2. Sistem Kardiovaskuler
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan
volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung
terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan ke kiri. Peningkatan ini juga
menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa
hamil. Perubahan pada auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi
jantung.
Tekanan Darah
Tekanan darah arteri (arteri brakialis) dipengaruhi oleh usia, posisi ibu,
kecemasan ibu, dan ukuran manset
Posisi ibu mempengaruhi hasil karena posisi uterus menghambat aliran
balik darah vena, dg demikian curah jantung dan tekanan darah
menurun. TD brakialis tertinggi saat wanita duduk, terendah saat wanita
berbaring (posisi rekumben lateral kiri), pada posisi telentang berada
diantara keduanya.
Selama pertengahan masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik menurun
5-10 mmHg, kemungkinan disebabkan vasodilatasi perifer akibat
perubahan hormonal
Edema pada ekstremitas bawah dan varises terjadi akibat obstruksi vena
illiaka dan vena kaca inferior oleh uterus. Hal ini juga menyebabkan
tekanan vena meningkat
Volume dan Komposisi Darah
Volume darah meningkat sekitar 1500 mL. Peningkatan terdiri dari
atas: 1000 mL plasma + 450 mL sel darah merah. Terjadi sekitar
minggu ke-10 s.d ke-12
Produksi sel darah merah meningkat (normal 4 s.d 5,5 juta/mm3).
Walaupun begitu, nilai normal Hb (12-16 gr/dL) dan nilai normal Ht
(37%-47%) menurun secara menyolok, yang disebut dengan anemia
fisiologis.
3. Sistem Pernafasan
Selama periode kehamilan, sistem respirasi mengalami perubahan. Hal ini
dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan O2 yang meningkat. Di samping itu juga
terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil akan bernafas sekitar
20-25% dari biasanya. Kebutuhan O2 ibu meningkat sebagai respon terhadap
percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan O2 jaringan uterus dan
payudara. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamen pada kerangka iga
berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Karena rahim membesar,
panjang paru-paru berkurang. Kerangka iga bagian bawah tampak melebar. Tinggi
diafragma bergeser 4 cm selama masa hamil. Dengan semakin tuanya kehamilan,
pernafasan dada menggantikan pernafasan perut dan penurunan diafragma saat
inspirasi menjadi semakin sulit.
4. Sistem Integumen
Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasu karena pengaruh
melanophore stimulating hormone (MSH), pengaruh lobus hipifisis anterior dan
pengaruh kelenjari suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum
lividae atau alba, areola mamae, palila mamae, linea nigra dan pipi (chloasma
gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmenasi akan menghilang. Perubahan kondisi
kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula yang biasanya (pada saat sebelum
hami) kulit kering, maka kini akan berminyak, begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi
karena adanya perubahan hormin di dalam tubuh ibu hamil. Rambut menjadi lebih
kering atau berminyak karena adanya perubahan hormon
5. Sistem Neurologi
Kompresi saraf panggulatau stasis vaskular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah
Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf
Akroestesia (rasa baal dan gatal di tangan) timbul akibat posisi bahu yang
membungkuk, terkait dengan tarikan pada segmen pleksus brakialis
Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu cemas, atau juga
gangguan penglihatan seperti kesalahan reflaksi, sinusitis, atau migraine
6. Sistem Pencernaan
Selama periode kehamilan metabolisme tubuh ibu mengalami perubahan yang
mendasar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan memberikan ASI. Aktivitas peristaltik (motilitas) menurun, akibatnya
bising usus menghilang dan konstipasi, mual, serta muntah umum terjadi. Aliran
darah ke panggul dan tekanan vena meningkat, menyebabkan hemoroid terbentuk
pada akhir kehamilan.
Penurunan metabolisme pada kehamilan antara lain:
Metabolisme basal naik sebesar 15% - 20% dari semula, terutama trimester ketiga
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq pe rliter menjadi
145 mEq per liter, karena hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin
Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan organ
kehamilan, serta persiapan laktasi
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2001. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika
Bobak, dkk. 2001. Buku Ajar: Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Farren, Helen. 2001. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: EGC
Hidayati, Ratna. 2001. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Penerbit Salemba Medika