timbunan sudah termasuk penggalian di tempat asal material,


pengangkutan, penghamparan, penyiraman (bila perlu), pemadatan dan tes kepadatan dihitung
dalam meter kubik timbunan terlaksana sesuai garis rencana atau sesuai perintah Direksi.

Penyedia Jasa harus merawat timbunan yang telah disetujui hingga akhir penyelesaian dan
penerimaan dari pekerjaan. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap erosi dari
permukaan timbunan dan setiap material timbunan yang hilang akibat erosi harus diganti oleh
biaya Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa harus hati-hati dalam pemadatan material timbunan yang berdekatan / berada di
sekitar struktur beton. Kerusakan apapun yang berakibat pada struktur beton oleh peralatan
Penyedia Jasa harus diperbaiki dengan biaya Penyedia Jasa.

Untuk material yang ditempatkan berdekatan dengan struktur beton, penempatannya harus
ditunda atau menunggu hingga struktur telah mencapai umur 28 hari atau seperti arahan Direksi.
Material akan ditempatkan sepanjang mungkin disekitar struktur beton untuk memperkecil
pembebanan tidak seimbang pada struktur, yang mana telah dipertimbangkan dalam perencanaan.
5.9.1 Kontrol Pengendalian Pengujian untuk Pekerjaan Timbunan
Semua pengujian rutin yang penting bagi pengendalian mutu dari pekerjaan timbunan
harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa seperti yang ditetapkan sesudah ini atau
seperti arahan Direksi.
Penyedia Jasa akan bertanggungjawab penuh terhadap pengendalian mutu dari
pekerjaan yang dilaksanakan. Direksi akan melakukan pemeriksaan dan meneliti
semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dalam rangka bahwa Penyedia
Jasa dapat memenuhi kualitas yang dibutuhkan dan melaksanakan tes dan pengambilan
contoh uji (sample) agar dapat memenuhi spesifikasi teknik. Direksi akan dan berhak
untuk menolak semua atau sebagian dari pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
jika pekerjaan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam spesifikasi
teknik. Dalam kasus demikian Penyedia Jasa akan membongkar dan mengerjakan
ulang dari pekerjaan yang tidak memenuhi dengan biaya sendiri.
Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan dan perlengkapan uji dan menyediakan semua
tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan semua uji yang diperlukan untuk
memenuhi kewajiban menurut spesifikasi dibawah pengawasan dari Direksi.
Tidak ada pembayaran terpisah untuk pengujian pengendalian mutu. Semua biaya
untuk pelaksanaan uji pengendalian mutu termasuk semua tenaga, material,
peralatan konstruksi dan peralatan, pengambilan contoh dan pengujiannya harus sudah
termasuk dalam harga satuan dalam BoQ.
5.9.2 Operasi dari Borrow area
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab penuh terhadap operasi di borrow area
dibawah pengawasan dan instruksi Direksi.
Apabila secara teknis, bahan timbunan dari hasil galian setempat tidak memungkinkan
untuk dipakai, maka harus diambil dari tanah luar (Borrow area) sesuai yang ditunjukan
dalam gambar atau atas perintah Direksi. Penyedia Jasa harus membayar ganti rugi
kepada pemilik daerah tersebut dalam memperoleh tanah timbunan sebagaimana yang
ditunjukan oleh Direksi. Biaya ganti rugi tanah timbunan, biaya pengupasan dan
penggalian tanah telah termasuk dalam harga satuan penawaran.
Sedapat mungkin kadar air dari bahan tanah timbunan harus diatur dan dijaga sebelum
digali dari lokasi borrow-area, dengan cara memberi atau menambah air dengan
mengalirkannya (bila kurang basah) atau dengan menggali saluran atau parit pembuang
untuk mengurangi kelebihan air.
Material akan di dapatkan dari kebutuhan galian dan borrow area seperti yang
ditunjukkan dalam gambar kerja dan dari kebutuhan dengan galian, jika
demikian mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.
Garis batas dari borrow area seperti ditunjukkan dalam gambar kerja hanya kira-
kira dan mungkin akan meluas jika diperlukan dengan persetujuan dari Direksi. Pada
saat perluasan Penyedia Jasa tidak akan mengajukan tambahan biaya terhadap harga
