Anda di halaman 1dari 44
12 Balikan ndahuluan / mi ws akan penguat yang dijumpai dalam praktek, sebagian isyarat keluar- Pada kebany: pada masukan sehingga isyarat masukan diperlemah. Usaha anya eed sebagia fsyarat keluaran kepada masukar' disebut balkan isebut’ balikan ——— tuk memperemah isyarat masukan diset ipasang unt oe oes balikan yang dipssang untuk mempérkust masukan Gisebut batikon positif. tif. F ‘Sustw contoh rangksian penguat dengan balikan negatif adalah: seperti pada gambar 12.1. Gember 12.1 langkaisn penguat dengan baliken negatit jan dilakukan oleh Ry dan Ry. Pada sarigkaian ini Ry dan Ry membentuk pembagi tegangan schingga sebagian tegangan keluaran, yaitu ae ky, R +R, Yo Ce dikembalikan pada emitor transistor Or fai |e >>| i if akan membuat sistem menjadi lebih mantap. Suatu pen, oe ead mantap, jika'mudah berosilasi. Dalam keadaan osilasi peng fvenghasilkan isyarat keluaran walaupun masukan tak diberi isyarat. Inj ty diinginkan terjadi pada penguat. Dengan menggunakan balikan negatif akan diperoleh tanggapan frekuensi yay, lebih lebar,i danicacat yang lebih kecil pada bentuk isyarat keluaran. Balikan positif digunakan bila kita ingin membuat suatu osilator, yaitu rangkai,, elektronik yang menghasilkan isyarat yang terkendali tanpa adanya isyary masukan, Osilator digunakan pada pembangkit isyarat, pada radio, tv, dy sebagainya. : Balikan merupakan peristiwa, umum, dan digunakan untuk kendali mekanx, listrik, miaupun elektronik. Peristiwa ini dibahas secara mendalam dalam tegy; kendalt (kontrol)—Walaupun balikan negatif dipasang agar sistem: menjadi lebi, mantap, akan t oa jikaj pemasangannya tidak berhati-hati, balikan ini bahkay dapat menyebabkah osilasi. Pembahasan kemantapan sistem yang menggunakan balikan merupakan bagian yang sulit daripada teori balikan. Berbagai cara pem. bahasan digunakan orang seperti misalnya, tempat kedudukan akar (rootdocw) dan penggunaan bagan Bode. Di sini pembahasan dilakukan dengan cara yang amat sederhana, yaitu dengan bagan Bode. Pembahasan yang lebih lengkap meinerukan pengetahuan tentang teori kontrol, yang ada di luar jangkauan buku ini. | lingua lerbakea - 12.2 Beberapa dasar balikan Secara umum balikan dapat dibahas dengan menggunakan diagram blok # perti pada gambar 12. Pada gambar 12.2 kita mempunydi penguat tanpa balikan. Rangakain semacam ini dikatakan mempunyal | lingkar terbuka (open loop). Penguatan tegangannya disebut penguatan linglar terbuka (open loop gain), dan kite nyatakan sebagai K, ,,. Subskrip b berarti lingkar terbuka. Pada keade an ini isyarat keluaran v, = Ky, Ye , Pada gambar 12.2(b) ditunjukkan mm {| Gambar 12.2 (al Rangkaian pengust tanpa balikan (lingkar terbukal; (b) rengkaian pe- nguet dengan balikan (lingkar tertutup) 74 Sutrsny, Blektronika: Teor desar di kaian balikan tegangan yang diberi da i. Rangkaian balikan ini menge™ | Fetes Ranteon ‘ i is tel sean da tegangan isyarat keluaran yang sebesar y, = g WY, ke mz disebut faktor balikan, suk balikan membentuk lingkar tert (aan rangkaian tutup (Closed loo oe antara tegangan isyerat keluaran y, dan ¥, diberikan oleh Y= aa i bunean XK,» adalah penguatan tegangan lingkar tertutup (costed loop ga in dengan cara menghubungkan rangkaian balikan dari keluar; a masukan telah disebutkan sebelumnya adanya dua macam balikan vaitu in iegatif dan ‘balikan postif. Kita dapat menghubuingkan rangkaian was pada bagian masukan sehingga membuat masukan menjadi lebih lemah, yaita , lebih kecil dari v; ( gambar 12.2 b). Balikan semacam ini’ adalah balik. a negatif. Balikan negatif kita peroleh bila tegangan isyarat balikin v, berlawan- an fasa atau berbeda 10°, dengan isyarat masukan ¥;. ‘Akibatnya pada tatikan negatif-{vg = vy — Vy (12.1) ‘Akan tetapi Vo =Ky,1, V, sehingga v,=Ky, 7 (Vj — Y%). Seanjutnya Vy = By v, schingga v, = K, 1p (vj —By Vo) dan kita peroleh ¥, 1 +B, Kyt5) = Kyte ¥j Ky Yi Ho THB Ry (12.2) tetapi seperti telah disebutkan di atas isyarat keluaran v, dan v;, dihu- oleh ¥, = Ky.) ¥;- Akibatnya untuk balikan negatif kita peroleh atan tegangan dengan lingkar tertutup adalah : Kv tb Vi fall +By Ky (123) anrant]3; yeadaan ini penguatan dengan lingkar tertutup hanya bergantung, kepada deri tanh yaitu hanya ditentukan oleh rangkaizn balikan saja. Ini merupakans dasar rengen| ipada penggunaan penguat operasional (opamp) sebagat penguat tegangan ) ang tinier, yaitw: dengan tegangan isyarat keluaran yang berbanding hus, y sya ; tegangam isyarat masukan Pada balikan positif, ran k tempat yang membuat isyarat balikan!v¢ 1 menjadi semakin kuat. Secara matematik , balikan dihubungkan dengan masukay th memperkuat isyarat masukan, yqj, . dapat dikatakan bahwa pada baj,! positif ails a (2s, Dengan menggunakan hubungan ¥, = Ky, yy Yq dam/ ¥y= By/Yo Untuk bali positif kita peroleh : (125, 1 By Ky, us : i > yaitu @gar tegangan isyarat/Vv, lebih besar daripad, tegangan isyarat masukan hanuslah By Ki, < 1. Ini dapat. dijelaskan sebagi berikut. Dari persamaan (12.5) : Ye = VitYy By Vo / Suatu balikan dikatakan bersifat positif bila isyarat