Anda di halaman 1dari 131

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 91 PK/TUN/2017

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
Memeriksa perkara tata usaha negara dalam peninjauan kembali telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

do
gu PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk – sekarang bernama
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk, tempat kedudukan

In
di Jalan Gedung Utama Gresik, Jln. Veteran Gresik 61122,
A
dalam hal ini diwakili oleh RIZKAN CHANDRA, selaku
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk;
ah

lik
Selanjutnya memberi kuasa kepada:
1. ANDRI W. KUSUMA, S.H., M.H.;
am

ub
2. MARTINUS FUKUNDA HEMO, S.H;
3. TRICAHYO NOVANTO, S.H.;
4. BUNGA VIDIYANKA, S.H.;
ep
k

Kesemuanya Para Advokat yang berkantor pada FA. Hukum


ah

PRISM (PRISM Law Office), yang beralamat di Gedung


R

si
Alamanda Tower Lantai 21 F, Tb. Simatupang Kav.23-24,
Cilandak Barat, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa

ne
ng

Khusus tanggal 14 Maret 2017;


Pemohon Peninjauan Kembali Ke-2 dahulu sebagai

do
Termohon Peninjauan Kembali II/Terbanding II/Tergugat II
gu

Intervensi;
melawan:
In
A

I. 1. JOKO PRIANTO, kewarganegaraan Indonesia,


tempat tinggal di Desa Tegaldowo RT/RW 006/001,
ah

lik

Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, pekerjaan


Wiraswasta;
m

2. SUKIMIN, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal


ub

di Desa Suntri RT/RW 008/001, Kecamatan Gunem,


ka

Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/Pekebun;


ep

3. SUYASIR, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal


di Desa Timbrangan RT/RW 006/001, Kecamatan
ah

Gunem, Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/


es

Pekebun;
M

ng

on
gu

Halaman 1 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. RUTONO, kewarganegaraan Indonesia, tempat

si
tinggal di Desa Tengger RT/RW 002/004, Kecamatan
Sale, Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/Pekebun;

ne
ng
5. SUJONO, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal
di Desa Bitingan RT/RW 001/001, Kecamatan Sale,
Kabupaten Rembang, pekerjaan Karyawan Swasta;

do
gu 6. SULIJAN, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal
di Desa Dowan RT/RW 001/003, Kecamatan Gunem,

In
A
Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/Pekebun;
Selanjutnya memberikan Kuasa kepada :
ah

lik
1. ZAINAL ARIFIN, S.H.I;
2. ASFINAWATI, S.H.;
3. SITI RAKHMA MARY H., S.H., M.SI., M.A.;
am

ub
4. MUHAMMAD ISNUR, S.H.;
5. ARIP YOGIAWAN, S.H.;
ep
6. ANDI MUTTAQIEN, S.H;
k

7. ALGHIFFARI AQSA, S.H.;


ah

8. RONALD SIHAAN, S.H., M.H.;


R

si
9. JUDIANTO SIMANJUNTAK, S.H.;
Kesemuanya adalah kewarganegaraan Indonesia, Para

ne
ng

Advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi Peduli


Lingkungan yang berdomisili hukum di Kantor Lembaga

do
gu

Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Jalan Jomblang IV No. 17


Semarang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 April
2017;
In
A

II. YAYASAN WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA,


berkedudukan di Jalan Tegal Parang Utara No. 14
ah

lik

Mampang, Jakarta Selatan 12940;


Dalam hal ini di wakili oleh:
m

ub

1. Nur Hidayati, kewarganegaraan Indonesia Tempat


tinggal di Jalan Sirsak Nomor 17, RT 002/RW 004
ka

Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa,


ep

Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi Daerah khusus


ah

Ibukota Jakarta, Jabatan Ketua Pengurus Yayasan


R

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI);


es

2. Kholisoh, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal


M

ng

di Jalan P. Al-Mustaqim Mampang Prapatan II, RT


on
gu

Halaman 2 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
003/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,

si
Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Ibukota
Jakarta, Jabatan Sekretaris Pengurus Yayasan

ne
ng
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI);
3. Kartika, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di
Kavling Pratama Nomor 63 RT 009/RW 005, Kelurahan

do
gu Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kotamadya Jakarta
Timur, Provinsi Daerah khusus Ibukota Jakarta,

In
A
Jabatan Bendahara Pengurus Yayasan Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI);
ah

lik
Selanjutnya memberikan kuasa kepada:
1. RONALD SIAHAAN, S.H., M.H.;
2. ANDI MUTTAQIEN, S.H.;
am

ub
3. SITI RAKHMAN MARY H., S.H., M.SI, M.A.;
Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, Para Advokat
ep
yang yang berdomisili hukum di Kantor Lembaga Bantuan
k

Hukum (LBH) Semarang, Jalan Jomblang IV No. 17


ah

Semarang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17


R

si
April 2017;
Para Termohon Peninjauan Kembali Ke-2, I, II dahulu Para

ne
ng

Pemohon Kasasi I, II/ Para Pembanding/Para Penggugat;


Dan

do
gu

GUBERNUR JAWA TENGAH, tempat Kedudukan di Jalan


Pahlawan Nomor 9 Semarang;
Selanjutnya memberi Kuasa Khusus kepada:
In
A

1. INDRAWASIH, S.H., M.H., Kepala Biro Hukum Sekretariat


Daerah Provinsi Jawa Tengah;
ah

lik

2. IWANUDDIN ISKANDAR, S.H., M.Hum, Kepala Bagian


Bantuan Hukum Dan HAM pada Biro Hukum Sekretariat
m

ub

Daerah Provinsi Jawa Tengah;


3. SURYO HADI WINARNO, S.H., M.M., Kepala Sub Bagian
ka

Bantuan Hukum pada Biro Hukum Sekretariat Daerah


ep

Provinsi Jawa Tengah;


ah

4. AGUS CAHYONO, S.H., Kepala Sub Bagian Sengketa


R

Hukum pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa


es

Tengah;
M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. ILHAM PRIBADI, S.H., Staf pada Biro Hukum Sekretariat

si
Daerah Provinsi Jawa Tengah;
6. BANA BAYU WIBOWO, S.H., Staf pada Biro Hukum

ne
ng
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;
7. IRA KUSUMA DEWI, S.H., Staf pada Biro Hukum
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

do
gu 8. SAIFUL NADIB, S.H., Staf pada Biro Hukum Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Tengah; Alamat Kantor : Jalan

In
A
Pahlawan Nomor 9 Semarang ;
9. ALI KHAIDAR, SH., Staf pada Biro Hukum Sekretariat
ah

lik
Daerah Provinsi Jawa Tengah;
Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil pada Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Tengah,
am

ub
beralamat di Jalan Pahlawan Nomor 9 Semarang, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Nomor 180/0005370 tanggal 7 April 2017;
ep
Turut Termohon Peninjauan Kembali Ke-2 dahulu sebagai
k

Termohon Peninjauan Kembali I/Terbanding I/Tergugat;


ah

Mahkamah Agung tersebut;


R

si
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata

ne
ng

Pemohon Peninjauan Kembali Ke-2 dahulu sebagai Termohon Peninjauan


Kembai II/Terbanding II/Tergugat II Intervensi telah mengajukan Peninjauan

do
gu

Kembali Ke-2 terhadap Putusan Mahkamah Agung Peninjauan Kembali Nomor


99 PK/TUN/2017, tanggal 05 Oktober 2016 yang telah berkekuatan hukum
tetap, dalam perkaranya melawan sekarang Para Termohon Peninjauan
In
A

Kembali Ke-2, I, II dahulu Para Pemohon Peninjauan Kembali I, II/Para


Pembanding/Para Penggugat dan Turut Termohon Peninjauan Kembali K-2
ah

lik

dahulu Termohon Peninjauan Kembali I, Terbanding I/Tergugat dengan posita


gugatan sebagai berikut:
m

ub

Adapun objek gugatan ini adalah:


Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012
ka

tertanggal 7 Juni 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT


ep

Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;


ah

A. Kedudukan dan Kepentingan Hukum Para Penggugat;


R

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang


es

Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 53 ayat (1),

si
berbunyi:
“Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

ne
ng
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan
agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan

do
gu batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
dan/atau rehabilitasi”;

In
A
2. Bahwa dalam gugatan ini terdapat penggugat perorangan, yaitu
Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III, Penggugat IV, Penggugat V,
ah

lik
Penggugat VI. Selain itu, dalam gugatan ini terdapat penggugat
Lembaga Swadaya Masyarakat yang berbentuk yayasan, yaitu
Penggugat VII;
am

ub
3. Bahwa Penggugat I s.d. Penggugat VI kepentingannya dirugikan oleh
Keputusan Tata Usaha a quo, karena:
ep
Penggugat I : Penggugat I tinggal di Desa Tegaldowo, RT/RW
k

006/001, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.


ah

Lokasi Penambangan berdasarkan Keputusan a quo


R

si
hanya berjarak 500 meter dari Desa Tegaldowo
sehingga Penggugat I berpotensi mengalami

ne
ng

kerugian yaitu matinya sumber air yang selama ini


digunakan untuk minum dan kebutuhan sehari-hari

do
gu

lainnya. Penambangan semen juga berpotensi


menimbulkan debu yang akan mengganggu saluran
pernafasan dan iritasi mata;
In
A

Penggugat II : Penggugat II bekerja sebagai petani/pekebun. Lahan


pertaniannya berada di Desa Suntri, Kecamatan
ah

lik

Gunem, Kabupaten Rembang. Pertanian di Desa


Suntri mengandalkan air dari sumber mata air yang
m

ub

berada di CAT Watuputih. Dengan adanya


penambangan berdasarkan Keputusan a quo
ka

berpotensi menghilangkan sumber mata air tersebut;


ep

Penggugat III : Penggugat III bekerja sebagai petani/pekebun. Lahan


ah

pertaniannya berada di Desa Timbrangan,


R

Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Pertanian


es

di Desa Timbrangan mengandalkan air dari sumber


M

ng

mata air yang berada di CAT Watuputih. Dengan


on
gu

Halaman 5 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya penambangan berdasarkan Keputusan a quo

si
berpotensi menghilangkan sumber mata air tersebut
dan berpotensi menimbulkan debu yang akan

ne
ng
mengganggu saluran pernafasan dan iritasi mata;
Penggugat IV : Penggugat IV bekerja sebagai petani/pekebun. Lahan
pertaniannya berada di Desa Tengger, Kecamatan

do
gu Sale, Kabupaten Rembang. Pertanian di Desa
Tengger mengandalkan air dari sumber mata air yang

In
A
berada di CAT Watuputih. Dengan adanya
penambangan berdasarkan Keputusan a quo
ah

lik
berpotensi menghilangkan sumber mata air tersebut;
Penggugat V : Penggugat V tinggal di Desa Bitingan, RT/RW
001/001, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
am

ub
Selama ini Desa Bitingan sudah menerima dampak
dari aktivitas penambangan yang sudah ada yaitu
ep
berkurangnya sumber mata air dan sering terjadi
k

bencana alam berupa tanah longsor. Dengan adanya


ah

penambangan berdasarkan Keputusan a quo akan


R

si
memperburuk kondisi yang sudah ada;
Penggugat VI : Penggugat VI selain bekerja sebagai wiraswata

ne
ng

(penggilingan padi) juga bekerja sebagai petani/


pekebun. Lahan pertaniannya berada di Desa

do
gu

Dowan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.


Pertanian di Desa Dowan mengandalkan air dari
sumber mata air yang berada di CAT Watuputih.
In
A

Dengan adanya penambangan berdasarkan


Keputusan a quo berpotensi menghilangkan sumber
ah

lik

mata air tersebut;


4. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
m

ub

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1


angka (27), berbunyi:
ka

“Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang


ep

terorganisasi dan terbentuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan


ah

kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup”;


R

Lebih lanjut, dalam Pasal 92 ayat (1), berbunyi:


es

“Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan


M

ng

pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak


on
gu

Halaman 6 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan

R
hidup”;

si
Lebih lanjut, dalam Pasal 92 ayat (3), berbunyi:

ne
ng
“Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila
memenuhi persyaratan:
a. berbentuk badan hukum;

do
gu b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi
tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan

In
A
hidup; dan
c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran
ah

dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun”;

lik
5. Bahwa sejak awal berdirinya hingga sekarang, Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia tumbuh secara swadaya di tengah-tengah masyarakat
am

ub
dan bersama masyarakat, bergerak atas dasar kepedulian pada
pelestarian fungsi lingkungan hidup, pemajuan, perlindungan,
ep
penegakan, penghormatan terhadap hukum, khususnya lingkungan
k

hidup di Indonesia;
ah

6. Bahwa Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia didirikan


R

si
berdasarkan Akta Notaris, Nomor 05 tanggal 27 Mei 2007. Berdasarkan
Akta Notaris Arman Lany, S.H., akta dimaksud sudah didaftarkan pada

ne
ng

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;


7. Bahwa oleh karena itu pula Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

do
gu

sebagai badan hukum dapat membentuk perwakilan-perwakilan di


daerah. Hingga saat ini Wahana Lingkungan Hidup Indonesia memiliki
perwakilan di 28 provinsi yang disebut dengan Eksekutif Daerah (ED);
In
A

8. Bahwa dengan demikian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia sebagai


organisasi yang berbadan hukum telah melakukan penguatan
ah

lik

masyarakat yang peduli pada lingkungan hidup di seluruh wilayah


Republik Indonesia melalui Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
m

ub

Daerah. Begitu pula Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah


bersama anggota partisipannya masing-masing secara riil telah
ka

melakukan gerakan kepedulian terhadap lingkungan hidup di daerah


ep

masing-masing, sehingga kepedulian Wahana Lingkungan Hidup


ah

Indonesia sebagai organisasi lingkungan terhadap lingkungan hidup di


R

wilayah Republik Indonesia menjadi garda depan dalam gerakan


es

organisasi lingkungan hidup di Indonesia;


M

ng

on
gu

Halaman 7 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Badan Hukum suatu organisasi adalah pengakuan resmi dari

si
Pemerintah Republik Indonesia dengan mengikuti prosedur tertentu.
Dan untuk keperluan itu WALHI sudah mendaftarkan diri/organisasinya

ne
ng
sebagaimana mestinya di Kementerian. Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nomor C-2889.HT.01.02.TH 2007 tanggal 10

do
gu September 2007 dengan bentuk Yayasan;
10. Bahwa dalam Pasal 5 angka 2 Anggaran Dasar Penggugat VII, secara

In
A
jelas disebutkan bahwa salah satu maksud dan tujuan dari yayasan
adalah “Meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai pembina
ah

lik
lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara
bijaksana”. Salah satu cara mencapai maksud dan tujuan Yayasan:
“Pengembangan Program LSM” di dalam:
am

ub
a. menghimpun permasalahan lingkungan hidup dan sumberdaya yang
ada serta menemukan berbagai alternatif pemecahannya;
ep
b. mendorong terciptanya kesadaran diri terhadap lingkungan menjadi
k

kegiatan nyata yang dapat mendatangkan manfaat bagi keselarasan


ah

antara manusia dan alam lingkungannya;


R

si
c. meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dengan sebanyak
mungkin mengikutsertakan anggota masyarakat secara luas;

ne
ng

11. Bahwa dalam menjalankan peranannya, Penggugat VII secara nyata


dan terus menerus membuktikan dirinya peduli terhadap pelestarian

do
gu

fungsi lingkungan dan salah satu cara yang digunakan dalam


menjalankan aktivitasnya adalah dengan mendayagunakan lembaganya
sebagai sarana untuk mengikutsertakan sebanyak mungkin anggota
In
A

masyarakat dalam mencapai tujuan pelestarian dan pengelolaan


lingkungan;
ah

lik

12. Bahwa kepentingan hukum Penggugat VII dalam mengajukan gugatan,


adalah:
m

ub

- Bahwa berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangganya, WALHI adalah organisasi yang didirikan untuk
ka

melakukan kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup. Untuk


ep

tujuan tersebut, di kawasan Pegunungan Kendeng, WALHI telah


ah

secara nyata melakukan kegiatan-kegiatan untuk melestarikan


R

kawasan karst Pegunungan Kendeng, seperti melakukan penelitian


es

terhadap karst dan sumber air di kawasan Pegunungan Kendeng,


M

ng

pendidikan lingkungan kepada masyarakat, dan kampanye


on
gu

Halaman 8 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lingkungan. WALHI juga secara nyata telah terlibat dalam advokasi

si
lingkungan di Pegunungan Kendeng yang dibuktikan dengan
menggugat Surat Izin Eksplorasi untuk PT Semen Gresik pada tahun

ne
ng
2009 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang. WALHI
mendapati fakta-fakta bahwa pemberian izin lingkungan dari
Gubernur Jawa Tengah kepada PT Semen Indonesia di Kabupaten

do
gu Rembang sebagaimana Surat Keputusan a quo telah melanggar
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengabaikan

In
A
perlindungan terhadap pelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan
fakta-fakta tersebut, maka terbitnya Izin Lingkungan untuk PT Semen
ah

lik
Indonesia telah merugikan kepentingan WALHI;
B. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang;
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
am

ub
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 1 angka (11),
ep
berbunyi:
k

“Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau


ah

pejabat tata usaha negara dan diajukan ke pengadilan untuk


R

si
mendapatkan putusan”;
Lebih lanjut, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986

ne
ng

tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 54 ayat (1) dan (2),
berbunyi:

do
gu

(1) Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan


yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan tergugat;
In
A

(2) Apabila tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara dan berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum
ah

lik

Pengadilan, gugatan diajukan kepada Pengadilan yang daerah


hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu Badan atau
m

ub

Pejabat Tata Usaha Negara;


2. Bahwa gugatan a quo adalah atas terbit dan berlakunya Keputusan
ka

Tata Usaha Negara yaitu: Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah


ep

Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


ah

Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten


R

Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012 yang


es

dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Atas terbit dan berlakunya


M

ng

on
gu

Halaman 9 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keputusan ini, maka pihak Tergugat adalah Gubernur Jawa Tengah

si
yang berkedudukan di Semarang;
3. Bahwa Pengadilan Tata Usaha yang mengadili gugatan sengketa Tata

ne
ng
Usaha Negara di Provinsi Jawa Tengah adalah Pengadilan Tata Usaha
Negara Semarang yang beralamat di Jalan Abdulrahman Saleh nomor
89 Kota Semarang;

do
gu Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas,
dan karena Para Penggugat mengajukan Gugatan atas Surat

In
A
Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik
ah

lik
(Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah
tertanggal 7 Juni 2012, maka Pengadilan Tata Usaha Semarang
memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memberikan putusan dalam
am

ub
perkara a quo;
C. Dasar Gugatan:
ep
Sebelum masuk pada pokok perkara, perlu kami sampaikan latar belakang
k

gugatan ini. Karst adalah suatu kawasan yang memiliki karakteristik relief
ah

dan drainage yang khas, terutama disebabkan oleh derajat pelarutan


R

si
batuan-batuannya yang intensif (Ford dan Willian, 1989). Karst memiliki
fungsi strategis sebagai penyimpan cadangan air terbesar di bawah

ne
ng

permukaan bagi wilayah di sekitar kawasan karst. Karst pada umumnya


membentuk bentang alam yang ditandai dengan terdapatnya dekokan

do
gu

(closed depressions) dengan berbagai ukuran dan susunan, pengasatan


(drainage), permukaan yang terganggu, serta goa-goa dan sistem
pengasatan bawah tanah (Bambang Prastistho, 1995);
In
A

Sedangkan menurut Esteban (1996) karst adalah suatu sistem


kejadian eksodinamik yang melibatkan air, yang mengakibatkan struktur
ah

lik

massa batuan mudah larut dan berubah secara berkesinambungan.


Karstifikasi terjadi pada tubuh batuan mulai dari permukaan, yakni bagian
m

ub

yang bersentuhan langsung dengan atmosfer, hingga kedalaman 200-250


meter (Milanovic, 1992);
ka

Proses ini pada kelanjutannya menghasilkan tata lingkungan yang secara


ep

umum kompleks dengan hidrogeologi dan geomorfologi unik. Selain karena


ah

pelarutan, bentang alam seperti karst dapat terjadi oleh proses pelapukan,
R

hasil kerja hidrolik misalnya pengikisan, pergerakan tektonik, pencairan es,


es

dan evakuasi dari batuan beku (lava). Karena proses utama


M

ng

pembentukannya bukan pelarutan, maka bentang alam demikian disebut


on
gu

Halaman 10 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pseudokarst (Gillieson, 1996). Sementara itu karst yang terbentuk oleh

si
pelarutan disebut truekarst;
Merujuk kepada Haryono (2001) dalam Adji (2013), permukaan dari

ne
ng
bukit‐bukit karst itulah yang berperan sebagai reservoir utama air di
kawasan karst, dan sebaliknya tidak ada zone untuk menyimpan aliran
conduit karena geraknya yang sangat cepat dan segera mengalir ke laut.

do
gu Dalam istilah ilmu karst, zone permukaan bukit karst ini disebut sebagai
zone epikarst, yaitu lapisan dimana terdapat konsentrasi air hasil infiltrasi

In
A
air hujan;
Menurut Klimchouk (1997) dalam Adji (2013), epikarstic zone atau dikenal
ah

lik
juga sebagai subcutaneous zone adalah zone teratas yang tersingkap dari
batuan karst yang memiliki permeabilitas dan porositas karena proses
pelebaran celah adalah paling tinggi dibanding lapisan‐lapisan yang lain,
am

ub
sehingga berperan sebagai media penyimpan air yang baik. Zone ini
berkontribusi sebagai penyedia aliran andalan bahkan pada periode
ep
kekeringan yang panjang. Haryono (2001) menyebutkan bahwa permukaan
k

bukit karst berperan sebagai reservoir utama air di kawasan karst, dan
ah

sebaliknya tidak ada zona untuk menyimpan aliran conduit karena geraknya
R

si
sangat cepat dan segera mengalir ke laut. Zona epikarst ini merupakan
konsentrasi air hasil infiltrasi air hujan (Adji, 2013);

ne
ng

Hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh Dinas


Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada Maret 1998

do
gu

menjelaskan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya secara fisiografis


tergolong dalam tipe bentang alam karst. Terdapat fenomena alam unik
In
dengan adanya goa-goa alam dan sungai bawah tanah;
A

Hasil pendataan secara berkala yang dilakukan oleh Semarang Caver


Association (SCA) dan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng
ah

lik

(JMPPK) Rembang, terdata 49 goa yang tersebar di sekitar wilayah


Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih dan 4 diantaranya merupakan goa
m

ub

yang memiliki sungai bawah tanah aktif. Terdapat 109 mata air yang
tersebar di wilayah CAT Watuputih sebagai mata air parenial yang mengalir
ka

di sepanjang musim kemarau dan penghujan;


ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
Keterangan: Sebaran mata air dan goa yang terdapat di kawasan
Pegunungan Watuputih);
ep
Berdasarkan Kajian Potensi Kawasan Karst Kendeng Utara Pegunungan
k

Rembang Madura Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, zona jenuh air


ah

berada di sekitar Sumber Semen dan Mata air Brubulan berada pada
R

si
ketinggian 150 mdpl, sedangkan zona peralihan berada pada ketinggian
lebih kurang 190 mdpl. Sebaran mata air berada pada zona ketinggian 100-

ne
ng

350 mdpl, yang tersebar di area CAT Watuputih dan di wilayah yang berada
di sebelah barat daya, utara dan selatan Pegunungan Watuputih. Data inilah

do
gu

yang menguatkan bahwa fungsi Pegunungan Watuputih adalah sebagai


kawasan karst, dimana akuifer air masih berjalan dengan sangat baik. Ini
ditandai dengan mata air yang keluar melalui zona-zona rekahan pada
In
A

setiap ketinggian. Pembentukan sistem sungai bawah permukaan yang


ditemukan dalam Goa Temu menunjukkan bahwa Pegunungan Watuputih
ah

lik

merupakan pegunungan yang mengalami proses karstifikasi aktif sebagai


bagian dari Kawasan Karst Pegunungan Kendeng Utara yang berfungsi
m

ub

sebagai epikarst penyimpan air yang sangat besar bagi penyupali mata air
yang ada di sekitarnya;
ka

Luas batu gamping Formasi Paciran yang membentuk Gunung Watuputih


ep

lebih kurang 3020 ha. Kawasan CAT Watuputih yang merupakan area
ah

imbuhan air memiliki luas 2555,09681 ha (hasil perhitungan melalui Sistem


R

Informasi Geografis). Kawasan CAT Watuputih menjadi kawasan resapan


es

air terbesar penyuplai sumber mata air yang ada di sekitar kawasan
M

ng

Pegunungan Watuputih. Dari pengukuran lapangan berdasarkan data


on
gu

Halaman 12 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AMDAL PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi

si
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk-(2012), mata air yang terbesar adalah
Sumber Semen yang memiliki debit 600 lt/detik, terletak di Desa Tahunan di

ne
ng
bagian timur wilayah CAT Watuputih, dan mata air yang terkecil adalah
Mata air Belik Watu memiliki debit 0,02 liter/detik, terletak di Desa
Timbrangan di bagian barat area CAT Watuputih;

do
gu Berdasarkan Kajian Potensi Kawasan Karst Kendeng Utara Pegunungan
Rembang Madura, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ditemukan jumlah

In
A
debit yang terukur di lapangan, dari 109 mata air yang ada di kawasan
pegunungan karst Watuputih dapat diperhitungkan estimasi volume air yang
ah

lik
dihasilkan oleh mata air dalam satu hari. Bila disimulasikan, mata air yang
terkecil 0,02 liter/detik dalam 1 hari/24 jam/3600 menit/86400 detik akan
menghasilkan air 1728 liter dalam satu hari. Mata air dengan debit terbesar
am

ub
600 liter/detik dalam 1 hari akan menghasilkan 51.840.000 liter air dimana
kurang dari 10% dimanfaatkan langsung untuk kebutuhan masyarakat dan
ep
sisanya terdistribusi ke lahan pertanian;
k

Hal ini menunjukkan bahwa air yang dihasilkan dari sumber-mata air yang
ah

ada di sekitar kawasan karst CAT Watuputih melebihi kebutuhan dasar


R

si
masyarakat akan air yang rata-rata membutuhkan 15-20 liter/hari/orang.
Jika nilai ini devaluasi sebagai potensi ekonomi, maka jumlah air yang

ne
ng

dihasilkan akan melebihi nilai yang didapat dari sektor pertambangan yang
justru berpotensi mengurangi bahkan menghilangkan pasokan dan distribusi

do
gu

air pada sumber-mata air yang ada di sekitar kawasan karst CAT Watuputih.
Mata air Sumber Semen menjadi sumber utama untuk memenuhi
kebutuhan air masyarakat di 14 Kecamatan Kabupaten Rembang, dengan
In
A

estimasi memenuhi kebutuhan 607.188 jiwa di 14 kecamatan Kabupaten


Rembang (PDAM, 2013). Kebutuhan air tersebut sebagian besar disuplai
ah

lik

dari CAT Watuputih dan sebagian lagi dari sayap antiklin yang membentang
antara Gunung Butak-Tengger dan sekitarnya maupun dari selatan Desa
m

ub

Tahunan;
Berdasarkan teori epikarst, penambangan bukit gamping akan mengurangi
ka

jumlah simpanan air diffuse, dan sebaliknya akan meningkatkan aliran


ep

conduit saat hujan. Dampak yang sangat tidak diharapkan adalah


ah

bertambahnya prosentase aliran conduit saat musim hujan yang dapat


R

mengakibatkan banjir dan berkurangnya prosentase aliran diffuse saat


es

musim kemarau sehingga mata air akan menjadi kering;


M

ng

on
gu

Halaman 13 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa izin usaha pertambangan yang dikeluarkan oleh pemerintah

si
Kabupaten Rembang merekomendasikan kepada PT Semen Gresik
(Persero), Tbk untuk melakukan penambangan di area yang masuk ke

ne
ng
dalam kawasan CAT Watuputih seluas 131,55 hektare (1.315.500 m 2). Jika
kawasan tersebut ditambang, terdapat risiko hilangnya air yang dapat
dihitung berdasarkan hubungan curah hujan rata-rata di wilayah Kecamatan

do
gu Gunem dan Sale, yaitu 1500 mm/tahun (1,5 m) dengan asumsi jika 50%
menjadi aliran permukaan dan 50% menjadi air tanah (0,75 m), jika asumsi

In
A
porositas batu gamping di kawasan CAT Watuputih pada zona epikarst
20%, dan jika diasumsikan, batu gamping yang akan ditambang sampai
ah

lik
pada kedalaman 20 meter. Maka, potensi kehilangan mata air yang
tersimpan adalah:
Box.1. Potensi Kehilangan Air;
am

ub
Estimasi curah hujan yang masuk ke air tanah x luas area pertambangan x
kedalam zona epikarst yang hilang x prosentase zona epikarst;
ep
0,75 m x 1.315.500 m2 x 20 m x 20% = 4.054.500 m3;
k

Hilangnya fungsi epikarst akan mengakibatkan hilangnya fungsi resapan air


ah

pada kawasan CAT Watuputih, dimana mata air yang ada di sekitar
R

si
kawasan karst CAT Watuputih mampu memenuhi kebutuhan 607.198 jiwa
di 14 kecamatan, Kabupaten Rembang. Dari hasil perhitungan, potensi

ne
ng

hilangnya cadangan air yang ada di CAT Watuputih akibat dari rencana
aktivitas penambangan adalah 4 juta meter kubik air;

do
gu

Berdasarkan estimasi penghitungan standar, perlu dilakukan penghitungan


mendalam untuk dapat menentukan angka pasti risiko berkurangnya jumlah
air yang akan ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan. Penghitungan ini
In
A

bisa dilakukan dengan melakukan penelitian hidrologi karst CAT Watuputih


dengan membandingkan minimal dua kali musim hujan dan dua kali musim
ah

lik

kemarau untuk dapat melihat perubahan dan hubungan antara kawasan


karst dengan resapan air yang menyuplai mata air yang terdapat di sekitar
m

ub

kawasan karst CAT Watuputih;


Dalam konteks bencana, hilangnya fungsi resapan menyebabkan hilangnya
ka

jeda waktu air tersimpan sehingga pada saat musim hujan, air yang
ep

seharusnya terserap ke dalam tanah akan berubah menjadi air


ah

permukaan/run off. Pada saat melebihi debit puncak, air hujan yang datang
R

akan cepat hilang sebagai aliran air permukaan dan hal ini dapat
es

mengakibatkan banjir di wilayah-wilayah dataran yang berhubungan


M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
langsung dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bermuara pada CAT

si
Watuputih;
Pada tahun 2012, Gubernur Jawa Tengah mengeluarkan Surat Keputusan

ne
ng
Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
di Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012;

do
gu Izin tersebut pada pokoknya adalah memberikan izin lingkungan kepada PT
Semen Gresik (Persero) Tbk untuk melakukan kegiatan: pertama,

In
A
penambangan batu kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga
membangun pabrik dan utilitas; keempat membangun jalan produksi dan
ah

lik
kelima, membangun jalan tambang. Kelima kegiatan tersebut berada di
Pegunungan Kendeng Utara, khususnya CAT Watuputih sehingga
berpotensi dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan;
am

ub
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara telah merumuskan politik hukum
ep
pembentukannya. Ini dapat dilihat di bagian “menimbang” huruf (c) yang
k

berbunyi:
ah

“Bahwa meskipun pembangunan nasional hendak menciptakan suatu


R

si
kondisi sehingga setiap warga masyarakat dapat menikmati suasana serta
iklim ketertiban dan kepastian hukum yang berintikan keadilan, dalam

ne
ng

pelaksanaannya ada kemungkinan timbul benturan kepentingan,


perselisihan, atau sengketa antara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

do
gu

dengan warga masyarakat yang dapat merugikan atau menghambat


jalannya pembangunan nasional”;
Lebih lanjut, dalam bagian menimbang huruf (d) berbunyi:
In
A

“Bahwa untuk menyelesaikan sengketa tersebut diperlukan adanya


Peradilan Tata Usaha Negara yang mampu menegakkan keadilan,
ah

lik

kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum, sehingga dapat memberikan


pengayoman kepada masyarakat, khususnya dalam hubungan antara
m

ub

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dengan masyarakat”;


Dalam kerangka itulah, gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara
ka

Semarang atas terbit dan berlakunya Keputusan Tata Usaha Negara yaitu:
ep

Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012


ah

tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik


R

(Persero) Tbk, Di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal


es

7 Juni 2012 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah yang


M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkedudukan di Semarang ini diajukan melalui Pengadilan Tata Usaha

si
Negara Semarang;
C.1. Kronologi terbitnya Keputusan A quo;

ne
ng
Setelah mendapat penolakan di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati,
sekitar tiga tahun lalu, PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak
20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,

do
gu berencana melakukan penambangannya di Kawasan Gunung Watuputih
Kabupaten Rembang dengan nilai proyek Rp3,7 Triliun;

In
A
Pada tanggal 14 Oktober 2010 PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak
20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah
ah

lik
mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dengan
diterbitkannya Keputusan Bupati Rembang Nomor 545/68/2010 tentang
Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Eksplorasi Tras
am

ub
Kepada PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk;
ep
Pada tanggal 18 Januari 2011, Bupati Rembang menerbitkan Keputusan
k

Nomor 545/4/2011 Tentang Izin Usaha Penambangan (IUP) Eksplorasi


ah

Atas Nama PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012


R

si
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk;
Pada tanggal 18 Nopember 2011 Bupati Rembang menerbitkan

ne
ng

Keputusan Nomor 591/040/Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Lokasi


Kepada PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012

do
gu

menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk untuk Pembangunan Pabrik


Semen, Lahan Tambang Bahan Baku dan Sarana Pendukung Lainnya;
PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT
In
A

Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah melakukan penyusunan Amdal dan


dinyatakan layak pada tanggal 30 April 2012 dengan dikeluarkannya Surat
ah

lik

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/10 Tahun 2012 tentang


Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan dan Pembangunan
m

ub

Pabrik Semen oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten


Rembang, Propinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012;
ka

Setelah adanya Keputusan dari Gubernur Jawa Tengah mengenai


ep

Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan dan Pembangunan


ah

Pabrik Semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk, pada tanggal 7 Juni 2012
R

Gubernur Jawa Tengah kembali mengeluarkan Keputusan Nomor


es

660.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan


M

ng

dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk.


on
gu

Halaman 16 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal

si
7 Juni 2012;
Pada tanggal 15 Februari 2013 PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak

ne
ng
20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah
memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dengan
dikeluarkannya Keputusan Bupati Rembang Nomor 545/0230/2013

do
gu Tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi
Batuan Tanah Liat Kepada PT Semen Gresik (Persero) Tbk;

In
A
Bahwa dalam rencana pembangunannya, masyarakat merasa pihak
PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi
ah

lik
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak pernah melakukan sosialisasi
kepada masyarakat yang akan terkena dampak;
C.2. Dasar Gugatan terhadap Keputusan A quo;
am

ub
1. Bahwa objek gugatan a quo adalah Surat Keputusan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
ep
Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten
k

Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012, yang berisi


ah

pokoknya adalah memberikan izin lingkungan kepada PT Semen


R

si
Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk, untuk melakukan kegiatan: pertama,

ne
ng

penambangan batu kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga


membangun pabrik dan utilitas; keempat membangun jalan produksi,

do
gu

dan kelima, membangun jalan tambang;


2. Bahwa Surat Keputusan a quo ditetapkan di Semarang pada tanggal
7 Juni 2012;
In
A

3. Bahwa seorang warga Kabupaten Rembang (Baskoro Budhi


Darmawan) telah mengajukan permohonan informasi ke Badan
ah

lik

Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 5 Juni


2014;
m

ub

4. Bahwa Baskoro Budhi Darmawan memperoleh informasi tersebut


pada tanggal 18 Juni 2014 yang kemudian memberitahukannya
ka

kepada Para Penggugat termasuk Penggugat VII selaku pendamping


ep

masyarakat. Dari tanggal 18 Juni 2014, Para Penggugat mengetahui


ah

mengenai terbitnya Surat Keputusan tersebut di atas;