satuan untuk material tersebut dalam BoQ.
Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya pengoperasian di lokasi
tersebut Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan mengenai kelengkapan dari usulan metode pengoperasian di borrow area,
termasuk urutan pengoperasian, kedalaman pengambilan material dan uraian dari
rencana borrow area yang diusulkan. Apabila terdapat perbedaan tinggi dalam
pengoperasian di borrow area horisontal berm akan dibentuk dan borrow area
akan ditinggalkan dalam keadaan rapi dan dalam kondisi aman untuk kepuasan
Direksi. Dengan demikian Penyedia Jasa tidak diizinkan untuk memulai
melaksanakan pekerjaan tersebut sebelum mendapat persetujuan Direksi.
Lokasi galian pengambilan tanah timbunan harus dibersihkan terlebih dahulu dan
bebas dari kotoran dan sisa-sisa akar pohon, dan secara seksama dikupas dan
dihilangkan bahan-bahan organiknya seperti rumput, lapisan tanah permukaan dan
akar pohon, dengan demikian tanah timbunan tidak mengandung tunggul, semak
belukar, akar, rumput, humus, gumpalan- gumpalan tanah dan unsur lain yang
mudah membusuk.
Borrow area harus dioperasikan sehingga tidak merusak kegunaan dari segala bagian dari
pekerjaan. Apabila terdapat material yang mempunyai ukuran lebih dari tiga puluh (30
cm) sentimeter di lokasi borrow area maka material tersebut harus di pisahkan atau
dibuang oleh Penyedia Jasa atau pada saat material sebelum dipadatkan.
Setelah penggalian selesai di borrow area, material kupasan (stripped)
(termasuk material humus dan material tidak dipergunakan yang mungkin akan
ditimbunkan kembali) harus dikembalikan ke borrow area di mana pada saatnya akan
ditutup seperti arahan Direksi untuk memelihara kesuburan lahan dan mencegah resiko
terhadap ternak dan orang.
Jika dilokasi manapun di borrow area (sebelum atau selama operasi
penggalian) terdapat daerah yang terlalu basah, akan diambil langkah yang memungkinkan
untuk mengurangi kandungan air dengan jalan pemilihan daerah galian untuk
menjamin material dalam kondisi tidak jenuh air atau dengan cara di jemur atau
material di tempatkan dilokasi stock yang telah di setujui oleh Direksi dan apabila
ditemukan kelebihan kandungan air diijinkan untuk dikeringkan atau dengan
menggunakan alat lain yang telah disetujui.
Pada akhir penyelesaian dari pelaksanaan pekerjaan pembuatan tanggul, Penyedia
Jasa harus mengatur dalam borrow area tersebut dengan suatu cara sedemikian rupa agar
elevasi permukaan tanah disekitarnya dan permukaan tanah borrow area sama
tinggi, sehingga air hujan tidak tergenang di lokasi tersebut kecuali ditentukan lain
oleh Direksi.
Untuk menghindari terbentuknya kolam air di borrow area, parit saluran dari
borrow area ke pengeluaran terdekat harus di buat oleh Penyedia Jasa dimana jika parit
saluran tersebut diperlukan.
Penyedia Jasa tidak diijinkan memindahkan atau membawa material dari borrow
area untuk keperluan Penyedia Jasa dan atas kemauan sendiri tanpa persetujuan dari
Direksi.
Kecuali ditentukan lain, tidak ada pembayaran langsung untuk biaya persiapan, operasi
dan pemeliharaan borrow area termasuk pembersihan, pengupasan, penggalian dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang diperlukan hingga syarat-syarat timbunan tersebut
sesuai untuk digunakan dalam pekerjaan pembuatan tanggul.
Akan tetapi biaya tersebut akan diperhitungkan dalam harga satuan pada sub pasal
yang ada sangkut pautnya untuk pekerjaan pembuatan tanggul, dimana tanah timbunan
diambil dari Borrow area.
Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya jika kadar air bahan berada
dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air
optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan
kering maksimum yang diperoleh jika tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989
tentang Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.
Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu
tanggul sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah energi
pemadatan yang sama.