balikan membuat isyanl masukan V, menjadi semakin kuat, yaitu bila 'v, >'¥;. Keadaan ini dapat dicapti bila dalam persamaan (12.7), 8, Ky, yy < i. Kembali kepada persamaan (126) dapatlah disimpulkan bahwa pada balikan positif penguatan dengan linglt! tertutup A, ,, lebih besar daripada penguatan dengan lingkar terbuka Ki, i0 ‘Apa yang terjadi bila pada balikan positif penguatan lingkar:B Ky = 1? Dari persamaan (12.6) nyatalah bahwa jika ini terjadi, penguatan dengan ling! tertutup Ky i = ©. Selanjutnya ini berarti kita dapat_memperoleh iy2* Feluaran v, tanpa memberi isyarat masukan.v;. Peristiwa ini disebut asi Peristiwa osilasi dapat terjadi secara sengaja yaitu bila kita ingin memb osilator. Akan tetapi osilasi juga dapat terjadi tanpa sengaja waktu kita memb™ venguat. Dalam hal yang tersklur ini osilasi sangatlah meny hae? dilakukan upaya untuk mencegabnya 127) anggu, dat Dalam bab ini kita hanya membahas bal likan negatif saja. Akan tetapi akat lapathan bahwa balikan yany, HAUL saja. Akan tetapi a kil! dipasang tif untuk frekuensi tenga 76 Suteisnu Hebtionk 4 dan penerapannya entu dapat berbalik menjadi positif oleh karena.,pergeseran fasa ee yt mmasukan dan Kkeluaran terhadap frekuensi Jka ini mengakibatkan « palasi dikatakan bahwa balikan tidak mantap. Masalah kemantapan balikan merupakan masalah yang besar dan mendalam, dan seperti dif@lapkan di atas mrerupakan bagian penting daripada teori kontrol. Pembahasan yang mefidalam tentang ini jelas ada di luar jangkauan buku ini. 12.3 Pengaruh balikan terhadap tanggapan frekuensi Misalkan tanggapan amplitudo suatu penguat dengan lingkar-teibuka(tanpa balikan) adalah seperti pada gambar 123. 3] gern aren hay “peekuienr\ V,, schingga if hg Tr Tampak bahwa 6 tanran ST ; i keluaran, sehingga balikan ' is i aitu i sebanding dengan arus n f 7 faeries eect balikan anus. fareiabn tatin n cee 12.6 disebut balikan arus paralel, artinya bal 8 dina paralel pada masukan- ——— Ok, Ada dua cara lain untuk memasang balikan, yaitu balikan tegangan Para (gambar 12.7 a) dan balikan arus seri. (b) Gambar 12:7 (a) Balikan tebangan paralel oleh Aig Wb) balikan arus seri oleh A, aturan berikut. Balikan ipasang_ paral menyebabkan impedansi keliaran atay masukan yore vat dan cent? #20 masakan a Balikan yang dipasang seri akan menyebabkan im, dansi masukan=yang bersangkutan menjadi lebih (1 +6, Ky). Sebagai contoh, pada balika, ” dengan keluaran dan seri den, Paralel | oo 7 i Le . : stl i Rot TH 5E Rag) | en Rin = Ri (148) Ky) es Pedansi Keluaran atau ignpe. besar Yaitu dikalj i i dengan in tegangan Seri rangkaian by wan masukan maka oN ipsang Di sini tanda It berarti lingkar (ertutup yaitu dengan batik | tanda 1b (iingkar terbuka) tanya balikan aN te, Pasang, dan Sutasna, Blekteoorks Analisis rangkaian balikan 1 ini akan dibahas bagaimana kita imeripta penguat yang mengguunakan a meripta sesuatu rangkaian atau menyempurnakan sangkatan yang ate Kile harus dapat siemperhitungkan secara kasar tentang hasil yang p wan dari pemisangan rangkaian balikan, dan menentukan bentuk rangkai, an ‘macam apa yang paling tepat untuk keperluan kita. bahasan di atas tampak pengaruh balikan selalu timbul dalam faktor ren 1p). Bagaimana cara menghitung K, 7», yaitu penguatan tanpa balik. a debgan’ memperhitungkan pembebanan oleh rangkaian balikan? Ingat bahwa Dengari adanya rangksian balikin maka Ky, menjadi oerbeda dengan K, 1» fanpa rangkaian balikan. Dikatakan bahwa rangkaian balikan mempengaruhi atau inembebani rangkaian lingkar terbuka i sini cara yang ditempuh untuk inenghitung Ky, ,, dengan memperhitungkan yembebanan oleh rangkaian balikan mengikuti ‘cara yang kemukakan oleh Milmati‘dafi‘Halkias dalain’ buku ‘Intregrated: Electronics’. Agar lebih jelas marilahi kita bahas rangkaian pada gambar 12.5 yang kita lukis. kan lagi pada gambar 12:8 Balikan tegangan seri Aisriah kita menganalisis bagaimana kita menentukan Ky 1 untuk balikan tegangan seri seperti pada gambar 12.8! Hambatan Ry sebetulaya juga mem bentuk balikan akan tetapi beliker dc, sebab Ry dan Ry tak dilalui arus isya rat berhubung adanya kapasitor pintas Cg Balikan de ini dipasang agar titik kerja mantap, tak muidah bergeser pada garis beban Balikan ac (isyarat) adalah melalui & y dan Ry. Dalam membahan rangkaian lingkar terbuka dengan memperhitung. kan pengaruh rangkaian baltkan pada Penguat lingkar terbuka dapat kita ikuti aturan berikut, Dilihat dari ma Gambar 12.8 Rangksian baiken toangan SUKAN, rangkaian balikan yang pacael teri dengan keluaran dapat dipandang Hannan 8A seolah-olah pada keluaran dihubungkan dengan tanah, seperti dilukiskan »,, ganubar 12.9. bahwa dilthat dari masukan, ujung Ry yang dipasang paralel dene, ae jengan tanah, seperti terlihat pada gam) keluaran dipandang berhubungan de 129. Gambar 12.9 Rangkaian setara untuk gamber 12.8 Dilihat. dari keluaran maka ujung R> yang dihubungkan seri dengan masukay dapat dipandang terlepas dari rangkaian masukan, sehingga R. tampak menjadi bersambung seri dengan R seperti terlihat pada keluaran Q2 (gambar 129) Dari