R

5. Bahwa Penggugat I s.d. Penggugat VI telah melakukan upaya


es

administrasi dalam bentuk menyampaikan surat keberatan terhadap


M

ng

Keputusan yang telah dikeluarkan Tergugat dengan menemui


on
gu

Halaman 17 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
langsung Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 20 Juni 2014 dan telah

si
menerima surat tanda terima;
6. Bahwa upaya administrasi tersebut telah dimuat dalam situs berita

ne
ng
online Tempo tertanggal 21 Juni 2014 dengan judul “Soal Pabrik
Semen, Ganjar Dinilai Tak Tegas”, Situs online Tempo tertanggal
22 Juni 2014 dengan judul “Aktivis Gugat Izin Pabrik Semen di

do
gu Rembang”, Situs online NU Online tertanggal 20 Juni 2014 dengan
judul “Warga NU ajukan Keberatan Izin Pabrik Semen ke Gubernur

In
A
Jateng”, Situs online MataAirRadio.net tertanggal 20 Juni 2014 dengan
judul “Lima Hari, Warga masih bertahan di Tenda „Penolakan‟ Pabrik
ah

Semen”;

lik
7. Bahwa Penggugat VII mengetahui adanya Surat Keputusan a quo
pada tanggal 18 Juni 2014 dan telah melakukan upaya administrasi
am

ub
dalam bentuk mengirimkan surat keberatan terhadap Keputusan yang
telah dikeluarkan Tergugat pada tanggal 25 Agustus 2014;
ep
8. Bahwa sampai gugatan ini didaftarkan, Tergugat tidak membatalkan
k

Keputusan a quo;
ah

9. Bahwa Keputusan a quo telah sesuai dengan ketentuan pasal 1


R

si
angka (8) dan angka (9) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

ne
ng

Nomor Republik Indonesia 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata


Usaha Negara, yaitu sebagai berikut:

do
gu

9.1. Tergugat, Gubernur Jawa Tengah adalah Badan atau Pejabat yang
melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sehingga Tergugat, merupakan
In
A

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud


pasal 1 angka (8) Juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
ah

lik

51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang


Nomor Republik Indonesia 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
m

ub

Usaha Negara;
9.2. Surat Keputusan yang dikeluarkan Tergugat tersebut merupakan
ka

suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang memenuhi syarat-syarat


ep

sebagaimana dimaksud pasal 1 angka (9), Undang-Undang Republik


ah

Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas


R

Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 5 Tahun 1986


es

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Syarat-syarat tersebut


M

ng

adalah:
on
gu

Halaman 18 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Konkrit, karena Surat Keputusan tersebut nyata-nyata dibuat oleh

si
Tergugat, tidak abstrak tetapi berwujud tertentu dan dapat
ditentukan apa yang harus dilakukan oleh PT Semen Gresik

ne
ng
(Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk;
b. Individual, bahwa Surat Keputusan tersebut ditujukan dan berlaku

do
gu khusus bagi PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20
Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,

In
A
untuk melakukan penambangan dan pembangunan pabrik semen
di Kabupaten Rembang;
ah

lik
c. Final, karena Surat Keputusan tersebut sudah definitif dan
menimbulkan suatu akibat hukum dimana berdasarkan Surat
Keputusan tersebut sudah dapat melakukan perbuatan hukum
am

ub
yang berkaitan dengan penambangan dan pembangunan pabrik
semen di Kabupaten Rembang;
ep
10. Bahwa Para Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat yang
k

telah mengeluarkan Surat Keputusan yang mengakibatkan


ah

kepentingan Penggugat dirugikan berdasarkan Undang-Undang


R

si
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, Pasal 53 ayat (1) yang berbunyi:

ne
ng

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan

do
gu

gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi


tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu
dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan
In
A

Ganti Rugi dan/atau direhabilitasi”;


11. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986
ah

lik

Tentang Peradilan Tata Usaha, Pasal 48, yang berbunyi:


a. Dalam hal suatu badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi
m

ub

wewenang oleh berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk


menyelesaikan secara administrasi sengketa Tata Usaha Negara
ka

tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus


ep

diselesaikan melalui upaya administrasi yang tersedia;


ah

b. Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus dan


R

menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana


es

dimaksud dalam ayat (1) jika upaya administrasi yang bersangkutan


M

ng

telah digunakan;
on
gu

Halaman 19 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan:

si
1. Ketentuan peraturan perundang-undangan di atas;
2. Tanggal Para Penggugat mengetahui keputusan a quo;

ne
ng
3. Bahwa Surat Keputusan a quo yang dikeluarkan oleh Keputusan a quo
bersifat konkrit, individual dan final dan;
4. Upaya administrasi yang dilakukan Para Penggugat, maka gugatan ini

do
gu mempunyai dasar;
D. Alasan Gugatan:

In
A
Bahwa Tergugat telah mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
ah

lik
Penambangan Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten
Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012;
Bahwa Surat Keputusan a quo yang dikeluarkan oleh Tergugat tersebut
am

ub
merupakan perbuatan yang melanggar ketentuan Pasal 53 ayat 2 huruf (a)
dan (b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
ep
Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi:
k

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan


ah

peraturan perundang-undangan yang berlaku;


R

si
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
asas-asas pemerintahan yang baik;

ne
ng

Bahwa terkait dengan Pasal 53 ayat (2) huruf a, Surat Keputusan a quo
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

do
gu

Peraturan yang bertentangan Pokok Alasan

Undang-Undang Republik Indonesia Konservasi sumberdaya air


Nomor 7 Tahun 2004 tentang dilaksanakan salah satunya di
In
A

Sumberdaya Air Juncto Keputusan cekungan air tanah;


Presiden Republik Indonesia Nomor
26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Watuputih sudah
ah

lik

Cekungan Air Tanah; ditetapkan sebagai cekungan air


tanah;

Undang-Undang Republik Indonesia Bentang alam karst dan kawasan


m

ub

imbuhan air tanah adalah kawasan


Nomor 26 Tahun 2007 tentang lindung geologi;
Penataan Ruang Juncto Peraturan
ka

Pemerintah Republik Indonesia Nomor


ep

26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata


Ruang Wilayah Nasional;
ah

. Undang-Undang Republik Indonesia Keputusan a quo mengandung cacat


hukum, kekeliruan, penyalahgunaan,
es

Nomor 32 Tahun 2009 tentang serta ketidakbenaran dan/ atau


M

Perlindungan dan Pengelolaan


ng

pemalsuan data, dokumen, dan/ atau


on
gu

Halaman 20 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lingkungan Hidup; informasi;

si
Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor Cekungan Watuputih adalah kawasan
6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata lindung imbuhan air yang seharusnya
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah dilindungi;

ne
ng
Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor
26 Tahun 2011 tentang Penetapan

do
gu Cekungan Air Tanah;

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Cekungan Watuputih adalah kawasan


Nomor 14 Tahun 2011 tentang RTRW lindung imbuhan air yang seharusnya

In
A
Kabupaten Tahun 2011-2031 Juncto dilindungi;
Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 Luas konsesi melebihi kawasan yang
ah

diperuntukkan untuk industri

lik
tentang Penetapan Cekungan Air
Tanah; pertambangan besar;
am

ub
Bahwa terkait dengan Pasal 53 ayat (2) huruf b, Surat Keputusan a quo
bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum, Asas Tertib Penyelenggara
ep
k

Negara, Asas Kepentingan Umum, Asas Keterbukaan, Asas


ah

Proporsionalitas, Asas Profesionalitas, dan Asas Akuntabilitas;


R

si
E. Adapun uraian mengenai alasan Para Penggugat mengajukan gugatan ini
adalah sebagai berikut:

ne
ng

E.1. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air Juncto
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011

do
gu

Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;


1. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
In
A

tentang Sumberdaya Air, Pasal 20 ayat (1) berbunyi: “Konservasi


sumber daya air ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberadaan
ah

lik

daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air;


Lebih lanjut, dalam Pasal 20 ayat (2), berbunyi: “Konservasi sumber
daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
m

ub

kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air,


ka

serta pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air


ep

dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang


ditetapkan pada setiap wilayah sungai”;
ah

2. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004


R

tentang Sumber Daya Air, Pasal 21 ayat (1), berbunyi: “Perlindungan


es
M

dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan


ng

on
gu

Halaman 21 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap

si
kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk
kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia”;

ne
ng
Lebih lanjut, Pasal 21 ayat (2), berbunyi: “Perlindungan dan
pelestarian sumber air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui:

do
gu a. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah
tangkapan air;

In
A
b. Pengendalian pemanfaatan sumber air;
c. Pengisian air pada sumber air;
ah

lik
d. Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;
e. Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan
pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air;
am

ub
f. Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;
g. Pengaturan daerah sempadan sumber air;
ep
h. Rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau;
k

i. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan


ah

pelestarian alam”;
R

si
3. Bahwa dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2004 tentang Sumberdaya Air dalam Pasal 25 ayat (1), berbunyi:

ne
ng

“Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai, danau,


waduk, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, daerah tangkapan air,

do
gu

kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan hutan, dan


kawasan pantai”;
4. Bahwa berdasarkan Pasal 20 ayat (1), Juncto Pasal 21 ayat (2),
In
A

Juncto Pasal 21 ayat (1), Pasal 20 ayat (2), Juncto Pasal 25 ayat (1),
Konservasi sumber daya air dilaksanakan salah satunya di cekungan
ah

lik

air tanah. Sementara tindakan konservasi yang menjadi mandat


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang
m

ub

Sumberdaya Air tidak termasuk kegiatan-kegiatan bisa dilakukan


berdasarkan Keputusan a quo yaitu: pertama, penambangan batu
ka

kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga membangun pabrik dan


ep

utilitas; keempat membangun jalan produksi, dan kelima, membangun


ah

jalan tambang;
R

5. Bahwa Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26


es

Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, di dalam


M

ng

lampiran I, Daftar Cekungan Air Tanah (CAT) Di Indonesia, di point


on
gu

Halaman 22 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
124 disebut Cekungan Air Tanah Watuputih, di koordinat (bujur) III

si
029' 0.73" - 1110 32' 56.27", koordinat (lintang) -060 50' 41.56" - 60 50'
41.56", seluas 31 km², di Kabupaten Rembang dan Blora, masuk

ne
ng
dalam kategori B;
6. Bahwa dengan demikian, Cekungan Air Tanah Watuputih adalah
cekungan air yang harus dikonservasi;

do
gu 7. Bahwa wilayah pertambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,

In
A
yang memperoleh izin berdasarkan SK a quo tumpang tindih dengan
Cekungan Air Tanah Watuputih, sebagai berikut:
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

Keterangan: Peta Wilayah IUP PT Semen Indonesia dan PT Semen


Indonesia Rembang Beserta Sebaran Cekungan Air Tanah
Watuputih, Goa, Mata Air, dan Ponor di Kabupaten Rembang;
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 23 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keterangan: Peta Geologi Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih,

R
Provinsi Jawa Tengah;

si
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas
dan hasil penelitian ASC, Keputusan a quo bertentangan dengan

ne
ng
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumberdaya Air Juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia

do
gu Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
E.2. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Juncto

In
A
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
ah

lik
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang Pasal 20 ayat (1) huruf (c), berbunyi: “ Rencana Tata
am

ub
Ruang Wilayah Nasional memuat: c. rencana pola ruang wilayah
nasional yang meliputi kawasan lindung nasional dan kawasan budi
daya yang memiliki nilai strategis nasional”;
ep
k

Lebih lanjut, Pasal 20 ayat (6), berbunyi: “Rencana Tata Ruang


ah

Wilayah Nasional diatur dengan peraturan pemerintah”;


R

si
2. Bahwa Peraturan Pemerintah yang dimaksud dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

ne
ng

adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun


2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

do
3. Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
gu

2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pasal 51 huruf


(e) menyatakan bahwa salah satu kawasan lindung nasional adalah
In
A

kawasan lindung geologi;


Lebih lanjut, Pasal 52 berbunyi: “Kawasan Lindung Geologi terdiri atas:
ah

lik

a. Kawasan cagar alam geologi;


b. Kawasan rawan bencana alam geologi; dan
c. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah”;
m

ub

Lebih lanjut, Pasal 53 angka (1) berbunyi: “Kawasan cagar alam


ka

geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (5) huruf a terdiri


ep

atas:
a. Kawasan keunikan batuan dan fosil;
ah

b. Kawasan keunikan bentang alam; dan


R

es

c. Kawasan keunikan proses geologi”;


M

Lebih lanjut, Pasal 60 angka (2), berbunyi: “Kawasan keunikan


ng

on
gu

Halaman 24 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bentang alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf b

si
ditetapkan dengan kriteria:
a. Memiliki bentang alam gumuk pasir pantai;

ne
ng
b. Memiliki bentang alam berupa kawah, kaldera, maar, leher vulkanik
dan gumuk vulkanik;
c. Memiliki bentang alam goa;

do
gu d. Memiliki bentang alam ngarai/lembah;
e. Memiliki bentang alam kubah;

In
A
f. Memiliki bentang alam kars”;
4. Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
ah

lik
2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pasal 51 huruf
(e) menyatakan bahwa salah satu kawasan lindung nasional adalah
kawasan lindung geologi;
am

ub
Lebih lanjut, Pasal 52 berbunyi: “Kawasan Lindung Geologi terdiri atas:
a. Kawasan cagar alam geologi;
ep
b. Kawasan rawan bencana alam geologi; dan
k

c. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah”;


ah

Lebih lanjut, Pasal 52 ayat (5), berbunyi: “Kawasan lindung geologi


R

si
terdiri atas:
a. kawasan cagar alam geologi;

ne
ng

b. kawasan rawan bencana alam geologi; dan


c. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah”;

do
gu

Lebih lanjut, Pasal 53 ayat (3), berbunyi: ”Kawasan yang memberikan


perlindungan terhadap air tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
52 ayat (5) huruf c terdiri atas:
In
A

a. Kawasan imbuhan air tanah; dan


b. Sempadan mata air”;
ah

lik

5. Bahwa dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bentang alam


karst dan kawasan imbuhan air tanah adalah kawasan lindung geologi
m

ub

yang seharusnya dilindungi sebagaimana diatur dalam Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
ka

Ruang Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang


ep

Rencana tata Ruang Wilayah Nasional;


ah

6. Bahwa hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh


R

Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada


es

Maret 1998 menunjukkan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya


M

ng

secara fisiografis tergolong dalam tipe bentang alam karst. Di dalam


on
gu

Halaman 25 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bentang alam karst terdapat fenomena alam unik dengan adanya goa-

si
goa alam dan sungai bawah tanah;
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan

ne
ng
hasil penelitian ESDM Jateng, Keputusan a quo bertentangan dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

do
gu E.3. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

In
A
Lingkungan;
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
ah

lik
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan dalam Pasal 22 ayat (1),
Juncto Pasal 36 ayat (2) Juncto Pasal 36 ayat (1) Juncto Pasal 40 ayat
(10) Juncto Pasal 41, mengatur prosedur keluarnya izin lingkungan
am

ub
sebagai berikut:
ep
k
ah

si
ne
ng

2. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009


Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pasal 37 ayat (2),
berbunyi: “Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

do
gu

ayat (4) dapat dibatalkan apabila:


a. Persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung
In
A

cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran


dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;
ah

lik

b. Penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum


dalam keputusan komisi tentang kelayakan lingkungan hidup atau
rekomendasi UKL-UPL; atau
m

ub

c. Kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL


ka

tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau


ep

kegiatan”;
3. Bahwa dalam Keputusan a quo terdapat cacat hukum sebagai berikut:
ah

a. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik


R

es

Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air Juncto


M

ng

on
gu

Halaman 26 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011

si
tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
b. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik

ne
ng
Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Juncto
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

do
gu c. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

In
A
Pengelolaan Lingkungan;
d. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Jawa
ah

lik
Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang
am

ub
Penetapan Cekungan Air Tanah;
e. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah
ep
Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang RTRW
k

Kabupaten Tahun 2011-2031 Juncto Keputusan Presiden Republik


ah

Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan


R

si
Air Tanah;
f. Keputusan a quo bertentangan dengan Asas-Asas Umum

ne
ng

Pemerintahan Yang Baik;


Penjelasan dari point a-f, di atas bisa dilihat di bagian E.1-E.6 gugatan

do
gu

ini;
4. Bahwa dalam Keputusan a quo terdapat kekeliruan, penyalahgunaan,
serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau
In
A

informasi sebagai berikut:


a. Bahwa dalam dokumen ANDAL, ditemukan informasi sebagai
ah

lik

berikut:
- Halaman I-10: “areal penambangan merupakan kawasan karst
m

ub

yang memiliki beberapa mata air sehingga dikategorikan


kawasan lindung sehingga perlu dikaji kelas-kelas karst yang
ka

boleh ditambang”;
ep

- Halaman II-19: “Di kawasan IUP merupakan kawasan


ah

imbuhan/resapan air tanah, tempat masuknya air ketika terjadi


R

hujan menuju akuifer yang dikeluarkan dalam bentuk mata air”;


es

- Berdasarkan hasil pemetaan dengan metode APLIS terdapat dua


M

ng

kategori imbuhan air tanah sedang (40-60%) dan imbuhan air


on
gu

Halaman 27 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanah tinggi (60-80): Imbuhan sedang – Karstifikasi sedang,

R
Imbuhan tinggi – Karstifikasi tinggi;

si
- Halaman III-20: “Kawasan UP sebagian besar merupakan

ne
ng
kawasan resapan air yang air tanahnya mengarah ke arah timur
atau di Desa Tahunan, Kecamatan Sale”;
- Halaman III-20: “Maka dari itu perlu diketahui hubungan antara

do
gu daerah resapan IUP ini dengan mata air di bagian timur yang
merupakan mata air tahunan yaitu pada Sumber Semen dan

In
A
Brubulan”;
- Halaman III-20: “Daerah imbuh mata air Sumber Semen 635
ah

l/detik seluas 7500 ha. Sumber Brubulan 100 l/dt seluas 220 ha”;

lik
- Halaman III-25: “Di daerah IUP: akuifer semi conduit, air meresap
ke dalam lembah, masuk ke dalam lorong gua dan keluar
am

ub
menjadi mata air. Berdasarkan hasil pengeboran terdapat
rongga (baca: gua)”;
ep
- Halaman III-30: “Mata air Brubulan mempunyai daerah tangkapan
k

di IUP sebesar 40% berdasarkan interpretasi foto”;


ah

- Halaman III-38: “Mata air Brubulan Pesucen adalah mata air vital
R

si
bagi masyarakat khususnya untuk mandi, mencuci dan irigasi”
- Halaman III-78: Kawasan karst Tegaldowo;

ne
ng

1. Mengalami proses pelarutan;


2. Membentuk struktur pelarutan seperti lekukan dan rongga-

do
gu

rongga dalam berbagai ukuran;


3. Membentuk sistem perguaan ciri utama karst;
- Bahwa berdasarkan data-data di atas, tim penyusun Amdal
In
A

menyimpulkan (halaman III-80):


1. Bahwa lokasi petak termasuk kawasan budidaya. Lokasi
ah

lik

kawasan kars lindung berada di luar petak rencana


penambangan;
m

ub

2. Bahwa tidak ditemukan mata air, goa, baik basah maupun


kering di dalam petak;
ka

3. Bahwa daerah penambangan bukan termasuk dalam kawasan


ep

kars lindung sehingga dapat dilakukan penambangan daerah


ah

penyelidikan;
R

Bahwa kesimpulan ANDAL yang menjadi dasar keluarnya SK


es

Kelayakan Lingkungan yang kemudian menjadi dasar keluarnya Izin


M

ng

Lingkungan ternyata tidak berdasarkan informasi yang benar;


on
gu

Halaman 28 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa masyarakat bersama dengan tim Kementerian Lingkungan

si
Hidup pada bulan Juli 2014 telah melakukan kunjungan lapangan di
area cekungan air tanah Watuputih, Kecamatan Gunem, Kabupaten

ne
ng
Rembang. Dalam kunjungan tersebut, masyarakat dan tim KLH
telah menemukan satu titik ponor yang berada dalam kawasan Izin
Usaha Penambangan (IUP) PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak

do
gu 20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk;
c. Bahwa beberapa warga (Jumadi, Suroso, bersama warga lainnya)

In
A
yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan
Kendeng (JMPPK) Rembang pada tanggal 12 Agustus 2014 telah
ah

lik
melakukan penelusuran lapangan di area CAT Watuputih, Desa
Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, dan
menemukan dua titik ponor yang berada di kawasan IUP PT Semen
am

ub
Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk;
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub

Keterangan: Peta Cekungan Air Tanah Watuputih beserta sebaran


Goa, Mata Air, Sumur, Ponor, dan batas Izin Usaha
ka

Pertambangan (IUP)PT. Semen Gresik (Persero) Tbk


ep

sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen


Indonesia (Persero) Tbk);
ah

5. Bahwa selain cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta


es

ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau


M

ng

informasi, Keputusan a quo bertentangan dengan asas partisipatif


on
gu

Halaman 29 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf k Undang-Undang

si
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan, yang berbunyi: “ Yang dimaksud dengan

ne
ng
“asas partisipatif” adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong
untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan
pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik

do
gu secara langsung maupun tidak langsung”;
Terkait dengan izin lingkungan, lebih lanjut dalam Pasal 39, berbunyi:

In
A
“Ayat (1), Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya wajib mengumumkan setiap permohonan dan
ah

keputusan izin lingkungan”;

lik
Ayat (2), Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara yang mudah diketahui oleh masyarakat;
am

ub
Penjelasan pasal 39 (1) Undang-Undang PPLH menyatakan bahwa
tujuan “mengumumkan permohonan izin dengan cara yang mudah
ep
diketahui masyarakat” adalah memungkinkan peran serta masyarakat,
k

khususnya yang belum menggunakan kesempatan dalam prosedur


ah

keberatan, dengar pendapat, dan lain-lain dalam proses pengambilan


R

si
keputusan izin;
Bahwa dalam kasus ini, dengar pendapat tidak dilakukan,

ne
ng

pengumuman tidak dilakukan, keberatan masyarakat yang ditunjukkan


melalui beberapa protes tidak dihiraukan, bahkan keberatan resmi

do
gu

tidak menjadi pertimbangan;


Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas
Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
In
A

Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;
ah

lik

E.4. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Jawa Tengah


Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
m

ub

Tengah Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan Presiden Republik


Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air
ka

Tanah;
ep

1. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang


ah

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-


R

2030, pasal 30 berbunyi “Pola ruang wilayah provinsi menggambarkan


es

rencana sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya”;


M

ng

on
gu

Halaman 30 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang

si
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-
2030, pasal 31 berbunyi: “Kawasan Lindung sebagaimana dimaksud

ne
ng
pada pasal 30, meliputi:
a. Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan
bawahannya;

do
gu b. Kawasan perlindungan setempat;
c. Kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, dan kawasan

In
A
cagar budaya;
d. Kawasan rencana bencana alam;
ah

lik
e. Kawasan Lindung Geologi;
f. Kawasan lindung lainnya”;
3. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
am

ub
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-
2030, di dalam pasal 40 dijelaskan “kawasan sekitar mata air
ep
sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 huruf d, tersebar di
k

kabupaten/kota yang memiliki mata air”;


ah

4. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang


R

si
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-
2030, pasal 60 berbunyi: “Kawasan lindung geologi sebagaimana

ne
ng

dimaksud dalam pasal 31 huruf e, terdiri dari:


a. Kawasan lindung kars;

do
gu

b. Kawasan cagar alam geologi;


c. Kawasan imbuhan air”;
Lebih lanjut dalam pasal 63 berbunyi: “Kawasan Imbuhan Air
In
A

sebagaimana dimaksud dalam pasal 60 huruf c, meliputi kawasan


resapan air tanah pada Cekungan Majenang, Cekungan Sidareja,
ah

lik

Cekungan Nusa Kambangan, Cekungan Cilacap, Cekungan Kroya,


Cekungan Banyumudal, Cekungan Purwokerto-Purbalingga,
m

ub

Cekungan Kebumen-Purworejo, Cekungan Wonosobo, Cekungan


Magelang-Temanggung, Cekungan Karanganyar-Boyolali, Cekungan
ka

Belimbing, Cekungan Eromoko, Cekungan Giritontro, Cekungan


ep

Semarang-Demak, Cekungan Randublatung, Cekungan Watuputih,


ah

Cekungan Lasem, Cekungan Pati-Rembang, Cekungan Kudus,


R

Cekungan Jepara, Cekungan Ungaran, Cekungan Sidomulyo,


es

Cekungan Rawapening, Cekungan Salatiga, Cekungan Kendal,


M

ng

on
gu

Halaman 31 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cekungan Subah, Cekungan Karang Kobar, Cekungan Pekalongan-

R
Pemalang, Cekungan Tegal-Brebes, Cekungan Lebaksiu”;

si
5. Bahwa Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun

ne
ng
2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, di dalam lampiran I,
Daftar Cekungan Air Tanah (CAT) Di Indonesia, di point 124 disebut

do
gu Cekungan Air Tanah Watuputih, di koordinat (bujur) III 029' 0.73" -
1110 32' 56.27", koordinat (lintang) - 060 50' 41.56" - 60 50' 41.56",
seluas 31 km2, di Kabupaten Rembang dan Blora, masuk dalam

In
A
kategori B;
6. Bahwa dengan demikian, Cekungan Air Tanah Watuputih adalah
ah

lik
kawasan imbuhan air yang merupakan bagian dari kawasan lindung
geologi;
am

ub
7. Bahwa wilayah pertambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak
20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang
memperoleh izin berdasarkan SK a quo tumpang tindih dengan
ep
k

Cekungan Air Tanah Watuputih;


ah

8. Bahwa Cekungan Watuputih adalah kawasan lindung geologi yang


R

si
seharusnya dilindungi sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang

ne
ng

Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030;


9. Bahwa hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh
Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada

do
gu

Maret 1998 dijelaskan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya


secara fisiografis tergolong dalam tipe bentang alam karst. Terdapat
In
A

fenomena alam unik dengan adanya goa-goa alam dan sungai bawah
tanah;
ah

lik

Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan


hasil penelitian ESDM Jateng, Keputusan a quo bertentangan dengan
Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana
m

ub

Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030;


ka

E.5. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Kabupaten


ep

Rembang Nomor 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Tahun 2011-


2031;
ah

1. Bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011


R

es

Tentang RTRW Kabupaten Tahun 2011-2031, Pasal 19 berbunyi:


M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Kawasan Lindung Geologi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13

si
ayat (2) huruf f berupa kawasan imbuhan air meliputi:
a. Cekungan Watuputih; dan

ne
ng
b. Cekungan Lasem;
2. Bahwa dengan demikian, Cekungan Air Tanah Watuputih adalah
kawasan imbuhan air yang merupakan bagian dari kawasan lindung

do
gu geologi;
3. Bahwa di dalam dokumen ANDAL disebutkan rencana penggunaan

In
A
lokasi penambangan Batu Gamping di Desa Tegaldowo, Kajar,
Kecamatan Gunem akan menggunakan luas lahan 520 ha. Padahal
ah

lik
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011,
pasal 27 ayat (2) dinyatakan: “Peruntukan industri besar seluas kurang
lebih 869 ha (delapan ratus enam puluh sembilan hektar)
am

ub
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. Kawasan industri Rembang seluas kurang lebih 173 ha (seratus
ep
tujuh puluh tiga hektar) berada di Desa Pasarbanggi Kecamatan
k

Rembang;
ah

b. Kawasan industri Sluke seluas kurang lebih 291 ha (dua ratus


R

si
sembilan puluh satu hektar) berada di Desa Leran dan Trahan
Kecamatan Sluke dan seluas kurang lebih 200 ha (dua ratus hektar)

ne
ng

di Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke; dan


c. Kawasan industri pertambangan seluas kurang lebih 205 ha (dua

do
gu

ratus lima hektar) berada di wilayah Kecamatan Gunem”;


4. Bahwa dalam rencana penggunaan lokasi penambangan Batu
Gamping di Desa Tegaldowo, Kajar, Kecamatan Gunem di dalam
In
A

dokumen ANDAL disebutkan akan menggunakan luas lahan 520 ha.


Angka ini jauh lebih besar dari luas peruntukan yang diatur dalam
ah

lik

Pasal 27 di atas yaitu seluas 205 ha;


5. Bahwa dalam Pasal 27 ayat 2 huruf c disebutkan bahwa peruntukan
m

ub

industri besar kawasan industri pertambangan seluas kurang lebih 205


hektar berada di wilayah Kecamatan Gunem. Tetapi fakta di lapangan
ka

bahwa lokasi tapak pabrik industri pertambangan tersebut seluas


ep

21,13 hektar berada di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu;


ah

6. Bahwa hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh


R

Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada


es

Maret 1998 menyebutkan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya


M

ng

secara fisiografis tergolong dalam tipe bentang alam karst. Terdapat


on
gu

Halaman 33 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fenomena alam unik dengan adanya goa-goa alam dan sungai bawah

si
tanah;
7. Bahwa Keputusan a quo memberikan izin lingkungan kepada PT

ne
ng
Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk-untuk melakukan kegiatan: pertama,
penambangan batu kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga

do
gu membangun pabrik dan utilitas; keempat membangun jalan produksi
dan kelima, membangun jalan tambang. Kelima kegiatan tersebut

In
A
berada di kawasan imbuhan air yang merupakan kawasan lindung
geologi;
ah

lik
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan
hasil penelitian ESDM Jateng, Keputusan a quo bertentangan dengan
Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana
am

ub
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030;

E.6. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan dengan Asas-
ep
k

Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB);


ah

1. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986


R

si
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 53 ayat (2) huruf b,
berbunyi “Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan

ne
ng

dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik”. Lebih lanjut,


penjelasan Pasal 53 ayat (2) huruf b tersebut, berbunyi: “yang
dimaksud dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik adalah

do
gu

meliputi asas: kepastian hukum; tertib penyelenggaraan negara;


keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas
In
A

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999


tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
ah

Kolusi, dan Nepotisme”;


lik

2. Bahwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun


1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
m

ub

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dalam Penjelasan Pasal 3, yang


ka

dimaksud dengan asas-asas dalam penyelenggaraan pemerintahan


ep

yang baik adalah:


a. Asas Kepastian Hukum;
ah

Yang dimaksud dengan Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam


R

es

negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan


M

perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap


ng

on
gu

Halaman 34 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kebijakan Penyelenggara Negara;

si
Bahwa Keputusan a quo yang dikeluarkan Tergugat tanpa
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,

ne
ng
yaitu: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumberdaya Air Juncto Keputusan Presiden Republik

do
gu Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan
Air Tanah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang Juncto Peraturan Pemerintah

In
A
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia
ah

lik
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
am

ub
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah,
ep
k

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011


ah

tentang RTRW Kabupaten Tahun 2011-2031 Juncto Keputusan


R

si
Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 Tentang
Penetapan Cekungan Air Tanah, sehingga menimbulkan

ne
ng

ketidakpastian hukum;
b. Asas Tertib Penyelenggara Negara;
Yang dimaksud dengan Asas Tertib Penyelenggara Negara adalah

do
gu

asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan


keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara;
In
A

Bahwa keputusan a quo yang dikeluarkan Tergugat telah


bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku yang
ah

lik

menimbulkan ketidakteraturan, ketidakserasian, dan


ketidakseimbangan penyelenggaraan negara;
c. Asas Kepentingan Umum;
m

ub

Yang dimaksud dengan "Asas Kepentingan Umum" adalah asas


ka

yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang


ep

aspiratif, akomodatif, dan selektif;


Bahwa keputusan a quo yang dikeluarkan Tergugat tidak
ah

mendahulukan kepentingan umum, kesejahteraan masyarakat, dan


R

es

keberlanjutan lingkungan. Beroperasinya pabrik semen PT Semen


M

Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen


ng

on
gu

Halaman 35 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia (Persero) Tbk, akan mengakibatkan masyarakat

si
kehilangan mata pencahariannya, hilang/berkurangnya sumber-
sumber air, dan pencemaran lingkungan lainnya;

ne
ng
Bahwa proses keluarnya keputusan a quo yang dikeluarkan
Tergugat juga tidak aspiratif, akomodatif, dan selektif dengan tidak
melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan Analisis Mengenai

do
gu Dampak Lingkungan (AMDAL). Akibatnya, hingga gugatan ini
diajukan, situasi di tapak pabrik tidak kondusif;

In
A
d. Asas Keterbukaan;
Asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak
ah

lik
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
am

ub
rahasia negara;
Bahwa tidak ada upaya dari Tergugat untuk memberikan informasi
ep
langsung kepada masyarakat disaat keputusan a quo tersebut
k

dikeluarkan. Para Penggugat dan masyarakat Rembang pada


ah

umumnya baru mengetahui keberadaan dari keputusan a quo pada


R

si
saat mengajukan permohonan akses informasi;

ne
ng

RENCANA USAHA

do
gu

Mengikutsertakan masyarakat dengan • faktanya masyarakat tidak


Pengumuman dan Konsultasi Publik, bahkan mengetahui tentang rencana
sebelum penyusunan Kerangka Acuan (pasal 9 (2), usaha;
(3)); masyarakat berhak mengajukan saran,
In
A

pendapat, dan tanggapan (pasal 9 (4));


ah

lik

Penyusunan Kerangka Acuan (KA)

KA disusun oleh Pemrakarsa sebelum penyusunan faktanya masyarakat tidak


Andal dan RPL-RKL dan diajukan kepada Kepala dilibatkan dalam proses
m

ub

Daerah yang berwenang (pasal 20, Lampiran penyusunan KA;


Permen LH No 17/2012);
ka

ep

Kerangka Acuan dinilai oleh Komisi Penilai Amdal


ah

Masyarakat terkena dampak memilih dan Faktanya warga yang saat ini
R

menetapkan sendiri wakilnya untuk duduk sebagai menolak tidak ada satupun yang
anggota Komisi Penilai AMDAL, jumlah wakil diikutsertakan dalam Komisi Penilai
es

masyarakat ditetapkan secara proporsioanal AMDAL. Warga juga tidak tahu


M

mewakili aspirasi masyarakat yang diwakilinya menahu tentang rencana usaha.


ng

dalam persoalan Lingkungan Hidup (lampiran


Permen LH No 17/2012).
on
gu

Halaman 36 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pemrakarsa menyusun ANDAL, RPL dan RKL

ne
ng
Andal, RPL-RKL dibuat atas dasar KA yang telah
disetujui oleh Komisi AMDAL/batas waktu
persetujuan telah dilampaui (pasal 27).

do
gu Dokumen dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL

Andal, RPL-RKL diajukan kepada pejabat yg Faktanya masyarakat terkena

In
A
berwenang. Komisi Penilai AMDAL membentuk tim dampak yang menolak rencana
teknis dan melakukan penilaian AMDAL (pasal 28). pembangunan pabrik semen tidak
terlibat dalam proses penilaian
ah

Andal, RPL-RKL.

lik
Komisi Penilai Amdal menyelenggarakan Rapat Faktanya masyarakat tidak terlibat
am

ub
Komisi AMDAL, menyampaikan rekomendasi hasil dalam proses penilaian ini.
penilaian kepada pejabat yang berwenang.
Rekomendasi berupa kelayakan lingkungan/ketidak
layakan lingkungan (pasal 29).
ep
k
ah

Terbit Ijin Lingkungan


R

si
Pengikutsertaan masyarakat dalam proses ijin Faktanya masyarakat tidak

ne
ng

lingkungan dilakukan melalui pengumuman dilibatkan dalam proses terbitnya


permohonan ijin lingkungan dan pengumuman terbitnya ijin lingkungan dan masyarakat
ijin lingkungan (lampiran Permen LH No 17/2012). tidak tahu menahu terkait
terbitnya ijin lingkungan.

do
gu

e. Asas Proporsionalitas;
Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan
In
A

keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara;


Asas Proporsionalitas ini memerintahkan kepada tergugat untuk
ah

lik

memberikan ruang partisipasi kepada para penggugat seperti hak


atas informasi dan hak atas partisipasi;
Bahwa Asas Proporsionalitas tidak dipenuhi oleh Tergugat sehingga
m

ub

merugikan Para Penggugat;


Bahwa keberadaan keputusan a quo Tergugat membuktikan
ka

ep

Tergugat tidak proporsional dalam menjalankan kewenangannya.


