Anda di halaman 1dari 12

PERBANDINGAN PENGATURAN

KETENAGAKERJAAN
BERDASARKAN UU 13/2003 DAN
UU CIPTA KERJA
SUBSTANSI PERBANDINGAN

WAKTU KERJA DAN WAKTU


LEMBAGA PELATIHAN KERJA
ISTIRAHAT

PENEMPATAN TENAGA KERJA UPAH

TENAGA KERJA ASING PHK DAN PESANGON

PERJANJIAN KERJA JAMINAN SOSIAL

PERLINDUNGAN PEKERJA
ALIH DAYA / OUTSOURCHING
MIGRAN INDONESIA
LEMBAGA PELATIHAN KERJA

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Ada tambahan lembaga pelatihan Kerja - Tidak ada Lembaga Pelatihan Kerja
Perusahaan Perusahaan
- Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Wajib - Tidak adanya pengaturan terkait Lembaga
Memenuhi Perizinan Berusaha dari instansi Pelatihan Kerja Swasta yang memiliki
ketenagakerjaan di kab/kota, khusus untuk penyertaan modal asing harus memperoleh ijin
yang ada penyertaan modal asing perizinan ke pemerintah pusat, pengaturannya hanya
berusaha wajib diterbitkan oleh pemerintah sebatas Lembaga Pelatihan Kerja Swasta wajib
pusat memperoleh ijin dari instansi ketenagakerjaan
di kab/kota
PENEMPATAN TENAGA KERJA

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Ada tambahan penempatan tenaga kerja di - Tidak ada penempatan tenaga kerja di
lembaga pelatihan Kerja Perusahaan Lembaga Pelatihan Kerja Perusahaan hanya di
- Terdapat pengaturan bahwa perizinan berusaha Instansi Pemerintah maupun swasta
Lembaga Pelatihan Kerja harus memenuhi
norma, standar, prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
TENAGA KERJA ASING

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Tidak mengatur kewajiban adanya IMTA (Ijin - Mewajibkan Perusahaan yang akan
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing) hanya menggunakan Tenaga Kerja Asing untuk
mensyaratkan RPTKA saja mengurus IMTA dan RPTKA
- Terdapat perluasan pengecualian ijin TKA - Pengecualian ijin TKA baik IMTA maupun
seperti : RPTKA hanya bagi perwakilan negara asing
a. Direksi atau Komisaris yang memiliki yang menggunakan TKA sebagai pegawai
saham tertentu diplomatik
b. TKA yg dibutuhkan pada kegiatan
produksi yang terhenti karena keadaan
darurat, vokasi, Start-Up berbasis
teknologi, kunjungan bisnis dan penelitian
dalam jangka waktu tertentu
PERJANJIAN KERJA

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Terdiri dari PKWT dan PKWTT - Terdiri dari PKWT dan PKWTT
- Jangka Waktu PKWT ditentukan berdasarkan - Jangka waktu PKWTT ditentukan paling lama
kesepakatan antara pekerja dan perusahaan 2 tahun dengan perpanjangan paling lama 1
- PKWT dilakukan atas pekerjaan tertentu tahun dan pembaharuan paling lama 2 tahun
- Akan ada peraturan pemerintah yang akan - PKWT dilakukan atas dasar pekerjaan tertentu
mengatur terkait dengan PKWT - Tidak ada pengaturan pemberian uang
- Adanya pengaturan pemberian uang kompensasi jika PKWT berakhir
kompensasi jika PKWT berakhir
ALIH DAYA/OUTSOURCHING

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Tidak mengatur syarat atau batasan - Terdapat pengaturan terkait syarat/batasan
- Terdapat kewajiban pengaturan hubungan kerja jenis pekerjaan yang boleh di alih dayakan yaitu
antara pekerja dan perusahaan alih daya apakah : bukan pekerjaan yang sifatnya kegiatan utama,
PKWT atau PKWTT tidak menghambat dan berhubungan dengan
- Tidak mengatur adanya sanksi peralihan proses produksi secara langsung
hubungan kerja jika pelaksanaan tidak sesuai - Terdapat pengaturan mengenai sanksi apabila
dengan ketentuan peraturan perundang- pelaksanaan alih daya atau outsourching tidak
undangan yang berlaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, sanksinya yaitu hubungan kerja
para pekerja OS akan beralih menjadi
Hubungan Kerja dengan Pemberi Kerja secara
langsung
WAKTU KERJA DAN WAKTU
ISTIRAHAT

