Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarat pada saat
sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh karena nilai ekonomis ataupun kepraktisan yang dihadirkan
oleh sepeda motor tersebut . Nilai ekonomis dapat kita lihat dengan harga sepeda motor yang
relative terjangkau oleh masyarakat dengan ekonomi menengah dan penggunaan bahan bakar
yang relatif lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda empat.
Sedangkan nilai kepraktisan dapat kita lihat dengan lincahnya kendaraan bermotor roda
dua bila digunakan pada jalan raya yang padat. Sistem utama sepeda motor terdiri, yaitu: Rangka
(chasis), sistem suspensi (suspension), sistem pengereman (braking system), sistem penerus daya
(drive chain), sistem kelistrikan (electrical system), sistem bahan bakar (fuel system), sistem
utama/mesin (engine), dan sistem pemasukan dan pembuangan gas.
Peningkatan penggunaan sepeda motor ditandai dengan semakin banyaknya permintaan
motor dan semakin gencarnya produsen – produsen motor melakukan inovasi terhadap
produknya, dimulai dengan meenambah dan merubah aksesoris, hingga ke perubahan atau
peningakatan kapasitas mesin. Pada saat ini ada banyak pilihan kapasitas mesin yang disediakn
oleh produsen masing–masing merk, yaitu dari kapasitas mesin 100 cc – 250 cc dengan bebagai
macam keunggulannya. Pada kesempatan tugas akhir ini akan diangkat permasalahan dengan
judul perancangan motor bensin 4 langkah penggerak sepeda motor dengan volume langkah 115
cc.

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara melakuakan perancangan ulang motor
bensin 4 langkah yang digunakan sebagai penggerak sepeda motor dengan kapasitas 115 cc.
1.3. Batas Masalah
Perancangan motor bensin 4 langkah penggerak sepeda motor dengan volume langkah 115
cc, meliputi :
1. Piston dan analisa piston crown dan piston skrit, dan mekanisme penggeraknya
(Batang piston, poros engkol), Ring piston, dan Pen Piston .
2. Ulir pengikat
3. Silinder dan silinder liner.
4. Sistem Bahan Bakar dan Pelumasan.
1.4. Maksud dan Tujuan
Perancangan motor bensin 4 langkah penggerak sepeda motor dengan volume langkah 115
cc bertujuan :
1. Mengetahui ukuran komponen–komponen pada motor bensin 4 langkah
2. Melakukan analisa terhadap keamanan komponen – komponen pada
motor bensin
3. Langkah penggerak sepeda motor dengan volume langkah 115 cc.
4. Menghasilakan gambar rancangan motor bensin 4 langkah penggerak
sepeda motor dengan volume langkah 115 cc.
1.5. Tinjauan Pustaka
Ponidi, (2002 )Melakukan perancangan motor disel yang digunakan sebagai pengerak bus
pariwisata, adapun bagian – baian yang dirancang meliputi : Perihitungan silinder meliputi : blok
silinder, kepala silinder, dan silinder liner, perhitungan torak, perhitungan batang penggerak,
perhitungan poros engkol, perhitungan katup dan kelangkapannya, hasil perhitungan diperoleh
data sebagai berikut : berat kendaraan = 10 ton, kapasitas penumpang = 40 orang, berat barang
yang diangkut = 700 kg, posisi motor dibelakang, putaran mesin maksimal = 2648 rpm, daya
mesin = 190 Hp, jumlah silinder = 6 buah, volume langkah = 7590,9 cc, dengan perbandingan
kompresi 17 : 1.
BAB II

METODE PENGAMBILAN DATA

2.1. Diagram Air

Langkah-langkah yang dilkukan dalam melakukan penelitian adalah sebagai


berikut:

1. STARD
2. STUDILITERATUR
3. TINJAUAN LAPANGAN
4. IDENTIFIKASI MASALAH
5. PENGAMBILAN DATA
6. PENGOLAHAAN DATA DAN ANALISIS DATA
7. PEMBUATAN LAPORAN
8. SELESAI
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Motor Bensin

Motor bensin menghasilkan tenaga pembakaran bahan bakar dan udara (oksigen) yang ada
dalam cylinder, pembakaran ini akan menimbulkan panas dan sekaligus akan mempengaruhi gas
yang ada dalam cylinder untuk mengembang. Motor bensin termasuk dalam motor bakar dengan
klasifikasi sebagai berikut :

