Anda di halaman 1dari 60

Pasien HIV/AIDS dgn

Covid-19
dr. Rina Pratiwi Annur
Pembimbing:
1. dr. Agus Widodo Sp.PD
2. dr. Mohamad Saptadji
Laporan Kasus
Identitas Pasien

Tn MP

30 Tahun Karyawan Swasta

Islam Jl Warakas gg XIV no 53

S1 Tanggal MRS : 19 / 08 / 2020


Pemeriksaan : 20 / 08 / 2020
Belum Menikah
Anamnesis
(Auto-Anamensis)
Keluhan Utama : Demam sejak 1 hari SMRS

10/08/20 17/08/20 18/08/20 19/08/20 20/08/20

1 hari SMRS : Di Rujuk Ke


7 hari SMRS : PCR test (+) Dirawat di RSDC
Demam (+) RSDC Wisma
- Mudah lelah (+) Di RS Sulianti Wisma Atlet
Saroso Atlet
- nafas terasa lebih
berat dari biasanya (+)
RPD
01
- Didiagnosis HIV/AIDS tahun 2016, rutin mengonsumsi ARV
- Riwayat hipertensi, DM, penyakit paru disangkal

02 RPK
- Riwayat memiliki ibu kandung dengan Diabetes Melitus

Riwayat Kebiasaan

03 - Kebiasaan bergonta-ganti pasangan semasa kuliah (+)


- Kebiasaan merokok dan minum alkohol disangkal
- Kebiasaan menggunakan obat-obatan terlarang disangkal
Pemeriksaan Fisik
(20/08/20)

Keadaan Umum Kesadaran


Sakit ringan Compos Mentis
GSC 15 (E4 V5 M6)

Tanda-tanda Vital
100/80 mmHg 20x/menit

92 x/menit, teratur, kuat 36,9 C

99%
Pemeriksaan Fisik
(20/08/20)
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 55 kg (BMI 21,4, normoweight)
Kepala : Normocephali, deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-
sklera ikterik -/-, pupil isokor 3mm/3mm
Telinga : Deformitas -/-
Hidung : Deformitas -/-
Mulut : Keputihan di lidah dan palatum (-)
Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
Paru : Tidak dilakukan pemeriksaan
Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Tidak ada deformitas
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus/rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Laboratorium
19 Agustus 2020
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 14,9 g/d 13,0 - 18,0 g/dL
Hematokrit 39 % 37 - 48 %
MCV 87.5 82 – 92 fL
MCH 33.2 27 – 31 pg
MCHC 37.9 32 – 36 g/dL
Leukosit 7.600 5.000 – 10.000/uL
Eritrosit 4.5 3.8 – 5.3 juta/uL
Trombosit 304 150 – 450 ribu/uL
Basofil 0.5 0–1%
Eosinofil 0.7 1–3%
Neutrofil Segmen 69.2 50 – 70 %
Limfosit 22.0 20 – 40 %
Monosit 7.6 2–8%
EKG Pre Terapi
19 Agustus 2020

Irama sinus, frekuensi 105 kali/menit, normoaxis, Gel P normal,


PR interval 0,12 ms, QRS 0,08 ms, ST elevasi/depresi (-),
LVH (-), RVH (-), QTc 423 ms
Kesan: Sinus Takikardi
Rontgen Thorax
19 Agustus 2020

Kesan: Tidak ada kelainan


Diagnosis

1 Confirmed Covid 19 Simptomatik Ringan

2 HIV Stadium Klinis 1


Tatalaksana
1. Rawat Ruangan
2. Oseltamivir 2x75 mg (7 hari)
3. Hidroklorokuin 2x200 mg (5 hari)
4. Azitromisin 1x500 mg (5 hari)
5. Parasetamol 3x500 mg (k/p)
6. Antasida 3x1 tab
7. Becefort 2x1 tab
8. Zink 1x1 tab
9. ARV FDC 1x1 tab
Follow - Up
A S O A P