gambar 12.9 diperoleh \) i)! [‘* 9 (ine M/Rall(Ry + Ra)) ee Ve = bot Cie, + (1 + hye) Ra/IRa) a Faktor balikan 6, = | Jn Perhatikan bahwa pada Gambar 12.9 R, + Rs//Ry ada diluar jalur babika sehingga tak terpengaruh oleh balikan. Di lain pihak hambatan masukan mo" sistor Rj,,~ merupakan bagian dari balikan, schingga pada keadaan ling! rertatup Rye ie Rie ty C+ BS KV oleh k: ena balikan tecpasang seri dengan ™ KA Halikan ee J _ Dari gambar 12.9 dapat kita simpulkan bahwa ari | (Mey + RallRs) Hyon) ) + [ pests hambatan masukan (ola! untuk lingkar tertutup Rerorat 78 +Rs/IRoMRic, total 2 (Ry + RslIRo ( Biey* RallB) + hey) (1+ By Ky). suka. 1 Untuk hambatan keluaran (R3 +R, )//Rq bersama dengan Tig, @ambar 12.9) 1 tangsung terpengaruh oleh balikan, oleh karena itu Rg, =(R3 +Ra)/Ry AG Ro, tb . dan Ro, = T+B,K, oleh karena balikan terhubung paralel dengan keluaran. Balikan arus paralel Sekarang mari kita bahas bagaimana menghitung K, ,, dan penguat dengan balikan arus paralel (gambar 12.10). Rangkaian serta untuk penguat di atas adalah seperti pada gambar 12.11. Gambar 12.10 Penguat dengan balikan arus Paralel “ T os Gambar 12.11 tangkatan setara untuk pe benguat pada gambar 12.10 Matikan 8S an pembebanan oleh FAB, it. Oleh karena tay, Guna menghitung Ay, dengan memperhiturigk balikan kita mengikuti cara Milman Halkias. sebagai beriku kaian balikan Rg dan Ry terpasang seri den ‘jung lain rangkaian balikan dapat dianggap ter jadi seperti pada gambar 12.12 ryan kelvaran maka dari tuk, fepas dari keluaran sehingga me, Gambar 12.12 Rengkaian setara lingkar terbuke untuk rangkaian pada gambar 12.11 | : Oleh Karena rangkaian dipasang paralel dengan masukan maka dilihat dari keluar. & an ‘ujung: hambatan Rg yang dipasang parale! dengan masukan dapat dianggap berhubungan dengan tanah, sehingga kita peroleh rangkatan Rs dan Re seperti pada emitor Q,.” Dari rangkaian setara lingkar terbuka pada gambar 12.12 dapat dihitung ¥, Key = " dengan Cer (, 1 Vay . toe b= dan ¥y = iy, hyp (ig, 1B) 1 RsltRe) ae sedangkan Ry yy = (Re tRsIlh,., ye, Ri |] +) Inet i plies Rally ects + site| Ti tex Perhatikan bahwa £5 tidak ada di dalyn oleh balikan, Balkan hanya berpengaruh pada R 1 sehingg tak terpeu, tb karen balixan dipasany sera de an fi iinet Korn By 4a) : ) Roy akan terpensai TT Nie, + . {enna ( ie Dari Gambar 12.11 diperoleh hie R Yo gtk © » to = Rs oo Rs By eg vow bie FR Rs ‘Rito Selanjutnya Ry y= $8, K, Ri: Oleh arena balikan dipasang parale! dengan, masukan, dan Ro rorat, t = RallRor, u = Ry oleh karena Roy 1, > Rs. Balikan tegangan paralel Marilah sekarang kita bahas cangkaian balikan tegangan paralel seperti pada gambar 12.13. Gembar 12.13 Ranghaian bulskan teyangan — Gambar 12.14 Rlangkaian setara untuk pe Paralel oleh Ry nguat pada ganbar 12.13 ie \ p. pe) | Mengikutt cara menphituny Ky menurut Mi athuay Auta yunaks dekatan berikut On jy MeHUTUE Milian Hiathuay Kit W Sarena ranyhatan balan patabel dens & | Rangkatan setara untuk penguit pada gambar 12.13 adalah seperti pasa gamba) dipandang dari masukan, ujung Ry yang dihubungkan dengan keluaran dap, dianggap berhubungan dengan tanah, lihat_ gambar 12.15 Gambar 12.15 Rangkaien untuk menghitung Ky,» dari angkalan pada gambar 12.14 dihubungkan paralel dengan_masukan, mak, isang paralel déngan masukan diang. ida gambar 12.15. Olch karena rangkaian balikan Ry u dipandang dari ketuaran, ujung Ra yang dipa' gap berhubungan dengan tanah. Lihat keluaran pa : a Dari gambar 12.15 dapat kita peroleh Ky, 7y = ~ dengan Y= ly is}( Rais) Paes _ ty Hie eae — R, tb a Rallhie Ro, tb = 4 jRs/[Ra foe : figllRy Dari gambar 12.14 tampak By = Rit hgliRy iellR Rie Selanjutnya Ri > 73 R Ke WK, oleh karena balikan.dipasang paralel dengan masukan R Kemudian Ry, i = oe oleh karena balikan dipasang paralel dengan keluaran 12.7 Beberapa contoh analisis rangkaian balikan Marilah kita gunakan pengetahuan kita tentang balikan untek menganalisis beberapa rangkaian balikan praktis iiss Venn: dacs dar pep. A ‘Aan Contoh 12.7.1 Kye = 2048 Ry = 2002 dan R,= 140k. Af = 20Hz- 20k Hz. Gopher 12.16 Penguat Lindsey Hood Q> yang mempunyai 8. kerja Qy dan Q di teny Perhatikan transistor Q, Voo= Va. cr Re Vo = ARG #R Ve, gg eos" dikenal sebagai rangkaian Lindsey —Hood da Rangkaian pada gambar 12.16 / | katakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut Untuk mempermudah analisis kita gunakan anpgajo. (Bs) €leys Igy SMe, dan ly, Ol. Hasilnya cukup dekat denesn yang kita peroleh coma dari anggapan titk4 transistor Q2 ada ditengah garis beban de Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa [,, ~0,08 mA dan /g, = 2 mA. Selanjutnya kita anggap My, = Aye, = 300, ' h maka hy 92 Suttisne, Flektroains Teor. ctr den penceap anes = (300) 00 94KQ 25 2 Met Tey A) : . 