1. Jenis Pembakaran :Internal Combustion Engine (ICE)


2. Operasi Siklus : Siklus Otto
3. Bahan Bakar : Bensin
4. Tipe Pengapian : Penyalaan batrei dan penyalaan magnet
5. Sistem Pengapian : Busi
6. Pemasukan Bahan Bakar : Karburator
Motor bensin yang dihasilkan sekarang merupakan perkembangan dan perbaikan mesin
yang sejak semula dikenal sebagai motor Otto yang ciri khasnya dilengkapi busi dan karburator.
Busi menghasilakan loncatan api listrik yang menyalakan campuran bahan-bakar dengan udara
segar.
3.1.1. Siklus Termodinamika

Konversi energi yang terjadi pada motor bakar torak berdasarkan pasiklus
termodinamika. Proses sebenarnya amatkomplek, sehingga anadilakukan pada kondisi ideal
dengan fluidakerja udara.Idealisasi proses sebagai berikut:

1. Fluida kerja dari awal proses hingga akhir proses.


2. Panas jenis dianggap konstan meskipun terjadi perubahantempe pada udara.
3. Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara adiabatik, tidak secara perpindahan
panas antara gas dan dinding silinder.
4. Sifat-sifat kimia fluida kerja tidak berubah selama siklusberlangsung
5. Motor dua langkah mempunyai siklus termodinamika yang samaden motor empat
langkah. Siklus ideal dan siklus aktual yang terjadi pada motor bakar ditunjukkan oleh
gambar dibawah ini
Gambar 3.1 Diagram P–V siklus ideal dan siklus aktual motor otto (Cengel& Boles. Thermodynamics An
Engineering Approach, 1994: 375)

3.1.2. Siklus Otto (Siklus Volume Konstan)


Pada siklus Otto atau siklus volume konstan proses pembakaranterjadi pada volume
konstan. Sedangkan siklus Otto tersebut ada yangberlangsung dengan empat langkah atau dua
langkah. Untuk motorempat langkah sikluskerja terjadi dengan empat langkah piston atau dua
poros engkol. Adapun langkahdalam siklus Otto yait gerakan piston dari titk puncak (TMA =
Titik Mati Atas) ke posisi bawah (TMB = Titik Mati Bawah) dalam silinder.Siklus ideal otto
ditunjukan oleh gambar dibawah ini

Gambar 3.2 Siklus ideal Otto (Cengel & Boles. 1994: 382)

Keterangan gambar :

 1 – 2 Proses kompresi secara isentropic


 2 – 3 Proses penambahan kalor pada volume konstan Qin = m.Cp.(T3 - T2)
 3 – 4 Proses kerja isentropic Qout = m.Cv.(T4 - T1)
 4 – 1 Proses pelepasan kalor pada volume konstan
3.2. Siklus Kerja

Prinsip kerja motor bensin merupakan suatu siklus, yaitu rangkaian peristiwa yang selalu
berulang kembali mengikuti jejak yang sama dan kembali ke semula dan membentuk rangkaian
tertutup. Prinsip kerja motor bensin terdiri dari:

1. Motor bensin dengan prinsip kerja empat langkah (4 Tak)


Motor empat langkah mempunyai empat gerakan piston (Gambar2.3) yaitu:
a. Langkah hisap (suction stroke). Dimana torak bergerak dari TMA (titk mati atas)
menuju TMB(titik mati bawah).dalam langkah ini campuran udara dan bahanbakar
dihisap ke dalam silinder. Katup hisap terbuka sedangkan katup buang
tertutup.Waktu torak bergerak kebawah, menyebabkan ruang silinder menjadi
vakum, masuknya campuran bahan bakar disebabkan adanya tekanan udara luar
(atmospheric pressure) yang disebut langkah isap.
b. Langkah kompresi (compression stroke). Setelah mencapai TMB torak bergerak
kembali ke TMA sementara katup hisap dan katup buang tertutup. Campuran bahan
bakar dan udara yang terhisap akan terkurung di dalam silinder dan dimanpatkan
atau dikompresi oleh torak yang bergerak ke TMA. Akibat tekanan yang tinggi
maka temperatur menjadi naik maka campuran bahan bakar akan mudah terbakar
disebut dengan langakah kompresi.
c. Langkah ekspansi (expansion stroke). Pada saat torak bergerak ke TMA katup isap
dan buangmasih tertutup. Beberapa derajat sebelum TMA busimemercikkan bunga
api, campuran bahan bakar dan udara yangmempunyai suhu tinggi ± 2000°C akan
terbakar, terjadilahproses pembakaran sehingga tekanan dan temperatur naik.
Danakhirnya torak bergerak menuju TMB dengan tekanan gas yang terbakar.
d. Langkah buang (exhaust stroke). Gas hasil pembakaran harus dibuang untuk
melakukansiklus lagi. Maka saat torak telah melakanakan langkah kerjatorak
bergerak kembali ke TMA, katup buang terbuka dan katupisap tertutup mendesak
gas pembakaran keluar dari dalamsilinder melalui saluran gas buang.
2. Motor bensin dengan prinsip kerja dua langkah (2 Tak)
Prinsip kerja motor dua langkah secara umum sama dengan motor empat langkah,
perbedaannya terdapat pada jumla gerakan piston, pada motor dua langkah untuk
menghasilkan satu langkah kerja dibutuhkan dua geakan piston atau stu putaran
poros engkol, adapun prinsip kerjanya sebagai berikut :
a. Torak Bergerak dari TMA menuju TMB
Kejadian diatas piston :Tekanan hasil pembakaran saat kompresi mendorong piston
dari TMA (titk mati atas) Menuju TMB (titik mati bawah). Lubang buang terbuka
sehingga gas sisa pembakaran keluar (Proses Buang). Lubang bilas Terbuka
sehingga campuran bahan bakar dari ruang bilas akan masuk kedalam silinder
mendorong gas buang (Langkah Bilas) Kerjadian dibawah piston :Gerakan piston
dari TMA (titk mati atas) Menuju TMB (titik mati bawah) menyebabkan saluran
masuk tertutup piston, sehingga di dalam bak motor terjadi kompres.
b. Torak Bergerak dari TMB menuju TMA
Kejadian diatas piston :Saluran bilas dan saluran buang tertutup piston, campuran
bahan bakar dengan udara dalam silinder akan dikompresi (Langkah
kompresi).Selanjutnya beberapa drajat sebelum mencapai TMA busi memercikan
api ke dalam campuran bahan bakar dengan udara. Kerjadian dibawah piston
:Gerakan piston dari TMB (titik mati bawah) Menuju TMA (titk mati atas)
menyebabkan tekanan dalam karter turun sehingga campuran bahan bakar dengan
udara masuk kedalam karter (Langkah Hisap)
Gambar 3.3 Siklus kerja motor bensin dua langkah (2 Tak)
(Aryadi, dan Karnowo, 2008 : 7)

3.2.1. Proses Pembakaran


Pembakaran didefinisikan sebagai kombinasi secara kimiawi yang berlangsung secara
cepat antara oksigen dengan unsur yang mudah terbakar pada suhu dantekanan tertentu.
Pembakaran terjadi karena ada tigakomponen yang bereaksi, yaitu bahan bakar, oksigen dan
panas. Jika salahsatu komponen tersebut tidak ada maka tidak akan timbul
reaksipembakaran.Pembakaran yang baik akan memperoleh pembebasan dari semuapanas yang
dikandung bahan bakar, sementara jumlah panas yang hilangkarena tidak sempurnanya
pembakaran dan adanya panas yang diserap udarapembakaran.Bila bahan bakar terbakar maka
terjadi reaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).

3.2.2. Proses Penyalaan

Campuran bahan bakar dan udara yang telah dimampatkan didalam silinder oleh piston
untuk memperoleh pembakaran dan daya dorong yang akhirnya akan menghasilkan daya output
memerlukan penyalaan yang tepat Sistem penyalaan bahan bakar tersebut dilakukan oleh suatu
mekanisme yang telah di sesuaikan dengan mampu nyala bahan bakar. Pembakaran terjadi di
ruang bakar oleh busi yang memercikkan bunga api selanjutnya api membakar campuran bahan
bakar marambat keseluruh ruang bakar dengan kecepatan tetap. Besarnya kecepatan ini biasanya
antara 1,7 sampai 4,5 meter tiap detik dan disebut nyala api rata rata(rate of flame propagation).
Tetapipada kenyataannya ada waktu yang diperlukan antara saat cetusan api dari busi dengan
saat awal penyebaran api, hal ini disebut keterlambatan pembakaran (ignition delay).