Bahwa pihak PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember
ah

2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah melanggar


R

prosedur perizinan dan tidak mendapat sanksi apapun. Dengan


es
M

demikian keputusan a quo Tergugat telah melanggar Asas


ng

on
gu

Halaman 37 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Proporsionalitas;

si
f. Asas Profesionalitas
Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian

ne
ng
yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Bahwa sebagaimana terurai di atas, keputusan a quo dibuat tidak

do
gu dengan mendasarkan pada peraturan dan perundangan yang
berlaku, dengan demikian nyata-nyata Tergugat tidak bertindak

In
A
profesional dalam membuat Keputusan a quo. Keputusan a quo
dikeluarkan tergugat berdasarkan penilaian yang tidak professional
ah

lik
terhadap AMDAL yang ternyata mengandung cacat hukum,
kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau
pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;
am

ub
g. Asas Akuntabilitas;
Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap
ep
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus
k

dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat


ah

sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan


R

si
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Bahwa masyarakat telah melakukan penolakan atas terbitnya izin

ne
ng

a quo, selengkapnya dijelaskan secara kronologis ke dalam tabel


berikut ini:

do
gu

Waktu Peristiwa Fakta lain/Respon

14 Oktober 2010 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Masyarakat tidak


-sejak 20 Desember 2012 mengetahui tentang
In
A

menjadi PT Semen Indonesia Keputusan Bupati


(Persero) Tbk-telah mendapatkan Rembang tersebut;
Wilayah Izin Usaha
ah

Pertambangan (WIUP) dengan


lik

diterbitkannya Keputusan Bupati


Rembang Nomor 545/68/2010
tentang Pemberian Wilayah Izin
m

ub

Usaha Pertambangan (WIUP)


Eksplorasi Tras Kepada PT
Semen Gresik (Persero) Tbk -
ka

sejak 20 Desember 2012 menjadi


ep

PT Semen Indonesia (Persero)


Tbk;
ah

18 Januari 2011 Bupati Rembang menerbitkan Masyarakat tidak


R

Keputusan Nomor 545/4/2011 mengetahui mengenai


es

tentang Izin Usaha Keputusan Bupati


M

Penambangan (IUP) Eksplorasi Rembang tersebut;


ng

Atas Nama PT Semen Gresik


on
gu

Halaman 38 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Persero) Tbk -sejak 20
Desember 2012 menjadi PT

si
Semen Indonesia (Persero) Tbk;

18 November 2011 Bupati Rembang menerbitkan Masyarakat tidak

ne
ng
Keputusan Nomor mengetahui Keputusan
591/040/Tahun 2011 tentang Bupati Rembang
Pemberian Izin Lokasi Kepada tersebut;
PT Semen Gresik (Persero) Tbk -

do
gu sejak 20 Desember 2012 menjadi
PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk-Untuk Pembangunan Pabrik
Semen, Lahan Tambang Bahan

In
A
Baku dan Sarana Pendukung
Lainnya;
ah

7 Juni 2012 Gubernur Jawa Tengah kembali Masyarakat tidak

lik
mengeluarkan Keputusan Nomor mengetahui penerbitan
660.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Keputusan tersebut;
Lingkungan Kegiatan
am

ub
Penambangan dan
Pembangunan Pabrik Semen
Oleh PT Semen Gresik (Persero)
Tbk -sejak 20 Desember 2012
ep
menjadi PT Semen Indonesia
k

(Persero) Tbk-. Di Kabupaten


ah

Rembang, Provinsi Jawa


Tengah;
R

si
Tahun 2012 Beredar kabar bahwa di wilayah Ketika masyarakat
Desa Tegaldowo Kecamatan menanyakan terkait

ne
ng

Gunem Kabupaten Rembang rencana pendirian pabrik


Jawa Tengah akan di bangun semen PT Semen Gresik
pabrik semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20
(Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi

do
gu

Desember 2012 menjadi PT PT Semen Indonesia


Semen Indonesia (Persero) Tbk-, (Persero) Tbk-kepada
namun sampai saat ini dari pihak Kepala Desa Tegaldowo,
pemerintah Rembang maupun yang bersangkutan tidak
In
A

dari pihak PT Semen Gresik tahu-menahu mengenai


(Persero) Tbk -sejak 20 rencana pendirian pabrik
Desember 2012 menjadi PT semen PT Semen Gresik
ah

lik

Semen Indonesia (Persero) Tbk- (Persero) Tbk -sejak 20


belum melakukan sosialisasi Desember 2012 menjadi
terkait akan dibangunnya pabrik PT Semen Indonesia
tersebut; (Persero) Tbk- di
m

ub

wilayahnya. Kepala Desa


tidak memberikan
jawaban yang jelas;
ka

ep

Tahun 2013 Tidak puas dengan jawaban yang Pihak pemerintah


diberikan Kepala Desa Kecamatan Gunem
Tegaldowo kepada warga, (Teguh Gunawarman)
ah

akhirnya warga memutuskan menyatakan tidak tahu-


R

untuk menanyakan ke kantor menahu mengenai


es

Kecamatan Gunem. Delapan rencana pendirian pabrik


M

orang warga (Joko Prianto, semen di wilayah


ng

Sumarno, Abdulah, Supristianto, Kabupaten Rembang.


on
gu

Halaman 39 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parmin, Rusman, Joko, Zanjuli, Tapi disaat itu Camat
dan Nardi) datang ke Kantor menyarankan kepada

si
Kecamatan Gunem menanyakan masyarakat untuk
rencana pendirian pabrik semen; berkirim surat kepada
pihak PT Semen Gresik

ne
ng
(Persero) Tbk -sejak 20
Desember 2012 menjadi
PT Semen Indonesia

do
(Persero) Tbk-, DPRD
gu Rembang, Bupati
Rembang, Gubernur,
MPR RI dan juga kepada

In
Presiden;
A
15 Februari 2013 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
-sejak 20 Desember 2012
ah

lik
menjadi PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk-telah memegang
Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi dengan
am

ub
dikeluarkannya Keputusan Bupati
Rembang Nomor 545/0230/2013
Tentang Pemberian Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi
ep
k

Produksi Batuan Tanah Liat


Kepada PT Semen Gresik
ah

(Persero) Tbk -sejak 20


Desember 2012 menjadi PT
R

si
Semen Indonesia (Persero) Tbk;

Rabu, 17 April 2013 Warga mengikuti saran Camat Sampai gugatan ini

ne
ng

Gunem untuk berkirim surat diajukan, balasan surat


kepada Pemerintah dan pihak PT atau sosialisasi dari pihak
Semen Gresik (Persero) Tbk - pemerintah dan PT
sejak 20 Desember 2012 menjadi Semen Gresik (Persero)

do
gu

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk -sejak 20 Desember


Tbk. Isi surat adalah Minta 2012 menjadi PT Semen
Segera Diadakan Sosialisasi di Indonesia (Persero) Tbk-
In
wilayah Desa Tegaldowo tidak pernah ada;
A

Kecamatan GunemKabupaten
Rembang Jawa Tengah;
ah

lik

22 April 2013 Wargakembali menanyakan Perangkat desa


Rencana pendirian pabrik semen menyatakan tidak
PT Semen Gresik (Persero) Tbk - mengetahui tentang
sejak 20 Desember 2012 menjadi rencana pendirian
m

ub

PT Semen Indonesia (Persero) pabriksemen PT Semen


Tbk-kepada pemerintah Desa Gresik (Persero) Tbk -
dalam sebuah pertemuan Karang sejak 20 Desember 2012
ka

Taruna di Balai Desa Tegaldowo menjadi PT Semen


ep

yang dihadiri perangkat desa. Indonesia (Persero) Tbk;

Sehari sebelum acara tersebut,


ah

dua orang warga diancam akan


R

diculik oleh beberapa orang dan


es

oleh aparat keamanan, LSM dan


M

pihak PT Semen Gresik


ng

(Persero) Tbk -sejak 20


on
gu

Halaman 40 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Desember 2012 menjadi PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk;

si
22 Mei 2013 Warga mendirikan paguyuban Ketika warga sedang
tentang kepedulian terhadap mengadakan dialog

ne
ng
lingkungan dan pembelaan para dengan tokoh masyarakat
petani. Rencana tersebut dan perangkat desa,
disampaikan kepada pemerintah warga justru dipojokkan
Desa Tegaldowo; oleh semua perangkat

do
gu desa dan para tokoh
yang hadir balai Desa
Tegaldowo;

In
A
22 Juni 2013 Puluhan warga Desa Tegaldowo, Setibanya di kantor Balai
Kecamatan Gunem melakukan Desa Tegaldowo warga
unjuk rasa dengan berjalan kaki sempat adu mulut
ah

menuju balai Desa Tegaldowo dengan pihak keamanan

lik
sambil menyuarakan penolakan dan pemerintah Desa.
terhadap rencana pendirian Sumarno, Supristianto,
pabrik semen; Sunardi, dan Sujito
am

ub
adalah empat wargayang
sempat disekap di kantor
Balai Desa dan
dintimidasi beberapa
ep
orang di balai desa
k

karena kedatangan
ah

warga masyarakat Desa


Tegaldowo ke balai desa
R

si
dalam acara silaturohmi
Pemkab Rembang
dengan masyarakat Desa

ne
ng

Tegaldowo tersebut
dianggap illegal.
Faktanya, isi acara
tersebut adalah

do
gu

sosialisasi tentang
rencana pendirian pabrik
semen;
In
A

18 September 2013 Sekitar 500 warga Desa DPRD Rembang berjanji


Tegaldowo mendatangi kantor akan membentuk
DPRD Rembang.Warga menolak Pansus, tetapi sampai
ah

lik

rencana pendirian pabrik semen sekarang tidak pernah


dan meminta DPRD Rembang ada;
untuk mendesak Kementerian
Kehutanan untuk mencabut
m

ub

Surat Izin Prinsip maupun Surat


Izin Pinjam Pakai kawasan hutan
yang diajukan oleh pihak PT
ka

Semen Gresik (Persero) Tbk -


ep

sejak 20 Desember 2012 menjadi


PT Semen Indonesia (Persero)
ah

Tbk;
R

19 September 2013 Anggota DPRD Rembang datang Mendengar penjelasan


es

ke Desa Tegaldowo; dari rombongan anggota


M

DPRD yang dinilai tidak


ng

memihak masyarakat
on
gu

Halaman 41 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akhirnya masyarakat
Desa Tegaldowo

si
mengusir anggota DPRD;

23 September 2013 Aksi penolakan terhadap Wakil Bupati

ne
ng
pendirian Pabrik semen menyatakan: Kalau ada
menyebar keseluruh pelosok pabrik semen berdiri di
kabupaten Rembang. Beberapa wilayah Desa Tegaldowo
warga sempat dipanggil oleh secara otomatis lahan

do
gu Wakil Bupati H. ABDUL HAFIDZ
di Rumah Dinas Wakil Bupati di
Rembang;
pertanian berkurang dan
untuk pakan ternak akan
berangsur-angsur hilang
dan Wakil Bupati

In
A
menyarankan untuk
mengambil pakan ternak
warga dari luar daerah
ah

lik
yang jaraknya puluhan
kilometer yaitu dari
Kabupaten Grobogan dan
itu pun bukan rumput tapi
am

ub
janggel (batang jagung).

Wakil Bupati juga


mengatakan tanah di
ep
wilayah Desa Tegaldowo
k

sangat tandus dan


ah

kurang cocok untuk lahan


pertanian, dan menilai
R

si
tanaman di wilayah Desa
Tegaldowo kurang subur.
Tetapi kenyataannya, hal

ne
ng

itu sangat beda dengan di


lapangan. Lahan
pertanian di Desa
Tegaldowo sangat subur;

do
gu

22 Oktober 2013 Sekitar 1000 warga Desa


Tegaldowo, Pasucen,
Timbrangan, Suntri, dan Bitingan
In
A

mengadakan istighotsah di
lapangan Desa Tegaldowo
sebagai bentuk penolakan
ah

lik

terhadap rencana pendirian


pabrik semen;

27 Oktober 2013 Sekitar seribu orang warga Desa Pada saat itu hadir
m

ub

Tegaldowo, Timbrangan, Suntri Camat Gunem yang


Timbrangan, Pasucen, dan berjanji akan
Bitingan, Kecamatan Gunem menjembatani dan
ka

mendatangi tapak pabrik untuk memfasilitasi para


ep

menolak rencana pendirian pendemo untuk berdialog


pabrik; dengan pihak PT Semen
Gresik (Persero) Tbk -
ah

Para penolak rencana pendirian sejak 20 Desember 2012


R

Pabrik Semen PT Semen menjadi PT Semen


es

Indonesia tersebut sempat Indonesia (Persero) Tbk-.


dihalang-halangi oleh aparat
M

Tetapi sampai gugatan ini


ng

keamanan. Tapi masyarakat diajukan, janji tersebut


on
gu

Halaman 42 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terus melawan dan akhirnya bisa tidak dilaksanakan;
menembus barisan keamanan;

si
28 Oktober 2013 Masyarakat melakukan
istighotsah melestarikan

ne
ng
Pegunungan Kendeng Utara;

19 Februari 2014 Sekitar 1000 warga Desa Dalam aksi unjuk rasa
Tegaldowo, Timbrangan, tersebut terjadi adu mulut

do
gu Pasucen, Kajar, Suntri, dan
Bitingan, Kecamatan Gunem dan
Kecamatan Sale Kabupaten
dan saling dorong antara
warga dengan pihak
keamanan, karena pihak
Rembang berunjuk rasa di depan DPRD tidak mau

In
A
kantor DPRD Rembang. Mereka menemui warga
meminta DPRD menghentikan dihalaman gedung
semua aktivitas dan seluruh DPRD;
ah

proses yang berkaitan dengan

lik
penambangan dan
pembangunan pabrik semen, dan
mencabut dukungan dan
am

ub
persetujuan terhadap rencana
pembangunan pabrik-pabrik
semen yang ada di Rembang,
serta meninjau kembali dan
ep
konsisten terhadap Perda
k

Provinsi Jawa Tengah Nomor 6


ah

tahun 2010 tentang RTRW dan


Perda Kabupaten Rembang
R

si
Nomor 14 tahun 2011 yang
menyatakan Cekungan
Watuputih adalah kawasan

ne
ng

imbuhan air dan kawasan lindung


geologi;

20 Februari 2014 Warga Desa Tegaldowo Dialog awalnya lancar

do
gu

menggelar acara dialog di Balai malah menjadi ajang


Desa Tegaldowo untuk menutup keributan dengan
jalan tambang, karena warga datangnya para preman
merasa terganggu debu dan untuk membubarkan
In
A

bisingnya kendaraan-kendaraan acara dialog. Bahkan


milik perusahaan semen tersebut Sumarnosalah satu
yang lalu-lalang di depan rumah wargapenolak pabrik
ah

lik

warga; semen sempat menjadi


sasaran pelemparan air
mineral oleh seorang
anggota BPD di Desa
m

ub

Tegaldowo;

27 Maret 2014 Ratusan Warga Desa Tegaldowo


ka

dan Desa Timbrangan,


ep

Kecamatan Gunem memasang


patok penanda bahwa lahan
pertanian tidak akan di jual
ah

sampai kapanpun dan dengan


R

harga berapapun untuk


es

kepentingan pengusaha
M

pertambangan dan untuk lahan


ng

pembangunan Pabrik Semen PT


on
gu

Halaman 43 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Semen Indonesia;

si
16 Juni 2014 Ratusan warga yang didominasi Acara peletakan batu
oleh ibu-ibu (kaum perempuan) tersebut berakhir dengan
yang berasal dari Desa kekerasan terhadap

ne
ng
Tegaldowo, Timbrangan, dan puluhan ibu-ibu yang
Pasucen, menggelar aksi dilakukan oleh aparat TNI
penolakan ditapak pabrik saat dan POLRI ;
acara peletakan batu pertama

do
gu pembangunan pabrik semen; Warga yang didominasi
oleh ibu-ibu tersebut
menduduki tapak pabrik
dan membuat tenda

In
A
perjuangan sampai
gugatan ini diajukan;
ah

lik
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan
am

penjelasan di atas, Keputusan a quo bertentangan dengan Asas-Asas

ub
Umum Pemerintahan Yang Baik;
E.7. Alasan Penundaan;
ep
k

1. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986


Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 67 ayat (2) berbunyi:
ah

“Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


R

si
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan

ne
ng

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan


Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap”;
2. Lebih lanjut, Pasal 67 ayat (4), berbunyi: Permohonan penundaan

do
gu

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):


a. Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat
In
A

mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat


dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
dilaksanakan;
ah

lik

b. Tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka


pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut;
m

ub

3. Bahwa, keputusan a quo, telah menimbulkan konflik sosial di


masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari konflik yang terjadi antara
ka

ep

masyarakat yang pro pembangunan pabrik semen dan masyarakat


yang kontra terhadap penambangan karst dan pembangunan pabrik
ah

semen setelah keluarnya keputusan a quo. Konflik ini terus memuncak


R

sehingga pihak yang menolak pembangunan pabrik semen mendirikan


es
M

tenda penolakan pabrik sejak 16 Juni 2014 sampai sekarang. Mereka


ng

tidak bisa beraktifitas secara normal;


on
gu

Halaman 44 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa pada tanggal 24 Oktober 2014 harian Kompas memuat berita

R
yang berjudul “KLH: Tinjau Ulang AMDAL”. Pada berita tersebut,

si
Kementrian Lingkungan Hidup meminta agar analisis mengenai

ne
ng
dampak lingkungan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa
Tengah ditinjau ulang, bahkan direvisi. Berdasarkan penelitian terbaru
dari KLH LIPI, terdapat kekeliruan dan ketidaklengkapan dalam

do
gu AMDAL yang menjadi dasar terbitnya keputusan a quo;
5. Bahwa berdasarkan hal tersebut Penggugat mengajukan permohonan

In
A
agar pelaksanaan Keputusan a quo ditunda selama pemeriksaan
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan
ah

lik
Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;
Bahwa berdasarkan hal tersebut, terdapat keadaan yang sangat mendesak
yang mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan jika
am

ub
Keputusan a quo tetap dilaksanakan, sehingga selayaknya pelaksanaan
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan sengketa
ep
Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan Pengadilan
k

yang memperoleh kekuatan hukum tetap;


ah

F. Kesimpulan Dan Permohonan;


R

si
Kami berkeyakinan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang akan
menjadi saksi bagi penegakan hukum dan keadilan tidak hanya dalam

ne
ng

perkara ini, melainkan juga dalam penegakan atas penghormatan dan


perlindungan Hak Asasi Manusia;

do
gu

Berdasarkan argumentasi yang telah Kami uraikan di bagian sebelumnya,


Kami berpendapat bahwa:
- Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
In
A

Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air Juncto


Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011
ah

lik

Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;


- Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
m

ub

Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Juncto


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008
ka

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;


ep

- Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik


ah

Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


R

Lingkungan Hidup;
es

- Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Jawa


M

ng

Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


on
gu

Halaman 45 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan Presiden

si
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Penetapan
Cekungan Air Tanah;

ne
ng
- Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Rembang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Tahun
2011-2031 Juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26

do
gu Tahun 2011 Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
- Keputusan a quo bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan

In
A
Yang Baik;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Penggugat mohon
ah

lik
kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang agar memberikan putusan
sebagai berikut:
1. Dalam Penundaan:
am

ub
Menetapkan bahwa Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor
660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Oleh
ep
PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa
k

Tengah yang dikeluarkan Tergugat ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya


ah

sampai dengan adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;


R

si
2. Dalam Pokok Perkara:
1.1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

ne
ng

1.2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

do
gu

Penambangan Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten


Rembang, Provinsi Jawa Tengah;
1.3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan
In
A

Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin


Lingkungan Kegiatan Penambangan Oleh PT Semen Gresik (Persero)
ah

lik

Tbk, Di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;


1.4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
m

ub

perkara ini;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat dan Tergugat II
ka

Intervensi mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai


ep

berikut:
ah

Eksepsi Tergugat:
R

I. Eksepsi Kewenangan Absolut;


es

Gugatan a quo Tidak Memenuhi Persyaratan Formal Sebagaimana Diatur


M

ng

Dalam Ketentuan Pasal 93 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;


on
gu

Halaman 46 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Gugatan Para Penggugat secara substansial tidak memenuhi

si
persyaratan formal sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan

ne
ng
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menyebutkan sebagai berikut:
“Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap Keputusan Tata
Usaha Negara apabila:

do
gu a. Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan
kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak

In
A
dilengkapi dengan dokumen amdal;
b. Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan
ah

lik
kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi
dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau;
c. Badan atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan izin usaha
am

ub
dan/atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin lingkungan”;
2. Bahwa berdasarkan hal tersebut, salah satu syarat mutlak untuk
ep
diajukannya suatu gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara
k

berupa izin lingkungan adalah hanya apabila izin lingkungan tersebut


ah

dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara tanpa dilengkapi


R

si
dengan dokumen AMDAL;
3. Bahwa mengingat Izin Lingkungan telah dikeluarkan oleh Tergugat

ne
ng

setelah disiapkannya dokumen AMDAL oleh Tergugat, maka Para


Penggugat sama sekali tidak mempunyai dasar hukum yang sah untuk

do
gu

mengajukan Gugatan berkenaan dengan Izin Lingkungan, dan karena


itu Gugatan Para Penggugat terhadap Izin Lingkungan tersebut menjadi
cacat dan tidak sah karena tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 93
In
A

ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, karena hal tersebut


merupakan aturan hukum yang khusus (lex specialis) berkenaan
ah

lik

dengan Sengketa Tata Usaha Negara di bidang lingkungan hidup;


4. Bahwa Sesuai dengan asas lex specialis derogate lex generalis (aturan
m

ub

hukum yang khusus mengesampingkan aturan hukum yang umum),


maka setiap orang, termasuk Para Penggugat, wajib berpedoman pada
ka

ketentuan hukum yang secara khusus mengatur objek sengketa Tata


ep

Usaha Negara di bidang lingkungan hidup, yakni dengan mengacu pada


ah

Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;


R

5. Bahwa dalam penerapan terhadap Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang


es

Nomor 32 Tahun 2009 juga telah dilakukan secara konsisten oleh


M

ng

Pengadilan Tata Usaha Negara dalam memeriksa dan mengadili


on
gu

Halaman 47 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara Tata Usaha Negara di bidang lingkungan hidup. Bahwa

si
setidaknya terdapat sebuah putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang Nomor 81/G/2013/PTUN Semarang Tanggal 12 Juni 2014,

ne
ng
yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan yang diajukan
penggugat dinyatakan tidak diterima karena tidak terpenuhinya
persyaratan yang diatur dalam Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang 32

do
gu Tahun 2009;
6. Bahwa sesuai hal-hal tersebut di atas maka sudah seharusnya gugatan

In
A
tersebut ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak diterima;
II. Gugatan Daluwarsa;
ah

lik
1. Bahwa yang menjadi objek gugatan a quo adalah Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012 tentang
Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik
am

ub
Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. di Kabupaten Rembang,
Provinsi Jawa Tengah;
ep
2. Bahwa menindaklanjuti Keputusan a quo sebagaimana tersebut angka
k

1, telah diterbitkan Pengumuman Kepala Badan Lingkungan Hidup


ah

Provinsi Jawa Tengah Nomor 660.1/BLH.II/0960 tanggal 11 Juni 2012


R

si
tentang Pengumuman Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan
Pembangunan Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. di

ne
ng

Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, yang terdokumentasikan


dan ditempelkan di Balai Desa, Kantor Kecamatan, Lokasi Rencana

do
gu

Kegiatan dan selanjutnya Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi


Jawa Tengah juga telah mengumumkan Izin Lingkungan tersebut
secara resmi dan terbuka pada tanggal 27 Maret 2012 melalui situsnya
In
A

(website) Pengumuman tersebut sesuai dengan Pasal 49 Peraturan


Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
ah

lik

3. Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah diubah beberapa kali
m

ub

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang


Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
ka

Peradilan Tata Usaha Negara, disebutkan sebagai berikut:


ep

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh


ah

hari terhitung sejak diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan


R

atau Pejabat Tata Usaha Negara”;


es

4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka gugatan yang


M

ng

diajukan oleh Para Penggugat adalah tidak benar dan tidak berdasar,
on
gu

Halaman 48 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena gugatan yang diajukan terhadap objek gugatan a quo telah

si
melebihi tenggang waktu sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagaimana tersebut angka 3, oleh sebab itu gugatan Para

ne
ng
Penggugat harus ditolak atau setidaknya ditanyakan tidak dapat
diterima;
III. Gugatan Premateur:

do
gu 1. Bahwa Para Penggugat dalam Gugatan-nya halaman 16-17
mengemukakan bahwa mereka telah mengajukan keberatan terhadap

In
A
objek gugatan a quo yang kami kutip sebagai berikut:
“5. Bahwa Penggugat I s.d. Penggugat VI telah melakukan upaya
ah

lik
administrasi dalam bentuk menyampaikan surat keberatan terhadap
Keputusan yang telah dikeluarkan Tergugat dengan menemui
langsung Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 20 Juni 2014 dan
am

ub
telah menerima surat tanda terima”;
“6. Bahwa upaya administrasi tersebut telah dimuat dalam situs berita
ep
online Tempo tertanggal 21 Juni 2014 dengan judul “Soal Pabrik
k

Semen, Ganjar Dinilai Tak Tegas”, Situs online Tempo tertanggal 22


ah

Juni 2014 dengan judul “Aktivis Gugat Izin Pabrik Semen di


R

si
Rembang”, Situs online NU Online tertanggal 20 Juni 2014 dengan
judul “Warga NU ajukan Keberatan Izin Pabrik Semen ke Gubernur

ne
ng

Jateng”, Situs online Mata Air Radio.net tertanggal 20 Juni 2014


dengan judul “Lima Hari, Warga masih bertahan di Tenda

do
gu

Penolakan Pabrik Semen”;


“7. Bahwa Penggugat VII mengetahui adanya Surat Keputusan a quo
pada tanggal 18 Juni 2014 dan telah melakukan upaya administrasi
In
A

dalam bentuk mengirimkan surat keberatan terhadap keputusan


yang telah dikeluarkan Tergugat pada tanggal 25 Agustus 2014”;
ah

lik

Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang dikemukakan Para Penggugat


(sebagaimana tersebut di atas), maka Penggugat I s/d Penggugat VI
m

ub

mengajukan upaya administrasi berupa keberatan pada tanggal 20 Juni


2014, sementara itu Penggugat VII mengajukan upaya administrasi
ka

berupa keberatan pada tanggal 25 Agustus 2014. Lebih lanjut, terhadap


ep

keberatan-keberatan tersebut, Tergugat (in casu Gubernur Provinsi


ah

Jawa Tengah) belum memberikan jawaban baik secara lisan ataupun


R

tertulis;
es
M

ng

on
gu

Halaman 49 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32

si
Tahun 2009 mengatur mengenai peran masyarakat terkait perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup berbunyi sebagai berikut:

ne
ng
“Peran masyarakat dapat berupa: a. pengawasan sosial; b. pemberian
saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau c.
penyampaian informasi dan/atau laporan”;

do
gu Berdasarkan bunyi pasal tersebut di atas, maka salah satu peran
masyarakat adalah pemberian keberatan;

In
A
3. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 menyatakan sebagai berikut:
ah

“Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

lik
wajib mengumumkan setiap permohonan dan keputusan izin
lingkungan”;
am

ub
Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan:
“Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
ep
cara yang mudah diketahui oleh masyarakat”;
k

Bahwa Penjelasan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun


ah

2009 menyatakan sebagai berikut:


R

si
“Pengumuman dalam Pasal ini merupakan pelaksanaan atas
keterbukaan informasi. Pengumuman tersebut memungkinkan peran

ne
ng

serta masyarakat, khususnya yang belum menggunakan kesempatan


dalam prosedur keberatan, dengar pendapat, dan lain-lain dalam

do
gu

proses pengambilan keputusan izin”;


Berdasarkan bunyi Pasal 39 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
beserta Penjelasannya tersebut di atas yang dihubungkan dengan
In
A

Pasal 70 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, maka


masyarakat yang belum menggunakan kesempatan dalam prosedur
ah

lik

keberatan dalam proses pengambilan keputusan izin dapat


menggunakan hak-nya mengenai peran masyarakat yaitu keberatan
m

ub

terhadap penerbitan keputusan Izin Lingkungan);


4. Bahwa upaya keberatan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
ka

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dikenal sebagai upaya


ep

administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) Undang-


ah

Undang Peradilan Tata Usaha Negara beserta Penjelasannya yang


R

menyatakan sebagai berikut:


es

Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara:


M

ng

on
gu

Halaman 50 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi

si
wewenang oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan
untuk menyelesaikan secara administrasi sengketa Tata Usaha Negara

ne
ng
tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus
diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia”;
Penjelasan Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha

do
gu Negara:
“Upaya administrasi adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh

In
A
seorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap
suatu Keputusan Tata Usaha Negara……Dalam hal penyelesaian
ah

lik
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut harus dilakukan sendiri oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan
keputusan itu, maka prosedur yang ditempuh tersebut disebut
am

ub
“keberatan””;
5. Bahwa mengingat dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 diatur
ep
mengenai upaya administratif berupa keberatan atas penerbitan
k

Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa sebagaimana telah


ah

kami kemukakan di atas, namun dalam undang-undang tersebut tidak


R

si
diatur mengenai jangka waktu penyelesaian upaya administratif
tersebut. Dengan demikian, jangka waktu penyelesaian upaya

ne
ng

administratif berupa keberatan tersebut mengikuti ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan (3) Undang-Undang

do
gu

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang


menyatakan sebagai berikut:
Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Peratun:
In
A

“Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha negara tidak mengeluarkan
keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana
ah

lik

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dimaksud telah lewat


maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tersebut dianggap telah
m

ub

menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud”;


Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara:
ka

“Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak


ep

menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) maka


ah

setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya permohonan,


R

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan dianggap


es

telah mengeluarkan keputusan penolakan”;


M

ng

on
gu

Halaman 51 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa penggunaan Pasal 3 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 5

si
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tersebut di atas
sebagai dasar hukum jangka waktu penyelesaian upaya administratif

ne
ng
berupa keberatan (apabila aturan dasarnya tidak mengatur mengenai
jangka waktu keberatan) telah menjadi suatu yurisprudensi
sebagaimana disebutkan dalam Putusan Mahkamah Agung Republik

do
gu Indonesia Nomor 95.K/TUN/2000 tertanggal 11 Mei 2001 dalam perkara
antara PT Makassar Kartika melawan Gubernur Provinsi Sulawesi

In
A
Selatan, dengan kaidah hukum sebagai berikut:
“Bahwa tenggang waktu pengajuan gugatan terhadap keputusan
ah

lik
penolakan (keputusan fiktif negatif) yang dilakukan oleh Tergugat
adalah 90 hari dihitung sejak tanggal diterimanya permohonan
keberatan dari Penggugat”;
am

ub
Bahwa yurisprudensi tersebut di atas pun telah menjadi sumber hukum
yang mengikat ketika diikuti oleh Pengadilan Tata Usaha Negara
ep
(tingkat I maupun tingkat Banding) yaitu dalam Putusan Pengadilan
k

Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 152/B/2011/PT.TUN.JKT


ah

tertanggal 13 Januari 2012 dalam perkara antara PT Paramitra Alfa


R

si
Sekuritas melawan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga
Keuangan yang memiliki pertimbangan sebagai berikut:

ne
ng

“Menimbang, bahwa dalam peraturan dasar tidak mengatur rentang


waktu untuk menjawab upaya keberatan, sehingga berdasarkan Pasal

do
gu

48 Juncto Pasal 3 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang


Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, tenggang waktu mengajukan gugatan
In
A

baru dapat diajukan setelah 4 (empat) bulan dari permohonan yang


diajukan pejabat tata usaha negara yang berwenang menerbitkan
ah

lik

keputusan tidak memberikan keputusan (secara fiktif pejabat tata usaha


negara dianggap menolak permohonan tersebut”;
m

ub

“Menimbang, bahwa apabila dicermati antara tanggal mengajukan


keberatan tanggal 17 Januari 2011 dengan tanggal pengajuan gugatan
ka

tanggal 27 Januari 2011, tenggang waktu untuk dapat mengajukan


ep

gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Juncto Pasal 48


ah

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas


R

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


es

Negara belum lewat 4 (empat) bulan sehingga oleh karena itu gugatan
M

ng

Penggugat/Terbanding diajukan masih prematur”;


on
gu

Halaman 52 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa apabila kembali pada dalil Gugatan Para Penggugat dimana

si
Penggugat I s/d Penggugat VI mengajukan upaya administrasi berupa
keberatan pada tanggal 20 Juni 2014, sementara itu Penggugat VII

ne
ng
mengajukan upaya administrasi berupa keberatan pada tanggal 25
Agustus 2014, dan dihubungkan dengan fakta bahwa Gugatan a quo
diajukan oleh Para Penggugat pada tanggal 1 September 2014 dimana

do
gu Tergugat belum memberikan jawaban dalam rentang waktu antara
keberatan-keberatan tersebut dengan tanggal definitif pengajuan

In
A
Gugatan a quo, maka terbukti dengan jelas bahwa Gugatan a quo
masih prematur untuk diajukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara
ah

lik
Semarang;
8. Bahwa mendasarkan pada uraian dan analisa tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa Gugatan a quo adalah premateur. Dikarenakan
am

ub
belum selesainya upaya administratif berupa keberatan yang diajukan
oleh Para Penggugat, sehingga secara hukum mengakibatkan
ep
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang tidak berwenang untuk
k

memeriksa dan mengadili perkara a quo dan oleh karenanya kami


ah

mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara yang terhormat untuk


R

si
menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet
onvankelijke verklaard);

ne
ng

Eksepsi Tergugat II Intervensi:


Kompetensi Absolut selengkapnya adalah sebagai berikut:

do
gu

A. Gugatan Para Penggugat Tidak Memenuhi Persyaratan Formal


Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
In
A

(untuk selanjutnya disebut sebagai “Undang-Undang Nomor 32 Tahun


2009”);
ah

lik

1. Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa yang


digugat oleh Para Penggugat adalah Izin Lingkungan yang diterbitkan
m

ub

oleh Tergugat kepada Tergugat II Intervensi. Bahwa aturan dasar dari


Izin Lingkungan diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
ka

serta Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin


ep

Lingkungan (untuk selanjutnya disebut sebagai “PP Nomor 27/2012”).


ah

Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 35 Undang-Undang Nomor 32


R

Tahun 2009 Juncto Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor


es

27/2012, maka yang dimaksud dengan Izin Lingkungan adalah: “Izin


M

ng

yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau


on
gu

Halaman 53 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan

si
dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh
izin usaha dan/atau kegiatan”;

ne
ng
2. Bahwa Gugatan a quo pada dasarnya tidak memenuhi persyaratan
formal pengajuan suatu Gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. Adapun Pasal 93

do
gu ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan sebagai
berikut:

In
A
“(1) Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap Keputusan Tata
Usaha Negara apabila:
ah

lik
1. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara menerbitkan izin
lingkungan kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal
tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal;
am

ub
2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara menerbitkan izin
lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak
ep
dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau;
k

3. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang menerbitkan izin


ah

usaha dan/atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin


R

si
lingkungan”;
3. Bahwa berdasarkan bunyi pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32

ne
ng

Tahun 2009 tersebut di atas, maka suatu syarat mutlak untuk dapat
diajukannya Gugatan/Sengketa Tata Usaha Negara terhadap Izin

do
gu

Lingkungan adalah apabila Pejabat Tata Usaha Negara menerbitkan


Izin Lingkungan tanpa dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (untuk selanjutnya disebut sebagai “Amdal”)
In
A

atau tanpa dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Bahwa terkait


rencana usaha penambangan dan pembangunan pabrik semen
ah

lik

Tergugat II Intervensi di Kabupaten Rembang, maka dalam hal ini yang


diperlukan adalah dokumen Amdal;
m

ub

4. Bahwa sebelum Tergugat menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara


(KTUN) Objek Sengketa kepada Tergugat II Intervensi, maka Tergugat
ka

II Intervensi telah mematuhi seluruh perizinan-perizinan ataupun


ep

dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan regulasi lingkungan


ah

hidup. Dalam bagian Menimbang huruf a pada Keputusan Tata Usaha


R

Negara (KTUN) Objek Sengketa menyebutkan sebagai berikut: “Bahwa


es

kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik semen oleh PT


M

ng

Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa


on
gu

Halaman 54 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tengah adalah layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup sebagaimana

si
tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/10
Tahun 2012”;

ne
ng
Selanjutnya, dalam bagian Menimbang huruf b pada Keputusan Tata
Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa menyebutkan sebagai berikut:
“Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 27

do
gu Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, setiap usaha dan/atau kegiatan
yang wajib memiliki Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan dinyatakan