25\_ setelah kita tabu ola hye, dam hie, marilah kita hitung Ky.» dai gambar 12.20 R, bee Gamber 12.20 Rangkaian setara penguat pada gambar 12.16 ‘Tampak rangkaian balikan paralel dengan keluaran, yaitu balikan tegangan-dan seri dengan masukan. Jadi rangkaian balikan ini merupakan jenis Tangkatan balikan tegangan seri dengan By Mengikuti Milman—Halkias, rangkaian MmpKar terbuka dari rangkaian sctara penguat ini adalah seperti pada ga Gambar 12.21 Rangkatan lingkar terbuka 1h, cliabaikan! Untuk menentukan Ay jy perlu kita ketahur Nip, Jan big “ES ty Chios # ye + 1) Ra) > ig, (ARy 300 X 100) = é,, (124K) Y NN yey fy )(Ra Mie) = 300%, 47 KIY3,75 K) = (3007, 875K) fankan 98 Yor (300 iy) (3,75 K) 2 = 3200 fea ieee 375K Yo = ies iy) UR) = 300 (2004p) 12K HIRD TOSI, OW) (90.000)(2) ibs _ 1500 Ky =, (124K) on 1 : Dengan faktor balikan By = 729" penguatan lingkar adalah: 1500. _ Kv = a0 2 K ad 1500 ~ 149 Akibatnya Ky, tt = [4B Ky +By Ky = 2135 Selanjutnya Rjy, 1» = Mies Ut hye) Ra = 124K 124 K (1 + By Ky) = 124 KX 13,5 = 1,67M Riz, = Ry = RilfRallRi, c= RallR = 144K ‘Akhinya Ro, 1) = 1 = 22002 Ro, lb 2200 Rot =e Byky 135 163.2 Contoh 12.7.3: so abar 17 22) digas SoU ee (ee Rangkaian seperti P' dari beberapa sumber., Misalnya, untuk mencampurker jumlahkan) isyarat k dan mikropon. isyarat dari berbagai alat must ov a. R, 100 Ry 3 100% 1 Seaeeosce sl NOHE R 3 a a, R, cs ~ Gambar 12.22 Rangkaian pencampur ec 109 3 ¢ ec 109 en 94 — Sutnsno, Elektronik: Peart dasar dai penceae anya ncampur bertindak agar antara masing-masing masukan yang di jadi ae a sp pple Ini berarti ° melalui R, tidak masuk ke dalam masukan 2, 3 isyarat ™ SA ng masuK ke dalam transistor Q,.. Begitu juga halnya ea 204” Pi ea dari masukan 2, 3 dan 4. Agar ini terjadi kita peru penguat yang kecil, tetapi Rite yang tinggi. Maka dari itu balikan dengan masukan. Balikan di atas adalah jenis balikan tegangan x 3 seyarat mask dengan Rit dipasane paralel paratel. i. ari kta hitung penguatan, Rjjy dan Ry 1, untuk rangkaian di atas Untuk itu kita perlu informasi tentang /,, dari kedua transistor. Baiklah kita perkirakan a dahulw titik kerja kedua‘ transistor di‘atas. Anggap Qa ‘mempunyai titikq di , tengab garis beban. Dalam;hal ini beban de sama dengan beban ac, yaitu R, = \" Ne? Jadi emitor transistor Q haruslah pada tegangan de 4,9 V, yang berarti A 45V anus emitor Q3 adalah I (9) = —gag- = 1 mA. Ys Mie Selanjutnya oleh karena Vpg = 0,6 V, berarti basis transistor Qz ada RA 02 tegangan de 5,1 V di atas tanah. Ini berarti arus kolektor . | - 9V-51V _ 39V_ 6 QiFocgyy = WOK 7 TOOK 700039 mA. — Dari kedua hasil di atas dapatlah kita hitung los 30 © + . oo {25 ee Mier) = Pre "er = Met Teomay 005355) = 188K. Uy _ | Selanjutaya Mie ¢gy) = Ayes Ter + 300){77) 275K zy Rangkaian setara penguat adalah seperti pada gambar 12 20 dengan memisalkan hanya ada Ry 1 (Siu we \, GY7,4 pope 1 Bee Gambar 12.23. Rangkaian setara penguat pada gambar 12.15 Qe,q Ard me Sa \ 14 = \ Re Rilfhie eee 4 Ret Ralfiig, “=F Yo dan RillPig, = 100 K//188 K = 65 K ane Sesh sk Ov = TMeS0K = Tw * Je: Rangkaian lingkar terbuka untuk rangkaian pada gambar baikan hg, Ry dan Rs adalah seperti pada gambar 12.24, Dari Gambar 12.23 diperoleh vy = 12.23 dengan me, = Coy thy ig.) Re = ip (A + hye Re = hye dy, i= bey hee, Dari persamaaii di atas: Yo = iy, (1th = ; 2 = a6 eRe = hye igs Ut hes) Rg * hres (I thee,) Ry a ie : | Ku = 77 600) (301) SK = 2000 i | x, =(t Py Bvt = (FE) (2000) = 195 K | (oan C Ib 2 Rw = Palle, =02KQ R, Ry = ek : '+BYK, = 35" = soog 96 Sutriana, Elektroniks: Tey, dasa dan pene, 'apannye eo andaikan joey ue Ral Fae y, = ren eillteet yy Ro, 16 1+hye, "ies = 9512+ (100K) //447 = 4 12.8 Balikan reaktif - Hingga kini rangkaian balikan yang telah ‘kita Ballas tidak mempindung kapasitor, sehingga faktor balikan*B,, tidak berganting pada frekuensi.’ Pada ‘beberapa diperlukan tanggapan amplitudé' frekuens: déngan’ bentiik tertentu, seperti misalnya pada prapenguat untuk kaset, untak piringan-hitam, untuk nada danvuntuk tapis. Untuk maksud ini digunakan rangkaia baliken yang mengan- dung kapastor. 12.8.1 Prapenguat kepala kaset. Sebagai contoh adalah prapenguat untuk kaset untuk main kembali (gambar 12.25). += 30k2 | Ycc"82V. Penguat untuk lingkar terbuka: c Ky 1p 3000 tout | Dan faktor balikan Td elem Lous aL jac) * i | a, = — Rx fate VO" RFR, Jara, Gambar 12.25 Rangkaian pengvat K6P3I8 Jen gan ey, ae = RitRitRy ( R, ) L * Ry +R, Re” Re (zz) Jika Ky = 56K; Ry = 300; R, = 3K9; dan C = 33 nF berarti oy, = = 540 1ad/y Ry = 7182 rad/s Oleh karena By Ky > 1 maka Wahaan 97 re R, + R3 fet Or an (Ole Grito vy, tt 1+By Kye By BR worn Tampak bahwa (w; adalah suatu nol dan @ sat keutub, Untuk © 20, a @, maka, Gute = =13 Sedang untuk w < w, atau w2 : _ (Ru tBs) (@2) . (Re +Rs ( Ra Gn = (ORs ){e) )Orata) Ry Ra tR be fy ¢ (teenbye (BB) Dengan menggunakan pendekatarl Bode kita dapat lukiskan tanggapan ampj, bar 12.26 den} tudo penguat seperti pada gam gan kytub dan kutub f 85-fz dan > W, Wz, dan nol Ri) _ fi (et) = 228. os (38) a -2048/dekade TOK #109) Gamber 12.26 Tangyapan amplitudo penguat pads gamber 12.25 Tanggapan amplitudo seperti ini diperlukan oleh karena kepala kaset menghasil kan tanggapan amplitudo isyarat frekuensi tinggi lebih kuat daripada isyar frekuensi rendah Untuk mengimbangi ini diperlukan prapenguat yang _mempunyal penguatil