5.10. Pekerjaan timbunan dengan menggunakan alat berat


Di dalam praktek tidak mudah menetapkan berapa banyak air yang diperlukan pada saat
pemadatan, kecuali pelaksana yang sudah berpengalaman sekali. Tetapi untuk pedoman kasar,
adalah sebagai berikut :
a. Bila selama pemadatan timbul debu, berarti kadar air kurang;
b. Bila selama pemadatan, tanah keluar airnya (becek) berarti kadar airnya terlalu tinggi.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap kepadatan adalah :
a. Tebal lapisan tanah lepas, yang akan dipadatkan;
b. Berat dan energi alat pemadat; c.
Banyaknya lintasan pemadatan; d.
Kadar air.
Urutan pelaksanaan, sebagai berikut :
a) Percobaan Pemadatan
• Hamparkan tanah lepas setebal yang kita kehendaki, diatas permukaan yang telah
dipadatkan seperlunya (biasanya dalam spesifikasi teknik ditetapkan tidak boleh lebih dari
30 cm)
• Semprotkan air, bila dirasakan hamparan tanah kadar airnya masih kurang
(tetapi lebih baik agak kurang daripada kelebihan)
• Kemudian dipadatkan dengan alat pemadat Vibro Roller atau Sheep Foot Roller dan
dicoba misalnya dengan 6 lintasan. Sesudah itu diambil sampel tanah dan diukur
kepadatannya (berat volume keringnya). Bila ternyata masih kurang padat, maka
lintasan pemadatan ditambah lagi, misalnya ditambah dua lintasan. Bila tingkat
kepadatannya telah dicapai, maka cara-cara tersebut dipakai sebagai pedoman
selanjutnya.
b) Pemadatan Timbunan
• Dasar tanah yang akan ditimbun, dipadatkan seperlunya, sesuai
persyaratannya.
• Tanah timbunan yang diambil dari quarry atau lokasi galian, dibawa dengan Dump
Truck, ditumpahkan di lokasi tempat timbunan yang telah dipersiapkan. Jarak
tumpukan diatur sedemikian, sehingga bila dihampar dengan ketebalan
30 cm seluruh permukaan dapat tertimbun.
• Tumpahan tanah dari Dump Truck digusur/diratakan dengan Bulldozer atau Grader
untuk mencapai ketebalan hamparan kurang lebih 30 cm. Perhatikan kadar airnya
secara visual .
• Bila musim hujan, sebaiknya hamparan tanah dibatasi seperlunya saja, dan
dilindungi/ditutupi dengan terpal. Bila hujan cukup deras, pekerjaan harus dihentikan.
• Lapisan pertama tersebut sebaiknya melebihi lebar kaki timbunan kurang lebih
50 cm, dikanan dan dikiri. Kemudian setelah kadar air dinilai cukup, langsung dipadatkan
dengan Vibro Roller atau Sheep Foot Roller dengan lintasan sebanyak percobaan
pemadatan yang telah dilakukan .
• Bidang pemadatan harus overlapping kurang lebih 15 cm, agar seluruh
permukaan terpadatkan. Lapisan pertama yang telah selesai dipadatkan, diambil
sampelnya setiap jarak 50 meter (atau sesuai spesifikasi), dan diperiksa kepadatannya .
• Bila kepadatannya telah memenuhi syarat, maka lapisan berikutnya baru
diperbolehkan untuk dihampar .
• Pemadatan lapisan pertama dan kedua dilakukan diantara dua profil yang ada (daerah
profil dilewati dulu) Sesudah dua lapisan selesai dan dapat dipakai sebagai
pedoman, maka profil dapat dibongkar untuk ditimbun mengikuti lapisan-lapisan
yang telah selesai .
• Timbunan dan pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis. Untuk menjamin mutu
timbunan (yang berbentuk tanggul) penimbunan diteruskan sampai separuh
kedalaman saluran (untuk saluran yang tidak lebar)
• Sisa kepala tanggul (di kanan-kiri) ditimbun dari hasil galian profil saluran, dan juga
dipadatkan lapis demi lapis. Dalam proses pembentukan tanggul harus dipedomani lagi
dengan profil saluran.
• Agar diingat bahwa apabila lebar tanggul kurang dari rencana (desain),
penambahan akan sulit, tidak boleh langsung ditambal dari samping.
• Tambahan/pelebaran tanggul yang sudah jadi harus lapis demi lapis dari bawah dan
dengan sambungan bertangga

6. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan
tanah harus memuat :
6.1. Pekerjaan Galian
a) Penerimaan bahan
1) Pengujian contoh harus dilakukan untuk setiap lapisan tanah dan batuan yang berbeda.
2) Bahan yang diterima sudah diklasifikasikan ke dalam galian biasa, galian batu, galian
bangunan
b) Pemeriksaan mutu bahan
1) Untuk pekerjaan galian lereng tanah harus dilakukan pemeriksaan sudut geser dalam, φ
dan kohesi tanah beserta informasi mengenai sumber mata air dan ketinggian muka
air tanah.
2) Untuk pekerjaan galian batu harus dilakukan pemeriksaan tingkat pelapukan
(slake durability) dan informasi batuan yang meliputi kekar, kemiringan.
3) Galian bangunan.
(a) Untuk galian lantai pondasi, tembok beton penahan tanah dan bangunan pemikul
beban lainnya, harus dilakukan pemeriksaan klasifikasi tanah, tingkat kepadatan
(konsistensi) dan informasi kedalaman muka air tanah.
(b) Pekerjaan yang berhubungan dengan drainase sebaiknya dilakukan analisa butir tanah.
(c) Pekerjaan yang berhubungan dengan pemompaan, harus dilakukan
pemeriksaan berkaitan dengan kemungkinan bahaya piping, terutama untuk data
ketinggian muka air, jenis tanah tempat pemompaan dan analisa butir.
(d) Pekerjaan yang memerlukan penimbunan kembali harus memperhatikan mengenai
pengendalian mutu timbunan.
(e) Pekerjaan yang berhubungan dengan galian buangan , pemeriksaan dilakukan
pada lokasi tempat pembuangan, yakni pemeriksaan “kestabilan”, parameter
longsoran dan parameter daya dukung tanah setempat.
6.2. Pekerjaan Timbunan
a) Penerimaan bahan
1) Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu
bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga harus mencakup
seluruh pengujian yang disyaratkan dalam dengan paling sedikit tiga contoh yang
mewakili setiap sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu
bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.
2) Setelah persetujuan mutu bahan timbunan yang diusulkan, Direksi Pekerjaan dapat
memintakan pengujian mutu bahan ulang lagi agar perubahan bahan atau sumber
bahannya dapat diamati.
b) Pengujian mutu bahan
Suatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin harus dilaksanakan untuk
mengendalikan perubahan mutu bahan yang dibawa ke lapangan. Jumlah pengujian
harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter
kubik bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber bahan paling sedikit harus
dilakukan suatu pengujian untuk menentukan ekspansif tidaknya bahan timbunan, yang
ditentukan oleh nilai aktif.
c) Percobaan Pemadatan di lapangan
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk
mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Jika Penyedia Jasa tidak sanggup
mencapai kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatan berikut ini harus diikuti :
Percobaan lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan peralatan pemadat
dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai sehingga dapat diterima oleh
Direksi Pekerjaan. Hasil percobaan lapangan ini selanjutnya dapat digunakan Penyedia
Jasa untuk menetapkan pola lintasan pemadatan, jumlah lintasan, jenis alat pemadat
dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.

7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi
teknis pekerjaan tanah harus memuat :
7.1. Pengukuran
7.1.1 Pekerjaan Pembersihan
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan pembersihan adalah harga satuan per meter
persegi, kecuali ditentukan lain oleh Direksi sampai batas yang wajar. Pembayaran
pekerjaan pembersihan termasuk upah pekerja, harga-harga bahan dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menebang, membabat dan menebar disekitar lokasi.
7.1.2 Pekerjaan Kupasan/stripping
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan kupasan/stripping adalah harga satuan per meter
persegi, kecuali ditentukan lain oleh Direksi sampai batas yang wajar. Pembayaran
pekerjaan pembersihan termasuk upah pekerja, harga-harga bahan dan perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menggali, dan mengangkutnya disekitar lokasi.