In
A
layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup, wajib diterbitkan Izin
Lingkungan”;
ah

lik
Atas dasar dua pertimbangan tersebut di atas, kemudian Tergugat
menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa
kepada Tergugat II Intervensi yang disebutkan dalam bagian
am

ub
Menimbang huruf c pada Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek
Sengketa sebagai berikut: “Bahwa berdasarkan pertimbangan
ep
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
k

Keputusan Gubernur tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan


ah

dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT Semen Gresik (Persero), Tbk


R

si
di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah”;
5. Bahwa sebelum Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek

ne
ng

Sengketa diterbitkan oleh Tergugat, maka Tergugat II Intervensi telah


melakukan kajian lingkungan hidup yang termuat dalam dokumen

do
gu

Amdal yang didalamnya terdiri dari Analisis Dampak Lingkungan Hidup


(Andal) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)-Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Berdasarkan dokumen Amdal
In
A

Tergugat II Intervensi tersebut, maka Tergugat menerbitkan Keputusan


Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/10 Tahun 2012 Tentang
ah

lik

Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan Dan


Pembangunan Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero), Tbk Di
m

ub

Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 30 April 2012


(untuk selanjutnya disebut sebagai “Keputusan Gubernur Kelayakan
ka

Lingkungan Hidup”) sehingga rencana usaha penambangan dan


ep

pembangunan pabrik semen Tergugat II Intervensi telah layak dari segi


ah

lingkungan hidup;
R

Adapun dalam bagian menimbang huruf d Keputusan Gubernur


es

Kelayakan Lingkungan Hidup tersebut menyebutkan sebagai berikut:


M

ng

on
gu

Halaman 55 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) dan Rencana

si
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) - Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) Rencana Penambangan dan Pembangunan

ne
ng
Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk Di Kabupaten
Rembang, Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup wajib mendapatkan Keputusan

do
gu Kelayakan Lingkungan Hidup dari Gubernur Jawa Tengah berdasarkan
rekomendasi hasil penilaian dari Komisi Penilai Analisis Mengenai

In
A
Dampak Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah”;
6. Bahwa mengingat Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek
ah

lik
Sengketa (in casu Izin Lingkungan) diterbitkan oleh Tergugat setelah
adanya keputusan kelayakan lingkungan hidup atas penilaian dokumen
Amdal Tergugat II Intervensi, maka berdasarkan Pasal 93 ayat (1) huruf
am

ub
a Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, Para Penggugat tidak
memiliki dasar hukum untuk mengajukan Gugatan a quo. Oleh karena
ep
itu, Gugatan Para Penggugat dapat dikategorikan sebagai cacat hukum
k

dan tidak sah karena bertentangan dengan Pasal 93 ayat (1) huruf a
ah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. Bahwa Pasal 93 ayat (1)


R

si
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 sendiri merupakan aturan main
yang mengatur khusus mengenai keabsahan pengajuan gugatan tata

ne
ng

usaha negara terhadap suatu keputusan tata usaha negara berupa Izin
Lingkungan, sehingga sah atau tidaknya pengajuan gugatan terhadap

do
gu

suatu Izin Lingkungan wajib berpedoman pada Pasal 93 ayat (1) huruf a
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;
7. Bahwa menjadi suatu keanehan tersendiri karena Para Penggugat jelas
In
A

mengetahui dan menyadari adanya Keputusan Gubernur Kelayakan


Lingkungan Hidup karena Para Penggugat mencantumkan keputusan
ah

lik

tersebut dalam posita Gugatan-nya halaman 11 yang kami kutip


sebagai berikut:
m

ub

“PT Semen Gresik (Persero) Tbk – sejak 20 Desember 2012 menjadi


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk- telah melakukan penyusunan
ka

Amdal dan dinyatakan layak pada tanggal 30 April 2012 dengan


ep

dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.660.1/10


ah

Tahun 2012 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana


R

Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT Semen


es

Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah”;


M

ng

on
gu

Halaman 56 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Setelah adanya Keputusan dari Gubernur Jawa Tengah mengenai

si
Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan dan
Pembangunan Pabrik Semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk, pada

ne
ng
tanggal 7 Juni 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan
dan Pembangunan Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero)
Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah”;

do
gu Dengan demikian, berdasarkan Asas Publisitas (openbarheid) suatu
peraturan perundang-undangan, maka sudah sepatutnya pula Para

In
A
Penggugat menyadari dan mengetahui adanya Pasal 93 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 dimana Gugatan a quo
ah

lik
terhadap Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa tidak
memenuhi persyaratan formil berdasarkan Pasal 93 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 karena penerbitan Keputusan Tata
am

ub
Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa jelas didasarkan pada adanya
Keputusan Gubernur Kelayakan Lingkungan Hidup yang mengesahkan
ep
dokumen Amdal Tergugat II Intervensi;
k

8. Bahwa dalam praktek Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 93 ayat (1)
ah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 diterapkan dalam hal objek


R

si
gugatannya adalah Izin Lingkungan (in casu Keputusan Tata Usaha
Negara (KTUN) Objek Sengketa). Hal tersebut dapat terlihat pada

ne
ng

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor


81/G/2013/PTUN.SMG tertanggal 5 Juni 2014 antara Karomat, Dkk

do
gu

selaku Penggugat melawan Gubernur Jawa Tengah selaku Tergugat


dan PT Bhimasena Power Indonesia (Persero) selaku Tergugat II
Intervensi (untuk selanjutnya disebut sebagai “Putusan PTUN
In
A

Semarang 81/2013”) dimana dalam perkara tersebut Karomat Dkk


menggugat Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Gubernur Jawa
ah

lik

Tengah kepada PT Bhimasena Power Indonesia (Persero). Adapun


pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
m

ub

Semarang Nomor 81 Tahun 2013, halaman 127-128, menyatakan


sebagai berikut:
ka

“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut di atas diketahui


ep

pihak Tergugat II Intervensi telah memiliki dokumen Amdal yang telah


ah

dinyatakan memenuhi syarat karena telah melalui tahapan-tahapan


R

sebagaimana disyaratkan undang-undang dalam pengajuan


es

permohonan izin lingkungan”;


M

ng

on
gu

Halaman 57 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

si
di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 93 ayat 1 huruf a Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009, maka secara a contrario Majelis Hakim

ne
ng
berpendapat izin lingkungan (objek sengketa) yang dimiliki Tergugat II
Intervensi merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
dikecualikan sehingga tidak dapat digugat di Pengadilan Tata Usaha

do
gu Negara”;
“Menimbang, bahwa karena Eksepsi Tergugat II Intervensi mengenai

In
A
kewenangan absolut Pengadilan Tata Usaha Negara terkait ketentuan
Pasal 93 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
ah

lik
diterima, maka terhadap Eksepsi selebihnya tidak perlu
dipertimbangkan lebih lanjut”;
9. Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka kami mohon kepada
am

ub
Majelis Hakim yang terhormat untuk menyatakan Gugatan Para
Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) karena
ep
Gugatan a quo tidak memenuhi persyaratan formal pengajuan suatu
k

gugatan berdasarkan Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32


ah

Tahun 2009 sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang


R

si
memeriksa dan mengadili Gugatan a quo;
B. Gugatan Para Penggugat Tidak Memenuhi Persyaratan Formal

ne
ng

Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 49 huruf b Undang-Undang


Peradilan Tata Usaha Negara;

do
gu

1. Bahwa Pasal 49 huruf b Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara


menyatakan sebagai berikut:
“Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
In
A

sengketa Tata Usaha Negara tertentu dalam hal keputusan yang


disengketakan itu dikeluarkan:
ah

lik

b. Dalam keadaan yang mendesak untuk kepentingan umum


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
m

ub

Adapun yang dimaksud dengan “kepentingan umum” berdasarkan


Penjelasan Pasal 49 huruf b Undang-Undang Peradilan Tata Usaha
ka

Negara adalah “kepentingan bangsa dan negara dan/atau kepentingan


ep

masyarakat bersama dan/atau kepentingan pembangunan, sesuai


ah

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”;


R

2. Lebih lanjut, kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik Semen


es

Tergugat II Intervensi di Kabupaten Rembang pada dasarnya termasuk


M

ng

dalam kategori “kepentingan umum” sebagaimana tersebut dalam Pasal


on
gu

Halaman 58 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
49 huruf b Undang-Undang Peratun tersebut. Hal tersebut mengingat

si
Tergugat II Intervensi telah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional
Sektor Industri berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Republik

ne
ng
Indonesia Nomor 620/M-IND/Kep/12/2012 tentang Objek Vital
Nasional Industri (untuk selanjutnya disebut sebagai “Kepmenperin
Nomor 620 Tahun 2012”) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

do
gu Menteri Perindustrian Nomor 466/M-IND/Kep/8/2014 untuk selanjutnya
disebut sebagai “Kepmenperin Nomor 466 Tahun 2014”) dengan jenis

In
A
industri yaitu Semen. Tergugat II Intervensi pun menerima Sertifikat
Objek Vital Nasional Sektor Industri dari Menteri Perindustrian RI pada
ah

lik
tanggal 2 September 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 466/M-IND/Kep/8/2014 (untuk selanjutnya disebut
sebagai “Sertifikat Objek Vital Nasional Sektor Industri”);
am

ub
3. Lebih lanjut berdasarkan Pasal 1 angka 1 Keputusan Presiden Nomor
63 tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional (untuk
ep
selanjutnya disebut sebagai “Keppres Nomor 63 Tahun 2004”), yang
k

dimaksud dengan Objek Vital Nasional adalah “kawasan/lokasi,


ah

bangunan/instalasi dan/atau usaha yang menyangkut hajat hidup orang


R

si
banyak, kepentingan negara dan/atau sumber pendapatan negara yang
bersifat strategis”. Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 2 huruf a Keppres

ne
ng

Nomor 63/2004 disebutkan “Objek Vital Nasional yang bersifat strategis


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 harus memenuhi salah

do
gu

satu, sebagian atau seluruh ciri-ciri sebagai berikut: a. menghasilkan


kebutuhan pokok sehari-hari”;
4. Bahwa selain itu, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun
In
A

2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan


Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 sebagaimana telah diubah dengan
ah

lik

Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2014 tentang Perubahan atas


Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
m

ub

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-


2015 (untuk selanjutnya disebut sebagai “Perpres MP3EI”), maka
ka

industri semen, terutama industri semen BUMN, merupakan salah satu


ep

industri yang diandalkan untuk mendukung program Percepatan dan


ah

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Oleh karena


R

itu, atas program yang telah digariskan oleh Presiden RI tersebut


es

melalui Perpres MP3EI, sangatlah diperlukan dukungan dari


M

ng

perusahaan industri semen yang salah satunya adalah Tergugat II


on
gu

Halaman 59 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Intervensi, untuk melakukan ekspansi usaha agar program Presiden RI

si
tersebut melalui Perpres MP3EI, dapat terealisasi;
5. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan telah

ne
ng
ditetapkannya Tergugat II Intervensi sebagai Objek Vital Nasional
Industri berdasarkan Keppres Nomor 63/2004 Juncto Kepmenperin
Nomor 620/2012 Juncto Kepmenperin Nomor 466/2014 Juncto

do
gu Perpres MP3EI Juncto Sertifikat Objek Vital Nasional Sektor Industri,
maka jelas Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa

In
A
untuk kegiatan penambangan dan pabrik semen di Kabupaten
Rembang termasuk sebagai Keputusan Tata Usaha Negara (untuk
ah

selanjutnya disebut sebagai “KTUN”) yang menyangkut “kepentingan

lik
umum” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf b Undang-
Undang Peradilan Tata Usaha Negara. Berdasarkan hal tersebut, maka
am

ub
Pengadilan Tata Usaha Negara (in casu Pengadilan Tata Usaha
Negara Semarang) tidak memiliki kewenangan/kompetensi untuk
ep
memeriksa dan mengadili perkara a quo dan oleh karenanya kami
k

mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara yang terhormat untuk


ah

menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet


R

si
onvankelijke verklaard;
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara

ne
ng

Semarang Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg, tanggal 16 April 2015 adalah


sebagai berikut:

do
gu

I. Dalam penundaan;
- Menolak permohonan Penundaan pelaksanaan Surat keputusan Objek
sengketa;
In
A

II. Dalam eksepsi;


- Menerima eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang tenggang
ah

lik

waktu;
Dalam pokok sengketa;
m

ub

- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak diterima (niet onvankelijk


ka

verklaard);
ep

- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang dalam


peradilan tingkat pertama diperhitungkan sebesar Rp313.500,00 (tiga ratus
ah

tiga belas ribu lima ratus Rupiah);


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 60 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

si
Surabaya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY., tanggal 3 November 2015 adalah
sebagai berikut:

ne
ng
- Menerima permohonan banding dari Para Penggugat / Pembanding;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor
64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 yang dimohonkan banding;

do
gu - Menghukum Para Penggugat / Pembanding untuk membayar biaya perkara
untuk dua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar

In
A
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah);
Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung Nomor 99
ah

lik
PK/TUN/2016, tanggal 05 Oktober 2016 yang telah berkekuatan hukum
tetap tersebut adalah sebagai berikut:
Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
am

ub
Peninjauan Kembali: 1. JOKO PRIANTO, 2. SUKIMIN, 3. SUYASIR,
4. RUTONO, 5. SUJONO, 6. SULIJAN, dan 7. YAYASAN WAHANA
ep
LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA tersebut;
k

Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya


ah

Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY., tanggal 3 November 2015 yang menguatkan


R

si
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor
064/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015;

ne
ng

MENGADILI KEMBALI,
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menyatakan batal Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17


Tahun 2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin Lingkungan Kegiatan
Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten
In
A

Rembang, Provinsi Jawa Tengah;


3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Gubernur
ah

lik

Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
m

ub

di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;


Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
ka

perkara dalam semua tingkat pengadilan, yang dalam peninjauan kembali ini
ep

ditetapkan sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu Rupiah);


ah

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


R

hukum tetap tersebut, yaitu Putusan Mahkamah Agung Nomor 99


es

PK/TUN/2016, tanggal 05 Oktober 2016 diberitahukan kepada Termohon


M

ng

Peninjauan Kembali II/Terbanding II/Tergugat II Intervensi pada tanggal 17


on
gu

Halaman 61 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
November 2016, kemudian terhadapnya oleh Termohon Peninjauan Kembali II/

si
Terbanding II/Tergugat II Intervensi dengan perantaraan Kuasanya berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Maret 2017 diajukan permohonan peninjauan

ne
ng
kembali ke-2 secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang pada tanggal 15 Maret 2017, sebagaimana ternyata dari Akta
Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg yang dibuat

do
gu oleh Panitera Muda Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang,
permohonan tersebut disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan

In
A
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang tersebut pada tanggal 15 Maret
2017;
ah

lik
Menimbang, bahwa tentang permohonan Peninjauan Kembali Ke-2
tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada
tanggal 20 Maret 2017, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan
am

ub
Jawaban Memori Peninjauan Kembali ke-2 yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang pada tanggal 20 April 2017;
ep
ALASAN PENINJAUAN KEMBALI
k

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan


ah

alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut :


R

si
I. PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI UNTUK KEDUA KALINYA
DIBENARKAN DAN SAH SECARA HUKUM;

ne
ng

1. Bahwa, berdasarkan Pasal 67 huruf e Undang-Undang Nomor 14


tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, yang berbunyi “apabila antara

do
gu

pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang
sama oleh Pengadilan yang sama atau sama tingkatnya telah diberikan
putusan yang bertentangan satu dengan yang lain”;
In
A

2. Bahwa, berdasarkan Pasal 72 Ayat 1 huruf b Undang-Undang Nomor


14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, yang berbunyi “dalam hal
ah

lik

permohonan peninjauan kembali didasarkan atas salah satu alasan yang


tersebut Pasal 67 huruf c sampai dengan huruf f agar dapat diketahui;
m

ub

3. Bahwa, sebagai realisasi ketentuan Pasal 67 huruf e dan Pasal 72 Ayat 1


huruf b Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah
ka

Agung, untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum bagi Pencari


ep

Keadilan, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah melakukan


ah

terobosan hukum atas ketentuan sebagaimana tersebut di atas, yakni


R

apabila terdapat 2 (dua) Putusan yang berbeda dan saling bertentangan


es

satu dengan lainnya atas obyek yang sama dimana 2 (dua) Putusan
M

ng

tersebut telah berkekuatan hukum tetap (dalam perkara perdata maupun


on
gu

Halaman 62 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara pidana), dimungkinkan dan dibenarkan untuk diajukan

si
Permohonan Peninjauan Kembali terhadap salah satu Putusan tersebut.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Mahkamah Agung Republik Indonesia

ne
ng
telah menerbitkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA RI) Nomor
10 Tahun 2009 tentang Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali,
tertanggal 12 Juni 2009, yang membolehkan dan membenarkan

do
gu Pengajuan Peninjauan Kembali atas Putusan Peninjauan Kembali
dengan alasan sebagaimana tersebut di atas, sebagaimana yang diatur

In
A
pada point 2 (dua) SEMA RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pengajuan
Permohonan Peninjauan Kembali, tertanggal 12 Juni 2009 sebagai
ah

lik
berikut:
“2. Apabila suatu obyek perkara terdapat 2 (dua) atau lebih putusan
peninjauan kembali yang bertentangan satu dengan yang lain baik dalam
am

ub
perkara perdata maupun perkara pidana dan diantaranya ada yang
diajukan permohonan peninjauan kembali agar permohonan peninjauan
ep
kembali tersebut diterima dan berkas perkara tetap dikirimkan ke
k

Mahkamah Agung.”;
ah

4. Bahwa, dikaitkan dengan SEMA RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang


R

si
Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana,
sebagaimana yang diatur pada point 4 (empat)- nya yang berbunyi

ne
ng

sebagai berikut:
“Permohonan peninjauan kembali yang diajukan lebih dari 1 (satu) kali

do
gu

terbatas pada alasan yang diatur dalam SEMA Nomor 10 tahun 2009
tentang Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali yaitu apabila
ada suatu obyek perkara terdapat 2 (dua) atau lebih putusan peninjauan
In
A

kembali yang bertentangan satu dengan yang lain baik dalam perkara
perdata maupun pidana”;
ah

lik

Bahwa, berdasarkan ketentuan-ketentuan dan alasan-alasan tersebut di atas


m

ub

TERHADAP PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM


TETAP DAPAT DIAJUKAN PENINJAUAN KEMBALI.
ka

ep

II. TERDAPAT DUA PUTUSAN HUKUM YANG BERBEDA DAN SALING


ah

BERTENTANGAN YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP ATAS


R

OBYEK YANG SAMA;


es
M

1. Bahwa, yang menjadi alasan Permohonan Peninjauan Kembali a-quo-


ng

adalah terkait dengan Putusan Peninjauan Kembali No. 99


on
gu

Halaman 63 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PK/TUN/2016 (Lampiran – 1) yang telah diputus tanggal 05 Oktober

si
2016 dengan obyek perkara Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 660.1/17 Tahun 2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin

ne
ng
Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen
oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang Propinsi
Jawa Tengah, dengan amar Putusan sebagai berikut:

do
gu MENGADILI
 Mengabulkan Permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon

In
A
Peninjauan Kembali : 1. Joko Prianto, 2. Sukimin, 3. Suyasir, 4.
Rutono, 5. Sujono, 6. Sulijan dan Yayasan Wahana Lingkungan
ah

lik
Hidup Indonesia tersebut;
 Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Surabaya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, tanggal 3 November
am

ub
2015 yang menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang Nomor : 064/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015.
ep
MENGADILI KEMBALI
k

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;


ah

2. Menyatakan batal Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor


R

si
660.1/17 Tahun 2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin Lingkungan
kegiatan Penambangan oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di

ne
ng

Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah;


3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan

do
gu

Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012, tanggal 7


Juni 2012, Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh
In
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang Propinsi
A

Jawa Tengah;
Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
ah

lik

perkara dalam semua tingkatan pengadilan, yang dalam Peninjauan


Kembali ini ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus
m

ub

ribu rupiah).
2. Bahwa, terhadap Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016
ka

tersebut di atas telah diberitahukan secara patut kepada para pihak


ep

pada tanggal 15 November 2016 berdasarkan Surat Pemberitahuan


ah

Putusan Peninjauan Kembali Nomor: 064/G/20134/PTUN.SMG jo


R

Nomor: 135/B/2015/PT.TUN.SBY jo Nomor: 99 PK/TUN/2016


es

(Lampiran – 2);
M

ng

on
gu

Halaman 64 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa, kemudian terdapat Gugatan Perdata Dengan Register Perkara

si
No. 05/Pdt G/2017/PN Gsk, antara Pramono Setyo Mustiko (sebagai
Penggugat I) dan Agus Sugiharto (sebagai Penggugat II) melawan PT.

ne
ng
Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu bernama PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk), dengan obyek perkara Surat Keputusan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin

do
gu Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen
oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang Propinsi

In
A
Jawa Tengah;
4. Bahwa, Putusan perkara No. 05/Pdt G/2017/PN Gsk, tanggal 27
ah

Februari 2017 (Lampiran – 3), dengan amar Putusan sebagai berikut:

lik
MENGADILI
Dalam Konpensi:
am

ub
- Menolak Gugatan Para Penggugat Konvensi/Para Tergugat
Rekonvensi untuk seluruhnya.
ep
Dalam Rekonpensi:
k

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi


ah

untuk sebagian;
R

si
2. Menyatakan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 660.1/30
tahun 2016 tentang “Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Bahan

ne
ng

Baku Semen Dan Pembangunan Serta Pengoperasian Pabrik Semen


PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang,

do
gu

Provinsi Jawa Tengah” tertanggal 9 November 2016 sebagai


perubahan atas Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.
660.1/17 tahun 2012 Tentang “Izin Lingkungan Kegiatan
In
A

Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Semen


Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah”
ah

lik

tertanggal 7 Juni 2012 adalah tidak bertentangan dengan hukum dan


mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;
m

ub

3. Menyatakan segala tindakan Penggugat Rekonvensi/Tergugat


Konvensi melakukan Penambangan Bahan Baku, Pembangunan dan
ka

Pengoperasian Pabrik berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa


ep

Tengah No. 660.1/30 tahun 2016 tentang “Izin Lingkungan Kegiatan


ah

Penambangan Bahan Baku Semen Dan Pembangunan Serta


R

Pengoperasian Pabrik Semen PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, di


es

Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah” tertanggal 9 November


M

ng

2016 sebagai perubahan atas Surat Keputusan Gubernur Jawa


on
gu

Halaman 65 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tengah No. 660.1/17 tahun 2012 Tentang “Izin Lingkungan Kegiatan

si
Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah”

ne
ng
tertanggal 7 Juni 2012 adalah sah dan sesuai dengan ketentuan
hukum;
4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi selain

do
gu dan selebihnya.
Dalam Konpensi dan Rekonpensi

In
A
Menghukum Para Penggugat Konvensi/Para Tergugat Rekonvensi untuk
membayar biaya perkara sejumlah Rp. 328.000,00 (tiga ratus dua puluh
ah

lik
delapan ribu rupiah);
5. Bahwa, terhadap Putusan Perkara Perdata Nomor: 05/Pdt G/2017/PN
Gsk tertanggal 27 Februari 2017 tersebut di atas Pemohon Peninjauan
am

ub
Kembali sebagai Tergugat hadir pada saat Pembacaan Putusan Perkara
Nomor: 05/Pdt G/2017/PN Gsk tertanggal 27 Februari 2017, maka pada
ep
tanggal 13 Maret 2017 Putusan a-quo- telah berkekuatan hukum tetap
k

sebagaimana Catatan Inkracht Putusan Perkara Perdata Nomor: 05/Pdt


ah

G/2017/PN Gsk yang ditandatangani oleh Panitera Pengganti Pengadilan


R

si
Negeri Gresik Drs. Bambang Budi Setyawan, S.H.,M.H (Lampiran – 4);
6. Bahwa, dengan demikian jika melihat dan membaca ke-2 (dua) Putusan

ne
ng

di atas vide Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 tanggal


05 Oktober 2016 (Perkara TUN) dan Putusan Perdata Nomor : 05/Pdt

do
gu

G/2017/PN Gsk tanggal 27 Februari 2017 (Perkara Perdata), maka


sangatlah jelas Terdapat 2 (dua) gugatan atas objek yang sama yaitu
Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012,
In
A

tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan


dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,
ah

lik

di Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah yang Putusannya


berbeda dan saling bertentangan satu dengan yang lain serta
m

ub

masing-masing Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap;


7. Bahwa, Permohonan Peninjauan Kembali yang Pemohon Peninjauan
ka

Kembali ajukan ini terkait adanya pertentangan antara Putusan


ep

Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 tanggal 05 Oktober 2016


ah

dengan Putusan Perdata Nomor: 05/Pdt G/2017/PN Gsk tertanggal 27


R

Februari 2017 terhadap objek yang sama yaitu Surat Keputusan


es

Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012, tanggal 7 Juni


M

ng

2012, tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan


on
gu

Halaman 66 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di

si
Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah a-quo- sebagaimana
dimaksud dalam angka 6 (enam) di atas, karenanya Permohonan

ne
ng
Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali ini
telah memenuhi ketentuan dan syarat sebagaimana dimaksud
dalam SEMA RI Nomor 7 Tahun 2014 dan SEMA RI Nomor 10 Tahun

do
gu 2009;
8. Bahwa, sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 16 ayat (1)

In
A
Undang-Undang No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang
selengkapnya berisi ketentuan: “(1) Pengadilan tidak boleh menolak
ah

lik
untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang diajukan

BAHWA, BERDASARKAN HAL-HAL YANG TELAH DIURAIKAN DI ATAS MAKA PENGAJUAN


am

ub
PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI ATAS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI NO. 99
PK/TUN/2016 TANGGAL 05 OKTOBER 2016 INI ADALAH SAH MENURUT HUKUM DAN
WAJIB DITERIMA OLEH MAHKAMAH AGUNG MELALUI KEPANITERAAN PENGADILAN TATA
ep
USAHA NEGARA SEMARANG.
k
ah

si
dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib
untuk memeriksa dan mengadilinya”;

ne
ng

III. PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI NO. 99 PK/TUN/2016 TANGGAL 05


OKTOBER 2016 TELAH MELANGGAR ASAS-ASAS HUKUM ACARA

do
gu

YANG FUNDAMENTAL YAKNI ASAS KEPASTIAN HUKUM, ASAS


KEADILAN, ASAS MANFAAT KARENANYA PUTUSAN A-QUO- PATUT
UNTUK DIBATALKAN;
In
A

Bahwa, selain terdapat 2 (dua) Putusan yang berbeda atas obyek yang
sama yakni Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun
ah

lik

2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan


dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di
m

ub

Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah yang masing-masing putusan


tersebut telah berkekuatan hukum tetap, sebagaimana yang telah diuraikan
ka

dalam angka II di atas, Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016


ep

tanggal 05 Oktober 2016 TELAH DIPUTUS DENGAN MELANGGAR ASAS-


ah

ASAS FUNDAMENTAL HUKUM ACARA yakni Asas Kepastian Hukum,


R

Asas Keadilan dan Asas Manfaat, sehingga secara hukum oleh Mahkamah
es

Agung RI Putusan Peninjauan Kembali a-quo- patut untuk dibatalkan,


M

ng

berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di bawah ini :


on
gu

Halaman 67 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Adanya Pelanggaran-Pelanggaran Yang Bersifat Substantif Secara

si
Hukum dalam Putusan Peninjauan Kembali Perkara No. 99
PK/TUN/2016 yang dilakukan dengan sengaja oleh Majelis Hakim

ne
ng
Peninjauan Kembali a-quo- yang Melanggar Asas-asas Fundamental
Hukum Acara yakni asas kepastian hukum, berdasarkan alasan-
alasan sebagaimana yang diuraikan sebagai berikut:

do
gu A. Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Telah Memeriksa,
Mengadili Dan Memutus Perkara Peninjauan Kembali Tersebut

In
A
Dalam Putusan Peninjauan Kembali a-quo- Telah Melanggar
Ketentuan Pasal 28 D Ayat (1) UUD’45;
ah

lik
- Bahwa, Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016, telah
melanggar ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang mana pasal ini
am

ub
sebagai pengejawantahan dari Pasal 28 huruf D ayat (1) UUD‟45
yang menyatakan: “(1) setiap orang berhak atas pengakuan,
ep
jaminan, perlindungan, dan KEPASTIAN HUKUM YANG ADIL
k

SERTA PERLAKUAN YANG SAMA DIHADAPAN HUKUM”;


ah

- Bahwa, dari ketentuan Pasal 28 huruf D ayat (1) UUD‟45 di atas


R

si
telah memberikan jaminan hak perlakuan yang sama dihadapan
hukum bagi siapa saja, sehingga PERADILAN DALAM MEMUTUS

ne
ng

PERKARA TIDAK BOLEH MEMBEDA-BEDAKAN ORANG;


- Bahwa, Majelis Hakim yang telah memeriksa, mengadili dan

do
gu

memutus Perkara Peninjauan Kembali a-quo- hanya


mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon
Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan
In
A

Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016)


mengenai Novum, walaupun faktanya bukti-bukti tersebut tidak sah
ah

lik

dan tidak dapat di kualifikasikan sebagai Novum serta bukan pula


merupakan hal yang menentukan terhadap perkara a-quo-, dimana
m

ub

bukti-bukti surat yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali


(Lampiran - 6) yang menyangkal kebenaran bukti-bukti yang
ka

diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai


ep

Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali


ah

No. 99 PK/TUN/2016), SAMA SEKALI TIDAK DIPERIKSA DAN


R

TIDAK DIPERTIMBANGKAN;
es

Berdasarkan kedua hal tersebut di atas sangatlah jelas dan sangat


M

ng

terang benderang Majelis Hakim yang telah memeriksa, mengadili


on
gu

Halaman 68 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan memutus Perkara Peninjauan Kembali a-quo- telah melakukan

si
kesalahan yang sangat fatal dan melanggar Ketentuan Pasal 28 D
Ayat (1) UUD‟45, maka Mahkamah Agung Republik Indonesia

ne
ng
wajib menerima Permohonan Peninjauan Kembali ini dan
membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016.
B. Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Telah Memeriksa,

do
gu Mengadili Dan Memutus Perkara Peninjauan Kembali No. 99
PK/TUN/2016 Tersebut telah melakukan Penyelundupan Hukum

In
A
Yakni Dengan Memaksa Memakai Ketentuan Atau Norma Hukum
di Luar Ketentuan Hukum Acara Yang Berlaku Dalam Peradilan
ah

lik
Tata Usaha Negara;
- Bahwa, Indonesia adalah Negara Hukum (Rechtstaat)
sebagaimana kita pahami bersama. Konsep Rechtstaat dan The
am

ub
Rule of Law memiliki perbedaan, antara lain dalam The Rule of
Law, tidak terdapat Peradilan Administrasi Peradilan Tata Usaha
ep
Negara (selanjutnya disebut “PTUN”) sedangkan dalam Rechtstaat
k

terdapat Peradilan Administrasi Negara yang berdiri sendiri


ah

terpisah dari peradilan umum. Sistem Rechstaat yang banyak


R

si
dianut di Negara-Negara Eropa Kontinental bertumpu pada sistem
civil law, sedangkan sistem rule of law yang banyak dikembangkan

ne
ng

di Negara-Negara dengan tradisi Anglo Saxon bertumpu pada


sistem common law;

do
gu

- Bahwa, Menurut pendapat John Staal yang dikutip oleh Prof. Jimly
Assiddiqie maka dalam Negara hukum ada empat unsur:
1) Pengakuan Hak Asasi Manusia (grondrechten);
In
A

2) Pembatasan kekuasaan (scheiding van machten);


3) Pemerintahan berdasarkan undang-undang {wetmatigheid van
ah

lik

bestuur (administratie)};
4) Pengadilan Administrasi Negara (administratieve rechspraak).
m

ub

- Bahwa, sebagaimana pendapat Prof. Oemar Seno Adji kemudian


menterjemahkan unsur ke empat dari Negara hukum menurut
ka

pendapat Julius Stahl administratieve rechtspraak adalah peradilan


ep

tata usaha dalam perselisihan;


ah

- Bahwa, dengan demikian Peradilan Tata Usaha Negara


R

berkedudukan sama dengan badan-badan peradilan lainnya,


es

yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, dan Peradilan Militer


M

ng

on
gu

Halaman 69 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berfungsi sebagai salah satu pelaksanaan kekuasaan

si
kehakiman di Negara Republik Indonesia;
- Bahwa, hal tersebut di atas semakin diperjelas lagi oleh isi

ne
ng
ketentuan Pasal 4 Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara (untuk selanjutnya disebut dengan

do
gu “UU TUN”) yang menyebutkan bahwa Peradilan Tata Usaha
Negara adalah salah satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman

In
A
bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha
Negara. Sama halnya dengan lembaga peradilan lainnya, struktur
ah

lik
Peradilan Tata Usaha Negara terdiri dari PTUN sebagai
pengadilan tingkat pertama, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
(selanjutnya disebut “PT TUN”) sebagai pengadilan tingkat
am

ub
banding. Puncak dari Kekuasaan Kehakiman di lingkungan
Peradilan Tata Usaha Negara adalah Mahkamah Agung;
ep
- Bahwa, PTUN secara resmi terbentuk dan dijalankan semenjak
k

tanggal 14 Januari 1991. Adapun landasan yuridis atas


ah

pembentukan PTUN yang pertama kali adalah berdasarkan


R

si
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 Tahun 1991
tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Jakarta,

ne
ng

Medan, Palembang, Surabaya, dan Ujung Pandang, dan


dihubungkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

do
gu

No. 7 Tahun 1991 tentang Penerapan Undang- Undang No. 5


Tahun 1986 tentang PTUN. Semenjak itu mulai diberlakukan
secara nasional pelaksanaan peraturan UU TUN;
In
A

- Bahwa, GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM terhadap


Penguasa (onrechtmatig gedaads) secara gugatan perdata
ah

lik

semenjak adanya PTUN tidak lagi diajukan di Pengadilan


Negeri;
m

ub

- Bahwa, dengan demikian bila ada gugatan di PTUN maka


HUKUM ACARA YANG BERLAKU ADALAH HUKUM ACARA
ka

PTUN BUKAN HUKUM ACARA PERDATA. Dan karenanya


ep

TIDAK MUNGKIN dalam persidangan PTUN diberlakukan hukum


ah

acara perdata, hal ini dikarenakan dalam gugatan perdata di


R

Pengadilan Negeri maupun gugatan di PTUN masing-masing


es

Pengadilan tersebut mempunyai KEWENANGAN ABSOLUT;


M

ng

on
gu

Halaman 70 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa, Majelis Hakim Peninjauan Kembali Perkara No. 99

si
PK/TUN/2016 dalam memutus perkara a-quo- TELAH SECARA
KELIRU MEMAKAI DAN MEMAKSAKAN BAHKAN TELAH

ne
ng
MENYELUNDUPKAN ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai dasar untuk membatalkan

do
gu Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya No.
135/B/2015/PT.TUN.SBY tanggal 03 November 2015 dan

In
A
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang No.
064/G/2014/PTUN.SMG tanggal 16 April 2015;
ah

lik
- Bahwa, Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
mengatur kedaluwarsa BUKAN ketentuan yang dapat
am

ub
dipergunakan dalam Peradilan Tata Usaha Negara, yang
selengkapnya bunyi Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 32
ep
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
k

Hidup menyatakan sebagai berikut:


ah

“Tenggat Kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke pengadilan


R

si
mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam
KETENTUAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA dan

ne
ng

dihitung sejak diketahui adanya pencemaran dan/ atau


kerusakan lingkungan Hidup”;

do
gu

- Bahwa, dari isi ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No.