H-1 IGD KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - Rawat ruangan


19/8/20 Demam. TD: 100/80 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - TL Covid line 1 (H1/7)
10:45 WIB Mudah lelah, HR: 92 x/min - Antasida 3x1 tab
dyspneu RR: 18 x/min - Becefort 2x1 tab
Suhu: 36,9 OC - Zinc 1x20 mg
SpO2 : 99% - PCT 3x500 mg (k/p)
- ARV FDC 1x1 tab
- EKG 4 jam pp
- R/Swab hari ke-8

H-2 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - TL Covid line 1 (H2/7)


20/8/20 TD: 120/70 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
HR: 84 x/min - Becefort 2x1 tab
RR: 20 x/min - Zinc 1x20 mg
Suhu: 36,5 OC - PCT 3x500 mg (k/p)
SpO2 : 99% - ARV FDC 1x1 tab
- R/swab hari ke-8
Follow - Up
A S O A P

H-3 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - TL Covid line 1 (H3/7)


21/8/20 TD: 110/80 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
HR: 84 x/min - Becefort 2x1 tab
RR: 20 x/min - Zinc 1x20 mg
Suhu: 36,8 OC - PCT 3x500 mg (k/p)
SpO2 : 99% - ARV FDC 1x1 tab
- R/swab hari ke-8

H-4 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - TL Covid line 1 (H4/7)


22/8/20 TD: 120/70 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
HR: 80 x/min - Becefort 2x1 tab
RR: 20 x/min - Zinc 1x20 mg
Suhu: 36,5 OC - PCT 3x500 mg (k/p)
SpO2 : 99% - ARV FDC 1x1 tab
- R/swab hari ke-8
Follow - Up
A S O A P

H-5 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - TL Covid line 1 (H5/7)


23/8/20 TD: 110/70 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
HR: 80 x/min - Becefort 2x1 tab
RR: 20 x/min - Zinc 1x20 mg
Suhu: 36,5 OC - PCT 3x500 mg (k/p)
SpO2 : 99% - ARV FDC 1x1 tab
- R/swab hari ke-8

H-6 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - TL Covid line 1 (H6/7)


24/8/20 TD: 120/70 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
HR: 80 x/min - Becefort 2x1 tab
RR: 20 x/min - Zinc 1x20 mg
Suhu: 36,5 OC - PCT 3x500 mg (k/p)
SpO2 : 99% - ARV FDC 1x1 tab
- R/swab hari ke-8
Follow - Up
A S O A P

H-7 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - TL Covid line 1 (H7/7)


25/8/20 TD: 110/70 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
HR: 80 x/min - Becefort 2x1 tab
RR: 20 x/min - Zinc 1x20 mg
Suhu: 36,5 OC - PCT 3x500 mg (k/p)
SpO2 : 99% - ARV FDC 1x1 tab
- R/swab hari ke-8

H-8 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - Becefort 2x1 tab


26/8/20 TD: 110/70 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
HR: 80 x/min - Zinc 1x20 mg
RR: 20 x/min - ARV FDC 1x1 tab
Suhu: 36,5 OC - Pro swab hari ini
SpO2 : 99%

H-8 TAK KU : CM, baik -Confirmed Covid-19 SR - Becefort 2x1 tab


27/8/20 TD: 110/70 mmHg - HIV St klinis 1 (B20) - Antasida 3x1 tab
08.00 WIB HR: 80 x/min - Zinc 1x20 mg
RR: 20 x/min - ARV FDC 1x1 tab
Suhu: 36,5 OC - F/U swab 26/8/20 negatif, pasien
SpO2 : 99% direncanakan pulang untuk besok
(27/9/20)
Pembahasan
1 Covid-19
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus baru yaitu SARS-CoV-2

SARS-CoV-2 (60-140 nm)


- Ordo : Nidovirales
- Family : Coronaviridae
- Virus RNA strain tunggal
- 4 struktur protein utama :
1. Protein N (nukleokapsid)
2. Protein M (membran)
3. Protein S (spike)*
4. Protein E (envelope)
Epidemiologi

