RADIOAKTIVITAS
Hukum Radioaktivitas
Dari eksperimen terbukti bahwa peluruhan radioaktivitas memenuhi
hukum eksponential. Hal ini diterangkan apabila dianggap bahwa peluruhan
adalah peristiwa statistik.
Sifat statistik ini menyatakan bahwa tak mungkin diramalkan atau mana
yang akan meluruh pada detik berikutnya.
Dalam waktu dt, kebolehjadian meluruh setiap atom ialah
dt
ialah suatu konstanta yang dinamakan konstanta disintegrasi.
Apabila N adalah atom yang tidak meluruh dalam waktu dt dan dN adalah
jumlah atom yang meluruh, maka dapat dituliskan :
dN
dN = - dt N dt N(t) = No e-t
N
Beberapa besaran radioaktivitas
a) Aktivitas, didefinisikan sebagai jumlah disintegrasi per detik
dN
Aktivitas N 0e t N
dt
b) Waktu paruh (t 1/2) adalah interval waktu, selama mana aktivitas berkurang
dengan separuhnya
N0 No Ln2
N ; t t1 N 0e t1 / 2 t½ = 0
2 2 2 2
20
Umur atom tertentu yang berdisintegrasi adalah antara nol dan tak tentu
karena tidak diketahui atom mana yang akan berdisintegrasi dalam waktu
berikutnya. Karena itu perlu didefinisikan umur rata-rata sebagai berikut:
o tdN 0 0 tdN
N N
0 N0
0 dN N0
Disintegrasi Berurutan
Misalkan N1 buah inti meluruh dengan konstanta peluruhan , menjadi N2 inti
baru, dan inti inipun meluruh dengan konstanta peluruhan 2, menjadi N3 inti baru
yang stabil.
1 2
N1 N2 N3 3 = 0
21
dN 2
jadi 2 N 2 1 N10e 1t (X dengan e 2t), maka
dt
dN 2
e 2 t 2 N 2e2 t 1 N10e 1t e2 t
dt
sehingga :
d
dt
N 2e2 t 1 N10e2 1 t , integral ke t memberikan
1
N 2e 2 t N10e2 1 t C
2 1
contanta C dapat ditentukan dari syarat batas
N2 =N20 = 0 pada t = 0
1
Sehingga : C N maka akhirnya didapat :
2 1 10
1
N2
2 1
N10 e 1t e 2 t (4)
Jumlah
atom N3
relatif N1,
N2, N3
N2
N1
Gambar 4.
Gambar menunjukkan N1, N2, dan N3 pada peluruhan berurutan.
- -
105 105 105
Misalnya pada : 44 Ru T1/2 = 4,5 jam 45 Rh Rd
102
T1/2 = 3,5 jam
22
Keseimbangan Radioaktif
1) Keseimbangan Transien (Transient Equilibrium)
Persamaan 4 memberikan hubungan antara N2 dengan N10 :
1
N2
2 1
N10 e 1t e 2 t
N2 akan mencapai harga maksimum pada t = t m, tm dapat ditentukan dari
1
dN 2
dt
o
2 1
N10 1e 1tm 2 e 2tm
1
sehingga tm ln 2
2 1 1
Setelah harga maksimum N2 tercapai, maka laju disintegrasi N2 yakni
tergantung pada 1 dan 2.
dN 2
dt
Ada 2 kemungkinan :
a) 1 > 2 . Ini berarti bahwa 1 > 2, jadi e-2t mencapai nol lebih cepat
daripada e-1t, sehingga e-2t 0
1 1
jadi N 2
21
N10e t
1
2 1
N1
N2 1
atau = tetap, dikatakan bahwa N1 dan N2 berubah seketika
N1 2 1
N1
N2 N1
e 1t
N2
tm
t
23
dN 2 / dt 2 N 2 2
dN1 / dt 1 N1 2 1
N1
N2 N1
N 2 e 2t
tm
t
Gambar 6.
2
Jika t besar sekali dibandingkan dengan 2, maka e-et dapat diabaikan,
dibanding dengan 1 sehingga :
1
N 2 N10 tetap
2
N2 diketahui dalam keseimbangan sekuler dengan N1.
Aktivitas Aktivitas
140Ba 140Ba
Aktivitas total Aktivitas total
24 140 La
140Ba 140La
t
t 12 =12,8 hari t 12 = 40 jam
140 La
140Ba 140La
t
t 12 =12,8 hari t 12 = 40 jam
Keseimbangan sekuler antara 140Ba dengan 140La Keseimbangan sekuler antara 137Cs dgn 137Ba
2
Karena t½ dari N1 sangat besar, maka N 2 N1 dari Pers. (4)
1
N1 2 1
Atau 2N2 = 1N1, sehingga
N 2 1 2
Dalam kedua hal, target dapat diumpamakan sebagai induk dengan aktivitas
N1. Jadi dapat dinyatakan :
N1
1
N 2
2
N3
walau 1 kecil sekali, tapi karena N01 sangat besar, maka N011 terbatas.
