Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pembelajaran yang efektif seyogyanya menggunakan alat peraga. Namun

kebanyakan sekolah masih merasakan akan kurangnya sarana dan prasarana

tersebut. Alat Peraga masih cukup sulit didapatkan. Seandainya ada pun juga

belum tentu sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dibahas.

Jalan keluar yang sangat rasional dan realistis adalah membuat alat peraga

sendiri walaupun itu mungkin sangat sederhana. Dengan membuat alat peraga

sederhana guru dapat lebih tepat dan efektif dalam menggunakannya. Guru dapat

menggunakan alat peraga tersebut sesuai dengan yang mereka inginkan, sehingga

penggunaan alat peraga lebih pas karena yang menggunakan adalah sipembuatnya

sendiri. Sekolah tidak akan pernah kekurangan alat peraga karena guru dapat

membuat sendiri dengan memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitarnya dan

biaya untuk pengadaan alat peraga sangat murah.

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berbasis eksperimen. Dalam

melakukan eksperimen kita memerlukan pengukuran-pengukuran, dengan

menggunakan alat-alat ukur. Biasanya, untuk menggambarkan hasil pengukuran

kita menggunakan aturan angka penting dan mengikutkan ketidakpastian alatnya

jika pengukuran langsung dan ralatnya jika pengukuran tidak langsung.

Salah satu meteri yang dibahas dalam ilmu Fisika adalah Tekanan

Hidrostatik. Tujuan praktikum Tekanan Hidrostatik ini yaitu untuk: (1) Dapat

mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik, (2) Dapat

1
mengetahui pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik, dan (3)

Dapat memahami prinsip percobaan tekanan hidrostatik.

Prisnsip dari tekanan hidrostatik dalam kehidupan sehari-hari sangat

banyak, misalnya tekanan hidrostatik yang dialami oleh penyelam di dasar laut.

Ini sangat penting agar kita mengetahui seberapa dalam kita harus menyelam agar

telinga kita tidak terasa sakit. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama

dalam zat cair yang serba sama adalah sama . Inilah pentingnya melakukan

praktikum ini. Karena kita ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi tekanan

hidrostatik, maka kita akan memanipulasi massa jenis dan kedalaman zat cairnya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah melihat tukang bangunan

yang sedang bekerja. Banyak sekali alat-alat yang digunakan tukang bangunan

saat membuat sebuah rumah, gedung atau bangunan lainnya. Salah satu alat yang

sering digunakan adalah waterpas. Waterpas berguna untuk mengetahui datar

atau tidak suatu bangunan. Alat tersebut menggunakan hukum bejana

berhubungan seperti halnya pipa U.

Pipa U adalah salah satu bejana berhubungan yang paling sederhana

berbentuk huruf U. Bila pipa U diisi oleh sejenis zat cair tertentu, maka zat cair

di kedua pipa mempunyai tinggi yang sama, berarti mengikuti hukum bejana

berhubungan.

Pada pipa U bila dari salah satu mulut pipa U dituangkan zat cair yang

berbeda (massa jenisnya berbeda dengan massa jenis zat cair yang sudah ada di

dalam pipa), maka zat cair di kedua pipa mempunyai tinggi yang berbeda.

2
Penggunaan alat praktikum sebagai media pembelajaran, banyak

dibutuhkan guna membantu siswa dalam memahami suatu konsep pembelajaran.

Oleh karena itu, alat praktikum sangat diperlukan karna di sekolah kami pipa U

sangat terbatas adanya. Tentunya, alat praktikum ini yang dibuat bukan hanya

berguna untuk media pemahaman konsep pembelajaran saja tapi diharapkan juga

bisa membantu pemenuhan angka kredit untuk persyaratan kenaikan pangkat

untuk pegawai negeri Sipil

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membuat Pipa U sebagai alat praktikum tekanan

hidrostatis pada fluida

2. Bagaimana cara menggunakan Pipa U dalam praktikum tekanan

hidrostatis pada fluida

C. Tujuan

1. Dapat membuat alat Pipa U sebagai alat praktikum tekanan hidrostatis

pada fluida

2. Dapat menggunakan alat Pipa U dalam praktikum tekanan hidrostatis

pada fluida

3
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Tekanan

Besar tekanan di definisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Apabila gaya

sebesar F bekerja secara tegak lurus dan merata pada permukaan bidang seluas A,

tekanan ada permukaan itu dapat di rumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

