Anda di halaman 1dari 11

NAMA : KHOFIFAH INDAR P

NIM : 188000160

KELAS :PGSD 2018-B

Tugas Kelas Rendah

1. PEMBAGIAN KD
Kelas rendah : Kelas 3 KD 3.13 dan 4.13
Kelas tinggi : Kelas 4 KD 3.5 dan 4.5

2. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KELAS 3 KD 3.13 DAN 4.13

Kompetensi Dasar Indikator


3. 13 Menjelaskan data berkaitan dengan diri 3.13.1. Mengidentifikasi data yang disajikan
peserta didik yang disajikan dalam dalam diagram gambar dengan benar
diagram gambar

4. 13 Menyajikan data berkaitan dengan diri 4.13.1. Mengumpulkan data dan


peserta didik yang disajikan dalam mengelompokkannya menurut kategori
diagram gambar tertentu

3. PENJABARAN INDIKATOR DAN MATERINYA

3.13.1. Mengidentifikasi data yang disajikan dalam diagram gambar dengan benar
A. Membaca sajian data dalam bentuk diagram gambar
Diagram Nilai Matematika Siswa Kelas 3
Nilai Banyak Siswa
5
6
7
8
9
Ket.
Diagram seperti di atas dinamakan diagram gambar atau piktogram. Diagram tersebut
menggunakan gambar orang untuk menyatakan jumlah siswa. Satu gambar mewakili 1 orang
siswa. Dengan demikian, banyak siswa yang memperoleh nilai 5 ada 4 orang, siswa yang
memperoleh nilai 6 ada 9 orang, dan seterusnya. Jika jumlah datanya banyak, misalnya 100,
200, atau 300. Agar lebih mudah, untuk data yang banyak dapat digunakan skala. Misalnya,
1 gambar mewakili 10 orang atau 100 orang.

B. Membaca sajian data dalam diagram batang


Diagram batang merupakan diagram yang paling sederhana untuk menyajikan data.
Bagaimana cara membacanya? Mari pelajari contoh berikut.

Amati diagram tersebut dengan baik.


a. Berapa banyak siswa yang memelihara ayam?
b. Berapa banyak siswa yang memelihara binatang?
c. Bintang apa yang paling sedikit dipelihara siswa?
d. Jika banyak siswa di kelas tersebut 28 orang, berapa siswa yang tidak memelihara
binatang?
Jawab:
a. Dari diagram tersebut tampak 8 siswa memelihara ayam.
b. Banyak siswa yang memelihara binatang = banyak siswa yang memelihara ayam,
burung, kucing, ikan, dan kelinci = 8 + 6 + 4 + 3 + 2 = 23.
Jadi, di Kelas 3 banyak siswa yang memelihara binatang adalah 23 siswa. Binatang yang
paling sedikit dipelihara adalah kelinci. Hal ini dapat dilihat dari tinggi batang yang
paling rendah.
d. Banyak siswa yang tidak memelihara binatang = banyak seluruh siswa – banyak siswa
yang memelihara binatang = 28 – 23 = 5.
C. Membaca sajian data dalam bentuk tabel
Perhatikan contoh berikut:
1. Banyak siswa SD Kahayangan menurut kelas dan jenis kelamin.
Kelas Jenis kelamin Jumlah
L P
1 26 14 40

2 24 18 41

3 20 18 38

4 18 18 36

5 23 16 39

6 25 20 45

jumlah 136 104 240

Tabel tersebut dibaca:


- Jumlah siswa SD Kahayangan sebanyak 240 orang. Terdiri dari 136 laki-laki dan 104
perempuan.
- Jumlah siswa kelas I 40 orang. Terdiri dari 26 laki-laki dan 14 perempuan.
- Jumlah siswa kelas II 42 orang. Terdiri dari 24 laki-laki dan 18 perempuan
- Jumlah siswa kelas III 38 orang. Terdiri dari 20 laki-laki dan 18 perempuan.
- Jumlah siswa kelas IV 36 orang. Terdiri dari 18 laki-laki dan 18 perempuan.
- Jumlah siswa kelas V 39 orang. Terdiri dari 23 laki-laki dan 16 perempuan.
- Jumlah siswa kelas VI 45 orang. Terdiri dari 25 laki-laki dan 20 perempuan.