13 Desember 2020 – Seluruh Dunia


Total kasus konfirmasi Covid 19 : 17.660.523 kasus
Total kasus kematian Covid 19 : 680.894 kasus
Indonesia

13 Desember 2020 – Indonesia


Total  konfirmasi : 218.382 kasus
Total  sembuh : 155.010 Kasus Terbanyak :
Total  kematian : 8.723 kasus 1. DKI jakarta (52.220 kasus)
CFR : 4% 2. Jawa Timur (38.088 kasus)
3. Jawa Tengah (17.742 kasus)
Penularan

- Penularan langsung (droplet), tidak langsung


- Berkontak erat (1-2 m) dgn pasien confirmed (simptomatik)
- Masa penularan : 48 jam sebelum onset gejala (pre-
simptomatik) s/d 14 hari setelah onset gejala

- Resiko tinggi : + penyakit penyerta/komorbid (usia lanjut, HT,


DM, penyakit paru kronik, KVS, imunodefisiensi)

- Pencegahan : mencuci tangan dgn air & sabun, physical


distancing, etika batuk bersin, menggunakan masker, hindari
menyentuh mata, hidung mulut sebelum cuci tangan
Patogenesis
Manifestasi Klinis

- Masa inkubasi 1-14 hari


- Demam
- Batuk
- Sesak nafas
- Hidung tersumbat
- Nyeri tenggorokan
- Rasa lelah
- Anosmia
- Gejala GIT
- Sakit kepala
- Ruam kulit
Derajat Keparahan Gejala

Tanpa Gejala Sakit Ringan Sakit Sedang


Pasien tidak Pasien dgn gejala Pasien dgn
menunjukkan gejala ISPA non spesifik pneumonia ringan
apapun (demam, batuk, dll) (SaO2 >93%)

Sakit Berat
Sakit Kritis/ ARDS
/Pneumonia berat

Pasien dgn pneumonia + 1 Pasien dgn ARDS, sepsis


dari : dan syok sepsis
- RR >30 x/menit
- Distress pernafasan berat
- SaO2 <93 %
Perjalanan Klinis Covid-19
Diagnosis – Definisi Operasional
SUSPEK
- ISPA + last 14d riw perjalanan/tinggal PELAKU PERJALANAN
transmisi lokal / kontak Melakukan perjalanan domestik/luar
- ISPA berat / pnemonia berat + tidak negeri 14 hari terakhir
ada penyebab lain yg jelas
DISCARDED
PROBABLE - Suspek dgn RT-PCR 2x
- ISPA berat / ARDS/ meninggal negatif berturut-turut
dgn klinis Covid-19 + belum ada - Kontak erat telah karantina 14
SWAB hari

KONFIRMASI SELESAI ISOLASI


- Positif dgn RT – PCR (simptomatik, - Asimptomatik : 10 hari isolasi mandiri
asimptomatik) - Simptomatik : 10 hari + min 3 hari
bebas gejala atau Swab 1x negatif + min
3 hari bebas gejala
KONTAK ERAT KEMATIAN
- Kontak dgn probable/konfirmasi Konfirmasi / probable
Covid-19 yg meninggal
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Pencitraan Diagnostik

(sesuai indikasi) Ro Thorax dan CT 1. Rapid test IgM, IgG


scan Thorax Tidak direkomendasikan WHO
IgM terdeteksi 3-6 hari onset
- Darah rutin gambaran :
IgG terdeteksi 10-18 hari onset
- Hitung jenis,
- Elektrolit, - ground-glass 2. Virologi : Swab rRT-PCR
- Fungsi ginjal, - infiltrat, Px dilakukan di hari 1 dan 2
- AGD, - Konsolidasi fokal Jika salah satu (+) : Confirmed
- Hemostasis, - Bilateral, multilobar
Swab dapat juga dilakukan sbg
- Laktat, - Lobus inferior
follow up pada sakit berat
- Prokalsitonin - Distribusi perifer Covid-19
Penatalaksanaan Covid-19
Prinsip : Simptomatik Belum ada vaksin dan
dan Suportif (O2, obat spesifik Covid-19
ventilasi mekanik) ( masih uji coba)
Kriteria Sembuh Kriteria Pulang

