Sistem Motor 2 Tak
Sistem Motor 2 Tak
PENDAHULUAN
1. STARD
2. STUDILITERATUR
3. TINJAUAN LAPANGAN
4. IDENTIFIKASI MASALAH
5. PENGAMBILAN DATA
6. PENGOLAHAAN DATA DAN ANALISIS DATA
7. PEMBUATAN LAPORAN
8. SELESAI
BAB III
LANDASAN TEORI
Motor bensin menghasilkan tenaga pembakaran bahan bakar dan udara (oksigen) yang ada
dalam cylinder, pembakaran ini akan menimbulkan panas dan sekaligus akan mempengaruhi gas
yang ada dalam cylinder untuk mengembang. Motor bensin termasuk dalam motor bakar dengan
klasifikasi sebagai berikut :
Konversi energi yang terjadi pada motor bakar torak berdasarkan pasiklus
termodinamika. Proses sebenarnya amatkomplek, sehingga anadilakukan pada kondisi ideal
dengan fluidakerja udara.Idealisasi proses sebagai berikut:
Gambar 3.2 Siklus ideal Otto (Cengel & Boles. 1994: 382)
Keterangan gambar :
Prinsip kerja motor bensin merupakan suatu siklus, yaitu rangkaian peristiwa yang selalu
berulang kembali mengikuti jejak yang sama dan kembali ke semula dan membentuk rangkaian
tertutup. Prinsip kerja motor bensin terdiri dari:
Campuran bahan bakar dan udara yang telah dimampatkan didalam silinder oleh piston
untuk memperoleh pembakaran dan daya dorong yang akhirnya akan menghasilkan daya output
memerlukan penyalaan yang tepat Sistem penyalaan bahan bakar tersebut dilakukan oleh suatu
mekanisme yang telah di sesuaikan dengan mampu nyala bahan bakar. Pembakaran terjadi di
ruang bakar oleh busi yang memercikkan bunga api selanjutnya api membakar campuran bahan
bakar marambat keseluruh ruang bakar dengan kecepatan tetap. Besarnya kecepatan ini biasanya
antara 1,7 sampai 4,5 meter tiap detik dan disebut nyala api rata rata(rate of flame propagation).
Tetapipada kenyataannya ada waktu yang diperlukan antara saat cetusan api dari busi dengan
saat awal penyebaran api, hal ini disebut keterlambatan pembakaran (ignition delay).
Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarat pada saat
sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh karena nilai ekonomis ataupun kepraktisan yang dihadirkan
oleh sepeda motor tersebut . Nilai ekonomis dapat kita lihat dengan harga sepeda motor yang
relative terjangkau oleh masyarakat dengan ekonomi menengah dan penggunaan bahan bakar
yang relative lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda 4. Sedangkan nilai
kepraktisan dapat kita lihat dengan lincahnya kendaraan bermotor roda dua bila digunakan pada
jalan raya yang padat. Sistem utama yang umum membangun sebuah mesin pada sepeda motor
terdiri dari berbagai sistem yang saling mendukung satu sama lainnya, adapun sistem tersebut
yaitu: Sistem bahan bakar, sistem kelistrikan, sistem utama/mesin, sistem pemasukan dan
pembuangan, dan sistem penerus daya.
3.4.2. Piston
Piston berada pada bagian utama sebuah mesin, piston bergerak turun dan naik dalam
cylinder. Piston berfungsi membentuk ruang bakar pada bagaian atas piston, memutar
poros engkol melalui stang piston (connecting rod), dan pada motor dua langkah (2 tak)
berfungsi sebagai katup yang bertugas membuka dan menutup lubang – lubang (port)
pada cylinder block. Piston bisa juga disebut torak, selalu menerima temperatur dan
tekanan pembakaran yang tinggi, dan bergerak terus menerus dengan kecepatan yang
tinggi. Dengan kondisi kerja yang dialami oleh piston, maka bahan yang akan dibuat
piston harus memenuhi beberpa persyaratan, yaitu :ringan kuat, kokoh, tahan aus dan
tahan terhadap temperatur yang tinggi, untuk memenuhi syarat seperti diatas bahan piston
dapat dipakai adalah besi tuang atau paduan alumunium (aluminum alloy). Kondisi kerja
pada ruang bakar menyebabkan piston menerima berbagai macam beban kerja , Adapun
beban kerja pada piston berasal dari :beban yang berasal dari panas pembakaran, beban
mekanik. Piston memiliki bagian kepala yang biasanya berbentuk datar tetapi ada juga
kepala kepala piston yang berbentuk cebung, pada badan piston terdapat alur sebagai
tempat memasang cincin piston, bentuk piston dan bagian – bagian piston ditunjukan oleh
gambar dibawah ini.
Sistem bahan bakar sepeda motor didukung oleh dua sistem utama, yaitu :saluran bahan
bakar (fuel line), dan karburator (carburator). Saluran bahan bakar dan karburator pada sepeda
motor ditunjukan oleh gambar dibawah ini
Throttle dihubungkan dengan pedal akselerasi atau pedal gas yang terletak diruangan
kemudi untuk memudahkan pengaturan kecepatan oleh si pengemudi. Katup choke terletak di
atas venturi dan berfungsi mengatur jurnlah udara yang masuk ke dalam karburator.Ruang
pelampung merupakan suatu tempat seperti cawan (mangkuk.) yang dibuatdengan cara dituang
dan digabungkan integral dengan mixing chamber. Di dalamnyaterdapat pelampung dan katup
jarun (needle valve). Bensin yang diterima dari pompaditampung pada ruang pelampung dan
pelampung berfungsi memelihara tinggipermukaan yang tetap.Pada saat motor melakukan
langkah isap, tekanan di dalam silinder akan turunsehubungan dengan gerak torak kebawah yang
memperbesarn volume ruangan. Akibat perbedaan tekanan ini udara akan mengalir kedalam
silinder melalui saringan udara, karburaotr dan intake manifold. Bila udara tersebut mengalir
pada saluran yang menyempit (pada venturi), maka kecepatannya bertambah dan tekanannya
turun, sehingga bensin keluar melalui main nozzle. Kemudian bensin tadi tertiup oleh arus
udarayang deras dan terjadilah penguapan. Campuran udara bahan bakar yang telah menguapini
terus masuk ke dalam silinder. Prinsip kerja karburator ini hampir tidak ada bedanyadengan
semprotan pembasmi nyamuk yang biasa digunakan di rumah
Sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari :sistem pengapian (ignation system),
sistem pengisian, sistem penerangan dan indikator, sistem stater. Sistem pengapian hanya
terdapat pada motor bensin, adapun fungsi dari sistem pengapian adalah untuk menhasilkan
tegangan tinggi dengan menadakan bunga api diantara elektroda busi , sehingga campuran bahan
bakar dengan udara sempurna walupun dengan kecepatan mesin yang berubah – ubah, skema
sistem pengapian ditunjukan gambar dibawah ini
Fungsi exhaust system (sistim saluran buang) ialah mengeluarkan gas-gas bekas yang
dikumpulkan dari dalam silinder-silinder. Exhaust system ini terdiri dari exhaust manifold,
exhaust pipe (pipe buang), dan muffler (peredam suara). Exhaust Manifold. Fungsi exhaust
manifold (saluran buang) ialah mengumpulkan gas-gas buang darisilinder-silindr kesatu tempat
dan disalurkan melalui pipe buang (exhaust pipe). Exhaustmanifold ini dipasangkan pada tiap
exhaust port yang terdapat pada setiap silinder. Gas buang yang keluar dari motor masih
mempunyai tekanan sebesar 3 ~ 5 kg/cm2 dan suhunya kira-kira 600 ~ 800 °C, masih pula
terkandung panas sebesar 35 ~ 39%dan gas hasil pembakaran, Bila pada tekanan dan suhu yangn
tinggi langsung dibuang keatmosfir, maka ekspansi yang mendadak dari gas tersebut akan
menimbulkan ledakanyang keras. Untuk mencegah hal ini maka gas buang disalurkan melalui
muffler agartekanan dan suhunya turun sehingga ledakan keras tadi tidak akan terjadi. Bentuk
dan ukuran knalpot yang digunakan untuk sepeda motor empat tak berbeda dengan bentuk dan
ukuran knalpot dua tak. Pada knalpot empat tak terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : pipa
primer, pipa kolektor, pipa ekor. Sedangkan pada knlpot untuk sepeda motor dua tak terdiri dari
komponen – komponen sebagai berikut : pipa kepala, diffuser, pipa paralel, baffle, stinger.
Semua elemen mesin yang terbuat dari logam akan bergerak relatif antara satu dengan
lainnya dapat mengalami hambatan yang besar karena gesekan permukaan. Karena hal tersebut,
fungsi pelumas menjadi sangat penting. Dengan pelumasan dapat dihindari kontak langsung dari
dua bagian logam mesin yang bergesekan.Pada Gambar 2.14 diperlihatkan pelumasan poros
dengan bantalannya. Komponen- komponen mesin akan terselimuti oleh lapisan pelumas
sehingga antara bagian satu dan lainnya seperti tidak bersentuan. Kondisi akan menimbulkan
gaya gesek yang kecil antara komponen mesin. Secara garis besar fungsi pelumasan adalah
sebagai berikut:
4. Menyerap panas yang timbul karena pergesekan antara komponen-komponen mesin, hal ini
menguntungkan karena komponen mesin terhindar dari overheatingatau panas berlebih.
5. Khusus pada pelumasan di silinder akan memperbaiki kerapatan antara torak dansilinder.
6. Mencegah abrasi dan korosi komponen-komponen mesin.Untuk menjamin keberlangsungan
proses pelumasan pada waktu operasi mesin sehingga komponen-komponen mesin terlumasi
semua, pelumas harus disirkulasikan. Sistem yang menjamin keberlangsungan proses
pelumasan pada mesin disebut sistem pelumasan.
Bagian-bagian yang bergerak dalam mesin dilumasi dengan empat macam cara yaitu
dengan cara percikan (splash), tekanan (force feed), gabungan dari percikan serta tekanan, yang
terakhir adalah pelumasan campur bahan bakar dengan pelumas (patrol lubrication).