Biasanya fraksi inti induk yang bereaksi kecil sekali, sehingga dapat dianggap:
N1 N10e 1t N 0
Laju produksi aktivitas pada suatu penembakan disebut yield Y. Jadi yield
adalah laju produksi aktivitas baru.
d N 2 2
Y
dt t 0
Telah dibuktikan bahwa =
1
N2
2 1
N 10 e 1t e 2t dan
25
2 1t
N 2 2 1 N e e 2t
1
10 2
d ( N 2 2 ) 2
maka
dt
2 1
1 N10 1e 1t 2 e 2t
d N 2 2 2
sehingga : Y = 1 N10 2 1 2 1 N10
dt t 0 2 1
Y
atau N101 Y 2
2
Aktivitas yang dihasilkan dalam waktu t ialah:
2 1t
N 2 2 Y 2
e e 2t
2 1
untuk 1 2 maka N 22 Y 2 1 e 2t
Jadi aktivitas yang dapat dicapai ialah Y 2 = yakni untuk t . Untuk
jelasnya diberikan contoh sebagai berikut:
24
Na diproduksi dengan Y = 11.1 mc/jam
aktivitas
sedang umur rata-rata 1,44t 1 dengan
2
26
BAB IV
PELURUHAN ALFA, BETA DAN GAMMA
27
Contoh sumber pemancar :
210
Po (E = 5,3 MeV)
214
Po (E = 7,7 MeV)
238
U (E = 4,13 MeV dan 4,18 MeV)
212
Bi memiliki 6 macam E
Range gerak partikel diudara (3,8 cm – 7,0 cm)
cacah
4,18 238
4,13 MeV
U
92
MeV
Spektrum partikel diskrit
(terdiri grup energi yang diskrit)
E
Gambar Spektrum dari 238
U
92
Skema peluruhan
A A
Z X Z X
28
Secara kuantum :
V(Cr)
P ~ exp (-2)
b
Dengan 2m(V ( x) E )dx
a
Partikel
datang E
a b
2m(V K )
k
h2
Menurut Gamow
V(r)
geraknya dibatasi oleh potensial E =
V(r) Energi (E total) = (K) = E gerak
1
b
ln P 2 2m(V (r ) E ) dr
2 2
h RR
29
V(r) = Energi potensial Coulumb sebuah
Pada jarak (r) dari pusat inti dengan Q - Ze
Ze = muatan inti anak (intiinduk – alfa)
2e Ze 2 Ze 2
V (r )
4 o r 4 o r
1 1
2m 2 2 Ze 2
b 2
ln P 2 2 K dr
h R 4 o r
2 Ze 2
ketika r = b, V = K = ………….(*)
4 o b
1
2m 2 2 Ze 2 Ze 2
b 2
ln P 2 2 dr
h R 4 o r 4 o b
1 1
2mK 2 b 2
b
2 2 1 dr
h R r
1
1 1 1
2 mK
R
R R 2
2 2 b cos 1 1
2 2 2
h b b b
karena b >> R,
1 1
R 2 R 2
Cos
1
b 2 b
1
R 2
1 1
b
1
1
2mK 2 R 2
sehingga ln P 2 2 b
h 2 b
2 Ze 2
dari Pers (*) b =
4 o K
30
1 1 1
Jadi ln P 2,97 Z 2 R 2 3,95 ZK 2
K = energi kinetik (MeV)
R = jari-jari inti fm
Z = nomor atom inti anak (Z induk - Z)
Konstanta peluruhan dapat dicari dengan hubungan:
Vin
.P
2R
Kelemahan Teori Gamow
Beberapa kelemahan teori Gamow adalah:
a) kebolehjadian pembentukan partikel didalam inti tak
diperhitungkan setelah diperhitungkan, ternyata bahwa:
Vin
1015
2R
b) Kemungkinan pemancaran partikel dengan 0 tidak
diperhitungkan. Untuk 0 , disamping potensial Coulumb harus
ditambahkan potensial sentrifugal sebesar :
( 1)
Vs
r2
Perbandingan antara kedua potensial barrier ini ialah:
Sentrifuga l Barrier
0,002 ( 1)
Coulumb Barrier
Dengan koreksi-koreksi tersebut, maka hasil perhitungan teoritis
lebih mendekati eksperimen.
31
IV.2. PELURUHAN BETA
Dalam tahun 1934 Fermi telah mengajukan teori peluruhan beta
berdasarkan hipotesisi Pauli bahwa selain e- (elektron) dipancarkan v (anti
neutrino) pada peluruhan . Kemudian suatu teori yang lebih modern
telah diajukan oleh Lee dan Yang pada tahun 1956.