P = tekanan (N/m2)

F = gaya (N)

A = luas (m2)

Satuan tekanan dalam SI adalah N/m2  atau disebut juga Pascal (Pa). untuk

tekanan udara kadang-kadang digunakan satuan atmosfer (atm), cm raksa (cmHg),

mmHg (atau torr dari Torricelli) atau milibar (mb).

Aturan konversinya adalah sebagai berikut :

1 mb = 10-3 bar

1 bar = 105 Pa

1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa

1 mmHg = 1 torr = 1,316 x 10-3 atm = 133,3 Pa

4
B.   Tekanan Hidrostatis

Pada zat padat, tekanan yang di hasilkan hanya ke arah bawah (jika pada

zat padat tidak diberikan gaya luar lain, pada zat padat hanya bekerja gaya

gravitasi) sedangkan pada fluida, tekanan yang di hasilkan menyebar ke segala

arah.

Tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang

bekerja pada tiap bagian zat cair, besar tekanan itu bergantung pada kedalaman,

makin dalam letak suatu bagian zat cair, semakin besar tekanan pada bagian itu.

Tekanan di dalam fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi

disebut tekanan hidrostatika. Jadi, besarnya tekanan hidrostatik secara umum di

rumuskan dengan

P = ρgh

P = tekanan hidrostatik (N/m2 atau Pa)

Ρ = massa jenis zat cair (Kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h =kedalaman zat cair (m)

C. Hukum Pokok Hidrostatika

Hukum pokok hidrostatika berbunyi: semua titik yang teletak pada suatu

bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Misalkan

sebuah pipa U diisi oleh dua jenis zat cair yang tidak bercampur maka akan

terdapat perbedaan ketinggian zat cair pada kedua kaki pipa U (lihat Gambar ).

5
Pada kaki kanan kiri di mana terdapat dua jenis zat cair kita buat garis lurus

mendatar yang memisahkan kedua jenis zat cair tersebut. Garis ini disebut

bidang batas. Kita ambil dua titik yang terletak pada bidang batas ini, A di kaki

kiri dan B di kaki kanan. Sesuai dengan hukum pokok hidrostatika, tekanan

pada kedua titik ini sama besar. (Kanginan, Marthen, 2013)

6
BAB III

PIPA U

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan:

a. Selang air berwarna bening

b. Selotif

c. Penggaris

d. Papan/triplek

e. Cairan : air, minyak,oli, bensin dll

7
B. Rancangan Alat

Hukum pokok hidrostatika berbunyi: “semua titik yang teletak pada

suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama”.

Misalkan sebuah pipa U diisi oleh dua jenis zat cair yang tidak bercampur maka

akan terdapat perbedaan ketinggian zat cair pada kedua kaki pipa U

C. Prosedur pembuatan Alat

Cara membuat pipa U:


a. Tempatkan dua buah penggaris, masing-masing disisi kiri dan kanan
papan penyangga dan di lem dengan selotif

8
b. Selang air dilengkungkan persis membentuk huruf U yang simetris

c. Ditempelkan pada papan dengan cara mengisolasi selang tersebut dengan

selotif

D. Cara menggunakan alat praktikum

Prosedur percobaan menggunakan pipa U:

9
1. Siapkan bejana berhubungan /pipa U

2. Mula-mula masukkan air pada salah satu kaki pipa U

3. Amati apa yang terjadi?

4. Kemudian pada salah satu kaki U isi dengan minyak/0li/bensin. Amati apa

yang terjadi?. Apakah tinggi kedua permukaan zat cai sama?

