Anda di halaman 1dari 18

KARBOHIDRAT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan. Senyawa


ini memiliki peran structural dan metabolik yang penting. Pada
tumbuhan, glukosa disintesis dari karbondioksida dan air melalui
fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji / starcb), atau digunakan
untuk mensintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Hewan dapat
mensintesis karbohidarat dari asam amino, tetapi sebagian besar
karbohidrat hewan terutama berasal dari tumbuhan.
Glukosa adalah karbohidrat terpenting. Dimana, kebanyakan
karbohidrat dalam makanan diserap kedalam aliran darah sebagai
glukosa, dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa juga
merupakan bahan bakar utama metabolik pada mamalia dan juga
sebagai bahan bakar universal bagi janin. Glukosa juga sebagai
prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain ditubuh, termasuk
glikogen untuk penyimpanan, ribosom dan deuksiribosa dalam asam
nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid dan juga
sebagai kombinasi dengan protein dalam glokoprotein.
Karbohidrat sebagai konstituen utama makanan hewan dan
jaringan hewan. Karbohidrat ditandai dengan jenis dan jumlah residu
monosakrida didalam molekulnya.
Pada saat proses metabolisme, akan terjadi oksidasi dari energy
yang tersimpan ini dan sintesis adenosin trifosfat serta molekel
berenergi tinggi lain. Karbohidrat yang biasa disebut juga gula, juga
berperan dalam molekul-molekul lain yang juga penting secara
biologis, seperti DNA dan RNA, bentuk-bentuk polimer seperti halnya
selulosa dan glokogen.
Penggolongan atau pembagian karbohidrat ini didasarkan pada
strukturnya, dibagi menjadi tiga, yaitu monosakarida, oligosakarida
dan disakarida. Untuk memahai lebih lanjut tentang sifat dari masing-

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

masing golongan tersebut, maka dilaksanakan praktikum dan


percobaan tentang karbohidrat ini.
1.2 Maksud Praktikum

Adapun maksud dari percobaan ini adalah mempelajari


beberapa sifat-sifat golongan karbohidrat.
1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat-


sifat dari golongan karbohidrat, berdasarkan reaksi yang terjadi dari
beberapa pereaksi tertentu.

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Karbohidrat berasal dari kata 'hidrta dari karbon', hidrat arang


atau sakarida dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti
"gula", adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar misalnya glukosa,
cadangan makanan misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan, dan materi pembangun misalnya selulosa pada tumbuhan,
kitin pada hewan dan jamur. Pada proses fotosintesis, tetumbuhan
hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. (Hardjasasmita,
1996)
Karbohidrat didefinisikan sceara tepat sebagai senyawa dengan
rumus molekul Cm(H2O)n. Namun, kata karbohidrat umumnya
digunakan dalam pengertian lebih terbatas untuk menunjukkan zat
yang terdiri atas polihidroksi aldehid dan keton serta turunannya. Gula
yang juga dikenal sebagai sakarida, umumnya diperlakukan sebagai
karbohidrat khas. Monosakarida adalah karbohidrat yang biasanya
memiliki tiga sampai sembilan atom karbon. Sambungan dua
monosakarida atau lebih melalui jembatan oksigen menjadikannya
oligosakarida (biasanya 2-10 satuan monosakarida) dan polisakarida
(Stanley H Pine : 1988).
Karbohidrat adalah senyawa-senyawa polihidroksi yang dari
rumus strukturnya akan terlihat bahwa gugus fungsi terpenting yaitu
gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah
yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang
ada pada molekulnya, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
polihidroksialdehid dan polihidroksiketon atau senyawa yang
menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berdasarkan hasil hidrolisis
dan strukturnya, karbohidrat dibagi atas tiga golongan besar yaitu:

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Hasil hidrolisis ketiga


kelas utama karbohidrat tersebut saling berkaitan, contohnya hidrolisis
pati menjadi maltosa dan akhirnya glukosa. (Ir. Respati : 1980).
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber
energi utama dan sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh
3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Jenis-
jenis karbohidrat sangat beragam dan mereka dibedakan satu dengan
yang lain berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang/pendeknya
rantai serta jenis ikatan akan membedakan karbohidrat yang satu
dengan lain. (Bresnick Stephen, 1999)
Dari kompleksitas strukturnya dikenal kelompok karbohidrat
sederhana (seperti monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat
dengan struktur yang kompleks atau polisakarida (seperti pati,
glikogen, selulosa dan hemiselulosa). Di samping itu, terdapat
oligosakarida (stakiosa, rafinosa, fruktooligosakarida,
galaktooligosakarida) dan dekstrin yang memiliki rantai monosakarida
yang lebih pendek dari polisakarida. Berdasarkan nilai gizi dan
kemampuan saluran pencernaan manusia untuk mencernanya,
karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat yang dapat
dicerna dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Karbohidrat dari
kelompok yang dapat dicerna, bisa dipecah oleh enzim a-amilase
untuk menghasilkan energi. Monokasarida, disakarida, dekstrin dan
pati adalah kelompok karbohidrat yang dapat dicerna. Karbohidrat
yang tidak dapat dicerna (juga dikelompokkan sebagai serat
makanan/dietary fiber) tidak bisa dipecah oleh enzim a-amilase.
Contohnya adalah selulosa, hemiselulosa, lignin dan substansi pektat.
(Ibnu Gholib, 2007)

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok; (Anonim, 2010)


1. Monosakarida, terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi
dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yg
lebih sederhana.
2. Disakarida, senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida
yg sejenis atau tidak. Disakarida dpt dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
3. Polisakarida, senyawa yg terdiri dari gabungan molekul2
monosakarida yg banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida.
Disamping sebagai sumber pemanis, fungsi penting karbohidrat
dalam proses pengolahan pangan adalah sebagai bahan pengisi,
pengental, penstabil emulsi, pengikat air, pembentuk flavor dan
aroma, pembentuk tekstur dan berperan dalam reaksi pencoklatan.
Komponen ini juga digunakan sebagai bahan baku proses fermentasi.
(Ibnu Gholib, 2007)
2.2 Prosedur Kerja (Anonim,2015)

1. Monosakarida
a. Reaksi glukosa dengan Perak Beramoniak
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 ml AgNO3 0,1 M,
tambahkan (NH4OH) sampai endapan yang terbentuk tapat
melarut lagi.Selanjutnya masukkan kedalam tabung reaksi 1
ml larutan glukosa 10%.Kocok dan masukkan tabung reaksi
ini kedalam gelas yang berisi air panas selama beberapa
menit.Amati perubahan yang terjadi.
b. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling
Isi sebuah larutan reaksi 1 ml ,larutan Fehling A dan 1 ml
larutan Fehling B,kocok,tambahkan larutan glukosa
10%.Masukkan tabung reaksi ini kedalam gelas kimia yang
berisi air panas selama 1 menit.Amati perubahan yang terjadi.
c. Uji Benedict
AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY
15020140081
KARBOHIDRAT

Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan


Benedict.Tambahkan 1 ml larutan glukosa 10%.Masukkan
tabung reaksi ini kedalam gelas kimia yang berisi air panas
selama 5 manit.Dinginkan,amati perubahan yang terjadi.
2. Disakarida
a. Reaksi Sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO3 0,1
M.Tambahkan (NH4OH) tetes pertetes sambil dikocok sampai
endapan yang terbentuk teapat larut kembali.Selanjutnya
masukkan kedalam tabung reaksi 1 ml sukrosa 10%.Kocok
dan masukkan tabung reaksi ini kedalam gelas kimia yang
berisi air panas selama beberapa menit.Amati perubahan
yang terjadi.
b. Uji Benedict
Isi tabung reaksi dengan 2 ml larutan Benedict.Tambahkan 1
ml larutan sukrosa 10%.Masukkan tabung reaksi ini kedalam
gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5
manit.Dinginkan,amati perubahan yang terjadi.
3. Polisakarida
a. Reaksi Amilum dengan yodium
Isi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan amilum
2%.Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M .Amati
perubahan yang terjadi,panaskan tabung reaksi selama
beberapa menit.Dinginkan.Amati perubahan yang terjadi.
b. Hidrolisis Amilum
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan amilum 2 %
tambahkan 10 tetes HCl pekat.Panaskan tabung reaksi
sampai larutan mendidih selama neberapa menit.Tambahkan
beberapa tetes NaOH 10%,sampai larutan bersifat
basaa.Ambil 3 ml larutan ini dan masukkan kedalam tabung
reaksi lain dan tambahkan 2 ml larutan Benedict, panaskan

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

diatas air yang mendidih selama 5 manit.Amati perubahan


yang terjadi.