32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup tersebut di atas sangatlah jelas dan tegas Pasal
In
A

ini KHUSUS MENGATUR KEDALUWARSA DALAM LINGKUP


ATAU WILAYAH HUKUM PERDATA;
ah

lik

- Bahwa, dalam peradilan Tata Usaha Negara telah secara tegas


diatur hukum acara mengenai kedaluwarsa yakni dalam
m

ub

ketentuan Pasal 55 UU TUN, yang selengkapnya menyatakan


sebagai berikut :
ka

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu


ep

SEMBILAN PULUH HARI terhitung sejak saat diterimanya atau


ah

diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha


R

Negara”;
es

Bahwa, oleh karena itu berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas,
M

ng

HUKUM ACARA YANG BERLAKU DALAM SUATU PENGADILAN


on
gu

Halaman 71 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TATA USAHA NEGARA ADALAH HUKUM ACARA PERADILAN

si
TATA USAHA NEGARA BUKAN HUKUM ACARA PERDATA,
karena masing-masing Peradilan tersebut mempunyai

ne
ng
KEWENANGAN ABSOLUT yang berbeda, sehingga sangatlah jelas
dan sangat terang benderang Majelis Hakim yang telah memeriksa,
mengadili dan memutus Perkara Peninjauan Kembali a-quo- telah

do
gu melakukan Penyelundupan Hukum yakni dengan memaksakan
dan memakai ketentuan atau norma hukum di luar ketentuan

In
A
hukum acara yang berlaku dalam Peradilan Tata Usaha Negara,
karenanya Mahkamah Agung Republik Indonesia wajib menerima
ah

lik
Permohonan Peninjauan Kembali ini dan membatalkan Putusan
Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016;
C. Majelis Hakim Peninjauan Kembali yang Telah Memeriksa,
am

ub
Mengadili Dan Memutus Perkara Peninjauan Kembali No. 99
PK/TUN/2016 Tersebut Telah Salah, Dan Adanya Kekhilafan yang
ep
Nyata Serta Bahkan Lalai Dalam Menerapkan Ketentuan Mengenai
k

Kedaluwarsa;
ah

- Bahwa, Majelis Hakim yang telah memeriksa, mengadili dan


R

si
memutus Perkara Peninjauan Kembali a-quo- telah salah, khilaf
dan bahkan lalai dan sengaja mempergunakan ketentuan Pasal 89

ne
ng

Ayat (1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sebagaimana

do
gu

dinyatakan dalam pertimbangan Putusan a-quo- pada halaman


108 Putusan No. 99 PK/TUN/2016 yang menyatakan:
“Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, tenggang waktu
In
A

pengajuan gugatan 90 (sembilan puluh) hari sejak masyarakat


mengetahui adanya potensi pencemaran dan/ atau kerusakan
ah

lik

lingkungan hidup akibat penerbitan Surat Izin Lingkungan objek


sengketa. Kapan saatnya secara pasti potensi pencemaran dan/
m

ub

atau kerusakan lingkungan itu diketahui? Bahwa menurut majelis


hakim secara pasti baru dapat dinyatakan para Penggugat
ka

mengetahui adanya potensi pencemaran dan/ atau kerusakan


ep

lingkungan sejak adanya penjelasan dari Baskoro Budhi


ah

Darmawan kepada para Penggugat pada tanggal 18 Juni 2014,


R

setelah di perolehnya AMDAL dari Badan Lingkungan Hidup (BLH)


es

Provinsi Jawa Tengah (Bukti P - 15). Dengan demikian,


M

ng

pengajuan gugatan pada tanggal 1 September 2014 belum lewat


on
gu

Halaman 72 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waktu sebagaimana maksud Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5

si
Tahun 1986 jo Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009”;

ne
ng
- Bahwa, Pertimbangan Majelis Hakim a-quo- sebagaimana dalil
yang telah di ungkapkan oleh Pemohon Peninjauan Kembali pada
huruf B di atas sangatlah jelas telah melanggar ketentuan

do
gu Peraturan Perundang-undangan dan hukum acara yang berlaku
dalam Peradilan Tata Usaha Negara, karena secara hukum

In
A
ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
ah

lik
Hidup bukanlah ketentuan kedaluwarsa dalam wilayah hukum
Tata Usaha Negara dan juga bukan ketentuan yang dapat
dipakai dalam hal mengajukan gugatan Tata Usaha Negara;
am

ub
- Bahwa, dalam mengajukan gugatan Tata Usaha Negara
sangatlah jelas dan tegas ketentuan mengenai
ep
kedaluwarsanya diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Tata
k

Usaha Negara yang berbunyi:


ah

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu


R

si
Sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau
diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha

ne
ng

Negara”;
- Bahwa, sebagaimana pendapat Ahli Hukum Acara Perdata Dr.

do
gu

Yoni A. Setiyono, S.H., M.H., Mengenai Tenggang waktu


pengajuan gugatan dalam PTUN maka proses pengajuan
gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara yang penting dan
In
A

harus diperhatikan dengan seksama adalah masalah


tenggang waktu pengajuan gugatan. Gugatan dapat diajukan
ah

lik

hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak


saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau
m

ub

Pejabat Tata Usaha Negara;


- Bahwa, Konsekuensi yuridis akibat tidak dipenuhinya syarat
ka

limitatif mengenai tenggang waktu adalah gugatan tidak dapat


ep

diterima oleh Pengadilan, karena gugatan diajukan setelah


ah

lewat waktunya;
R

- Metode penghitungan tenggang waktu SEMBILAN PULUH HARI


es

untuk pengajuan gugatan adalah sebagai berikut:


M

ng

on
gu

Halaman 73 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Terhadap keputusan positif sebagaimana diatur dalam Pasal

si
55 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Undang-
Undang Tata Usaha Negara, maka saat mulai dihitungnya

ne
ng
sembilan puluh hari adalah menurut bunyi rumusan Pasal 55
Undang-Undang Tata Usaha Negara yaitu:
- Sejak hari diterimanya Keputusan Tata Usaha Negara

do
gu yang digugat itu yang memuat nama penggugat;
- Sejak hari pengumuman keputusan (beschikking) tersebut

In
A
dalam hal peraturan dasarnya bahwa suatu keputusan itu
harus diumumkan;
ah

lik
2. Terhadap Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking) yang
telah melewati upaya administratif (Pasal 48), tenggang waktu
Sembilan puluh hari dihitung sejak diterimanya Keputusan
am

ub
Tata Usaha Negara yang diputus dari instansi pemutus upaya
administratif tersebut;
ep
3. Terhadap keputusan fiktif (Pasal 3 Undang-Undang Tata
k

Usaha Negara), penghitungan tenggang waktu sembilan puluh


ah

hari tersebut harus dilihat apakah dalam peraturan dasarnya


R

si
ditentukan mengenai batasan tenggang waktu keharusan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara mengadakan reaksi

ne
ng

atas suatu permohonan yang telah masuk, sehingga


penghitungan tenggang waktu SEMBILAN PULUH HARI

do
gu

tersebut adalah sebagai berikut:


 Jika ada ketentuan tenggang waktu harus mengeluarkan
In
keputusan maka tenggang waktu Sembilan puluh hari
A

dihitung sejak habisnya kesempatan mengambil keputusan


itu, yaitu setelah lewatnya tenggang waktu yang ditentukan
ah

lik

dalam peraturan dasarnya yang dihitung sejak diterimanya


permohonan yang bersangkutan (Pasal 3 ayat (2));
m

ub

 Jika tidak ada ketentuan tenggang waktu untuk mengambil


keputusan yang dimohon, maka tenggang waktu Sembilan
ka

puluh hari dihitung setelah lewatnya batas waktu empat


ep

bulan yang dihitung sejak tanggal diterimanya permohonan


ah

yang bersangkutan (Pasal 3 ayat (3)).


R

- Bahwa, Penghitungan tenggang waktu sebagaimana dimaksud


es

Pasal 55 Undang-Undang Tata Usaha Negara terhenti ditunda


M

ng

(geschors) pada saat gugatan didaftarkan di Kepaniteraan


on
gu

Halaman 74 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Tata Usaha Negara yang berwenang. Sehubungan

si
dengan ketentuan yang diatur Pasal 62 Ayat (6) dan Pasal 63 ayat
(1) Undang-Undang Tata Usaha Negara, maka gugatan baru

ne
ng
hanya dapat diajukan dalam sisa waktu dari
penghentian/penundaan penghitungan tenggang waktu gugatan
saat didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu yang berwenang tersebut di atas. Bagi mereka yang tidak dituju
oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara tetapi yang merasa

In
A
kepentingannya dirugikan, maka tenggang waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 dihitung secara kasuistis sejak saat ia
ah

lik
merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha
Negara dan mengetahui adanya keputusan tersebut. Apabila
tenggang waktu sembilan puluh hari itu tidak digunakan oleh
am

ub
mereka yang berhak menggugat, maka Keputusan Tata Usaha
Negara tersebut meskipun di dalamnya mengandung cacat
ep
yang fatal, TETAP TIDAK DAPAT DIGANGGU GUGAT LAGI
k

DENGAN SARANA HUKUM APAPUN kecuali atas kemauan


ah

sendiri dari pihak pemerintah dalam hal ini instansi pemerintah


R

si
yang berwenang. Eksistensi ketentuan mengenai pembatasan
tenggang waktu tersebut adalah berkaitan dengan masalah

ne
ng

kepastian hukum (rechtszekerheid) yang berkaitan dengan


masalah kekuatan berlakunya Keputusan Tata Usaha Negara

do
gu

yang disengketakan. Sehubungan sistem pengaturan mengenai


tenggang waktu gugatan, tampak di sini undang-undang ingin
mengakomodasikan dua kepentingan yang berbeda, yaitu sisi
In
A

kepentingan masyarakat menyangkut masalah kepastian hukum


berlakunya Keputusan Tata Usaha Negara dan sisi kepentingan
ah

lik

individual, dalam arti untuk melindungi hak-hak perseorangan yang


terkena akibat hukum dari dikeluarkannya atau tidak Keputusan
m

ub

Tata Usaha Negara;


- Bahwa, menurut Surat Edaran Mahkamah Agung No. 2 Tahun
ka

1991 pada Angka V.3 yang pada pokoknya menyatakan bahwa


ep

bagi mereka yang tidak dituju oleh suatu keputusan Tata Usaha
ah

Negara tetapi yang merasa kepentingannya dirugikan, maka


R

tenggang waku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 UU TUN


es

dihitung 90 (sembilan puluh) hari secara kasuistis sejak saat suatu


M

ng

pihak (seseorang atau badan hukum perdata) merasa


on
gu

Halaman 75 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepetingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara dan

si
mengetahui adanya keputusan tersebut. Dalam perkara Amdal
bila diajukan di Pengadilan Tata Usaha Negara maka walaupun

ne
ng
diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, NAMUN
DALAM HUKUM ACARANYA TUNDUK PADA HUKUM ACARA

do
gu PERADILAN TATA USAHA NEGARA;
- Ketentuan dalam Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Lingkungan

In
A
Hidup diatur mengenai tenggang kedaluwarsa, yang berbunyi:
“Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke pengadilan
ah

lik
mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak
diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
am

ub
hidup”;
- Tetapi perhitungan tenggang waktunya tetap dihitung berdasarkan
ep
aturan Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana uraian di atas.
k

Sedangkan tenggat waktu kedaluwarsa sebagaimana yang


ah

dimaksud dalam Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32


R

si
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, bukan dihitung dari tenggang waktu dalam hukum perdata

ne
ng

sebagaimana diatur dalam buku ke - 4 KUHPerdata, namun tetap


90 (sembilan puluh) hari/ 3 (tiga) bulan sebagaimana ketentuan

do
gu

dalam Peradilan Tata Usaha Negara yang dijelaskan di atas;


- Bahwa, berdasarkan uraian tersebut di atas maka ketentuan yang
berlaku dalam memutus Perkara Tata Usaha Negara dalam
In
A

kaitannya dengan permasalahan Izin Lingkungan adalah


ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Peradilan Tata
ah

lik

Usaha Negara;
Bahwa, berdasarkan uraian di atas, dengan demikian perbuatan
m

ub

Majelis Hakim yang telah memeriksa, mengadili dan memutus Perkara


Peninjauan Kembali a-quo- yang telah mengenyampingkan ketentuan
ka

Pasal 55 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara mengenai


ep

kedaluwarsanya mengajukan gugatan (vide Putusan Pengadilan Tata


ah

Usaha Negara Semarang Nomor 064/G/2014/PTUN.SMG dan


R

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor


es

135/B/2015/PT.TUN.SBY), dengan memaksa mempergunakan


M

ng

ketentuan lain diluar ketentuan yang berlaku dalam Hukum Acara


on
gu

Halaman 76 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peradilan Tata Usaha Negara, yakni dengan mempergunakan Pasal

si
89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah perbuatan

ne
ng
yang salah, keliru serta merupakan kekhilafan yang nyata dan
bahkan lalai dalam menerapkan ketentuan peraturan perudang-
undangan Tata Usaha Negara mengenai DALUWARSA

do
gu sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang
Tata Usaha Negara, karenanya Mahkamah Agung Republik

In
A
Indonesia wajib menerima Permohonan Peninjauan Kembali ini
dan membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No. 99
ah

lik
PK/TUN/2016;
D. Majelis Hakim Yang Telah Memeriksa, Mengadili Dan Memutus
Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 Tersebut telah
am

ub
melanggar Asas Imparsialitas;
- Bahwa, hakim dalam memeriksa dan memutus dalam suatu
ep
perkara harus bertindak secara objektif dengan tidak membeda-
k

bedakan orang, hal ini dikenal dengan Asas Imparsialitas/ fair trial
ah

karena setiap orang sama kedudukannya dihadapan hukum


R

si
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 28 D ayat (1) UUD‟45 yang
berbunyi:

ne
ng

“(1) setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,


dan KEPASTIAN HUKUM YANG ADIL SERTA PERLAKUAN

do
gu

YANG SAMA DIHADAPAN HUKUM.”;


- Bahwa, dalam sidang penyumpahan dan pengesahan bukti-
bukti yang di ajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII
In
A

(d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara


Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016) di Pengadilan Tata
ah

lik

Usaha Negara Semarang, Pemohon Peninjauan Kembali TIDAK


PERNAH dipanggil secara sah untuk menghadiri sidang yang
m

ub

dimaksud, sementara jika dikaitkan dengan ketentuan Pasal 28 D


ayat (1) UUD‟45 tersebut di atas adalah wajib hukumnya
ka

Pemohon Peninjauan Kembali untuk hadir dalam persidangan


ep

tersebut dalam kaitannya dengan prinsip check and balance


ah

guna membela kepentingannya sebagaimana pendapat Ahli


R

Hukum Acara Perdata Dr. Yoni A. Setyono, S.H., M.H.;


es
M

ng

on
gu

Halaman 77 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa, hal yang sama juga telah diatur secara tegas dalam

si
ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009
Tentang Kekuasaan Kehakiman, yang berbunyi:

ne
ng
“Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-
bedakan orang”;
- Bahwa, ketentuan Pasal tersebut yang merupakan

do
gu pengejawantahan dari Pasal 28 D ayat (1) UUD‟45 adalah
ketentuan yang wajib diikuti dan dipatuhi oleh hakim maupun

In
A
badan peradilan yang sedang memeriksa suatu perkara;
- Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 28 D ayat (1) UUD‟45 dan
ah

lik
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang
Kekuasaan Kehakiman, yang diperkuat berdasarkan pendapat Ahli
Hukum Acara Perdata di atas, maka wajib hukumnya kehadiran
am

ub
pihak Termohon Peninjauan Kembali II (saat ini sebagai Pemohon
Peninjauan Kembali) pada saat persidangan penyumpahan Bukti
ep
tersebut. Dengan demikian ketidakhadiran Termohon
k

Peninjauan Kembali II (saat ini sebagai Pemohon Peninjauan


ah

Kembali) menyebabkan secara hukum sidang penyumpahan


R

si
dan pengesahan bukti itu tidak sah karena melanggar
prosedur formil hukum acara yakni melanggar asas imparsial/

ne
ng

fair trial, karenanya bukti-bukti yang dijadikan Novum


berdasarkan sidang penyumpahan itu pada Pengadilan Tata

do
gu

Usaha Negara MENJADI TIDAK SAH sehingga tidak mempunyai


nilai kekuatan pembuktian. Namun, demikian walaupun Novum itu
tidak sah, tetapi tetap diterima dengan dipertimbangkan oleh
In
A

Majelis Hakim Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016;


- Bahwa, Majelis Hakim Peninjauan Kembali Perkara No. 99
ah

lik

PK/TUN/2016 tidak hanya melakukan pelanggaran atas asas


imparsialitas/ fair trial dengan menerima bukti-bukti yang telah di
m

ub

jadikan Novum itu, tetapi juga telah melanggar asas yang sama
karena pada saat memeriksa dan memutus perkara a-quo- telah
ka

tidak memperhatikan dan memeriksa bukti surat dari PT.


ep

Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang telah secara tegas


ah

menolak kebenaran atas bukti-bukti yang telah dijadikan


R

Novum oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h


es

sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara


M

ng

Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016) (bukti ini telah


on
gu

Halaman 78 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disampaikan oleh Termohon Peninjauan Kembali II dalam Perkara

R
No. 99 PK/TUN/2016 yang ditandai dengan Lampiran P – 1b),

si
padahal bukti-bukti yang dipaksakan dijadikan novum tersebut

ne
ng
katanya quod-non- diterbitkan oleh PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk;
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, sehingga

do
gu sangatlah jelas dan sangat terang benderang Majelis Hakim yang telah
memeriksa, mengadili dan memutus Perkara Peninjauan Kembali No.

In
A
99 PK/TUN/2016 telah melakukan pelanggaran terhadap asas
imparsial/fair trial yang merupakan asas fundamental dalam
ah

lik
hukum acara karenanya Mahkamah Agung Republik Indonesia
wajib menerima Permohonan Peninjauan Kembali ini dan
membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016.
am

ub
E. Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Telah Memeriksa,
Mengadili Dan Memutus Perkara Peninjauan Kembali Tersebut
ep
telah melanggar Asas Audio Et Alteram Partem
k

- Bahwa, pada saat sidang penyumpahan dan pengesahan bukti-


ah

bukti yang dijadikan Novum Termohon Peninjauan Kembali I s/d


R

si
VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara
Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016), di Pengadilan Tata

ne
ng

Usaha Negara Semarang, yang mana Pemohon Peninjauan


Kembali (d/h sebagai Termohon Peninjauan Kembali II) TIDAK

do
gu

PERNAH DIUNDANG DAN DIPANGGIL SECARA SAH oleh


Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang untuk mengikuti
persidangan tersebut, dalam rangka check and balance untuk
In
A

melakukan pembelaan diri, Pemohon Peninjauan Kembali


seharusnya diundang untuk menghadiri sidang tersebut;
ah

lik

- Bahwa, dengan demikian perbuatan Pengadilan Tata Usaha


Negara Semarang yang telah DENGAN SENGAJA TIDAK
m

ub

MENGUNDANG DAN MEMANGGIL SECARA SAH Pemohon


Peninjauan Kembali adalah merupakan kekeliruan yang
ka

sangat nyata dan cenderung lalai karena perbuatan itu adalah


ep

tindakan yang tidak fair/partial yang tentunya telah melanggar


ah

asas fundamental hukum acara yakni asas Equality Before


R

The Law (Fair Trial/Impartial) yang telah diakui secara tegas


es

dalam Pasal 28 D ayat (1) UUD’45 yang menyatakan: “(1)


M

ng

setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,


on
gu

Halaman 79 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan KEPASTIAN HUKUM YANG ADIL SERTA PERLAKUAN

R
YANG SAMA DIHADAPAN HUKUM” dan juga telah melanggar

si
Asas Audio Et Alteram Partem.

ne
ng
Selain melanggar Pasal 28 D ayat (1) UUD’45 serta Majelis
Hakim Peninjauan Kembali juga melanggar ketentuan Pasal 4
ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang

do
gu Kekuasaan Kehakiman, yang menyatakan; “Pengadilan
mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan

In
A
orang”;
- Bahwa, berdasarkan pendapat Ahli Hukum Acara Perdata Dr. Yoni
ah

lik
A. Setyono, S.H., M.H. Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai
Termohon Peninjauan Kembali II) harus dipanggil untuk
menghadiri sidang penyumpahan Novum, untuk melakukan
am

ub
pembelaan diri yakni melakukan penyanggahan atas bukti-bukti
yang dijadikan Novum itu, sebagaimana pendapatnya sebagai
ep
berikut:
k

“Disamping itu dalam pengajuan Peninjauan Kembali


ah

disamping menerima permohonan adanya Novum tersebut


R

si
maka sebagai “check and balance” maka pihak Termohon
juga harus diberikan kesempatan untuk melakukan

ne
ng

pembelaanya mengenai adanya permohonan tersebut; hal ini


sesuai dengan asas “Audi et alteram partem” yaitu asas para

do
gu

pihak harus didengar. Para pihak mempunyai kedudukan yang


sama dan harus diperlakukan dan diperhatikan secara adil.
Hakim tidak dibenarkan hanya memperhatikan barang bukti,
In
A

keterangan, atau penjelasan salah satu pihak saja. Bila hal ini
tidak dilakukan maka prosedur formil ini juga melanggar asas
ah

lik

tersebut”;
- Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 28 D ayat (1) UUD‟45 dan
m

ub

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang


Kekuasaan Kehakiman yang diperkuat berdasarkan Pendapat Ahli
ka

Hukum Acara Perdata di atas, maka wajib hukumnya kehadiran


ep

pihak Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai Termohon


ah

Peninjauan Kembali II) pada saat persidangan penyumpahan


R

Novum. Dengan demikian ketidakhadiran Pemohon Peninjauan


es

Kembali (d/h sebagai Termohon Peninjauan Kembali II)


M

ng

menyebabkan secara hukum sidang penyumpahan itu tidak


on
gu

Halaman 80 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sah karena melanggar prosedur formil hukum acara yakni

si
melanggar asas audi et alteram partem, karenanya bukti-bukti
yang dijadikan Novum berdasarkan sidang penyumpahan tersebut

ne
ng
pada Pengadilan Tata Usaha Negara menjadi tidak sah sehingga
tidak mempunyai nilai kekuatan pembuktian. Namun, demikian
walaupun Novum itu tidak sah, tetapi tetap dipaksakan diterima

do
gu dengan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Peninjauan Kembali
No. 99 PK/TUN/2016;

In
A
- Bahwa, Majelis Hakim Peninjauan Kembali Perkara No. 99
PK/TUN/2016 tidak hanya melakukan pelanggaran terhadap asas
ah

lik
audi et alteram partem dengan menerima bukti-bukti yang telah
di jadikan Novum itu, tetapi juga telah melanggar asas yang sama
karena pada saat memeriksa dan memutus perkara a-quo- telah
am

ub
tidak memperhatikan dan memeriksa bukti surat dari PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk yang telah secara tegas menolak
ep
kebenaran atas bukti-bukti yang telah dijadikan Novum oleh
k

Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h bukti ini di tandai


ah

dengan lampiran P-2b dalam Perkara No. 99 PK/TUN/2016),


R

si
padahal bukti-bukti yang dipaksakan dijadikan Novum tersebut
katanya quod-non- diterbitkan oleh PT. Garuda Indonesia

ne
ng

(Persero) Tbk;
Berdasarkan hal-hal yang telah di uraikan di atas, sangatlah jelas dan

do
gu

terang benderang Majelis Hakim yang telah memeriksa, mengadili dan


memutus Perkara Peninjauan Kembali a-quo- telah melakukan
pelanggaran terhadap asas audi et alteram partem yang
In
A

merupakan asas fundamental dalam hukum acara, karenanya


Mahkamah Agung Republik Indonesia wajib menerima
ah

lik

Permohonan Peninjauan Kembali ini dan membatalkan Putusan


Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016;
m

ub

F. Majelis Hakim Peninjauan Kembali Putusan No. 99 PK/TUN/2016


Telah Memeriksa, Mengadili Dan Memutus Perkara a-quo-
ka

berdasarkan Novum Yang Tidak Sah Dan Tidak Benar, Serta


ep

Bukan Merupakan Hal Yang Menentukan;


ah

- Bahwa, menurut pendapat Ahli Hukum Acara Perdata Dr. Yoni A.


R

Setyono, S.H., M.H. Novum dalam bahasa latin mempunyai istilah


es

lengkap noviter perventa, yang berarti “newly discovered facts,


M

ng

which are usually allowed to be introduced in a case even after the


on
gu

Halaman 81 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pleadings are closed” (terjemahan bebas Penulis “fakta baru yang

si
ditemukan, yang biasanya diperbolehkan untuk diajukan ke dalam
suatu kasus meskipun setelah proses pembelaan dilakukan atau

ne
ng
selesai”). Pengertian Novum menurut Hadari Djenawi Tahir adalah
suatu hal yang baru yang timbul kemudian sesudah adanya
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang

do
gu tetap yang sebelumnya tidak pernah menjadi pembicaraan atau
tidak pernah dipersoalkan di dalam pemeriksaan pengadilan.

In
A
Sedangkan menurut pendapat M. Karjadi dan R. Soesilo adalah
keadaan atau peristiwa baru yang sebelumnya tidak pernah
ah

lik
diketemukan. Dalam penjelasan atas Pasal 15 Undang-undang
Nomor 19 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman telah menyinggung perihal Novum yang
am

ub
disebut dengan istilah nova. Pengertian nova sama dengan yang
saat ini disebut Novum, yaitu “fakta-fakta atau keadaan-keadaan
ep
baru, yang pada waktu dilakukan peradilan yang dahulu, tidak
k

tampak atau tidak memperoleh perhatian;


ah

- Bahwa, syarat bukti adanya Novum harus merupakan bukti tertulis


R

si
baik berupa alat bukti surat atau akta, baik itu dapat berupa akta
otentik maupun akta dibawah tangan. Sehingga dalam Novum

ne
ng

tidak dapat diajukan dengan alat bukti di luar alat bukti tertulis.
Dalam pengajuan alat bukti tertulis tersebut harus memenuhi

do
gu

2 (dua) syarat yaitu syarat formil dan materiil. Dalam Syarat


formil, maka bila dihubungkan dengan ketentuan Pasal 69
huruf (b) Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang
In
A

Mahkamah Agung, maka terhadap penemuan bukti baru


tertulis tersebut terhadap penemunya HARUS DILAKUKAN
ah

lik

PENYUMPAHAN. Bila sumpah ini tidak dilakukan maka Putusan


Peninjauan Kembali tersebut melanggar ketentuan Pasal 69 huruf
m

ub

(b) Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah


Agung YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MEMAKSA
ka

(DWINGEN RECHT). Maka bila dilanggar akan mengakibatkan


ep

BATALNYA Putusan Peninjauan Kembali tersebut;


ah

- Bahwa, dalam persyaratan materiil suatu Novum DISAMPING


R

HARUS BERBENTUK TERTULIS DAN BERSIFAT SANGAT


es

MENENTUKAN, bentuk sangat menentukan tersebut artinya bukti


M

ng

tertulis tersebut merupakan suatu bukti yang tidak


on
gu

Halaman 82 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbantahkan, mempunyai kekuatan yang sempurna dan

si
mengikat, namun bila dapat dilumpuhkan oleh pihak lawannya
maka bukti itu menjadi tidak dapat dianggap sangat

ne
ng
menentukan lagi. Bila berkaitan dengan adanya suatu sosialisasi
suatu produk beschikking, maka arti sosialisasi tersebut harus
dilakukan di depan orang banyak yang berkaitan dengan

do
gu beschikking tersebut tidak dapat digantungkan atau ditentukan
dengan kehadiran seseorang saja. Artinya dengan tidak

In
A
hadirnya seseorang tersebut diartikan sosialisasi tidak dilakukan,
ini bukan merupakan kekeliruan hukum yang nyata
ah

lik
(rechtsdwaling). Disamping itu dalam pengajuan Peninjauan
Kembali disamping menerima permohonan adanya Novum
tersebut maka sebagai “check and balance” maka pihak Termohon
am

ub
juga harus diberikan kesempatan untuk melakukan pembelaanya
mengenai adanya permohonan tersebut, hal ini sesuai dengan
ep
asas “Audi et alteram partem” yaitu asas para pihak harus
k

didengar. Para pihak mempunyai kedudukan yang sama dan harus


ah

diperlakukan dan diperhatikan secara adil. Hakim tidak


R

si
dibenarkan hanya memperhatikan barang bukti, keterangan,
atau penjelasan salah satu pihak saja. 
Bila prosedur formil

ne
ng

ini tidak dilakukan, maka ini juga melanggar asas Audi et


alteram partem”;

do
gu

- Bahwa, menurut pendapat Ahli Hukum Acara Perdata Dr. Yoni A.


Setyono, S.H., M.H. pengertian Novum bila dikaitkan dengan
In
ketentuan Pasal 67 huruf (b) Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
A

sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004


tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
ah

lik

tentang Mahkamah Agung dan Undang-Undang No. 3 Tahun


2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 14
m

ub

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, berbunyi: “Apabila setelah


perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat
ka

menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat


ep

ditemukan”; 
Pengertian surat-surat bukti pada Pasal ini bila


ah

dikaitkan dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia


R

No. 1 Tahun 1982 tentang Peraturan Mahkamah Agung No. 1


es
M

Tahun 1980 yang disempurnakan, yang menyatakan bahwa


ng

“Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti


on
gu

Halaman 83 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang bersifat menentukan, yang pada waktu perkara diperiksa

si
tidak dapat ditemukan”;
Dengan demikian maka pengertian bukti baru (Novum) merupakan

ne
ng
bukti yang berbentuk surat yang isinya memuat suatu fakta yang
sudah terdapat/ sudah ada pada saat pemeriksaan perkara a-quo-
di tingkat pertama sebelum perkara a-quo- diputus oleh

do
gu pengadilan, namun fakta yang sudah ada dalam bukti surat
tersebut belum diajukan dan diperiksa, atau belum terungkap

In
A
dalam persidangan ketika perkara diperiksa, melainkan baru
diketahui/ ditemukan setelah perkara diputus, dan apabila
ah

lik
diajukan, diperiksa dan dipertimbangkan oleh Pengadilan, maka
Putusan Pengadilan akan berlainan dengan Putusan Pengadilan
yang terakhir karena sifatnya sangat menentukan;
am

ub
- Bahwa, sebagaimana yang dikemukakan di atas maka syarat bukti
adanya Novum bila harus merupakan bukti tertulis baik berupa alat
ep
bukti surat atau akta, baik itu berupa akta otentik maupun akta
k

dibawah tangan. Sehingga suatu Novum tidak dapat diajukan


ah

dengan alat bukti di luar alat bukti tertulis. Dalam pengajuan


R

si
Novum yang berupa alat bukti tertulis tersebut harus memenuhi 2
(dua) syarat yaitu syarat formil dan materiil;

ne
ng

Dalam Persyaratan formil, maka bila dihubungkan dengan


ketentuan Pasal 69 sub (b) Undang-Undang No. 14 Tahun 1985

do
gu

Tentang Mahkamah Agung, maka terhadap penemuan bukti baru


tertulis tersebut terhadap penemunya harus dilakukan
penyumpahan. Penyumpahan disini dilakukan oleh Hakim yang
In
A

ditunjuk Ketua Pengadilan di Pengadilan Tata Usaha Negara yang


menyidangkan pada tingkat pertama. Penyumpahan atas
ah

lik

penemuan baru ini berkaitan pula untuk menghitung jangka waktu


dan siapa penemunya, apakah pengajuan Peninjauan Kembali
m

ub

dengan alasan Novum ini sesuai dengan jangka waktu 180


(seratus delapan puluh) hari semenjak ditemukan dan apakah
ka

benar yang bersangkutan menemukan alat bukti tertulis tersebut


ep

setelah perkara tersebut mempunyai kekuatan hukum yang tetap.


ah

Bila sumpah ini tidak dilakukan maka Putusan Peninjauan


R

Kembali tersebut melanggar ketentuan pasal 69 huruf (b) yang


es

mempunyai kekuatan hukum memaksa (dwingen recht). Maka


M

ng

on
gu

Halaman 84 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bila dilanggar akan mengakibatkan batalnya Putusan

si
Peninjauan Kembali tersebut;
Dalam persyaratan materiil, suatu Novum disamping harus

ne
ng
berbentuk tertulis dan bersifat sangat menentukan, bentuk sangat
menentukan tersebut artinya bukti tertulis tersebut merupakan
suatu bukti yang tidak terbantahkan, mempunyai kekuatan yang

do
gu sempurna dan mengikat, namun bila dapat dilumpuhkan oleh
pihak lawannya maka bukti itu menjadi tidak dapat dianggap

In
A
sangat menentukan lagi;
- Bahwa, dikaitkan dengan pendapat Ahli Hukum Acara Perdata di
ah

lik
atas dan ketentuan Pasal 67 huruf (b) Undang-Undang No. 14
Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung, Pemohon Peninjauan
Kembali menolak dengan tegas pertimbangan Putusan Majelis
am

ub
Hakim Perkara No. 99 PK/TUN/2016 yang telah menerima bukti
yang dijadikan Novum oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII
ep
(d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara
k

Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016), sebagaimana bunyi


ah

pertimbangnya pada halaman 107 alinea 4:


R

si
“Bahwa dari fakta di persidangan secara objektif terungkap
sebagian warga Kecamatan Rembang telah mengikuti Rapat

ne
ng

Silaturahmi Pemerintah Kabupaten Rembang, PT. Semen Gresik


(Persero) Tbk (sekarang bernama PT. Semen Indonesia (Persero)

do
gu

Tbk) dengan warga Gunem dan sekitarnya 23 Juni 2013, termasuk


dalam daftar hadir adalah Joko Prianto (bukti T.II Intervensi-23),
akan tetapi berdasarkan Novum PK-1, PK-2, PK-3 dan PK-4
In
A

berupa tiket garuda, Boarding Pass, Surat Pernyataan Terbang


dan Email dari Garuda kepada Panin Tour, menunjukan pada
ah

lik

tanggal yang bersamaan dengan rapat tersebut, Joko Prianto


terbang dari Pontianak ke Cengkareng dengan Pesawat Garuda
m

ub

Flight No. GA 0507. Dengan demikian, terbukti bahwa Joko Prianto


tidak ikut hadir dalam Rapat Silaturahmi Pemerintah Kabupaten
ka

Rembang, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dengan warga Gunem


ep

dan sekitarnya tanggal 22 Juni 2012.”;


ah

- Bahwa, untuk membuktikan gugatannya tidak kedaluwarsa, Para


R

Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon


es

Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99


M

ng

PK/TUN/2016) telah membantah kehadiran Termohon Peninjauan


on
gu

Halaman 85 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kembali I dalam menghadiri acara sosialisasi berkaitan dengan

si
terbitnya Surat Keputusan Tata Usaha Negara tentang Ijin
Lingkungan Pemohon Peninjauan Kembali yang diadakan di

ne
ng
Gunem, Rembang, karena pada tanggal yang sama dia berdalih
tengah menggunakan Pesawat Garuda Indonesia yang terbang
dari Pontianak ke Jakarta, dengan mengajukan bukti surat yang

do
gu dipergunakan oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h
Pemohon Peninjauan Kembali I s/d VII dalam Perkara Peninjauan

In
A
Kembali No. 99 PK/TUN/2016) dalam Perkara Nomor : 99
PK/TUN/2016 berupa:
ah

lik
a. Email dari Garuda Indonesia yang ditandai dengan Bukti 04;
b. Tiket Garuda Indonesia dengan nomor tiket 126-3970060282
ditandai dengan bukti 01;
am

ub
c. Boarding Pass Garuda Indonesia yang ditandai dengan Bukti
02;
ep
d. Surat Pernyataan Terbang yang disahkan oleh Sdr. Alisa
k

Marselini (ticketing Garuda) Garuda Indonesia JKTKLGA 9740


ah

yang ditandai dengan bukti Bukti 03.