1. Sistem percikan. Minyak lumas akan terbawa oleh batang spoon atau dipper pada waktu
pistonbergerak ke bawah kemudian pelumas dipercikkan oleh ujung bagian bawah
connectingrod kepada dinding silinder dan bearing Konstruksi sistem percikan cukup
sederhana,tetapi kendalanya ialah bahwa minyak lumas sangat sulit melalui celah-celah
yang sempit. Oleh karenanya sistem ini sekarang jarang sekali digunakan. gambar 2.13
2. Sistem penyaluran paksa. Mesin yang kompleks terutama pada multisilinder mempunyai
banyak bagianbagianyang sempit dan jauh dari jangkauan tangka pelumas. Padahal
semua komponentersebut harus dilumasi, untuk itu diperlukan sistem pelumasan yang
mampumensirkulasikan pelumas ke seluruh komponen atau bagian mesin yang
membutuhkan. Untuk mensirkulasikan minyak pelumas, pelumas dipompa sehingga
mempunyai energiyang cukup untuk sampai ke bagian-bagian yang harus dilumasi
dengan tekanan tertentu.Minyak pelumas terkumpul dalam karter dihisap oleh pompa
minyak melalui saringanminyak. Dari sini minyak disalurkan ke bagian-bagian mesin
melalui lubang-lubangminyak yang terdapat pada blok silinder, poros engkol dan
sebagainya. Sesudah minyakmelakukan pelumasan pada bagian-bagian mesin, minyak
kembali lagi ke karter Keuntungan dengan sistem ini bahwa semua bagian-bagian pada
mesin dapat dilumasi dengan baik. Kerugiannya jika pompa minyak rusak, maka sistem
ini tidak dapat bekerja.
3. Sistem kombinasi percikan dan tekanan. Dalam sistem ini dipergunakan kedua sistem,
sistem percikan dan tekanan. Sistem campuran bahan bakar pelumas. Sistem ini dipakai
pada motor dua langkah (2 tak). Pelumas dan bahan bakardengan komposisi campuran
kurang lebih 1: 30 sampai 1 :50 akan berfungsi sebagipelumas dan sekaligus perapatan
antara silinder dan piston pada waktu mesin bekerja.Kerugiannya adalah pelumas ikut
terbakar sehingga metode ini sangat boros pelumas.
6.1. Sistem Pendinginan
Mesin bensin merupakan mesin panas yang mengubah energi kimia bahan bakar melalui
proses pembakaran. Dari proses pembakaran tersebut dihasilkan energi yang akan digunakan
untuk menjalankan kendaran. Tidak semua energi dapat diubah menjadi energi berguna, tetapi
hanya kira-kira 25% digunakan sebagai tenaga penggerak, sebagian lainnya sekitar 45% hilang
terbawa gas buang dan hilang akibat gesekan-gesekan, sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap
oleh bagian-bagian mesin itu sendiri. Panas yang diserap ini harus segera dibuang untuk
menghindari panas yang berlebihan yang dapat pula mengakibatkan mesin menjadi retak dan
terjadi kegagalan operasi mesin.Untuk itu sistem pendinginan dimaksudkan untuk mengatasi
keadaan tersebut. Selain itu juga untuk memelihara suhu yang tetap dalam mesin, sebab mesin
yang terlampau dingin akan mengakibatkan pemakaian bensin menjadi boros. Secara garis besar
pendinginan mesin dibagi menjadi dua, yaitu dengan pendinginan air dan pendinginan udara.
Pemilihan sistem pendinginan menggunakan udara atau pendinginan air bergantung dari jenis
mesinnya.Kebanyakan untuk mesin satu silinder menggunakan pendinginan udara, dan sebagian
menggunakan pendinginan air, seperti ditunjukan oleh Gambar 3.14 dan Gambar 2.15 dibawah
ini.
Gambar 3.14 Sistem pendingian Udara
(Yamaha Genuine Part & Accessories, Part catalogue 5TL3:11)
AHTC, 2006, Pengantara praktek listrik Arends, BPM. & Barenschot, H., 1980, “Motor Bensin”
Alih Bahasa : Umar Sukrisno, Penerbit Erlangga, Jakarta
Aryadi. W., & Karnowo 2008, ”Motor Bensin” UNNES, Semarang [3]. Bell, Graham A., 1998,
“Four-stroke Performance Tuning”, Haynes Publishing Great Britain
Daryanto., 2002, “Teknik Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor”, Buni Aksara, Jakarta
Heywood, Jhon. B., 1988, “ Internal Combustion Engine Fundamental”, Singapore, McGraw-
Hill [5]. Kovakh.,M., 1979, ”Motor Vehicle Engines”MIR Publisher, Moscow
Petrovsky., M., 1973, ”Marine Internal Combution Engine”MIR Publisher, Moscow
Ponidi.,2002, ”Perancangan Motor Diesel Penggerak Bis Pariwisata”STTNas, Yogyakarta
Yamaha “Genuine Part & Accessories, Part catalogueV110E(4WHH)” www.yamaha–motor
.co.id