besar pada frekuens! rendah seperti gambar 12.26. Dengan cara int prapengus! di atas kita hubungkan dengan kepala kaset, isyavat yang dihasidkan pada kel 15 K Hz), Dengan kata lst" n yang sama untuk berbage! avi yang sama untuk daersh frekuensi audio (20 Hz silhat tanggapan amplitudo di atas menghasilkan tanggapa nilai frekuensi. Dikatakan bahwa tanggapan amplitudo di atas mengha' pala kaset disebut penyamaan NAB. Penys" penyamaan. Penyamaan untuk an untuk puingan tetany dik al sebagai penyamaan RIAA Heo dasae a Jan penerapnanies 1 98 jutron \ paz Perea nada. Bentuk balikan reaktif banyak digunakan o (2.8: i any atur nada, yaitu alat untuk membuat agar suara 8 untuk svembust Pebel) dapat diperkuat sendiisendi. Untuk Sendah (bs) dan sar janiseperti pada: gambar 12.27. ipetgunakan bass Ay:22K Mee 280 1 dat Ry © Ryd Ry rebel Gamber 12.27 Rangkalan pengatur nade Baxandell aktif JikapengusappotensiometerRa ada pada a maka kita peroleh penguatan bas yang maksimum. Bila pengusap potensiometer R¢ ada pada titik c, kita akan dapatkan trebel maksimum. Rangkaian di atas disebut pengatur nada Baxandall aktif. oleh Karena rangkaian pengatur nada ada dalam balikan, sehingga untuk membuatnya bekerja diperlukan daya. Adanya balikan reaktif (mengandung reaktansi) ini mengakibatkan tanggapan amplitudo seperti pada. gambar 12.28 s, (ea) 20 > J 70g 100200600 1K 2K SK 10K 20K 100K 1 fon a ty seal Gambor 12/28 Tanggepan amplitudo pengatur pada Baxandall aktif Grafik tanggapan amplitudo ini menunjukkan isyarat frekuensi rendah (> 50 Hz) atau bas dan isyarat frekeuensi tinggi (> 10 K Hz) diperkuat sepuluh kali isyarat pala frekuensi tengo (= 1 K Hz). Bentuk tanggapan amplitudo seperti ini akan menghasilkan suara musik dengan bas yang mantap dan trebel yang jernih. Ratikan 99 ON is RC yaitu tangkai: i oktif, Kita telah membahas tentang tapis tp Ee ape ere batasbats tena pasif ee oleh rangkaian. Kita telah membahas pula rangksian tapg RC obs rendah dan rangkaian RC ols ting seperti ditunukean pada gant 12.29. : - : ¥, a |v ye dy Ww (te Gembsr 12.29 Tapis pasif; ta) tapis tolcs rendah; tb) tepis tolos tinggi Fungsi alih kompleks untuk tapis lolos rendah adalah RR ._i@R_ jw _ _ iw ae Jw +1 fort Jwto, Gy = we metupakan Kutub dari fungi ali kompleks, Tanggapan amplitudo tethadap frekueisi untuk fungs! alth inf “ditunjukkan pada gambar 1230, Fungsialih kompleks untuk tapis lolos tinggi adalah Y, ve | vite aol oO site) I eT of | > 8 dB/okut dengan kutub wy, « 100 Sutrisne Heb tomb J \Wetewmmecece ~~ =e Yo pode dan tanggapan amplitudo > ditukiskan padg gambar 123 ° ; gambar 12.30 tampak bahwa tapis RC past memb Das ve % (oo) ettog) =12 dB/oktat litudo tapis ber 12.31 Tenggapan amp! Surterworth lolos rendah orde dua erikan ta, tudo oles rendah dan aan et dengan Kemiringan 16 dB/oktat Tapis Smacam ini disebut tapis one erta- ma. Seringkali dipertuk, i orde lebih tinggi, yaity yang mempu- Pembatas 12 ' dB/ 18 dB/oktaf. Tapis de Ngan kemiringan 18 dBjoktaf disebu el it tapis orde tiga » Teori dan pembuatan tapis orde dua tidaklah sederhana, Tanggapan yang menghasilkan juga tidak selahy mengikuti bagan Bode seperti pada tapis orde pertamtia. Bentuk tanggapan amplitudo yang mengikuti bagan Bode untuk tapis orde dua atau ‘lebih tinggi disebut tanggapan Butterwor Butterworth untuk tapis lolos rendah orde di 1232. Gamber 12.32 Tapis aktif Sallen-Key lolos Fendeh orde dus dengan tanggapan Butter- worth T: WOR Penguatan peng an Cy vat sama dengan satu merupakan persyaratan yang harus di- rth... Sebagai contoh tanggapan lua adalah seperti pada/ gambar Tapis orde dua tersebut biasanya dibu- at dengan menggunakan rangkaian: penguat. Agar tapis ini dapat bekerja diperlukan catu daya, maka tapis sema- cam ini disebut tapis aktif. Tapis aktif kebanyakan menggunakan penguat operasional,(op-amp) dalarh bentuk IC. ‘Ini akan kita bahas dalam bab 15 °° ‘Di sini akan ditunjukkan rangkaian diskret tapis Butterworth lolos rendah dan lolos tinggi orde dua. Tapis aktif merupakan suatu bahan pembahasan "yang amat luas dan dalam, serta banyak buku yang ditulis khusus tentang ini ibis aktif Butterworth lolos rendah-orde dua ditunjukkan pada gambar 12.32 “geapan amplitudo untuk tapis ini dapat dilihat pada gambar 12.31, dengan 1 RCV 2 Pada tapis aktif di atas Ri = Rr = Rai 2C,C, =%C, =.C,dan bahwa Batikon 101 i penuhi secara ketat. Akibatnya dingy. - an komponen-Komponen Presis. j ini tidak dipenuhi tanggapan amplityy, yang didapat mungkin berbeda denp, tanggapan amplitudo Butterwo, yang dapat berakibat terjadinya osiag Perhatikan bahwa balikan reaktif yay digunakan adalah balikan positif, Tae aktif semacam ini dusebut tapis ayy sallen-Key. Tapis Sallen-Key lolos tngy corde dua dengan tanggapan Butterwor Gambar 12.33 Tapis aktif Sellen—Key 1o- waa Tings onde dua dengan taiggapan Butter” dilukiskan pada gambar 12.33. worth Tapis aktif semacam ini dapat digunakan untuk membuat isyarat musik bernad, rendan masuk ke pengeras suara woofer, isyarat musik bernada menengah ke pengeras suara midrange, dan isyarat musik bemada tinggi ke pengeras suary tweeter. Sistem tapis aktjf seperti ink dikatakan membentuk rangkaian cros- ‘over-aktif, Dalam daerth audio tapis aktif seperti ini digunakan pada lampu disko, warna lampu dibust sesuai agar warna nyala lampu dibuat sesuai dengan tinggi rendah nada musik. 