Anda di halaman 1dari 2

Prinsip holografis

Korespondensi ini menghubungkan dua jenis teori fisika yang dimensinya


berbeda, yaitu teori fisika gravitasi di ruang anti de Sitter 5 dimensi[note]Ruang
de Sitter maupun ruang anti-de Sitter dapat dideskripsikan dalam dimensi
berapapun.[/note], dengan teori medan kuantum termasuk teori Yang-Mills yang
mendeskripsikan zarah-zarah fundamental.

Gambar 1. Ruang anti-de Sitter tiga dimensi: Dua dimensi ruang (sumbu horizontal) dan
satu dimensi waktu (sumbu vertikal). Satu potongan cakram mewakili kondisi alam
semesta pada satu waktu. Perbatasan alam semesta tiga dimensi ini adalah ruang dua
dimensi yang berada pada permukaan silinder.

Sumber: Polytrope24, Wikimedia commons.

Gambar di atas sebagai ilustrasi, kita tinjau suatu alam semesta anti-de
Sitter tiga dimensi (gambar kanan). Alam semesta ini memiliki dua sumbu ruang
dan satu sumbu waktu. Di sini ruang, yang memiliki dua dimensi dengan kurvatur
negatif, digambarkan sebagai sebuah cakram. Cakram ini mewakili kondisi alam
semesta pada suatu waktu tertentu. Tumpukan cakram-cakram ini (dari waktu
yang berbeda-beda) akan membentuk sebuah silinder, di mana sumbu vertikal
menandakan arah jalannya waktu. Permukaan silinder ini, sebagaimana bisa kita
lihat, adalah sebuah bidang datar dua dimensi. Pada bidang datar dua dimensi
inilah terdapat hukum-hukum fisika yang ekivalen/setara dengan hukum-hukum
fisika pada ruang dimensi tiga yang dibatasi oleh ruang dua dimensi tersebut. Di
sinilah ide dasar dari korespondensi AdS/CFT: Fisika yang berlaku pada ruang
anti-de Sitter berdimensi 5 adalah ekivalen dan terhubung dengan fisika pada
ruang 4-dimensi yang membatasi ruang anti-de Sitter.
Korespondensi AdS/CFT adalah salah satu pengejewantahan paling kuat
dari apa yang dinamakan prinsip holografis. Prinsip ini adalah satu prinsip
dalam teori dawai, yang menyatakan bahwa seluruh informasi yang
mendeskripsikan suatu volume juga terkandung dalam ruang berdimensi lebih
rendah yang membatasi volume tersebut. hologram, yaitu gambar dua dimensi
yang menyimpan informasi penuh mengenai tiga dimensi dari objek yang
digambarkan. Penghubungan informasi tiga dimensi ke dalam gambar dua
dimensi ini dilakukan melalui suatu metode fisika tertentu. 

Karena prinsip holografis adalah prinsip mengenai korespondensi


informasi dalam suatu ruang berdimensi tertentu dengan informasi dalam ruang
berdimensi lebih rendah yang membatasi ruang yang tersebut belakangan, dan
juga karena entropi pada hakikatnya adalah informasi, maka prinsip holografis
juga menjadi prinsip yang menghubungkan entropi pada suatu ruang dengan
ruang lainnya. Dengan menggunakan kerangka berpikir ini, gravitasi dengan
demikian adalah suatu bentuk informasi holografis. Prinsip holografis terinspirasi
oleh termodinamika lubang hitam, yang memperkirakan bahwa entropi maksimal
pada daerah apapun diskalakan dalam radius persegi dan bukan kubus seperti
yang diharapkan. Pada kasus lubang hitam, dalam pengertian yang mendalam,
kandungan informasi dari semua objek yang telah jatuh ke dalam lubang mungkin
seluruhnya terkandung dalam fluktuasi permukaan cakrawala peristiwa. Prinsip
holografik memecahkan paradoks informasi lubang hitam dalam kerangka teori
dawai. Namun, ada solusi klasik untuk persamaan Einstein yang memungkinkan
nilai entropi lebih besar daripada yang diizinkan oleh hukum wilayah, yang pada
prinsipnya lebih besar daripada lubang hitam. Inilah yang disebut "tas emas
Wheeler". Keberadaan solusi tersebut bertentangan dengan interpretasi holografik,
dan pengaruhnya terhadap teori gravitasi kuantum termasuk prinsip holografik
belum sepenuhnya dipahami

Anda mungkin juga menyukai