2. Hasil pengukuran tinggi badan 15 siswa kelas 3 dalam cm sebagai berikut :


145 150 145 140 165 150 130 145 150 145 135 140 140 135 135 165
Tentukan:
a. Berapa hasil pengukuran terendah?
b. Berapa hasil pengukuran tertinggi?
c. Hasil pengukuran mana yang paling banyak muncul?
d. Hasil pengukuran mana yang paling sedikit muncul?
Data tersebut dibaca:
a.hasil pengukuran terendah adalah130 cm
b.hasil pengukuran tertinggi adalah 165 cm
c. hasil pengukuran yang paling banyak muncul adalah 145 cm
d. Hasil pengukuran yang paling sedikit muncul adalah 130 cm
4.13.1. Mengumpulkan data dan mengelompokkannya menurut kategori tertentu
A. Mengumpulkan Data
Data adalah informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan atau penelitian yang
dikumpulkan dalam bentuk angka atau lambang. Cara-cara untuk mengumpulkan data
adalah sebagai berikut.
a. Wawancara
Data dapat diperoleh dengan cara melakukan wawancara terhadap objek yang kita teliti.
Wawancara ini dilakukan dengan tanya jawab.

CONTOH

Sebelum melakukan pengumpulan data kita dapat membuat blangko data. Blangko
data berisi tentang semua hal yang ingin kita ketahui. Misalnya kita ingin mengetahui
berat badan dan tinggi badan siswa di kelas , maka untuk pencatatan langsung dapat
disiapkan blangko sebagai berikut :

No. Nama Tinggi badan Berat badan


1. Faizah 120 28kg
2. Fauzan 122 29kg
3. Faiz 125 30kg
4. Faruq 130 31kg
5. Fania 129 32kg

b. Angket
Angket adalah suatu pertanyaan yang dibuat oleh peneliti yang diberikan pada objek yang
diteliti. Pada angket biasanya terdapat beberapa pilihan terhadap jawaban sebuah
pertanyaan.
CONTOH

Misalnya, kamu ingin mengetahui jenis makanan yang disukai siswa di


kelasmu. Untuk itu, buatlah pertanyaan dalam selembar kertas seperti contoh
berikut.

Lingkarilah pada jenis makanan yang kamu sukai.

a. Mie ayam
b. Nasi goreng
c. Bakso
d. Pizza
e. Kentucky

B. Menyajikan data dalam bentuk tabel


Siswa Kelas 3 yang berjumlah 30 orang telah selesai melaksanakan ulangan Matematika.
Kemudian, ibu guru memeriksanya dan mencatat hasil ulangan Matematika setiap siswa
sebagai berikut.
6, 6, 7, 7, 8, 5, 9, 7, 6, 7
8, 8, 8, 6, 5, 6, 6, 7, 9, 6
7, 7, 8, 8, 7, 8, 9, 9, 7, 5
Ibu guru ingin mengelompokkan nilai yang diperoleh setiap siswa tersebut. Ada berapa
orang yang mendapat nilai 7? Ada berapa orang yang mendapat nilai 8? dan seterusnya.
Agar lebih mudah dalam mengelompokkan data, Ibu guru membuat tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Pengumpulan Data Ulangan Matematika
No Nilai Banyak siswa

1. 5 3
2. 6 7
3. 7 9
4. 8 7
5. 9 4

Jumlah 30

Agar lebih mudah dan tidak ada data yang terlewat, ibu guru menggunakan turus seperti
berikut.
Tabel 4.2 Pengumpulan Data Ulangan Matematika Menggunakan Turus
No Nilai Turus Banyak siswa

1. 5 III 3
2. 6 IIII II 7
3. 7 IIII IIII 9
4. 8 IIII II 7
5. 9 IIII 4

Jumlah 30

Dari tabel tersebut diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 5 ada 3 orang. Siswa yang
mendapat nilai 6 ada 7 orang, siswa yang mendapat nilai 7 ada 9 orang, siswa yang
mendapat nilai 8 ada 7 orang, dan siswa yang mendapat nilai 9 ada 4 orang.

C. Menyajikan data dalam bentuk diagram gambar


Diagram gambar adalah diagram yang berbentuk lambang-lambang. Diagram gambar
atau juga disebut sebagai pictogram merupakan bagan yang menampilkan data dalam
bentuk gambar Perhatikan contoh berikut ini.
Tabel di bawah ini merupakan data seluruh murid di SD “Prestasi”

Kelas siswa siswi


L 25 20
ll 15 35
lll 20 20
Vl 30 10
V 20 20
Vl 25 25
Data di atas dapat dibuat diagram gambar seperti di bawah ini :

=mewakili 5 siswa putra = mewakili 5 siswa putri


Kelas siswa siswi
I

ll

lll

Vl

Vl

D. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang


Untuk mengetahui cara menyajikan data ke dalam bentuk diagram batang, pelajari contoh
berikut.
Misalnya data berat badan 40 siswa Kelas 3 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 7.4 Berat Badan Siswa Kelas III

No. Berat badan Banyak siswa


1. 28 kg 5
2. 29 kg 15
3. 30 kg 6
4. 31 kg 10
5. 32 kg 4
Jumlah 40
Sajikan data tersebut dalam bentuk:
a. diagram batang, dan
b. diagram lingkaran.
Jawab:
a. Berikut ini cara membuat diagram batang.
Langkah 1
Membuat sumbu mendatar dan sumbu tegak.
Langkah 2
a). Pada sumbu mendatar, diletakkan nama dari anggota data, yaitu berat badan. Dalam hal ini,
berat badannya adalah 28 kg, 29 kg, 30 kg, 31 kg, dan 32 kg.
b). Pada sumbu tegak, diletakkan skala atau banyaknya siswa. Buatlah skala dari 0 sampai
dengan 20. Jarak setiap skala data harus sama.

20
Banyak siswa

15

10

28 29 30 31 32
Berat badan (kg)
Langkah 3
Masukkan data pada diagram dengan membuat batangan atau persegipanjang sesuai dengan data.
Alas dari setiap persegipanjang tersebut sama panjang. Adapun tingginya sesuai dengan banyak
siswa. Tinggi persegi panjang untuk berat badan siswa 28 kg adalah sejajar dengan skala 5 pada
sumbu tegak. Artinya, banyak siswa yang beratnya 28 kg adalah 5 orang. Tinggi persegi panjang
untuk berat badan 29 kg adalah sejajar dengan skala 15 pada sumbu tegak. Artinya, banyak siswa
yang beratnya 29 kg adalah 15 orang. Lakukan dengan cara yang sama untuk berat badan siswa
30 kg, 31 kg, dan 32 kg.
NAMA : KHOFIFAH INDAR P

NIM : 188000160

KELAS :PGSD 2018-B

Tugas Kelas Tinggi

4. PEMBAGIAN KD
Kelas tinggi : Kelas 4 KD 3.5 dan 4.5

5. BUAT INDIKATOR DARI PASANGAN KELAS 4 KD 3.5 DAN 4.5

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.5 Menjelaskan bilangan prima 3.5.1 menjelaskan sifat bilangan prima

4.5 Mengidentifikasi bilangan prima 4.5.1 memberikan contoh bilangan prima

PENJABARAN MATERI DARI INDIKATOR

3.5.1 MENJELASKAN SIFAT BILANGAN PRIMA

Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan yang tepat memiliki dua faktor, yaitu 1 dan bilangan itu
sendiri.
Bilangan prima antara lain, 2, 3, 5, 7, 11, 13, ....
Perhatikanlah faktor dari beberapa bilangan berikut ini!
Perhatikan bilangan 2, 3, 5, dan 7
Bilangan 2 hanya memiliki tepat dua faktor yaitu 1 dan 2,
karena 2 = 1 x 2 atau 2 = 2 x 1
Bilangan 2 adalah satu-satunya bilangan prima yang genap.
Bilangan 3 hanya memiliki tepat dua faktor yaitu 1 dan 3,
karena 3 = 1 x 3 atau 3 = 3 x 1
1 bukan merupakan bilangan prima karena 1 hanya memiliki satu
faktor yaitu 1, karena 1 = 1 x 1.
Sedangkan bilangan 4, 6, 8, 9, 10, 12 bukan bilangan prima karena memiliki lebih dari dua
faktor.
4.5.1 MEMBERIKAN CONTOH BILANGAN PRIMA
Contoh:
Di antara bilangan berikut ini, manakah yang merupakan bilangan prima?
a. 9 d. 27
b. 11 e. 29
c. 21 f. 39
Jawab:
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita dapat membuat tabel seperti berikut.
Bilangan Faktor Banyaknya Faktor
9 1, 3, 9 3
11 1, 11 2
21 1, 3, 7, 21 4
27 1, 3, 9, 27 4
39 1, 3, 13, 39 4
Dari tabel di atas dapat kalian ketahui bahwa yang memiliki 2 faktor adalah bilangan 11
dan 29
11 faktornya 1 dan 11
29 faktornya 1 dan 29
Jadi, yang merupakan bilangan prima adalah 11 dan 29

1. tabel berikut yang merupakan bilangan prima kurang dari 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

Contoh bilangan prima yang kurang dari 100 adalah


2,3,5,7,11,13,17,19,23,29,31,37,41,43,47,53,59,61,67,71,73,79,83,83,89,97

Anda mungkin juga menyukai