12.9 Penggunaan balikan untuk pengatur tegangan dc Pada bab 7 telah kita bahas pengaturan catu daya, yaitu usaba untuk membuat tegangan keluaran catu daya tidak berubah bila daripadanya ditarik arus kelsa an dalam batas-batas tertentu. Rangkaian pengatur tegangan yang telah kits Gambar 12.34 Par Pengatur pengikut emitor 0-20 V, 2.5 A 102 sutrisn Elektronika: Teori dasar dan pen 'enerapannys a cust atur tegangan mi 7 seta eat eet ein pnd angga verupa P gambar| 12.34 menunjukkan penynel’, menggunakan pengatur pengikut emitor oe gy, YE can tegangan Keluaran variabel dari Ou menurat erat gus hhingga arvs beban 2,5 A. ‘an‘mampu cara lain untuk mengaturan tegangan pada catu daya, ialah dengan menggunak: a nogatit doy : : ggunakan Kita telah mengenal balikan dc; dari pembahasan terdahulu. Misalnya resistor * Ka pada gambar, 12.25 membentuk balan de, Balkan ini dpasang 7 dhs: Kea transistor mantap. Jika terjadi perubahan tegangan pada satu b al ian, rangkaian balikan akan melakukan reaksi untuk melawan sera : fersebut. Pengertian balikan de/digunakan juga pada pengatur tegangan catu daya four tegangan Keluaran mantap, tidak turun nilainya jika ditarik arus beban, Pengstur yang menggunakan balikan de; dikenal sebagai pengatur lingkar ter. tutup. Gambar 12.35 menunjukkan satu contoh rangkaian catu daya : menggunakan pengetur lingkar tertutup. tend Vo:5-24v 15a O.22uF 0, :2N3053, 0):283053, 05:6C107, 0, CLO? Gambar 12.35| Pengatur lingkar tertutup eee Pengatr tegangan ing teitutup pada _gambar|12.35 adalah sebagai es keluaran turun karena pembebanan, tegangan titik b juga ching tn: Akibatnya Vgg pada Qs akan turun, onus kolektor Q; berkurang, ‘Stas fcgangan ac pada Kolektor Qs akan nail. Asbatnys Vg pada transis tages be akan naik. Ini akan mengurangi Vo, pada Q2 dan Qs, schingea Keluaran a pada keluaran akan naik lagi. Jadi kita bermula dari tegangan tegangan yang dinaikkan oleh Kerja rangkaian balikan. Dengan adanya balikan, Pada titik b akan dipertahankan v, = 3,9 V +0,6 V= 4,5 V. Misalkan Balkan — 103 / \A Ry engusap Rg ada pada titik c, maka V,, = Rytnerky Yoatau 556K 12K Jika pengusap pada Rg ada pada titik a, maka v, = 4 V. Jadi dengan Mem Potensiometer Rg, tegangan keluaran dapat diatur agar berubah dari 4V hing: ga 25V. 7 is 7 luaran. Anus keluaran 7 Transistor Q, digunakan untuk membatasi arus ke I, akan melalui Re dan mengakibatkan beda tegangan sebesar Ry I, pada Von Luk transistor Qy,Jika arus keluaran 1, mengakibatkan Ry [, >0,65 V, ma transistor Qs akan mengalami penjenuhan sehingga Voc = OV. Dengan demikian ="(14 RetRe) y 2 (4,5 V) = 25,2V. to (te Ae) n= (t+ Rasy Yasoy + Vas@2) = -Ry I, = 05 V, sehingga transistor Q, dan Q: akan terputus, tak ada arus basis yang masuk, sehinggs “cee,) membesar dan , p= [oe eee eee menjadi OV. Gsmbw 12.36 Lngkunapemtabanan e- Akibataya ‘kita akan mendapetkan " Tengkung pembebanan seperti pada rteatonn logan tren ae eae gambar 12.36. 12.10 Kemantapan balikan 4210.1 Balikan negatif. Marilah kata ‘injau pengertian balikan negatif. Dengan menggunakan diagram blok balikan Ye Negatif dapat kita lukiskan seperti Pada gambar 12.37, : Pada balikan Negatif tegangan balikan ¥, dipasang sedemikian sehingga isya- ‘Mt masukan v, dibuat lebih lemah Gambar 12,37 Diagram balok balikan nae adanya ‘ezangan ee Fada pelaksanaannya rangksian batikan fy Pada gambar 12.38 (a) isyarat y= y eee a a i sofas dengan ,, atau i berbeda fasa O° api, 36d desea?) omen ty im any, 104 Suttisno, Elektronika Teori dasar Jan pe , Herapanny 4 re. - bar 12.38 terdiri dari dua tahap sehingga pada keadaan lingka: ‘terbuka mem. lr palikan tegengan ser; fo) belikan aris parte! pada gambar 12.38 (b) isyarat vg = _ ‘Akan tetapi Yr berlawanan fasa dengan Vv, atau v, berbeda fasa 180° dengan Yoo Yaitu Vp ~ —By Yo sehirtgga + +CBy Yo)= %1— By Yor 12.10.2 Tanggapan amplitudo dan tanggapan fasa. Rangkaian pada contoh gam- punyai tanggapan amplitudo untuk penguatan dan fasa untuk penguat pada gambar 12.38 (a) adalah seperti pada gambar 12.39 +6 sB/oktat 6 uByoxtat Soen (68) | 12 aa/okeat “12 dBrokuat | oe Tos) Tangaapiin frekuensi penguat; (al tanggapan penguat, (b} tanggapen fas% fanken 10S oe ee) e Tampak babwa tiap kutub akan menurunkan tanggspai uplitudo sekigg 6 dBloktaf Pada tanggapan fsa tiap kutub akan menyebabkan penurunan beg, fasa sebesar 90°. Pada daerah frekuensi tengah dimana tanggapan Frekueng, untuk penguatan adalah datar maka untuk penguat dua tahap isyarat keluazay, berfasa sama.dengan isyarat masukan, atau berbeda fasa 0°. Dengan adanya kutub pada frekuensi tinggi yaitu fay dan 22, beda fasa beegese, hingga sebesar 180° térhadap beda fasa untuk daerah frekuensi tengah. Dengan kata lain dua tempat yang berfasa sama pada frekuensi tengah dapat mempunya, beda fasa 