5. Tarik garis mendatar tepat melalui kedua zat cair tersebut

6. Ukur tinggi air dan tinggi cairan yang lain(oli,bensin,minyak) dari bidang

batasnya

10
7. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel yang sudah disediakan

8. Dari hasil tersebut dapat dihitung massa jenis dari cairan lain tersebut dengan

menggunakan persamaan

Pair = Pminyak

air g hair = minyak g hminyak

11
Tabel hasil percobaan :

no cairan  air h air h 

(g/cm3) (cm) cairan(cm) cairan(g/cm3)


1 Minyak goreng 1
2 oli 1
3 bensin 1
4 Minyak kayu 1

putih

Kesimpulan:

………………………………………………………………………………………
……………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………

E. Dampak Terhadap Pembelajaran Fisika

12
Kegiatan praktikum tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran fisika, hal

ini dikarenakan praktikum dapat menguatkan penguasaan konsep dan

pengetahuan yang didapat dari pembelajaran di dalam kelas yang dapat diuji

dengan praktikum, sehingga siswa lebih memahami konsep fisika tersebut

Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan

percobaan. Dalam pelaksanaan metode ini siswa melakukan kegiatan yang

mencakup, pengamatan, melibatkan pembanding atau kontrol, dan penggunaan

alat-alat praktikum, mengumpulkan data, dan mengambil suatu kesimpulan dari

data yang didapatkan.. Praktikum memegang peranan penting dalam pendidikan

sains, karena dapat memberikan latihan metode ilmiah kepada siswa dengan

mengikuti petunjuk yang telah diperinci dalam lembar petunjuk. Dengan

melakukan praktikum siswa juga akan menjadi lebih yakin atas satu hal daripada

hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman,

mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam

ingatan siswa

Kegiatan pembelajaran di kelas memperlihatkan motivasi belajar siswa

cukup tinggi dan tertantang untuk berperan aktif di kelas baik sebagai pemimpin

maupun anggota kelompok. Siswa berusaha melakukan kegiatan praktikum dari

sumber-sumber belajar dan berdiskusi secara bersemangat dalam kelompok serta

terlibat langsung dalam kegiatan presentasi hasil kerja kelompok dan melakukan

evaluasi bersama-sama dengan guru. Hampir seluruh siswa mengerjakan tugas

yang diberikan dengan semangat dan menyelesaikan tepat waktu. Melalui

13
praktikum yang dilakukan siswa, memunculkan kemampuan siswa dalam

menganalisis data dan memecahkan masalah.

Pembelajaran dengan metode praktikum lebih melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran, sehingga siswa lebih aktif dan bersemangat. Proses

pembelajaran mengkondisikan siswa belajar mengembangkan kemampuan

berpikir dan kreativitas secara optimal. Halini terjadi karena siswa diberi

kesempatan untuk melakukan percobaan tentang sesuatu hal, mengamati

prosesnya dan menuliskan hasil percobaannya dan kemudian hasil percobaan ini

disampaikan di depan kelas dan dievaluasi oleh guru

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2001. Fisika 2B, Bandung : Erlangga.

Jalil, Sirajuddin, dkk.2015.”Laporan Fisika Dasar: Tekanan Hidrostatik”.

14 Maret 3015, dilihat 2 september 2018.

http://fisikaeducatio.blogspot.com/2015/03

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika, untuk SMA Kelas X, Bandung : Erlangga

Saidah, Rita Nur, dkk.2015.”Laporan Praktikum Fluida Tekanan Hidrostatik”.

15 Desember 2015, dilihat 2 september 2018.

http://devianaeka.blogspot.com/2015/12

16
DAFTAR GAMBAR

1. Foto alat dan bahan yang digunakan

17
2. Foto langkah-langkah dalam membuat alat Pipa U

d. Tempatkan dua buah penggaris, masing-masing disisi kiri dan kanan

papan penyangga dan di lem dengan selotif

e. Selang air dilengkungkan persis membentuk huruf U yang simetris

pada papan, diantara dua penggaris

f. Ditempelkan pada papan dengan cara mengisolasi selang tersebut

dengan selotif

18
3. Foto Penggunaan Alat

a. Foto penggunaan pipa U disekolah

19

Anda mungkin juga menyukai