Berikut ini akan dibahas teori dari Fermi saja:
Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam teori Fermi:
1. Karena elektron/positron dan neutrino tidak ada di dalam inti, maka
mereka harus dibentuk dulu pada waktu disintegrasi:
n p v
F : Faktor Fermi
P : momentum linier
G : konstanta Coupling antar e-, v-
M = elemen matriks
Kurie Plot:
32
Suatu metode untuk menentukan energi .Transisi yang diperbolehkan
berlaku: Pers (2.1)
1
N ( p) 2
2
F p
3
1 H
10 20 KeV
E (KeV)
Kinetik
25 Mn 56 T 26 Fe 56 v
26 jam
3 Fenomena Peluruhan
1. Pemancaran elektron (-)
20
F
A
Z X
Z 1Y 1 e
A 0
5,41 MeV -
1,63
20
0
Ne
2. Pemancaran Positron (+) 14
O
A
Z X
Z 1Y 1 e
A 0
1,84 MeV+
>99%
2,30 + 4,1 MeV
0,6%
0 14
N
33
3. Tangkapan elektron (electron capture)
64
Cu
Z X A 1 e 0
Z 1Y A
EC (0,5%)
Z 1 Y A daughter M (Z 1)
= md + (Z+1) me , sehingga
md = m (z+1) – (z+1) me
Maka Q = {m (z) – z me - m (z+1) + (z+1) me –me} C2
34
2. Pemancaran Positron (+)
m( z ) m( z 1) 2me Q = m( z ) m( z 1) 2me C 2
3. Tangkapan Elektron
n
Z X 1 e Z 1Y A
A 0
-
mp me md
+ kd = QEC
QEC = (mp + me – md) C2 P
P M(z) = mp + zme
D M(z-1) = md + (z-1)me, maka
QEC m( z) zme me m( z 1) ( z 1)me C 2
xray
E xray Energi Sinar x (hf) = EK - EL
L
Energi elektron Auger
K
Ke = Exray – EL
= EK – EL – E
Ke = EK – 2EL
EK & EL, energi elektron pada kulir K, L
Spektrum Beta
Berdasarkan alat spektrometer beta kontinu
Sinar X
0 besar
KeV MeV
e
35
Jml elektron Jml positron
relatif tiap relatif tiap
satuan energi satuan energi
211
Ba
Bi
Pemancaran - Pemancaran +
Q
YA
z 1
1 decay 01n
11 p 1 0 v
EC 11 p 1 e0 n1 v
Hukum Kekekalan * Tenaga
* Momentum
* Muatan
sehingga :
Q E Ev Emax
E 0 Ev 0 kontinu
36
IV.3. PELURUHAN GAMMA
Pada tahun 1990 Villard menyelidiki/mendeteksi adanya radiasi dari
sumber radioaktif, radiasi tersebut mempunyai daya tembus jauh lebih bsar
dari pada sinar dan . Radiasi tersebut tidak dibelokkan oleh medan
magnet maupun medan listrik. Radiasi tersebut tidak bermuatan dan berupa
o
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang (0,005 – 0,5) A .
Radiasi ini dinamakan radiasi Gamma disebut pula Sinar Gamma.
Di alam hampir semua sumber radioaktif murni memancarkan sinar
dan atau serta selalu disertai sinar .
Bagaimana cara mengukur energi sinar Gamma!
Ada tiga interaksi yang berperan penting terjadi pada interaksi antara
sinar Gamma dengan materi:
1. Efek Fotolistrik (E < 250 KeV)
2. Hamburan Compton (500 KeV < E < 1,02 MeV)
3. Produksi Pasangan (E > 1,02 MeV)
a. Efek Fotolistrik
Interaksi Sinar Gamma dengan elektron yang terikat. Ei << E.
Semua energi Gamma diserahkan pada elektron terikat tersebut.
Energi Elektron Ee = E - Ei
= E - Eikat
Ee E
Setiap proses efek fotolistrik jika, sinar Gamma telah menyerahkan
semua energinya, pada elektron lenyaplah sinar Gammanya.
b. Efek Compton
Interaksi terjadi antara Sinar Gamma dengan elektron bebas. Pada
peristiwa ini tidak semua energi gamma diserahkan pada elektron
tersebut. Jadi ada sisa energi gamma yang dikatakan sebagai sinar
gamma terhambur (frekuensi sinar gamma terhambur lebih kecil dari
sinar gamma).
37
Hubungan frekuensi gelombang terhambur dengan frekuensi gelombang
dari sinar gamma dinyatakan sebagai berikut:
C C h
(1 Cos )
f f ' me
= sudut hambur
Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi elektron pental dapat
dituliskan sebagai
E
E E E ' dengan E '
1 2 E (1 Cos )
E = Energi sinar gamma datang (MeV)
E ' = Energi sinar gamma terhambur (MeV)
Jika sudut hambur = 180o , terjadi Tepi Compton.
2(hf ) 2 / m C 2
E
1 2hf / m C 2
c. Produksi Pasangan
Interaksi ini terjadi apabila sinar gamma berada dalam medan inti yang
kuat. Dalam waktu singkat sinar gamma akan lenyap sebagai gantinya
terbentuk pasangan elektron dan positron.
Berdasarkan hukum kekekalan energi.
hf Ee Ee 2m C 2
38
ABSORBSI SINAR GAMMA
dx
Lap dx menyerap radiasi dengna
Io
I(x) intensitas I(x), yang masuk dI ~ I(x)
DI = - I(x) dx
x
dI
I
dx I Io e -x
39
Cara mencari m ?
I I
ln m m dibuat persamaan linier antara ln fungsi m .
Io Io
40