180°, yaitu menjadi berlawanan fasa pada frekuensi tinggi. Hal yang sama juga’ terjadi pada daerah frekuensi rendah oleh adanya kutup fir dani ‘ : Untuk penguat yang terdiri dari tiga tahap, tanggapan amplitudo untuk penguat. an dan fasa ditunjukkan pada gambai 12.40, 6 6B/oktat =12 aByotts! k, (by Gambar 12.40 Tanggapan frekuensi penguat tiga tahap: (a) tanggapan penguat: (b) tangai?: an fasa Untuk pengu:t tiga tahap atau lebih ada dua nilai frekuensi dimana beda fas? antara isyarv’ keluaran dan masukan toreecer {<7 418% aya tone. * beda tasa pu. viekuenst tengah. Pada gambar 12.40 keadaan seperti ini terjadt Pada frekuen:s rendah dan pada frekuensi tinggi f,. Marilah kits onbali kepada masalah balikan. Seperti telah diuraikan li at dengan dips eya balikan negatif isyarat balikan melawan isyarat masuke" 106 suns Heeabs Tenn de _s lebih, lemah. Perencanaan balan seperti ini dit say nem Ten ain an mt af 12.37, beda fasa antara isyarat keluaran dan ace! Bia Mao? agi pada fai, atau tergeser —180° dagi pada f,o. Dengan demikian Bea ua nilai frekuensi tersebut balikan malahan memperkuat isyarat work Ke kata fain balikan yang diripta Sebagai balikan negatif pada. oe Dengan dengah menjadi balikan positif pada kedua nilai di atas. j = sia dibehas .sebplumnya, dengan penggunaan balikan .positif kita’ ES jceinperoleh penguatan tertutup- Gast OV" THB, Gn) ka By Gvsth (cor) = 1 atau By Gye (ca1) = 1 maka B+ Gy,1p (W) pada w= atau «) = @ menjadi tak berhingga. Akibatriya penguat “akan berosilasi . pada nilai frekuensi G22 atau s- Oleh karena inilah kita tak boleh mengambil sebarang nilai By- Jika diambil nilai 6y Gy, 1p (coz) = 1, penguat akan berosilasi pada frekuensi @=W2. ‘Adanya osilasi ini yaitu keadaan terjadinya isyarat‘keluaran walaupun tak ada isyarat masukan jelas tidak diinginkan. Jika kita membuat penguat, kita meng- harapkan agar tanpa isyarat masukan, tak terjadi isyarat keluaran. Untuk penguat dua tahap tak ada frekuensi fao dani fro seperti pada gambar 12.40 dimana,beda fasa isyarat masukan dan keluaran tergeser +180° terhadap beda fasa pada frekuensi tengah. Ini berdasarkan atas anggapan bahwa penguat dua tahap mempunyai dua kutub dominan pada frekuensi rendah, dan dua kutub dominan pada dacrah frekuer + tinggi, teh karen? ° 29 kutub menggeset fasa 90°, maka denge . woes 8 Oleh lengkung tanggapan fasa secara «sumiv.. Walaupun denusian juka pemilih.n faktor balik. Vol 4+ a) ro) ; n mbar 12.41 Pengaruh kutub f; 1 dan fz terhadap (a) tanggapan frekuens: {b) tanger! terhadap isyarat tingkap Hatkan 107 SS an B, tidak dilakukan secara hati-hati, balikan pada daerah kutub y jauh sudah mendekati balikan positif. Dengan demikian balikag fre isyarat tingkap akan menghasilkan osilasi seperti pada_gambar 12.4) semacam ini disebut ringing. 1210.3 Tepi penguatan dan tepi fasa. Dalam merancang balikan kita haryg hati-hati dalam. memilih nilai faktor balikan By. Jika By Gy’ 15 (429) by. P penguatan dengan balikan akan mempunyai puncak, daa balikan ss toz0 adalah frekuensi dimana beda fasa antara isyarat keluaran dan “I | tergeser_ 180° terhadap beda 1*.a pada daerah frekuensi tengah) maka te osilasi dengan frekuensi wo. Ini disebabkan Karena, pada ‘y balikan yang dirancang untuk bertindak sebagai balikan negatif pada dy, frekuensi tengah berubah menjadi balikan positif pada «20 Untuk menghindari ini ada dua hal yang dapat dikerjakan: (a) Dibuat By Gy 4 (@20)'< 1; biasanya dipilih 0.2 - —14 dB. Dalim hal ig dikatakan kita menggunakan tepi penguatan sebesar 14 4B. Dibuat By Gy.15 (Wg) =! dengan Ww, 4 sebagai frekuensi dimana pergey, an pada beda fasa antara isyarat keluaran dan masukan adalah sebesar (Igg" — M6) “telatif terhadap nilai untuk frekuensi tengah. Untuk keadaan ig dikatakan bahwa balikan dipasang dengar: tepi fasa sebesar A. Orang biasa menggunakan tepi fasa 45° yang berarti dibuat agar B, G, (Wiss°)= 1 Agar pengertian di atas lebih jelas perhatikan gambar 12.42. Pada gambar 12.42 (b) tampak pergeseran fasa sebesar 180° terjadi pada fe. kuensi Wo Jika kita pasang B, = -50 dB, akan didapat By), (W20) = 700 KHz. Dari gambar 12.42 (a) kita baca Gy 14 (W20)= 5088. 50 dB + 50 B= 0 dB atau By Gy 14 (W20) = | yang akan mengakibatkan osilaei Jika digunakan tepi penguatan sebesar —14 dB, berarti kita gunakan pengua lingkar By Gy 1p (20) = 14 atau By = -14 dB - G, 1p (W20) dB Dengan tepi penguatan ~14dB kita mempunyai 8, cukup jauh dari keadaan osilasi an untuk penguat dua tahap. Sebagai gantinya kita dapat_ me = -14 dB - 50 dB = ~64 4B : = —64 dB, dan kita bee ati terbesa: adalah 180° dan dide Untuk penguat dua tahap pergeseran fasa t : tanggapan fasa secara asimtosis, karena pada frekuensi atas hanya 2d et yang dominan. Oleh sebab ini kita dapat menggunakan pengertian t¢P! ess” nggunakan tian fasa. Sutrisno, Elektromika: Teor dasar dan penerapacnye G, 0 pon = G, jglr0) +88 S,in(r0) ony dent ter 20K SOK 100K 200K; 500K 1M Tom flog) 3070-4 ogi -180"4 gt ot oo’ * oy Gamber 12.42 Tanggapan frekuensi untuk menentuken tepi ; {a} penguatan; (b) fase Pada gambar 