3.3. Sepeda Motor

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarat pada saat
sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh karena nilai ekonomis ataupun kepraktisan yang dihadirkan
oleh sepeda motor tersebut . Nilai ekonomis dapat kita lihat dengan harga sepeda motor yang
relative terjangkau oleh masyarakat dengan ekonomi menengah dan penggunaan bahan bakar
yang relative lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda 4. Sedangkan nilai
kepraktisan dapat kita lihat dengan lincahnya kendaraan bermotor roda dua bila digunakan pada
jalan raya yang padat. Sistem utama yang umum membangun sebuah mesin pada sepeda motor
terdiri dari berbagai sistem yang saling mendukung satu sama lainnya, adapun sistem tersebut
yaitu: Sistem bahan bakar, sistem kelistrikan, sistem utama/mesin, sistem pemasukan dan
pembuangan, dan sistem penerus daya.

3.4. Bagian-bagian Utama Motor Bensin


3.4.1. Kepala Silinder Dan Silinder Blok
Cylinder head atau kepala silinder adalah bagian dari mesin dan masuk kedalam sistem
utama atau engine, dimana pada motor dua langkah bagian ini terdapat combustion
chamber (ruang bakar) dan lubang busi. Sedangkan pada motor empat langkah terdapat
tambahan saluran masuk dan saluran buang. Nama – nama bagian pada kepala silinder
ditunjukan gambar dibawah ini.

Gambar 3.4. Bagian utama cylinder head.


(Bell. A, 1999 : 21)
Squish yaitu bidang datar pada sisi terluar ruang bakar pada cylinder head yang
berfungsi mengatur arah ledakan. Kubah (Dome)merupakan bagian pusat tempat
terjadinya pembakaran. Nat adalah celah (clearence) antara bibir cylinder dan squish
area. Bentuk cylinder headdanblock cylinder untuk sepeda motor empat tak ditunjukan
oleh gambar dibawah ini

Gambar 3.5. Cylinder headdancylinder block sepeda motor empat langkah


(Yamaha Genuine Part & Accessories, Part catalogueT105SE(5ER9):1 )

3.4.2. Piston
Piston berada pada bagian utama sebuah mesin, piston bergerak turun dan naik dalam
cylinder. Piston berfungsi membentuk ruang bakar pada bagaian atas piston, memutar
poros engkol melalui stang piston (connecting rod), dan pada motor dua langkah (2 tak)
berfungsi sebagai katup yang bertugas membuka dan menutup lubang – lubang (port)
pada cylinder block. Piston bisa juga disebut torak, selalu menerima temperatur dan
tekanan pembakaran yang tinggi, dan bergerak terus menerus dengan kecepatan yang
tinggi. Dengan kondisi kerja yang dialami oleh piston, maka bahan yang akan dibuat
piston harus memenuhi beberpa persyaratan, yaitu :ringan kuat, kokoh, tahan aus dan
tahan terhadap temperatur yang tinggi, untuk memenuhi syarat seperti diatas bahan piston
dapat dipakai adalah besi tuang atau paduan alumunium (aluminum alloy). Kondisi kerja
pada ruang bakar menyebabkan piston menerima berbagai macam beban kerja , Adapun
beban kerja pada piston berasal dari :beban yang berasal dari panas pembakaran, beban
mekanik. Piston memiliki bagian kepala yang biasanya berbentuk datar tetapi ada juga
kepala kepala piston yang berbentuk cebung, pada badan piston terdapat alur sebagai
tempat memasang cincin piston, bentuk piston dan bagian – bagian piston ditunjukan oleh
gambar dibawah ini.

Gambar 3.6. (Piston dan nama bagian piston)


3.4.3. Mekanisme Katup
Katup merupakan komponen mesin yang berfungsi sebagai laluan udara dan bahanbakar
masuk silinder (katup masuk) atau sebagai laluan gas sisa pembakaran keluar silinder
(katup keluar). Untuk mengatur membuka dan menutupnya katup diperlukan mekanisme
katup.