R

si
Bukti-bukti ini diajukan kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali
yang ditandai dengan Lampiran – 5a s/d Lampiran – 5d;

ne
ng

- Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali menolak dengan tegas


pertimbangan hukum tersebut di atas, sebab bukti-bukti tersebut

do
gu

yang diajukan sebagai Novum tidaklah memenuhi ketentuan


persyaratan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 67 huruf
(b) Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah
In
A

Agung, karena dengan adanya suatu sosialisasi suatu produk


beschikking, maka arti sosialisasi tersebut harus dilakukan di
ah

lik

depan orang banyak yang berkaitan dengan beschikking tersebut


tidak dapat digantungkan atau ditentukan dengan kehadiran
m

ub

seseorang saja dalam hal ini Joko Prianto (i.e Termohon


Peninjauan Kembali I);
ka

- Bahwa, disamping itu PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK


ep

SELAKU PIHAK YANG BERWENANG BERKAITAN DENGAN


ah

PENERBITAN BUKTI-BUKTI TERSEBUT TELAH MENYANGKAL


R

KEBENARAN BUKTI-BUKTI ITU KARENA BUKTI-BUKTI


es

TERSEBUT BUKAN MERUPAKAN SURAT-SURAT RESMI YANG


M

ng

DITERBITKANNYA. Hal ini secara tegas telah disampaikan dalam


on
gu

Halaman 86 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suratnya tertanggal 24 Mei 2016 dengan Nomor Surat

R
GARUDA/JKTWI-20065/2016 Perihal “Tanggapan Permohonan

si
Konfirmasi Dokumen Penerbangan”, yang ditujukan untuk

ne
ng
Pemohon Peninjauan Kembali (d/h bukti ini di tandai dengan
lampiran -1b dalam Perkara No. 99 PK/TUN/2016) sebagai
balasan surat Pemohon Peninjauan Kembali kepada PT. Garuda

do
gu Indonesia (Persero) Tbk tanggal 16 Mei 2016 (d/h bukti ini di
tandai dengan lampiran -1a dalam Perkara No. 99

In
A
PK/TUN/2016), adapun inti jawaban dari pihak Garuda terhadap
permohonan konfirmasi dokumen penerbangan tersebut adalah
ah

sebagai berikut:“

lik
a. Bahwa, dokumen-dokumen yang disampaikan dimaksud
dalam surat Bapak BUKAN MERUPAKAN DOKUMEN
am

ub
RESMI yang dikeluarkan oleh Garuda kepada
Penumpang;
ep
b. Bahwa dokumen-dokumen yang disampaikan dimaksud
k

juga BUKAN MERUPAKAN FORMAT TIKET ATAU


ah

BOARDING PASS YANG RESMI DIKELUARKAN OLEH


R

si
GARUDA KEPADA PENUMPANG”.
- Bahwa, berdasarkan jawaban surat tersebut di atas telah

ne
ng

membuktikan dengan jelas dan tegas bahwa BUKTI-BUKTI YANG


DIJADIKAN NOVUM OLEH TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI

do
gu

I S/D VII ITU BUKAN MERUPAKAN DOKUMEN RESMI YANG


DITERBITKAN PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK,
selain itu FORMAT TIKET DAN BOARDING PASS BUKAN
In
A

MERUPAKAN FORMAT RESMI YANG DITERBITKAN OLEH PT.


GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. Namun demikian, bukti-
ah

lik

bukti Novum yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali I -


VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara
m

ub

Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016) tersebut tetap


dipaksakan dan diterima sebagai Novum walaupun tidak
ka

bersifat menentukan dan tidak sah sebagai bukti Novum. Jika


ep

Majelis Hakim yang memutus Perkara Peninjauan Kembali No.


ah

99 PK/TUN/2016 ini memperhatikan dan memeriksa dengan


R

teliti bukti-bukti Novum tersebut yang disandingkan dengan


es

bukti surat Pemohon Peninjauan Kembali (Surat dari PT.


M

ng

Garuda Indonesia (Persero) Tbk d/h bukti ini di tandai dengan


on
gu

Halaman 87 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lampiran -1b dalam Perkara No. 99 PK/TUN/2016), maka Majelis

si
Hakim yang memutus perkara a-quo-, seharusnya menolak
Permohonan Peninjauan Kembali dari Termohon Peninjauan

ne
ng
Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali
dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016);
- Bahwa, perlu di tambahkan pula, karena bukti-bukti Novum yang

do
gu diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali I-VII (d/h sebagai
Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali

In
A
No. 99 PK/TUN/2016) tersebut telah nyata tidak diterbitkan oleh
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai pihak yang
ah

lik
berwenang, maka dapat dikatakan Termohon Peninjauan
Kembali I tidak pernah terbang dari Pontianak ke Jakarta pada
tanggal 22 Juni 2013, sebagaimana terlihat pada bukti-bukti yang
am

ub
tidak sah tersebut. Dengan kata lain bukti-bukti Novum yang
diajukan tersebut tidak dapat diajukan sebagai alat bukti yang sah
ep
dan menjadi bukti-bukti yang bersifat menentukan sebagaimana
k

maksud dari ketentuan Pasal 67 Huruf (b) Undang-Undang No. 14


ah

Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung;


R

si
- Bahwa, kalaupun benar quod-non- Termohon Peninjauan Kembali
I terbang dari Pontianak ke Jakarta pada tanggal 22 Juni 2013,

ne
ng

maka ketidakhadiran Termohon Peninjauan Kembali I bukan


merupakan suatu bukti yang menentukan untuk menyatakan

do
gu

gugatan Termohon Peninjauan Kembali I tidak kedaluwarsa


karena ketidakhadiran seseorang dalam sosialisasi Ijin
Lingkungan yang merupakan produk Tata Usaha Negara yang
In
A

harus disosialisasikan, maka ketidakhadiran seseorang dalam


sosialisasi itu, bukan merupakan bukti yang menentukan
ah

lik

untuk dijadikan Novum membatalkan Ijin Lingkungan itu, hal


ini sebagaimana pendapat hukum dari Ahli Hukum Acara Perdata
m

ub

Dr. Yoni A Setyono, S.H., M.H. yang menyatakan:


“Bila berkaitan dengan adanya suatu sosialisasi suatu produk
ka

beschikking, maka arti sosialisasi tersebut harus dilakukan di


ep

depan orang banyak yang berkaitan dengan beschikking tersebut


ah

tidak dapat digantungkan atau ditentukan dengan kehadiran


R

seseorang saja. Artinya dengan tidak hadirnya seseorang tersebut


es

tidak dapat diartikan sosialisasi tidak dilakukan”;


M

ng

on
gu

Halaman 88 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa, selain itu bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon

si
Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan
Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016)

ne
ng
tidak memenuhi syarat formil dan materiil karenanya tidak
memenuhi syarat sebagai bukti baru (novum) yang menentukan;
Tidak memenuhi syarat formil: bahwa, Hakim Peradilan Tata

do
gu Usaha Negara itu bersifat aktif dalam mencari kebenaran materiil
senada dengan pendapat Ahli Hukum Acara Perdata Dr. Yoni A.

In
A
Setiyono, S.H., M.H. yang menyatakan Peranan hakim Peradilan
Tata Usaha Negara yang aktif karena ia dibebani tugas untuk
ah

mencari kebenaran
materiil, oleh karena itu berdasarkan hal

lik
tersebut, pada saat sidang penyumpahan bukti-bukti yang
dijadikan Novum tersebut, PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
am

ub
yang telah di klaim oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII
(d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara
ep
Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016) menerbitkan bukti-bukti
k

tersebut quod-non- seharusnya dipanggil oleh Pengadilan Tata


ah

Usaha Negara Semarang dalam sidang pernyataan sumpah untuk


R

si
memastikan mengenai kebenaran ditemukan bukti-bukti

ne
berkaitan dengan tanggal dan hari surat bukti-bukti itu
ng

diterbitkan dan sekaligus pengesahan akan kebenaran bukti


tersebut oleh Pejabat PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

do
gu

yang berwenang untuk itu. Selain itu, pelanggaran atas syarat


formil yang dilakukan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara
In
Semarang yaitu karena Pemohon Peninjauan Kembali (yang
A

pada saat itu berkedudukan sebagai Termohon Peninjauan


Kembali II) tidak dipanggil untuk menghadiri sidang
ah

lik

penyumpahan, sedangkan pada pemeriksaan tingkat pertama


yaitu pemeriksaan di Pengadilan Tata Usaha Negara
m

ub

Semarang dimana Pemohon Peninjauan Kembali (yang pada


saat itu berkedudukan sebagai Termohon Peninjauan Kembali
ka

II) juga merupakan pihak dalam perkara, sehingga dengan


ep

demikian pemanggilan terhadap diri Pemohon Peninjauan


ah

Kembali (yang pada saat itu berkedudukan sebagai Termohon


R

Peninjauan Kembali II) merupakan suatu keharusan


es

berdasarkan ketentuan Pasal 28 D ayat (1) UUD’45 dan Pasal 4


M

ng

ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang


on
gu

Halaman 89 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kekuasaan Kehakiman yang berkaitan dengan check and

si
balance untuk kepentingan pembelaan diri berkaitan bukti-
bukti yang dijadikan Novum tersebut;

ne
ng
- Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka bukti-bukti yang
diajukan sebagai Novum oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d
VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara

do
gu Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016) bukanlah Novum
sebagaimana maksud ketentuan Pasal 67 huruf (b) Undang-

In
A
Undang No. 14 Tahun 1985 Undang-Undang Tentang
Mahkamah Agung;
ah

lik
- Bahwa, demikian pula bukti-bukti yang diajukan sebagai Novum
oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai
Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali
am

ub
No. 99 PK/TUN/2016) tidak memenuhi ketentuan Pasal 69 huruf
(b) Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Undang-Undang Tentang
ep
Mahkamah Agung;
k

- Bahwa, sebagaimana yang telah diuraikan di atas bukti-bukti yang


ah

dijadikan Novum harus disumpah dan disahkan oleh pejabat yang


R

si
berwenang, mengingat sifat hakim Peradilan Tata Usaha Negara
yang bersifat aktif untuk mencari kebenaran materiil, pemeriksaan

ne
ng

bukti-bukti itu TERNYATA TIDAK MEMENUHI SYARAT


PENYUMPAHAN SEBAGAI NOVUM sebagaimana maksud yang

do
gu

sebenarnya dari Pasal 69 huruf (b) Undang-Undang No. 14 Tahun


1985 Tentang Mahkamah Agung. Kalaupun benar quod-non-,
pernyataan sumpah telah dilakukan Termohon Peninjauan
In
A

Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali


dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016)
ah

lik

mengenai hari dan tanggal ditemukan bukti-bukti, tetapi bukti-bukti


yang diajukan yang diklaim sebagai Novum tersebut tidak pernah
m

ub

dilakukan sumpah oleh Pejabat PT. Garuda Indonesia


(Persero) Tbk yang memang secara Anggaran Dasarnya
ka

berwenang untuk itu untuk menyatakan kebenaran atas bukti-bukti


ep

tersebut. Hal tersebut menandakan adanya kekeliruan yang


ah

nyata dan kesengajaan yang dilakukan pada saat sidang


R

pemeriksaan bukti-bukti itu, dimana Pengadilan Tata Usaha


es

Negara Semarang yang katanya melakukan quod-non


M

ng

penyumpahan hanya pemeriksaan semata atas bukti-bukti, tidak


on
gu

Halaman 90 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memanggil PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang diklaim telah

si
menerbitkan bukti-bukti itu untuk mengkonfirmasi kebenaran bukti
itu dan juga memanggil Pemohon Peninjauan Kembali (yang pada

ne
ng
saat itu berkedudukan sebagai Termohon Peninjauan kembali II)
untuk menghadiri sidang tersebut untuk dimintakan keterangannya
mengenai kebenaran surat-surat quod-non yang menjadi Novum

do
gu itu;
- Bahwa, sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, PT.

In
A
Garuda Indonesia (Persero) Tbk berdasarkan suratnya pada
tanggal 24 Mei 2016 dengan Nomor Surat GARUDA/JKTWI-
ah

20065/2016 Perihal “Tanggapan Permohonan Konfirmasi

lik
Dokumen Penerbangan” telah menolak kebenaran bukti-bukti
yang telah dijadikan Novum tersebut, sehingga berdasarkan
am

ub
fakta ini, bukti-bukti itu tidak bernilai sebagai Novum yang sah
dan tidak bersifat menentukan. Hal ini sejalan dengan pendapat
ep
Ahli Hukum Acara Perdata Dr. Yoni A Setyono, S.H., M.H.,
k

sebagaimana yang diuraikan di atas, maka dengan adanya


ah

bantahan dan/atau penolakan yang dilakukan oleh PT. Garuda


R

si
Indonesia (Persero) Tbk, mengenai kebenaran bukti-bukti
yang diajukan tersebut, maka secara materiil bukti itu tidak

ne
ng

bersifat menentukan.

do
Bahwa, dengan demikian, tindakan Majelis Hakim Peninjauan Kembali yang telah
gu

memeriksa dan memutus Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 yang telah
menerima bukti-bukti yang tidak sah dan tidak bersifat menentukan
In
A

itu sebagai Novum, telah melanggar hukum dan melanggar kepastian


hukum yakni ketentuan Pasal 67 huruf (b) dan Pasal 69 huruf (b) Undang-Undang No.
14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung, karenanya wajar apabila Mahkamah Agung
ah

lik

Republik Indonesia menerima Permohonan Peninjauan Kembali ini dan Putusan No. 99
PK/TUN/2016 dinyatakan batal demi hukum (van rechtswege nietig; null and void).
m

ub
ka

ep

2. Putusan Peninjauan Kembali Perkara No. 99 PK/TUN/2016 Yang


Telah Diputus Oleh Majelis Hakim Peninjauan Kembali a-quo-
ah

Dengan Sengaja Melakukan Pelanggaran-Pelanggaran yang Bersifat


R

es

Substantif Secara Hukum Yakni Telah Melanggar Asas atau Prinsip


M

Keadilan, yang Dapat Diuraikan Sebagai Berikut:


ng

on
gu

Halaman 91 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. Majelis Hakim Peninjauan Kembali yang Telah Memeriksa,

si
Mengadili Dan Memutus Perkara Peninjauan Kembali Tersebut
Telah Melanggar Asas Imparsialitas;

ne
ng
- Bahwa, hakim dalam memeriksa dan memutus dalam suatu
perkara harus bertindak secara objektif dengan tidak membeda-
bedakan orang yang mana hal ini dikenal dengan asas

do
gu Imparsialitas/Fair Trial karena setiap orang sama kedudukannya
dihadapan hukum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 28 huruf

In
A
D ayat (1) UUD‟45 yang berbunyi:
“(1) setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,
ah

lik
dan KEPASTIAN HUKUM YANG ADIL SERTA PERLAKUAN
YANG SAMA DIHADAPAN HUKUM”;
- Bahwa, dalam sidang penyumpahan dan pengesahan bukti-bukti
am

ub
yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h
sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan
ep
Kembali No. 99 PK/TUN/2016) di Pengadilan Tata Usaha Negara
k

Semarang tersebut, Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai


ah

Termohon Peninjauan Kembali II) TIDAK PERNAH TERJADI,


R

si
KARENA Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai
Termohon Peninjauan Kembali II) dan PT. Garuda Indonesia

ne
ng

(Persero) Tbk TIDAK PERNAH DIPANGGIL SECARA SAH DAN


PATUT, sehingga tindakan Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu

Semarang tersebut adalah tindakan yang tidak fair dan parsial.


Padahal sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu ketentuan Pasal
28 huruf D ayat (1) UUD‟45 tersebut di atas adalah wajib
In
A

hukumnya Pemohon Peninjauan Kembali selaku pihak dalam


perkara tersebut, diundang oleh Majelis Hakim Peninjauan
ah

lik

Kembali untuk hadir dalam persidangan tersebut dalam kaitannya


dengan prinsip check and balance guna membela kepentingannya
m

ub

sebagaimana pendapat Ahli Hukum Acara Perdata Dr. Yoni A.


Setyono, S.H., M.H.;
ka

- Bahwa, hal yang sama juga telah diatur secara tegas dalam
ep

ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009


ah

Tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi:


R

“Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak


es

membeda-bedakan orang”.
M

ng

on
gu

Halaman 92 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa, ketetuan Pasal tersebut yang merupakan

R
pengejawantahan dari Pasal 28 huruf D ayat (1) UUD‟45 adalah

si
ketentuan yang wajib diikuti dan dipatuhi oleh hakim maupun

ne
ng
badan peradilan yang sedang memeriksa suatu perkara;
- Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 28 huruf D ayat (1) UUD‟45
dan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009

do
gu Tentang Kekuasaan Kehakiman yang diperkuat berdasarkan
pendapat Ahli Hukum Acara Perdata di atas, maka wajib

In
A
hukumnya kehadiran dari pihak Pemohon Peninjauan Kembali (d/h
sebagai Termohon Peninjauan Kembali II) dan pihak PT. Garuda
ah

lik
Indonesia (Persero) Tbk pada saat pemeriksaan bukti-bukti
tersebut. Dengan demikian ketidakhadiran Pemohon
Peninjauan Kembali (d/h sebagai Termohon Peninjauan
am

ub
Kembali II) dan pihak PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
menyebabkan secara hukum sidang pemeriksaan bukti-bukti
ep
itu tidak sah karena melanggar prosedur formil hukum acara
k

yakni melanggar asas imparsial/fair trial, karenanya bukti-bukti


ah

yang dijadikan Novum berdasarkan sidang pemeriksaan bukti-


R

si
bukti itu menjadi tidak sah, sehingga bukti-bukti tersebut tidak
mempunyai nilai kekuatan pembuktian. Namun demikian,

ne
ng

walaupun Novum itu tidak sah dan tidak mempunyai nilai


kekuatan pembuktian, tetap dipaksakan diterima dan

do
gu

dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Peninjauan Kembali No. 99


PK/TUN/2016;
Bahwa, Majelis Hakim Peninjauan Kembali Perkara No. 99
In
-
A

PK/TUN/2016 yang memeriksa dan memutuskan Perkara Putusan


a-quo- berdasarkan bukti-bukti Novum yang tidak sah, karena
ah

lik

adanya pelanggaran asas imparsial/ fair trial pada saat sidang


pemeriksaan bukti di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
m

ub

sebagaimana yang diuraikan di atas, juga pada tingkat Peninjauan


Kembali Majelis Hakim Peninjauan Kembali yang telah
ka

memutuskan perkara a-quo-, telah melanggar asas yang sama


ep

karena pada saat memeriksa dan memutus perkara a-quo- tidak


ah

memperhatikan dan memeriksa bukti surat yang diajukan oleh


R

Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai Termohon


es

Peninjauan Kembali II) yaitu bukti surat dari PT. Garuda


M

ng

Indonesia (Persero) Tbk yang telah secara tegas menolak


on
gu

Halaman 93 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kebenaran atas bukti-bukti yang dijadikan Novum oleh Termohon

si
Peninjauan Kembali I s/d VII (ditandai dengan lampiran -1b
dalam perkara No. 99 PK/TUN/2016), padahal bukti-bukti yang

ne
ng
dipaksakan dijadikan Novum tersebut katanya quod-non-
diterbitkan oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

do
gu Karenanya berdasarkan uraian-uraian di atas, putusan perkara Peninjauan Kembali
No. 99 PK/TUN/2016 telah sangat jelas dan terang benderang melanggar asas
fundamental hukum acara yakni asas imparsial/fair trial, maka sudah seharusnya

In
A
apabila Mahkamah Agung Republik Indonesia menerima Permohonan Peninjauan
Kembali Pemohon Peninjauan Kembali ini dan membatalkan Putusan Peninjauan
Kembali No. 99 PK/TUN/2016.
ah

lik
am

B. Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Telah Memeriksa,

ub
ep
k

Mengadili Dan Memutus Perkara Peninjauan Kembali Tersebut


ah

Telah Melanggar Asas Audio Et Alteram Partem


R
- Bahwa, pada saat sidang pemeriksaan dan pengesahan bukti-

si
bukti yang dijadikan Novum oleh Termohon Peninjauan Kembali I

ne
ng

s/d VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara


Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016), di Pengadilan Tata
Usaha Negara Semarang TIDAK PERNAH TERJADI, KARENA

do
gu

Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai Termohon


Peninjauan Kembali II) dan PT. Garuda Indonesia (Persero)
In
A

Tbk TIDAK PERNAH DIPANGGIL SECARA SAH DAN PATUT


oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang untuk mengikuti
ah

persidangan itu, dalam rangka check and balance untuk


lik

melakukan pembelaan diri, Pemohon Peninjauan Kembali (d/h


sebagai Termohon Peninjauan Kembali II) seharusnya diundang
m

ub

untuk menghadiri sidang tersebut;


- Bahwa, dengan demikian perbuatan Pengadilan Tata Usaha
ka

ep

Negara Semarang yang telah dengan sengaja tidak


mengundang Pemohon Peninjauan Kembali adalah kelalaian
ah

dan kekeliruan yang sangat nyata karena perbuatan itu adalah


R

tindakan yang tidak fair/partial yang tentunya telah melanggar


es
M

asas fundamental hukum acara yakni asas Equality Before


ng

on
gu

Halaman 94 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
The Law (Fair Trial/Impartial) yang telah diakui secara tegas

R
dalam Pasal 28 D ayat (1) UUD’45 yang menyatakan; ”(1)

si
setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,

ne
ng
dan KEPASTIAN HUKUM YANG ADIL SERTA PERLAKUAN
YANG SAMA DIHADAPAN HUKUM” dan juga tentunya telah
melanggar asas Audio Et Alteram Partem. Selain melanggar

do
gu Pasal 28 D ayat (1) UUD’45, Majelis Hakim Peninjauan Kembali
juga telah melanggar ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-

In
A
Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman,
yang menyatakan; “Pengadilan mengadili menurut hukum
ah

dengan tidak membeda-bedakan orang”;

lik
- Bahwa, berdasarkan pendapat Ahli Hukum Acara Perdata, Dr.
Yoni A. Setyono, S.H., M.H., PemohonPeninjauan Kembali (d/h
am

ub
sebagai Termohon Peninjauan Kembali II) harus dipanggil untuk
menghadiri sidang pemeriksaan bukti-bukti yang dijadikan Novum,
ep
untuk melakukan pembelaan diri yakni melakukan penyanggahan
k

atas bukti-bukti yang dijadikan Novum itu, sebagaimana


ah

pendapatnya sebagai berikut:


R

si
“Disamping itu dalam pengajukan Peninjauan Kembali
disamping menerima permohonan adanya Novum tersebut

ne
ng

maka sebagai “check and balance” maka pihak Termohon


juga harus diberikan kesempatan untuk melakukan

do
gu

pembelaanya mengenai adanya permohonan tersebut; hal ini


sesuai dengan asas “Audi et alteram partem” yaitu asas para
pihak harus didengar; Para pihak mempunyai kedudukan
In
A

yang sama dan harus diperlakukan dan diperhatikan secara


adil. Hakim tidak dibenarkan hanya memperhatikan barang
ah

lik

bukti, keterangan, atau penjelasan salah satu pihak saja. Bila


hal ini tidak dilakukan maka prosedur formil ini juga
m

ub

melanggar asas tersebut”;


- Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 28 huruf D ayat (1) UUD‟45
ka

dan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009


ep

Tentang Kekuasaan Kehakiman yang diperkuat berdasarkan


ah

pendapat Ahli Hukum Acara Perdata di atas, maka wajib


R

hukumnya kehadiran pihak Termohon Peninjauan Kembali pada


es

saat persidangan pemeriksaan bukti. Dengan demikian


M

ng

ketidakhadiran Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai


on
gu

Halaman 95 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Peninjauan Kembali II) dan PT. Garuda Indonesia

si
(Persero) Tbk menyebabkan secara hukum sidang
pemeriksaan bukti-bukti itu tidak sah karena melanggar

ne
ng
prosedur formil hukum acara yakni melanggar asas audi et
alteram partem, karenanya bukti-bukti yang dijadikan Novum
berdasarkan sidang pemeriksaan itu pada pengadilan Tata Usaha

do
gu Negara menjadi tidak sah sehingga tidak mempunyai nilai
kekuatan pembuktian. Namun, walaupun Novum itu tidak sah,

In
A
tetap saja dipaksakan diterima dan dipertimbangkan oleh Majelis
Hakim Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016;
ah

lik
- Bahwa, Majelis Hakim Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016,
tidak hanya melakukan pelanggaran asas audi et alteram partem
yaitu dengan tetap menerima bukti-bukti yang tidak sah yang telah
am

ub
dijadikan Novum itu, tetapi juga telah melanggar asas yang sama
yaitu asas audi et alteram partem karena pada saat memeriksa
ep
dan memutus perkara a-quo- tidak memperhatikan dan tidak
k

memeriksa bukti surat yang diajukan Pemohon Peninjauan


ah

Kembali (d/h sebagai Termohon Peninjauan Kembali II) yang


R

si
didapat dari PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang isi suratnya
telah secara tegas menolak kebenaran atas bukti-bukti yang telah

ne
ng

dijadikan Novum oleh Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII


(ditandai dengan lampiran P-1b dalam perkara No. 99

do
gu

PK/TUN/2016), padahal bukti-bukti yang dipaksakan dijadikan


Novum tersebut katanya quod-non- diterbitkan oleh PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk.
In
A
ah

Karenanya berdasarkan uraian-uraian di atas, putusan perkara Peninjauan Kembali


lik

No. 99 PK/TUN/2016 telah sangat jelas dan terang benderang melanggar asas
fundamental hukum acara yakni asas Audi Et Alteram Partem, maka sudah
seharusnya apabila Mahkamah Agung Republik Indonesia menerima Permohonan
m

ub

Peninjauan Kembali Pemohon Peninjauan Kembali ini dan membatalkan Putusan


Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016.
ka

ep
ah

C. Majelis Hakim Peninjauan Kembali Putusan No. 99 PK/TUN/2016


es

Telah Memeriksa, Mengadili Dan Memutus Perkara a-quo-


M

ng

Berdasarkan Novum Yang Tidak Sah Dan Tidak Benar;


on
gu

Halaman 96 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa, Novum merupakan bukti yang berbentuk surat yang isinya

si
memuat suatu fakta yang sudah terdapat/ sudah ada pada saat
pemeriksaan perkara a-quo- ditingkat pertama sebelum perkara a-

ne
ng
quo- diputus oleh pengadilan, namun fakta yang sudah ada dalam
bukti surat tersebut belum diajukan dan diperiksa, atau belum
terungkap dalam persidangan ketika perkara diperiksa, melainkan

do
gu baru diketahui/ ditemukan setelah perkara diputus, dan apabila
diajukan, diperiksa dan dipertimbangkan oleh pengadilan, maka

In
A
putusan pengadilan akan berlainan dengan putusan pengadilan
yang terakhir karena sifatnya sangat menentukan;
ah

lik
- Bahwa, bila sumpah ini tidak dilakukan maka Putusan Peninjauan
Kembali tersebut melanggar ketentuan Pasal 69 sub (b) Undang-
Undang No.14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung YANG
am

ub
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MEMAKSA (DWINGEN
RECHT). Maka bila dilanggar akan mengakibatkan batalnya
ep
Putusan Peninjauan Kembali tersebut;
k

- Dalam mengajukan alat bukti tertulis tersebut harus memenuhi 2


ah

(dua) syarat yaitu syarat formil dan materiil. Dalam syarat formil,
R

si
maka bila dihubungkan dengan ketentuan Pasal 69 sub (b)
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung,

ne
ng

maka terhadap penemuan bukti baru tertulis tersebut maka


terhadap penemunya harus dilakukan Penyumpahan;

do
gu

- Bahwa, sebagaimana yang telah diuraikan di atas bukti-bukti yang


dijadikan Novum harus disumpah dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang, mengingat sifat hakim Peradilan Tata Usaha Negara
In
A

yang bersifat aktif untuk mencari kebenaran materiil, pemeriksaan


bukti-bukti itu TERNYATA TIDAK MEMENUHI SYARAT
ah

lik

PENYUMPAHAN SEBAGAI NOVUM sebagaimana maksud yang


sebenarnya dari Pasal 69 huruf (b) Undang-Undang No. 14 Tahun
m

ub

1985 Tentang Mahkamah Agung. Kalaupun benar quod-non-,


pernyataan sumpah telah dilakukan Termohon Peninjauan
ka

Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali


ep

dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016)


ah

mengenai hari dan tanggal ditemukan bukti-bukti, tetapi bukti-bukti


R

yang diajukan yang diklaim sebagai Novum tersebut tidak pernah


es

dilakukan sumpah oleh Pejabat PT. Garuda Indonesia


M

ng

(Persero) Tbk yang memang secara Anggaran Dasarnya


on
gu

Halaman 97 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berwenang untuk itu untuk menyatakan kebenaran atas bukti-bukti

si
tersebut. Hal tersebut menandakan adanya kekeliruan yang
nyata dan kesengajaan yang dilakukan pada saat sidang

ne
ng
pemeriksaan bukti-bukti itu, dimana Pengadilan Tata Usaha
Negara Semarang yang katanya melakukan quod-non
penyumpahan hanya pemeriksaan semata atas bukti-bukti, tidak

do
gu memanggil PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang diklaim telah
menerbitkan bukti-bukti itu untuk mengkonfirmasi kebenaran bukti

In
A
itu dan juga memanggil Pemohon Peninjauan Kembali (yang pada
saat itu berkedudukan sebagai Termohon Peninjauan kembali II)
ah

lik
untuk menghadiri sidang tersebut untuk dimintakan keterangannya
mengenai kebenaran surat-surat quod-non yang menjadi Novum
itu;
am

ub
- Bahwa, sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, PT.
Garuda Indonesia (Persero) Tbk berdasarkan suratnya pada
ep
tanggal 24 Mei 2016 dengan Nomor Surat GARUDA/JKTWI-
k

20065/2016 Perihal “Tanggapan Permohonan Konfirmasi


ah

Dokumen Penerbangan” telah menolak kebenaran bukti-bukti


R

si
yang telah dijadikan Novum tersebut, sehingga berdasarkan
fakta ini, bukti-bukti itu tidak bernilai sebagai Novum yang sah

ne
ng

dan tidak bersifat menentukan. Hal ini sejalan dengan pendapat


Ahli Hukum Acara Perdata Dr. Yoni A Setyono, S.H., M.H.,

do
gu

sebagaimana yang diuraikan di atas, maka dengan adanya


bantahan dan/atau penolakan yang dilakukan oleh PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk, mengenai kebenaran bukti-bukti
In
A

yang diajukan tersebut, maka secara materiil bukti itu tidak


bersifat menentukan;
ah

lik

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, Majelis Hakim Peninjauan Kembali dalam
perkara a-quo- telah melakukan pelanggaran yang nyata terhadap ketentuan Pasal 69
m

ub

huruf (b) Undang-Undang No.14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung yang sifatnya wajib
ditaati, karenanya sudah seharusnya Mahkamah Agung Republik Indonesia menerima
ka

Permohonan Peninjauan Kembali Pemohon Peninjauan Kembali dan membatalkan


ep

Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016


ah

3. Putusan Peninjauan Kembali Perkara No. 99 PK/TUN/2016 telah


es
M

diputus oleh Majelis Hakim Peninjauan Kembali a-quo- dengan


ng

sengaja melakukan Pelanggaran-Pelanggaran yang bersifat


on
gu

Halaman 98 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
substantif secara hukum yakni telah melanggar Asas Manfaat, Yang

si
Dapat Diuraikan Sebagai Berikut:
A. Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 Telah

ne
ng
Menimbulkan Kerugian Negara
- Bahwa, Pembukaan UUD‟45 secara tegas menyatakan bahwa,
tujuan dan maksud bernegara adalah: melindungi seluruh

do
gu tumpah darah Negara Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut

In
A
memelihara ketertiban dunia;
- Bahwa, agar tujuan dan maksud Negara tersebut tercapai, maka
ah

lik
segala komponen bangsa harus turut serta dan berpartisipasi
serta memberikan manfaat untuk mewujudkannya, termasuk
dalam hal ini adalah penegakkan hukum dan penegak hukum;
am

ub
- Bahwa, R. Soeroso dalam bukunya yang berjudul “Pengantar
Ilmu Hukum”, hlm. 54 menyatakan fungsi-fungsi hukum sebagai
ep
berikut:
k

 sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat;


ah

 sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan


R

si
batin;

ne
Sebagai penggerak pembangunan;
ng

 fungsi kritis hukum.