7.1.3 Pekerjaan Galian


Harga satuan untuk pekerjaan galian ini termasuk tenaga kerja dan alat/excavator dengan
jarak angkut ke lokasi stockpile/lokasi timbunan dan pembuangan ke lokasi di luar daerah
kerja sejauh kurang dari 1.00 km tidak diperhitungkan Untuk jarak pembuangan yang
lebih jauh maka akan diperhitungkan dalam pekerjaan pembuangan sisa galian. Kecuali untuk
material bahan galian yang selanjutnya akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan
lain, maka pekerjaan pembuangan tidak diperhitungkan.
Galian saluran dan struktur lain yang terkait akan termasuk semua kebutuhan galian untuk
mencapai garis, ketinggian dan ukuran seperti ditunjukan dalam gambar atau
seperti diarahkan oleh Direksi, termasuk galian di tempat/local atau dental, perawatan pondasi
dan semua galian yang lain dalam area kerja.
Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran sebagai
volume di tempat dalam meter kubik bahan yang dipindahkan, setelah dikurangi bahan
galian yang digunakan dan dibayar sebagai timbunan biasa atau timbunan pilihan dengan
faktor penyesuaian berikut ini :
(1) Bahan Galian Biasa yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan penyusutan
(shrinkage) sebesar 0,85 yang mengacu pada SNI 03-3422-1994, tentang Metode
Pengujian Batas Susut Tanah.
(2) Bahan Galian Batu yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan faktor
pengembangan (swelling) sebesar 1,2 yang mengacu pada SNI 13-6425-2000 tentang
Metode Pengujian Indeks Pengembangan Tanah.
Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli sebelum digali
yang telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir meliputi garis, kelandaian dan elevasi
sebagai yang disyaratkan atau diterima. Metode perhitungan haruslah metode luas ujung
rata-rata, menggunakan penampang melintang pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari 25
meter.
(a) Pekerjaan galian yang dapat dimasukkan untuk pengukuran dan pembayaran menurut
Bagian ini akan tetap dibayar sebagai galian hanya jika bahan galian tersebut tidak
digunakan dan dibayar dalam Bagian lain dari Spesifikasi ini.
(b) Jika bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dapat digunakan
sebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan oleh Penyedia Jasa sebagai bahan
timbunan, maka volume bahan galian yang tidak terpakai ini dan terjadi semata-mata
hanya untuk cadangan Penyedia Jasa dengan exploitasi sumber bahan (borrow area)
tidak akan dibayar.
(c) Pekerjaan galian bangunan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi oleh
bidang-bidang sebagai berikut :
(1) Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang melalui titik
terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini galian tanah diperhitungkan
sebagai galian biasa atau galian batu sesuai dengan sifatnya
(2) Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi.
(3) Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi.
(4) Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-bidang yang diuraikan di atas
atau sebagai pengembangan tanah selama pemancangan, tambahan galian karena
kelongsoran, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
(d) Pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi timbunan
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan jarak yang melebihi
300 meter harus diukur untuk pembayaran sebagai volume di tempat dalam kubik
meter bahan yang dipindahkan per jarak tempat penggalian sampai lokasi pembuangan
akhir atau lokasi timbunan dalam kilometer.
(e) Harga satuan yang diperhitungkan untuk keperluan pembuangan kelebihan volume galian ke
luar daerah kerja yang disetujui oleh Direksi adalah sejauh > 1 km. Kecuali untuk
material bahan galian yang selanjutnya akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk
pekerjaan lain maka pekerjaan pembuangan tidak diperhitungkan.
7.1.4 Pekerjaan Timbunan
Untuk timbunan yang tidak diukur dan dibayar dari volume galian maka :
1) Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang dilaksanakan,
diselesaikan di tempat dan diterima.
Volume yang diukur harus berdasarkan gambar penampang melintang profil tanah asli
yang disetujui atau profil galian sebelum setiap timbunan ditempatkan dan sesuai dengan
garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan dan diterima.
Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang ujung, dengan menggunakan
penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih dari 25 m.
2) Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang yang disetujui, termasuk
setiap timbunan tambahan yang diperlukan sebagai akibat penggalian bertangga pada atau
penguncian ke dalam lereng lama, atau sebagai akibat dari penurunan pondasi, tidak akan
dimasukkan kedalam volume yang diukur untuk pembayaran kecuali bila :
3) Timbunan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki pekerjaan yang tidak stabil atau
gagal jika Penyedia Jasa tidak dianggap bertanggung-jawab.
4) Timbunan yang digunakan dimana saja di luar batas Kontrak pekerjaan, atau untuk mengubur
bahan sisa atau yang tidak terpakai, atau untuk menutup sumber bahan, tidak boleh
dimasukkan dalam pengukuran timbunan.
7.2. Dasar Pembayaran
7.2.1 Pekerjaan Galian
Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan
pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-
masing M a t a Pembayaran y a n g terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian sebagaimana diuraikan dalam Bagian
ini.
7.2.2 Pekerjaan Timbunan
Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas, dalam jarak angkut
berapapun yang diperlukan, harus dibayar untuk per satuan pengukuran dari masing- masing
harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar di
bawah, dimana harga tersebut harus sudah merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan,
pemasokan, penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, seluruh
biaya lain yang perlu atau biaya untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari
pekerjaan yang diuraikan dalam Bagian ini.
Nomor Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran

1. Pekerjaan Galian:
a) Galian Tanah Biasa Meter Kubik
b) Galian Batu Meter Kubik
2. Pekerjaan Timbunan:
a) Timbunan Tanah Meter Kubik

Anda mungkin juga menyukai