Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

PENGANTAR EKONOMI MAKRO


RIF’ATUS SOLIKHAH
1. Pertumbuhan Ekonomi
a. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang
menyebabkan bertambahnya barang dan jasa yagn diproduksi dalam masyarakat. Kenaikan
kapasitas suatu negara dalam rangka menyediakan berbagai barang ekonomi kepada para
penduduknya dalam jangka panjang.
b. Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
 Tanah dan kekayaan alam, kekayaan alam suatu negara meliputi luas tanah dan
kesuburannya, iklim, dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan, hasil laut serta jumlah dan jeniss
bahan tambang yang ada. Adanya kekayaan alam membantu mempermudah usaha
mengembangkan perekonomian suatu negara.
 Jumlah dan kualitas dari penduduk dan tenaga kerja, adalah pertumbuhan jumlah penduduk
yang disertai dengan peningkatan mutu dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Pertambahan jumlah penduduk akan memperbesar jumlah tenaga kerja,
sehingga memungkinkan untuk menambah jumlah produksi. Selain itu, dengan adanya
pendidikan, latihan dan keterampilan yang meningkat akan menambah produktivitas. Akibat
lain dari perkembangan prnduduk adalah makin luasnya pasar dari barang-barang yang
dihasilkan sector industry.
 Barang-barang modal dan tingkat teknologi, bertambahnya barang-barang modal yagn disertai
dengan perkembangan tingkat teknologi mempunyai arti penting dalam mempertinggi
keefisienan pertumbuhan ekonomi. Efek poditif yang timbul karena kemajuan teknologi dalam
pertumbuhan ekonomi yaitu: kemajuan teknologi mempertinggi efisiensi kegiatan produksi
barang, kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang baru yang belum pernah
diproduksi sebelumnya.
 System social dan sikap masyarakat, perombakan dalam system social yagn modern dengan
menghapuskan system feudal merupakan langkah yang perlu dilakukan. Perlu diciptakan
perubahan dalam sikap masyarakat agar bersedia untuk bekerja keras dan mengembangkan
kegiatan-kegiatan dalam rangka mengembangkan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan
keuntungan yang lebih banyak.
2. Dalam jangka pendek factor-faktor seperti PDB dan tingkat harga yang menyebabkan inflasi,
sedangkan dalam jangka panjang penawaran uanglah yang perlu dikontrol. Untuk mempelajari
interaksi tersebut, maka perlu untuk mempelajari sumber-sumber inflasi yaitu:
a. Tekanan permintaan, Inflasi dapat terjadi karena terjadinya peningkatan permintaan agregat yang
lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan sector ekonomi produktif. Factor yang berkontribusi
terhadap peningkatan agregat diantaranya, adanya kebijakan pemotongan tingkat suku bunga,
peningkatan penawaran uang, peningkatan pengeluaran pemerintah, pemotongan pajak,
peningkatan ekspor, ataupun meningkatkan semangat berinvestasi dengan meningkatkan
ekspektasi laba yang lebih tinggi di masa depan.
b. Dorongan biaya, dua penyebab utama peningkatan biaya adalah peningkatan tingkat upah dan
peningkatan harga bahan-bahan mentah/factor produksi.
3. Devaluasi
a. Devaluasi artinya bentuk kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi nilai mata
uang lokal negara terhadap nilai mata uang asing. Secara jelas, pengertian devaluasi merupakan
situasi dimana mata uang lokal memiliki harga yang semakin murah secara internasional. Akibat
dari devaluasi ini pun sangat berpengaruh pada perekonomian suatu negara terutama dalam
kegiatan perdagangan internasional.
b. Dampak Devaluasi terhadap Perekonomian
 Meningkatnya Kesempatan Kerja, adanya devaluasi dalam negeri menjadikan mata uang
domestik memiliki nilai yang lebih rendah dari mata uang asing. Sehingga barang-barang
domestik yang diekspor pun dirasa memiliki harga yang lebih murah. Dengan begitu,
permintaan dari luar negeri pun akan naik. Para produsen harus memenuhi pasar internasional
dan mendorong untuk menambah tenaga kerja agar bisa membuat barang sesuai pesanan.
 Mengakibatkan harga barang-barang impor terasa lebih mahal dan membuat barang barang
impor mengalami penurunan. Masyarakat akan lebih tertarik dengan produk dalam negeri,
sehingga pesanan dalam negeri pun mengalami peningkatan. Para produsen akan menambah
tenaga kerja untuk memenuhi pasar.
 Peningkatan Produksi Output, devaluasi dapat mendorong peningkatan produksi barang-
barang ekspor dan mengurangi produk impor di dalam negeri. Peningkatan produksi pun akan
terjadi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dengan begitu, produksi output juga akan
mengalami peningkatan. Terjadinya devaluasi mampu meningkatkan output dalam jangka
menengah dan panjang. Tidak hanya itu, devaluasi mampu mendorong pembukaan lahan-
lahan perkebunan baru maupun penerimaan replanting atau proyek lainnya di sektor industri.
 Perubahan Metode Produksi, akibat terjadinya devaluasi akan mendorong perusahaan-
perusahaan mengubah metode produksinya, yaitu dari pemakaian mesin ke pemakaian
tenaga kerja. Karena memanfaatkan tenaga kerja dirasa lebih murah dimana upah tenaga
relatif lebih rendah dibanding menggunakan mesin. Nah, lapangan kerja pun akan semakin
banyak dan menurunkan tingkat pengangguran di negara.
 Peningkatan Jumlah Cadangan Devisa, perubahan nilai tukar mata uang domestik melalui
devaluasi akan menciptakan surplus neraca pembayaran. Sehingga jumlah cadangan dari
devisa pun akan bertambah atau mengalami peningkatan.
 Peningkatan Pendapatan, nilai tukar mata uang domestik yang semakin tinggi akan
mengurangi keuntungan para eksportir dan keuntungan para importir semakin besar. Kondisi
ini menjadikan terjadinya penurunan produksi barang barang subtitusi impor dan akan
berakibat pada turunnya pendapatan di sektor industri terkait. Dengan begitu, keuntungan para
eksportir akan meningkat dan pendapatan dari sektor sektor pun juga akan meningkat.
 Keseimbangan Neraca Pembayaran, terjadinya devaluasi juga dapat digunakan untuk
keseimbangan neraca pembayaran. Nilai mata uang domestik yang terlalu tinggi akan
menyebabkan ekspor naik dan impor turun. Sehingga akan menyebabkan defisit neraca
perdagangan yang pada akhirnya akan membuat defisit negara pembayaran.
Sumber: ESPA4110

Anda mungkin juga menyukai