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi,


rak tabung, pipet tetes, pipet volume, gegep, lampu spritus dan botol
semprot.
3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Aquadest,


AgNO3, Fehling A dan Fehling B, larutan Amilum, larutan Benedict,
larutan Glukosa, larutan HCl pekat, larutan Sukrosa, larutan Yodium,
dan NH4OH.
3.3 Cara Kerja

1. Monosakarida
a. Reaksi glukosa dengan larutan Perak Beramoniak
1. Diisi tabung reaksi dengan 1 ml larutan agno3 0,1 M
2. Ditambahkan NH4OH sampai endapan yang terbentuk
tepat melarut lagi
3. Dimasukkan 1 ml larutan glukosa 10 % kedalam tabung
reaksi
4. Dikocok lalu dipanaskan dengan lampu spritus selama
beberapa menit
5. Diamati perubahannya yang terjadi
b. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 1 ml larutan Fehling A
dan 1 ml Fehling B, lalu dikocok
2. ditambahkan sebanyak 1 ml larutan glukosa kedalam
tabung reaksi
3. dipanaskan dengan lampu spritus selama 1 manit
4. diamati perubahan yang terjadi

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

c. Uji Benedict
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan benedict
2. Ditambahkan 1 ml larutan glukosa 10%
3. Dipanas dengan lampu spritus selama 5 manit
4. Didinginkan,amati perubahan yang terjadi
2. Disakarida
a. Reaksi sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan agno3 0,1
M
2. Ditambahkan dengan NH4OH beberapa tetes,sambil
dikocok sampai endapan yang terbentuk dapat melarut
lagi
3. Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 ml
sukrosa 10 %
4. Dikocok lalu dipanaskan dengan lampu spritus selama
beberapa menit
5. Diamati perubahan yang terjadi
b. Uji Benedict
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan Benedict
2. Ditambahkan 1 ml larutan sukrosa 10 %
3. Dipanaskan tabung reaksi dengan lampu spritus selama 5
menit
4. Didinginkan lalu amati perubahan yang terjadi.
3. Polisakarida
a. Reaksi amilum dengan yodium
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan amilum
2%
2. Ditambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M
3. Diamati perubahan yang terjadi
4. Dipanaskan tabung reaksi dengan lampu spritus selama
beberapa manit

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

5. Didinginkan lalu amati perubahan yang terjadi


b. Hidrolisis Amilum
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan amilum 2
%
2. Ditambahkan 10 tetes hcl pekat
3. Dipanaskan tabung reaksi sampai larutan mendidih
selama beberapa menit
4. Ditambahkan beberapa tetes larutan larutan naoh, sampai
larutan bersifat basa
5. Diambil 3 ml larutan ini dan dimasukkan kedalam tabung
reaksi lain
6. Ditambahkan 2 ml larutan Benedict tabung rekasi tersebut
7. Dipanaskan tabung reaksi dengan lampu spiritus selama 5
menit
8. Diamati perubahan yang terjadi

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Pengamatan


MONOSAKARIDA
1. Reaksi glukosa dengan larutan Perak Beramoniak :
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
AgNO3 + sedikit NH4OH Keruh
AgNO3 + kelebihan NH4OH Bening
AgNO3 + NH4OH + Glukosa Endapan cermin perak
2. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling :
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Feling A + Fehling B Larutan biru tua
Fehling + glukosa Larutan berwarna merah
bata dan terdapat endapan
3. Uji Benedict :
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Benedict + glukosa Biru Merah bata
(ada endapan)
DISAKARIDA
1. Reaksi sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak:
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Larutan perak beramoniak Sebelum dipanaskan :
sukrosa bening
Setelah dipanaskan :
terbentuk endapan cermin
perak