- Selesai Isolasi DAN - Selesai Isolasi DAN


- Dikeluarkan surat - Memenuhi kriteria klinis :
pernyataan selesai 1. Dinyatakan sembuh o/ DPJP
pemantauan oleh dokter 2. Komorbid teratasi dan stabil

Kriteria Selesai Isolasi

- Asimptomatik : 10 hari isolasi


- Simptomatik : 10 hari + min 3 hari
bebas gejala atau Swab 1x negatif +
min 3 hari bebas gejala
2 HIV/AIDS

AIDS merupakan kumpulan gejala/penyakit


yg disebabkan oleh menurunnya kekebalan
tubuh akibat infeksi oleh HIV

AIDS (CDC) didiagnosis dgn kadar CD4


<200 sel/uL dgn adanya AIDS-Defining
Conditions (IO, rx autoimun, neoplasma).
Etiologi

HIV (human immunodefficiency virus) : HIV-1 dan HIV-2 (Afrika)


- Family : Retrovirus
- Subfamily : Lentiviridae
- Virus RNA strain tunggal

- Virion HIV (bulat) memiliki :


1. Inti / core
- protein inti
- 2 untai RNA (genom gag, pol, env)
- E. reverse trancriptase
2. Selubung / envelope
- lipid
- glikoprotein (gp41dan gp120)
Epidemiologi

HIV berdasarkan UNAIDS 2018


Di dunia : 37,9 juta orang
Di Asia Pasifik : 5,8 juta orang
Indonesia

Indonesia (Kemenkesi RI, 2018)


Di Indonesia : 640.000 orang
Terbanyak di Jawa Timur,
Diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Bali
Penularan
- Penularan melalui cairan tubuh yg mengandung virus HIV
(darah, cairan semen/vagina/serviks, ASI)
1. Melalui hubungan seksual
2. Jarum suntik bersama
3. Tranfusi komponen darah
4. Ibu ke bayi yg dilahirkannya
CD4 count
Patogenesis Viral Load

Gp120 – R-CD4

Ke sel host
lainnya

Fusion

Provirus latency

Transcription
How CD4 die ?

Apoptosis
Infected cell kills normal cell Pyro-poptosis CD4 T celll
CD4 count
Patofiosiologi to AIDS Viral Load

0. Penularan HIV
(primary infection)
1. Window periode*
Seronegative (2 mgg-3 bln)
2. Infeksi akut HIV
serokonversi (+),
viral like illness ,
VL tinggi, CD4 turun
3. Fase asimptomatik
serokonversi (+)
CD4 CD4 perlahan menurun. VL (+)
4. Fase simptomatik
CD4 <200 sel/uL,
IO dan AIDS defining conditions
Manifestasi Klinis
Diagnosis

Rapid test HIV serial dgn 3 Reagen (A1,A2,A3)


A1 + A2 +
NO Klinis
- Rekomendasi : ibu hamil, TB, AIDS defining
conditions, IMS, penasun, PSK, LSL
- Why A1-3?
A1 (sensitivitas tinggi 99%),
A2-3 (spesifisitas tinggi 99%)

A1 + A2 + YES Klinis
A1 + A2 + A3
Pemeriksaan Penunjang
Tujuan PP :
1. Syarat pemberian ARV dan pemilihannya
2. Menilai status supresi imun pasien
3. Menilai adanya IO

1. Px st Klinis 2. Px imunologis
3. Px Lab pre-terapi
WHO (CD4 count)

1. St klinis 1 - CD4 count utk - Tidak mutlak dilakukan, namun


2. St klinis 2 menilai status imun dianjurkan utk keamanan obat
3. St klinis 3 ODHA
4. St klinis 4 - Menentukan
perlunya profilaksis IO
dan ARV
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan HIV/AIDS

