Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Belakang ini banyak sekali muncul literatur tentang gaya kepemimpinan yang

ada. Gaya kepemimpinan sekarang ini juga sering dihubungkan dengan perbedaan

gender antara laki-laki dengan wanita. Permasalahan mengenai perbedaan gender ini

memang sangat sensitif akhir-akhir ini. Banyak orang yang mempermasalahkan gaya

kepemimpinan seorang laki-laki dengan seorang wanita. Gaya kepemimpinan

seorang laki-laki dan wanita juga menjadi masalah akhir-akhir ini, di mana banyak

instansi-instansi baik pemerintah ataupun swasta yang mewajibkan adanya wanita di

dalam struktur organisasi. Bahkan di instansi-instansi pemerintah terdapat presentase

tertentu tentang jumlah karyawan wanita. Permasalahan ini juga muncul menjadi

adanya diskriminasi pada suatu struktur organisasi terhadap wanita. Wanita sering

diragukan untuk menjadi seorang pemimpin dalam suatu struktur organisasi. Ini

menjadi suatu masalah yang diperdebatkan oleh para laki-laki dan wanita. Seiring

dengan berjalannya waktu, wanita terus membuktikan bahwa perbedaan gender

bukan menjadi halangan untuk menjadi seorang pemimpin. Perbedaan gender juga

sering dihubungkan dengan dua gaya kepemimpinan yang ada dalam literatur,

Perdebatan antara gaya Traditional Leadership (top-down atau mementingkan diri

sendiri) dengan pendekatan gaya kepemimpinan Servant Leadership (kecerdasan

emosional atau nilai-nilai (Wong, 2003). Gaya kepemimpinan sangatlah

Analisis Perbedaan Gender Terhadap Kepemimpinan Servant Leadership dan Traditional leadership pada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri di
Jakarta Timur, Andhyka Pranusatya
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
mempengaruhi suatu struktur organisasi, gaya kepemimpinan menjadi suatu penentu

dalam perkembangan organisai tersebut, oleh karena itu perbedaan gender juga

sering dikaitkan dalam perbedaan gaya kepemimpinan seseorang.

Servant Leadership menurut Russell dan Stone (2002), kebutuhan orang lain

adalah yang utama di Servant Leadership, kepentingan diri sendiri adalah sekunder

dengan motivasi dasar untuk melayani orang lain.

Traditional Leadership adalah otoriter atau tradisional. "Secara tradisional,

kekuasaan telah dilihat sebagai dominasi melalui kewenangan formal, mengalir dari

atas ke bawah dan pengambilan keputusan dalam sejumlah kecil orang" (Lashaway,

1995).

Gaya kepemimpinan Servant Leadership dan Traditional Leadership saling

bertentangan satu sama lain. Gaya kepemimpinan Servant Leadership sering disebut

sebagai gaya kepemimpinan modern karena gaya kepemimpinan Servant Leadership

tidak lagi menganut perintah dari atasan semata namun juga berdasarkan pada

kontribusi dari bawahan. Dalam konteks pendidikan, tujuan keseluruhan dari Servant

Leadership adalah untuk orang yang dilayani (yaitu guru dan / atau siswa) untuk

tumbuh sebagai individu, menjadi "sehat, lebih bijaksana, lebih otonom, dan

membuat diri mereka menjadi seperti karyawan" (Greenleaf, 2002).

Analisis Perbedaan Gender Terhadap Kepemimpinan Servant Leadership dan Traditional leadership pada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri di
Jakarta Timur, Andhyka Pranusatya
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi

masalah yang dihadapi adalah :

Apakah ada pengaruh perbedaan gender terhadap gaya kepemimpinan

Servant Leadership atau Traditional Leadership pada Kepala Sekolah

Menengah Atas Negeri di Jakarta timur ?

Analisis Perbedaan Gender Terhadap Kepemimpinan Servant Leadership dan Traditional leadership pada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri di
Jakarta Timur, Andhyka Pranusatya
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1Tujuan

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis perbedaan gender pada Kepala Sekolah Menengah

Atas Negeri di Jakarta Timur.

2. Untuk menganalisis Servant Leadership pada Kepala Sekolah Menengah

Atas Negeri di Jakarta Timur.

3. Untuk menganalisis Traditiona Leadership pada Kepala Sekolah

Menengah Atas Negeri di Jakarta Timur.

4. Untuk menganalisis pengaruh perbedaan gender terhadap gaya

kepemimpinan pada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri di Jakarta

Timur.

1.3.2 Manfaat

1. Bagi Sekolah Menengah Atas, penelitian ini bermanfaat dalam

memberikan pengetahuan mengenai leadership yang cocok bagi struktur

di dalam Sekolah Menengah atas tersebut.

2. Bagi peneliti berikutnya, penilitian ini dapat digunakan sebagai arahan

dan sebagai bahan masukan pengembangan teori untuk melakukan

penelitian lebih lanjut.

Analisis Perbedaan Gender Terhadap Kepemimpinan Servant Leadership dan Traditional leadership pada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri di
Jakarta Timur, Andhyka Pranusatya
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
1.4 Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, serta dilanjutkan dengan sistematika

pembahasan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan Tinjauan Pustaka mengenai landasan –

landasan teori yang akan menjadi acuan penyusunan penelitian serta

yang berhubungan dengan pembahasan yang dilakukan antara

Servant Leadership, Traditional Leadership, gender, dan

pengaruhnya terhadap leadership serta kerangka konseptual yang

digunakan sebagai pendekatan untuk menjawab masalah penelitian

dan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan rancangan penelitian, variabel dan

pengukurannya, uji instrument penelitian, prosedur pengumpulan

data, serta metode analisis data.

Analisis Perbedaan Gender Terhadap Kepemimpinan Servant Leadership dan Traditional leadership pada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri di
Jakarta Timur, Andhyka Pranusatya
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan pembahasan hasil

penelitian

BAB V : KESIMPULAN DAN SASARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan pembahasan yang telah dilakukan

dalam penelitian ini, serta saran-saran yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Analisis Perbedaan Gender Terhadap Kepemimpinan Servant Leadership dan Traditional leadership pada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri di
Jakarta Timur, Andhyka Pranusatya
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194

Anda mungkin juga menyukai