- Bahwa, fungsi hukum sebagai alat Penggerak Pembangunan

do
gu

tentunya diwujudkan dalam tindak dan perbuatan dari aparat


penegak hukum (cq. Hakim) yang mendukung terlaksananya
In
dengan baik segala program pemerintah. Seperti diketahui pada
A

saat ini pemerintah sedang bergiat untuk membangun berbagai


infrastruktur, demi terwujudnya maksud dan tujuan bernegara
ah

lik

sebagaimana yang dinyatakan dalam pembukaan UUD‟45;


- Bahwa, dengan adanya Putusan Peninjauan Kembali No. 99
m

ub

PK/TUN/2016, ternyata telah melanggar salah satu fungsi hukum


yaitu hukum berfungsi atau bermanfaat sebagai Penggerak Roda
ka

Pembangunan. Putusan Peninjauan Kembali a-quo- telah


ep

menghambat Pemohon Peninjauan Kembali dalam


ah

melaksanakan tugasnya sebagai back bone/tulang punggung


R

untuk mendukung dan mensukseskan rencana strategis


es
M

Pemerintah Indonesia dalam percepatan pembangunan


ng

infrastruktur di Indonesia, karena putusan itu telah membatalkan


on
gu

Halaman 99 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Surat Keputusan Tata Usaha Negara Gubernur Jawa Tengah

si
Nomor 660.1/17 tertanggal 7 Juni tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Penambangan Dan Pembangunan Pabrik

ne
ng
Semen oleh Pemohon Peninjauan Kembali, yang merupakan
ruh dan landasan untuk berjalannya kegiatan Pabrik milik
Pemohon Peninjauan Kembali;

do
gu - Bahwa, Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 telah
mengakibatkan adanya potensi kerugian bagi Negara karena

In
A
telah menyia-nyiakan investasi YANG SANGAT BESAR yang
diambil dari APBN yang telah dikeluarkan sebesar ± Rp.
ah

lik
5.000.000.000.000,- (lima triliun rupiah) untuk Pembangunan
Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali dan pada saat ini
Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali pembangunannya
am

ub
telah mencapai 98%. Hal ini seperti yang terdapat dalam
pemberitaan dalam Beritasatu.com Tertanggal 13 November
ep
2016, yang berjudul “Pakar Nilai Putusan MA Soal Pabrik Semen
k

Rembang Akibatkan Ketidakpastian Investasi”


ah

(http://www.beritasatu.com/nasional/392323-putusan-ma-soal-
R

si
pabrik-semen-rembang-pakar-beri-kepastian-hukum-sekaligus-
ketidakpastian-investasi.html), yang pada intinya menyatakan :

ne
ng

“Proses pembangunan, Pabrik Semen Rembang saat ini sudah


mencapai 95 persen, dan tahun depan ditargetkan dapat

do
gu

beroperasi. Pabrik Semen ini menempati lahan seluas 55 hektare,


sedangkan luas tambang mencapai 450 hektare. Pabrik itu
mampu berproduksi selama 130 tahun dengan rata-rata produksi
In
A

mencapai 3 juta ton per tahun, dengan nilai investasi mencapai


Rp 4,5 triliun. Soegiyanto lebih lanjut menegaskan, putusan itu
ah

lik

akan menimbulkan komplikasi terhadap iklim investasi. Jika


pembangunan pabrik terhenti dan pabrik gagal beroperasi,
m

ub

akan merusak iklim investasi di Tanah Air”. (Lampiran -11);


- Bahwa, selain potensi kerugian Negara yang secara nyata dapat
ka

di hitung sebagaimana telah diuraikan di atas, terdapat juga


ep

potensi-potensi kerugian Negara secara materiil akan terjadi dan


ah

dampaknya justru lebih besar dan menimbulkan bahaya riil bagi


R

kelangsungan pembangunan infrastruktur strategis yang


es

ditargetkan oleh Negara. Dampak dan bahaya tersebut antara


M

ng

lain:
on
gu

Halaman 100 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bergantungnya Negara pada ketersediaan semen khususnya

si
pada pihak swasta atau bahkan pihak asing;
b. Harga semen yang tidak dapat dikontrol oleh Negara

ne
ng
mengingat ketergantungan kita dan tidak adanya kemandirian
Negara dalam memenuhi kebutuhan tersebut;
c. Khusus untuk infrastruktur strategis seperti Pembangunan

do
gu Infrastuktur wilayah perbatasan, militer, objek-objek vital
lainnya, tentunya apabila pembangunan infrastruktur-

In
A
infrastruktur tersebut mengalami kendala dalam
pembangunannya akan berdampak luas bahkan akan
ah

lik
berdampak terhadap ketahanan dan pertahanan Negara.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada huruf A di atas, Majelis Hakim
am

ub
Peninjauan Kembali dalam perkara a-quo- telah melakukan pelanggaran yang
nyata terhadap ketentuan atau Asas Manfaat yang sifatnya WAJIB DITAATI,
karenanya sudah seharusnya Mahkamah Agung Republik Indonesia menerima
ep
Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali dan
k

membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016.


ah

si
ne
ng

B. Proyek PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah merupakan


Back Bone/ Tulang Punggung dari Program Pembangunan

do
Infrastruktur Pemerintah;
gu

- Bahwa, kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen


Pemohon Peninjauan Kembali di Kabupaten Rembang pada
In
A

dasarnya termasuk dalam kategori “Kepentingan Umum”


sebagaimana tersebut dalam Pasal 49 huruf (b) UU TUN.
ah

lik

Mengingat Pemohon Peninjauan Kembali telah ditetapkan sebagai


Objek Vital Nasional Sektor Industri berdasarkan Keputusan
Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 620/M-
m

ub

IND/Kep/12/2012 tentang Objek Vital Nasional Industri


ka

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri


ep

Perindustrian No. 466/M-IND/Kep/8/2014 dengan jenis Industri


yaitu semen. Atas hal tersebut Pemohon Peninjauan Kembali
ah

menerima Sertifikat Objek Vital Nasional Sektor Industri dari


R

es

Menteri Perindustrian RI pada tanggal 2 September 2014


M

ng

on
gu

Halaman 101 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian 466/M-

si
IND/Kep/8/2014 (Lampiran-12);
- Bahwa, Pabrik Semen milik Pemohon Peninjauan Kembali

ne
ng
merupakan back bone/tulang punggung bagi pemerintah
Indonesia untuk melaksanakan Proyek-Proyek Strategis
Pembangunan Infrastruktur, seperti Infrastruktur Jalan, Pelabuhan,

do
gu Lapangan Udara, Sekolah, Puskemas dan Rumah Sakit serta
Infrastruktur Pertahanan dan Keamanan seperti Pembangunan

In
A
Pangkalan Militer, Markas dan Lapangan Udara di pulau-pulau
terluar dan perbatasan Indonesia;
ah

lik
- Bahwa, berdasarkan Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011
tentang masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia 2011-2025 sebagaimana telah diubah dengan
am

ub
Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 (selanjutnya disebut
ep
“Perpres MP3EI”) tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
k

Ekonomi Indonesia 2011-2025, maka Industri Semen terutama


ah

Industri Semen BUMN adalah merupakan salah satu Industri


R

si
yang diandalkan (back bone/ tulang punggung) untuk
mendukung program Percepatan dan Perluasan

ne
ng

Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Semen Gresik


akan MENGGUNAKAN 100% TENAGA KERJA ASLI INDONESIA

do
gu

TANPA MENDATANGKAN PEKERJA DARI LUAR NEGERI,


digunakannya tenaga kerja asal Indonesia sudah dilakukan sejak
Pembangunan Pabrik yang kini berjalan 94,4%. Dalam proyek
In
A

Pembangunan Pabrik, ada total 5.179 orang yang 2.260 di


antaranya merupakan warga Jawa Tengah dan sisanya dari luar
ah

lik

Jawa Tengah diantaranya Warga Rembang sendiri ada 1.079


orang yaitu di ring 1 ada 459 orang, ring 2 ada 174 orang, dan
m

ub

ring 3 ada 456 orang dari area Pabrik dan Penambangan.


Setelah proyek Pembangunan Pabrik rampung, akan dibuka
ka

lapangan kerja untuk proses produksi yang juga diambil dari warga
ep

lokal. Potensi lapangan kerjanya antara lain petugas penunjang


ah

operasi dan maintenance, keamanan, administrasi, dan lainnya.


R

Potensi serapan pasca proyek masih ada 825 tenaga kerja, belum
es

lagi dari multiplier effect peluang ekonomi seperti indekost, kantin,


M

ng

tenaga kerja dari rekanan, dan sebagainya, berdasarkan hal


on
gu

Halaman 102 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pembangunan Pabrik

si
Semen Pemohon Peninjauan Kembali tersebut dinilai
mengandung lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat daripada

ne
ng
bencananya. Oleh Karena itu atas program yang telah digariskan
oleh Presiden Republik Indonesia tersebut melalui Perpres MP3EI,
sangatlah diperlukan dukungan dari Perusahaan Industri Semen

do
gu yang salah satunya adalah Industri Semen milik Pemohon
Peninjauan Kembali untuk melakukan ekspansi usaha agar

In
A
program Presiden Republik Indonesia melalui Perpres MP3EI
dapat terealisasi;
ah

lik
- Bahwa, dengan demikian keberadaan Pabrik dan Penambangan
Semen Pemohon Peninjauan Kembali di Rembang, sangat
strategis dan bermanfaat karena membantu mempercepat
am

ub
program Pemerintah Republik Indonesia dalam membangun
Infrastruktur yang bermanfaat untuk kemajuan Bangsa dan Negara
ep
dari Sabang sampai Merauke. Dengan ketersediaan semen yang
k

berkesinambungan maka program itu tentunya dapat terjaga dan


ah

terlaksana dengan baik;


R

si
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada huruf B di atas, Majelis Hakim

ne
ng

Peninjauan Kembali dalam perkara a-quo- telah melakukan pelanggaran yang


nyata terhadap ketentuan atau Asas Manfaat yang sifatnya WAJIB DITAATI,
karenanya sudah seharusnya Mahkamah Agung Republik Indonesia menerima

do
gu

Permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali dan


membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016.
In
A

C. Tidak Terdapat Dampak Negatif Terhadap Pembangunan Pabrik


ah

lik

Semen bagi Masyarakat dan justru Masyarakat mendukung


Berdirinya Pabrik Semen Seperti Dalam Pemberitaan
m

ub

- Bahwa, kehadiran Pabrik Semen dapat memberikan manfaat


ekonomi bagi masyarakat Rembang dan masyarakat sekitarnya
ka

yakni dengan terbukanya kesempatan kerja di Pabrik Semen


ep

Pemohon Peninjauan Kembali, dan juga kemudian terbukanya


ah

kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar Pabrik;


R

- Bahwa, Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali akan


es

menggunakan 100% tenaga kerja asli Indonesia tanpa


M

ng

mendatangkan pekerja dari luar negeri, digunakannya tenaga


on
gu

Halaman 103 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerja asal Indonesia sudah dilakukan sejak Pembangunan Pabrik

si
yang kini berjalan 94,4%. Dalam Proyek Pembangunan Pabrik,
ada total 5.179 orang yang 2.260 di antaranya merupakan warga

ne
ng
Jawa Tengah dan sisanya dari luar Jawa Tengah diantaranya
Warga Rembang sendiri ada 1.079 orang yaitu di ring 1 ada
459 orang, ring 2 ada 174 orang, dan ring 3 ada 456 orang dari

do
gu area Pabrik dan penambangan. Setelah proyek Pembangunan
Pabrik rampung, akan dibuka lapangan kerja untuk proses

In
A
produksi yang juga diambil dari warga lokal. Potensi lapangan
kerjanya antara lain petugas penunjang operasi dan maintenance,
ah

lik
keamanan, administrasi, dan lainnya. Potensi serapan pasca
proyek masih ada 825 tenaga kerja, belum lagi dari multiplier
effect peluang ekonomi seperti indekost, kantin, tenaga kerja dari
am

ub
rekanan, dan sebagainya, berdasarkan hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Pembangunan Pabrik Semen Pemohon
ep
Peninjauan Kembali tersebut secara nyata berdampak
k

memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat;


ah

- Bahwa, keberadaan Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali


R

si
di Rembang bermanfaat bagi masyarakat Rembang karena
memberikan peluang ekonomi yakni terserapnya tenaga kerja dari

ne
ng

masyakarat Rembang dan terbukanya peluang ekonomi baru bagi


masyarakat sekitar Pabrik, manfaat yang dirasakan warga

do
gu

Rembang, disamping itu manfaat lain dengan keberadaan Pabrik


Semen PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk bagi masyarakat
Rembang adanya bantuan untuk khitanan, nikah masal, beasiswa,
In
A

hewan kurban, pemberian keterampilan rias pengantin bagi ibu-


ibu. Karena bermanfaat, masyarakat Rembang mendukung
ah

lik

Pabrik tetap berjalan dan menolak Putusan Peninjauan


Kembali No. 99 PK/TUN/2016, sebagaimana yang digambarkan
m

ub

berdasarkan berita-berita media on line antara lain:


 Berita Tertanggal 14 Oktober 2016, Berita Jatim.com berjudul
ka

“Warga Rembang: Lanjutkan Pembangunan Pabrik Semen”,


ep

(http://m.beritajatim.com/ekonomi/279659/warga_rembang:lanj
ah

utkan_pembangunan_pabrik_semen.html), yang inti beritanya


R

menyatakan: “Demo yang dimulai sekitar Pukul 09.00 WIB itu


es

diawali dengan aksi longmarch (jalan kaki) dari kawasan


M

ng

Videotron menuju ke depan pintu gerbang Kantor Halaman


on
gu

Halaman 104 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemprov Jateng. Sambil berorasi, mereka membawa spanduk

si
dan poster bertuliskan tuntutan warga yang mendukung tetap
berdirinya pabrik semen PT Semen Indonesia di Rembang.

ne
ng
Dikatakan, dulu kondisi ekonomi sebagian besar warga sangat
memprihatinkan. Warga hidup dalam kemiskinan. Namun,
sejak pabrik berdiri berangsur-angsur kondisi ekonomi

do
gu membaik. Pernyataan itu diamini Sudarji, Ketua LPMD
Tegaldowo. Menurutnya, sebagian besar warga setuju dan

In
A
mendukung berdirinya pabrik semen. Pembangunan pabrik
tidak akan merusak sumber air. "Sumber air warga tidak
ah

lik
terganggu. Karena wilayah eksplorasi tidak menganggu
sumber air. Dulu ada 7 perusahaan yang mengolah tambang di
wilayah kami tak pernah dipersoalkan, kenapa pabrik semen
am

ub
milik negara justru ditolak," ujar Sudarji.” (Lampiran-7a);
 Berita tertanggal 14 Oktober 2016, Beritasatu.com, berjudul
ep
“Ribuan Warga Rembang Demo Minta Pabrik Semen Tak
k

Ditutup”, (http://m.berita satu.com/nasional/392661-ribuan-


ah

warga-rembang-demo-minta-pabrik-semen-tak-ditutup.html),
R

si
yang inti beritanya menyatakan: “Ribuan warga dari lima desa
yang masuk ring satu pabrik semen Rembang meminta

ne
ng

pemerintah untuk tidak menutup atau menghentikan


pembangunan pabrik, Permintaan itu disampaikan sedikitnya

do
gu

100 orang warga yang sebagian besar telah dipekerjakan di


pabrik semen tersebut, di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl
Pahlawan Semarang”. (Lampiran-7b);
In
A

 Berita tertanggal 15 Oktober 2016,


radarsurabaya.jawapos.com, berjudul “Warga Rembang Tolak
ah

lik

Penghentian Semen Indonesia”,


(http://radarsurabaya.jawapos.com/read/2016/10/15/4009/warg
m

ub

a-rembang-tolak-penghentian-semen-indonesia), yang inti


beritanya menyatakan: “Sejumlah warga Rembang, Jawa
ka

Tengah yang tergabung dalam Forum Rakyat Rembang


ep

Bersatu (FRRB) menolak penghentian operasional pabrik


ah

Semen Indonesia. Aksi itu disuarakan menyusul putusan


R

Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan Peninjauan


es

Kembali (PK) bernomor register 99 PK/TUN/2016”. (Lampiran-


M

ng

7c);
on
gu

Halaman 105 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Berita tertanggal 15 Oktober 2016, www.beritalima.com,

R
berjudul, “Ratusan Warga Rembang Demo, Menolak Putusan

si
MA” (http://www.beritalima.com/2016/10/15/ratusan-warga-

ne
ng
rembang-demo-menolak-putusan-ma/), yang inti beritanya
menyatakan: “Ratusan warga Rembang yang tergabung dalam
Forum Rakyat Rembang Bersatu (FRRB) demo di depan

do
gu Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pahlawan,
Kota Semarang, Jumat (14/10/2016). Mereka menuntut

In
A
pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang tetap
dilanjutkan, Aksi tersebut menanggapi putusan Mahkamah
ah

lik
Agung (MA) yang mengabulkan Peninjauan Kembali (PK)
bernomor register 99 PK/TUN/2016 yang diajukan petani
Rembang dan LSM Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi)
am

ub
terkait izin lingkungan pembangunan pabrik PT Semen
Indonesia di Rembang, Jawa Tengah”. (Lampiran -7d);
ep
 Berita tertanggal 8 Desember 2016, www.beritalima.com,
k

berjudul, “Doa Ribuan Warga Rembang Untuk Kelanjutan


ah

Pabrik Semen”, (http://www.beritalima.com/2016/12/08/doa-


R

si
ribuan-warga-rembang-kelanjutan-pabrik-semen), yang inti
beritanya menyatakan: “Tidak kurang dari 4000 warga

ne
ng

menggelar acara doa bersama dan istighosah di pintu masuk


pabrik PT Semen Indonesia, di Desa Kadiwono, Kecamatan

do
gu

Bulu, Kabupaten Rembang, Rabu (7/12/2016) sore. Ini


merupakan salah satu bentuk dukungan warga agar
pembangunan pabrik semen ini tetap berjalan” (Lampiran-7e);
In
A

 Berita tertanggal 8 Desember 2016, merdeka.com berjudul ,


“Warga Rembang minta pabrik semen cepat beroperasi”,
ah

lik

(http://www..com/uang/warga-rembang-minta-pabrik-semen-
cepat-beroperasi.html), yang inti beritanya menyatakan:
m

ub

“Ribuan warga yang tinggal di Kecamatan Gunem dan Bulu


Kabupaten Rembang menggelar doa bersama dan istighosah
ka

di pintu pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa


ep

Tengah. Doa dan istighosah tersebut merupakan salah satu


ah

bentuk dukungan warga agar pembangunan pabrik Semen


R

Indonesia di Rembang agar cepat beroperasi” (Lampiran-7f);


es
M

ng

on
gu

Halaman 106 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Berita tertanggal 11 November 2016, Beritasatu.com, “Semen

si
Indonesia bangun Tandon, Warga Kajar Dan Pasucen di
Rembang Kini Nikmati Air Bersih”, (Beritasatu.com

ne
ng
http://www.beritasatu.com/nasional/398598-semen-indonesia-
bangun-tandon-warga-kajar-dan-pasucen-di-rembang-kini-
nikmati-air-bersih.html), yang inti beritanya menyatakan:

do
gu “Warga yang berada di ring satu pabrik semen PT Semen
Indonesia (SI) di Rembang, Jawa Tengah, kini dapat menikmati

In
A
air bersih. Dua desa yang kini dapat menikmati air itu, yakni
Desa Kajar dan Desa Pasucen, Kecamatan Gunem. “Selama
ah

lik
puluhan tahun, sejak jaman nenek moyang kami tinggal di
tempat ini, warga tak bisa menikmati air bersih. Warga setiap
tahun kesulitan mendapatkan air, termasuk air bersih, untuk
am

ub
kegiatan sehari-hari,” ujar Camat Gunem Teguh saat acara
penyerahan penyaluran air bersih bantuan PT SI di SDN 02
ep
Kajar”. (Lampiran-7g);
k

- Bahwa, selain bermanfaat untuk menunjang kepentingan


ah

Pembangunan Infrastruktur dan bagi masyarakat Rembang,


R

si
keberadaan Pabrik Semen dan Penambangan Semen Pemohon
Peninjauan Kembali ternyata tidak merusak keberadaan mata air

ne
ng

serta lingkungan, sebagaimana yang didengung-dengungkan oleh


pihak di luar masyarakat Rembang yang menolak keberadaan

do
gu

Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali, hal tersebut dapat


dilihat dalam pemberitaan-pemberitaan berikut:

In
Berita Tertanggal 14 Oktober 2016, Berita Jatim.com berjudul
A

“Warga Rembang: Lanjutkan Pembangunan Pabrik Semen”,


(http://m.beritajatim.com/ekonomi/279659/warga_rembang:lanj
ah

lik

utkan_pembangunan_pabrik_semen.html), yang inti beritanya


menyatakan: “Sudarji, Ketua LPMD Tegaldowo. Menurutnya,
m

ub

sebagian besar warga setuju dan mendukung berdirinya pabrik


semen. Pembangunan pabrik tidak akan merusak sumber air.
ka

"Sumber air warga tidak terganggu. Karena wilayah eksplorasi


ep

tidak menganggu sumber air. Dulu ada 7 perusahaan yang


ah

mengolah tambang di wilayah kami tak pernah dipersoalkan,


R

kenapa pabrik semen milik negara justru ditolak," ujar Sudarji”.


es

(Lampiran-7a);
M

ng

on
gu

Halaman 107 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Berita tertanggal 11 November 2016, berjudul “Semen

si
Indonesia Bangun Tandon, Warga Kajar dan Pasucen di
Rembang Kini Nikmati Air Bersih”, (Beritasatu.com

ne
ng
http://www.beritasatu.com/nasional/398598-semen-indonesia-
bangun-tandon-warga-kajar-dan-pasucen-di-rembang-kini-
nikmati-air-bersih.html), yang inti beritanya menyatakan:

do
gu “Warga yang berada di ring satu pabrik semen PT Semen
Indonesia (SI) di Rembang, Jawa Tengah, kini dapat menikmati

In
A
air bersih. Dua desa yang kini dapat menikmati air itu, yakni
Desa Kajar dan Desa Pasucen, Kecamatan Gunem. “Selama
ah

lik
puluhan tahun, sejak jaman nenek moyang kami tinggal di
tempat ini, warga tak bisa menikmati air bersih. Warga setiap
tahun kesulitan mendapatkan air, termasuk air bersih, untuk
am

ub
kegiatan sehari-hari,” ujar Camat Gunem Teguh saat acara
penyerahan penyaluran air bersih bantuan PT SI di SDN 02
ep
Kajar”. (Lampiran-7g);
k

 Berita Tertanggal 23 Nopember 2016, beritajatim.com dengan


ah

judul berita “Alat Penangkap Debu di Pabrik Semen Rembang


R

si
Paling Cangih”,
(http://beritajatim.com/ekonomi/283131/alat_penangkap_debu_

ne
ng

di_pabrik_semen_rembang_paling_canggih.html), yang inti


beritanya menyatakan: “Sigit Wahono menambahkan, dalam

do
gu

menjalankan roda perusahaan Semen Indonesia selalu


mengedepankan wawasan lingkungan (Green Industry). Jika
In
selama ini masyarakat berpikir bahwa penambangan yang
A

dilakukan perusahaan akan merusak lingkungan dan tidak


direklamasi. Namun demikian, tidak terjadi pada Semen
ah

lik

Indonesia”; (Lampiran-10);
- Bahwa, selain didukung oleh sebagian besar masyarakat
m

ub

Rembang, keberadaan Pabrik Semen dan Penambangan Semen


Pemohon Peninjauan Kembali juga didukung oleh Tokoh
ka

Masyarakat dan Tokoh Politik (Ketua DPR RI), seperti


ep

pemberitaan berikut:
ah

 Berita Tertanggal 9 Januari 2017, MEDIAINDONESIA.COM,


R

berjudul “(Wawancara) KH Maimoen Zubair: Saya Minta


es

Rembang Tetap Punya Pabrik Semen”


M

ng

on
gu

Halaman 108 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(http://mediaindonesia.com/news/read/86684/wawancara-kh-

si
maimoen-zubair-saya-minta-rembang-tetap-punya-pabrik-
semen/2017-01-09), yang inti beritanya menyatakan: Saya

ne
ng
meminta pabrik semen di Rembang diteruskan. Saya sudah
ketemu presiden dan gubernur, agar pembangunannya
dilanjutkan. Dulu yang minta agar Semen Gresik dibangun di

do
gu Rembang, Pak Bibit Waluyo (Gubernur Jateng).
Pabrik Semen Indonesia itu badan usaha milik negara (BUMN)

In
A
dan itu sama saja milik bangsa. BUMN ini juga menjadi salah
satu „ukuran‟ kekayaan negara kita. Pabrik semen ini termasuk
ah

BUMN. Jadi, apa pun saya harus ikut mendukung „besarnya‟

lik
BUMN dan bukan mendukung supaya BUMN menjadi semakin
kecil. Saya ingin BUMN itu semakin berkembang.
am

ub
Untuk membela Tanah Air itu kewajiban bagi agama atau
enggak? Lalu, bagaimana hukumnya kalau orang tidak ingin
ep
negara kita tidak kaya? Kalau dikatakan Semen Indonesia
k

berbahaya, mulai kapan ada pabrik semen?


ah

Belum ada yang pernah mengatakan pabrik semen


R

si
membahayakan lingkungan. Kalau memang dikatakan
membahayakan lingkungan ya jangan Rembang saja.

ne
ng

Logikanya, pembangunan –sekarang ini-- kan butuh banyak


semen. Antisemen, antipembangunan. Zaman sekarang tidak

do
gu

mungkin membangun tanpa semen. Bikin jembatan tidak cukup


hanya dibutuhkan besi, begitu juga jalan-jalan.
Sekarang kalau semen itu dicukupi bangsa sendiri, tentunya
In
A

kita tidak perlu impor.


Kalau pabrik Jawa Tengah ini „hancur‟, saya khawatir Jawa
ah

lik

Tengah ini menjadi pusat kehancuran (investasi) di negeri ini.


Kalau ada pabrik semen didemo hancur, jangan sampai itu
m

ub

menjadi awal kehancuran pabrik semen lain di mana-mana. Ini


alasan Saya mendukung pabrik semen ini, selain ingin negara
ka

ini kaya dan makmur (Lampiran – 8a);


ep

 Berita tanggal 12 Januari 2017, warta10.com, berjudul: “DPR


ah

Dukung Pembangunan Pabrik Semen di Rembang”


R

(http://nasional.warta10.com/dpr-dukung-pembangunan-pabrik-
es

semen-di-rembang.116924.html), yang inti beritanya


M

ng

menyatakan : Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan


on
gu

Halaman 109 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah

si
selayaknya tetap berlanjut. Kehadiran pabrik semen itu diyakini
sangat bermanfaat bagi kesejahteraan warga sekitarnya;

ne
ng
Supaya tetap berjalan supaya masyarakat di sana tidak rugi,
kata Novanto saat menerima belasan perwakilan warga
Rembang yang menyampaikan aspirasi, Kamis 12 Januari

do
gu 2017;
Apalagi, lanjut Novanto, pembangunan pabrik semen tersebut

In
A
merupakan salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan
produksi salah satu kompenen pembangunan fisik di republik
ah

lik
ini. Dengan semakin besar jumlah produksi diharapkan harga
semen semakin murah bagi rakyat;
Baik bagi pemerintah maupun masyarakat supaya ini bisa
am

ub
memberi manfaat bagi pembangunan, dan harga di pasar
menjadi lebih murah, kata Novanto (Lampiran-8b);
ep
 Berita tanggal 13 Januari 2017, wartaekonomi.co.id, berjudul
k

“Setnov Sebut Semen Indonesia Sumber Ketahanan Industri


ah

Dalam Negeri” ;
R

si
(http://m.wartaekonomi.co.id/berita127244/setnov-sebut-
semen-indonesia-sumber-ketahanan-industri-dalam-

ne
ng

negeri.html), yang inti beritanya menyatakan: Ketua DPR RI


Setya Novanto menilai PT Semen Indonesia yang membangun

do
gu

pabrik semen di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dapat


menjadi sumber ketahanan industri dalam negeri. "Saat ini
In
kapasitas produsen semen di Indonesia mayoritas dikuasai
A

pemain dunia dan swasta yakni sekitar 65 persen," kata Setya


Novanto ketika menerima kunjungan perwakilan warga dari
ah

lik

lima desa di sekitar lokasi pabrik semen, di Gedung


MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (12/1/2017)
m

ub

Kedatangan perwakilan warga dari lima desa di sekitar lokasi


pabrik semen PT Semen Indonesia ke DPR RI guna
ka

mendapatkan dukungan agar pabrik semen yang berada di


ep

wilayah desa mereka segera dapat beroperasi karena disadari


ah

memberikan manfaat bagi warga desa mereka;


R

Menurut Novanto, Pemerintahan Joko Widodo memiliki tekad


es

agar kepentingan industri dalam negeri harus diutamakan


M

ng

karena memberi manfaat bagi rakyat. Ketua Umum Partai


on
gu

Halaman 110 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Golkar ini menjelaskan, PT Semen Indonesia merupakan salah

si
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kinerja baik
hingga saat ini. "Keberadaan PT Semen Indonesia sebagai

ne
ng
BUMN tentu saja menjadi salah satu sumber ketahanan
industri dalam negeri," katanya;
Karena itu, kata Novanto, DPR RI mendukung kegiatan

do
gu operasional PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang,
untuk segera dijalankan. "Sebagai wakil rakyat, tentu saja

In
A
kepentingan rakyat di atas segala-galanya. Apalagi potensi
keuntungan bagi kehidupan masyarakat sangat besar dan
ah

lik
cukup menjanjikan," katanya (Lampiran-8c);
 Berita tanggal 13 Januari 2017, sindonews.com, berjudul
“Setnov Beri Solusi Agar Pabrik Semen Bisa Dibangun di
am

ub
Indonesia”
(http://ekbis.sindonews.com/read/1170493/34/setnov-beri-
ep
solusi-agar-pabrik-semen-bisa-dibangun-di-indonesia-
k

14842381077), yang inti beritanya menyatakan: Perwakilan


ah

warga lima desa yaitu Desa Timbrangan, Tegaldowo,


R

si
Kadiwono, Pasucen dan Kajar yang berada di wilayah ring 1
Pabrik Semen Indonesia, Rembang, Jawa Tengah, pada

ne
ng

Kamis (17/1/2017) mendatangi Gedung DPR;


Kedatangan mereka untuk menemui Ketua DPR Setya

do
gu

Novanto, untuk meminta dukungan agar pabrik Semen


Indonesia yang berada di wilayah desa mereka segera dapat
In
beroperasi. Hal ini karena keberadaan pabrik telah terbukti
A

memberikan manfaat bagi warga lima desa tersebut;


"Kami tidak mempermasalahkan pabrik ini. Yang
ah

lik

mempermasalahkan justru adalah orang lain. Mohon bapak


bisa memperjuangkan aspirasi kami,” kata Sarki, warga Desa
m

ub

Pasucen saat berdialog dengan Ketua DPR Setya Novanto


(Setnov) di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen
ka

Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017);


ep

Menanggapi aspirasi masyarakat, Setnov menyatakan bahwa


ah

pemerintah memang membutuhkan semen dalam jumlah besar


R

untuk menunjang pembangunan infrastruktur. Karena itu


es

keberadaan pabrik semen sangat dibutuhkan;


M

ng

on
gu

Halaman 111 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap permintaan warga lima desa di wilayah ring 1 pabrik

si
Semen Indonesia Rembang, Setnov menyatakan bahwa DPR
akan memperjuangkan hal tersebut (Lampiran-8d);

ne
ng
- Bahwa, kalaupun ada yang melakukan penolakan terhadap Pabrik
Semen milik Pemohon Peninjauan Kembali maka, yang
melakukan penolakan hanyalah segelintir orang dan

do
gu kebanyakan dari luar masyarakat Rembang misalnya daerah
Pati yang jaraknya ratusan kilo meter dari Rembang, seperti

In
A
yang terdapat dalam pemberitaan-pemberitaan berikut:
 Beritajatim.com tanggal 27 Oktober 2016, berjudul “Yang
ah

Menolak Pabrik Semen Bukan Warga Rembang, Tapi Pati”,

lik
(http://beritajatim.com/ekonomi/280835/yang_menolak_pabrik_
semen_bukan_warga_rembang,_tapi_pati.html), yang pada
am

ub
intinya menyatakan: “Farouk mengatakan, kalaupun ada
penolakan terhadap pembangunan pabrik Semen Indonesia,
ep
mayoritas justru bukan dari masyarakat Rembang asli. Farouk
k

menyatakan, masyarakat penolak pabrik Semen Indonesia


ah

merupakan warga Kabupaten Pati, "Warga Rembang asli yang


R

si
kontra pembangunan pabrik Semen Indonesia tidak lebih dari
5%, sisanya warga Pati," tutur dia sebagaimana pers rilis

ne
ng

Forum Warga Rembang Bangkit. Menurut Farouk, para warga


diprovokasi LSM dan JMPPK agar menolak pembangunan

do
gu

pabrik Semen Indonesia. Farouk menyebutkan, tokoh di


belakang yang memotori terjadinya penolakan bernama
Gunretno”. (Lampiran-9a);
In
A

 Kompasiana.com tanggal 12 Desember 2016, berjudul, “ada


apa dengan Gunretno”,
ah

lik

(http://www.kompasiana.com/dedyandaresta/ada-apa-dengan-
gunretno_584e4e8e4523bdbb0b6ea5cb), yang pada intinya
m

ub

menyatakan: “Gunretno merupakan tokoh sedulur sikep, yang


rumahnya di Dusun Bombong, Desa Baturejo, Kecamatan
ka

Sukolilo Pati. Dimana Gunretno begitu gagah berani serta


ep

bersikap heroik serta luar biasa dalam menggerakkan


ah

penolakan Semen Rembang, tetapi disaat yang sama


R

melupakan pabrik semen di Pati. Mengapa Gunretno melawan


es

Semen Rembang tetapi mendiamkan PT. Indocement yang


M

ng

akan mengeksploritasi Pegunungan Kendeng di Kayen


on
gu

Halaman 112 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Tambakromo, Pati. Gunretno bersama Jaringan

si
Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menggelar
aksi jalan kaki dari Rembang ke Semarang. Mereka berangkat

ne
ng
dari Rembang pada Senin 5 Desember 2016 dan tiba di
Semarang pada Jumat 9 Desember 2016, anehnya diantara
hari-hari longmarch itu terjadi pristiwa yang seharusnya

do
gu menjadi perhatian Gunretno, ialah terbitnya akta pendirian
perusahaan yang akan mendirikan pabrik semen di Pati. Surat

In
A
itu adalah Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI Nomor AHU-0054914.AH.01.01 Tahun 2016 Tentang
ah

lik
Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT.
Asia Cement Pati yang disingkat PT. Cement Pati, keputusan
ini ditetapkan di Jakarta tanggal 8 Desember 2016. Adanya
am

ub
penerbitan akta anak perusahaan baru dari Indocement di
Pati namun tidak ada sepatah katapun menyuarakan
ep
penolakan, serta tidak ada pernyataan media ataupun
k

demo menentang. Kenapa Gunretno rajin ke Rembang,


ah

menolak Pabrik Semen, tapi ia membiarkan rumahnya


R

si
sendiri di Pati akan diobok-obok oleh Indocement.”
(Lampiran-9b);

ne
ng

- Bahwa, Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016, telah


menghambat adanya kesempatan kerja bagi warga Rembang

do
gu

maupun warga Indonesia yang akan bekerja di Pabrik Semen


Rembang milik Pemohon Peninjauan Kembali. Menghilangkan
kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesempatan
In
A

berusaha bagi warga sekitar pabrik dengan keberadaan Pabrik


ah

lik

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada huruf C di atas, Majelis Hakim Peninjauan
Kembali dalam perkara a-quo- telah melakukan pelanggaran yang nyata terhadap
m

ub

ketentuan atau Asas Manfaat yang sifatnya WAJIB DITAATI, karenanya sudah seharusnya
Mahkamah Agung Republik Indonesia menerima Permohonan Peninjauan Kembali
Pemohon Peninjauan Kembali dan membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No. 99
ka

PK/TUN/2016
ep
ah

Semen dimaksud, seperti misalnya usaha pemondokan (kos-


R

kosan), warung makan, warung klontong atapun usaha-usaha


es

lainnya di bidang perekonomian berkat adanya Pabrik Semen


M

ng

Pemohon Peninjauan Kembali;


on
gu

Halaman 113 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Termohon Peninjauan

si
Kembali VIII) Yang Dibatalkan Oleh Putusan No. 99 PK/TUN/2016 a-
quo- Yakni No. 660.1/17 Tahun 2012 Yang Berkaitan Dengan Izin

ne
ng
Lingkungan Kegiatan Penambangan Oleh PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk, Di Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah
Tertanggal 7 Juni 2012, Telah Diterbitkan Dengan Memenuhi Asas-

do
gu Asas Umum Pemerintahan Yang Baik Karena Penerbitan Surat Izin
Lingkungan Tersebut Telah Memenuhi Ketentuan Undang-Undang

In
A
No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
ah

lik
A. Proses Pembuatan AMDAL PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
(d/h bernama PT. Semen Gersik (Persero) Tbk) TELAH
MEMENUHI Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB);
am

ub
- Bahwa, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h bernama PT.
Semen Gersik (Persero) Tbk), merupakan sebuah Badan Usaha
ep
Milik Negara di bidang Industri Semen yang sedang melaksanakan
k

Penambangan serta Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten


ah

Rembang;
R

si
- Bahwa, untuk kegiatan hal tersebut di atas telah dilakukan Kajian
Lingkungan Hidup, adapun Tujuan dan kegunaan studi AMDAL

ne
ng

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h bernama PT. Semen


Gersik (Persero) Tbk) adalah:

do
gu

 Tujuan Studi AMDAL PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h


bernama PT. Semen Gersik (Persero) Tbk), diantaranya:

In
Mengidentifikasi dampak penting rencana kegiatan
A

pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Rembang,


Provinsi Jawa Tengah pada tahap Prakonstruksi, oprasi,
ah

lik

dan pasca oprasi;


 Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang di
m

ub

perkirakan terkena dampak penting akibat rencana kegiatan


Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Rembang,
ka

Provinsi Jawa Tengah;


ep

 Memprakirakan dan mengevaluasi dampak penting sebagai


ah

akibat adanya rencana kegiatan Pembangunan Pabrik


R

Semen di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;


es
M

ng

on
gu

Halaman 114 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Merumuskan saran tindak dalam pengelolaan dan

si
pemantauan lingkungan hidup di tapak rencana kegiatan
dan sekitarnya;

ne
ng
 Bahwa, adapun Tujuan dan kegunaan studi AMDAL PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h bernama PT. Semen
Gersik (Persero) Tbk) adalah:

do
gu  Bagi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h bernama PT.
Semen Gersik (Persero) Tbk) ;

In
A
 Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan
alternatif-alternatif yang layak dari segi lingkungan
ah

lik
hidup, teknis, dan ekonomis;
 engetahui permasalahan lingkungan hidup yang
mungkin timbul dan cara-cara pencegahan dan
am

ub
penanggulangan sebagai akibat adanya rencana
kegiatan Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten
ep
Rembang, Provinsi Jawa Tengah;
k

 Sebagai pedoman pengelolaan dan pemantauan


ah

lingkungan hidup seperti yang tertuang dalam dokumen


R

si
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (untuk

ne
ng

selanjutnya disebut RPL);


 Sebagai bahan uji komprehensif agar dapat digunakan

do
gu

sebagai dasar penyempurna rencana kegiatan.