01 Profilaksis kotrimoksazol

02 Profilaksis TB dgn INH

03 Evaluasi & TL IO dan penyakit lainnya

04 Pemberian ARV

05 Suportif : makanan bergizi, dukungan psikososial


01 Profilaksis PCP dgn kotrimoksazol

- Diberikan 2 mggu pre-ARV


- Kotrimoksazol 1x960 mg
- Profilaksis primer dan sekunder PCP
- Indikasi :
ODHA st klinis 2,3,4 dan CD4 < 200 sel/uL
ODHA st klinis 3,4 jika tidak ada CD4 count
- Kapan stop?
2 tahun pemberian
CD4 naik >200 sel/uL pada 2x px bturut2, interval 6 bln
02 Profilaksis TB dgn INH

Semua ODHA dievaluasi TB paru : Ada / tidak


- Obati dgn regimen TB 2-8 minggu pertama, lalu ARV
- Pemberian ARV, berapapun CD4 nya

Semua ODHA dievaluasi TB paru : Ada / tidak


- Profilaksis TB : INH 1x300 mg + Vit B6 1x25 mg (6 bulan)
- KI INH : ggn fungsi hati, neuropati perifer berat, alergi INH, riw resisten
INH, riw ketergantungan alkohol
03 Evaluasi & TL IO dan penyakit lainnya

- TL infeksi oportunistik (IO) segera setelah diagnosis ditegakkan


- Timbul IO berkaitan dgn status imun penderita
- IO tersering di Indonesia :
TB
Candidiasis oral
PCP
04 Pemberian ARV

- HIV tidak dapat disembuhkan total


- ARV dapat mengurangi morbiditas & mortalitas, mencegah penularan
- ARV berkerja dgn mencegah replikasi virus, shg viral load 
- 1x sehari, seumur hidup
ARV line 1
- Untuk ODHA yg belum pernah mendapatkan ARV (naïve ARV)
- 2 NRTI + 1 NNRTI yaitu :
1. AZT + 3TC + NVP
2. AZT + 3TC + EFV
3. TDF + 3TC (atau FTC) + NVP
4. TDF + 3TC (atau FTC) + EFV (bentuk KDT, FDC)
ARV line 2
- Untuk ODHA gagal terapi
- Kriteria gagal terapi :
1. Kriteria klinis : muncul IO dari st 4, setelah ARV 6 bln
2. Kriteria imunologis (CD4) : CD4 < 100
3. Kriteria virologis (VL) : VL >5.000 copy/ml, menjadi kembali tdeteksi

- 2 NRTI + 1 NNRTI + Protease inhibitor dgn boost yaitu :


1. AZT + 3TC + LPV/r
2. TDF + 3TC + LPV/r
05 Profilaksis Pasca Pajanan HIV (PPP-HIV)

Tujuan : mencegah infeksi pada pajanan okupasional (nakes) dan


non-okupasional (aktivitas seksual)

Tindakan dilakukan pasca pajanan HIV :


1. Cuci segera tempat pajanan
2. Identifikasi sumber pajanan (cara pajanan, bahan pajanan, status
infeksi sumber pajanan, kerentanan)
3. Terapi PPP-HIV
4. Tes anti-HIV dan HbsAg segera, B3 dan B6
5. Surveilance PPI, follow-up dan pemberian dukungan psikososial

Terapi PPP-HIV
Segera (<4 jam) atau <72 jam setelah terpapar
1x1 hari, 28-30 hari
3 Hubungan Covid-19 dan HIV/AIDS

- HIV menyerang sel imun (CD4+)  imunodefisiensi  IO


- Pasien dgn HIV diyakini memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap
infeksi Covid 19 dan gejala berat dari Covid 19

Vizcarra et al (2020) di Madrid


- Positive Covid 19 pada pasien HIV lebih tinggi yaitu 1,2% (95% CI 0,8-1,7), yaitu 51 dari 2
873 pasien HIV terinfeksi Covid-19.
- Angka ini lebih tinggi dari kerentanan Covid-19 pada populasi umum Madrid (0,92%)