Gambar 3.7. Mekanisme katup


(Aryadi, dan Karnowo, 2008 : 47)
3.5. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)

Sistem bahan bakar sepeda motor didukung oleh dua sistem utama, yaitu :saluran bahan
bakar (fuel line), dan karburator (carburator). Saluran bahan bakar dan karburator pada sepeda
motor ditunjukan oleh gambar dibawah ini

Gambar 3.8. Saluran bahan bakar pada sepeda motor


(Yamaha Genuine Part & Accessories, Part catalogueV110E(4WHH):38)

Karburator adalah komponen utama mesin konvensional sebagai tempat proses


pencampuran antara bahan bakar dan udara. Hasil dari proses pencampuran bahan bakar udara
harus homogen mungkin sehingga setelah masuk silinder dan mengalami proses pembakaran
akan menghasilkan daya yang besar dan ekonomis.Prinsip dan konstruksi dasar karbutator pada
Gambar 2.11 memperlihatkan bentuk dasar karburator sederhana. Karburator dibagi dalamdua
bagian yaitu ruang pencampur (mixing chamber) dimana bahan bakar dicampur dengan udara;
dan ruang pelampung float chamberdimana tersimpan sejumlah bensin dalam volume tetap.
Dibagian tengah mixing chamber terdapat penampang yang mengecil, bagiandisebut venturi.
Main nozzle yang terletak di tengah venturi akan mengeluarkan bensinpada saat motor berada di
atas putaran idling. Di sebelah bawahnya terdapat throttlevalve dan nozzle untuk kecepatan
rendah. Throttle ini merupakan katup yang berbentukpiringan dan berfungsi mengatur jumlah
campuran bahan bakar-udara yang akan masulkkedalam silinder motor

Gambar 3.9. Cara kerja sebuah karburator sederhana


(Aryadi, dan Karnowo, 2008 : 66)

Throttle dihubungkan dengan pedal akselerasi atau pedal gas yang terletak diruangan
kemudi untuk memudahkan pengaturan kecepatan oleh si pengemudi. Katup choke terletak di
atas venturi dan berfungsi mengatur jurnlah udara yang masuk ke dalam karburator.Ruang
pelampung merupakan suatu tempat seperti cawan (mangkuk.) yang dibuatdengan cara dituang
dan digabungkan integral dengan mixing chamber. Di dalamnyaterdapat pelampung dan katup
jarun (needle valve). Bensin yang diterima dari pompaditampung pada ruang pelampung dan
pelampung berfungsi memelihara tinggipermukaan yang tetap.Pada saat motor melakukan
langkah isap, tekanan di dalam silinder akan turunsehubungan dengan gerak torak kebawah yang
memperbesarn volume ruangan. Akibat perbedaan tekanan ini udara akan mengalir kedalam
silinder melalui saringan udara, karburaotr dan intake manifold. Bila udara tersebut mengalir
pada saluran yang menyempit (pada venturi), maka kecepatannya bertambah dan tekanannya
turun, sehingga bensin keluar melalui main nozzle. Kemudian bensin tadi tertiup oleh arus
udarayang deras dan terjadilah penguapan. Campuran udara bahan bakar yang telah menguapini
terus masuk ke dalam silinder. Prinsip kerja karburator ini hampir tidak ada bedanyadengan
semprotan pembasmi nyamuk yang biasa digunakan di rumah

3.6. Sistem Kelistrikan (Electrical System)

Sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari :sistem pengapian (ignation system),
sistem pengisian, sistem penerangan dan indikator, sistem stater. Sistem pengapian hanya
terdapat pada motor bensin, adapun fungsi dari sistem pengapian adalah untuk menhasilkan
tegangan tinggi dengan menadakan bunga api diantara elektroda busi , sehingga campuran bahan
bakar dengan udara sempurna walupun dengan kecepatan mesin yang berubah – ubah, skema
sistem pengapian ditunjukan gambar dibawah ini

Gambar 3.10.Sistem pengapian sepeda motor


(AHTC, Pengantara praktek listrik, 2006 : 31)

3.7. Knalpot (Exhaust Pipe System)

Fungsi exhaust system (sistim saluran buang) ialah mengeluarkan gas-gas bekas yang
dikumpulkan dari dalam silinder-silinder. Exhaust system ini terdiri dari exhaust manifold,
exhaust pipe (pipe buang), dan muffler (peredam suara). Exhaust Manifold. Fungsi exhaust
manifold (saluran buang) ialah mengumpulkan gas-gas buang darisilinder-silindr kesatu tempat
dan disalurkan melalui pipe buang (exhaust pipe). Exhaustmanifold ini dipasangkan pada tiap
exhaust port yang terdapat pada setiap silinder. Gas buang yang keluar dari motor masih
mempunyai tekanan sebesar 3 ~ 5 kg/cm2 dan suhunya kira-kira 600 ~ 800 °C, masih pula
terkandung panas sebesar 35 ~ 39%dan gas hasil pembakaran, Bila pada tekanan dan suhu yangn
tinggi langsung dibuang keatmosfir, maka ekspansi yang mendadak dari gas tersebut akan
menimbulkan ledakanyang keras. Untuk mencegah hal ini maka gas buang disalurkan melalui
muffler agartekanan dan suhunya turun sehingga ledakan keras tadi tidak akan terjadi. Bentuk
dan ukuran knalpot yang digunakan untuk sepeda motor empat tak berbeda dengan bentuk dan
ukuran knalpot dua tak. Pada knalpot empat tak terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : pipa
primer, pipa kolektor, pipa ekor. Sedangkan pada knlpot untuk sepeda motor dua tak terdiri dari
komponen – komponen sebagai berikut : pipa kepala, diffuser, pipa paralel, baffle, stinger.

Gambar 3.11. Knalpot untuk sepeda motor empat tak


(exhaust pipe system) (Yamaha Genuine Part & Accessories, Part catalogue T105SE:13)

3.8. Sistem Pelumasan

Semua elemen mesin yang terbuat dari logam akan bergerak relatif antara satu dengan
lainnya dapat mengalami hambatan yang besar karena gesekan permukaan. Karena hal tersebut,
fungsi pelumas menjadi sangat penting. Dengan pelumasan dapat dihindari kontak langsung dari
dua bagian logam mesin yang bergesekan.Pada Gambar 2.14 diperlihatkan pelumasan poros
dengan bantalannya. Komponen- komponen mesin akan terselimuti oleh lapisan pelumas
sehingga antara bagian satu dan lainnya seperti tidak bersentuan. Kondisi akan menimbulkan
gaya gesek yang kecil antara komponen mesin. Secara garis besar fungsi pelumasan adalah
sebagai berikut:

1. Mengurangi gesekan yang timbul antar komponen mesin sehingga pergerakankomponen


mesin menjadi lebih ringan.

4. Menyerap panas yang timbul karena pergesekan antara komponen-komponen mesin, hal ini
menguntungkan karena komponen mesin terhindar dari overheatingatau panas berlebih.
5. Khusus pada pelumasan di silinder akan memperbaiki kerapatan antara torak dansilinder.
6. Mencegah abrasi dan korosi komponen-komponen mesin.Untuk menjamin keberlangsungan
proses pelumasan pada waktu operasi mesin sehingga komponen-komponen mesin terlumasi
semua, pelumas harus disirkulasikan. Sistem yang menjamin keberlangsungan proses
pelumasan pada mesin disebut sistem pelumasan.

Gambar 3.12. Pelumasan pada bantalan


( Aryadi, dan Karnowo, 2008 : 49)

Bagian-bagian yang bergerak dalam mesin dilumasi dengan empat macam cara yaitu
dengan cara percikan (splash), tekanan (force feed), gabungan dari percikan serta tekanan, yang
terakhir adalah pelumasan campur bahan bakar dengan pelumas (patrol lubrication).

1. Sistem percikan. Minyak lumas akan terbawa oleh batang spoon atau dipper pada waktu
pistonbergerak ke bawah kemudian pelumas dipercikkan oleh ujung bagian bawah
connectingrod kepada dinding silinder dan bearing Konstruksi sistem percikan cukup
sederhana,tetapi kendalanya ialah bahwa minyak lumas sangat sulit melalui celah-celah
yang sempit. Oleh karenanya sistem ini sekarang jarang sekali digunakan. gambar 2.13

Gambar 3.13 Pelumasan sistem percik


(Aryadi, dan Karnowo, 2008 : 49)

2. Sistem penyaluran paksa. Mesin yang kompleks terutama pada multisilinder mempunyai
banyak bagianbagianyang sempit dan jauh dari jangkauan tangka pelumas. Padahal
semua komponentersebut harus dilumasi, untuk itu diperlukan sistem pelumasan yang
mampumensirkulasikan pelumas ke seluruh komponen atau bagian mesin yang
membutuhkan. Untuk mensirkulasikan minyak pelumas, pelumas dipompa sehingga
mempunyai energiyang cukup untuk sampai ke bagian-bagian yang harus dilumasi
dengan tekanan tertentu.Minyak pelumas terkumpul dalam karter dihisap oleh pompa
minyak melalui saringanminyak. Dari sini minyak disalurkan ke bagian-bagian mesin
melalui lubang-lubangminyak yang terdapat pada blok silinder, poros engkol dan
sebagainya. Sesudah minyakmelakukan pelumasan pada bagian-bagian mesin, minyak
kembali lagi ke karter Keuntungan dengan sistem ini bahwa semua bagian-bagian pada
mesin dapat dilumasi dengan baik. Kerugiannya jika pompa minyak rusak, maka sistem
ini tidak dapat bekerja.
3. Sistem kombinasi percikan dan tekanan. Dalam sistem ini dipergunakan kedua sistem,
sistem percikan dan tekanan. Sistem campuran bahan bakar pelumas. Sistem ini dipakai
pada motor dua langkah (2 tak). Pelumas dan bahan bakardengan komposisi campuran
kurang lebih 1: 30 sampai 1 :50 akan berfungsi sebagipelumas dan sekaligus perapatan
antara silinder dan piston pada waktu mesin bekerja.Kerugiannya adalah pelumas ikut
terbakar sehingga metode ini sangat boros pelumas.
6.1. Sistem Pendinginan
Mesin bensin merupakan mesin panas yang mengubah energi kimia bahan bakar melalui
proses pembakaran. Dari proses pembakaran tersebut dihasilkan energi yang akan digunakan
untuk menjalankan kendaran. Tidak semua energi dapat diubah menjadi energi berguna, tetapi
hanya kira-kira 25% digunakan sebagai tenaga penggerak, sebagian lainnya sekitar 45% hilang
terbawa gas buang dan hilang akibat gesekan-gesekan, sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap
oleh bagian-bagian mesin itu sendiri. Panas yang diserap ini harus segera dibuang untuk
menghindari panas yang berlebihan yang dapat pula mengakibatkan mesin menjadi retak dan
terjadi kegagalan operasi mesin.Untuk itu sistem pendinginan dimaksudkan untuk mengatasi
keadaan tersebut. Selain itu juga untuk memelihara suhu yang tetap dalam mesin, sebab mesin
yang terlampau dingin akan mengakibatkan pemakaian bensin menjadi boros. Secara garis besar
pendinginan mesin dibagi menjadi dua, yaitu dengan pendinginan air dan pendinginan udara.
Pemilihan sistem pendinginan menggunakan udara atau pendinginan air bergantung dari jenis
mesinnya.Kebanyakan untuk mesin satu silinder menggunakan pendinginan udara, dan sebagian
menggunakan pendinginan air, seperti ditunjukan oleh Gambar 3.14 dan Gambar 2.15 dibawah
ini.
Gambar 3.14 Sistem pendingian Udara
(Yamaha Genuine Part & Accessories, Part catalogue 5TL3:11)

Gambar 3.15 Sistem pendingian Air


(Yamaha Genuine Part & Accessories, Part catalogue 2S61:11)
DAFTAR PUSTAKA

AHTC, 2006, Pengantara praktek listrik Arends, BPM. & Barenschot, H., 1980, “Motor Bensin”
Alih Bahasa : Umar Sukrisno, Penerbit Erlangga, Jakarta
Aryadi. W., & Karnowo 2008, ”Motor Bensin” UNNES, Semarang [3]. Bell, Graham A., 1998,
“Four-stroke Performance Tuning”, Haynes Publishing Great Britain
Daryanto., 2002, “Teknik Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor”, Buni Aksara, Jakarta
Heywood, Jhon. B., 1988, “ Internal Combustion Engine Fundamental”, Singapore, McGraw-
Hill [5]. Kovakh.,M., 1979, ”Motor Vehicle Engines”MIR Publisher, Moscow
Petrovsky., M., 1973, ”Marine Internal Combution Engine”MIR Publisher, Moscow
Ponidi.,2002, ”Perancangan Motor Diesel Penggerak Bis Pariwisata”STTNas, Yogyakarta
Yamaha “Genuine Part & Accessories, Part catalogueV110E(4WHH)” www.yamaha–motor
.co.id

Anda mungkin juga menyukai