2. Uji Benedict
Zat- zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Benedict + sukrosa Biru merah bata

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

(ada endapan)
POLISAKARIDA
1. Reaksi Amilum dengan yodium :
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Larutan amilum Bening
Amilum + I2 Biru tua
Amilum+ I2 + pemanasan Biru tua
Setelah didinginkan Biru tua
2. Hidrolisis Amilulm
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Larutan Amilum Bening
Amilum + HCl panas Bening
Amilum + HCl + NaOH Bening
+ Benedict Biru muda
+ dipanaskan Biru tua
4.1.2 Reaksi
MONOSAKARIDA

1. Reaksi glukosa dengan larutan perak beramoniak


AgNO3 + 2NH4OH sedikit Ag2O + H2O + 2NH4NO3
2 Ag2O + 4 NH4OH 2 Ag (NH3)2OH + 3 H2O

CH2O CH2O

O O
H H H H

OH H + 2Ag(NH3)2OH OH H + 2Ag + 4 NH 3 +
H2O
OH OH OH OH

H OH H OH
2. Reaksi glukosa dengan fehling

CH2O CH2O
O O
H H H H

OH H + 2 Cu2+ + 5 OH- OH H + Cu2O + 2 H2O


OH OH OH OH

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

H OH H OH

3. Uji benedict

CH2O CH2O
O O
H H H H

OH H + 2 Cu2+ + 5 OH- OH H + 2 Cu 2O m. bata + 2


H2O
OH OH OH OH

H OH H OH

DISAKARIDA
1. Reaksi sukrosa dengan perak beramoniak

CH2OH
OH H
H O H CH2 O
H
H O H
OHOH OHCH2OH Terhidrolisis

OH OH
H H
CH2OH
OH H
H O H CH2 O
H
H O H + Ag + 3 NH3 +
3H2O OHOH OHCH2OH

OH OH
H H

2 AgNO3 + 2 NH4OH Ag2O + H2O + 2NH4NO3

Ag2O + NH4OH 2 Ag (NH3)4 OH + 3 H2O

2 CH OH
2. Uji Benedict
OH H
H O H CH2 O
H
AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY
15020140081 OHOH H O H
OHCH2OH

OH OH
H H
KARBOHIDRAT

+ Cu2 (OH)2

CH2OH
OH H
H O H CH2 O
H
+ Cu2O + 2 H2O
H O H
OHOH OHCH2OH

OH OH
H H

POLISAKARIDA

1. Reaksi amilum dengan yodium

Sebelum dipanaskan

C H2O H C H 2O H C H 2O H C H2O H
O O O O
H H H H H H H H H I H H H
+ I2
O O
O H H O H H O H O H O H H O H H O H O H
I
O H H O H H O H H O H H

Setelah dipanaskan

C H 2O H C H 2O H C H 2O H C H 2O H
O O O O
H H H I H H H H H H H H H
+ 2 I b ir u
O O
O H H O H H O H O H O H H O H H O H O H
I
O H H O H H O H H O H H
AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY N

15020140081
KARBOHIDRAT

4.2 Pembahasan

Karbohidrat adalah salah satu hasil alam yang sangat


dibutuhkan oleh makhluk hidup. Karbohidrat didefenisikan sebagai
polihidroksi keton atau senyawa yang menghasilkan senyawaan yang
serupa pada hidrolisis, dengan rumus umum (C n(H2O))m.
Salah satu tujuan dari percobaan ini khususnya dibidang farmasi
adalah agar kita mengetahui bagaimana reaksi obat terhadap
karbohidrat didalam tubuh dan bagaimana cara penanganannya.
Salah satu aplikasinya adalah pada penyakit diabetes.
Pada praktikum kali ini, dilakukan tiga percobaan dengan tiga
sampel yang mewakili contoh dari pembagian karbohidrat, yaitu
Monoakarida, Disakarida, dan Polisakarida. Untuk Monosakarida di
gunakan sampel Glukosa 10%, untuk Diskarida digunakan sampel
Sukrosa 10%, dan untuk Poliskarida digunakan sampel Amilum 2%.
Pada percobaan pertama Monosakarida, digunakan Glukosa
10%. Untuk perak beramoniak gulkosa dilarutkan dengan AgNO 3 dan
NH4OH. Hasil dari pencampuran ketiga larutan tersebut yang awalnya
larutan berkeruh dan berwarna bening setelah dipanaskan
menghasilkan endapan cermin perak, ini disebabkan karena perak
nitrat beraksi positif dengan glukosa sehingga menghasilkan endapan
cermin perak pada dinding tabung. Ketika glukosa direaksikan dengan
larutan fehling A dan B mengahasilkan larutan berwarna biru tua,
namun setelah dipanaskan terbentuk endapan merah bata ini
diesabakan karean fehling bereduksi dengan gula reduksinya.
Selanjutnya glukosa direaksikan dengan Benedict menghasilkan
endapan merah bata, hal ini disebabkan karena terjadi reduksi antara
benedict dan gula.
Pada percobaan disakarida, pertama-tama sukrosa direaksikan
dengan AgNO3, setelah dipanaskan juga menghasilkan endapan
cermin perak hal ini juga disebabkan karena sukrosa mereduksi

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

dengan Ag+. Dan ketika sukrosa direaksikan dengan benedict akan


menghasilkan endapan marah bata.
Dan pada percobaan polisakarida, yaitu ketika amilum
direaksikan dengan yodium dihasilkan larutan berwarna biru tua dan
setelah dipanaskan tetap menghasilkan larutan biru tua, perubahan ini
terjadi karena pemanasan yang memutuskan ikatan semu antara
iodium dan amilum. Tapi setelah didinginkan larutan tetap menjadi
larutan berwarna biru tua. Pada reaksi hidrolisis amilum direaksikan
dengan HCl pekat dan membentuk larutan yang berwrna bening dan
larutan direaksikan lagi dengan NaOH dan membentuk larutan yang
tetap yaitu larutan bening. Selanjutnya reaksi amilum dengan pereaksi
Benedict, menghasilkan larutan biru muda dan setelah dipanaskan
larutan berwarna biru tua.
Adapun faktor kesalahan yang dapat terjadi disebabkan oleh
penggunaan bahan yang tidak sesuai takaran dengan prosedur yang
ada, terdapat zat pengotor pada alat yang digunakan, perbedaan
konsentrasi antara bahan yang digunakan dengan bahan yang tertera
pada prosedur, dan kesalahan pada urutan cara kerja suatu
percobaan. Semua kesahan diatas dapat mempengaruhi hasil yang
diperoleh.

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum ini, dapat


disimpulkan bahwa:
1. Monosakarida (glukosa) yang bereaksi dengan larutan perak
beramoniak akan membentuk cermin perak, pereaksi fehling dan
benedict membentuk endapan merah bata
2. Disakarida (sukrosa) yang bereaksi dengan perak beramoniak
akan membentuk cermin perak dan dengan uji benecdict akan
membentuk endapan merah bata.
3. Polisakarida (amilum) yang bereaksi dengan yoodium akan
membentuk larutan biru tua sedangkan uji hidrolisis amilum akan
membentuk larutan biru tua.
5.2 Saran

Terima kasih kepada asisten yang telah membantu kami


dengan optimal sehingga dapat terlaksanakanya praktikum dengan
baik, dan semoga dapat ditingkatkan.

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081
KARBOHIDRAT

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010, Penuntun Praktikum Kimia Organik, Fakultas Farmasi


Universitas Muslim Indonesia : Makassar.

Anonim, 2015, Penuntun Praktikum Kimia Organik, Fakultas Farmasi


Universitas Muslim Indonesia : Makassar.

Bresnick, Stephen D., 1999, Intisari Kimia Organik, Erlangga : Jakarta.

Hardjasasmita, Pantjita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar, Fakultas


Kedokteran universitas Indonesia: Jakarta.

Gholib, Ibnu; 2007, Metode Kromatografi untuk Analisis Makanan,


Pustaka Pelajar : Jakarta

Pine, Stanley., dkk, 1988, Kimia Organik 2 Terbitan keempat, ITB :


Bandung ; 811, 811-812, 821

Respati, Ir., 1980, Pengantar Kimia Organik, Aksara Baru : Jakarta ; 19

Tim Dosen, 2010, Kimia Dasar, Universitas Hasanuddin : Makassar.

AYU MELINDA MASRURA AZRHIANY


15020140081

Anda mungkin juga menyukai