Guo et al (2020) di Wuhan


- 8 dari 1174 pasien HIV terinfeksi Covid-19 (0,68%) (95% CI 0,29-1,34)
- Angka ini juga lebih tinggi dari kerentanan Covid-19 pada populasi umum Wuhan (0,5%)

Guidelines HIV dengan Covid-19 dari UNAIDS mengatakan bahwa belum ada data yang
jelas dapat membuktikan bahwa pasien dengan HIV memiliki resiko Covid-19 lebih tinggi.
Guo et al (2020) di Wuhan
- CD4 count pada 8 pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19  6 pasien CD4 count >350 /L &
2 pasien CD4 count 101-350 /L.
- Namun pada 41 pasien HIV dengan CD4 count <100 /L 
tidak ada satupun yang terdiagnosis ataupun memiliki gejala Covid-19

Guo et al (2020) di Wuhan


- viral load HIV pada 8 pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19,  8 pasien memiliki VL <20
- Namun pada 295 pasien yang memiliki VL >20 copy/ml 
tidak ada satupun yang terdiagnosis ataupun memiliki gejala Covid-19

Blanco et al (2020) di Barcelona


- Dari 5 pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19  4 pasien dgn CD4 normal &
VL tidak terdeteksi

Penelitian Karmen-Touhy et al (2020) di New York


- Dari 21 pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19  20 pasien dgn CD4 normal &
VL HIV tidak terdeteksi

 Hal ini memberikan kesimpulan bahwa setiap pasien HIV beresiko terinfeksi
Covid-19, tanpa memperhitungkan nilai dari CD4 dan VL HIV
Guo et al (2020) di Wuhan
- Mendapatkan dari 8 pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19 
6 pasien memiliki gejala ringan Covid-19,
1 pasien gejala berat,
1 pasien gejala kritis dan meninggal

Harter et al (2020) di German


- Mendapatkan dari 4 pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19 dgn CD4 count rendah 
1 pasien meninggal
3 orang lainnya sembuh dari Covid-19.
Blanco et al (2020) di Barcelona
- Melaporkan 1 dari 5 pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19, memiliki CD4 rendah (14 sel/L) dan
memiliki IO PCP. Pasien ini baru terdiagnosis HIV dan Covid-19 secara bersamaan dan belum
bernah mendapatkan ARV.
- Pasien ini dirawat di ICU dan mendapatkan O2 dgn ventilasi non-invasif, antibiotik,
kortikosteroid dan hidroklorokuin. Pasien kemudian pulang dgn keadaan sembuh dari
Covid-19 setelah dirawat 12 hari.

 Pasien koinfeksi HIV dgn Covid-19 dapat memiliki gejala Covid-19 yang bervariasi (asimptomatis
s/d gejala berat dan kritis, bahkan sampai meninggal)

 Masih belum jelas dapat disimpulkan apakah ada resiko prognosis yang lebih buruk pada pasien
koinfeksi HIV dengan Covid-19

 Sampai saat ini, guidelines HIV dgn Covid-19 dari UNAIDS mengatakan bahwa belum ada
data yang jelas dapat membuktikan bahwa pasien HIV memiliki prognosis Covid-19 yang
lebih buruk dibandingkan populasi normal
Mamao et al (2019) di RS Huo Shen Shan, China
- Melakukan pengamatan klinis pasien koinfeksi Covid-19 dan HIV/AIDS dgn CD4 rendah.
- Didapatkan bahwa pasien HIV/AIDS dengan CD4 rendah dapat memiliki perjalanan klinis
Covid-19 yang lebih panjang yaitu >2 bulan (penyembuhan Covid-19 lebih lama)

Guo et al (2020) di Wuhan


- Mendapatkan bahwa 8 dari 946 pasien yang mengonsumsi ARV masih
terinfeksi oleh Covid-19 (0,8%). Angka ini hampir sama dgn kerentanan
Covid-19 pada populasi umum China
 Pemberian ARV tidak dapat mengurangi resiko infeksi Covid-19.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai