JUDUL KEGIATAN
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2021
i
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ....................................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN ..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................5
1.2 Permasalahan...........................................................................................................9
1.3 Skema Rencana Program Kerja...............................................................................9
1.4 Tujuan Kegiatan......................................................................................................10
1.5 Manfaat Kegiatan....................................................................................................10
II. IDENTIFIKASI MASALAH ......................................................................................11
III. DASAR PENGETAHUAN.........................................................................................12
3.1 Dasar Hukum...........................................................................................................12
3.2 Pengertian................................................................................................................12
VI. RENCANA LUARAN YANG DI HASILKAN........................................................16
V.LAPORAN LUARAN YANAG DI HASILKAN........................................................16
VI.PENUTUP.....................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................20
4.2 Saran.......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................22
LAMPIRAN ......................................................................................................................23
iii
RINGKASAN
Dimana pada KKN tematik tahun ini dengan tema “MERDEKA BELAJAR DAN
MERDEKA SAMPAH” diharapkan dapat menjadi penyalur informasi kepada masyarakat
tentang tata cara penmgelolaan sampah yang sudah diatur dalam Perda yang ada.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan dilapanagan diharapkan dapat
memberi pengetahuan dan juga pemahanan mengenai pengeloaan sampah yang sudah diatur
melalui perda no 2 Tahun 2011 dimana yang menjadi fokus titik saya ada tata cara
pengelolaan juga pada pelanggaran yang terjadi dan akibat hukumnya.
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh Perguruan
Tinggi yang mana ini dijadikan sebagai mata kuliah wajib disetiap Perguruan Tinggi sebagai
perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berupa pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Maka berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan KKN Periode 93 ini dilakukan secara hati
hati dengan memperhatikan keselamatan bagi peserta dan juga masyarakat sekitar sehingga
syarat dalam melaksanaakan KKN di perketat dengan adanya surat rapit antigen yang harus
dimiliki setiap peserta dan di setiap sekretariat harus sesuai standar protokol kesehatan yang
ada.
Permasalahan sampah yang saat ini marak terjadi tentu memerlukan penanganan khusus
baik dari pemerintah maupun masyarakat. Apabila pengelolaan sampah tidak sesuai dengan
metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, dikhawatirkan akan
mendapatkan dampak negatif seperti penurunan kualitas lingkungan hidup yang juga akan
sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara terpadu dan komprehensif mulai dari
v
pengumpulan sampai dengan pemrosesan sampah. Pengelolaan sampah dapat berjalan
secara efektif dan efisien apabila terdapat kerjasama yang baik dari pemerintah dan
untuk mencapai suatu tujuan yang mempunyai konsekuensi terhadap lingkungan dan
menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara terpadu dan
sampah dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila terdapat kerjasama yang baik dari
memberikan kepastian
vi
1
Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah
MadaUniversity Press, 1999),
No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang tujuannya untuk mengurangi
selaluditingkatkan.
2011 tentang Pengelolaan Persampahan. Menurut peraturan ini sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat yang
diambil dari rumah tangga atau domestik. Pengelolaan sampah adalah kegiatan
teknik, konservasi, estetika, dan pertimbangan lingkungan yang lain, dan juga
vii
2
Peraturan Daerah Kota Bengkulu tentang pengelolaan persampahan No 2 Tahun 2011
Oleh sebab itu saya mengambil program kerja individu dengan menitik
beratkan fokus pada penyuluhan dan sosialisasi yang akan di lakukan di kelurahan
rawamakumur dengan mensosialisasikan adanya perda yang dimiliki kota bengkulu
agar tidak terjadi nya human eror dalam proses pengelolaan sampah serta
pemanfaatannya , serta mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat
bahwasanya adanya hukuman apabila terjadi pelanggaranan terhadap pengelolaan
sampah tersebut yaitu denda administratif dan sanksi pidana.
viii
1.2 PERMASALAHAN
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
Tahun2011?
ix
1.4 TUJUAN KEGIATAN
Serangkaian program dibuat bertujuan untuk :
Perda No 2 Tahun2011
x
a) KKN dapat mengembangkan pemikiran berdasarkan ilmu yang didapat
diperkuliahan
b) KKN dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga dan menumbuhkan
rasa kepedulian terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
mengenai bagaimana dampak dari pengelolaan sampah yang tidak sesuai serta
xi
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Faktor
No. Nama Kegiatan Masalah Pokok Alternatif
Penunjang Penghambat
Karena
kurangnya
pengetahuan Sosialisasi
masyarakat diadakan
Sosialisasi
tentang secara rutin Di buat
Pengelolaan sampah Perda No 2
1. pengelolaan agar tertanam sesuai dengan
diKelurahan Tahun 2011
sampah yang dalam kebutuhan
Rawamakmur Permai
sudah diatur kehidupan
didalam Perda masyarakat
No 2 tahun
2011
xii
BAB III
DASAR PENGETAHUAN
Dasar Hukum:
3.2 Pengertian
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi,
tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai
secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.
Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa
diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila
tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil
dari pembusukan sampah organik yang cepat.
Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah
anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah
anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam
waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Jenis – Jenis Sampah Organik
Berdasarkan jenisnya sampah organik dapat digolongkan menjadi 2 antara lain sampah
organik basah dan kering.
xiii
1. Sampah Organik Basah
Sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengadung air. Sampah organik
basah contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan
sejenisnya.
Inilah yang saya katakan bahwa sampah organik dapat menimbulkan bau tidak sedap sebab
kandungan air tinggi yang menyebabkan sampah jenis ini cepat membusuk.
2. Sampah Organik Kering
Sampah organik kering adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Contoh sampah
organik misalnya kayu, ranting pohon, kayu dan daun – daun kering. Kebanyakan sampah
organik sulit diolah kembali jadi lebih sering dibakar untuk memusnahkannya.
Contoh Sampah Organik
Contoh dari dari sampah organik adalah nasi, kulit buah, buah dan sayuran busuk, ampas teh /
kopi, bangkai hewan, dan kotoran hewan / manusia
Contoh Sampah Anorganik
Contoh dari sampah anorganik adalah plastik, botol / kaleng minuman, kresek, ban bekas,
besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik. Memang sampah anorganik
sulit terurai tetapi dapat anda manfaatkan kembali, jangan sampai dibiarkan begitu saja.
Manfaat sampah organik dan anorganik
Masing – masih sampah bila berniat untuk mengelola pasti bisa diolah kembali menjadi suatu
yang bermanfaat, lihat saja contoh pemanfaatan sampah organik dan anorganik berikut ini:
Manfaat sampah organik
Sampah organik memiliki banyak manfaat ini bisa menjadi sumber pemasukkan bila diolah
yang bermanfaat. Bahkan dapat menimimalisir banyak sampah di tempat pembuangan akhir.
Berikut manfaat sampah organik yang dapat anda coba:
1. Sampah Organik Untuk Kompos / Pupuk Organik
Sampah organik seperti buah – buah busuk dan sayuran dapat dibuat menjadi suatu berguna
antara lain kompos. Pengolahan sampah organik untuk kompos tidaklah terlalu sulit.
2. Untuk Tambahan Pakan Ternak
Mungkin yang anda tahu sampah organik hanya dibuat untuk tambahan pakan kambing, sapi
dan kerbau. Tapi sekarang ini sampah organik dapat diolah menjadi pelet untuk makanan
ayam dan ikan
3. Sampah organik dapat diubah menjadi biogas dan listrik
Gak percaya? Bahwa sampah organik dapat digunakan sebagai sumber listrik. Sampah
organik yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia, limbah tempe dan tahu digunakan
sebagai bahan utama.
Sampah adalah suatu bahan yang telah dibuang / tidak terpakai lagi oleh pemiliknya.
xiv
Manfaat Sampah Anorganik
manfaat sampah anorganik yang bisa kita manfaatkan adalah dengan membuat kerajinan dari
sampah / limbah tersebut. Misalnya sampah plastik dapat dibuat tas, taplak meja makan,
pernak pernik.
Pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis
Anda bisa mengelola sampah dengan prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari.
Pengelolaan sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab
menangani sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan
kepedulian akan timbulnya penyakit dari sampah.
1. Reuse (penggunaan kembali)
Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang
masih sama ataupun fungsi yang beda.
2. Reduce (Pengurangan)
Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah
3. Recycle (daur ulang)
Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.
Contoh kegiatan reuse (penggunaan kembali) sehari-hari:
1. Menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.
2. Memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis
Contoh kegiatan reduce (penggurangan) sehari-hari:
1. Memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang
2. Hindari pengunaan dan pemakaian produk yang menimbulkan banyaknya sampah
3.Menggunakanproduk yang bisa diisi ulang kembali
4. Menghindari penggunaan barang yang tidak peru
xv
2008 tentang Pengelolaan Sampah) Penyaluran sampah yang banyak ditemui terdiri dari
proses pengumpulan sampah dari permukiman atau sumber sampah lain, pengangkutan
sampah untuk dibuang di Tempat Penampungan Sementara (TPS), dan proses terakhir yaitu
pembuangan di Tempat Pemrosesan Akhir. Permasalahan pengelolaan sampah yang ada di
Indonesia dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu tingginya jumlah sampah yang dihasilkan,
tingkat pengelolaan pelayanan masih rendah, TPA yang terbatas jumlahnya, institusi
pengelola sampah dan masalah biaya. Kesadaran masyarakat akan sampah dan pentingnya
menjaga lingkungan juga masih rendah sehingga dapat membawa masalah yang baru seperti
banjir.
Masalahnya, pengelolaan sampah selama ini juga belum sesuai dengan metode pengelolaan
sampah yang berwawasan lingkungan.
Pengelolaan sampah selama ini juga belum sesuai dengan metode pengelolaan sampah yang
berwawasan lingkungan. Sebagian besar pengelolaan sampah TPA di Indonesia
menggunakan metode open dumping dan landfill, namun ada juga metode lain yaitu
pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan, dan daur ulang meskipun tidak banyak
digunakan. (Winahyu dkk, 2013) Metode open dumping adalah metode yang paling
sederhana, sampah dibuang di TPA begitu saja tanpa perlakuan lebih lanjut, sedangkan
metode landfill yaitu sampah diratakan dan dipadatkan dengan alat berat dan dilapisi dengan
tanah. Kedua metode tersebut kurang ramah lingkungan karena berpotensi terjadi
pencemaran pada air tanah dan juga pencemaran udara. Menurut Purwanta (2009) TPA
berpotensi menyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan gas yang mendominasi
adalah CH4 (Metana), CO2 dan N2O. Hal tersebut mengakibatkan diperlukan adanya inovasi
dalam pengelolaan sampah sehingga sampah tidak hanya menumpuk di TPA yang tapi juga
dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
Inovasi pengelolaan sampah belakangan ini adalah akan dibangunnya Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa). Pembangunan PLTSa tersebut akan dimulai di empat daerah yaitu
Surabaya, Bekasi, Solo, dan DKI Jakarta. (Ihsanuddin, 2019) Pembangunan PLTSa tersebut
merupakan salah satu upaya yang baik dalam mengurangi jumlah sampah yang ada sekaligus
memanfaatkannya dalam bentuk yang lain. Pengelolaan sampah pada PLTSa juga harus
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Teknologi pembakaran sampah biasanya merupakan teknologi yang digunakan PLTSa untuk
memperoleh energi yang kemudian dijadikan listrik. Pembakaran sampah tersebut dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu Insinerasi, pirolisis dan gasifikasi. Insinerasi dan
pirolisis dapat mereduksi volume sampah hingga 70% namun menghasilkan emisi yang
tinggi sehingga kurang ramah lingkungan. Sedangkan metode gasifikasi dapat mereduksi
sampah hingga 75% dan lebih ramah lingkungan. (Purwaningsih, 2012) Pemerintah dalam
pembangunan PLTSa ini harus cermat memilih metode atau membuat inovasi metode baru
yang lebih ramah lingkungan agar tidak terbentuk masalah baru.
Inovasi pengelolaan sampah dalam bentuk lain adalah munculnya startup-startup
pengelolaan sampah buatan Indonesia
Startup tersebut diantaranya adalah Gringgo, Sampah Muda, Mall Sampah, dan Angkuts
(Agung, 2019). Prinsip kerja keempat startup tersebut hampir sama yaitu menghubungkan
masyarakat ke tempat pembuangan sampah terdekat agar bisa didaur ulang atau
didistribusikan ke tempat yang lebih tepat seperti aplikasi Gringgo yang mempunyai
pelayanan pengangkutan sampah, pemilahan sampah, dan menghubungkannya pada pendaur
xvi
ulang. Aplikasi-aplikasi tersebut juga memberikan keuntungan pada masyarakat misalnya
penambahan point di aplikasi, pulsa, Gopay, maupun uang.