 Bagi Pemerintah Kabupaten Rembang
In
 Membantu untuk pertimbangan dalam pengambilan
A

keputusan guna memberikan ijin dari segi lingkungan


hidup;
ah

lik

 Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam


perencanaan rencana kegiatan Pembangunan Pabrik
m

ub

Semen di di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa


Tengah;
ka

 Sebagai dasar pertimbangan penilaian kesesuaian


ep

rencana kegiatan Pembangunan Pabrik Semen di


ah

Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.


R

 Bagi Masyarakat
es


M

Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya


ng

di sekitar tapak kegiatan, sehingga dapat


on
gu

Halaman 115 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan

si
perubahan yang terjadi, serta dapat memanfaatkan
dampak positif dan menghindari dampak negatif yang

ne
ng
diperkirakan akan timbul;
 Sebagai bahan pertimbangan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan dan

do
gu pemantauan lingkungan hidup;
 Memberikan informasi tentang hak dan kewajiban

In
A
masyarakat kaitannya dengan rencana kegiatan
perluasan dalam menjaga dan mengelola kualitas
ah

lik
lingkungan hidup;
- Bahwa, adapun yang termuat dalam dokumen AMDAL di
dalamnya terdiri dari:
am

ub
 Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(untuk selanjutnya disebut “KA Andal”), dokumen ini
ep
merupakan dokumen pertama dari dokumen AMDAL,
k

dokumen ini berisi panduan terhadap pelaksanaan studi, baik


ah

di lapangan maupun data yang diperoleh dari analisis


R

si
laboratorium dari sampel lingkungan yang diambil di lapangan.
Selain itu, ada data atau informasi yang didapat dari

ne
ng

masyarakat berupa masukan tertulis atau lisan dari pertemuan


sosialisasi tentang Proyek Penambangan Dan Pembangunan

do
gu

Pabrik Semen di Kabupaten Rembang. Disamping itu juga


dipasang pengumuman tentang rencana Pembangunan
In
Pabrik Semen PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h
A

bernama PT. Semen Gersik (Persero) Tbk) di kantor


Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang;
ah

lik

Hal tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara


Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman
m

ub

Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan


Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
ka

No. 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan


ep

Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai


ah

Dampak Lingkungan Hidup;


R

 Analisis Dampak Lingkungan Hidup (untuk selanjutnya


es

disebut “Andal”), dokumen Andal ini disusun dengan kajian


M

ng

yang merujuk pada KA Andal yang sudah memperoleh


on
gu

Halaman 116 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Kesepakatan KA Andal berdasarkan Surat

si
Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/2 Tahun
2012 tanggal 03 Januari 2012. Format penulisan AMDAL pun

ne
ng
telah merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

do
gu  Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (untuk
selanjutnya disebut “RKL”), penyusunan dokumen RKL ini

In
A
disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
ah

lik
dengan format penyusunan merujuk pada Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
am

ub
Lingkungan;
Adapun yang menjadi maksud dan tujuan RKL kegiatan
ep
Rencana Pembangunan Pabrik Semen PT. Semen Indonesia
k

(Persero) Tbk (d/h bernama PT. Semen Gersik (Persero)


ah

Tbk), antara lain:


R

si
 Melaksanakan penanggulangan dampak negatif penting
dari kegiatan Rencana Pembangunan Pabrik Semen PT.

ne
ng

Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h bernama PT. Semen


Gersik (Persero) Tbk);

do
gu

 Memenuhi dan melaksanakan ketentuan perundang-


undangan yang berkaitan dengan aspek lingkungan
In
hidup;
A

 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (untuk


selanjutnya disebut “RPL”), berdasarkan rencana
ah

lik

Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka hasil pengelolaan


dampak penting perlu dipantau, upaya ini perlu dituangkan
m

ub

dalam dokumen RPL;


Adapun yang menjadi latar belakang perlunya dilaksanakan
ka

RPL ditinjau dari sudut kepentingan PT. Semen Indonesia


ep

(Persero) Tbk (d/h bernama PT. Semen Gersik (Persero) Tbk)


ah

adalah untuk:
R

 Menjaga agar kegiatan dapat berjalan lancar dan sesuai


es

jadwal;
M

ng

on
gu

Halaman 117 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Menjamin terpeliharanya fasilitas proyek;

R

si
Efisiensi biaya kegiatan;
 Koordinasi kegiatan pemantauan lingkungan.

ne
ng
Dan, yang menjadi latar belakang perlunya dilaksanakan RPL
ditinjau dari sudut kepentingan pihak lain adalah untuk:
 Menghindari tumpang tindih kepentingan;

do
gu  Mencegah timbulnya keresahan sosial;
 Menjamin ketertiban dan keamanan;

In
A
 Menjamin terpeliharanya kondisi kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya.
ah

lik
Adapun tujuan RPL ini adalah:
 Untuk memantau pelaksanaan penanggulangan dampak
negatif penting dari kegiatan Rencana Penambangan
am

ub
dan Pembangunan Pabrik Semen PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk (d/h bernama PT. Semen Gersik (Persero)
ep
Tbk);
k

 Untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan


ah

perundang-undangan yang berkaitan dengan aspek


R

si
lingkungan hidup;
 Melaksanakan pemantauan komponen lingkungan hidup

ne
ng

yang terkena dampak dan komponen kegiatan Rencana


Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen PT.

do
gu

Semen Indonesia (Persero) Tbk (d/h bernama PT.


Semen Gersik (Persero) Tbk);
 Menyusun pola pemantauan yang terdiri atas waktu,
In
A

lokasi, dan cara memantau terhadap upaya penanganan


dampak lingkungan hidup;
ah

lik

 Menetapkan instansi-instansi terkait dalam pelaksanaan,


pengawasan dan penerima hasil pemantauan dampak
m

ub

lingkungan hidup;
RPL merupakan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi
ka

dampak penting pada ANDAL. RPL disusun dengan merujuk


ep

pada hasil evaluasi dampak penting pada ANDAL dan RKL.


ah

Dokumen RPL ini disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah


R

Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak


es

Lingkungan Hidup dengan format penyusunan merujuk pada


M

ng

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun


on
gu

Halaman 118 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai

si
Dampak Lingkungan;

ne
ng
Bahwa, berdasarkan uraian dokumen AMDAL tersebut di atas, dengan telah
dilakukannya tahap-tahap penyusunan AMDAL sesuai dengan Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik (AUPB), Dengan ini DOKUMEN AMDAL TIDAK MENGANDUNG

do
gu CACAT PROSEDUR, SEHINGGA KEPUTUSAN OBJEK SENGKETA YANG DITERBITKAN
BERDASARKAN DOKUMEN AMDAL TERSEBUT SECARA MUTATIS MUTANDIS TIDAK
MENGANDUNG CACAT YURIDIS PULA

In
A
ah

B. Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Termohon Peninjauan

lik
Kembali VIII) Yang Dibatalkan Oleh Putusan No. 99 PK/TUN/2016
a-quo- Yakni No. 660.1/17 Tahun 2012 Yang Berkaitan Dengan
am

ub
Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Oleh PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk, Di Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah
ep
Tertanggal 7 Juni 2012, telah sesuai dengan Asas-Asas Umum
k

Pemerintahan yang Baik (AUPB);


ah

- Bahwa, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (untuk


R

si
selanjutnya disebut “AUPB”) menjadi patokan dan batasan sebuah
pelaksanaan suatu keputusan yang dilakukan oleh pemerintah,

ne
ng

sehingga apabila pelaksanaan keputusan yang dilakukan


pemerintah itu bertentangan dengan AUPB ini, maka kita bisa

do
gu

menggugatnya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN);


- Bahwa, dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
In
A

dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Pasal 1 angka (6)


menyebutkan bahwa Asas Umum Pemerintahan Negara yang
ah

lik

Baik adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan,


kepatutan, dan norma hukum, untuk mewujudkan Penyelenggara
m

ub

Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Lalu di dalam Bab III Pasal 3 UU No. 28 Tahun 1999 menyebutkan
ka

Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Negara yaitu:


ep

 Asas Kepastian Hukum, Asas dalam Negara hukum yang


ah

mengutamakan landasan dan sesuai peraturan perundang-


R

undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan


es

Penyelenggara Pemerintah;
M

ng

on
gu

Halaman 119 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Asas Tertib Penyelenggaran Negara, Asas yang menjadi

si
landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam
pengendalian penyelenggaraan Negara;

ne
ng
 Asas Kepentingan Umum, Asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum, dengan cara yang aspiratif, akomodatif,

do
dan selektif;
gu  Asas Keterbukaan, asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan

In
A
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
ah

lik
golongan, dan rahasia Negara;
 Asas Proporsionalitas, asas yang mengutamakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara
am

ub
Negara;
 Asas Profesionalitas, asas yang mengutamakan keahlian yang
ep
k

berlandaskan kode etik dan ketentuan Peraturan Perundang-


Undangan yang berlaku;
ah


R
Asas Akuntabilitas, Asas yang menentukan bahwa setiap

si
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara

ne
ng

harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau


rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

do
gu

- Bahwa, hal tersebut di atas merupakan asas-asas yang menjadi


acuan dan batasan bagi setiap kebijakan yang akan atau telah
In
A

dibuat oleh Pemerintah, selain asas-asas tersebut di atas, terdapat


asas-asas umum pemerintahan yang baik lainnya yang juga
sangat perlu untuk di perhatikan yaitu asas kehati-hatian,
ah

lik

kecermatan, asas kelestarian dan juga asas manfaat, asas-


asas tersebut haruslah diperhatikan sehingga tidak akan terjadi
m

ub

hal-hal yang tidak diinginkan, seperti salah menggunakan


kewenangan;
ka

ep

- Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali menolak dengan tegas


Pertimbangan hukum pada bagian ad) 03. Tentang Keabsahan
ah

Keputusaan Objek Sengketa, halaman 110 s/d 114 Putusan PK


R

No. 99 PK/TUN/2016 tanggal 05 Oktober 2016:


es

“Bahwa setelah Majelis mencermati AMDAL dapat disimpulkan


M

ng

bahwa dokumen tersebut telah mendeskripsikan kondisi rill dari


on
gu

Halaman 120 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lokasi objek sengketa dan bagaimana penambangan akan

si
dilakukan dan dampak-dampak yang akan timbul serta respon
terhadap dampak yang di timbulkan. Namun demikian, tidak

ne
ng
terlihat pembatasan dan tata acara penambangan di atas kawasan
CAT, sehingga tidak dapat di perhitungkan bahwa kegiatan
penambangan di dalam AMDAL akan menjamin keberlangsungan

do
gu sistem akuifer pada kawasan CAT. Penambangan yang dilakukan
sebagaimana tergambar dalam AMDAL mengakibatkan antara lain

In
A
runtuhnya dinding-dinding sungai bawah tanah dan CAT yang
menimbulkan ke khawatiran sebagian warga (lengkapnya dapat di
ah

lik
lihat dalam bukti P-24 = T-16.a s.d. 16.d, dan T-II Intervensi-12.a
s.d. 12.d)”;
Bahwa oleh karena itu, penyusun AMDAL perlu memperhatikan
am

ub
tuntutan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) yang
telah disinggung sebelumnya untuk membuat pembatasan dan
ep
tata acara Penambangan yang dapat mendeskripsikan dan
k

menjamin bahwa kegiatan Penambangan tidak mengancam


ah

rusaknya sistem akuifer pada kawasan tersebut dan terancamnya


R

si
lingkungan hidup masyarakat. Tentu tidak layak apabila kegiatan
Penambangan pada kawasan CAT dilakukan dengan cara yang

ne
ng

sama dengan Penambangan pada kawasan lain bukan CAT.


Selain itu, pada beberapa bagian dokumen AMDAL tidak

do
gu

memperlihatkan solusi yang kongkret dan tidak tergambar cara


alternatif penanggulangannya terhadap masalah kebutuhan
warga, antara lain kekurangan air bersih dan kebutuhan pertanian.
In
A

Hal ini tidak sejalan dengan peraturan perundang-undangan dan


asas kelestarian, asas kehati-hatian, serta asas kecermatan dalam
ah

lik

penyusunan AMDAL yang dijadikan pendukung utama penerbitan


objek sengketa;
m

ub

- Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali menolak dengan tegas


pertimbangan pada Putusan a-quo- sebab sebelum Keputusan
ka

Tata Usaha Negara Objek Sengketa diterbitkan oleh Termohon


ep

Peninjauan Kembali VIII (d/h sebagai Termohon Peninjauan


ah

Kembali I), telah dilakukan kajian lingkungan hidup yang


R

termuat dalam dokumen AMDAL yang di dalamnya terdiri dari


es

Andal dan RKL, dan RPL, yang TENTUNYA DALAM DOKUMEN


M

ng

AMDAL TERSEBUT TELAH MEMUAT DAMPAK-DAMPAK YANG


on
gu

Halaman 121 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TIMBUL DARI ADANYA PENAMBANGAN DAN BAGAIMANA

si
CARA-CARA UNTUK MENCEGAH TERJADI KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP DALAM HAL INI TERMASUK JUGA

ne
ng
MENGENAI CEKUNGAN AIR TANAH (UNTUK SELANJUTNYA
DISEBUT “CAT”);
- Bahwa, berdasarkan dokumen AMDAL itu, maka Termohon

do
gu Peninjauan Kembali VIII (d/h sebagai Termohon Peninjauan
Kembali I) menerbitkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

In
A
660.1/10 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan Hidup Rencana
Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Semen
ah

lik
Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa
Tengah. Izin yang dikeluarkan Gubernur tersebut didasarkan pada
uji kelayakan yang telah diuraikan secara rinci dalam dokumen
am

ub
AMDAL. Dengan demikian Surat Keputusan Termohon Peninjauan
Kembali VIII (d/h sebagai Termohon Peninjauan Kembali I) itu
ep
yang diterbitkan berdasarkan dokumen AMDAL tersebut secara
k

mutatis mutandis tidak mengandung cacat yuridis dan telah


ah

memenuhi AUPB;
R

si
- Bahwa, Termohon Peninjauan Kembali VIII (d/h sebagai
Termohon Peninjauan Kembali I) (Pemerintah Daerah Jawa

ne
ng

Tengah) telah melakukan upaya-upaya sebagaimana untuk


memenuhi ketentuan Pasal 23 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (1) UU

do
gu

No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup, sebagaimana yang diuraikan di bawah ini:
Bahwa, kajian lingkungan hidup yang termuat dalam dokumen
In
A

AMDAL yang di dalamnya terdiri dari Andal, RKL dan RPL. Serta
bukti-bukti surat atau tulisan yang diajukan di persidangan
ah

lik

membuktikan bahwa peran serta masyarakat dalam proses


penyusunan dokumen AMDAL dan sosialisasi Pendirian Pabrik
m

ub

Semen PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Baik sebelum maupun


sesudah terbitnya objek sengketa, secara formal telah dilakukan.
ka

Setelah terbitnya Keputusan Tata Usaha Negara objek sengketa


ep

Pemohon Peninjauan Kembali melakukan serangkaian sosialisasi-


ah

sosialisasi dengan tujuan agar rencana Pembangunan fasilitas


R

Pertambangan dan Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali


es

beserta Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa dapat


M

ng

on
gu

Halaman 122 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terinformasi dengan baik kepada masyarakat daerah terdampak,

si
diantaranya:
 Bahwa, Penerbitan Izin Lingkungan sudah diumumkan melalui

ne
ng
berbagai media dan media massa sesuai ketentuan hukum dalam
Undang-Undang No. 32/2009 Jo PP. No. 27/2012;

do
Acara sosialisasi Keputusan Tata Usaha Negara Objek sengketa
gu pada bulan Desember 2012 di Gedung Haji Kabupaten Rembang
(vide keterangan saksi Dwi Joko Supriyanto);

In
A
 Acara sosialisasi Pembangunan fasilitas Pertambangan dan
Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali dengan wartawan
ah

lik
pada bulan Oktober 2012;
 Acara sosialisasi Pembangunan fasilitas Pertambangan dan
Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali sekaligus pagelaran
am

ub
acara wayang kulit pada tanggal 5 februari 2013 (vide keterangan
saksi Sumarno, Saksi Hamzah Fathoni, Saksi Dwi Joko
ep
Supriyanto, dan Saksi Teguh Gunawarman);
k

 Acara “Penyiapan lahan tambang Pabrik Semen di Rembang” di


ah

R
Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem pada tanggal 16 Februari

si
2013;

ne
ng

Acara sosialisasi Pembangunan fasilitas Pertambangan dan


Pabrik Semen Pemohon Peninjauan Kembali yang diadakan di
aula Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang Lantai IV pada

do
gu

tanggal 18 April 2013;


 Acara silaturahmi Pemerintah Kabupaten Rembang dan Pemohon
In
A

Peninjauan Kembali dengan warga Kecamatan Gunem pada


tanggal 22 Juni 2013.
ah

Sebagaimana ternyata dalam bukti Termohon Peninjauan Kembali


lik

VIII (d/h sebagai Termohon Peninjauan Kembali I) T.4.a, T.4.b, dan


T.8.f. dalam Perkara No. 99 PK/TUN/2016, sehingga dapat dikatakan
m

ub

penyusun AMDAL telah memperhatikan tuntutan Asas-Asas Umum


Pemerintahan yang Baik (AUPB);
ka

ep

- Bahwa, efektifitas sosialisasi Amdal maupun Ijin Lingkungan


terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menginginkan
ah

Pabrik dan Penambangan terus berlanjut dengan menolak


R

Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 karena


es
M

keberadaan Pabrik Semen dan Penambangan Semen Pemohon


ng

on
gu

Halaman 123 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali mempunyai manfaat bagi masyarakat

si
Rembang;
- Bahwa, kalaupun ada masyarakat yang melakukan penolakan,

ne
ng
yang melakukan penolakan itu hanya segelintir orang
(sebagaimana yang diberitakan pada media online di atas) dan
kebanyakan dari luar masyarakat Rembang misalnya daerah

do
gu Pati yang berjarak ratusan kilo meter dari Rembang. Seperti
misalnya yang terdapat dalam kompasiana.com Berita tertanggal

In
A
12 Desember 2016, berjudul, “ada apa dengan Gunretno”.
(http://www.kompasiana.com/dedyandaresta/ada-apa-dengan-
ah

lik
gunretno_584e4e8e4523bdbb0b6) dimana dalam artikel tersebut
pada intinya tertulis Gunretno merupakan tokoh sedulur sikep,
yang rumahnya di Dusun Bombong, Desa Baturejo, Kecamatan
am

ub
Sukolilo Pati. Dimana Gunretno begitu gagah berani serta bersikap
heroik serta luar biasa dalam menggerakkan penolakan Semen
ep
Rembang, tetapi disaat yang sama melupakan pabrik semen di
k

Pati. Mengapa Gunretno melawan Semen Rembang tetapi


ah

mendiamkan PT. Indocement yang akan mengeksploritasi


R

si
Pegunungan Kendeng di Kayen dan Tambakromo, Pati. Gunretno
bersama Jaringan Masyarakat (JMPPK) menggelar aksi jalan kaki

ne
ng

dari Rembang ke Semarang. Mereka berangkat dari Rembang


pada Senin 5 Desember 2016 dan tiba di Semarang pada Jumat 9

do
gu

Desember 2016, anehnya diantara hari-hari longmarch itu terjadi


peristiwa yang seharusnya menjadi perhatian Gunretno, ialah
terbitnya akta pendirian perusahaan yang akan mendirikan pabrik
In
A

semen di Pati. Surat itu adalah Keputusan Menteri Hukum dan


Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-0054914.AH.01.01 Tahun
ah

lik

2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan


Terbatas PT. Asia Cement Pati yang disingkat PT. Cement Pati,
m

ub

keputusan ini ditetapkan di Jakarta tanggal 8 Desember 2016.


Adanya penerbitan akta anak perusahaan baru dari Indocement di
ka

Pati namun tidak ada sepatah katapun menyuarakan penolakan,


ep

serta tidak ada pernyataan media ataupun demo menentang.


ah

Kenapa Gunretno rajin ke Rembang, menolak pabrik semen, tapi


R

ia membiarkan rumahnya sendiri di Pati akan diobok-obok oleh


es

Indocement. (Lampiran-9b);
M

ng

on
gu

Halaman 124 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, dengan demikian berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, proses terbitnya

si
AMDAL telah memenuhi Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik antara lain asas
kehati-hatian, kecermatan, dan asas kelestarian serta asas manfaat, dengan demikian

ne
karena AMDAL telah dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

ng
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, maka secara mutatis mutandis penerbitan
Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Termohon Peninjauan Kembali VIII) yang
dibatalkan oleh Putusan No. 99 PK/TUN/2016 a-quo- yakni No. 660.1/17 tahun 2012

do
gu yang berkaitan dengan Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk, di kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012,
telah diterbitkan dengan telah memenuhi Asas Kepastian Hukum, Asas Tertib

In
A
Penyelenggaran Negara, Asas Kepentingan Umum, Asas Keterbukaan, Asas
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas , dan Asas Akuntabilitas, Selain itu juga telah
dipenuhi Asas Kehati-hatian, Kecermatan, Asas Kelestarian dan juga Asas Manfaat.
ah

lik
Karena penerbitan Surat izin Lingkungan tersebut telah memenuhi ketentuan Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan juga telah memenuhi Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Sehinga wajar
am

ub
apabila Mahkamah Agung Republik Indonesia menerima Permohonan Peninjauan
Kembali ini dengan membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016.
ep
k
ah

si
ne
ng

5. Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon


Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99

do
gu

PK/TUN/2016) Telah Menggunakan Dokumen Yang Diduga Palsu


Sebagai Bukti Dalam Perkara Pembatalan Surat Keputusan
Termohon Peninjauan Kembali VIII;
In
A

- Bahwa, Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai


Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali
ah

lik

No. 99 PK/TUN/2016) telah mengajukan Gugatan Pembatalan Surat


Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Termohon Peninjuan Kembali
m

ub

VIII/ d/h sebagai Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali I dalam


perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016) No. 660.1/17
ka

tahun 2012 Tentang “Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan


ep

Pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk di


ah

Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah” tertanggal 7 Juni 2012;


R

- Bahwa, Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai


es

Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali


M

ng

No. 99 PK/TUN/2016) dalam Perkara Gugatan Pembatalan Surat


on
gu

Halaman 125 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Termohon Peninjauan Kembali

si
VIII/ d/h Termohon Peninjauan Kembali I/Tergugat dalam Perkara No.
99 PK/TUN/2016) tertanggal 7 Juni 2012 a-quo-, telah menggunakan

ne
ng
bukti Palsu yakni Dokumen Penolakan Warga Rembang atas
Pembangunan Pabrik Pemohon Peninjauan Kembali (d/h sebagai
Tergugat II Intervesi/Terbanding II/Termohon Peninjuan Kembali II

do
gu dalam Perkara No. 99 PK/TUN/2016) yang ditandai dengan bukti
P.37a, sebagaimana yang jelaskan pada Surat Pemberitahuan

In
A
Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) tertanggal 16 Januari 2017
dan 13 Februari 2017 (Lampiran – 16a dan Lampiran– 16b);
ah

lik
- Bahwa, Termohon Peninjauan Kembali I yakni Joko Prianto (d/h
sebagai Penggugat I/Pemohon Peninjauan Kembali I dalam Perkara
No. 99 PK/TUN/2016) telah ditetapkan sebagai Tersangka Seperti
am

ub
dalam pemberitaan-pemberitaan dalam media online berikut ini :
 Berita tempo.co, tanggal 17 Februari 2017 dengan Judul: Aktivis
ep
Penolak Semen Rembang Ajukan Praperadilan
k

(https://m.tempo.co/read/news/2017/02/17/058847733/aktivis-
ah

penolak-semen-rembang-ajukan-praperadilan), yang pada intinya


R

si
menyatakan :
“Tim penasehat hukum Joko Prianto akan mengajukan

ne
ng

praperadilan atas penetapan status tersangka terhadap petani di


Rembang yang menolak pendirian pabrik PT Semen Indonesia

do
gu

tersebut;
Tim penasehat hukum Joko Prianto, Kahar Mualamsyah
In
menyatakan saat ini tim sudah mengumpulkan dokumen untuk
A

pengajuan gugatan praperadilan tersebut. “Saat ini kami masih


menyiapkan karena hingga kini kami belum mendapat tembusan
ah

lik

atau salinan penetapan tersangka terhadap Joko Prianto dari


Polda Jawa Tengah,” kata Kahar Mualamsyah kepada Tempo,
m

ub

Jumat 17 Pebruari 201”;


Selain mengajukan praperadilan, tim kuasa hukum juga akan
ka

mengajukan pernohonan agar para tersangka tidak ditahan. Kahar


ep

membantah tudingan bahwa kliennya telah memalsukan identitas


ah

dan tanda tangan. “Kami melihat sangkaan pemalsuan dokumen


R

itu tidak benar,” kata Kahar.” (Lampiran - 16c);


es

 kompas.com, tanggal 1 Maret 2017, dengan judul: jadi tersangka,


M

ng

warga penolak pabrik semen pertimbangkan ajukan praperadilan


on
gu

Halaman 126 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(http://regional.kompas.com/read/2017/03/01/09585951/jadi.tersan

si
gka.warga.penolak.pabrik.semen.pertimbangkan.ajukan.praperadil
an), yang pada intinya menyatakan:

ne
ng
“Joko Prianto, warga Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem,
Kabupaten Rembang, dijerat dengan Pasal 263 KUHP. Status
tersangka berkaitan dugaan pemalsuan dokumen dalam berkas

do
gu gugatan izin lingkungan pabrik PT. Semen Indonesia di Rembang.
Belum lama ini, Polda Jateng telah mengumpulkan sejumlah alat

In
A
bukti dan saksi bukti untuk memastikan keabsahan dokumen yang
dilaporkan.
ah

lik
Pada Senin (27/2/2017) kemarin, Joko yang aktif menolak pabrik
semen Rembang itu telah diperiksa sebagai tersangka selama
beberapa jam;
am

ub
Sejauh ini, baru Joko yang diperiksa sebagai tersangka. Sejumlah
nama lain yang diduga sebagai tersangka lain masih belum
ep
mendapat giliran pemeriksaan;
k

Kepolisian sendiri mulai melakukan penyelidikan atas laporan


ah

warga terkait dugaan pemalsuan tanda tangan. Laporan


R

si
pemalsuan itu dituangkan ke dalam laporan polisi (LP) terkait
tanda tangan dan pekerjaan yang tidak sesuai;

ne
ng

Dalam gugatan izin semen, diduga ada nama-nama fiktif yang


terdapat dalam barisan warga penolak pabrik semen.

do
gu

Dari 2.501 nama yang tercatat, ada nama-nama seperti Ultramen,


Power Rangers, serta profesi yang dituliskan sebagai presiden RI
2025.” (Lampiran - 16d);
In
A

 CNN Indonesia, tanggal 22 Februari 2017, dengan judul: enam


orang jadi tersangka pemalsu dokumen tolak semen rembang.
ah

lik

(http://www.cnnindonesia.com/nasional/20170222122618-12-
195286/enam-orang-jadi-tersangka-pemalsu-dokumen-tolak-
m

ub

semen-rembang/), yang pada intinya menyatakan:


“Berdasarkan dokumen yang diperoleh CNNIndonesia.com,
ka

sejumlah pekerjaan aneh memang muncul dalam daftar nama


ep

warga Rembang penolak pabrik. Di antaranya Power Rangers,


ah

Ultraman, presiden RI, menteri, petinggi, touring, musisi, copet


R

terminal, penghulu kondang, hingga balita.


es

Gubernur Ganjar Pranowo mempertanyakan keanehan itu.


M

ng

“Apakah hakimnya tidak cermat untuk melihat ada ultraman, power


on
gu

Halaman 127 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ranger, ada copet kriminal, ada presiden RI? Dan ini dijadikan

R
(salah satu dasar) putusan hakim,” kata Ganjar, 14 Desember

si
2016.” (Lampiran – 16e);

ne
ng
 KBR Jakarta, tanggal 27 Februari 2017, dengan judul : Jadi
Tersangka, Hari Ini Aktivis Penolak Semen Rembang Diperiksa
Polisi (http://kbr.id/berita/022017/ jadi_tersangka__hari_ini_

do
gu aktivis_ penolak_ semen_ rembang_ diperiksa _polisi/88899.html),
yang intinya menyatakan :

In
A
“Joko Prianto dilaporkan kuasa hukum PT Semen Indonesia, Yudi
Tawdir pada 16 Desember lalu. Yudi mengadukan enam warga
ah

lik
Rembang termasuk Joko Prianto dengan tudingan pemalsuan
daftar tanda tangan 2501 orang penolak pendirian pabrik semen
Rembang;
am

ub
Dokumen 2501 tanda tangan itu digunakan sebagai data
pendukung dalam gugatan Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah
ep
Agung terkait izin lingkungan PT Semen Indonesia.
k

Dari enam orang yang dilaporkan, baru Joko Prianto yang


ah

menerima surat panggilan sebagai tersangka.” (Lampiran – 16f)


R

si
- Bahwa, dengan demikian, maka terjadi rekayasa bukti (pemalsuan)
dokumen penolakan warga Rembang berkaitan dengan Pendirian

ne
ng

Pabrik milik Pemohon Kasasi yang telah dilakukan oleh Termohon


Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon Peninjauan

do
gu

Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99 PK/TUN/2016)


sebagai alasan untuk menggugat Pembatalan Surat Gubernur Jawa
In
Tengah (Termohon Peninjauan Kembali VIII dahulu sebagai
A

Tergugat/Terbanding/Termohon Peninjauan Kembali I dalam Perkara


No. 99 PK/TUN/2016) melalui Pengadilan Tata Usaha Negara
ah

lik

Semarang;
- Bahwa, karena adanya rekayasa bukti (pemalsuan bukti) oleh
m

ub

Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h sebagai Pemohon


Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan Kembali No. 99
ka

PK/TUN/2016) seolah-olah adanya penolak warga Rembang atas


ep

Pembangunan Pabrik Pemohon Peninjuan Kembali, maka dengan


ah

sendirinya Putusan Peninjuan Kembali No. 99 PK/TUN/2016 yang


R

telah menerima Gugatan Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII (d/h


es

sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan


M

ng

Kembali No. 99 PK/TUN/2016) untuk seluruhnya diputuskan


on
gu

Halaman 128 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan pada bukti yang palsu, karenanya, secara hukum

si
Putusan No. 99 PK/TUN/2016 tidak benar sehingga tidak mempunyai
daya mengikat dan tidak berkekuatan hukum.

ne
ng
Bahwa oleh karena itu, maka telah tepat secara hukum apabila Mahkamah

do
gu Agung Republik Indonesia membatalkan Putusan Peninjauan Kembali No.
99 PK/TUN/2016, karena Gugatan Termohon Peninjauan Kembali I s/d VII
(d/h sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dalam Perkara Peninjauan

In
Kembali No. 99 PK/TUN/2016) diajukan berdasarkan bukti yang diduga
A
palsu.
ah

lik
6. PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI ADALAH PERUSAHAAN MILIK
NEGARA YANG STRATEGIS DAN SUDAH GO PUBLIC SERTA
am

ub
TELAH LISTED DIBEBERAPA BURSA SAHAM;
- Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali adalah Perusahaan Milik
ep
Negara yang sudah go public yang ditandai dengan kata “Tbk”
k

dibelakang nama Perusahaan;


ah

- Bahwa, selaku Perusahaan Negara yang strategis dan telah go public


R

si
setiap kejadian ataupun hal-hal substansial yang terjadi sangatlah
signifikan berpengaruh dan terus berpengaruh jika tidak segera diambil

ne
ng

upaya atau tindakan untuk menyelesaikannya, dalam hal ini Putusan


PK No. 99 PK/TUN/2016 karena telah membatalkan Surat Keputusan

do
gu

Gubernur Nomor 660.1/17 tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012 tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Penambangan Pabrik Semen oleh PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah
In
A

(Lampiran - 14), telah sangat berdampak negatif terhadap kinerja,


nama baik dan reputasi (portofolio) Perusahaan yang menyebabkan
ah

lik

turunnya nilai saham Pemohon Peninjauan Kembali di bursa saham


yang tentunya berakibat hilangnya keuntungan yang diperoleh
m

ub

Pemohon Peninjauan Kembali. Karena Pemohon Peninjauan Kembali


adalah Perusahaan milik Negara tentunya hilangnya keuntungan
ka

tersebut secara langsung telah merugikan keuangan negara atas


ep

investasi yang telah ditanamkan dalam Semen Indonesia (ie.


ah

Pemohon Peninjauan Kembali);


R

- Kejadian tersebut di atas jika tidak segera dilakukan upaya atau


es

tindakan hukum untuk menyelesaikan permasalahan a-quo-, maka


M

ng

dampak negatif terhadap portofolio tersebut terus akan melekat yang


on
gu

Halaman 129 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghambat perkembangan Pemohon Peninjauan Kembali yang

si
berujung juga pada kerugian negara.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Permohononan Peninjauan Kembali a-quo-,

ne
ng
tidak hanya berkaitan dengan Pembatalan Putusan PK No. 99 PK/TUN/2016,
tetapi yang lebih penting pula untuk menghilangkan dampak negatif serta
memulihkan portofolio perusahaan yang pada ujungnya dapat menyelamatkan

do
gu kerugian negara, sehingga harus segera dilakukan upaya atau tindakan hukum
untuk menyelesaikan permasalahan a-quo yakni salah satunya dengan

In
A
menerima Permohonan Peninjauan Kembali a-quo;
ah

lik
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan Peninjauan Kembali Ke-2
tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:
am

ub
Bahwa perkara a quo merupakan peninjauan kembali terhadap Putusan
Peninjauan Kembali Nomor 99 PK/TUN/2016, tanggal 05 Oktober 2016
ep
sehingga merupakan Peninjauan Kembali Ke-2 ;
k

Bahwa berdasarkan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14


ah

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, sebagaimana telah diubah dengan


R

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 juncto Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009 juncto Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

ne
ng

Kekuasaan Kehakiman, ditentukan bahwa upaya hukum permohonan


peninjauan kembali hanya dapat diajukan 1 (satu) kali dan terhadap putusan

do
gu

peninjauan kembali tidak dapat diajukan peninjauan kembali;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka
permohonan Peninjauan Kembali Ke-2 yang diajukan oleh PT SEMEN GRESIK
In
A

(Persero) sekarang PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk tersebut tidak dapat


diterima ;
ah

lik

Menimbang, bahwa dengan tidak dapat diterimanya permohonan


peninjauan kembali, maka Pemohon Peninjauan Kembali Ke-2 dinyatakan
m

ub

sebagai pihak yang kalah, dan karenanya dihukum untuk membayar biaya
perkara dalam peninjauan kembali ini;
ka

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun


ep

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985


ah

tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang


R

Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3


es

Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


M

ng

Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9


on
gu

Halaman 130 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun

si
2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait;

MENGADILI,

ne
ng
Menyatakan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali Ke-2 : PT SEMEN GRESIK (Persero) sekarang bernama PT SEMEN

do
gu INDONESIA (Persero) Tbk, tersebut tidak dapat diterima;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali Ke-2 untuk membayar biaya
perkara dalam peninjauan kembali ini sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima

In
A
ratus ribu Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
ah

lik
Agung pada hari Selasa, tanggal 20 Juni 2017, oleh Dr. H. Supandi, S.H.,
M.Hum, Ketua Muda Mahkamah Agung Urusan Lingkungan Peradilan Tata
am

ub
Usaha Negara yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Majelis, Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S. dan Dr. Yulius, S.H., M.H. Hakim-
Hakim Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka
ep
k

untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
ah

Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Kusman, S.IP., S.H., M.Hum,
R

si
Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

ne
ng

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


ttd/ Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S ttd/ Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum

do
gu

ttd/ Dr. Yulius, S.H., M.H


Panitera Pengganti,
In
A

Biaya-biaya: ttd/Kusman, S.IP., S.H., M.Hum


1. Meterai ………… Rp 6 .000,00
2. Redaksi ………… Rp 5.000,00 Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG – RI
ah

3. Administrasi …...
lik

Rp2.489.000,00
Jumlah ………………. Rp2.500.000,00 a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara,
m

ub
ka

H. ASHADI, SH
NIP : 220 000 754
ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 131 dari 131 halaman. Putusan Nomor 91 PK/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131

Anda mungkin juga menyukai