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Pengaturan waktu kerja lembur maksimal 4 jam - Pengaturan waktu kerja lembur maksimal 3 jam
dalam 1 hari atau 18 jam dalam 1 minggu dalam 1 hari atau 14 jam dalam 1 minggu
- Tidak adanya pengaturan cuti panjang secara - Terdapat pengaturan Cuti Panjang selama
eksplisit dalam UU Cipta Kerja, yang mana minimal 2 bulan setelah pekerja bekerja selama
Pengaturan Cuti Panjang diserahkan ke 6 tahun, yang mana pelaksanaannya dilakukan
pengaturan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan pada tahun ke 7 dan 8 masing-masing 1 bulan
Perusahaan atau PKB
UPAH

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Tedapat kewajiban untuk mengatur UMP akan - Terdpat kewajiban Pengaturan Upah
tetapi tidak terdapat kewajiban mengatur UMK Minimum Provinsi, Upah Minimum
karena dalam UU Cipta Kerja dalam Kabupaten atau Kota dan Upah Minimum
pengaturan UMK ada frasa kata “dapat” yang Sektoral
memiliki makna tidak wajib - Adanya pengaturan Formula Penghitngan
- Tidak ada pengaturan UMSK Upah Minimum yang didasarkan pada
- Penghitungan formula upah minimum hanya kebutuhan hidup layak dan dengan mem-
didasarkan pada pertumbuhan ekonomi atau perhatikan produktivitas dan pertumbuhan
inflasi ekonomi.
- Terapat Pengaturan terkait upah berdasarkan - Tidak terdapat pengaturan upah berdasarkan
satuan waktu dan/atau satuan hasil satuan waktu dan/atau satuan hasil
- Ketentuan Penangguhan Upah dihapus - Terdapat ketentuan penangguhan upah bagi
- Terdapat pengaturan upah untuk usaha mikro perusahaan yang tidak mampu membayar upah
dan kecil yaitu berdasarkan kesepakatan sesuai dengan ketentuan upah minimum
- Tidak terdapat pengaturan upah untuk usaha
mikro dan kecil
PHK DAN PESANGON

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Mengatur alasan PHK secara umum - Terdapat Pengaturan alasan PHK secara detail
- Pengaturan detail setiap alasan PHK - Terdapat uang penggantian hak (Penggantian
dihapuskan sehingga pengaturan uang perumahan serta pengobatan atau perawatan
kompensasi setiap alasan PHK harusnya sebesar 15% dari uang pesangon dan
berbeda menjadi sama penghargaan masa kerja)
- Adanya penghapusan uang penggantian hak - Maksimal uang kompensasi yang didapat 32,2
sebesar 15% kali upah
- Jika pengaturan detail terkait alasan PHK dan
Uang Penggantian hak sebesar 15% dihapus
maka uang kompensasi maksimal yang didapat
atas PHK adalah 19 kali upah, padahal jika
tidak dihapuskan maksimal bisa 32,2 kali upah.
JAMINAN SOSIAL

UU 11 / 2020 (CIPTA KERJA) UU 13/2003


- Terdapat tambahan program Jaminan - Tidak adanya JKP
Kehilangan Pekerjan (JKP) yang dikelola oleh
BPJS Ketenagakerjaan
- JKP akan memberikan jaminan berupa uang
tunai sebesar maksimal 6 kali upah, pelatihan
kerja dan akses informasi lapangan kerja
- Sehingga dengan adanya tambahan JKP maka
jaminan sosial yang didapat oleh pekerja
adalah: Jaminan Kesehatan, JKK, JKM, JHT,
JP dan JKP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai