Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI PERHOTELAN

Analisis Hotel

Oleh:

Kelompok 9

I Gusti Ngurah Adyaksa Pramana (06) (1802622010137)


Si Luh Putu Aryani Pradnya Dewi (29) (1802622010160)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2021
1. Aston Denpasar Hotel & Convention Center
Aston Denpasar Hotel & Convention Center merupakan resort hotel bintang
empat dan dianggap sebagai properti kelas pertama untuk para pebisnis dan para
pelancong. Terletak di Jalan Gatot Subroto Barat no. 283, Denpasar, hotel kota ini
menawarkan akses yang mudah ke semua objek wisata di Bali Selatan dan wilayah
sekitar. Hotel terletak berdekatan dengan wilayah bisnis utama Pulau Bali dan kantor
pemerintahan pusat. Selain itu, hotel dapat dijangkau satu jam berkendara dari
Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Menyatukan fasilitas dan pelayanan yang luar
biasa untuk menjadikan sebuah hunian yang tak terlupakan untuk para tamunya, hotel
yang mewah ini menyambut para tamu di lobi dengan layanan penerimaan 24 jam dan
layanan check-out, keamanan hotel, dan akses internet di tempat umum. Tersedia
restoran di hotel dan para tamu akan dimanjakan dengan fasilitas pertemuan yang
ditawarkan. Fasilitas lainnya termasuk layanan kamar 24 jam, layanan laundry, dan
tempat parkir juga disediakan. Selain itu, disediakan Grand Ballroom yang dapat
menampung sampai 2000 orang dan fasilitas ini merupakan fasilitas pertemuan
terbesar di kota Bali.
Penginapan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Studio Room, One Bedroom
Suite, dan Two Bedroom Suite. Kamar tamu yang bergaya apartemen ini didekorasi
dengan baik dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas terbaik termasuk telepon, LCD
TV, minibar, keamanan, dan akses internet. Kamar mandi yang luas menampilkan bak
mandi dan shower dan semua kamar dilengkapi dengan meja dan pendingin ruangan
(AC). Hotel memiliki tempat makan yaitu Jempiring Restaurant yang melayani
serangkaian masakan lokal dan internasional yang terletak di samping lobi. Restoran
hotel menawarkan berbagai variasi menu dan menyajikan makanan yang lezat dan
segar setiap hari. Hotel ini mendapat sertifikat “Halal” oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) yang meyakinkan bahwa semua persiapan makanan dan minuman, mulai dari
dapur, persiapan dalam penyajian, rantai pasokan makanan, dan menu kami telah
diperiksa dengan ketat untuk memenuhi standar budaya muslim. Hotel juga telah
mendapat label Salam Standard, yang ditujukan untuk Tamu Muslim, yang
memudahkan mereka untuk mencari akomodasi yang memenuhi kriteria halal sesuai
dengan ajaran Islam. Para tamu juga dapat menikmati berenang di kolam renang luar
ruangan/ outdoor dan bagi mereka yang ingin memanjakan diri mereka dapat
mencoba pijat/massage atau perawatan spa di hotel yang mewah ini.
2. Dampak Adanya Hotel
Pembangunan Aston Denpasar Hotel & Convention Center dapat memberikan
sisi yang baik pada daerah dan masyarakat di sekitarnya. Dampak positif dengan
munculnya hotel ini adalah dapat memperluas lapangan pekerjaan di bidang
perhotelan, meningkatkan kesejahteraan, serta multiflier efek lainnya terhadap
masyarakat.
Industri perhotelan merupakan usaha yang dikelola secara komersial dengan
menggunakan seluruh bangunan serta fasilitas yang dimiliki untuk memberikan
pelayanan kepada wisatawan. Dengan adanya pembangunan hotel beserta fasilitas
untuk memenuhi kebutuhan tamu, tentu saja akan ada pengunaan sumber daya alam
dan lingkungan dimana hotel tersebut dibangun. Setiap terjadi perubahan terhadap
permukaan tanah akan membawa dampak berupa tekanan pada lingkungan
disekelilingnya. Pengembangan sebuah kawasan wisata awal mulanya mengalami
proses yang sama, mulai memberikan tekanan terhadap lingkungan dari intensitas
kecil hingga besar. Perubahan fungsi lahan di wilayah pembangunan hotel dan
sekitarnya dalam perkembangannya secara signifikan akan membawa dampak pada
berbagai tekanan pada sumber daya dan lingkungan disekitarnya.
Biasanya hotel-hotel berbintang akan melengkapi hotelnya dengan fasilitas-
fasilitas seperti kolam renang, restauran, fitness room, jogging track, fasilitas
olahraga, guest laundry dan lain-lain, untuk memberikan kemudahan dan kenyaman
bagi wisatawan. Pada saat beroperasinya, industri perhotelan sangat membutuhkan
beragam sumber daya untuk menjamin keberlangsungan usahanya. Selain itu juga,
akomodasi (hotel) akan memberikan tekanan terhadap lingkungan berupa limbah dari
hasil usahanya. Konsekuensinya akomodasi (hotel) memiliki potensi untuk
memberikan tekanan terhadap lingkungan sekitarnya sebagai dampak dari usaha yang
dijalankan.
Hotel memiliki potensi yang besar dalam memberikan tekanan terhadap
lingkungan. Adapun aspek dampak lingkungan hidup dari pembangunan hotel
diuraikan sebagai berikut:
a. Energi
Hotel membutuhkan energi listrik yang cukup besar untuk menjamin
kelangsungan operasionalnya. Hotel kadang memerlukan energi listrik yang
cukup banyak melebihi konsumsi listrik penduduk lokal. Idealnya industri
perhotelan memanfaatkan energi listrik secara efisien.
b. Sumber Daya Air
Penggunaan air untuk akomodasi dan kebutuhan pemukiman cukup signifikan
jumlahnya, sedangkan air bersih merupakan sumber daya yang terbatas. Dengan
jumlah wisatawan yang menginap meningkat tentu saja konsumsi air bersih yang
dibutuhkan oleh hotel akan meningkat pula.
c. Limbah Padat/sampah
Sampah merupakan suatu barang yang tidak dapat digunakan lagi, tidak dapat
dipakai, tidak disenangi dan harus dibuang. Sampah yang dihasilkan oleh hotel
tentu saja harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan sampah dilakukan
sedemikian rupa sehingga hal-hal yang tidak baik untuk kehidupan serta dampak
negatif terhadap lingkungan tidak terjadi dengan melakukan pengomposan dengan
baik.
d. Limbah Cair
Selain limbah padat/sampah, hotel juga menghasilkan limbah cair. Pengelolaan
limbah cair ini sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Jika tidak limbah cair
hotel dapat memberikan tekanan terhadap lingkungan sekitarnya, apalagi jika
langsung dibuang ke tanah tanpa ada proses pengolahan limbah cair. Hal ini tentu
akan berdampak buruk terhadap ekologi tanah dan dapat mengakibatkan polusi
air.
Permasalahan lingkungan di industri perhotelan dapat diatasi oleh manajemen
dengan membangun hotel dengan konsep sustainable tourism development dengan
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang tertuang dalam visi/misi,
plan/rencana, serta pelaksanaan di lapangan agar diterapkan secara holostik dan
konsisten. Terkait dengan hal tersebut diperlukan manajemen strategis mulai dari
perencanaan, implementasi, koordinasi dan evaluasi dari Sistem Manajemen
Lingkungan hotel untuk memperoleh hasil yang maksimal.

3. Cara Hotel Menghadapi Pandemi


Pada saat mendengar virus corona pertama kali di Wuhan, management hotel
tidak berpikir bahwa virus tersebut akan meluas ke seluruh dunia. Aktivitas hotel
masih berjalan secara normal dan pada saat itu hotel sedang menerima banyak
booking-an. Namun setelah pandemi tersebut masuk ke Indonesia, beberapa hotel di
Bali hanya pasrah mengikuti arahan dari pemerintah pusat. Namun, setelah wabah
Covid-19 makin mengancam puluhan nyawa di Indonesia, satu persatu pesanan kamar
dibatalkan. Dampaknya jumlah okupansi hotel menurun sangat tajam. Dampak dari
minimnya okupansi hotel tersebut adalah munculnya PHK dan hanya pemberian gaji
pokok serta pengurangan jam kerja kepada karyawan yang tidak dipecat.
Sebagai gambaran umum sebelum adanya Covid-19, untuk pegawai tetap
pihak manajemen masih berusaha untuk mempekerjakan karyawannya dengan sistem
lima hari libur dua hari kerja. Tugas mereka adalah melakukan general cleaning di
setiap departemennya masing-masing sehingga para staff masih dapat dengan
maksimal untuk bekerja. Namun, untuk sistem penggajian, management hanya
memberikan gaji sesuai dengan posisi masing-masing tanpa memberikan tambahan
“service charge”
Selain itu, manajemen hotel juga sudah menyiapkan strategi bertahan selama
ketika pandemi. Dari wisatawan yang membatalkan sewa kamar, mereka tetap keep in
touch atau berkomunikasi dengan para konsumen yang sudah membayarkan sejumlah
uang sewa, ada yang ingin dikembalikan secara penuh dan ada juga yang masih tetap
ingin untuk menyewa apabila pandemi ini berakhir. Tentunya dengan penawaran yang
lebih menguntungkan bagi konsumen. Selain itu, pihak hotel juga melakukan sistem
promosi “pay now stay later”, yakni dengan cara menjual voucher kepada calon
wisatawan dengan sistem bayar sekarang, menginap belakangan setelah pandemi
berakhir.
Ketika pandemi berlangsung, pemasukan hotel juga sangat minim sehingga
berdampak pada perekonomian staff. Sebagian staff atau pegawai ada yang berharap
tetap masuk, karena butuh pendapatan. Atas dasar itu, manajemen kemudian
melakukan pengurangan gaji pokok bagi yang tidak di-PHK, tentunya disesuaikan
dengan jabatan. Guna menutupi biaya operasional hotel selama pandemi, pihak
manajemen hotel melakukan pengurangan pemakaian sarana tidak seperti
sebelumnya.
Dengan kondisi perekonomian hotel yang terpuruk, manajemen berharap
pemerintah segera menentukan langkah-langkah nyata. Dengan semakin membaiknya
kondisi pendemik ini, pihak manajemen akan melakukan pemasaran hotel dengan
melakukan pemasaran yang mengacu pada protokol pemerintah terhadap penyebaran
virus Covid-19, sehingga seluruh karyawan kembali bekerja dengan rutinitas normal.
Harapan manajemen hotel kepada pemerintah selama pandemi berlangsung adalah
adanya aksi nyata berupa relaksasi kredit, pengurangan pajak, subsidi nyata kepada
pekerja pariwisata. Permintaan tersebut dirasa tidak terlalu berlebihan, karena Bali
merupakan penghasil devisa terbesar dari sektor pariwisata.

4. Membandingkan dengan Hotel Lain


Pada Aston Denpasar Hotel & Convention Center untuk sistem penggajian,
management hanya memberikan gaji sesuai dengan posisi masing-masing tanpa
memberikan tambahan “service charge” sedangkan pada Hotel Puri Saron Seminyak
untuk biaya gaji karyawan dan operasional memakai uang pinjaman dari owner. Salah
satu strategi yang disiapkan oleh Manajemen Hotel Aston yaitu dengan tetap keep in
touch atau berkomunikasi dengan para konsumen yang sudah membayarkan sejumlah
uang sewa, ada yang ingin dikembalikan secara penuh dan ada juga yang masih tetap
ingin untuk menyewa apabila pandemi ini berakhir. Tentunya dengan penawaran yang
lebih menguntungkan bagi konsumen. Sedangkan pada Hotel Puri Saron Seminyak,
perusahaan menjadwal ulang kunjungan konsumen tanpa batasan waktu hingga situasi
pulih kembali. Hal itu juga bagian dari strategi agar konsumen tidak beralih ke wisata
lain. Mereka mengakui bahwa dalam situasi pandemi global, perusahaan tidak dapat
berbuat banyak. Perusahaan hanya mampu membuat paket special long stay yang
diperuntukan bagi tamu yang sudah tidak bisa kembali ke negaranya. Kedua hotel
melakukan sistem promosi yang sama yaitu dengan melakukan sistem promosi “pay
now stay later”, yakni dengan cara menjual voucher kepada calon wisatawan dengan
sistem bayar sekarang dan menginap di kemudian hari setelah pandemi berakhir.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.nusatrip.com/id/hotel/indonesia/bali/denpasar/aston_denpasar_hotel_convention
_center

https://www.astonhotelsinternational.com/id/hotel/view/11/aston-denpasar-hotel---
convention-center

http://tirtawati.blogspot.com/2009/06/potensi-hotel-dalam-memberikan-tekanan.html

https://bali-travelnews.com/aston-denpasar-siap-sambut-turis-domestik-serta-lokal/

Wirawan, P. E., Pujiastuti, S., & Astuti, N. N. S. (2020). Strategi Bertahan Hotel Di Bali Saat
Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 10(2), 579-602.

Anda mungkin juga menyukai