BAB IV
BAB V
Dalam terlaksananya kegiatan ini KKN Mandiri 93 yang diadakan Universitas Bengkulu
maka akan lebih baik jika saya melampirkan beberapa laporan liuran yang saya hasilkan dan
jadwal program kerja saya yang terstruktur dengan baik. Ada pula beberapa liuran biaya
kegiatan dan jadwal kegiatan tersebut sebagai berikut:
xvii
Total Rp. 143.000 Mahasiswa
4. PembagianUndangan
Kegiatan,Pelaksanaan
Sosialisasi,Membantupelayanan
masyarakat di Kelurahan
xviii
5. MembagikanKotak
Sampah,Membagikan Bibit.
I. Minggu Pertama :
A. Tahapan Kegiatan
- Menonton Live Streaming pembukaan KKN Mandiri 93 melalui channel Youtube P3KKN
A.Tahapan Kegiatan
-Pengamatan Lokas.
A. Tahapan Kegiatan
xix
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Total Dana Sumber Dana
A. Tahapan Kegiatan :
-Sosialisasi di Kelurahan
V. MINGGU KELIMA :
A. Tahapan Kegiatan :
xx
BAB VI. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melalui saya pribadi dalam pelaksanaan KKN Mandiri 93 ini dalam masa
pandemi ini suatu pengalaman dan pembelajaran baru, bukan hanya saya begitu pula
mahasiswa yang telah melaksanakan KKN sebelumnya. Sebab KKN ini bisa dibilang
KKN dengan metode pelaksanaan yang baru dan belum pernah terjadi dilakukan
sendiri/individu Kelurahan Rawa Makmur Permai Begitu banyak pengalaman yang
saya dapatkan khususnya setiap memikirkan program kerja yang akan saya lakukan
dengan bertema Merdeka Belajar dan Merdeka Sampah.
xxi
Pengalaman yang saya dapatkan yaitu saya bisa begitu berperan aktif dalam
Pelayanan Masyarakat di Kelurahan Rawa Makmur Permai, bisa dilihat dari program
kerja saya dari target sasaran saya masyarakat sekitar begitu pula masyarakat umum
yang menggunakan Sosialisasi, jadi membuat saya merasa menjadi mahasiswa yang
berguna bagi setiap orang dengan berperan bagi Negara Dalam Menjadi Agent Of
Change.
4.2. Saran
Selain kesimpulan ada pula saran yang bisa saya sampaikan bahwasanya
kurangnya wawasan bagi saya pribadi diawal menentukan program kerja karena
memang menjalankan proker secara Individu. Baik dari menjalankan proker juga saya
mendapatkan masalah dari berbagai segala sudut proker seperti halnya harus bisa
menghadapi masyarakat sendiri dalam pembagian masker, memiliki masalah dalam
menjalankan aplikasi Sikando yang sering gangguan, dan lain sebagainya.
Maka saran yang bisa saya berikan dari dosen yang memang seharusnya
memberikan evaluasi secara langsung atau ketemu langsung kepada setiap kelompok
mengingat setiap mahasiswa yang menjalankan program kerja sudah pasti mengalami
masalah yang berbeda-beda, lalu saya sangat menyayangkan aplikasi yang telah
dibuat untuk memantu aktifitas mahasiswa terlalu sering gangguan khususnya seperti
masalah saya mendapatkan masalah 2x gagal untuk mengisi presensi dan begitu pula
dari pihak P3KKN kurangnya respon secara cepat, baik dalam membantu mahasiswa
ketika menghadapi masalah aplikasi SIKANDO.
Akan tetapi balik lagi mungkin dengan keadaan baru ini saya memaklumi
segala macam kekuranga/masalah setiap dosen DPL dan pihak P3KKN
xxii
DAFTAR PUSTAKA
1. Pusat Pelaksana dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) dan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). Panduang dan Petunjuk
Teknis Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri. Bengkulu: Universitas Bengkulu; 2020.
2. PERDA NO 2 Tahun 2011
1
3. Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, (Yogyakarta:
xxiii
Gadjah MadaUniversity Press, 1999),
4. GoogleMap.
LAMPIRAN
https://caribengkulu.com/home/peta?
nyari=Rawa+Makmur+Permai+Muara+Bangkahulu+Kota+Bengkulu
xxiv
2. Foto-foto pendukung yang berkaitan dengan rancangan kegiatan KKN.
xxv
xxvi
xxvii