12.39 untuk tepi fasa sebesar 45°, berarti harus kita cari dakulu frekuensi tengah dimana beda fasa pada daerah itu tergeser 180° — 45° =435° dati frekuensinya. Pada gambar 12.42 hal ini tetjadi kira kira pada nilai fredasen- Si sedikit lebih besar dari co32.. Kita lihat bahwa pada frekuensi ini G, , sébesar 70 dB. Selanjutnya dibuat fy agar By Gy yy (Wisse) = 1 atau = L 8, = G— om = - 706 "Gat (ras°) i Pada daerah frekuensi tengah dimana 6, Ky, > | sehingga K Kyte 1 : +B Kw 7 by vile = < ‘vie tanggapan frekuensi lingkar tertutup akan mengikuti (asimtotis) dengan Sampai paris Ky 1, = a berpotongan dengan bagan Bode untuk tanggapan Batikan 109 i trekuenst lingkar terbuka a bd fg h, di tik dan f pada fy dan s, Untuk frekuensi jauh di atas fy dan jauh di bawah f, schingga Ay Gy,j¢ (G2) © 1 dan Cy <5. Srp Ga (a) Gute) “THB, Gey) Oe Jadi jauh di atas f; dan di bawah f, bagan Bode untuk tanggapan ampli, lingkar tertutup identik dengan bagan Bode untuk tanggapan amplitude jj, % terbuka, Akibatnya, tanggapan amplitudo dengan lingkar testutup adalah pt i abcfgh. 6, (6B) ‘tangpapan amplitudo selung tereutup Vingkar tertutup Gy (0) {2104 Targgapan frekuensi lingkar tertutup. Kita dapat menggunakan bagan Bode untuk menentukan bentuk tanggapan frekuensi lingkar tertutup suatu Penguat bila kita tahu bentuk tanggapan frekuensi lingkar terbuka Pin berlaku bila 7 Kv 1 By Ky iy > V sehingga Ky 1, Tt, Kom te Kv,tp adalah penguatan lingkar terbuka pada daerah frekuensi tengah dan ky, adalah penguatan lingkar tertutup. Perhatikan gambar 12.44 Sekarang marilah kita tinjau bagaimana bentuk tangpapan amplitudo pada ber bagat nilai tepi fasa sebagsimana dilukisken pada “gambar 12.44. Pada wr ‘ase terpeser 180° tethadap beda fasa antare isyarat kelu pada daerah frekuensi ‘engah Pada frekuenst int tepi fasai ~ 0 an dan masuka Tangeapan frekuensi untuk fepi fasa O° ditunjukkan oleh kuiva abt gh Untuk keadaan ini 8) Kv ty (oro) = 1, dan balikan bersitar positit, softs? untuk © = wae penguatan menjadi tak berhingga untuk co > cosy lin betatl Persia berosilasi pada trekuena w= a;q i) Flebiih sy Vous danas das 4 | compar 12.44 Pengar.” tpl fasa pada bar tanggros rakuans . a) tangaapan engust: ‘wx; (b) tanggaper. pada gembar 12.44tamps _ak-bentuk tanggapan amplitud . w “uk nilai ada sedikit kenaikan pada tanggay cnum dupatlah dikatakan bahwa avar tang- i sémpur1i puncak karens'tepi f2 terlalu 1 kar tertuts famislah memotong tuosetpan | : idak lebih dari 6 dB/ektaf, i ° ! : lebih dari 6 dB/okts csarti tepi fasa kurang, dari 45°, | + yada tanggapan amplit:. lingkar tertutup, atau bahkan dapat i menyebabkar 3. Ini ditunjukkan p 4 gambar 12.44 untuk tepi fasa 30° | dan 0°. \ | 12.11 Kompensasi frekuensi | Ada berba - | ac cara yang dapat diusahakan agar penguat dalam keadaan lingks | P berada dalam keadaan mantap, situ tak berosilasi. Int dilakukan lengan m i ean mengubah tanggapan amplitudo lingkar terbuka, atau mengubalt tangca? | Dane oa or balikan. Ini disebut Kompensisi frekuenst berbapai ca seerae ya yar, serung, dmgutlahat | ang, yaity BAL cara kompensasi trekuenst aaa tiga yang, Ser IN a) Kompensas (by amPenstsi kutub dominan atau Kompenssttertinggal [ast | jens terdahulu fas (ey x atub nol | 7 an 7 inan. Kompensasi ini dlakukan gg 12.1.1 Kompensasi kutub domina masang siatu tapis loloy “Ey * pada keluaran penguat seperti he a kan pada gambar 12.45, diy, Dengan adanya kompensasi ing J molded (cy ; iE bah menjadi gais ab f, Tay ko sasi maka tanggapan amplitudg Gambar 12.45 Kompentasikutub dominen _terbuka diberikan Oleh garis a¢ tag b ditujukkan pada gambar 17 4¢ °*- Gi G, (aa) togt Gember 12.48 Tanggapan amplitude dengan ‘adanya kompensasi kutub dominan Oleh adanya rangkaian kompensasi pada Bambar 12.45, penguatan lingkar te buka dikalikan dengan faktor 1 a 1 ee , u J@CR+] . 1 eet ac) elo Ie) &p 1 jaro, dengan py Re ; Akibatnya, terjadi kutub baru pada ¢o 1 maka penguatan lingkar tertutup : wt iio Gy OO" FO, 10: 1 Nyata babwa 62 = CR TTRG) Cy adalah nol untuk penguatan lingkar tertutup Gyytr-(@) dan oy = adalah kutub untuk G, 1, (w). eae Rr Pechatikan bahwa 4, >; , schingga nol Gy, 1, (cs) ada di sebelah kanan kutub. Ini dilukiskan pada ‘gambar 12.50. Ss, a) 8 kemidingan << “17 dB/okuat emitingan 6 dB/okut € d Gamiber 12.50 Bagan Bode untuk penguat dengan kompensasi terdahuly fasa Catis ¢ f g hj menyatakan bagan Bode untuk penguat dengan lingkar terbuka 5 1 Gy, (W). Sedang garis a bc d menyatakan bagan Bode untuk Ro “em c it "| tup: Gy, te (2) * By Go) < Gv, to (wo) tanggapan amplitudo Lingkar tertutuP Gyte > Gyp (co) atau By Gy,th 1, maka penguatan y : "Rk ay 1 hag, (w) Gy, () _ Gon) TFBy Gy,» () & Gy, (Ww) . | Akibatnya bagan Bode untuk tanggapan amplitudo li diberikan untuk lengkung a b hj. ngkar tertutup ¢; Pechatikan bahwa dengan menggunakan kompensasi terdahulu fa a I memotong bagan Bode untuk tanggapan amplitudo lingkar Ki, t Ig dengan beda kemiringan sebesar 6 dB/oktaf, schingga iat ann Sat akan mantap (tak berosilasi). lingkar te feta, Me “ foe

Anda mungkin juga menyukai